Anda di halaman 1dari 28

CLINICAL CASE

SERUMEN PROP
A L FA I S P R AY O G I
30101607595

PEMBIMBING :
D R . AT I K M A S D A R I N A H , S P. T H T- K L
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. B
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 47 tahun
Status : Menikah
Pekerjaan : IRT
Alamat : Tambak Mulyo RT/RW 05/13, Semarang
Tanggal Pemeriksaan : 13/010/2020 di poli THT RS Bhakti Wira Tamtama Semarang
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli klinik THT RST Semarang dengan keluhan telinga kiri berdenging. Pasien
mengatakan keluhan tersebut dirasakan sudah sejak 2 hari yang lalu. Keluhan tersebut dirasakan
setelah awalnya pasien mengeluhkan telinga kanan berdenging kemudian pasien tersebut
datang ke dokter keluarga untuk periksa, saat di puskesmas pasien tersebut mengatakan kotoran
dalam telinga kanan dan kiri dibersihkan dan diberikan obat tetes, kemudian beberapa hari
setelahnya pasien mengeluhkan telinga kirinya berdenging. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada
telinga kanan, cairan (-), pusing (+) dan penurunan pendengaran sedikit
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit serupa sebelumnya : disangkal
Riwayat batuk :-
Riwayat pilek :-
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat diabetes Mellitus : disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi


– Pasien berobat dengan BPJS.
a. Status Generalis b. Kepala dan Leher
• Keadaan umum : Baik Kepala : Normocephal
• Kesadaran: Compos mentis Wajah : tidak ada kelainan
• Status Gizi: Cukup Leher anterior : tidak ada pembesaran
Vital Sign KGB
• Nadi : 80 x/menit
• TD : 104/61 mmHg Leher posterior : tidak ada pembesaran KGB
• Suhu : 36,8°C
c. Gigi dan Mulut :
Pasien tidak berkenan diperiksa
  Dekstra Sinistra

Preauricular Tragus sign (-) Tragus sign (-)


Nyeri Tarik auricular (-) Nyeri Tarik auricular (-)

Retrouricular Fistel (-), abses (-) Fistel (-), abses (-)


Nyeri ketok mastoid (-) Nyeri ketok mastoid (-)

CAE Hiperemis dbn

Serumen + +

Sekret - -

Membran Timpani Intak Intak


 
 Rinoskopi Anterior
Dextra Sinistra
Cavum Nasi
 Hidung Luar
dbn dbn
Konka nasi
inferior Bentuk Normal

Septum Nasi dbn


Massa (-)
Mukosa n n Warna Sama dengan kulit
Sekret (-) (-) sekitar

Massa (-) (-) Deformitas (-)


(-) Tanda Radang (-)
Corpus alienum (-)

 Sinus Paranasal
Daerah sinus Nyeri tekan Nyeri ketok Tanda radang

Sinus frontal (-/-) (-/-) (-/-)

Sinus ethmoid anterior (-/-) (-/-) (-/-)

Sinus maxilla (-/-) (-/-) (-/-)


RESUME
Anamnesa :
• Telinga kiri berdenging
• Terus menerus
• Berdenging setelah dibersihkan
dokter Pemeriksaan Fisik (AK)
:
• CAE Auris sinistra  serumen
(+)

9
DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja
◦ Serumen prop

Diagnosis Banding
◦ Kolesteatoma
◦ Keratosis obturans
PENATALAKSANAAN

• Dibersihkan • Jaga hiegienitas


Serumen dengan telinga, tidak
suction mengorek telinga
dengan cutton bud
• Kontrol rutin ke poli
THT-KL bila masih
ada keluhan

11
PROGNOSIS

– Quo Ad Vitam : ad Vitam


– Quo Ad Functionam : dubia ad bonam
– Quo Ad Sanationam : dubia ad bonam
ANATOMI TELINGA
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI LIANG
TELINGA
DEFINISI SERUMEN
hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang terlepas dan partikel debu
Dalam keadaan normal serumen terdapat di sepertiga luar
liang telinga karena kelenjar tersebut hanya ditemukan di
daerah ini.

Konsistensinya biasanya lunak, tetapi kadang-kadang


kering.

Dipengaruhi oleh faktor keturunan, iklim, usia dan


keadaan lingkungan.
Serumen dapat keluar sendiri
dari liang telinga akibat migrasi
epitel kulit yang bergerak dari
arah membran timpani menuju
ke luar serta dibantu oleh
gerakan rahang sewaktu
mengunyah.
Fungsi serumen
Serumen mempunyai efek proteksi. Serumen mengikat kotoran.
Sarana pengangkut debris epitel dan kontaminan untuk dikeluarkan dari
membran timpani.
Pelumas untuk mencegah kekeringan dan pembentukan fisura pada epidermis.
Efek bakterisidal, diduga berasal dari komponen asam lemak, lisozim dan
imunoglobulin dalam serumen.
Faktor yang menyebabkan serumen
terkumpul dan mengeras di liang telinga

Obstruksi Liang Produksi


kanalis telinga serumen
akustikus sempit banyak
eksternus dan
kental
Adanya eksostosis liang telinga

Serumen terdorong oleh jari tangan


atau kebiasaan mengorek telinga
Tipe Serumen
Tipe Basah
Tipe Kering :
◦ Lunak dan keras

Serumen tipe lunak dan tipe keras


Selain dari bentuknya, beberapa faktor dapat membedakan serumen tipe lunak dan
serumen tipe kering :
Tipe lunak lebih sering terdapat pada anak-anak, dan tipe keras lebih sering pada orang
dewasa.
Tipe lunak basah dan lengket, sedangkan tipe keras lebih kering dan bersisik.
Korneosit banyak terdapat dalam serumen namun tidak pada serumen tipe keras.
Tipe keras lebih sering menyebabkan sumbatan, dan tipe ini paling sering kita temukan di
tempat praktek.
SERUMEN PROP
Serumen prop merupakan akumulasi abnormal dari serumen. Penyebabnya dapat karena
kerusakan saat memproduksi atau kerusakan pada saat pembersihan. Hasil produksi serumen
mungkin berhubungan dengan infeksi, walaupun kebanyakan etiolologinya tidak jelas. Sumbatan
yang terjadi pada pasien dengan efek serumen menunjukkan adanya lapisan keratin berlebihan
yang menyerupai stratum korneum kulit kanalis profunda.
ETIOLOGI
Gumpalan serumen yang menumpuk di liang telinga akan menimbulkan gangguan pendengaran
berupa tuli konduktif.

Terutama bila telinga masuk air sewaktu mandi atau berenang, serumen mengembang sehingga
menimbulkan rasa tertekan dan gangguan pendengaran semakin dirasakan sangat mengganggu.
MANIFESTASI KLINIS
• Pendengaran berkurang
• Rasa nyeri timbul apabila serumen keras
membatu dan menekan dinding liang telinga

• Telinga berdengung (tinitus)


• Pusing (vertigo) bila serumen telah menekan
membrane timpani
DIAGNOSIS BANDING

Keratosis
Kolesteatoma
obturans
PENATALAKSANAAN

ekstraksi serumen.
◦ Irigasi atau dengan alat-alat

Serumen dapat dibersihkan sesuai dengan


konsistensinya.
Zat serumenolisis
TATALAKSANA

Irigasi Telinga
Pastikan
Masih ada
tidak ada Tidak
celah untuk
riwayat riwayat
memasukan
telinga vertigo
irigasinya
berair
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai