DI BIDANG KESEHATAN
Penulis
Nunik Kusumawardani
Rachmalina Soerachman
Agung Dwi Laksono
Lely Indrawati
Puti Sari H.
Astridya Paramita
Editor
Kasnodihardjo
PENERBIT PT KANISIUS
Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
1015003005
© 2015 - PT Kanisius
Cetakan ke- 3 2 1
Tahun 17 16 15
Editor : Erdian
Desainer isi : Nael
Desainer sampul : Joko S
ISBN 978-979-21-4246-4
iii
iv Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
Penulis
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Bab 1
Pengertian
Penelitian Kualitatif
Nunik Kusumawardani
1
2 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
C. Penutup
Pada dasarnya, penelitian kualitatif dapat diartikan
sebagai suatu desain penelitian yang mengutamakan keda
laman isi atau makna data yang bukan diukur secara besaran.
Prinsip dasar penelitian kualitatif adalah interaksi atau keter
libatan peneliti dengan responden untuk menggali informasi
yang lebih dalam; informasi yang didapatkan dari penelitian
kualitatif tidak menggambarkan keterwakilan populasi atau
tidak bisa untuk digeneralisasikan.
Daftar Pustaka
Creswell, John. W. 2003. Research Desgin: Qualitative,
Quantitative and Mixed Methods Approaches. 2nd
Edition. California, Sage Publication.
Guba, E. G., & Lincoln, Y. S., 1994. Competing paradigms in
qualitative research. In N. K. Denzin& Y. S. Lincoln (Eds.),
Handbook of qualitative.
Marshall Catherine and Rossman Gratchen B., 2006. Designing
Qualitative Research. Sage Publication. Thousand Oaks.
Neuman W L., 1997. Social Research Methods: Qualitative
and Quantitative Approaches, MA: Allyn&Bacon,
Needham Heights.
Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan 7
9
10 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
B. Grounded Research
Desain penelitian kualitatif (grounded research) atau
disebut juga (grounded theory) merupakan penelitian kuali
tatif, yang bertujuan menemukan teori baru dari data atau
bukti yang ada atau bisa diartikan penelitian yang bersifat
induktif. Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian
kuantitatif yang sebagian besar ingin membuktikan suatu
hipotesis yang berasal dari teori-teori tertentu atau ingin
membuktikan teori yang ada dengan kenyataan di lapangan.
Misalnya, dari penggalian bukti atau informasi-informasi yang
ada mengenai budaya ibu melahirkan dengan ditolong oleh
dukun, bisa didapatkan teori yang baru mengenai alasan ibu
memilih melahirkan dengan ditolong oleh dukun.
12 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
C. Fenomenologi
Desain fenomenologis digunakan dalam penelitian
kualitatif yang bertujuan ingin memahami atau menggali
kenyataan yang dialami atau perilaku tertentu individu atau
kelompok individu serta aspek-aspek yang mendasari suatu
perasaan, pendapat, kejadian, hubungan, dan lain-lain.
Desain ini sering digunakan pada penelitian tentang filosofi
suatu perilaku atau kejadian tertentu.
Contoh penelitian yang menggunakan konsep feno
menologi adalah “Anatomy of life and well-being: A frame
work for the contributions of phenomenology and complexity
theory”, oleh Robert Mugerauer (tersedia pada tautan http://
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/ articles/).
D. Studi Kasus
Dalam desain studi kasus penelitian kualitatif, kasus
dapat berupa individu, suatu program, kejadian proses,
institusi, organisasi, kelompok sosial, yang diteliti dalam kurun
waktu tertentu melalui berbagai metode pengumpulan data
kualitatif. Studi kasus kualitatif sering dilakukan dalam ilmu
kedokteran dan kesehatan, hukum dan bisnis.
Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan 13
F. Penutup
Penggunaan jenis atau desain penelitian kualitatif
ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian dan pertanyaan
penelitian yang akan dijawab, di samping juga memper
timbangkan waktu dan sumber daya yang dimiliki dalam
menyelesaikan penelitian tersebut. Desain studi kualitatif
14 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
Daftar Pustaka
Ekdahl A W, Hellstrom I, Anderson L, et al. 2012. “Too complex
and time-consuming to fit in! Physicians’ experiences
of elderly patients and their participation in medical
decision making: a grounded theory study”. BMJ Open;
2: e001063.
Mold A. 2010. “Patient Groups and the Construction of the
Patient-Consumer” in Britain: An Historical Overview. Jnl
Soc. Pol; 39: 4: 505 – 521.
Morrison Z, Fernando B, Kalra D, et al. 2014. “National
evaluation of the benefits and riks of greater structuring
and coding of the electronic health record: exploratory
qualitative investigation”. J Am Med Inform Assoc; 21:
492 – 500.
Mugerauer R. 2010. “Anatomy of life and well-being: A
framework for the contributions of phenomenology and
complexity theory”. Int J Qualitative Stud Health Well-
being. 5: 5097.
Raviola G, Eustache E, Oswald C, et al. 2012. “Mental
Health Response in Haiti in the Aftermath of the 2010
Earthquake: A Case Study for Building Long-Term
Solutions”. Harv Rev Psychiatry; 20: 68-77.
Weidner TG, Henning JM. 2002. “Historical Perspective of
Athletic Training Clinical Education”. Journal of Athletic
Training; 37 (4 Supplement): S 222- S228
Bab 3
Pengumpulan
Data Penelitian Kualitatif
Agung Dwi Laksono
15
16 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
Desain penelitian tunduk pada asumsi dan pengumpulan data dan penelitian pertanyaan
kondisi statistik yang disesuaikan dengan apa yang telah
dipelajari
Keuntungan Sampel besar, validitas statistik, akurat Kaya, mendalam, deskripsi narasi sampel.
mencerminkan populasi.
Kerugian Pemahaman yang dangkal dari pikiran dan Besar sampel kecil, tidak digeneralisasikan untuk
perasaan sasaran. populasi pada umumnya.
Sumber: Marvasti (2004); Mack, dkk (2005); Vanderstoep dan Johnston (2009)
Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan 19
A. Observasi Partisipatif
Menurut Mack, dkk. (2005) observasi partisipatif me
rupakan akar dalam penelitian etnografi tradisional, yang
bertujuan untuk membantu para peneliti mempelajari per
spektif yang dimiliki oleh populasi penelitian. Dianggap bah
wa akan ada beberapa perspektif dalam suatu masyarakat
tertentu. Metode ini menarik untuk mengetahui beragam
20 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
B. Wawancara Mendalam
Salah satu metode pengumpulan data paling mendasar
dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam.
Tanpa disadari sebetulnya kita sudah terlalu sering melihat
dan bahkan melakukannya, tanpa harus menjadi peneliti.
Tayangan televisi model talk show populer semacam Mata
Najwa adalah salah satu contoh kongkret, atau saat kita
wawancara untuk sebuah pekerjaan, atau saat kita sakit
dan berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan, kita akan
diwawancarai oleh dokter sebelum dia menentukan penyakit
atau menegakkan diagnosa secara tepat akan penyakit yang
kita alami sebagai respon dari jawaban-jawaban kita saat
wawancara tersebut.
Wawancara mendalam didasarkan pada gagasan bahwa
menggali lebih mendalam tentang subjek atau informan
untuk menghasilkan data yang lebih otentik (Marvasti,
26 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
D. Informan
Salah satu aspek penting dalam pengumpulan data
kualitatif adalah pemilihan informan dalam penggalian infor
masi atau data. Informan kunci atau “key informant” meru
pakan sumber informasi utama dari aspek atau substansi
yang akan dipelajari dalam studi kualitatif. Marshall (1996)
menekankan beberapa karakteristik ‘ideal’ informan beri
kut: peran di masyarakat, pengetahuan, kebersediaan,
komunikatif, bersikap netral atau untuk menghindari bias
informasi. Penentuan berdasarkan karakteristik tersebut tidak
semuanya dapat dinilai pada saat sebelum pengumpulan
informasi, tetapi dapat ditetapkan pada saat wawancara
berjalan. Di samping itu, kriteria informan juga fleksibel dan
dapat bervariasi tergantung dari jenis informasi serta tujuan
penggalian informasi. Setiap penelitian kualitatif dapat
32 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
E. Penutup
Tiga metode pengumpulan data penelitian kualitatif
yang telah dipaparkan dalam bab ini adalah metode
pengumpulan data paling populer atau paling sering di
pergunakan dalam banyak proyek penelitian. Masing-
masing metode pengumpuan data memiliki kelebihan
Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan 33
Daftar Pustaka
Bassett, Chris (editor), 2004. Qualitative Research in Health
Care. London: Whurr Publishers.
Berg, Bruce L., 2001. Qualitative Research Methods for The
Social Sciences. Fourth Edition. California: Allyn and
Bacon.
Bloor, M., J. Frankland, M. Thomas and K. Robson, 2001.
Focus Groups in Social Research. London: Sage.
Daymon, Christine dan Immy Holloway, 2002. Qualitative
Research Methods in Public Relations and Marketing
Communications. London: Routledge.
Krueger, R. A., 1994. Focus Groups: A Practical Guide for
Applied Research. 2nd edition. Thousand Oaks, CA:
Sage.
Mack, Natasha, Cynthia Woodsong, Kathleen M.Macqueen,
Greg Guest, Emily Namey, 2005. Qualitative Research
Methods: A Data Collector’s Field Guide. North Carolina:
Family Health International.
Marshal MN, 1996. The Key Informant Technique. Great
Britain: Family Practice; 13: 92-97. Tersedia pada http://
fampra.oxfordjournals.org, diunggah pada September
17, 2014.
Marvasti, Amir B., 2004. Qualitative Research in Sociology.
London: Sage Publications.
34 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
35
36 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
Hari/tgl/jam:Lokasi:
Catatan hasil kegiatan Pewawancara :
Topik: Informan :
Observasi / Wawancara Analisis
Catatan observasi :
Catatan wawancara :
Pembahasan RAB
Koreksi protokol, instrumen, dan
formulir etik
23 s/d 28- Pemantapan Tim inti + Ka Korwil PI Riskus, TOR & Jadwal acara
12 2012 pertemuan + PK + Bendahara sekretariat Narasumber
persiapan Peserta
lapangan REB Materi / substansi
Tempat, dana
Kontak narasumber
20 s/d 29- Pengajuan Etik Sekretariat PI Riskus (REB) + Perbaikan segera bila ada masukan
12 2012 REB ke KE Badan (mengirim & PJ Korwil dari tim Etik & pengiriman kembali
Litbangkes meman-tau) (oleh PI Riskus)
(Sumber: PHKKPM, 2012, Jadwal Riset Etnografi Budaya Kesehatan Ibu dan Anak)
Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
43
44 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
C. Penutup
Berdasarkan paparan di atas, pengelolaan/manajemen
data kualitatif menjadi penting bagi peneliti itu sendiri, juga
bagi institusi penyandang dana (fund). Hanya saja, karena
penelitian yang dilaksanakan bersifat kecil dan terbatas,
penelitian tersebut kurang terlihat penting. Bentuk dan cara
pengelolaan data kualitatif berskala besar (nasional), yang
memudahkan peneliti maupun institusi, masih belum banyak
dilakukan dan menjadi tantangan bagi kita semua, khususnya
para peneliti.
Daftar Pustaka
Indrawati, Lely, Suharjo, Nur Anita, Haniel Dominggus,
Nurcahyo Tri Arianto, Sugeng Rahanto, 2012. Buku Seri
Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak 2012, Etnik Mamasa,
Desa Makuang, Kecamatan Messawa, Kabupaten
Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat,Surabaya; Pusat
Humaniora, Kebijakan Kesehatan & Pemberdayaan
Masyarakat, Badan Penelitian & Pengembangan Kese
hatan, Kementerian Kesehatan RI.
Janice M. Morse& Anne F., 1995, Qualitative Research
Methods for Health Professionals, 2nd Edition. USA:
Chapman and Hall.
Poerwandari, E. K., 2011, Pendekatan Kualitatif Untuk
Penelitian Perilaku Manusia, Jakarta: Lembaga Pengem
Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan 47
49
50 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
2. Fenomenologi
Studi fenomenologi bertujuan untuk memperoleh
struktur dan makna yang dipahami oleh informan atas feno
mena yang tampak atau dialami, yang muncul dalam kehi
dupan informan. Peneliti yang menggunakan pendekatan
fenomenologi umumnya ingin mengetahui pengalaman
masyarakat yang sedang diteliti, bagaimana ia “menerjemah
kan” pengalaman masyarakat tersebut dalam studinya
(Becker, 1992).
52 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
3. Grounded Theory
Menurut Barney Glaser dan Anselm Strauss (2012),
sebuah teori harus dibangun beralaskan (grounded) pada
data, “… the discovery of theory from data which we call
Grounded theory”. Grounded theory merujuk pada teori
yang dibangun secara induktif dari beberapa situasi yang
berkaitan. Proses studi ini dimulai dari formulasi, pengujian,
dan pengembangan ulang hipotesis selama penyusunan teori.
Grounded theory adalah suatu pendekatan yang lebih
induktif yang lebih banyak deskripsi dan interpretasi dari
suatu interaksi sosial subjek penelitian (Green, 1998). Langkah
analisis data pada studi grounded theory adalah sebagai
berikut.
a. Mengorganisir data.
b. Membaca keseluruhan datadan memberi kode.
c. Open coding, peneliti membuat kategori informasi ten
tang peristiwa yang dipelajari.
d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa,
menyelidiki kondisi-kondisi yang menyebabkannya, meng
identifikasi setiap kondisi-kondisi, dan menggambarkan
peristiwa tersebut.
e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan
cerita dan mengintegrasikan kategori di dalam model
axial coding.
54 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
4. Etnografi
Secara harfiah, “etnografi” berarti tulisan atau deskripsi
tentang budaya suatu suku bangsa atas hasil penelitian
lapangan (field work) selama sekian bulan atau sekian tahun
terkait pola perilaku, kepercayaan, nilai ataupun bahasa
yang digunakan suku bangsa tersebut. Studi etnografi
menempatkan peneliti sebagai instrumen dengan teknik
observasi partisipatif. Peneliti etnografi harus membuat
hubungan yang sangat dekat dengan informan agar dapat
merasakan bagaimana perasaan orang-orang yang berada
dalam objek (budaya) komunitas yang diteliti.
Langkah analisis data pada studi etnografi adalah
sebagai berikut.
a. Mengorganisir file.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.
d. Menginterpretasi penemuan.
e. Menyajikan presentasi dalam bentuk tabel, gambar, atau
uraian.
5. Studi Kasus
Studi kasus merupakan studi eksplorasi secara intensif,
mendalam dan terperinci terhadap suatu individu, lembaga,
gejala atau fenomena tertentu dengan lingkup, daerah atau
subjek yang sempit guna memperoleh deskripsi yang utuh
dan mendalam. Bahan studi kasus dapat diperoleh dari
laporan observasi, catatan pribadi (diary), biografi, keterangan
56 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
2. Transferabilitas
Transferabilitas merupakan validitas eksternal dalam
penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat
ketepatan apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada
situasi yang lain. Oleh sebab itu, laporan penelitian kualitatif
harus terperinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.
Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan 59
3. Dependabilitas
Dependabilitas disebut juga dengan reliabilitas dalam
penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif, depen
dabilitas hasil penelitian teruji dari kekonsistenan peneliti
dalam mengumpulkan data, membentuk dan menggunakan
konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik
suatu kesimpulan.
4. Konfirmabilitas
Pengujian konfirmabilitas dalam penelitian kualitatif
disebut juga objektivitas penelitian. Pengujian konfirmabilitas
bertujuan membuktikan kebenaran hasil penelitian sesuai
dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam
laporan lapangan.
C. Triangulasi
Triangulasi dilakukan untuk melihat gejala dari ber
bagai sudut dan melakukan pengujian temuan dengan
menggunakan berbagai sumber informasi dan teknik. Empat
macam triangulasi yang digunakan dalam penelitian adalah
teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan beberapa
sumber data, desain studi kualitatif dan kuantitatif, atau
disiplin ilmu dan teori.
Triangulasi dalam penelitian kualitatif merupakan aspek
penting yang harus diperhatikan untuk menghasilkan data
yang reliable dan valid. Beberapa peneliti sering mempunyai
pengertian yang salah mengenai triangulasi. Triangulasi
pada dasarnya adalah mendapatkan data dari beberapa
perspektif yang berbeda. Contoh penerapan triangulasi pada
penelitian tentang perilaku guru dalam mengajar perilaku
60 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
E. Penutup
Kualitas hasil penelitian kualitatif ditentukan dari teh
nik analisis dan interpretasi data, di mana analisis data
penelitian kualitatif sendiri dimulai sejak tahap persiapan
(sebelum turun lapangan), selama di lapangan, dan setelah
dari lapangan. Data yang terkumpul diorganisasikan ke
dalam kategori-kategori untuk mengetahui pola atau bentuk
keteraturan data, untuk selanjutnya dianalisis dan ditarik
kesimpulan atau konsep baru yang mudah dipahami oleh diri
sendiri atau orang lain. Teknik analisis data dalam penelitian
kualitatif didasarkan pada pendekatan yang digunakan, yaitu:
biografi, fenomenologi, grounded theory, etnografi, atau studi
kasus.
Untuk mempertajam, memperkaya dan meningkatkan
kualitas hasil penelitian kualitatif, perlu dilakukan pendekatan
berupa aktivitas pasca penelitian, termasuk pengujian
keabsahan dan validitas data, yang meliputi pengujian kre
dibilitas, transferabilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, ser
ta melakukan metode triangulasi untuk mendapatkan data
dari beberapa perspektif yang berbeda.
Daftar Pustaka
Becker, C., 1992. Living and Relating: An Introduction to
Phenomenology. Newbury Park, California: Sage Publi
cation
Bogdan, R.C., & Biklen, S.K, 1982. Qualitative Research for
Education: An introduction to theory and methods (Third
Edition). Boston: Allyn and Bacon.
Bungin, Burhan (editor), 2004. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
64 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
65
66 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
1. Deskripsi sampel
Langkah pertama dalam memproses dan melaporkan
hasil penelitian adalah memberikan deskripsi tentang
informan. Jika datanya ada, latar belakang data bisa ditabu
lasikan, misalnya: umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan,
atau status perkawinan.
Kemudian, karena data kualitatif berasal dari sampel
yang kecil, diperlukan lebih banyak informasi, seperti: data
mengenai siapa yang menjadi informan kunci, atas dasar apa
mereka termasuk ke dalam informan kunci, siapa peserta
FGD, sejauh mana peserta FGD mewakili kelompoknya secara
representatif, pada situasi apa observasi dilakukan, siapa
yang diobservasi, bagaimana reaksi saat diobservasi dan lain
sebagainya. Jika data tersebut tidak digambarkan, interpretasi
data akan kurang lengkap (Kresno, Hadi & Wuryaningsih,
1999).
1. Matriks
Matriks adalah suatu bagan yang menyerupai tabel,
tetapi terdiri dari kata-kata dan bukan angka. Contoh di
bawah ini adalah matriks yang menggambarkan perubahan
praktik menyusui dan pemberian makanan lunak oleh 2
kelompok ibu yang berbeda usia.
Jenis penyajian dalam bentuk matriks mempermudah
peneliti untuk mengambil kesimpulan, atau informasi esensial
yang terkait dengan topik penelitian atau masalah yang
diteliti yaitu:
a. Ibu yang lebih muda mulai memberikan makanan lunak,
rata-rata 2,5 bulan lebih awal daripada kelompok ibu
yang lebih tua.
b. Ibu yang lebih muda menggunakan makanan yang lebih
bervariasi daripada ibu yang lebih tua.
2. Diagram
Diagram adalah gambaran dengan kotak atau ling
karan yang terdiri dari variabel-variabel dan panah yang
menunjukkan hubungan antara variabel. Contoh: alasan ibu
muda terlambat memberikan makanan lunak.
hubungan antara variabel. Contoh: alasan ibu muda terlambat memberikan maka
lunak.
Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan 69
Lahan dekat ASI banyak
Status gizi ibu
baik
rumah
Tdk ada wkt Ibu lbh senang Terlambat
utk memasak hanya memberikan
menyusui makanan halus
Terbatasnya Tak punya Tidak ada Anak tak mau
tanah dan uang utk beli informasi makan bubur
sumber makanan
lainnya tambahan
Ibu, teman, suami tak suka
pemberian makanan lunak
secara awal
Terbatasnya makanan
tambahan (kecuali
tepung terigu)
Gambar 6.1ContohDiagramAlasanTerlambatMemberikanMakananLunak
Gambar6.1 Contoh Diagram Alasan Terlambat Memberikan
(Sumber:Kresno,Hadi&Wuryaningsih,1999,hlm.45)
Makanan Lunak
Diagram tersebut
(Sumber: dapat
Kresno, Hadi membantu
& Wuryaningsih, menggali
1999, hlm. 45) masalah lebih dalam pada di
3. Flow Chart
Flow chart adalah jenis diagram yang khusus menggam
barkan tahapan kegiatan atau keputusan secara logis. Di
bawah ini, adalah contoh flow chart yang menggambarkan
tindakan ibu dalam mengatasi anak sakit diare.
70 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
Diare parah/lanjut
Ramuan lokal
Gambar 6.2
Gambar6.2 Contoh Flow Chart Proses Tindakan Ibu Mengatasi
ContohFlowChartProsesTindakanIbuMengatasiDiarepadaAnak
Diare pada Anak
(Sumber:Kresno,Hadi&Wuryaningsih1999,hlm.46)
Dalam flowcharttersebut,tampak
(Sumber: bahwa
Kresno, Hadi & Wuryaningsih 1999, adaperbedaantindakanolehibudan
hlm. 46)
asilakhirdaritindakanmasingͲmasingkelompok.
Dalam flow chart tersebut, tampak bahwa ada
perbedaan tindakan oleh ibu dan hasil akhir dari tindakan
Tabel masing-masing kelompok.
KadangͲkadang dataError! Reference source not found. kualitatif dapat
4. Tabel
kategorikan,dihitungdandisajikandalambentuktabel.Jawabanterhadappertanyaan
rbuka dalam kuesionerError!
Kadang-kadangReference source not
data kualitatif found.
dapat dapat dikategorikan dan
dikategorikan,
dihitung dan disajikan dalam bentuk tabel. Jawaban terhadap
pertanyaan terbuka dalam kuesioner dapat dikategorikan
dan diringkas dengan cara tersebut. Selain itu, dapat juga
dianalisis dengan melihat isi dari jawaban individu. Berikut
adalah contoh data kualitatif dalam bentuk tabel.
n
n
t
n
Tabel 6.2 Tabel Hasil Analisis Situasi Pelayanan PKPR
Topik PKM Gambir PKM C.Putih PKM T.Abang PKM Senen
1. SIM plyn. PKPR ada ada ada ada
2. Kemitraan BKKBN, Dindiknas, LSM Dindiknas, LSM Dindiknas, LSM BKKBN, Dindiknas,
LSM, universitas
3. Kegiatan PKPR Penyuluhan, konseling, Penyuluhan, Penyuluhan, Penyuluhan,
yang sudah PKHS, pelatihan pddk konseling, PKHS, konseling, PKHS, konseling, PKHS,
dilaksanakan sebaya, pelatihan pelatihan pddk Periksa kesehatan, pelatihan pddk
konselor sebaya, Periksa sebaya, pelatihan penunjang sebaya, Periksa kes,
kes, penunjang, plyn konselor sebaya, penunjang, plyn
rujukan, dialog Periksa kes, rujukan
penunjang, plyn
rujukan, dialog
4. Kesesuaian sesuai keinginan remaja sesuai Puskesmas sesuai Puskesmas sesuai Puskesmas
layanan
Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
5. Waktu layanan tiap hari 2 kali seminggu tiap hari 1 kali seminggu
6. Tempat pelayanan dalam gedung dalam dan luar dalam gedung dalam gedung
gedung
(Sumber: Kristanti, dkk., 2011, hlm. 5)
71
72 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
5. Teks Narasi
Penyajian data hasil penelitian kualitatif sebagian besar
berbentuk narasi. Namun, sebelum menginjak pada penyajian
data, penggunaan matriks, grafik, flow chart merupakan
tahapan terpenting dalam pengolahan dan analisis data
kualitatif. Hal ini untuk menghindari peneliti langsung me
nganalisis dari data mentah sehingga hasilnya tidak rinci
dan subjektif. Dengan matriks, grafik, dan flow chart akan
membantu peneliti untuk tetap pada jalur sehingga uraian
menjadi padat dan ringkas. Penyajian dapat dilakukan di
bagian hasil penelitian dari laporan atau di lampiran.
Membuat dan menjelaskan kesimpulan merupakan
esensi dari analisis data dan bukan merupakan kegiatan yang
terpisah. Pada waktu meringkas data, peneliti terus-menerus
membuat kesimpulan, memodifikasi dan menolak sejumlah
kesimpulan yang sudah dibuat sebelumnya. Dengan menulis,
dapat membantu untuk membentuk ide baru. Oleh karena
itu, penulisan harus dimulai seawal mungkin, yaitu mulai dari
data processing dan analisis.
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa penyajian
hasil penelitian kualitatif lebih banyak berbentuk tulisan
narasi. Narasi dibentuk berdasarkan semua teknik pengum
pulan yang telah dilakukan (observasi, wawancara, FGD,
data sekunder, dan foto-foto) saat melakukan pengumpulan
data. Narasi sudah dibuat bertahap ketika pengumpulan data
sedang berlangsung hingga ketika pengumpulan data telah
selesai.
Penyajian dalam bentuk narasi bisa ditampilkan
bersama tabel, flowchart, maupun diagram. Dalam narasi
bisa dilengkapi juga dengan “kutipan”, yakni hasil tutur
Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan 73
C. Penutup
Dalam penyajian hasil dan pembuatan laporan, proses
untuk mengidentifikasi, menarik benang merah dari suatu
topik dilakukan untuk membantu pembaca laporan atau
74 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
Daftar Pustaka
Burhan, Bungin, 2011, Penelitian Kualitatif: Komunikasi,
Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Ed.
2. Kencana, Jakarta.
Kresno, Sudarti, Hadi, Ella Nurlela & Wuryaningsih, C. Endah,
1999, Aplikasi Penelitian Kualitatif dalam Pencegahan
dan Pemberantasan Penyakit Menular, kerja sama
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
dan Dirjen Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular - Depkes, Depok.
Indrawati, Lely, Suharjo, Nur Anita, Haniel Dominggus,
Nurcahyo Tri Arianto, Sugeng Rahanto, 2012, Buku Seri
Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak 2012, Etnik Mamasa,
Desa Makuang, Kecamatan Messawa, Kabupaten
Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, Pusat Humaniora,
Kebijakan Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat,
Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan, Kemen
terian Kesehatan RI, Surabaya.
Kristanti, et al., 2011, Pengembangan Model Intervensi
Pelayanan Kesehatan Remaja di 4 Kota di Indonesia,
powerpoint dipresentasikan dan dibagikan dalam
seminar hasil penelitian di Hotel Horison, Bekasi, pada
Desember 2012.
Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan 75
77
78 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
A D
alat bantu 19 data iv, v, vi, 1-11, 13-14,
analisis data 5, 25, 34, 43, 16-21, 23-31, 33-35, 37, 39,
47-48, 50-52, 54, 58, 62, 65, 43-44, 47-48, 50-58, 62-63,
72, 79, v 65-67, 70, 72, 78-79, iii
analisis domain 52-53 dependabilitas 55, 57, 62
analisis kasus 55-56 desain penelitian 6-9, 11,
analisis komponen 52 16, 20-21, 78, v
analisis komponensial 53 dimensi 3, 79
analisis taksonomi 52-53 disiplin 21, 57
analisis v, vi, 2, 5, 15, 25-26, Distrik 23
33-34, 36, 42-43, 47-48, 50-
56, 58, 62, 65, 71-72, 79, iv E
antropologi 7, 11 efektif 26, 33, 60
asumsi 2-3, 16, 24, 56 efisien 33
eksperimental 2
B eksplorasi 4, 53
bahasa ibu 73 eksploratif 77
bahasa informal 3 eksternal 27, 56
besaran masalah 4, 34 empiris 2, 77, iii
biografi 48, 53, 62, 65 Etnik 22-23, 42, 44, 74
blended 22 etnografi 7-9, 11, 17,
19-23, 36, 38, 40-42, 44, 48,
C 52-53, 62, 74, vi
catatan 11, 16, 19-20, 25, 28-
29, 34, 36-39, 42-43, 47, 50, F
53, 58, vii fasilitator 27
catatan lapangan 16, 19, feminis 20
34, 43, 47, 53 fenomena 4, 13, 15-16,
18, 25, 49-51, 53-54
81
82 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
kontingensi 18 P
kontradiksi 25 Papua 23
kredibilitas 55, 62 paradigmatis 2-3
kriteria 29-30, 55 partisipatif 14-15, 17-21,
kronologis 34, 49 52
kuantifikasi 19 pemilihan uji 79
kuesioner 14-15, 70, 77 pendekatan iv, vi, 1, 3-5, 13,
kutipan 72-73 15, 19-20, 22, 26, 44, 48-49,
51, 54-55, 58, 62, 79, iii
L pendekatan kualitatif 1, 20,
logika deduktif 3 22, 44, 54, iv
logika induktif 3 pendokumentasian 14, 21
lokal 9, 43, 53, 73 penelitian kuantitatif 1-3, 9,
M 22, 31, 44, 63 13-14, 33, 48, 57, 77, iii
manajemen 33, 35, 43-44, penelitian sejarah 7, 11
iv peneliti lapangan 18
masalah penelitian 4 pengamat 18-19
matriks 35, 37, 43, 58, 60, 66- pengamatan 8, 18, 20, 35,
68, 72, 79, vi 39, 43, 53, 56, 58, 77-79
memori 21, 29 pengelolaan data 1, 33,
metode penelitian vi, 1, 35, 44, 78, v
3-5, 13, 15, iii pengelolaan v, 1, 33, 35, 43-
minoritas 20 44, 78, iv
momen 19, 25 pengumpulan data vi, 1, 5,
7-8, 10, 13-14, 16-17, 20-21,
N 23-26, 29-31, 33-35, 37, 39,
narasi 13, 16, 43, 49, 65-66, 43, 57, 67, 72, 78, v
72-73, 79, iii penulisan hasil 1
norma 15, 24, 26-27, 29 penyajian v, 33, 65, 67,
notulen 28 72-73, 79, iv
observasi 8, 14-15, 17-21, penyimpanan 33, 35, 43, iv
36-39, 42, 52-53, 55, 58, 66, perekaman 19, 25, 34, 78
72-73, 78, vii peristiwa 5, 19, 51-52
observasi partisipatif 14-15, perspektif 17-18, 24-25,
17-21, 52 31, 57-58, 62
orang dalam 18, 27 pertanyaan penelitian 1, 4,
7-8, 11, 18, 48, 67, 78, iv
84 Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan
S
sejarah 7, 11, 49, 52
sintesis 47, 74
skema 34, 43, 65, 79
sosio-demografi 43
spesifik 16, 34, 78-79
studi kasus 7, 10-11, 48,
53-54, 62
substansi 4, 29, 41, 78
T
tekstual 16, 19, 50, 79
tema 5, 16, 25, 52
transferabilitas 55-56, 62
transkrip 25, 28, 35, 39,
42-43, 54, 58, vii
triangulasi 17, 55-58, 62
tujuan penelitian 7-8, 11,
78-79