Anda di halaman 1dari 23

Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

STEP 7

Anatomi saluran cerna


a. Oesofagus
Merupakan tabung otot yang dapat kolaps, panjangnya sekitar
25 cm, menghubungkan pharynk dengan lambung. Fungsinya
untuk menghantarkan makanan dari pharynk dengan lambung.
Secara anatomis tidak mempunyai sfingter pada ujung bawah
oesophagus, tetapi ada otot polos sirkuler yang secara
fisiologis berperan sebagai sfingter. Sewaktu makanan berjalan
turun melalui oesofagus, terjadi relaksasi otot yang terdapat
pada ujung bawah oesophagus mendahului gelombang
peristaltik sehingga makanan masuk ke lambung. Kontraksi
otot ini secara fisiologi disebut sphincter gastrooesophagea
Modul Pencernaan 1
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

yang mencegah isi lambung mengalami regurgitasi masuk ke


oesophagus.
b. Gaster
Fungsi :
o Menyimpan makanan ; pada orang dewasa lambung
mempunyai kapasitas 1500 ml
o Mencampur makanan dengan getah lambung untuk
membentuk kimus yang setengah padat
o Mengatur kecepatan pengiriman kimus ke usus halus
sehingga pencernaan dan absorbsi yang efisien dapat
berlangsung.
Terletak pada bagian atas abdomen, dari regio
hipochondrium kiri sampai regio epigastrium dan regio
umbilikalis. Mempunyai 2 sfingter yaitu ostium cardiacum
dan ostium pyloricum(dibentuk oleh canalis pyloricus,
mengatur pengeluaran isi lambung ke duodenum).
Mempunyai 2 curvatura
o Curvatura mayor
Terdapat omentum mayus terbentang dari bagian
bawah curvatura mayor sampai colon transversum
o Curvatura minor
Membentuk pinggir kanan lambung dan terbentang dari
ostium cardiacum sampai pylorus.
Terdiri dari 4 bagian :
 Cardiac
 Fundus : berbentuk kubah dan menonjol ke atas,
terletak di sebelah kiri ostium cardiacum
 Corpus : setinggi ostium cardiacum sampai setinggi
incisura angularis
 Pylorus
Membran mukosa lambung tebal dan banyak pembuluh
darah dan terdiri atas banyak lipatan atau rugae.
Vaskularisasi
Pembuluh arteri berasal dari cabang-cabang arteri coeliaca
o A. Gastrica sinistra
berasal dari a.coeliaca. memperdarahi 1/3 bawah
oesophagus dan curvatura minor
o A. Gastrica dextra
berasal dari a. Hepatica, mendarahi curvatura minor.
o A. Gastrica brevis
Modul Pencernaan 2
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

Berasal dari a. Lienalis


Mendarahi fundus
o A. Gastroepiploica sinistra
Berasal dari a. Lienalis pada hilus limpa dan berjalan ke
depan dalam ligamentum gastrolienalis.
Mendarahi bagian atas curvatura major
o A. Gatroepiploica dextra
Berasal dari a. Gastroduodenalis yang merupakan
cabang dari . hepatica
Mendarahi bagian bawah curvatura major
Vena-vena ini mengalirkan darah ke sirkulasi portal
 V. gastrika sinistra dan dextra langsung mengalirkan
darah ke v. Porta.
 V. gatrika brevis dan vena gatroepiploica sinistra
bermuara dalam vena lienalis.
 Vena gastroepiploica dextra bermuara dalam vena
mesenterica superior.
c. Intestinum tenue
Saluran pencernaan yang dibatasi pylorus sampai valvula
ileocaecal. Yang dibagi menjadi :
Duodenum
Terbentuk dari bagian anal dari foregut dan bagian oral
midgut
Di bagi menjadi 4 bagian :
 Duodenum pars superior
Panjangnya 5 cm,
 Duodenum pars descenden
 Duodenum pars horisontal
 Duodenum pars ascenden
Jejunum
 Lekukan jejunum terletak pada bagian atas rongga
pertoneum di bawah sisi kiri mesocolon transversum
 Jejunum lebih besar, berdinding lebih tebal dan lebih
merah daripada ileum. Dinding jejunum terasa lebih
tebal karena lipatan mukosa yang lebih permanen yaitu
plica circularis, lebih besar, lebih banyak dan pada
jejunum lebih berdekatan
 Mesenterium jejunum melekat pada dinding posterior
abdomen di atas dan kiri aorta

Modul Pencernaan 3
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

 Pembuluh darah mesenterium jejunum hanya


membentuk satu atau dua arkade.
 Perdarahan berasal dari a. Mesenterica superior
 Persarafan berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis
(n. vagus) dari plexus mesentericus superior.
Ileum
 Lekukan terletak pada bagian bawah rongga peritoneum
dan dalam pelvis
 Mesenterium ileum melekat di bawah dan kanan aorta
 Menerima banyak pembuluh darah yang pendek yang
berasal dari 3 atau 4 atau lebih arkade
 Pada ujung mesenterium ileum lemak disimpan di
seluruh bagian, sehingga lemak ditemukan dari pangkal
sampai dinding usus halus
 Perdarahan berasal dari a. Mesenterca superior
 Persarafan berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis
(n. vagus) dari plexus mesentericus superior.
(Snell,Anatomi Klinik jilid 1,1989)

Fisiologi saluran cerna


PROSES MENGUNYAH/MASTIKASI
Mekanisme :
1. Adanya bolus makanan
2. Menghambat reflex otot untuk mengunyah
3. Rahang bawah turun kebawah
4. Reflek regang pada otot rahang bawah
5. Terjadi kontraksi mendadak (kontraksi rebound)
6. Rahang bawah terangkat
7. Pengatupan gigi
8. Menekan bolus makanan melawan dinding mulut
9. Menghambat otot rahang bawah sekali lagi
10.Rahang turun
11.Kontraksi rebound
12.Proses terjadi berulang sehingga pengunyahan terjadi tidak
sekali saja
PERHATIAN  proses ini dikontrol oleh nucleus batang otak dan
dipersarafi oleh cabang motorik di saraf cranial ke lima

Modul Pencernaan 4
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

GUYTON

PROSES MENELAN/DEGLUTISI
Mekanisme :
A. Fase volunter
Makanan secara sadar ditekan atau digulung kea rah posterior ke
dalam faring oleh tekanan lidah ke atas dan kebelakang terhadap
palatum

B. Fase faringel
1. Bolus makanan memasuki posterior mulut menuju faring
2. Merangsang epitel reseptor telan yang terdapat di sekeliling
faring (yaitu pada sel tiang tonsil)
3. Merangsang ke batang otak
4. Kontraksi otot faring
5. Palatem mole ke atas untuk menutup nares posterior untuk
mencegah refluks ke hidung
6. Lipatan palatofaringeal tertarik kearah medial untuk
mendekat sehingga membentuk celah
7. Celah bersifat selektif, hanya mampu di lewati makanan
yang halus dan telah dikunyah
8. Pita suara laring berdekatan sehingga membentuk ligament
yang mencegah epiglottis keatas
9. Epiglottis kebelakang atas pembukaan laring sehingga
makanan tidak masuk hidung dan trakea
10.Spinkter esophagus (faringoesophageal) relaksasi
11.Makanan masuk
12.Faring kontraksi dari superior ke inferior
13.Sehingga makanan terdorong ke esophagus
PERHATIAN  inervasi oleh saraf trigeminal dan glosofaringel ke
medulla oblongata (neuron substansia retikularis medulla  pons)
C. Fase esophageal
Selama di esophagus terjadi gerak peristaltic
1. Peristaltic primer
2. Peristaltic sekunder  penyempurna jika tak seluruhnya
makanan dicerna dengan baik oleh peristaltic primer
PERHATIAN inervasi n. vagus dan mienterikus esopageal
kesulitan memulai gerakan menelan terjadi pada kelainan fase
volunternya

Modul Pencernaan 5
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

GUYTON

Akut Abdomen

♂ Definisi
Akut abdomen merupakan keadaan darurat dalam abdomen yang
dapat berakhir dengan kematian bila tidak ditanggulangi dengan
pembedahan. Keadaan darurat dalam abdomen dapat disebabkan
karena perdarahan, peradangan, perforasi atau obstruksi pada alat
pencemaan
www.unmul.ac.id

♂ Etiologi
Sering Kurang Sering Jarang
Appendicitis Kolangitis Nekrosis Hepatoma
Kolik Bilier Infark Mesenterika Infark Lien
Kolisistisis Pielonefritis Pneumonia
Diverticulitis Torsi Kista Ovarium, Infark Miokard
Testis, Omentum
Obstruksi Ruptur Kista Ovarium, Ketoasidosis
Usus Kehamilan Ektopik, Diabetikum
Aneurisma Aorta
Perforasi Prolaps Diskus Inflamasi
Viskus Aneurisma
Pancreatitis Abses Volvulus Sigmoid,
Caecum, Lambung
Peritonitis Eksaserbasi ulkus Herpes Zoster
peptikum
Salpingitis Ileitis : Chron’s,
Yersenia spp
Adenitis
Mesenterika
Kolik Renal
Nyeri abdomen dapat terjadi karena rangsangan visceral,
rangsangan somatic, dan akibat peristaltic.
(Sumber : IPD, Jilid I)

Modul Pencernaan 6
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

♂ Klasifikasi
Obstruksi
Peritonitis (infeksi)
Perdarahan hebat pada organ di dalam rongga abdomen, spt pada
hepar

♂ Patogenesis
Obstruksi ileus merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi
karena adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding
usus sehingga menyebabkan penyempitan/penyumbatan lumen usus.
Hal tersebut menyebabkan pasase lumen usus terganggu.
Akan terjadi pengumpulan isi lumen usus yang berupa gas dan cairan,
pada bagian proximal tempat penyumbatan, yang menyebabkan
pelebaran dinding usus (distensi).
Sumbatan usus dan distensi usus menyebabkan rangsangan terjadinya
hipersekresi kelenjar pencernaan. Dengan demikian akumulasi cairan
dan gas ntakin hertambah yang menyebabkan distensi usus tidak hanya
pada tempat sumbatan tetapi juga dapat mengenai seluruh panjang
usus sehelah proximal sumbatan. Sumbatan ini menyebabkan geraKan
usus yang meningkat
(hiperperistaltik) sebagai usaha alamiah. Sehaliknya juga terjadi gerakan
anti peristaltik. Hal ini menyebabkan terjadi serangan kolik abdomen dan
muntah muntah. Pada obstruksi usus yang lanjut, peristaltik ntudah
hilang oleh karena Binding usus kehilangan (Jaya kontraksinya. Pada saat
ini gambaran kliniknya dapat dikenal dengan :
-- gangguan kolik menghilang.
-- distensi usus berat.
-- gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa, serta
dehidrasi berat.
Pada obstruksi usus dengan strangulasi, terjadi keadaan gangguan
pendarahan dinding usus yang menyebabkan nekrosis/gangguan dinding
usus. Bahaya umum dari keadaan ini adalah sepsis/toxinemia

dr. Niko M. Manaf dan dr. H. Kartadinata


Ahli Bdah DigestifRttmah Sakit Pusat Angkaran Dapat Gatot Subroto,
Jakarta
Cermin Dunia Kedokteran

Modul Pencernaan 7
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

♂ Manifestasi
Muntah
Mual
Anoreksia
Nyeri perut
Distensi  karena kelebihan gas
Lama” terjadi perdarahan
Dehidrasi
Syok
Konstipasi

♂ Dx
1. Anamnesa
Sakit/nyeri
Abdominal pain merupakan keluhan utama.
Abdominal pain ada 2 :
a. visceral pain
Nyeri yang disebabkan karena terdapat rangsangan pada organ atau
struktur dalam rongga perut. Rasa sakitnya bersifat kolik atau
intermitten. Letak dari nyeri visceral ini tidak dapat ditunjukkan
secara tepat.
Saluran cerna yang berasal dari usus depan (foregut) yaitu lambung,
duodenum, system hepatobilier, dan pancreas menyebabkan nyeri di
epigastrium.
Saluran cerna yang berasal dari usus tengah (midgut) yaitu usus halus
sampai pertengahan colon tranversum menyebabkan nyeri disekitar
umbilicus.
Saluran cerna yang berasal dari usus belakang (hindgut) yaitu dari
pertengahan colon sampai sigmoid menimbulkan nyeri di perut
bagian bawah.
b. somatic pain
Nyeri yang disebabkan karena rangsangan pada bagian yang
dipersarafi oleh saraf tepi. Pasien dapat menunjukkan dengan tepat
lokasi nyerinya. Nyeri bersifat terus menerus (continous).
Yang perlu diperhatikan adalah :
- sifat rasa sakit
- penjalaran rasa sakit
- letak rasa sakit
- waktu atau sebab timbulnya rasa sakit

