Anda di halaman 1dari 35

DIAGNOSIS

OBSTRUKSI
INTESTINAL PADA
ANAK
Presentan : Gilberto Chafrina (131821220005)
Pembimbing : dr. Kurniawan Oki Pamungkas, Sp. BA., Subsp.U.A(K)
Pendahuluan
Pendahuluan
gangguan pasase usus yang dapat disebabkan oleh obstruksi lumen usus ataupun oleh gangguan peristaltis
Ileu
s

Ileus paralitik atau adynamic Ileus


ileus obstrutif

gagalnya pasase isi usus yang disebabkan


oleh sumbatan mekanik
usus gagal/ tidak mampu melakukan kontraksi
peristaltis untuk menyalurkan isinya akibat obstruksi sederhana dan strangulata, akut
kegagalan neurologis atau hilangnya peristaltis maupun kronis dan parsial maupun total
usus tanpa adanya obstruksi mekanik
Pendahuluan
Berdasarkan laporan rumah sakit di kabupaten Cirebon pada tahun 2006, ileus obstruktif
menjadi peringkat ke-6 dari sepuluh penyakit penyebab mortalitas tertinggi pada kelompok
umur 1-4 tahun dengan proporsi 3,34%

● Tingginya angka kejadian ileus obstruksi secara keseluruhan


serta tingginya angka mortalitas ileus obstruksi pada anak.

penting untuk dokter dapat mengidentifikasi penyebab, patofisiologi,


mendiagnosa hingga melakukan tatalaksana tepat untuk kemudian
memperbaiki prognosa pada pasien anak dengan ileus obstruksi
Anatomi Usus
Usus Halus
Merupakan organ tubuh yang berbentuk seperti tabung, berlipat-lipat dan membentang dari
pilorus hingga katup ileosekal;
Panjang sekitar 6,3m (21 kaki);  Duodenum,
Diameter 2,5cm (1 inci).  Jejunum dan
 Ileum

Bagian proksimal dari usus halus, letaknya


Duodenum retroperitoneal, huruf C yang panjangnya 25
cm, menghubungkan gaster dengan
jejenum. Terdiri dari 4 bagian yaitu:

 Pars superior duodeni


 Pars desendens duodenum
 Pars horizontalis duodenum
 Pars asendens duodenum

Anatomi Duodenum
Usus Halus
Diantara duodenum dan ileum dipisahkan oleh ligamentum Treitz (pita muskulofibrosa) -> berorigo pada krus dekstra
diafragma; berinsersi pada perbatasan anatara duodenum dan jejenum -> penggantung (suspensorium)

● Jejenum dan ileum digantung oleh mesenterium

Jejenum memiliki arkade lebih sedikit namun vasa recta yang lebih panjang; ileum
memiliki 4-5 arkade dan vasa recta yang lebih pendek

Dinding usus halus terdiri dari 4 lapisan:


 Lapisan mukosa: vili, sel goblet, kripta Lieberkuhn, lamina
propria, dan mucosa muskularis
 Lapisan submucosa: pembuluh darah dan pleksus Meissner
 Lapisan muskularis propria: lapisan otot sirkular, lapisan otot
longitudinal, pleksus myenteric Auerbach

Vaskularisasi Usus Halus


Usus Besar
Merupakan organ tubuh berbentuk tabung muskular berongga dengan panjang
1,5m yang terbentang dari sekum hingga rektum

Dibagi menjadi:
 sekum,
 kolon asenden,
 kolon transversum,
 kolon desenden,
 kolon sigmoid, dan
 rektum

Kolon transversum dan kolon sigmoid memiliki


penggantung  mesokolon tranversum dan mesocolon
Anatomi Usus Besar sigmoid
Usus Besar
Lapisan otot longitudinal usus besar tidak sempurna, tetapi terkumpul dalam tiga pita yang
disebut taenia koli.

Histologi Usus Besar

Panjang taenia koli lebih pendek daripada usus, sehingga usus tertarik dan berkerut
membentuk kantong-kantong kecil yang disebut haustrae
Usus Besar

Vaskularisasi usus besar secara keseluruhan


diperdarahi oleh arteri mesenterika superior dan
arteri mesenterika inferior

Vaskularisasi Usus Besar


Fisiologi Usus
Fisiologi Usus
Usus halus mempunyai dua fungsi utama yaitu pencernaan dan penyerapan nutrisi serta air

Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh kerja ptialin, asam klorida,
dan pepsin terhadap makanan masuk ke duodenum

kerja enzim-enzim pankreas menghidrolisis karbohidrat,


lemak, dan protein

zat yang lebih sederhana


Isi usus digerakkan oleh dua jenis gerakan, yaitu
segmental dan peristaltik yang diatur oleh sistem
saraf autonom dan hormon
Fisiologi Usus
Pergerakan segmental usus halus mencampur zat-zat yang dimakan dengan enzim dari pankreas, hepatobiliar, dan
sekresi usus (sukus enterikus) dengan cara mengkontraksikan secara osilasi otot polos sirkuler di sepanjang usus halus

