DIABETIKU
M+
OSTEOMIEL
ITIS+
HERSAINA
HIPONATRE
ASHRIANNISA
712018056
Pembimbing:
MIA
dr. Edi Saputra, Sp.PD, FINASIM
Table of Contents
01 02 03
BAB I BAB II BAB III
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA
04 05 06
BAB IV BAB V DAFTAR
ANALISIS KASUS KESIMPULAN PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Keluhan tidak disertai kebas dan kesemutan pada kaki. Sebelum timbul luka pada kaki,
pasien sering mengeluhkan mudah haus, sering lapar meski sudah makan beberapa jam
yang lalu, sering buang air kecil di malam hari, dan berat badan dirasakan semakin
menurun.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Selain keluhan tersebut, pasien juga mengeluh muntah sejak 5 hari SMRS, frekuensi
muntah sebanyak lebih dari 10 kali/hari, isi muntah apa yang dimakan, mual (+), badan
lemas (+), perut kembung (+). Keluhan tidak disertai demam(-), sakit kepala(-), nyeri perut
(-), BAB cair (-), menggigil (-), batuk (-), pilek (-).
Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
1.
Dahulu
Riwayat darah tinggi disangkal
Keluarga
1. Riwayat darah tinggi
2. Riwayat penyakit diabetes melitus disangkal
ada sejak tahun 2019 dan rutin 2. Riwayat penyakit jantung
konsumsi obat Metformin 2x500 mg sebelumnya disangkal
dan Glimepiride 1x2 mg. 3. Riwayat penyakit pernapasan
3. Riwayat maag disangkal (asma) disangkal
4. Riwayat alergi disangkal 4. Riwayat penyakit diabetes
5. Riwayat penyakit ginjal sebelumnya melitus ada yaitu kakak
disangkal kandung pasien
6. Riwayat penyakit jantung 5. Riwayat keluhan yang sama
sebelumnya disangkal disangkal
7. Riwayat penyakit pernapasan
(asma) disangkal
Riwayat Riwayat Gizi
Kebiasaan
Pasien mempunyai kebiasaan Makan 3x sehari dengan
sering konsumsi makanan porsi satu piring. Pasien
yang manis-manis dan jarang teratur pada jam makan dan
berolahraga. tidak memiliki selera menu
yang pasti.
PEMERIKSAAN
FISIK
Keadaan umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran: Compos Mentis
Berat Badan : 70 kg
Tinggi Badan: 160 cm
Keadaan Gizi: Gizi berlebih
Bentuk Tubuh: Piknikus
Tekanan Darah: 140/70 mmHg
Nadi
Frekuensi : 112 x/m
Irama : reguler
Isi : cukup
Tegangan : cukup
Kualitas : baik
Pernapasan
Frekuensi : 18 x/menit
Irama : reguler
Tipe : thorako-abdominal
Temperatur: 36,2 oC
PEMERIKSAAN SPESIFIK
MULUT &
KEPALA MATA TELINGA HIDUNG
TENGGOROK
AN
Bentuk kepala: Eksoftalmus: (-/-) Liang telinga : normal Bagian luar: normal Bibir: sianosis (-),
normocephali Endoftalmus: (-/-) Serumen: ada Septum: deviasi (-) Gigi-geligi: lengkap,
Ekspresi: wajar Palpebra: edema (-/-) Sekret: (-/-) Deformitas: (-) karies (+)
Simetris muka: simetris Konjungtiva: anemis (-/-) Nyeri tekan: (-/-) Epistaksis: (-/-) Gusi: hiperemis (-)
Rambut: hitam, tidak Sklera: ikterik (-/-) Gangguan Penyumbatan: (-) Lidah : kotor (-), atrofi
mudah dicabut, tidak Pupil: isokor, refleks pendengaran : (-) papil (-)
rontok cahaya (+/+) Tonsil: T1/T1 tenang
Gerakan: baik ke segala Faring: hiperemis (-)
arah
PEMERIKSAAN SPESIFIK
I: ictus cordis tidak terlihat I: datar, venektasi (-), P: timpani (+), nyeri Tidak dilakukan
P: ictus cordis tidak teraba spider nevi (-), ketok CVA pemeriksaan
P: benjolan (-), bekas (-), shifting
Atas: ICS II linea parasternalis operasi (-) dullness (-)
sinistra P: lemas, nyeri tekan A: bising usus
Bawah : ICS V linea epigastrium (-) normal
parasternalis dextra
Kiri : ICS V linea
midclavicularis
A: BJ I dan II normal,murmur
(-),gallop (-)
PEMERIKSAAN SPESIFIK
EKSTREMI
Superior Sinitra: akral dingin, TAS Superior Dextra: akral dingin,
edema (-), kekuatan (5), nyeri edema (-), kekuatan (5), nyeri
sendi (-), eritema (-), CRT <2 sendi (-), eritema (-), CRT <2
detik. detik.