Modul Pencernaan 8
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

Obstipasi/Konstipasi/Diare
Obstipasi : gangguan evakuasi feses dan isinya (termasuk udara)
Konstipasi : terhambatnya defekasi dari kebiasaan defekasi normal
(jarang, jumlah feses berkurang, feses keras dan kering).
Kembung
Kembung atau distended adalah keadaan dimana dinding perut lebih
tinggi dari pada xypopubic line.
Muntah
Keluarnya kembali makanan yang sudah menyentuh dinding
lambung. Terjadin karena adanya rangsangan pada peritoneum. Pada
peradangan intraabdominal yang awal, terjadi muntah tanpa disertai
oleh mual. Pada proses lanjut timbul rasa mual. Yang harus
diperhatikan pada muntah :
- Cepat tidaknya timbul muntah
- Banyak sedikitnya muntah
- Macam muntah yang dikeluarkan
- Bau muntahan
Selain hal-hal diatas perlu diperhatikan :
- adanya darah pada feses, kemungkinan : invaginasi, divertikulitis,
tumor ganas, colitis ulserativ.
- Riwayat laparatomi, SC

2. Pemeriksaan Fisik
Abdominal sign
Inspeksi
- meteorismus
- darm counter
- darm steifung
- tumor
- dilatasi vena
- benjolan
Auskultasi
- dengarkan gerakan peristaltic usus
- bila suara usus tidak terdengar (silent abdomen) menandakan
terjadinya peritonitis atau ileus paralitik
- bila terdengan suara usus seperti borborygmi dan metallic sound
sebagai tanda ileus mekanik
Perkusi
- untuk mengetahui adanya massa atau cairan intra abdominal
Palpasi
Modul Pencernaan 9
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

- perhatikan adanya distensi, defans muscular, nyeri tekan, adanya


massa, hernia
Rectal Toucher
- untuk mengetahui causa ileus mekanik, invaginasi, tumor,
appendikuler infiltrate
- dilakukan dengan cara bimanual

3. Pemeriksaan laboratorium dan foto rontgen


Pemeriksaan darah :
- darah lengkap
- hematokrit
- protrombin time
- kadar ureum darah
- kadar gula darah
- elektrolit (Na,K)
Pemeriksaan urine :
- ketonuria pada asidosis
Pemeriksaan Rontgen abdomen 3 posisi :
- untuk mengetahui adanya sumbatan dan letaknya

Radiologi : CT scan, USG  untuk memastikan letak obstruksi (tidak


wajib !)

♂ DD
 Kuadran kanan atas : hepatitis akut, abses hepar, pneumonia +
pleuritis
 Kuadran kiri atas : pneumonia + pleuritis, IM akut, pankreatitis
akut
 Paraumbilikalis : ileus obstruksi, appendiksitis, hernia inguinalis
strangulata
 Kuadran kanan bawah : appendiksitis, psoas abses, hernia
inguinalis incarcerata
 Kuadran kiri bawah : psoas abses, hernia inguinalis incarcerata,
sigmoid deferculitis

Unmul.ac.id

♂ Komplikasi

Modul Pencernaan 10
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

♂ Tx
Awal : koreksi cairan dan elektrolit, temperatur atau suhu, dan asam
basa

eni

Gangguan pasase usus

♂ Definisi

♂ Etiologi

♂ Klasifikasi
♂ Patogenesis
♂ Patofisiologi
♂ Manifestasi
♂ Dx
♂ DD
♂ Komplikasi
♂ Tx

Hernia Inguinal
( Cari : batasnya apa bisa disebut direk / indirek  tergantung letak )

♂ Definisi
♂ Etiologi
♂ Klasifikasi
♂ Patogenesis
♂ Patofisiologi
♂ Manifestasi klinis ( perjalanan Hernia inguinal )
♂ Dx
♂ DD
♂ Komplikasi
♂ Tx

Ileus obstruktifus

Modul Pencernaan 11
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

 Definisi
Suatu keadaan dimana pergerakan kontraksi normal dinding usus
untuk sementara waktu berhenti.