Usus halus menyerap hampir semua nutrisi dari makanan


yang masuk dan getah pencernaan yaitu sekitar 9 L per hari, lolos ke usus besar
dalam bentuk H2O dan zat zat terlarut

Usus besar

Mengabsorpsi air dan elektrolit; kolon Kolon mengabsorpsi air, natrium, khlorida, dan
menerima sekitar 500 ml kimus dari asam lemak rantai pendek serta mengeluarkan
usus halus setiap hari. kalium dan bikarbonat
Ileus Obstruktif
Definisi
Ileus gangguan/ hambatan mekanik baik parsial maupun total dari pasase isi usus

Ileus obstruktif
Ileus(ileus
paralit
mekanik)
Ileus obstruksi
Epidemiologi
Tiga per empat kasus ileus obstruksi yang terjadi merupakan akibat adhesi intra
abdominal pasca operasi

Etiologi lainnya dengan angka tertinggi adalah hernia dan penyakit Crohn

Di negara maju, adhesi intra abdomen merupakan penyebab terbanyak terjadinya


obstruksi usus. Pada pasien digestif yang memerlukan tindakan reoperasi, 30-41%
disebabkan obstruksi usus akibat adhesi. Untuk obstruksi usus halus, proporsi ini
meningkat hingga 65- 75%
Klasifikasi
Berdasarkan lokasi obstruksinya :
Ileus obstruktif letak tinggi: obstruksi mengenai usus
halus (gaster sampai ileum terminal)
Ileus obstruktif letak rendah: obstruksi mengenai usus
besar (ileum terminal sampai rectum)

● Berdasarkan stadiumnya :

• Obstruksi sebagian (partial obstruction)


• Obstruksi sederhana ( simple obstruction)
• Obstruksi strangulasi (strangulated obstruction)
Etiologi
Adhesi atau Terjadi saat pita fibrosis dan jaringan ikat menjepit usus; berupa perlengketan
perlekatan dalam bentuk tunggal maupun multipel, bisa setempat atau luas. Ileus karena
usus adhesi  tidak disertai strangulasi

Hernia
inkarserata
Intususeps

Terdapat bagian usus masuk dan terjepit di dalam


kondisi masuknya bagian usus proksimal cincin hernia sehingga isi kantung terperangkap
(intussuseptum) ke dalam bagian yang lebih dan tidak dapat kembali ke dalam rongga perut;
distal dari usus (intussupien) dapat berupa hernia inguinal, femoral maupun
umbilikal
Volvulus Etiologi Divertikel Meckel

malrotasi pada usus (biasanya pada kantung yang muncul pada


sekum atau sigmoid) pada sisi usus tanpa mesenterium
mesokolonnya sehingga menyebabkan dan paling sering ditemui di
obstruksi lumen dan gangguan sirkulasi sigmoid.
vena maupun arteri.

Hirschsprung
Kelainan Kongenital

suatu kondisi tidak adanya sel ganglion pada bagian


Dapat berupa stenosis atau atresia.
distal dari saluran cerna, menyebabkan kegagalan
Kelainan bawaan dini akan
bagian usus untuk dilatasi sehingga bagian proksimal
menyebabkan obstruksi setelah bayi
dari bagian yg terkena akan dilatasi
mulai menyusui
Patofisiologi
Ileus obstruksi sederhana

makanan minuman yang tercerna bersama sekresi pencernaan mengalami hambatan pasase diatas
level obstruks

usus bagian proksimal distensi, dan bagian distal usus kolaps

Muncul gejala muntah dan pengosongan isi usus sebagai bentuk kompensasi

penyebab utama kehilangan cairan dan elektrolit

Akibat muntah tadi akan terjadi dehidrasi, hipovolemik


Patofisiologi
Pada obstruksi proksimal

kehilangan cairan disertai oleh kehilangan ion hidrogen (H+), kalium dan klorida, sehingga terjadi
alkalosis metabolik

Fungsi sekresi dan absorpsi dari mukosa usus menjadi terhambat menyebabkan dinding mukosa usus
kongesti dan edema

Tersumbatnya pasase usus bersifat progresif

menyebabkan kondisi dehidrasi dan kemudian progresif pada kondisi obstruksi strangulata

berprogres pada kondisi infark dan gangren sejak 6 jam terjadinya kondisi

gangren  perforasi dinding usus kemudian peritonitis hingga kematian


Manifestasi Klinis
Obstruksi Usus Halus

Kolik pada area umbilikus atau epigastrium, mual, muntah (pada obstruksi letak tinggi) dan
konstipasi (ada obstruksi total). Gerakan peristaltik yang high pitched atau dikenal dengan
suara meteorismus merupakan tanda khas.

Obstruksi Usus Besar

Perubahan kebiasaan buang air besar, terutama berupa obstipasi dan kembung, yang kadang
disertai kolik pada perut bagian bawah (suprapubik); diikuti dengan distensi abdomen;
muntah mungkin terjadi namun jarang dan biasanya baru muncul setelah abdomen distensi
Diagnosis
Anamnesis

Ditemukan penyebab seperti riwayat operasi sebelumnya (adhesi), riwayat benjolan hilang timbul
(hernia).

