Anda di halaman 1dari 3

Asuhan Kebidanan Pada Akseptor KB Kontrasepsi

Mantap (KONTAP)

A. URAIAN TEORI
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang
yang bersangkutan tidak akan mendapatkan keturunan lagi.
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan
melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses
penyatuan dengan ovum tidak terjadi. Kontrasepsi ini hanya dipakai untuk jangka panjang,
walaupun kadang-kadang masih dapat dipulihkan kembali seperti semula.
Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah tindakan tubektomi dan vasektomi,
antara lain:
1. Reaksi Alergi Anestesi
Jelaskan sebab terjadinya reaksi hipersensitif atau alergi karena masuknya larutan anestesi lokal
ke dalam sirkulasi darah atau pemberian anestesi lokal yang melebihi dosis. Reaksi ini dapat
terjadi pada saat dilakukan tindakan operasi baik operasi besar atau kecil. Bila terjadi reaksi
alergi dapat diberikan antihistamin dan suntikan adrenalin 0,3 mg secara SC. Berikan
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) untuk menjelaskan sebab terjadinya reaksi.
2. Infeksi atau Abses pada Luka
Jelaskan sebab terjadinya karena tidak terpenuhinya standar sterilisasi alat dan ruangan operasi
serta pencegahan infeksi, atau kurang sempurnanya teknik perawatan luka pasca operasi.
Gejala/keluhan apabila terjadi infeksi yaitu adanya tanda-tanda infeksi seperti panas, nyeri,
bengkak, merah dan bernanah pada luka insisi pada kulit skrotum.
Penanganan yang dapat dilakukan bila terjadi abses yaitu tindakan drainase dan bila luka kering
gunakan salep antiseptik. Apabila terdapat tanda infeksi maka dapat diberikan antibiotik. Jika
luka basah lakukan kompres.
3. Perforasi Rahim
Jelaskan sebab terjadinya, karena elevator rahim didorong terlalu kuat ke arah yang salah,
teknik operasi yang cukup sulit dan peralatan yang kurang memadai, serta keadaan anatomi
tubuh yang rumit (biasanya posisi rahim hiperretrofleksi, adanya perlengketan pada rahim, dan
pasca keguguran). Jelaskan juga mengenai teknik yang dipakai pada tubektomi serta anatomi
tubuh manusia. Penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan memastikan adanya perforasi
rahim, lakukan penghentian perdarahan dengan penjahitan menggunakan chromic catgut.
Tindakan Pasca bedah yaitu dengan melakukan observasi dengan cermat dan berikan antibiotik.
4. Perlukaan Kandung Kencing
Jelaskan sebab terjadinya, karena tidak sempurnanya pengosongan kandung kencing serta
teknik yang dipakai pada tubektomi serta anatomi tubuh manusia. Penanganan yang dapat
dilakukan dengan memastikan adanya perlukaan kandung kencing, jika ada, lakukan dengan
jahitan kedua dengan jahitan simpul dan memakai benang sutra. Penanganan pasca bedah
lakukan pemasangan kateter dan pertahankan selama 3x24 jam.
5. Perlukaan Usus
Jelaskan sebab terjadinya karena tindakan yang tidak sesuai prosedur, teknik operasi yang
cukup sulit dan peralatan yang kurang memadai, serta keadaan anatomi tubuh yang rumit.
Jelaskan juga mengenai teknik yang dipakai pada tubektomi serta anatomi tubuh manusia.
Penanganan yang dapat dilakukan yaitu dengan memastikan adanya perlukaan usus, jika ada
jahit dengan jahitan jelujur longitudinal menggunakan catgut kemudian lakukan jahitan simpul
sutra. Tindakan pasca bedah biasanya dirawat inap di RS sampai fungsi faal usus baik selama
3x24 jam.
6. Perdarahan
Pada tubektomi, jelaskan sebab terjadinya karena terpotongnya pembuluh darah di daerah
mesosalping. Bila terjadi pada saat operasi, perdarahan dihentikan dengan kauterisasi atau
penjahitan pada pembuluh darah yang luka.
Pada vasektomi biasanya terjadi perdarahan pada luka insisi di tempat operasi, dan perdarahan
dalam skrotum. Penyebab terjadinya perdarahan tersebut karena terpotongnya pembuluh
darah di daerah saluran mani dan atau daerah insisi. Penanggulangan perdarahan dihentikan
dengan penekanan pada pembuluh darah yang luka apabila terjadi pada saat operasi. Bila
terjadi beberapa hari setelah operasi, luka dirawat seperti merawat luka perdarahan (buka
verband, hentikan perdarahan dengan penekanan, ganti perban dan balut luka dengan agak
ketat).
7. Hematoma
Hematoma ditandai dengan adanya bengkak kebiruan pada luka insisi kulit skrotum. Hal ini
disebabkan karena pecahnya pembuluh darah kapiler. Penanggulangannya dilakukan dengan
tindakan medis yaitu memberikan kompres hangat, kemudian beri penyangga skrotum, dan bila
perlu dapat diberikan salep anti hematoma.
8. Granuloma Sperma
Granuloma sperma yaitu adanya benjolan kenyal yang kadang disertai rasa nyeri di dalam
skrotum. Penyebabnya adalah keluarnya spermatozoa dari saluran dan masuk ke dalam
jaringan sebagai akibat tidak sempurnanya ikatan vas deferens. Apabila granuloma sperma kecil
akan di absorpsi spontan secara sempurna. Bila granuloma besar rujuk ke RS untuk dilakukan
eksisi sperma granuloma dan mengikat kembali vas deferens, namun biasanya akan sembuh
sendiri. Rasa nyeri dapat diatasi dengan pemberian analgetik.
9. Gangguan Psikis
Meningkatnya gairah seksual (libido) dan menurunnya kemampuan ereksi (impotensi)
merupakan keluhan yang sering dialami oleh pria setelah operasi. Kemungkinan besar
disebabkan oleh gangguan psikologis (baik yang meningkat libidonya ataupun yang impotensi),
karena secara biologis pada vasektomi produksi testoteron tidak terganggu sehingga libido
(nafsu seksual) tetap ada. Penanggulangan dari efek samping ini tidak perlu dilakukan tindakan
medis, namun perlu dilakukan psikoterapi.

B. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan
Memberikan asuhan pada akseptor Kontrasepsi mantap bermasalah.
2. Prosedur kerja
Alat dan bahan
 Tensimeter
 Stethoscope
 Termometer
 Jam
 Baki
 Kartu status pasien
 Lembar balik konseling.

LANGKAH/TUGAS KASUS
1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri Anda.
2. Berikan perhatian seluruhnya kepada klien.
3. Pastikan tempat konseling nyaman dan menjamin privasi
klien.
4. Yakinkan klien untuk membangun percaya diri.
5. Tanyakan apakah klien mempunyai masalah dengan metode
yang dipakai, misalnya merasa tidak nyaman dengan metode,
kecemasan adanya efek samping, ataupun ketakutanketakutan
karena pemakaian metode.
6. Jelaskan apa yang dapat diperoleh dari kunjungannya.
7. Kumpulkan data-data pribadi klien.
8. Memeriksa ada tidaknya perubahan status kesehatan atau
kebutuhan klien.
9. Berikan informasi tentang efek samping (lihat
penatalaksanaan akseptor bermasalah).
10. Diskusikan kebutuhan, dan kekhawatiran klien dengan sikap
yang simpatik.
11. Dorong klien untuk mengajukan pertanyaan.
12. Tanggapi klien secara jelas dan terbuka.
13. Menawarkan alternatif apabila klien menghendaki untuk
mengganti metode.
14. Kontrak waktu untuk kunjungan berikutnya.
15. Lakukan pendokumentasian hasil asuhan.

ROLEPLAY
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi praktikum di atas, kerjakanlah latihan
berikut!
1) Jelaskan efek samping dari metode tubektomi!
2) Jelaskan penanganan masalah dari metode tubektomi!
3) Jelaskan efek samping dari metode vasektomi!
4) Jelaskan penanganan masalah dari metode vasektomi!
5) Praktikan menggunakan penuntun belajar, cara memberikan konseling pada akseptor
kontrasepsi mantap baik bagi laki-laki maupun perempuan!

Anda mungkin juga menyukai