Kimia Darah
Glukosa darah 350 mg/dL <180 Meningkat
sewaktu
Edukasi
Sliding Insulin 12
IU
Prognosis
Quo ad vitam: Dubia ad bonam
Quo ad Fungsionam: Dubia ad malam
FOLLOW UP
Tanggal Catatan Tindakan
23/1/2021 S: Os mengeluh mual dan muntah, frekuensi muntah P/
sebanyak >5 kali/hari, isi muntah apa yang dimakan, - IVFD NaCl 0,9% gtt 20x/m
nyeri pada luka di kaki kanan saat digerakkan, BAK
normal dan frekuensi sering.
- Inf. Metronidazole 3x500mg
- Inj. Ceftriaxone 2x1 gr/iv
O: KU tampak sakit sedang, TD 120/70 mmHg, HR - Inj. Novorapid 8 IU
101x/menit, RR 28 x/menit, Suhu 37,5 ºC, SpO2 99%
- Inj. Omeprazole 1x1 vial/iv
Leher: dalam batas normal - Inj. Ondansetron 3x4 mg/iv
Pulmo: dalam batas normal - Cilostazole 2x100 mg tab/p.o
Cor: dalam batas normal - Mecobalamin 3x500 mg tab/p.o
Abdomen: datar, lemas, nyeri tekan(-), bising usus normal
- Ganti verban pagi dan sore dengan
Ekstremitas : Pada regio pedis dextra, terdapat luka
berbentuk ulkus pada regio digiti I yang meluas hingga cairan NaCl 0,9%+gentamicin
plantar pedis dektra. Luka berukuran 5 cm x 3 cm x 1 cm. - Diet BB 1700 kkal
Pada luka terdapat edema (+), hiperemis (-), pus (+),
darah (-), jaringan nekrotik (+), bau (+), terlihat jaringan
otot disekitar luka. nyeri tekan (-), pulsasi arteri dorsalis Konsul dokter Spesialis Bedah:
pedis lemah, CRT sulit dinilai. Sensorik sekitar luka - Amputasi jika keluarga pasien setuju
normal.
- Jika setuju, rencana operasi hari Senin
A: Ulkus Pedis Dextra + Osteomielitis Pedis Dextra ec pukul 12.00 WIB
Diabetes Mellitus tipe 2 Tidak Terkontrol Overweight +
Hiponatremia
FOLLOW UP
24/1/2021 S: os mengeluh demam, mual(+), muntah (+), nyeri pada kaki
(+) -IVFD RL gtt 40x/menit
O: KU tampak sakit sedang, TD 120/60 mmHg, HR - Inf. Metronidazole 3x500mg
102x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 38,3 ºC. - Inj. Ceftriaxone 2x1 gr/iv
- Inj. Novorapid 3x8 IU
Mata : dalam batas normal
Leher: dalam batas normal - Inj. Levemir 1x8 IU
Pulmo: dalam batas normal - Inj. Omeprazole 1x1 vial/iv
Cor: dalam batas normal - Inj. Ondansetron 3x4 mg/iv
Abdomen: datar, lemas, nyeri tekan(-),timpani, bising usus
normal - Cilostazole 2x100 mg tab/p.o
Ekstremitas : Pada regio pedis dextra, terdapat luka - Mecobalamin 3x500 mg tab/p.o
berbentuk ulkus pada regio digiti I yang meluas hingga - Sucralfat syr 3x1 cth
plantar pedis dektra. Luka berukuran 5 cm x 3 cm x 1 cm.