Gejala yang timbul  nyeri perut kolik di sekitar umbilikus pada ileus obstruksi usus halus dan di
suprapubik pada ileus obstruksi usus besar, mual, muntah, tidak dapat flatus, BAB (Buang Air Besar),
hingga kondisi lemas, tidak sadarkan diri (syok).

Strangulasi

Jepitan yang menyebabkan gangguan peredaran darah sehingga terjadi


iskemia, nekrosis dan gangren.
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik

○ Inspeksi : Pada inspeksi secara umum, terlihat adanya tanda tanda dehidrasi, dilihat
dari turgor kulit, mulut kering. Penderita tampak gelisah dan menggeliat sewaktu
serangan kolik. Pada inspeksi abdomen, terlihat distensi, darm contour (gambaran
kontur usus), darm steifung (gambaran gerakan usus), terutama pada penderita yang
kurus. Adanya adhesi dapat dilihat dengan adanya bekas luka operasi pada abdomen.
Adanya benjolan di perut, inguinal, dan femoral yang menandakan adanya hernia.
○ Palpasi : Pada palpasi, diraba adanya defans muskular, ataupun adanya tanda
peritonitis seperti nyeri tekan, nyeri lepas, teraba massa seperti pada tumor,
invaginasi, dan hernia.
○ Perkusi : Didapatkan bunyi hipertimpani
○ Auskultasi : Pada auskultasi, terdengar hiperperistaltik yang kemudian suara usus
meninggi (metallic sound)
○ Rectal Toucher : Untuk mengetahui apakah adanya massa dalam rectum
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Darah lengkap, elektrolit, BUN (blood urea nitrogen), ureum
kreatinin dan amilase

Pada ileus obstruksi sederhana Ileus obstruksi terutama


strangulasi

Biasanya hasil dalam batas normal namun


pada beberapa kasus ditemukan adanya Peningkatan serum amilase
hemokonsentrasi, leukositosis, dan nilai
elektrolit yang abnormal
Radiologi
Foto abdomen 3 posisi yaitu dari posisi supine, foto posisi setengah duduk, dan foto left lateral decubitus

Herringbone dan coil spring


appearance
Gambaran Ileus Obstruktif Letak Tinggi

• Dilatasi di proksimal sumbatan dan kolaps


usus di bagian distal sumbatan
• Coil spring appearance & Herring bone
appearance
• Step ladder sign

Step ladder sign


Radiologi
Foto Polos Abdomen

○ Gambaran ileus obstruksi letak rendah:

Gambaran penebalan usus besar yang juga


distensi tampak pada tepi abdomen. Selain itu
muncul Air fluid level yang panjang-panjang di
kolon.
Radiologi
Foto thorax dapat menggambarkan adanya free air sickle yang terletak dibawah
diafragma kanan yang menunjukkan adanya perforasi usus

Gambaran free air sickle


Radiologi

Pemeriksaan ini dapat menunjukan gambaran dan


penyebab dari obstruksi dengan melihat pergerakan dari
usus

USG Abdomen dengan gambaran dilatasi


usus halus
Radiologi

Ileus obstruksi pada CT scan (dilatasi lumen usus halus, dan dekompresi terminal ileum (I) dan
kolon asenden (C))
Diagnosis Banding

Ileus Paralitik

Apendisitis Akut

Pankreatitis Akut

Gastroenteritis
Tatalaksana
Tindakan operatif harus dilakukan apabila terjadi ileus obstruksi dengan
Operatif strangulasi, hernia inkarserata, obstruksi total, tidak adanya perbaikan klinis
dengan terapi konservatif

Terapi ○ Pada pasien dengan dehidrasi dan kekurangan elektrolit akibat terjadinya
konservatif obstruksi  penggantian cairan salin isotonik seperti ringer laktat
○ Terapi medikasi berupa pemberian antibiotik spektrum luas
(broadspectrum) sebagai profilaksis, pemberian obat-obatan yang bersifat
simtomatik seperti antiemetik, antipiretik, obat nyeri
○ Dekompresi dengan menggunakan nasogastric tube (NGT) serta pasien
puasa
Komplikasi
Ileus obstruksi dapat menimbulkan komplikasi berupa nekrosis/ gangren usus, perforasi usus
yang kemudian menyebabkan peritonitis, syok septik, dan kematian.

Usus yang strangulasi mungkin mengalami perforasi yang


mengakibatkan materi dalam usus keluar ke peritoneum dan
mengakibatkan peritonitis
Prognosis
Mortalitas ileus obstruksi dipengaruhi oleh faktor berupa umur,
etiologi, lokasi anatomis dan lamanya obstruksi

Angka kematian pada ileus obstruksi usus non-strangulasi adalah


<5%, dengan banyaknya kematian terjadi pada pasien usia lanjut
dengan komorbid

Angka kematian pada operasi ileus obstruksi usus strangulasi berkisar


8-25%.

Pada ileus obstruksi kolon, biasanya angka kematian berkisar antara


15 – 30 %. Perforasi sekum merupakan penyebab utama kematian.
Prognosisnya baik bila diagnosis dan tindakan dilakukan dengan cepat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai