Anda di halaman 1dari 9

MITIGASI PENCEGAHAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I

DALAM MENGHADAPI WABAH COVID-19 DI PELABUHAN BELAWAN


TAHUN 2020

PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Untuk Memenuhi Mata Epidemiologi Bencana (Disaster)

OLEH :

Bebby Alfiera Riyandina Hardja (0801172150)


Rani Elviyanti Siregar (0801173284)
Apriliani (0801173308)

Dosen Pembimbing:
Tri Bayu Purnama, M.Med,Sci

PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
1. LATAR BELAKANG

Negara Tiongkok telah melaporkan kasus virus misterius yang tidak diketahui
penyebabnya pada akhir tahun 2019 dan menjadi salah satu virus yang harus diwasapadai
saat ini didunia (WHO, 2019). Pada tanggal 11 februari World Health Organization
memberi nama virus misterius tersebut severa acute respiratory syndrome coronavirus-2
(SARS-Cov-2) dan dengan nama penyakit Coronavirus disease 2019 (COVID-2019)
(WHO,2020).

Kebanyakan kasus pasien berumur 30 sampai 70 tahun (87%), 1% berusia lebih muda
yaitu 9 tahun, 1% berusia 10 sampai 19 tahun, dan 3% lainnya berusia 80 tahun lebih.
Sebagian besar kasus didiagnosis di Provinsi Hubei (75%) dan sebagian besar dilaporkan
eksposur Wuhan terkait (yaitu 86% penduduk atau pengunjung Wuhan atau kontak dekat
dengan penduduk atau pengunjung Wuhan). Sebagian besar kasus diklasifikasikan sebagai
kasus ringan (81% nonpneumonia dan pneumonia ringan). Namun, 14% lainnya adalah
kasus berat (yaitu dyspnea, frekuensi pernafasan 30 / menit, saturasi oksigen adalah berat
(yaitu dyspnea, frekuensi pernafasan 30 / menit, saturasi oksigen darah 93%, tekanan
parsial oksigen arteri untuk sebagian kecil dari rasio terinspirasi oksigen <300, dan / atau
infiltrat paru> 50% dalam waktu 24 hingga 48 jam), dan 5% kritis (yaitu, kegagalan
pernapasan, syok septik, dan / atau disfungsi organ multiple atau kegagalan) (China CDC
Weakly, 2020).

Pada awalnya terdapat data epidemiologi menunjukkan 66% pasien berkaitan atau
terpajan dengan salah satu pasar di wuhan, provinsi Hubei Tiongkok (Huang etc., 2020).
Kini tingkat kewaspadaan mengenai COVID-19 sudah sangat tinggi di seluruh dunia
khususnya di Indonesia dapat dilihat dengan banyaknya rumah sakit rujukan yang telah
disediakan oleh pemerintah sebanyak 100 rumah sakit di Indonesia (Kemenkes, 2020).
Kegiatan deteksi dini dan respon juga menjadi salah satu kegiatan dalam rangka
kewaspadaan terhadap COVID-19 yang dilakukan di pintu masuk dan wilayah seperti
pelabuhan, bandar udara, dan PLBDN untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya pasien
dalam pengawasan, orang daam pemantauan, kasus probabel maupun kasus konfirmasi
COVID-19. Kegiatan di pintu masuk meliputi upaya deteksi, pencegahan, dan respon
terhadap COVID-19 di setiap pelabuhan, bandar udara, dan PLBDN sebagai pengawasan
kepada alat angkut, orang, barang, dan lingkungan yang datang dari wilayah atau negara
yang terjangkit COVID-19 yang dilaksanakan oleh KKP dan berkoordinasi dengan lintas
sektor yang terkait (KEMENKES RI, 2020).

Berdasarkan data WHO (World Heath Organization) pada tanggal 03 Maret 2020
terdapat 73 negara yang sudah terkonfirmasi COVID-19 dengaan angka prevalensi kejadian
COVID-19 didunia sebanyak 90.870 kasus yang sudah terkonfirmasi. China menduduki
peringkat kasus tertinggi dengan jumlah kasus yang terkonfirmasi sebanyak 80.304 kasus
dengan kasus kematian sebanyak 2946 kasus (WHO, 2020).

Berdasarkan data KEMENKES RI pada tanggal 01 Maret 2020 di Indonesia telah


dilakukan pemeriksaan terhadap 339 orang dengan hasil yang sudah terkonfirmasi positif
COVID-19 sebanyak 2 kasus dan 335 orang negatif COVID-19 dengan 2 orang masih
dalam proses pemeriksaan (KEMEKES RI, 2020).

Upaya penanggulangan wabah berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI meliputi


penyelidikan epidemiologi dan surveilans, penatalaksanaan penderita, pencegahan dan
pengebalan, pemusnahan penyebab penyakit, penanganan jenazah akibat wabah,
penyuluhan kepada masyarakat, dan upaya penanggulangan lainnya (Menteri Kesehatan RI,
2010)

Dalam rangkaian upaya pencegahan menghadapi ancaman wabah COVID-19, peneliti


tertarik untuk menganalisis mitigasi kantor kesehatan pelabuhan kelas I dalam menghadapi
wabah COVID-19 di Pelabuhan Belawan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui mitigasi kantor kesehatan Pelabuhan Belawan Kelas I dalam menghadapi
wabah COVID-19 di Pelabuhan Belawan tahun 2020.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka dirumuskan masalahnya antara lain:

1. Bagaimana tanggapan petugas kantor kesehatan di Pelabuhan Belawan terhadap isu


mengenai COVID-19?

