Anda di halaman 1dari 5

GASTROENTERITIS (GE)

A. Pengertian

Gastroenteritis adalah adanya inflamasi pada membrane mukosa saluran


pencernaan dan ditandai dengan diare dan muntah (Chow et al., 2010).

Diare merupakan salah satu penyakit sistem pencernaan yang sering


dijumpai di masyarakat yaitu penyakit yang ditandai dengan buang air besar
encer lebih dari tiga kali dalam sehari (WHO, 2009).

B. Epidemiologi

Gastroenteritis akut merupakan salah satu penyakit yang sangat sering


ditemui. Penyakit ini lebih sering mengenai anak-anak. Anak-anak di negara
berkembang lebih beresiko baik dari segi morbiditas maupun
mortalitasnya.Penyakit ini mengenai 3-5 miliar anak setiap tahun dan
menyebabkan sekitar 1,5-2,5 juta kematian per tahun atau merupakan 12 %
dari seluruh penyebab kematian pada anak-anak pada usia di bawah 5 tahun
(Chow et al., 2010).

C. Etiologi

Penyakit Gastroenteritis dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

1. Faktor infeksi

a. Virus

Bishop et al., mengobservasi keberadaan rotavirus pada mukosa


usus anak dengan gastroenteritis, dan pada tahun 1975, astrovirus dan
adenovirus diidentifikasi pada feses anak yang mengalami diare akut.
Sejak saat itu, jumlah virus yang dihubungkan dengan gastroenteritis
akut semakin meningkat (Wilhelmi et al., 2003).

b. Bakteri

Infeksi bakteri menyebabkan 10%-20% kasus gastroenteritis.


Bakteri yang paling sering menjadi penyebab gastroenteritis adalah
Salmonella species, Campylobacter species, Shigella species and
Yersina species (chow et al., 2010).

1
c. Parasit dan Protozoa

Giardia lamblia adalah infeksi protozoa yang paling sering


menyebabkan gastroenteritis. Protozoa yang lain mencakup
Cryptosporidium dan Entamoeba hystolitica.

2. Faktor Makanan

Makanan yang menyebabkan diare adalah makanan yang tercemar,


basi, beracun, terlalu banyak lemak, mentah (sayuran), dan kurang
matang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Astuti, dkk (2011)
perilaku ibu masih banyak yang merugikan kesehatan salah satunya
kurang memperhatikan kebersihan makanan seperti pengelolaan makanan
terhadap fasilitas pencucian, penyimpanan makanan, penyimpanan bahan
mentah dan perlindungan bahan makanan terhadap debu. Serta makanan
yang beracun (mengandung toksin bakteri) merupakan salah satu
penyebab terjadinya diare.

3. Faktor Lingkungan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Agus, dkk (2009) diare


dapat disebabkan dari faktor lingkungan diantaranya adalah kurang air
bersih dengan sanitasi yang jelek penyakit mudah menular, penggunaan
sarana air yang sudah tercemar, pembuangan tinja dan tidak mencuci
tangan dengan bersih setelah buang air besar, kondisi lingkungan sekitar
yang kotor dan tidak terjaga kebersihannya.

D. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala awal Gastroenteritis ditandai dengan anak menjadi


cengeng, gelisah, suhu badan meningkat, nafsu makan menurun, kemudian
timbul diare. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare.
Apabila penderita telah banyak mengalami kehilangan air dan elektrolit,
maka terjadilah gejala dehidrasi (Sodikin, 2011).

E. Komplikasi

1. Dehidrasi

Menurut Mentes dan Kang (2013) dehidrasi adalah suatu keadaan


penurunan total air di dalam tubuh karena hilangnya cairan secara
patologis, asupan air tidak adekuat, atau kombinasi keduanya. Dehidrasi
ialah komplikasi yang paling sering terjadi pada penderita gastroenteritis.

2
2. Gangguan Keseimbangan Asam Basa (Metabolik Asidosis)

Metabolik asidosis terjadi karena adanya kehilangan Na-bikarbonat


bersama tinja, adanya ketosis kelaparan akibat metabolisme lemak tidak
sempurna sehingga terjadi penimbunan keton dalam tubuh.

3. Gangguan Sirkulasi

Sebagai akibat diare dengan/tanpa muntah, dapat terjadi gangguan


sirkulasi darah berupa syok hipovolemik.

F. Patofisiologis

a. Gangguan absorbsi

b. Gangguan sekresi

G. Anatomi

H. Penatalaksanaan

1. Pemberian cairan.

2. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada penderita


dengan tujuan penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang
perlu diperhatikan :

a) Memberikan asi.

b) Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein,


vitamin, mineral dan makanan yang bersih.

3
c) Obat-obatan.

o Racecordil adalah Anti diare yang ideal harus bekerja cepat,


tidak menyebabkan konstipasi, mempunyai indeks terapeutik yang
tinggi, tidak mempunyai efek buruk terhadap sistem saraf pusat,
dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan ketergantungan.

o Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan


cara emeperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi
otot sirkuler dan longitudinal usus.

o Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek


bakterisidal terhadap Escherichia coli, Shigella dysenteriae,
Streptococcus, Staphylococcus dan Pseudomonas aeruginosa.
Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran pencernaan.

o Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik


berstruktur filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi
barrier mukosa usus dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus.

Keterangan:

Pemberian cairan,pada klien Diare dengan memperhatikan derajat


dehidrasinya dan keadaan umum.

3. cairan per oral

Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang,cairan diberikan


peroral berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na,Hco,Kal dan
Glukosa,untuk Diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi
ringan,atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/I dapat dibuat sendiri
(mengandung larutan garam dan gula ) atau air tajin yang diberi gula
dengan garam. Hal tersebut diatas adalah untuk pengobatan dirumah
sebelum dibawa kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut.

4. Cairan parenteral

Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung


dari berat badan atau ringannya dehidrasi,yang diperhitungkan kehilangan
cairan sesuai dengan umur dan berat badannya

4
I. Cara Mencegah

1. Biasakan untuk mencuci tangan yang teratur, dengan menggunakan sabun


dan air sebelum dan sesudah dari toilet.

2. Disenfeksi dengan baik daerah / tempat mengganti popok.

3. Jangan diberikan makanan yang tidak disimpan dengan baik.

4. Anak yang mengalami diare dianjurkan untuk banyak beristirahat dan


tidak pergi keluar sebelum gejalah nya hilang.

5. Bagi anank-anak yang memiliki system kekebalan tubuh lemah


dianjurkan untuk tidak memegang reftil atau amfibi agar tidak terinfeksi
bakter.

6. Vaksinasi tertentu dapat diberikan untuk mencegah infeksi rotavirus yang


menjadi penyebab gastroenteritis .

Anda mungkin juga menyukai