Anda di halaman 1dari 11

MODUL LENGKAP

Modul 49 :
Vasektomi

TIM PENYUSUN MODUL


KOLEGIUM UROLOGI INDONESIA
2008
Waktu
Mengembangkan Kompetensi Waktu
Sesi di dalam kelas 1 jam (classroom session)
Sesi dengan fasilitasi Pembimbing 1 minggu (coaching session)
Sesi praktik dan pencapaian kompetensi 1 minggu (facilitation and assessment)

Tujuan Umum
Setelah mengikuti modul ini peserta didik mampu menguraikan latar belakang, melakukan
penatalaksanaan, dan menangani komplikasi dari vasektomi.

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti sesi ini, setiap peserta didik diharapkan mampu untuk:
1. Menjelaskan indikasi dilakukan tindakan vasektomi
2. Mengenali efek samping dan komplikasi dari tindakan vasektomi
3. Melakukan tindakan vasektomi
4. Melakukan langkah follow-up penderita yang menjalani prosedur vasektomi

Strategi Pembelajaran
Menonton video, latihan pada model, praktek keterampilan klinik

Persiapan Sesi
- Peralatan Audiovisual
- Materi presentasi : Power Point Vasektomi
- Kasus : 1 Calon akseptor kontrasepsi vasektomi
- Alat Bantu latin: Model anatomi gambar anatomi dari buku teks, Model anatomi genital
pria

Referensi :
1. Campbell's Urology edisi 9
2. EAU Guidelines on Male Infertility tahun 2008

Kompetensi
Mengenali dan menatalaksana vasektomi.

Gambaran Umum
Perkembangan metode kontrasepsi pada pria sangat penting karena kira-kira 40% wanita
tidak memiliki perencanaan yang baik untuk family planning, dan hampir 80 juta wanita
setiap tahunnya mengalami kehamilan yang tidak dikehendaki. Dan sekitar 45 juta dari
kehamilan tersebut akan digugurkan, dengan perkiraan teknik aborsi yang tidak aman
sebesar 68.000 kasus setiap tahunnya.
Tiga dari empat metoda kontrasepsi pria telah digunakan selama 100 tahun (kondom,
system calendar, koitus interuptus). Angka kegagalan metoda kontrasepsi tradisional adalah
tinggi, (koitus interuptus 19%, system calendar 20%, kondom 3-14 %) dibandingakan
dengan angka kegagalan sebesar 0-1,3% untuk metoda modern.
Bagi pria yang memiliki rasa tanggung jawab untuk keluarga berencana, metoda kontrasepsi
pria harus efektif, reversible, dapat diterima dan murah.
Vasektomi adalah metode yang aman dan efektif dari kontrasepsi permanen, di AS, akseptor
vasektomi mendekati 7 % dari pasangan yang menikah dan dilakukan setidak-tidaknya pada
setengah juta pria setiap tahunnya, yang mana prosedur ini merupakan prosedur urologi
yang terbanyak yang dilakukan.
Walaupun angka ini kelihatan menarik, namun tindakan ini masih jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan sterilisasi wanita (tubektomi) padahal faktanya, vasektomi lebih murah
dan dihubungkan dengan angka morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah. Beberapa pria
khawatir akan rasa nyeri dan komplikasi, sementara yang lainnya menyalahartikan
vasektomi dengan kastrasi dan hilangnya kejantanan.
Walaupun vasektomi konsepnya adalah prosedur yang sangat sederhana, kesulitan teknis
prosedur ini tergambar dari banyaknya angka komplikasi yang dilakukan oleh ahli bedah
pemula.

Contoh Kasus
Seorang pria yang telah menikah 15 tahun dan telah memiliki 3 orang anak, 2 putra dan
1 putri, yang ingin menjalani kontrasepsi permanen, datang ke poliklinik untuk konseling

Diskusi;
- Konseling apa yang akan anda berikan?
- Teknik operasi apa yang dit er apkan ?
- Apa saja komplikasi tindakan vasektomi ?