Kapita selekta

♂ Etiologi
1. Adhesi (perlekatan usus halus) merupakan penyebab tersering ileus
obstruktif,
sekitar 50-70% dari semua kasus. Adhesi bisa disebabkan oleh riwayat
operasi
intraabdominal sebelumnya atau proses inflamasi intraabdominal.
Obstruksi
yang disebabkan oleh adhesi berkembang sekitar 5% dari pasien yang
mengalami operasi abdomen dalam hidupnya. Perlengketan kongenital
juga
dapat menimbulkan ileus obstruktif di dalam masa anak-anak.
2. Hernia inkarserata eksternal (inguinal, femoral, umbilikal, insisional,
atau
parastomal) merupakan yang terbanyak kedua sebagai penyebab ileus
obstruktif
, dan merupakan penyebab tersering pada pasien yang tidak mempunyai
riwayat
operasi abdomen. Hernia interna (paraduodenal, kecacatan
mesentericus, dan
hernia foramen Winslow) juga bisa menyebabkan hernia.
3. Neoplasma. Tumor primer usus halus dapat menyebabkan obstruksi
intralumen,
sedangkan tumor metastase atau tumor intraabdominal dapat
menyebabkan
obstruksi melalui kompresi eksternal.
4. Intususepsi usus halus menimbulkan obstruksi dan iskhemia terhadap
bagian
usus yang mengalami intususepsi. Tumor, polip, atau pembesaran
limphanodus
mesentericus dapat sebagai petunjuk awal adanya intususepsi.
5. Penyakit Crohn dapat menyebabkan obstruksi sekunder sampai
inflamasi akut
selama masa infeksi atau karena striktur yang kronik.

Modul Pencernaan 12
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

6. Volvulus sering disebabkan oleh adhesi atau kelainan kongenital,


seperti
malrotasi usus. Volvulus lebih sering sebagai penyebab obstruksi usus
besar.
7. Batu empedu yang masuk ke ileus. Inflamasi yang berat dari kantong
empedu
menyebabkan fistul dari saluran empedu ke duodenum atau usus halus
yang
menyebabkan batu empedu masuk ke traktus gastrointestinal. Batu
empedu yang
besar dapat terjepit di usus halus, umumnya pada bagian ileum terminal
atau
katup ileocaecal yang menyebabkan obstruksi.
8. Striktur yang sekunder yang berhubungan dengan iskhemia, inflamasi,
terapi
radiasi, atau trauma operasi.
9. Penekanan eksternal oleh tumor, abses, hematoma, intususepsi, atau
penumpukan cairan.
10. Benda asing, seperti bezoar.
11. Divertikulum Meckel yang bisa menyebabkan volvulus, intususepsi,
atau hernia
Littre.
12. Fibrosis kistik dapat menyebabkan obstruksi parsial kronik pada
ileum distalis
dan kolon kanan sebagai akibat adanya benda seperti mekonium.

Modul Pencernaan 13
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

Modul Pencernaan 14
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

♂ Klasifikasi
a. Obstruksi tinggi, bila mengenai usus halus
Disebabkan oleh perlekatan usus, hernia, neoplasma, intusepsi,
volulus, benda asing, batu empedu yg masuk ke usus melalui
fistula kolesisenterik, penyakit radang usus, striktur, fibrokistik
dan hematoma.
o Obstruksi sederahana
Pd obstruksi usus halus proksimal akan timbul gejala
muntah, nyeri abdomen yg bervariasidan sering dirasakan
perasaan tidak enak di perut bagian atas.
Obstruksi bagian distal menyebabkan kejang didaerah
periumbilikal. Kejang hilang timbul dgn adanya fase bebas
keluhan. Muntah akan timbul kemudian, waktunya
bervariasi, tergantung letak sumbatan. Semakin distal
sumbatan, maka muntah yg dihasilkan semakin fekulen.
Tanda vital normal pada tahap awal, namun akan berlanjut
gn dehidrasi akibat kehilangan cairan dan elektrolit. Suhu
tubuh bisa normal sampai demam. Distensi abdomen dapat
minimal atau tidak ada pada obstruksi proksimal dan
semakin jelas pada sumbatan didaerah distal. Pristaltik usus
mengalami dilatasi dapat dilihat pada pasie yang kurus.
Bising usus yg meningkat dan metallic sound dapat didengar
sesuai dgn timbulna nyeri pd obstruksi didaerah distal.
o Obstruksi disertai proses strangulasi
Kira2 sepertiga obstruksi dgn strangulasi tidak diperkirakan
sebelum dilakukan operasi. Gejalanya seperti obstruksi
sederhana tetapi lebih nyata dan disertai dengan nyeri
hebat. Hal yang perlu diperhatikan adalah adanya skar
bekas operasi atau hernia.

Modul Pencernaan 15
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

Bila dijumpai tanda2 strangulasi maka diperlukan tindakan


operasi segera untuk mencegah trjadinya nekrosis usus.
Pada obstruksi tinggi muntahnya cokelat

b. Obstruksi rendah, bila mengenai usus besar


Obstruksi dapat terjadi disetiap bagian kolon tetapi paling
sering di sigmoid. Penyebabnya adalah karsinoma, volvulus,
kelainan divertikuler, inflamasi, tumor jinak, impaksi vekal, dll
Obstruksi mekanis dikolon, timbul perlahan dgn nyeri akibat
sumbatan biasanya didaerah epigastrium. Nyeri yg hebat dan
terus-menerus menunjukkan adanya iskemia dan peritonitis.
Konstipasi atau obtipasi adalah gambaran umum obstruksi
komplet. Muntah timbul kemudian dan tidak terjadi bila katup
ileosekal mampu mencegah refluks. Bila akibat refluks isi kolon
terdorong ke dalam usus halus, akan tampak gangguan pada
usus halus.
Pada pemeriksaan fisik akan menunjukkan distensi abdomen
dan timpani, gerakan usus akan tampak pada pasien yg kurus,
akan terdengar metalic sound pada auskultasi. Nyeri yg
terlokasi, dan terabanya massa menunjukkan adanya
strangulasi. Peritonitis mengarah pd terjadinya gangren atau
ruptur pd dinding usus. Darah segar dapat ditemukan direktum
bila terjadi intususepsi atau karsinoma kolon atau rektum.
Pada obstruksi rendah muntahnya berwarna hijau

♂ Patogenesis
Obstruksi ileus merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi
karena adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding
usus sehingga menyebabkan penyempitan/penyumbatan lumen usus.
Hal tersebut menyebabkan pasase lumen usus terganggu.
Akan terjadi pengumpulan isi lumen usus yang berupa gas dan cairan,
pada bagian proximal tempat penyumbatan, yang menyebabkan
pelebaran dinding usus (distensi).
Sumbatan usus dan distensi usus menyebabkan rangsangan terjadinya
hipersekresi kelenjar pencernaan. Dengan demikian akumulasi cairan
dan gas ntakin hertambah yang menyebabkan distensi usus tidak hanya
pada tempat sumbatan tetapi juga dapat mengenai seluruh panjang
usus sehelah proximal sumbatan. Sumbatan ini menyebabkan geraKan
usus yang meningkat

Modul Pencernaan 16
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

(hiperperistaltik) sebagai usaha alamiah. Sehaliknya juga terjadi gerakan


anti peristaltik. Hal ini menyebabkan terjadi serangan kolik abdomen dan
muntah muntah. Pada obstruksi usus yang lanjut, peristaltik ntudah
hilang oleh karena Binding usus kehilangan (Jaya kontraksinya. Pada saat
ini gambaran kliniknya dapat dikenal dengan :
-- gangguan kolik menghilang.
-- distensi usus berat.
-- gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa, serta
dehidrasi berat.
Pada obstruksi usus dengan strangulasi, terjadi keadaan gangguan
pendarahan dinding usus yang menyebabkan nekrosis/gangguan dinding
usus. Bahaya umum dari keadaan ini adalah sepsis/toxinemia

dr. Niko M. Manaf dan dr. H. Kartadinata


Ahli Bdah DigestifRttmah Sakit Pusat Angkaran Dapat Gatot Subroto,
Jakarta
Cermin Dunia Kedokteran

♂ Patofisiologi
Pada obstruksi mekanik, usus bagian proksimal
mengalami distensi akibat adanya gas/udara dan air
yang berasal dari lambung, usus halus, pankreas, dan
sekresi biliary. Cairan yang terperangkap di dalam usus
halus ditarik oleh sirkulasi darah dan sebagian ke
interstisial, dan banyak yang dimuntahkan keluar
sehingga akan memperburuk keadaan pasien akibat
kehilangan cairan dan kekurangan elektrolit. Jika terjadi
hipovolemia mungkin akan berakibat fatal.
Obstruksi yang berlangsung lama mungkin akan
mempengaruhi pembuluh darah vena, dan segmen usus
yang terpengaruh akan menjadi edema, anoksia dan
iskemia pada jaringan yang terlokalisir, nekrosis,
perforasi yang akan mengarah ke peritonitis, dan
kematian. Septikemia mungkin dapat terjadi pada pasien
sebagai akibat dari perkembangbiakan kuman anaerob
dan aerob di dalam lumen. Usus yang terletak di bawah
obstruksi mungkin akan mengalami kolaps dan kosong.
Secara umum, pada obstruksi tingkat tinggi (obstruksi
letak tinggi/obstruksi usus halus), semakin sedikit

Modul Pencernaan 17
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

distensi dan semakin cepat munculnya muntah. Dan


sebaliknya, pada pasien dengan obstruksi letak rendah
(obstruksi usus besar), distensi setinggi pusat abdomen
mungkin dapat dijumpai, dan muntah pada umumnya
muncul terakhir sebab diperlukan banyak waktu untuk
mengisi semua lumen usus. Kolik abdomen mungkin
merupakan tanda khas dari obstruksi distal. Hipotensi
dan takikardi merupakan tanda dari kekurangan cairan.
Dan lemah serta leukositosis merupakan tanda adanya
strangulasi. Pada permulaan, bunyi usus pada umumnya
keras, dan frekuensinya meningkat, sebagai usaha untuk
mengalahkan obstruksi yang terjadi. Jika abdomen
menjadi diam, mungkin menandakan suatu perforasi
atau peritonitis dan ini merupakan tanda akhir suatu
obstruksi.
Khan AN., Howat J. Small-Bowel Obstruction. Last Updated: May 10,
2004. In:
Http://www.yahoo.com/search/cache?/ileus_obstructif/Article:By:eM
edicine.com

Modul Pencernaan 18
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

♂ Manifestasi klinis ( perjalanan Hernia inguinal )


o Obstruksi mekanik usus halus
 Cegukan
 Nyeri kejang abdomen
 Bila sudah terjadi strangulasi, nyeri lebih terlokalisasi.
 Muntah mengandung empedu dan mukus.

Modul Pencernaan 19
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

o Obstruksi mekanik koloni, menyebabkan nyeri abdomen/ sakit perut


pada bayi dengan kualitas yang hampir sama dengan obstruksi usus
halus namun intensitasnya lebih rendah.
 Cegukan
 Muntah, muncul terlambat
o Ileus adinamik
 Tidak terdapat sakit perut
 Hanya rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh distensi
 Muntah mengandung getah lambung dan empedu, namun
jarang feculent
 Nyeri perut berkembang bila kembung bertambah parah
Keadaan yang menyertai ileus :
Kelainan metabolik seperti, uremia, hipokalemia atau
asidosis.
Harrisons Principles of internal medicine,16 th edition; IKA Nelson
volume 2 edisi 15

Bagaimana bisa terjadi muntah ?


Akibat adanya obstruksi pada saluran cernamakanan akan tertampung
dan terakumulasi dalam lumen ususpembesaran usus akibat
akumulasi isi ususperut tampak kembunglama-kelamaan makanan
akan dikeluarkan melalui mekanisme muntah (guyton)

Warna pada muntah


Hijau  sudah melewati lambung

♂ Dx
Inspeksi
Tanda-tanda khusus pada trauma daerah abdomen adalah :
Penderita kesakitan. Pernafasan dangkal karena nyeri didaerah
abdomen.
Penderita pucat, keringat dingin.
Bekas-bekas trauma pads dinding abdomen, memar, luka,laps
omentum atau usus.
Pada ileus obstruksi terlihat distensi abdomen bila obstruksinya
rendah, dan bila orangnya kurus kadang-kadang terlihat talsis usus
(Darm-steifung).
Keadaan nutrisi penderita.
.
Palpasi

Modul Pencernaan 20
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

a) Akut abdomen memberikan rangsangan pads peritoneum melalui


peradangan atau iritasi peritoneum secara lokal atau umum
tergantung dari luasnya daerah yang terkena iritasi.
b) Palpasi akan menunjukkan 2 gejala :
Perasaan nyeri
Perasaan nyeri yang memang sudah ada terus menerus akan
bertambah pads waktu palpasi sehingga dikenal gejala nyeri
tekan dan nyeri lepas. Pada peitonitis lokal akan timbul rasa
nyeri di daerah peradangan pads penekanan dinding
abdomen di daerah lain.
Kejang otot (defense musculaire, muscular rigidity)
Kejang otot ditimbulkan karena rasa nyeri pads peritonitis
diffusa yang karena rangsangan palpasi bertambah sehingga
secara refleks terjadi kejang otot.
Perkusi
Perkusi pads akut abdomen dapat menunjukkan 2 hal :
1) Perasaan nyeri oleh ketokan pada jari. Ini disebut sebagai nyeri
ketok.
2) Bunyi timpani karena meteorismus disebabkan distensi usus yang
berisikan gas pads ileus obstruksi rendah.
3. terjadi hipertimpani
Auskultasi
Auskultasi tidak memberikan gejala karena pada akut abdomen
terjadi perangsangan peritoneum yang secara refleks akan
mengakibatkan ileus paralitik. ditemukan suara seprti logam (metalic
sound)
Pemeriksaan rectal toucher atau perabaan rektum dengan jari telunjuk
juga merupakan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi adanya trauma
pads rektum atau keadaan ampulla recti apakah berisi faeces atau
teraba tumor.

Pemeriksaan Penunjang :
- Pemeriksaan Hb/Ht : hemokonsentrasi akibat defisit
cairan
- Analisis gas darah dan pemeriksaan elektrolit untuk
menilai gangguan keseimbangan elektrolit dan asam-
basa.
- Rontgen polos abdomen 3 posisi(ap supine, ap erect,
LLD): menentukan ada/tidaknya sumbatan, pelebaran

Modul Pencernaan 21
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

usus dengan tanda2 air fluid level dan bagian distal kolon
tidak terisi udara menunjukkan adanya sumbatan.
Foto polos abdomen akan tampak kelok-kelok usus halus
yang melebar, mengandung cairan, dan banyak udara
sehingga memberi gambaran batas cairan yang jelas.

(Kumpulan Ilmu Bedah. FKUI)

Palpasi :
pemeriksaan rectal touch dijumpai ampula rekti kolaps pada obstruksi
rendah atau ampula rekti kembung karena paralisis

♂ DD
 Kuadran kanan atas : hepatitis akut, abses hepar, pneumonia +
pleuritis
 Kuadran kiri atas : pneumonia + pleuritis, IM akut, pankreatitis
akut
 Paraumbilikalis : ileus obstruksi, appendiksitis, hernia inguinalis
strangulata
 Kuadran kanan bawah : appendiksitis, psoas abses, hernia
inguinalis incarcerata
 Kuadran kiri bawah : psoas abses, hernia inguinalis incarcerata,
sigmoid deferculitis

Unmul.ac.id

♂ Komplikasi
Peritonitis septikemia
Syok hipovolemia  karena kehilangan air dan elektrolit
Perforasi usus

♂ Tx
pemasangan infuse untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit dan asambasa
segera dilakukan kateter urin/CVP sebagai pemantau pemasangan pipa
lambung untuk mengurangi tekanan intraabdomen yg menekan
diafragma sehingga menggagu pernafasan dan mencegah muntah shg
tdk tjd aspirasi

Modul Pencernaan 22
Ifa// SGD 5, Modul 12, LBM 2 December 24, 2010

laparotomi untuk menghilangkan sumber sumbatan atau melakukan


tidakan bypass bila tidak mungkin diangkat penyebabnya.
(kumpulan ilmu bedah fkui)

Mengapa harus segera dibedah ?


Karena adanya obstruksi usus menyebabkan muntah, perut kembung
dan kegagalan pasase usus. Muntah akan menyebabkan hipovolemik
dan gangguan keseimbangan elektrolit dan asam-basa. Muntah dapat
akibatkan aspirasi yang akan mengobstruksi jalan nafas, yg akan diikuti
dengan pneumonia bacterial dan kemikal. Perut yg terlalu kembung
akibatkan diafragma nai dan terjadi gangguan pernafasan. Dalam usus
banyak kuman, usus yg obstruksi dan mengembang akan menyebabbkan
translokasi kuman kemdian kuman berkembang. Selanjutnya terjadi
kerusakan mukosa usus dan perforasi, akhirnya terjadi sepsis dan
kematian.

Modul Pencernaan 23

Anda mungkin juga menyukai