Anda di halaman 1dari 19

Relawan & Kerelawanan di Indonesia

Oleh:
Sub Bidang Pelatihan
Bidang Koordinasi Relawan
Satgas Penangnan Covid-19

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Apa itu Relawan

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Ciri Khusus Relawan

Alasan Umum Menjadi Relawan

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


BIDANG KOORDINASI RELAWAN
Tugas Utama
Relawan

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Tugas Relawan Dalam Penanganan COVID-19
❖ Membantu posko – posko dan menggerakkan masyarakat untuk terlibat menjadi relawan dalam
upaya penanganan COVID-19 di tingkat RT/RW, Desa atau Kelurahan;
❖ Melakukan edukasi dan sosialisasi dan monitoring protokol kesehatan di layanan publik;
❖ Mendukung pemerintah dalam penanganan COVID-19 dengan menyebarkan informasi yang benar
kepada masyarakat;
❖ Membantu penanganan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan keluarganya.
❖ Mendukung penanganan bencana lainnya yang terjadi di masa pandemi COVID-19.
❖ Menguatkan organisasi atau lembaga dalam.penanganan COVID-19; dan
❖ Menginformasikan laporan-laporan yang ada di lapangan dengan melalui penggunaan aplikasi
SIM-R dan BLC (Bersatu Lawan Covid-19)

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Asas, Prinsip Kerja dan PANCA DARMA

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Prinsip Kerja
Relawan

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Panca Darma
Relawan

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Kewajiban dan Hak Relwan

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Syarat Menjadi Relwan
1. Memiliki kepedulian penuh keikhlasan untuk memperjuangkan nasib bagi mereka yang membutuhkan dengan berbasis nilai dan prinsip kemanusiaan
sebagai bentuk pengabdian dan perjuangan hidupnya.
2. Memiliki keikhlasan tanpa membeda-bedakan derajat, jenis kelamin, dan status sosial.
3. Bersedia mengabdikan dirinya tanpa mengharapkan pamrih (baik berupa imbalan maupun karier).
4. Memiliki semangat dan jiwa kerelawanan.
5. Relawan tidak tergantung dari asal kelompok masyarakat maupun wilayah tertentu karena relawan tidak memperjuangkan kepentingan kelompok, agama,
maupun wilayah tertentu.
6. Memiliki kompetensi atau keahlian khusus yang relevan dalam penanggulangan bencana, baik itu keahlian dalam bidang sektoral: di antaranya dalam
bidang: pencarian & penyelamatan (SAR), evakuasi, perencanaan, logistik, pengelolaan pengungsian, dapur umum, psikososial, dan masih banyak bidang
teknis lainnya.
7. Untuk memenuhi kecakapan tersebut di atas, maka secara berkala relawanrelawan yang berkomitmen kuat dalam kerja
kemanusiaan senantiasa mengembangkan dirinya sesuai dengan bidang-bidang yang dibutuhkan dalampenanggulangan
bencana.
8. Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari banyak suku bangsa dengan karakter budaya tolong-menolong yang sudah
mengakar dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu yang kita kenal adalah budaya gotong-royong. Budaya gotong royong sudah
menjadi bentuk tipikal sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia, sehingga tidak sulit untuk mencari relawan yang siap untuk
dikerahkan dalam kerja kemanusiaan.
BIDANG KOORDINASI RELAWAN
Sanksi Relawan

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Penghargaan Relawan

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Kode Etik Relawan
1. Piagam Kemanusiaan sebagai payung hukum dan etis dalam pelayanan kemanusiaan menyatakan bahwa semua orang yang
terkena dampak bencana atau konflik berhak mendapatkan perlindungan dan bantuan mendasar untuk hidup bermartabat.
2. Prinsip-prinsip yang termaksuk dalam Piagam Kemanusiaan bersifat universal, diterapkan bagi semua yang terkena dampak
bencana dan konflik di mana pun berada, dan bagi semua yang mencari bantuan dan perlindungan keamanan.
3. Prinsip-prinsip ini cerminan dari hukum internasional, namun kekuatan utamanya diperoleh dari prinsip dasar moral kemanusiaan
bahwa semua manusia lahir bebas dan setara dalam martabat dan hak-haknya.
4. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas dan akuntabilitas dalam layanan kemanusiaan.
5. Relawan sebagai pekerja kemanusiaan adalah panduan bersama untuk menuntun relawan dalam memberikan layanan
kemanusiaan yang berkualitas dan akuntabel sesuai dengan prinsip kemanusiaan: pelayanan kemanusiaan, imparsial, independen
dan netral.

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Kode Etik Pekerja Kemanusiaan
1. Amanah kemanusiaan diutamakan terlebih dahulu. Motivasi yang paling utama dalam melakukan respons bencana adalah untuk meringankan penderitaan mereka
yang paling kurang mampu untuk menanggung tekanan yang diakibatkan oleh bencana.
2. Hak untuk memperoleh bantuan kemanusiaan merupakan suatu prinsip kemanusiaan mendasar penduduk yang terkena dampak bencana.
3. Bantuan diberikan tanpa memandang ras, kepercayaan atau kebangsaan dari penerima dan tanpa membeda-bedakan atas dasar apa pun yang akan merugikan.
4. Prioritas kebutuhan ditentukan semata-mata berdasarkan pada kebutuhan.
5. Bantuan tidak akan digunakan untuk mewakili kepentingan politik atau keagamaan tertentu.
6. Bantuan kemanusiaan akan diberikan sesuai kebutuhan dari setiap orang perorangan, keluarga, dan masyarakat.
7. Pekerja kemanusiaan tidak bertindak sebagai peranti politik luar negeri pemerintah dari pekerja kemanusiaan.
8. Dalam menyusun kebijakan dan strategi pelaksanaan bantuan kemanusiaan tidak berusaha untuk melaksanakan kebijakan pemerintah mana pun.
9. Menghargai budaya dan adat istiadat. Pekerja kemanusiaan berupaya untuk menghormati budaya, struktur, dan adat istiadat masyarakat setempat.
10. Berusaha membangun tanggap bencana berdasarkan kemampuan lokal. Semua manusia dan masyarakat dalam situasi bencana sekali pun memiliki kemampuan
selain kerentanan. Sejauh mungkin memperkuat kemampuan ini dengan memberikan peluang bagi pekerja lokal, membeli material lokal, dan berjual beli dengan
perusahaan lokal.