Uraian untuk pelatih


Seorang pria yang telah menikah 15 tahun dan telah memiliki 3 orang anak, 2 putra dan
1 putri, yang ingin menjalani kontrasepsi permanen, datang ke poliklinik untuk konseling.
Pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Selanjutnya dilakukan penjelasan indikasi
dan kontraindikasi vasektomi, dan kesulitan untuk dilakukan operasi rekanalisasi
berikutnya.

Rangkuman hasil diskusi:


Konseling harus dilakukan mengenai vasektomi:
- Harus dipertimbangkan harus dipertimbangkan irreversible
- Mempunyai angka komplikasi yang rendah namun karena vasektomi merupakan
operasi yang efektif, walaupun resikonya kecil, namun tetap harus dijelaskan
sehingga pria dapat mempertimbangkan untuk menjalani prosedur ini.
- Memiliki risiko kegagalan yang rendah.
- Pasangan harus dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi yang lain sampai analisa
sperma post vasektomi bersih.
- Semua data yang ada mengindikasikan bahwa vasektomi aman dan tidak
berhubungan dengan efek angka panjang yang serius.

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti sesi ini, setiap peserta diharapkan mampu untuk :

1. Melakukan konseling untuk calon akseptor vasektomi


2. Mengetahui indikasi vasektomi
3. Melakukan persiapan tindakan serta instrument untuk vasektomi
4. Melakukan vasektomi
5. Mencegah, mendeteksi dan mengatasi komplikasi vasektomi baik yang segera maupun
lambat
6. Membuat langkah-langkah follow up pasca vasektomi

Proses Pembelajaran

 Menguatkan proses pembelajaran


Kenalkan diri anda, jabatan dan tanggung jawab anda dalam proses pembelajaran serta
bagaimana anda berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan partisipasi penuh
dari peserta didik
 Tujuan 1 : Melakukan konseling untuk calon akseptor vasektomi
Metode pembelajaran :
 Curah pendapat dan diskusi tentang konseling untuk calon akseptor vasektomi
Must to know pointer :
1. Penjelasan tentang vasektomi

 Tujuan 2 : Mengetahui indikasi vasektomi


Metode pembelajaran :
 Curah pendapat dan diskusi tentang indikasi vasektomi
Must to know pointer :
2. Indikasi dan kontra indikasi

 Tujuan 2 : Mempersiapkan pra tindakan serta instrument untuk vasektomi


Metode pembelajaran :
 Diskusi tentang preoperative care vasektomi
 Diskusi tentang instrumen untuk operasi vasektomi
Must to know pointer :
1. Kontraindikasi tindakan operatif
2. Instrument operasi vasektomi

 Tujuan 3 : Melakukan vasektomi


Metode pembelajaran :
 Diskusi vasektomi
 Melihat video vasektomi
 Demonstrasi vasektomi oleh pembimbing
 Melakukan vasektomi dengan pengawasan pembimbing.
 Melakukan vasektomi tanpa pengawasan langsung pembimbing.
Must to know pointer :
1. Tahap-tahap operasi vasektomi

 Tujuan 4 : Mencegah, mendeteksi dan mengatasi komplikasi vasektomi baik yang


segera maupun lambat
Metode pembelajaran :
 Diskusi tentang komplikasi vasektomi baik yang segera maupun lambat serta
penanganannya dan usaha pencegahannya
 Melakukan penanganan komplikasi vasektomi baik yang segera maupun lambat
 Melakukan pencegahan terjadinya komplikasi vasektomi
Must to know pointer :
1. Hematom

 Tujuan 5 : Membuat langkah-langkah follow up pasca vasektomi


Metode pembelajaran :
 Diskusi tentang program pemantauan pasca vasektomi
 Melakukan perawatan langsung penderita pasca vasektomi termasuk pemberian cairan,
obat-obatan dan kateter dengan pengawasan pembimbing
 Memberikan penerangan dan pesan kepada penderita untuk perawatan selama dan
sesudah keluar dari rumah sakit dengan pengawasan pembimbing
 Merencanakan program pemantauan subjektif maupun objektif dan penangannya pada
penderita pasca reseksi prostat transuretra dengan pengawasan pembimbing
Must to know pointer :
1. Algoritma langkah-langkah follow up pasca vasektomi
Penilaian Kompetensi
- Hasil observasi selama proses alih pengetahuan dan keterampilan
- Hasil kuesioner
- Hasil penilaian peragaan keterampilan