2. Bagaimana mitigasi pencegahan yang dilakukan petugas kantor Kesehatan di


Pelabuhan Belawan dalam menghadapi COVID-19?

3. Bagaimana tindakan yang dilakukan petugas kantor kesehatan di Pelabuhan


Belawan apabila ada pasien yang menunjukkan gejala COVID-19?

4. Bagaimana ketersediaan alat di kantor kantor Pelabuhan Belawan sebagai upaya


pencegahan COVID-19?

5. Apakah ada alat pelindung diri yang tersedia untuk diberikan kepada penumpang
secara gratis sebagai upaya COVID-19?

6. Apakah petugas kantor di Pelabuhan Belawan mengadakan promosi kesehatan


kepada penumpang tentang COVID-19?

7. Apakah petugas kantor di Pelabuhan Belawan menyediakan ruang khusus dalam


rangka kewaspadaan terhadap COVID-19?
3. TUJUAN PENELITIAN

3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mitigasi pencegahan kantor kesehatan


pelabuhan kelas I dalam menghadapi wabah COVID-19 di Pelabuhan Belawan tahun
2020.

3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui tanggapan petugas kantor di Pelabuhan Belawan terhadap isu mengenai


COVID-19.

2. Mengetahui kesiapsiagaan yang dilakukan petugas kantor Kesehatan di Pelabuhan


Belawan dalam menghadapi COVID-19.

3. Mengetahui tindakan yang dilakukan petugas kantor kesehatan di Pelabuhan


Belawan apabila ada pasien yang menunjukkan gejala COVID-19.

4. Mengetahui ketersediaan alat di kantor Pelabuhan Belawan sebagai upaya


pencegahan COVID-19.

5. Mengetahui adanya alat pelindung diri yang tersedia di kantor Pelabuhan Belawan
untuk diberikan kepada penumpang secara gratis sebagai upaya pencegahan
COVID-19.

6. Mengetahui tentang petugas kesehatan di kantor Pelabuhan Belawan mengadakan


promosi kesehatan kepada penumpang tentang COVID-19.

7. Mengetahui tentang petugas kesehatan di kantor Pelabuhan Belawan mandala


menyediakan ruang khusus dalam rangka kewaspadaan terhadap COVID-19.
4. Metode Penelitian

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.

4.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Belawan.

4.3 Sampel, Sumber Data dan Instrumen

Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik


pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Peneliti memilih bagian
SDM sebagai sampel dalam penelitian ini karena peneliti menganggap bahwa SDM
adalah orang yang paling dipercaya untuk memberikan informasi yang lengkap.

Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang akan
diperoleh secara langsung melalui pengamatan dan wawancara dengan informan
ataupun responden.

Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner.

4.4 Fokus Penelitian

Fokus penelitian yang dilakukan oleh peneliti ialah tentang Pemahaman petugas
kantor kesehatan Pelabuhan Belawan tentang mitigasi pencegahan dalam
menghadapi wabah COVID-19.
Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN MITIGASI PENCEGAHAN KANTOR KESEHATAN


PELABUHAN KELAS I DALAM MENGHADAPI WABAH COVID-19 DI
PELABUHAN BELAWAN TAHUN 2020

Tanggal Penelitian :

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

No HP :

Pekerjaan :

Jabatan :

Alamat :

1. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap isu mengenai virus corona?

2. Bagaimana upaya pencegahan kantor kesehatan pelabuhan kelas I Bandara


Kualanamu yang dilakukan dalam menghadapi virus tersebut?

3. Bagaimana tindakan yang dilakukan jika ada pasien yang menunjukkan gejala virus
carona tersebut?
4. Apa sajakah alat yang tersedia di kantor kesehatan pelabuhan kelas I Bandara
Kualanamu sebagai upaya pencegahan virus tersebut?

5. Apakah ada alat pelindung diri yang diberikan gratis kepada penumpang sebagai
upaya pencegahan virus carona di kantor kesehatan pelabuhan kelas I Bandara
Kualanamu ?

6. Apakah petugas kesehatan mengadakan promosi kesehatan kepada penumpang


tentang virus corona di kantor kesehatan pelabuhan kelas I Bandara Kualanamu?

7. Apakah kantor kesehatan pelabuhan kelas I Bandara Kualanamu menyediakan


ruang khusus dalam rangka kewaspadaan terhadap virus ini?
Daftar Pustaka

Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Zang Li, Fan G, etc. Clinical features of patients

infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. The Lancet. 24 jan 2020.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2020.Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi

Corona Virus Disease (COVID-19).

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan


Wabah dan Upaya Penanggulangan

Novel Corona virus Pneumonia Emergency Response Epidemiology Team.

Vital Surveillances: the epidemiological characteristics of an outbreak of 2019


novel corona virus diseases (COVID-19) — China,2020. China CDC Weekly.
Accessed March 03, 2020. http://weekly.chinacdc.cn/en/article/id/e53946e2-c6c4-
41e99a9b-fea8db1a8f511.

WHO. Novel Coronavirus (2019-nCoV) Situation Report-1. Januari 21, 2020.

WHO. WHO Director-General’s remarks at the media briefing on 2019-nCov on 11

February 2020. Cited March 05 2020. Available on:


https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-generals-remarks-at-the-
media-briefing-on-2019-ncov-on-11-february2020.

Anda mungkin juga menyukai