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Kode Etik Pekerja Kemanusiaan
11. Harus ditemukan cara-cara untuk melibatkan penerima manfaat program dalam pengelolaan bantuan darurat
12. Bantuan tanggap bencana tidak boleh dipaksakan kepada penerima.
13. Bantuan darurat dan rehabilitasi jangka panjang yang efektif dapat dicapai jika penerima manfaat yang menjadi sasaran dilibatkan dalam perancangan,
pengelolaan, dan pelaksanaan program bantuan.
14. Bantuan darurat harus berusaha keras untuk mengurangi kerentanan di masa datang sambil memenuhi kebutuhan dasar. Semua tindakan bantuan darurat
memengaruhi prospek pembangunan jangka panjang, baik secara positif atau negatif.
15. Melaksanakan program bantuan darurat yang secara aktif mengurangi kerentanan penerima manfaat terhadap bencana di masa datang dan membantu
menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan.
16. Akuntabel baik kepada mereka yang diupayakan untuk dibantu maupun mereka yang memberikan sumber daya untuk dikelola.
17. Dalam kegiatan informasi, publikasi, dan kampanye, harus memperlakukan penduduk terkena bencana sebagai manusia yang bermartabat, bukan sebagai
objek yang tidak berdaya.

18. Penghargaan kepada penduduk terkena bencana sebagai mitra yang setara tidak boleh pernah dilupakan dalam aksi
kemanusiaan.
19. Dalam kegiatan informasi publik, harus memberikan gambaran objektif mengenai situasi bencana di mana kemampuan dan
aspirasi penduduk terkena bencana ditonjolkan, bukan hanya kelemahan dan ketakutan mereka saja

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Peran Relawan Dalam Siklus
Kebencanaan
1. Peran Relawan Saat Tidak Terjadi Bencana
❖ Pengurangan Risiko Bencana atau mitigasi, antara lain melalui:
a) Penyelenggaraan pelatihan-pelatihan bersama masyarakat.
b) Penyuluhan kepada masyarakat.
c) Penyediaan informasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam rangka pengurangan risiko bencana
d) Peningkatan kewaspadaan masyarakat.
❖ Pelatihan, antara lain
a) Pelatihan dasar/lanjutan manajemen.
b) Pelatihan teknis kebencanaan, geladi dan simulasi Bencana
2. Peran Relawan pada Situasi Terdapat Potensi Bencana antara lain melalui:
a) Pemantauan perkembangan ancaman dan kerentanan masarakat.
b) Penyuluhan, pelatihan, dan geladi tentang mekanisme tanggap darurat bencana.
c) Penyediaan dan penyiapan barang pasokan pemenuhan kebutuhan dasar.
d) Penyediaan dan penyiapan bahan, barang, dan peralatan untuk pemenuhan pemulihan prasarana dan sarana.
e) Penyiapan lokasi evakuasi.
f) Peringatan dini, antara lain melalui pemasangan dan pengujian sistem peringatan dini di tingkat masyarakat.

BIDANG KOORDINASI RELAWAN


Peran Relawan Dalam Siklus
Kebencanaan
3. Peran Relawan pada Saat Tanggap Darurat, antara lain melalui;
a) Kaji cepat terhadap cakupan wilayah yang terkena, jumlah korban dan kerusakan, kebutuhan sumber daya, ketersediaan
sumber daya serta prediksi perkembangan situasi ke depan.
b) Pencarian, penyelamatan dan evakuasi warga masyarakat terkena bencana.
c) Penyediaan dapur umum.
d) Pemenuhan kebutuhan dasar berupa air bersih, sandang, pangan, dan layanan kesehatan termasuk kesehatan lingkungan.
e) Penyediaan tempat penampungan/hunian sementara.
f) Perlindungan kepada kelompok rentan dengan memberikan prioritas pelayanan.
g) Perbaikan/pemulihan darurat untuk kelancaran pasokan kebutuhan dasar kepada korban bencana.
h) Penyediaan sistem informasi untuk penanganan kedaruratan.
i) Pendampingan psikososial korban bencana.
j) Kegiatan lain terkait sosial, budaya dan keagamaan.
k) Kegiatan lain terkait kedaruratan.

Pada situasi pasca bencana relawan dapat membantu dalam kegiatan pengumpulan dan pengolahan data
kerusakan dan kerugian dalam sektor perumahan, infrastruktur, sosial, ekonomi dan lintas sektor. Relawan juga
dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan rehabilitasi-rekonstruksi fisik dan nonfisik dalam masa pemulihan
dini.
BIDANG KOORDINASI RELAWAN
BIDANG KOORDINASI RELAWAN_2021

RELAWAN_2021
BIDANG KOORDINASI
TERIMA
KASIH
RELAWAN_2021
BIDANG KOORDINASI

BIDANG KOORDINASI RELAWAN

Anda mungkin juga menyukai