Anda di halaman 1dari 3

2/16/2021 Pengantar Inti Kerja Kemanusiaan - Bacaan

Kode Etik Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit


Merah
Kode Etik ini berupaya untuk menjaga standar perilaku kita. Ini bukanlah sebuah pedoman operasional misalnya tentang
bagaimana kita menghitung jatah ransum makanan atau bagaimana mendirikan tenda penampungan. Kode Etik ini
merupakan aspirasi ORNOP-ORNOP (LSM-LSM) dan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Ia
merupakan satu kode perilaku yang bersifat sukarela, ditegakkan atas dasar kemauan organisasi untuk menerimanya
sebagai standar-standar yang dituliskan dalam Kode Etik ini. Saat terjadi konflik bersenjata, Kode Etik ini akan ditafsirkan
dan diterapkan sejalan dengan hukum kemanusiaan internasional. Kode Etik akan disajikan terlebih dahulu, diikuti tiga
lampiran yang menjelaskan lingkungan kerja yang ingin kita lihat bisa dibangun oleh Pemerintah-Pemerintah Tempatan,
Pemerintah Penyandang Dana dan Organisasi-Organisasi Antar Pemerintah untuk bisa membantu terwujudnya
penyampaian bantuan kemanusiaan yang efektif.
Pada 1991, Dewan Delegasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menghimbau IFRC “untuk membentuk satu kelompok
tenaga ahli untuk mengkaji kemungkinan memperinci Kode Etik terkait bantuan kemanusiaan di situasi bencana alam dan
teknologi.” IFRC kemudian berkolaborasi dengan Komite Pengarah untuk Respons Kemanusiaan (Steering Committee for
Humanitarian Response/SCHR), satu jaringan LSM-LSM internasional besar dan ICRC, untuk mengembangkan Kode Etik
untuk Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dan ORNOP dalam Bantuan Bencana pada 1994.
Kode Etik tersebut “disambut baik” dengan sebuah resolusi dalam Konferensi Internasional Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah (yang mengikutsertakan semua pihak Konvensi-Konvensi Jenewa serta komponen-komponen Gerakan)
tahun berikutnya.
Kode Etik ini menetapkan sepuluh prinsip utama serta tiga lampiran berisi rekomendasi untuk pemerintah yang
terdampak, penyandang dana pemerintah dan organisasi antarpemerintah. Selama bertahun-tahun, pemenuhan Kode
Etik merupakan satu cara yang penting untuk Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dan ORNO-ORNOP untuk menyebut
diri mereka sebagai pekerja kemanusiaan.
Sejak disusunnya Kode Etik ini, telah banyak perkembangan terkait standar-standar dan mekanisme-mekanisme untuk
meningkatkan kualitas dan akuntabilitas respons kemanusiaan. Meskipun demikian, Kode Etik ini tetap menjadi rujukan
yang utama dalam sektor ini.

Sepuluh Prinsip Kode Etik:


10 Prinsip Kode Etik Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dan ORNOP dalam Respons Bencana:

1. Amanah kemanusiaan adalah yang pertama


Hak untuk memperoleh bantuan kemanusiaan, dan untuk menawarkannya, merupakan suatu prinsip kemanusiaan
mendasar yang harus dinikmati oleh semua warga negara dari semua negara. Sebagai anggota dari komunitas
internasional, kami menyadari kewajiban kami untuk memberikan bantuan kemanusiaan di mana pun dibutuhkan.
Oleh sebab itu, kebutuhan untuk bisa menjangkau penduduk yang terkena dampak bencana tanpa terhalangi sangat
mendasar dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut. Motivasi kami yang paling utama dalam melakukan respons
bencana adalah untuk meringankan penderitaan mereka yang paling kurang mampu untuk bertahan menghadapi tekanan
yang diakibatkan oleh bencana. Ketika kami memberikan bantuan kemanusiaan, tindakan ini bukanlah suatu tindakan
keberpihakan atau tindakan politik dan seharusnya tidak dipandang seperti itu pula.
2. Bantuan diberikan tanpa memandang ras, kepercayaan, atau kebangsaan dari penerima dan tanpa membeda-
bedakan atas dasar apa pun yang akan merugikan. Prioritas kebutuhan ditentukan semata-mata berdasarkan
pada kebutuhan
Sedapat mungkin kami akan mendasarkan pemberian bantuan darurat pada suatu kajian yang seksama tentang
kebutuhan mereka yang terdampak bencana dan kemampuan setempat yang ada untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Dalam keseluruhan program kami, kami akan membuat pertimbangan akan perlunya keseimbangan. Penderitaan
manusia harus diringankan di mana penderitaan itu dijumpai; hidup di satu bagian suatu negara sama berharganya
dengan hidup di bagian lain di negara itu. Oleh sebab itu, pemberian bantuan akan mencerminkan tingkat penderitaan
yang diupayakan untuk diatasi. Dalam menerapkan pendekatan ini, kami mengakui peran penting yang diemban oleh
perempuan dalam masyarakat yang rawan bencana dan akan memastikan bahwa peran ini akan didukung dan tidak
dikurangi oleh program-program bantuan kami. Penerapan dari kebijakan yang universal, tidak berpihak, dan mandiri
seperti itu hanya dapat efektif jika kami dan mitra-mitra kami memiliki akses pada sumber daya-sumber daya yang
diperlukan untuk menyediakan bantuan yang berkeadilan, dan bisa menjangkau semua penduduk yang terdampak
bencana secara merata.
3. Bantuan tidak akan digunakan untuk mewakili pandangan politik atau keagamaan tertentu.
Bantuan kemanusiaan akan diberikan sesuai kebutuhan dari setiap orang-perorangan, keluarga, dan masyarakat.
Meskipun lembaga kemanusiaan nonpemerintah (NGHA) mempunyai hak untuk mempunyai pandangan politik atau
https://www.kelase.com/kelas/12931/bacaan/22522/50044 1/3
2/16/2021 Pengantar Inti Kerja Kemanusiaan - Bacaan
keagamaan tertentu, kami menegaskan bahwa bantuan yang kami berikan tidak akan berdasarkan kepada keyakinan
penerima bantuan terhadap pandangan-pandangan tersebut. Kami tidak akan mengikat janji, pengiriman, atau distribusi
bantuan dengan tuntutan agar penerima mempercayai atau menerima keyakinan politik dan agama tertentu.
4. Kami harus berusaha untuk tidak bertindak sebagai perangkat politik luar negeri pemerintah kami
Lembaga-lembaga kemanusiaan nonpemerintah adalah lembaga-lembaga yang bertindak secara independen dari
pemerintah. Oleh sebab itu, kami menyusun kebijakan dan strategi pelaksanaan kami sendiri dan tidak berusaha untuk
melaksanakan kebijakan pemerintah mana pun, kecuali sejauh itu sesuai dengan kebijakan kami sendiri yang
independen. Kami tidak akan membiarkan diri kami sendiri, atau pegawai kami –baik secara sadar maupun karena
kelalaian– untuk dimanfaatkan guna memperoleh informasi yang bersifat peka tentang politik, militer, ekonomi untuk
pemerintah atau lembaga-lembaga lain yang mungkin mempunyai kepentingan di luar tujuan kemanusiaan semata. Kami
juga tidak akan bertindak sebagai peranti dari kebijakan luar negeri pemerintah penyandang dana. Kami akan
menggunakan bantuan yang kami terima untuk merespons pada kebutuhan dan bantuan tersebut tidak boleh didorong
oleh perlunya untuk menyalurkan surplus komoditas negara penyandang dana atau pun oleh kepentingan politik suatu
negara penyandang dana tertentu. Kami menghargai dan mendorong kesukarelaan pemberian bantuan tenaga dan
keuangan dari orang-perorangan yang memiliki kepedulian untuk mendukung kerja kami dan menghargai kemandirian
tindakan kami yang didasari motivasi kesukarelaan seperti itu. Untuk melindungi kemandirian kami, kami akan