Instrumen Penilaian Komnpetensi Kognitif


Kuesioner sebelum sesi dimulai

I Modul Vasektomi
1. Sperma memiliki sifat antigen yang tinggi, sehingga sperma yang S/B
bocor dari ujung testicular vas deferens mengakibatkan reaksi
granuloma
2. Adanya antibodi antisperma pada serum berhubungan dengan diagnosa S/B
dari obstruksi dan adanya spermatogenesis aktif

Kuesioner Tengah Pelatihan


I Modul Vasektomi
1. Di bawah ini adalah hal-hal yang harus dijelaskan pada saat konseling pria yang
akan menjalani prosedur vasektomi kecuali :
A. Bersifat Irreversible
B. Angka komplikasi rendah
C. Resiko kegagalan rendah,
D. Berkurangnva volume ejakulat
2. K o m p l i k a s i d a r i v a s e k t o m i a d a l a h b e r i k u t i n i k e c u a l i :
A. P e n i s m e m b e s a r
B. H e m a t o m
C. I n f e k s i
D. N y e r i
3. Yang merupakan komplikasi jangka panjang dari prosedur vasektomi adalah sebagai
berikut kecuali:
A. Vasiitis Nodosa
B. Chronic Testicular Pain
C. Chronic Epididymal Obsruction
D. Peningkatan insidens kanker prostate
4. Berikut ini merupakan pengertian dari vasektomi:
a. Sterilisasi yang bersifat sementara
b. Sterilisasi yang bersifat permanen
c. Bukan bersifat sterilisasi
d. Bukan bersifat kontrasepsi
5. Manakah yang berikut ini yang merupakan kegagalan dari vasektomi
a. Terjadi rekanalisasi
b. Motilitas spermatozoa persisten
c. Produksi sperma yang berlebihan pasca obstruksi
d. Timbulnya antibody antisperma
Instrumen Penilaian Kompetensi Psikomotor
PENUNTUN BELAJAR
PROSEDUR VASEKTOMI

Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:
1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya
atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. M am pu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya (jika
harus berurutan).
Pelatih hanva membimbing untuk sedikit perbaikan atau rnembantu untuk kondisi di
luar normal
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai dengan urutannya dan waktu kerja
yang sangat efisien
T/D langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu diperagakan)

KEGIATAN KASUS
I. PERSIAPAN TINDAKAN
 Menentukan indikasi vasektomi
 Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan
esensial untuk prosedur vasektomi
 Persetujuan tertulis untuk dilakukan tindakan vasektomi
yang ditandatangani oleh pasien/keluarga terdekat
dengan dokter operator maupun dokter anestesi
II. LANGKAH-LANGKAH PROSEDUR : vasektomi
1. Pasien dalam posisi supine diatas meja operasi
2. Cuci tangan, mengeringkan tangan, memakai sarung
tangan steril
3. Tindakan a dan antiseptik pada daerah operasi
4. Dilakukan anestesi infiltrasi
5. Dilakukan identifikasi vas deferens, lalu dijepit dengan
babcock
6. Dilakukan pembebasan vas deferens dari jaringan sekitar
lalu dilakukan ligasi vas deferens
7. Melakukan penutupan luka dengan handyplast
Penilaian Kinerja Keterampilan (ujian akhir)
DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA VASEKTOMI

Berikan penilaian psikomotorik atau keterampilan yang diperagakan oleh peserta


pada saat melaksanakan suatu kegiatan atau prosedur, dengan ketentuan sperti
diuraikan dibawah ini :

Memuaskan langkah atau kegiatan diperagakan sesuai dengan ketentuan seperti


yang diuraikan di bawah ini :
X: Tdak memuaskan Langkah atau kegiatan tidak dapat ditampilkan sesuai dengan
prosedur atau panduan standar.
T/T : Tidak Ditampilkan : Langkah kegiatan atau keterampilan tidak diperagakan
oleh peserta selama proses evaluasi oleh pelatih.

