Anda di halaman 1dari 65

CASED BASED DISCUSSION

Seorang Laki-laki 30 tahun dengan SLE, Anemia,


Hipoalbminemia, CHF HYHA III, Hipertensi grade 2, Efusi pleura,
Efusi perikardium, VTE dan Infeksi Saluran Kemih

Pembimbing : dr. Irma Zaimatuddunia, Sp.PD, M.Sc

Disusun Oleh : Wiwik Lestari (30101700177)


Identitas Pasien
✘ Nama : Tn. M. K
✘ Umur : 30 tahun
✘ Jenis Kelamin : Laki-laki
✘ Alamat : Kudus
✘ Agama : Islam
✘ Suku : Jawa
✘ Pekerjaan : Tidak bekerja
✘ Pendidikan : SMA
✘ Nomor RM : 717XXX
✘ Dirawat di ruang : Melati 2
✘ Tanggal Masuk RS : 15 Agustus 2021
✘ Tanggal Keluar RS : 21 September 2021
2
ANAMNESIS
✘ Autoanamnesis dengan penderita dan Alloanamnesis dengan
ibu penderita pada tanggal 19 september 2021

3
Anamnesis
✘ Onset : sejak 1 bulan yang lalu

✘ Lokasi : -
Keluhan utama :
✘ Kualitas : mengganggu aktivitas
Sesak Nafas
✘ Kuantitas : sesak dirasa terus menerus

✘ Faktor memperberat : ketika melakukan aktifitas

✘ Faktor memperingan : istirahat berkurang sedikit

✘ Keluhan lain : mengeluh nyeri perubsgisn kanan atas.

4
Riwayat Penyakit Sekarang
✘ Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke IGD RSUD Loekmono Kudus
pada tanggal 15 September 2021 dengan keluhan sesak nafas sejak 1bulan
yang lalu sejak pasien pulang rawat inap dari RS. Keluhan dirasakan terus-
menerus dan mengganggu aktivitas dan makin memberat saat pagi tadi.
Keluhan dirasakan lebih berat saat melakukan aktivitas dan Ketika istirahat
keluhan berkurang. Keluhan disertai dengan bengkak pada wajah dan kedua
tungkai sudah 1 mingguan yang lalu. Penderita juga mengeluh nyeri perut
bagian kanan atas dan pasien memiliki penyakit ambeyen yang baru
diketahui oleh keluarga sejak dirawat di rumah sakit bulan lalu.

5
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat Penyair jiwa (+)  Riwayat Penyair jiwa (-) Skizofrenia
Skizofrenia  Riwayat DM (+) ibu pasien
 Riwayat opname (+)  Riwayat Hipertensi(-)
 Riwayat DM (-)
Riwayat Hipertensi (-)
 Riwayat Penyakit Jantung (-)

 Riwayat Penyakit Jantung (-)  Riwayat asma (-)
 Riwayat asma (-)  Alergi obat (-)
 Alergi obat (-)

Riwayat Sosial Ekonomi


• BPJS kelas 3

6
Vital Sign (19 September 2021)

✘ Keadaan Umum : Tampak lemah

✘ Kesadaran : Composmentis

✘ TD : 173/126 mmHg

✘ RR : 28x/menit

✘ Nadi : 120x/menit (isi dan tegangan cukup)

✘ Suhu : 36,7ºC menggunakan termogun

✘ SpO2 : 95%

7
Pemeriksaan Fisik Umum
✘ Kepala :Mesocephal, distribusi rambut tidak merata, tidak mudah dicabut, wajah pasien terlihat
bengkak (+)
✘ Mata : konjungtiva pucat/anemis (+/+), sklera kuning/ikterik (-/-)
✘ Hidung : cuping hidung (-)
✘ Mulut : Simetris, sianosis (-), bibir kering(-), bibir pecah (-), mukosa
hiperemis (-), deviasi lidah (-), lidah tremor (-) lidah kotor (-),
perdarahan gusi (-), stomatitis (-)
✘ Leher : KGB tidak teraba, trachea di tengah, kelenjar tiroid tidak
membesar.
✘ Thoraks : Bentuk simetris, sela iga tidak melebar, pembesaran kelenjar limfe
(-), Spider nevi (-), nyeri tekan sternum (-)