menghindari ketergantungan hanya kepada satu sumber dana saja.
5. Kami harus menghargai budaya dan adat istiadat
Kami akan berupaya untuk menghormati budaya, struktur, dan adat istiadat masyarakat dan negara di mana kami bekerja.
6. Kami harus berusaha membangun tanggap bencana berdasarkan kemampuan lokal
Semua orang dan masyarakat – dalam situasi bencana sekali pun - memiliki kemampuan selain kerentanan. Sejauh
mungkin kami akan memperkuat kemampuan ini dengan memperkerjakan orang setempat, membeli material setempat,
dan berjual beli dengan perusahaan setempat. Apabila memungkinkan, kami akan bekerja sama dengan lembaga
kemanusiaan nonpemerintah setempat sebagai mitra dalam perencanaan dan pelaksanaan, dan bekerja sama dengan
struktur-struktur pemerintah setempat sebagaimana diperlukan. Kami akan menempatkan prioritas tinggi terhadap
koordinasi bantuan darurat kami secara semestinya. Ini paling baik dilakukan di negara-negara yang peduli kepada
mereka yang paling terlibat langsung dalam operasi bantuan darurat dan harus melibatkan perwakilan dari badan-badan
PBB yang terkait.
7. Harus ditemukan cara-cara untuk melibatkan para penerima manfaat program dalam pengelolaan bantuan
darurat
Bantuan respons bencana tidak boleh dipaksakan kepada penerima. Bantuan darurat dan rehabilitasi jangka panjang
akan paling efektif dicapai jika penerima manfaat yang menjadi sasaran dilibatkan dalam perancangan, pengelolaan, dan
pelaksanaan program bantuan. Kami akan berusaha sedapatnya untuk memastikan adanya peran serta masyarakat
secara sepenuhnya dalam program-program bantuan darurat dan rehabilitasi kami.
8. Bantuan darurat harus sungguh-sungguh diupayakan untuk mengurangi kerentanan di masa datang sambil
memenuhi kebutuhan dasar
Semua bantuan darurat memengaruhi prospek pembangunan jangka panjang, baik secara positif atau negatif. Menyadari
hal ini, kami berusaha keras untuk melaksanakan program-program bantuan darurat yang secara aktif mengurangi
kerentanan penerima manfaat terhadap bencana di masa datang dan membantu menciptakan gaya hidup yang
berkelanjutan. Kami akan memberikan perhatian khusus kepada masalah lingkungan dalam perancangna dan
pengelolaan program bantuan darurat kami. Kami juga akan berusaha meminimalkan dampak negatif dari bantuan
kemanusiaan, menghindari ketergantungan jangka panjang penerima terhadap bantuan dari luar.
9. Kami bertanggung gugat terhadap mereka yang kami upayakan untuk dibantu mau pun mereka yang
memberikan sumber daya kepada kami
Kami sering bertindak sebagai lembaga penghubung dalam kemitraan antara pihak yang ingin membantu dan pihak yang
membutuhkan bantuan dalam bencana. Oleh sebab itu, kami bertanggung gugat terhadap kedua pihak tersebut. Semua
perundingan kami dengan penyandang dana dan para penerima manfaat harus mencerminkan suatu sikap keterbukaan
dan transparansi. Kami mengakui keharusan untuk melaporkan kegiatan kami, baik dari sudut pandang keuangan dan
sudut pandang efektivitas. Kami mengakui kewajiban kami untuk memastikan pemantauan yang tepat terhadap
distribusi bantuan dan untuk melaksanakan pengkajian secara rutin tentang dampak bantuan bencana. Kami juga akan
berupaya untuk secara terbuka melaporkan dampak pekerjaan kami, dan faktor-faktor yang membatasi atau
meningkatkan dampak tersebut. Program-program kami akan berdasarkan pada standar profesionalisme dan keahlian
yang tinggi untuk menekan pemborosan sumber daya yang berharga.
10. Dalam kegiatan-kegiatan informasi, publisitas, dan kampanye, kami harus memperlakukan penduduk terkena
bencana sebagai manusia yang bermartabat, bukan sebagai objek yang tidak berdaya
Meskipun kami akan bekerja sama dengan pihak media untuk meningkatkan respons publik, kami tidak akan membiarkan
tuntutan, baik dari dari luar mau pun dari dalam untuk melakukan publisitas yang akan mengalahkan prinsip untuk
memberikan bantuan darurat secara keseluruhan. Kami akan menghindari persaingan dengan lembaga tanggap bencana
lain dalam liputan media massa dalam situasi di mana liputan semacam itu mungkin justru merugikan pelayanan yang [1]
diberikan kepada penerima manfaat atau terhadap keamanan pekerja kami atau para penerima menafaat bantuan.

https://www.kelase.com/kelas/12931/bacaan/22522/50044 2/3
2/16/2021 Pengantar Inti Kerja Kemanusiaan - Bacaan

[1]Diambil dari:
https://media.ifrc.org/ifrc/who-we-are/the-movement/code-of-conduct/

https://www.kelase.com/kelas/12931/bacaan/22522/50044 3/3

Anda mungkin juga menyukai