PESERTA :___________________________ TANGGAL : ____________________


KEGIATAN NILAI
PERSIAPAN TINDAKAN
 Menentukan indikasi vasektomi
 Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan
esensial untuk prosedur vasektomi
 Persetujuan tertulis untuk dilakukan tindakan vasektomi yang
ditandatangani oleh pasien/keluarga terdekat dengan dokter
operator maupun dokter anestesi
II. LANGKAH-LANGKAH PROSEDUR : vasektomi
1. Pasien dalam posisi supine diatas meja operasi
2. Cuci tangan, mengeringkan tangan, memakai sarung tangan
steril
3. Tindakan a dan antiseptik pada daerah operasi
4. Dilakukan anestesi infiltrasi
5. Dilakukan identifikasi vas deferens, lalu dijepit dengan
babcock
6. Dilakukan pembebasan vas deferens dari jaringan sekitar lalu
dilakukan ligasi vas deferens
7. Melakukan penutupan luka dengan handyplast

Komentar/Ringkasan :
Rekomendasi :

Tanda Tangan Penguji _____________________ Tanggal _______________


Vasektomi
Batasan
Vasektomi adalah metode efektif untuk sterilisasi pada pria yang bersifat permanent

Teknik Operasi
Ada beberapa teknik, pendekatan yang non invasif adalah non scalpel vasectomy. Teknik
oklusi yang paling efektif adalah kauterisasi dari lumen vas dan fascial interposisi.
Kebanyakan teknik dapat dilakukan secara aman dengan anestesi lokal.

Komplikasi
Komplikasi local yang bersifat akut termasuk hematom, infeksi. Daerah luka dan
epididymitis, dengan persentase 5% dari semua kasus. Komplikasi jangka panjang
termasuk nyeri testicular yang kronik sehingga harus didiskusikan dengan pasien.
Cedera tuba epididimal merupakan cedera yang umum selain dengan pengembangan
dari granuloma sperma. Dan obstruksi epididimis sekunder yang bergantung pada waktu
dan menyebabkan terjadinya keterbatasan dari reversal vasektomi. Vasektomi tidak
mempengaruhi secara signifikan proses spermatogenesis dan fungsi sel leydig.
Volume dari ejakulasi tidak berubah. Efek sistemik yang potensial termasuk
atherosklerosis. Namun hal ini belum dapat dibuktikan dan tidak tidak ada bukti dari
peningkatan yang signifikan dari penyakit sistemik setelah vasektomi. Pada meta
analisis Bernai.
- Delgeado dkk, tidak dapat mendeteksi peningkatan angka kanker prosfat pada
pria yang menjalani vasektomi.

Kegagalan vasektomi
Dengan menggunakan teknik oklusi yang efektif, risiko untuk terjadinya rekanalisasi
setelah vasektomi harus kurang dari 1%, tidak ada spermatozoa motil yang
terdeteksi selama 3 bulan setelah vasektomi . Motilitas persisten merupakan tanda
dari kegagalan vasektomi .
Konseling
Konseling harus dilakukan mengenai vasektomi:
- Harus dipertimbangkan irreversible
- Mempunyai angka komplikasi yang rendah, namun karena vasektomi merupakan
operasi yang efektif, walaupun risikonya kecil, namun tetap harus menjelaskan
sehingga pria dapat mempertimbangkan untuk menjalani prosedur ini.
- Memiliki risiko kegagalan yang rendah
- Pasangan harus dianjurkan untuk menggunakan konstrasepsi yang lain sampai
analisa sperma post vasektomi bersih.
- Semua data yang ada mengindikasikan bahwa vasektomi aman dan tidak
berhubungan dengan efek jangka panjang yang serius.
- Fascial interposisi dan kauterisasi sepertinya memberikan angka efikasi yang lebih
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai