TINJAUAN PUSTAKA
Sebagian besar diare akut (<48-72 jam) disebabkan oleh infeksi atau keracunan
makanan. Selain itu dapat juga disebabkan pada kelainan usus lain dengan
diagnosa banding yiatu :
a. Umum : keracunan makanan, kolitis, diare akibat toksin
Pada diare akut ini bisa juga disebabkan karena riwayat bepergian, kontak,
makanan, diare akibat toksin Clostridium difficile terjadi setalah pemakaian
antibiotik spektrum luas selama 2 hari sampai 1 bulan pada pasien manula yang
kondisinya lemah.
2. Diare Kronik
Secara umum ssebagian besar diare dikarenakan infeksi sembuh dalam 2-3
minggu dan diare yang berlangusng lebih lama membutuhkan pemeriksaan lebih
lanjut dengan diagnosa banding yaitu :
a. Diare kolon : diare cair (watery) sering disertai arah dan lendir. Dapat juga
disertai sulit buang air besar.
b. Diare usus halus : diare yang ditandai dengan menurunnya berat badan
c. Infusiensi eksokrin pankreas : dengan ditandai penurunan berat badan, nyeri
pada pankreas berupa nyeri epigastrik (sering menjalar samapai kepunggung)
yang berhubungan dengan makanan berlemak.
2.1.3 Epidemiologi
6
2.1.4 Etiologi
Menurut (Amin,2015) penyebab diare disebabkan oleh beberapa hal :
1)Virus
Virus adalah salah satu penyebab utama diare pada anak berkisar 70-80%.
(1− p)
n=z 2
d2
Keterangan :
p = focus kasus
Maka,
( 1− p )
n=z 2
d2
(1,96)2 (1−0,5)
n= ¿¿
n = 76 responden
Kriteria Ekslusi yaitu sampel yang tidak dapat diambil sebagai sampel
atau tidak layak untuk ditelit karena tidak memenuhi kriteria Inklusi
(Notoatmodjo, 2012). Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah :
1. Penderita Diare yang memiliki komplikasi maupun yang pernah di Rawat Inap.
2. Responden yang datanya tidak lengkap
4.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
4.4.1 Teknik Pengumpulan Data
b. Perceived severity adalah pendapat subyektif responden tentang keseriusan dari penyakit diare.
c. Perceived benefits adalah pendapat subyektif responden tentang keuntungan yang diperoleh bila melakukan
pencegahan.
d. Perceived barriers adalah pendapat subyektif responden terhadap kondisi yang menjadi halangan dalam
melaksanakan pencegahan
e. Self efficacy adalah kepercayaan pada diri sendiri untuk dapat sembuh dari penyakit.
3. Kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan untuk melakukan analisis dari sikap-
sikap maupun hasil jawaban yang diberikan oleh suatu responden dalam suatu populasi.
4. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes, 2014).
Tabel IV.1 Definisi operasional
Lokasi penelitian ini bertempat di Pulau Biak Papua. Waktu penelitian February 2021-April 2021
Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur dapat mengukur secara valid apa yang diukur.
Tujuan pengujian validitas instrumen atau kuesioner yakni untuk menyakinkan bahwa kuesioner yang digunakan
benar- benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang valid (Donsu, 2016).
Untuk mengetahui pertanyaan yang telah disusun mampu mengukur apa yang hendak diukur,maka perlu
dilakukan uji korelasi antar skor (nilai) tiap pertanyaan dengan skor total. Teknik kolerasi yang digunakan adalah
Pearson Product Moment yaitu :
rxy = Indeks korelasi anatara dua belah instrument n = Jumlah butir pertanyaan
∑x = Jumlah skor pada belah ganjil
∑y = Jumlah skor pada belah genap
Reabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan
data karena instrumen tersebut sudah valid (Arikunto, 2010).
Uji reliabilitas dalam penelitian menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Rumus yang digunakan untuk
mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 atau 0 (Arikunto, 2010). Rumus Cronbach’s Alpha :
>0,40 – 0,60
>0,60 – 0,80
f
P= x 100 %
n
Keterangan :
P= nilai prosentasi
F= total jawaban benar
n = jumlah skor maximal
Hasil yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi empat kategori,
yaitu :
1. Sangat Baik / Tepat : bila obyek mampu menjawab benar 76%-
100% dari pertanyaan yang diberikan
2. Baik / Tepat : bila subyek mampu menjawab benar 56%- 75%
daripertanyaan yang diberikan
3. Kurang Baik / Tepat : bila subyek mampu menjawab benar
40%- 55% dari pertanyaan yang diberikan
4. Tidak baik / Tepat : bila subyek mampu menjawab benar < 40%
dari pertanyaan yang diberikan.
4.11.2 Anonimity
4.11.4 Kerahasiaan
Setiap orang mempunyai hak dasar untuk tidak memberikan apa yang
diketahuinya kepada orang lain, jika informasi yang diberikan mereka
tidak dikehendaki untuk dipublikasikan hendaknya peneliti
menghormatinya.
Lampiran 4. Lembar Kuisioner Kode Responden
I. Data Demografi
1. Usia / Jenis Kelamin :
2. Pekerjaan : PNS Karyawan
Wiraswasta Lain-lain......
3. Pendidikan Terakhir : SD/Sederajat SMP/Sederajat
SMA/Sederajat Diploma/Perguruan
tinggi
Attapulgit Antibiotik
Zinc:
Kaolin Metronidazol
Peptin Cotrimoxazol
Garam Oralit Tetrasiklin
Kode Responden
Kuisioner A
Keterangan :
SL : Selalu J : Jarang
Kuisioner A ketepatan
No Pertanyaan SL SR J TP
Saya pernah menggunakan obat diare sesuai
1. dengan aturan yang telah dianjurkan oleh dokter
Keterangan :
Persepsi Kerentanan
No Pertanyaan SS S TS STS
Menurut saya pola hidup yang tidak sehat akan
1.
menyebabkan terjadinya penyakit diare
Menurut saya apabila tidak tersedia air bersih
2. dapat meningkatkan resiko terkena diare
Persepsi Keseriusan
No Pertanyaan SS S TS STS
Menurut saya apabila muncul tanda-tand diare
6. namun diabaikan akan menimbulkan rasa haus
yang berlebihan
Menurut saya gejala diare akan menyebabkan
7. lemas
Persepsi Hambatan
Menurut saya diare dapat menghambat dalam
10.
No melaksanakan aktifitas rutin sehari-hari
Pertanyaan SS S TS STS
Percaya Diri
No Pertanyaan SS S TS STS
Jika mengkonsumsi obat diare sesuai anjuran
15.
dokter maka diare saya dapat segera sembuh
Jika saya rutin menjalankan pengobatan diare,
16.
maka saya dapat terhindar dari penyakit diare
Dengan menjaga pola hidup sehat saya yakin
17.
dapat mencegah terjadinya diare