8
Pemeriksaan Thorax
Pemeriksaan Thoras Dextra Thorax Sinistra
Inspeksi simetris, retraksi suprasternal (-), simetris, retraksi suprasternal (-),
retraksi supraklavikula (-), subcostal retraksi supraklavikula (-), subcostal (-)
(-)

Palpasi simetris, sterm fremitus teraba kuat, simetris, sterm fremitus teraba kuat ,
Nyeri (-), massa (-), Nyeri (-), massa (-), l
Perkusi Redup pada lapang paru kanan bawah Sonor pada lapang paru kiri
Auskultasi vesikuler +/+ seluruh lapang paru, vesikuler +/+ seluruh lapang paru,
Ronkhi halus +/+, Wheezing -/- Ronkhi halus +/+, Wheezing -/-

Interpretasi : redup pada lapang paru kanan bawah, dan


Terdapat ronkhi halus di kedua lapang paru

9
Pemeriksaan : Jantung
INSPEKSI

Ictus cordis tidak tampak


PALPASI

Pulsasi ictus cordis teraba, kuat angkat

PERKUSI
Redup
Batas atas jantung : ICS II lineasternalis sinistra
Pinggang jantung : ICS III lineaparasternalis sinistra
Kanan jantung : ICS V linea parasternali dextra 1cm ke lateral
Kiri jantung : ICS V linea axilaris anterior
AUSKULTASI
katup aorta : SD I-II murni, bunyi tambahan (-)
katup trikuspidal : SD I-II murni, irreguler bunyi tambahan (-)
katup pulmonal : SD I-II murni, irreguler, bunyi tambahan (-)
katup mitral : SD I-II murni, irreguler, bunyi tambahan (-)

10
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
datar, warna kulit sama dengan sekitar, hiperpigmentasi (-), massa (-),
sikatrik (-), striae (-)
Auskultasi
Bising usus normal, bising pembuluh darah (-)
Perkusi
pekak alih (-), tes undulasi (-)
Palpasi
Defans muskular (-), nyeri tekan lapang perut kanan atas (+),
schufner normal.

Interpretasi : nyeri tekan lapang perut kanan atas (+)

11
Pemeriksaan Ekstremitas

Superior Inferior

Edema -/- +/+


Akral hangat ++ +/+
Capillary refill <2 detik/<2 detik 2 detik/<2 detik
Ulkus -/- -/-

Clubbing Finger -/- -/-

12
Masuk RSUD ke 2

13
Vital Sign (27 September 2021)

✘ Keadaan Umum : Tampak lemah

✘ Kesadaran : Composmentis

✘ TD : 173/130 mmHg

✘ RR : 26x/menit

✘ Nadi : 92x/menit (isi dan tegangan cukup)

✘ Suhu : 35,7ºC menggunakan termogun

✘ SpO2 : 99% (dengan nasal kanul)

14
Pemeriksaan Fisik Umum
✘ Kepala :Mesocephal, distribusi rambut tidak merata, tidak mudah dicabut
Turgor keras
✘ Mata : konjungtiva pucat/anemis (+/+), sklera kuning/ikterik (-/-)
✘ Hidung : cuping hidung (-)
✘ Mulut : Simetris, sianosis (-), bibir kering(-), bibir pecah (-), mukosa
hiperemis (-), deviasi lidah (-), lidah tremor (-) lidah kotor (-),
perdarahan gusi (-), stomatitis (-)
✘ Leher : KGB tidak teraba, trachea di tengah, kelenjar tiroid tidak
membesar.
✘ Thoraks : Bentuk simetris, sela iga tidak melebar, pembesaran kelenjar limfe
(-), Spider nevi (-), nyeri tekan sternum (-)

15
Pemeriksaan Thorax
Pemeriksaan Thoras Dextra Thorax Sinistra

Inspeksi simetris, retraksi suprasternal (-), simetris, retraksi suprasternal (-),


retraksi supraklavikula (-), subcostal retraksi supraklavikula (-), subcostal (-)
(-)