- Ganti verban pagi dan sore dengan cairan
Pada luka terdapat edema (+), hiperemis (-), pus (+),
darah (-), jaringan nekrotik (+), bau (+), terlihat jaringan NaCl 0,9%+gentamicin
otot disekitar luka, nyeri tekan (+), pulsasi arteri dorsalis - Diet BB 1700 kkal
pedis lemah, CRT sulit dinilai. Sensorik sekitar luka
normal. Terapi Tambahan :
-Inf. Paracetamol 3x500 mg/fls (jika demam)
A: Ulkus Pedis Dextra + Osteomielitis Pedis Dextra ec
Diabetes Mellitus tipe 2 Tidak Terkontrol Overweight + Keluarga Setuju untuk dilakukan amputasi
Hiponatremia
25/1/2021 S: mual, muntah, muntah sebanyak 2x/hari, isi muntah apa yang P/
FOLLO dimakan, nyeri pada kaki saat ditekan dan digerakkan, panas,
bengkak, demam berkurang
- IVFD NaCl 0,9% gtt 20x/m
- Inf. Metronidazole 3x500mg
W UP
O: KU tampak sakit sedang, TD 120/60 mmHg, HR 94x/menit, RR
- Inf. Paracetamol 3x500 mg/iv (jika demam)
- Inj. Ceftriaxone 2x1 gr/iv
20 x/menit, Suhu 37,4 ºC.
- Inj. Novorapid 3x8 IU
Mata : dalam batas normal - Inj. Levemir 1x12 IU
Leher: dalam batas normal - Inj. Ranitidin 2x1 amp/iv
Pulmo: dalam batas normal - Inj. Ondansetron 3x8 mg/iv
Cor: dalam batas normal
- Cilostazole 2x100 mg tab/p.o
Abdomen: datar, lemas, nyeri tekan(-),timpani, bising usus normal
- Mecobalamin 3x500 mg tab/p.o
Ekstremitas : Pada regio pedis dextra, terdapat luka berbentuk - Capsul garam 1x250 mg tab/p.o
ulkus pada regio digiti I yang meluas hingga plantar pedis - Sucralfat syr 3x2 cth
dektra. Luka berukuran 5 cm x 3 cm x 1 cm. Pada luka terdapat - Ganti verban pagi dan sore dengan cairan NaCl
edema (+), hiperemis (-), pus (+), darah (-), jaringan nekrotik 0,9%+gentamicin
(+), bau (+), terlihat jaringan otot disekitar luka, nyeri tekan (+), - Diet BB 1700 kkal
pulsasi arteri dorsalis lemah, CRT sulit dinilai. Sensorik sekitar
- Cek ulang elektrolit darah (Na dan K)
luka normal.
- Keluarga pasien menyetujui amputasi dan amputasi
BSS: 194 mg/dL, CT: 10 menit, BT: 3 menit telah dilakukan
Terapi dari dokter bedah:
A: Ulkus Pedis Dextra + Osteomielitis Pedis Dextra ec Diabetes - Inj. Ketorolac 2x30 mg/iv
Mellitus tipe 2 Tidak Terkontrol Overweight + Hiponatremia - Inj. Ranitidin 2x1 amp/iv
- GV 1 kali/hari dengan larutan NS 0,9%+Gentamicin
FOLLO 26/1/2021 S: mual, muntah sebanyak 2 kali, isi muntah air, demam (-),
nyeri pada kaki saat digerakan (-), nyeri perut (+) saat mual,
-
-
P/ - IVFD NaCl 0,9% gtt 20x/m
Inf. Metronidazole 3x500mg
W UP badan lemas.
-
-
Inf. Paracetamol 3x500 mg/iv (jika demam)
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr/iv
O: KU tampak sakit sedang, TD 150/80 mmHg, HR
83x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 36,3 ºC. - Inj. Novorapid 3x8 IU
- Inj. Levemir 1x12 IU
Mata : dalam batas normal - Inj. Ranitidin 2x1 amp/iv
Leher: dalam batas normal - Inj. Ondansetron 3x8 mg/iv
Pulmo: dalam batas normal - Cilostazole 2x100 mg tab/p.o ganti CPG 1x75
Cor: dalam batas normal mg/p.o
Abdomen: dalam batas normal
- Mecobalamin 3x500 mg tab/p.o
Ekstremitas: Pada regio pedis dextra, terdapat luka
- Capsul garam 1x250 mg tab/p.o
berbentuk ulkus pada regio digiti I yang meluas hingga
- KSR 1x1 tab/p.o
plantar pedis dektra. Luka berukuran 5 cm x 3 cm x 1 cm.
- Aprazolam 1x1 tab/p.o
Pada luka terdapat edema (+), hiperemis (-), pus (+),
darah (-), jaringan nekrotik (+), bau (+), terlihat jaringan - Diet BB 1700 kkal
otot disekitar luka, nyeri tekan (+), pulsasi arteri dorsalis
lemah, CRT sulit dinilai. Sensorik sekitar luka normal. Terapi dari dokter Bedah:
- Inj. Ketorolac 2x30 mg/iv
BSS: 201 mg/dL, Na: 126 mmol/L, K: 3,2 mmol/L - Salep Burnazime
- Sofratulle
A: Ulkus Pedis Dextra + Osteomielitis Pedis Dextra ec - Ganti verban pagi dan sore dengan cairan NaCl
Diabetes Mellitus tipe 2 Tidak Terkontrol Overweight +
0,9%+gentamicin
Hiponatremia
Tambahan:
- IVFD NaCl 3% 250 cc gtt 20x/menit (hari I)
FOLL 27/1/2021 S: mual, muntah sebanyak 1 kali, isi muntah air, demam (-), - P/ - IVFD NaCl 0,9% gtt 20x/m
nyeri pada kaki saat digerakan (-), nyeri perut (-), badan
OW lemas berkurang, belum BAB, BAK normal, nafsu makan
-
-
Inf. Metronidazole 3x500mg (Stop)
Inf. Paracetamol 3x500 mg/iv (jika demam)
menurun.
UP
O: KU tampak sakit sedang, TD 120/70 mmHg, HR
-
-
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr/iv
Inj. Novorapid 3x8 IU
80x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 36,5 ºC. - Inj. Levemir 1x12 IU
- Inj. Ranitidin 2x1 amp/iv
Mata : dalam batas normal - Inj. Ondansetron 3x8 mg/iv
Leher: dalam batas normal - CPG 1x75 mg/p.o
Pulmo: dalam batas normal - Mecobalamin 3x500 mg tab/p.o
Cor: dalam batas normal
- Capsul garam 1x250 mg tab/p.o
Abdomen: dalam batas normal
- KSR 3x1 tab/p.o
Ekstremitas: Pada regio pedis dextra, terdapat luka
- Aprazolam 1x1 tab/p.o
berbentuk ulkus pada regio digiti I yang meluas hingga
plantar pedis dektra. Luka berukuran 5 cm x 3 cm x 1 - Sucralfat syr 3x1 cth/p.o
cm. Pada luka terdapat edema (+), hiperemis (-), pus (+), - Diet BB 1700 kkal
darah (-), jaringan nekrotik (+), bau (+), terlihat jaringan
otot disekitar luka, nyeri tekan (-), pulsasi arteri dorsalis Terapi dari dokter Bedah:
lemah, CRT sulit dinilai. Sensorik sekitar luka normal. - Inj. Ketorolac 2x30 mg/iv
- Inj. Ranitidin 2x1 amp/iv
BSS: 143 mg/dL - Salep Burnazime
- Sofratulle
A: Ulkus Pedis Dextra + Osteomielitis Pedis Dextra ec
- Ganti verban pagi dan sore dengan cairan NaCl
Diabetes Mellitus tipe 2 Tidak Terkontrol Overweight +
0,9%+gentamicin
Hiponatremia
Tambahan:
- IVFD NaCl 3% 250 cc gtt 20x/menit
FOLL 28/1/2021 S: mual, muntah berkurang, demam (-), nyeri pada kaki saat - Stoper
OW digerakan (-), nyeri perut (-), badan lemas berkurang, belum
BAB, BAK normal, nafsu makan baik.
- Inf. Paracetamol 3x500 mg/iv (jika demam)
- Inj. Ceftriaxone 2x1 gr/iv
UP
O: KU tampak sakit sedang, TD 120/70 mmHg, HR 80x/menit, - Inj. Novorapid 3x8 IU
RR 20 x/menit, Suhu 36,8 ºC. - Inj. Levemir 1x12 IU
- Inj. Ranitidin 2x1 amp/iv
Mata : dalam batas normal
Leher: dalam batas normal - Inj. Ondansetron 3x8 mg/iv
Pulmo: dalam batas normal - CPG 1x75 mg/p.o
Cor: dalam batas normal - Mecobalamin 3x500 mg tab/p.o
Abdomen: dalam batas normal
- Capsul garam 1x250 mg tab/p.o
Ekstremitas: Pada regio pedis dextra, terdapat luka
- KSR 1x1 tab/p.o
berbentuk ulkus pada regio digiti I yang meluas hingga
plantar pedis dektra. Luka berukuran 5 cm x 3 cm x 1 cm. - Aprazolam 1x1 tab/p.o
Pada luka terdapat edema (+), hiperemis (-), pus (+), - Diet BB 1700 kkal
darah (-), jaringan nekrotik (+), bau (+), terlihat jaringan
otot disekitar luka, nyeri tekan (-), pulsasi arteri dorsalis Terapi dari dokter Bedah:
lemah, CRT sulit dinilai. Sensorik sekitar luka normal. - Inj. Ketorolac 2x30 mg/iv
- Inj. Ranitidine 2x1 amp/iv
BSS: 182 mg/dL
- Salep Burnazime
A: Ulkus Pedis Dextra + Osteomielitis Pedis Dextra ec Diabetes - Sofratulle
Mellitus tipe 2 Tidak Terkontrol Overweight + Hiponatremia - Ganti verban pagi dan sore dengan cairan
NaCl 0,9%+gentamicin
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
DIABETES MELITUS
Definisi
Diabetes melitus (DM) : suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya
Ulkus kaki diabetes salah satu komplikasi kronik dan komplikasi paling
serius dari diabetes mellitus
Faktor Risiko
Neuropati Trauma
01 02
Tekanan
Deformitas Tinggi Penyakit
Kaki pada Vaskuler
Telapak Perifer
03 04 kaki 05
Patofisiologi
Neuropati
Kondisi hiperglikemik Peningkatan protein kinase-C Proliferasi sel otot polos Penyempitan pembuluh darah
berkepanjangan Meningkatnya perubahan sel endotel dan pem.darah & angiopati
diasilgliserol intraseluler menurunkan aktivitas peningkatan faktor
fibrinolisis pertumbuhan (TGF-b
dan VEGF)
Klasifikasi Kaki Diabetik
International Working Group on Diabetic Foot,
Infeksi Berat
Setiap infeksi kaki dengan systemic inflammatory response
syndrome (SIRS), seperti yang ditunjukkan oleh ≥2 berikut
ini: suhu> 38 atau <36oC; Detak jantung > 90 denyut / menit;
• Laju pernapasan> 20 napas / menit atau P aCO2 <4,3 kPa (32
mmHg); Jumlah sel darah putih >12.000 atau < 4.000 / mm3,
atau > 10% immature (band).
Klasifikasi Kaki Diabetik
Menurut PEDIS
Size/Extent
in mm2
Proses inflamasi pada sumsum tulang dapat menyebar sampai ke cortex dan
periosteum Pus dan edema yang kemudian akan menekan periosteum
obstruksi pembuluh darah, iskemi maupun nekrosis
Epidemiologi
Insidensi Prevalence
50% 3-50%
Pada anak >5thn Fraktur Terbuka
1-5% 10-30%
Fraktur Tertutup Berlanjut OM kronis
Staphylococcus
epidermidis,
Pseudomonas Jamur dan
aeruginosa, dan mikobakterium
03 Eschericia
Angka 04
coliJarang
kejadiannya 04 Pada individu
imunodefisiensi
Klasifikasi
Berdasarkan durasi sakit
Osteomielitis Osteomielitis
Akut
1. Inflamasi tulang oleh
1. Ditandai Kronik
dg nekrosis tulang
2. Dibagi : primer & sekunder
bakteri patogen
3. Sekunder infeksi rekuren
2. Gejala muncul 4 mgg
4. Primer sebuah penyakit
setelah infeksi
inflamasi yg jarang, ditandai tdk
ada pus, fistula maupun sejuester
Klasifikasi
Berdasarkan etiologi sumber
infeksi
Endogen Eksogen (F.
(Hematogen)
1. Penyebaran melalui Lingkungan)
1. Akibat trauma terbuka dan
aliran darah ke fokus tindakan pembedahan
di tulang
Patofisiologi
Dipengaruhi 4
faktor:
Jumlah bakteri patogen Virulensi Bakteri Patogen Imunitas host Perfusi lokal jaringan
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Penunjang
Keluhan tidak disertai kebas dan kesemutan pada kaki. Sebelum timbul luka pada kaki,
pasien sering mengeluhkan mudah haus, sering lapar meski sudah makan beberapa jam
yang lalu, sering buang air kecil di malam hari, dan berat badan dirasakan semakin
menurun.
Kasus
Selain keluhan tersebut, pasien juga mengeluh muntah sejak 5 hari SMRS, frekuensi
muntah sebanyak lebih dari 10 kali/hari, isi muntah apa yang dimakan, mual (+), badan
lemas (+), perut kembung (+). Keluhan tidak disertai demam(-), sakit kepala(-), nyeri perut
(-), BAB cair (-), menggigil (-), batuk (-), pilek (-).
Analisis
Faktor Penyebab Kaki
Keluhan yang diderita pasien Diabetik
mengarah ke komplikasi Faktor endogen antara lain
diabetes melitus yaitu ulkus genetik, metabolic, angiopati
kaki diabetik diabetic, dan neuropati diabetic.
HB turun, N. Batang , N.
Leukositosis Limfositopenia
Ertritositopenia, Ht Segmen Hiperglikemia terbentuk
Hiperglikemia kronis Proses perjalanan infeksi
Turun peningkatan sitokin akut akan meningkatkan radikal bebas AGEs nekrosis
Hiperglikemia kronis dan apoptosis sel limfosit
hipoksia dalam memacu produksi pelepasan sel darah putih,
diawali dengan neutrofil kematian sel limfosit
interstitium ginjal ggn. leukosit, menurunkan
yang imatur (“Shift to the limfositopenia
Produksi eritropoietin fungsi fagosit
leukositosis & rentan left”) lalu yang matur
infeksi
Pada pemeriksaan kimia klinik Analisis
Kasus
didapatkan adanya kondisi
hiperglikemia yaitu glukosa
darah sewaktu 350 mg/dL,
Glukosa darah puasa 220 mg/dL,
Glukosa 2 jam post prandial 264
mg/dL, dan HbA1C 9.7%.
Analisis
Kasus
Pada pemeriksaan ● Keadaan hiponatremia dapat
disebabkan karena kondisi
elektrolit didapatkan hiperglikemia akibat peningkatan
hiponatremia. osmolalitas plasma menyebabkan
air di intrasel keluar dari sel
menyebabkan dilusi cairan
ekstrasel yang menyebabkan
hiponatremia
● Edukasi
Penatalaksaan
Kasus pada pasien
ini adalah Non
Farmakologis yaitu
Edukasi, Diet BB 1700
Kkal, Ganti verban tiap
pagi dan sore.
Analisis
Diet
Penatalaksaan
Kasus pada pasien ● Kebutuhan Kalori penderita
ini adalah Non DM 25-30 kal/kgBB ideal
Farmakologis yaitu ● Karbohidrat 45-65% total
Edukasi, Diet BB 1700 asupan energi.
● Lemak 20- 25% kebutuhan
Kkal, Ganti verban tiap
kalori
pagi dan sore. ● Protein 10-20% total
asupan energi
Analisis
Pengelolaan Kaki Diabetes
Pencegahan Primer:
1. Penyuluhan mengenai Pencegahan Sekunder:
tjd nya kaki diabetik 1. Kontrol Metabolik
2. Pencegahan kaki 2. Kontrol Vaskular
diabetik 3. Wound Control
4. Microbiological Control
5. Pressure Control
Kasus
Tatalaksana Farmakologis
IVFD NaCl 0,9% gtt 20x/menit, Inj.
Ceftriaxone 2x1 gram/iv (skin test), Inj.
Omeprazole 1x1 vial/iv, Inf.
Metronidazole 3x500 mg,
Mecobalamin 3x500 mg tab/p.o,
Cilostazole 2x100 mg tab/p.o, Sliding
insulin 12 IU
i si s
Diberikan drugs combination Ceftriaxone
n al
dan Metronidazole. Kombinasi
dimaksudkan sebagai antibiotik spektrum
ini A
luas, yang dapat mencegah berkembangnya
bakteri Gram positif, Gram negatif, maupun
bakteri anaerob.
Pada beberapa kondisi saat kebutuhan insulin sangat
meningkat : adanya infeksi, stres akut (gagal jantung, iskemi
jantung akut), tanda-tanda defisiensi insulin berat
(penurunan berat badan yang cepat, ketosis, ketoasidosis)
memerlukan terapi insulin & perawatan di RS
i si s
Pada pasien ini diberikan terapi
n al
insulin yang terdiri atas long-acting A
insulin dan rapid-acting insulin,