OBSTRUKSI
INTESTINAL PADA
ANAK
Presentan : Gilberto Chafrina (131821220005)
Pembimbing : dr. Kurniawan Oki Pamungkas, Sp. BA., Subsp.U.A(K)
Pendahuluan
Pendahuluan
gangguan pasase usus yang dapat disebabkan oleh obstruksi lumen usus ataupun oleh gangguan peristaltis
Ileu
s
Anatomi Duodenum
Usus Halus
Diantara duodenum dan ileum dipisahkan oleh ligamentum Treitz (pita muskulofibrosa) -> berorigo pada krus dekstra
diafragma; berinsersi pada perbatasan anatara duodenum dan jejenum -> penggantung (suspensorium)
Jejenum memiliki arkade lebih sedikit namun vasa recta yang lebih panjang; ileum
memiliki 4-5 arkade dan vasa recta yang lebih pendek
Dibagi menjadi:
sekum,
kolon asenden,
kolon transversum,
kolon desenden,
kolon sigmoid, dan
rektum
Panjang taenia koli lebih pendek daripada usus, sehingga usus tertarik dan berkerut
membentuk kantong-kantong kecil yang disebut haustrae
Usus Besar
Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh kerja ptialin, asam klorida,
dan pepsin terhadap makanan masuk ke duodenum
Usus besar
Mengabsorpsi air dan elektrolit; kolon Kolon mengabsorpsi air, natrium, khlorida, dan
menerima sekitar 500 ml kimus dari asam lemak rantai pendek serta mengeluarkan
usus halus setiap hari. kalium dan bikarbonat
Ileus Obstruktif
Definisi
Ileus gangguan/ hambatan mekanik baik parsial maupun total dari pasase isi usus
Ileus obstruktif
Ileus(ileus
paralit
mekanik)
Ileus obstruksi
Epidemiologi
Tiga per empat kasus ileus obstruksi yang terjadi merupakan akibat adhesi intra
abdominal pasca operasi
Etiologi lainnya dengan angka tertinggi adalah hernia dan penyakit Crohn
● Berdasarkan stadiumnya :
Hernia
inkarserata
Intususeps
Hirschsprung
Kelainan Kongenital
makanan minuman yang tercerna bersama sekresi pencernaan mengalami hambatan pasase diatas
level obstruks
Muncul gejala muntah dan pengosongan isi usus sebagai bentuk kompensasi
kehilangan cairan disertai oleh kehilangan ion hidrogen (H+), kalium dan klorida, sehingga terjadi
alkalosis metabolik
Fungsi sekresi dan absorpsi dari mukosa usus menjadi terhambat menyebabkan dinding mukosa usus
kongesti dan edema
menyebabkan kondisi dehidrasi dan kemudian progresif pada kondisi obstruksi strangulata
berprogres pada kondisi infark dan gangren sejak 6 jam terjadinya kondisi
Kolik pada area umbilikus atau epigastrium, mual, muntah (pada obstruksi letak tinggi) dan
konstipasi (ada obstruksi total). Gerakan peristaltik yang high pitched atau dikenal dengan
suara meteorismus merupakan tanda khas.
Perubahan kebiasaan buang air besar, terutama berupa obstipasi dan kembung, yang kadang
disertai kolik pada perut bagian bawah (suprapubik); diikuti dengan distensi abdomen;
muntah mungkin terjadi namun jarang dan biasanya baru muncul setelah abdomen distensi
Diagnosis
Anamnesis
Ditemukan penyebab seperti riwayat operasi sebelumnya (adhesi), riwayat benjolan hilang timbul
(hernia).
Gejala yang timbul nyeri perut kolik di sekitar umbilikus pada ileus obstruksi usus halus dan di
suprapubik pada ileus obstruksi usus besar, mual, muntah, tidak dapat flatus, BAB (Buang Air Besar),
hingga kondisi lemas, tidak sadarkan diri (syok).
Strangulasi
○ Inspeksi : Pada inspeksi secara umum, terlihat adanya tanda tanda dehidrasi, dilihat
dari turgor kulit, mulut kering. Penderita tampak gelisah dan menggeliat sewaktu
serangan kolik. Pada inspeksi abdomen, terlihat distensi, darm contour (gambaran
kontur usus), darm steifung (gambaran gerakan usus), terutama pada penderita yang
kurus. Adanya adhesi dapat dilihat dengan adanya bekas luka operasi pada abdomen.
Adanya benjolan di perut, inguinal, dan femoral yang menandakan adanya hernia.
○ Palpasi : Pada palpasi, diraba adanya defans muskular, ataupun adanya tanda
peritonitis seperti nyeri tekan, nyeri lepas, teraba massa seperti pada tumor,
invaginasi, dan hernia.
○ Perkusi : Didapatkan bunyi hipertimpani
○ Auskultasi : Pada auskultasi, terdengar hiperperistaltik yang kemudian suara usus
meninggi (metallic sound)
○ Rectal Toucher : Untuk mengetahui apakah adanya massa dalam rectum
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Darah lengkap, elektrolit, BUN (blood urea nitrogen), ureum
kreatinin dan amilase
Ileus obstruksi pada CT scan (dilatasi lumen usus halus, dan dekompresi terminal ileum (I) dan
kolon asenden (C))
Diagnosis Banding
Ileus Paralitik
Apendisitis Akut
Pankreatitis Akut
Gastroenteritis
Tatalaksana
Tindakan operatif harus dilakukan apabila terjadi ileus obstruksi dengan
Operatif strangulasi, hernia inkarserata, obstruksi total, tidak adanya perbaikan klinis
dengan terapi konservatif
Terapi ○ Pada pasien dengan dehidrasi dan kekurangan elektrolit akibat terjadinya
konservatif obstruksi penggantian cairan salin isotonik seperti ringer laktat
○ Terapi medikasi berupa pemberian antibiotik spektrum luas
(broadspectrum) sebagai profilaksis, pemberian obat-obatan yang bersifat
simtomatik seperti antiemetik, antipiretik, obat nyeri
○ Dekompresi dengan menggunakan nasogastric tube (NGT) serta pasien
puasa
Komplikasi
Ileus obstruksi dapat menimbulkan komplikasi berupa nekrosis/ gangren usus, perforasi usus
yang kemudian menyebabkan peritonitis, syok septik, dan kematian.