Palpasi sterm fremitus melemah pada thorax sterm fremitus normal pada thorax kiri,
kanan, Nyeri (-), massa (-), Nyeri (-), massa (-),

Perkusi Redup pada lapang paru kanan bawah Sonor pada lapang paru kiri

Auskultasi vesikuler +/+ seluruh lapang paru, vesikuler +/+ seluruh lapang paru,
Ronkhi basah kasar (+), Wheezing -/- Ronkhi basah kasar (+), Wheezing -/-

Interpretasi : redup pada lapang paru kanan, dan Terdapat ronkhi basah kasar di
kedua lapang paru
16
Pemeriksaan : Jantung
INSPEKSI

Ictus cordis tampak


PALPASI

Pulsasi ictus cordis teraba, kuat angkat

PERKUSI
Redup
Batas atas jantung : ICS II lineasternalis sinistra
Pinggang jantung : ICS III lineaparasternalis sinistra
Kanan jantung : ICS V linea parasternali dextra 1cm ke lateral
Kiri jantung : ICS V linea axilaris anterior
AUSKULTASI
katup aorta : BJ I-II murni, bunyi tambahan (-)
katup trikuspidal : Bunyi jantung I dan II , irreguler, murmur (+), gallop (-)
katup pulmonal : Bunyi jantung I dan II, irreguler, murmur (+), gallop (-)
katup mitral : Bunyi jantung I dan II, irreguler, murmur (+), gallop (-)

17
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
datar, warna kulit sama dengan sekitar, hiperpigmentasi (-), massa (-),
sikatrik (-), striae (-)
Auskultasi
Bising usus normal, bising pembuluh darah (-)
Perkusi pekak sisi (+), pekak alih (+)

Palpasi
Defans muskular (-), nyeri tekan lapang seluruh region

Interpretasi : pekak sisi (+), pekak alih (+), nyeri tekan lapang seluruh region

18
Pemeriksaan Ekstremitas

Superior Inferior

Edema -/- -/-


Akral hangat ++ +/+
Capillary refill <2 detik/<2 detik 2 detik/<2 detik
Ulkus -/- -/-

Clubbing Finger -/- -/-

19
Pemeriksaan penunjang

20
Pemeriksaan Urin
Tanggal 18 Setember 2021

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI


RUJUKAN
Keton Negatif Negatif
URIN Bilirubin Negatif Negatif
Makroskopis Urobilinogen Normal <16.9

Warna Kuning Kuning Nitrit Negatif Negatif


Leukosit Negatif Negatif
Kekeruhan Agak
Jernih Mikroskopis
keruh
Leukosit 4-10 /lpk 1-4
Kimia urin Eritrosit 15-20 /lpk 0-1

PH urin 6.0 4.8-7.4 Epitel squamous 2-6 /lpk 5-15


Silinder Negatif
Berat jenis 1.015 1.015-1.025
Bakteri Negatif
Protein 1+ Negatif Kristal Negatif
Glukosa Negatif Negatif Lain- lain -
Kesan : Leukosituria, Eritrosit dalam urin tinggi (Infeksi saluran Kemih)
21
Pemeriksaan Laboratorium (08 September 2021)
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hematologi
Hemoglobin 12.8 g/dL 14-18
Eritrosit 4.42 Jt/ul 4.5-5.9
Hematokrit 38.4 % 40-52
Trombosit 414 (H) 10^3/ul 150-400
Leukosit 28.2 (H) 10^3/ul 4-12
Netrofil 86.2 (H) % 50-70
Limfosit 7.1 (L) % 20-40
Monosit 5.8 % 2-8
Eosinofil 0.3 (L) % 2-4
Basofil 0.6 % 0-1
MCH 29.0 pg 27.0-31.0
MCHC 33.3 g/dl 33.0-37.0
MCV 86.9 Fl 79.0-99.0
RDW 13.2 % 10.0-15.0
MPV 10.9 Fl 6.5-11.0 22
PDW 12.5 Fl 10.0-18.0
Neutrofil absolut 24.8 10^3/ul
Limfosit absolut 2.0 10^3/ul
NLR 12.4

Kimia Klinik
Gula darah sewaktu 1144 (H) mg/dL 70-140
Ureum 99.3 (H) mg/dl 19-44
Creatinin 2.7 (H) mg/dL 0.6-1.3
SGOT 27 U/L 0-50
SGPT 18 U/L 0-50
Elektrolit
Calcium 1.95 (L) mmol/L 2.20-2.90
Kalium 7.2 (H) mmol/L 3.5-5.5
Natrium 127 (H) mmol/L 135-145
Klorida 90 (L) mmol/L 90-108

23
Pemeriksaan Laboratorium (20 September 2021)
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hematologi
LED 1 jam 37 (H) mm/jam 5-10
LED 2 jam 51 (H) mm/jam 15-30
Hemoglobin 9.4 (L) g/dL 14-18
Eritrosit 3.47 (L) Jt/ul 4.5-5.9
Hematokrit 29.2 (L) % 40-52
Trombosit 192 10^3/ul 150-400
Leukosit 13.9 (H) 10^3/ul 4-12
Netrofil 76.5 (H) % 50-70
Limfosit 14.5 (L) % 20-40
Monosit 7.3 % 2-8
Eosinofil 1.2 (L) % 2-4
Basofil 0.5 % 0-1
MCH 27.1 pg 27.0-31.0
MCHC 32.2 (L) g/dl 33.0-37.0
MCV 84.1 Fl 79.0-99.0
RDW 20.1 (H) % 10.0-15.0
MPV 11.0 Fl 6.5-11.0
PDW 13.0 Fl 10.0-18.0
Neutrofil absolut 10.6 10^3/ul
Limfosit absolut 2.0 10^3/ul
NLR 5.3

Kimia Klinik
Kolesterol 75 mg/dL <= 200
Yang dianjurkan <200
Resiko sedang 200-239
Resiko tinggi >= 240
Trigliserida 83 mg/dl <160
Albumin 2.3 (L) g/dL 3.5-5.2
25
Sero Imunologi (15 September 2021)
CRP Kuantitatif 143.75 (H) mg/L 0-10

<10 : Infeksi local


10-39 : Peradangan ringan, infeksi virus
40-199 : peradangan aktif, infeksi bakteri
>= 200 : infeksi bakteri yang parah dan luka bakar

Kesan : peradangan aktif, infeksi bakteri


Imunologi (15 September 2021)
Hbsag rapid Negative Negative
Anti HIV Non-reaktif Non-reaktif
Anti HCV Negative Negative
SARS COV-2 ANTIGEN Negative Negative

D-Dimer (20 september 2021)


D- dimer 2685(H) ng/mL <500
Keterangan : hasil dibawah 500 ng/mL. PEU menyingkirkan dugaan emboli paru dan
DVT 26
Pemeriksaan Laboratorium (26 September 2021)  masuk RS ke 2
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hematologi
Hemoglobin 9.9 (L) g/dL 14-18
Eritrosit 3.64 (L) Jt/ul 4.5-5.9
Hematokrit 30.4 (L) % 40-52
Trombosit 63 (L) 10^3/ul 150-400
Leukosit 29.9 (H) 10^3/ul 4-12
Netrofil 93.8 (H) % 50-70
Limfosit 3.2 (L) % 20-40
Monosit 2.0 % 2-8
Eosinofil 0.8 (L) % 2-4
Basofil 0.2 % 0-1
MCH 27.2 pg 27.0-31.0
MCHC 32.6 (L) g/dl 33.0-37.0
MCV 83.5 Fl 79.0-99.0
RDW 20.0 (H) % 10.0-15.0
27
MPV *000 Fl 6.5-11.0
PDW *000 Fl 10.0-18.0
Neutrofil absolut 27.9 10^3/ul
Limfosit absolut 0.9 10^3/ul
NLR 31.0
Kesan : Lympophenia

28
Kimia Klinik
Gula darah sewaktu 47 (L) mg/dL 70-140
Ureum 53.5 (H) mg/dl 19-44
Creatinin 0.9 mg/dL 0.6-1.3
SGOT 185 (H) U/L 0-50
SGPT 96 (H) U/L 0-50
Uric acid 7.6 (H) mg/dL 3.5-7.2
Kesan : ganggua fungsi hati
Elektrolit
Calcium 2.11 (L) mmol/L 2.20-2.90
Kalium 3.5 mmol/L 3.5-5.5
Natrium 139 mmol/L 135-145
Klorida 109 (H) mmol/L 90-108
Sero Imunologi
HBsAG Negatif Negatif
Anti HIV Non-Reatif Non-Reaktif
Anti HCV Negatif Negatif 29
Pemeriksaan radiologi (15 September 2021)

FOTO THORAX
Cor : Membesar (apex ke laterocaudal)
Pulmo : corakan bronkovaskuler meningkat, tampak
bercak pada paracardial kanan dan perihiler
kanan-kiri
Diafragma sinus normal

Kesan :
cardiomegaly
Efusi perikardium
effusi pleura kanan

30
EKG (16 september 2021)

31
Irama : sinus
Regularitas : reguler
Frekuensi : 1500/12 = 125x/ mnt
Gel P : 1 x 0.04s = 0.04s
PR Interval : Normal
Q Patologis : -
Interval QRS : 0.12s (normal)
Axis: NAD (lead 1 + dan lead AVF +)
LVH : S V1 atau V2 + R V5 atau V6 = 4 + 5 = 9 mm (< 35 mm
= kesan normal)
RVH : V1 : R/S : <1 dan V6: R/S : >1 (kesan normal)
ST segmen : -
Gelombang T : -
Kesan : normo sinus rytem dengan frekuensi 125x/menit
32
Echocardiography (26 September 2021)

KESAN :
 Fungsi sistolik LV menurun
 LVH –
 RWMA (-)
 Severe ec damage valve +
rupture corda  curiga bekas
IE
 MR mild, PR mild, AR mild
 Efusi pericardium
 Overload cairan. 33
Abnormalitas Data Pemeriksaan Penunjang :
History taking
Anemia
✘ Sesak nafas
Leukositosis
✘ Edema kedua tungkai Neutrofilia
Limfositopenia
✘ Edema wajah
Eosinopenia
✘ Mudah lelah dan membaik saat Ureum meningkat
istirahat Kreatinin meingkat
SGOT meningkat
Pemeriksaan fisik SGPT mneingkat
Uric acid meingkat
 Konjungtiva anemis
Hipoalbumin
 Ronki basah kasar +/+ Hiperklorida
Peningkatan d dimer
 Nyeri tekan seluruh lapang abdomen
Peningkatan CPR Kuantitatif
 Pekak sisi (+), pekak alih (+) Lympophenia
 Katup Trikuspid : suara jantung 1&2 irreguler,
ANA test : positif
Radiologi : cardiomegaly, efusi pericardium,
murmur sistolik efusi pleura kanan 34
Problem list
✘ SLE pada laki-laki
✘ Anemia Normositik Hipokromik
✘ CHF
✘ Hipertensi grade 2
✘ Efusi perikardium
✘ Efusi Pleura
✘ VTE
✘ Hipoalbuminemia
✘ ISK 35
RENCANA PEMECAHAN MASALAH

36
Problem 1 : Sistemik Lupus Eritematosus
✘ 1. Assesment:
Etiologi : gangguan sitem imun pada sel B dan sel T, genetik, defisiensi omplemen,
hormon, lingkungan stress, oabat-obatan dan faktor lain.
✘ 2. Ip Dx:
ANA test (antibody antinuclear)
✘ 3. Ip Tx:
klorokuin 4 mg/kg BB/hari,
Imunosupresan as. Folat 1-2 mg/ hari
✘ 4. Ip Mx:
Fungsi ginjal, urin rutin, proteinuria, kadar kreatinin darah, albumin serum, klirens
kreatinin.
✘ 5. Ip Ex:
Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang penyakit.
37
38
39
40
41
Problem 2 : Anemia Normositik Hipokromik
 Assesment: anemia defisiensi besi, anemia pendarahan kronik, thalassemia beta,
anemia sideroblastik
 Ip Dx:
besi serum, TIBC, Feritin
 Ip Tx:
✘ Inf. Na 0,9% 20 tpm
✘ Ferro Sulfat 3 x 200 mg
 Ip Mx: tanda vital, Hb, MCV, MCH, MCHC, cek tanda reaksi transfusi
 Ip Ex:
• Jelaskan mengenai penyakit serta risikonya kepada pasien dan keluarga

42
43
Problem 3 : hipoalbuminemia
 Assesment:
✘ Etiologi:
Decrease synthesis: sirosis, nutrisi defisiensi
Increase catabolism: infeksi, sepsis, kanker
Distribution alteration: hemodelusi, heart failure
Increase clearance: syndrome nephrotic, enteropathy
✘ Ip Dx:
Kadar albumin darah
✘ Ip Tx:
Terapi underlying disease
✘ Ip Mx:
Kadar albumin darah, vital sign, keadaan umum
✘ Ip Ex:
Diet tinggi albumin (Esss, Meats, fish)
Edukasi tentang penyakit dan komplikasinya
44
Etiologi
Hipoalbuminemia dapat terjadi akibat penurunan produksi albumin, gangguan
sintesis karena kerusakan hepatosit, kekurangan asupan asam amino,
peningkatan kehilangan albumin melalui GI atau proses ginjal, dan yang paling
umum, peradangan akut atau kronis

45
Problem 4 : CHF NYHA III
✘ Assesment :
 IP Tx :
Anatomi : cardiomegaly
Pharmacology
Fungsional : NYHA III
Etiologi : DM, Hipertensi, IHD Inj furosemide 20 mg 2-3x 1 amp

✘ IP Dx : Spironolactone 25 mg 1x1

BNP (≥35 pg/ml) dan Pro-BNP (≥125 pg/ml) PO captopril tab 6.25 mg 3x1
✘ IP Mx : Non-Pharmacology
Vital sign (TTV, RR, Nadi, SpO2) Infus RL 20 tpm
EKG Oksigen nasal kanul 5 L/mnt
ECHO Mengurangi konsumsi makanan berlemak
Urin output Mengurangi konsumsi garam
 IP Ex :
Bed rest / kurangi aktifitas
Jauhi stress
Konsumsi obat teratur

46
47
48
Problem 5 : Hipertensi grade 2
 Assesment
Komplikasi : CHF, Retinopate hypertension, Nefropatic Hypertension.
 IP Dx
Echocardiography
Funduskopi
Ureum dan kreatinin
 IP Tx
Candesartan 8 mg 1x1 PO
 IP Mx
TTV
 IP Ex
Rendah garam (<2300 mg/hari)
Minum obat teratur
Rutin control ke dokter
Aktivitas fisik ringan

49
50
Problem 6 : Efusi Pleura

 Assesment  IP Mx
Klinis, Vital sign
Etiologi : Transudative, exudative, blocked
Lymphatic drainage
 IP Ex
 IP Dx dilakukan pengobatan penyakit yang mendasari
Foto torak
Thoracosyntesis, Sitologi  keganasan
 IP Tx
Water Sealed Drainage (WSD)
Thorakosintesis

51
Exudates Transudates
The liquid rich protein & another cellular Incrasing Hydrostatic pressure & low
component spreated of blood vessel Oncotic pressure in blood vessel, appear
caused of inflamation as clear liquid

Cause of inflammation and trauma Caused of Inbalancing Hydrostatic


pressure & Oncotic pressure

High component protein Low component protein


52
53
Problem 7 : Efusi Perikardium

 Assesment  IP Mx
Etiologi :  EKG
Infeksi : Viral, Bakteri, Jamur  ECHO
Non infeksi : autoimun dan inflamasi, kanker,  Foto thorax
tumor primer, trauma,  IP Ex
 Tidur bisa ditinggikan
 IP Dx  Kurangi aktivitas
CT scan dan MRI
perikardiosinesis (curiga keganasan)
 IP Tx
Aspirin 3x1 300 mg P.o
Kolkisin 3x 0,5 mg p.o

54
55
56
57
58
Problem 8 : VTE (Venous Tromboembolism)
✘ Assesment :
Pulmonary embolism  IP Tx :
Deep Vein Trombosis Warfarin 5 mg
✘ IP Dx :  IP Ex :
Angiografi paru  standard diagnosis untuk PE
Edukasi tentang VTE
USG Doppler system vena  DVT
Meninggikan posisi kaki
✘ IP Mx :
TTV
ABPI
Pengukuran lingkar kaki

59
60
Problem 9 : Infeksi Saluran Kemih
 Assesment
 IP Tx
Penyebab : penggunaan kateter yang • Inf RL 20 tpm
berkepanjangan • Inj. Cefriaxon 2x1
 IP Dx • Paracetamol 3x1 tab
 IP Mx
Darah lengkap  TTV
 Urin rutin
Urin rutin
USG abdomen  IP Ex
 Istirahat
Kultur aerob dan anaerob
 Menjaga higienitas sekitar alat kelamin

61
62
DAFTAR PUSTAKA

Belakang, A.L. 2006. 1 Universitas Sumatera Utara. , di: 1–2.


Fajriansyah, F. & Najirman, N. 2019. Lupus Eritematosus Sistemik pada Pria. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(3): 750.
Kasjmir, Y.I., Handono, K., Wijaya, L.K., Hamijoyo, L., Albar, Z., Kalim, H., Hermansyah, Kertia, N., Achadiono, D.N.W.,
Manuaba, I.A.R.W., Suarjana, N., Sumartini, D. & Ongkowijaya, J.A. 2011. Diagnosis dan Pengelolaan Lupus Eritematosus
Sistemik.
Koesoemoprodjo, W. & Paramita, H. 2017. Tuberculosis pada Penderita Efusi Pleura Masif Dextra yang Awalnya Dicurigai
Keganasan. Jurnal Respirasi, 3(3): 81–88.
Mangarengi, Y., Kes, M., Devi, S. & Octavia, R. 2019. Penerbit : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia INFEKSI
SALURAN KEMIH (ISK) KOMPLIKATA DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR. UMI Medical Journal : Jurnal
Kedokteran, 3(2): 130–140.
Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia. 2019. Konsensus Hipertensi. : 118.
http://www.inash.or.id/upload/event/event_Update_konsensus_2019123191.pdf.
Purwanto, D.S. 2013. the Management of Venous Thromboembolic Disorders. Jurnal Biomedik (Jbm), 3(3): 144–149.

63
Mangarengi, Y., Kes, M., Devi, S. & Octavia, R. 2019. Penerbit : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia INFEKSI
SALURAN KEMIH (ISK) KOMPLIKATA DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR. UMI Medical Journal : Jurnal Kedokteran,
3(2): 130–140.
Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia. 2019. Konsensus Hipertensi. : 118.
http://www.inash.or.id/upload/event/event_Update_konsensus_2019123191.pdf.
Purwanto, D.S. 2013. the Management of Venous Thromboembolic Disorders. Jurnal Biomedik (Jbm), 3(3): 144–149.
Puspita, I., Soleha, T.U. & Berta, G. 2017. Penyebab Efusi Pleura di Kota Metro pada tahun 2015. Jurnal Agromedicine, 4(1): 25–32.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1545/pdf.
Wayan Giri Putra Semaradana. 2014. Infeksi Saluran Kemih akibat Pemasangan Kateter – Diagnosis dan Penatalaksanaan. Continuing
Professional Development, 41(10): 737–740.
Zurwida & Gani, A. 2019. Diagnosis dan manajemen kegawatdaruratan efusi
perikardium dengan tamponade jantung akut. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 2(3): 8–18.

64
TERIMAKASIH

65

Anda mungkin juga menyukai