NPM : 19.156.01.11.014
KELAS : 2A KEPERAWATAN
MATERI : KONTRASEPSI MANTAP
1. Alat kontrasepsi mantap ada dua jenis, Jelaskan mekanisme kerja masing-masing kontap
sehingga tidak terjadi kehamilan.
Jawab :
Kontap ada 2 macam yaitu tobektomi yang dilakukan pada wanita dan vasektomi
yang dilakukan pada pria.
a. Tubektomi adalah satu – satunya kontrasepsi yang permanent. metode ini
melibatkan pembedahan abdominal dan perawatan di rumah sakit yang
melibatkan waktu yang cukup lama. Tubektomi ini mempunyai efektivitas nya
99,4 % - 99,8 % per 100 wanita pertahun. Dengan angka kegagalan 1 – 5 per 100
kasus.
2. Jelaskan dengan rinci vasektomi dan tubektomi dan mengapa kondisi tersebut tidak boleh
menggunakannya
Jawab :
Kontra Indikasi Vasektomi
a. Perdarahan
Apabila perdarahan sedikit, cukup dengan pengamatan saja. Bila banyak, hendaknya
dirujuk segera ke fasilitas kesehatan lain yang lebih lengkap. Di sini akan dilkukan
operasi kembali dengan anestesi umum, membuka luka, mengeluarkan bekuan-
bekuan darah dan kemudian mencari sumber perdarahan serta menjepit dan
mengikatnya. Setiap keluhan pembengkakan isi skrotum pascavasektomi hendaknya
dicurigai sebagai perdarahan dan dilakukan pemeriksaan yang seksama. Bekuan darah
di dalam skrotum yang tidak dikeluarkan akan mengundang kuman-kuman dan
menimbulkan infeksi.
b. Hematoma
Biasanya terjadi bila daerah skrotum diberi beban yang berlebihan, misal naik sepeda,
duduk terlalu lama dalam kendaraan dengan jalanan yang rusak dan sebagainya.
c. Infeksi
Infeksi pada kulit skrotum cukup dengan mengobati menurut prinsip pengobatan luka
kulit. Apabila basah, dengan kompres (dengan zat yang tidak merangsang). Apabila
kering dengan salep antibiotika. Apabila terjadi infiltrat di dalam kulit skrotum di
tempat vasektomi sebaiknya segera dirujuk ke rumah sakit. Di sini pasien akan
diistirahatkan dengan berbaring, kompres es pemberian antibiotika, dan analgetika.
d. Granuloma sperma
Dapat terjadi pada ujung proksimal vas atau rpidemilis. Gejalanya merupakan
benjolan kenyal dengan kadang – kadang keluhan nyeri. Granuloma sperma dapat
terjadi 1 – 2 minggu setelah vasektomi. Pada keadaan ini dilakukan eksisi granuloma
dan mengikat kembali vas deferens. Terjadi pada 0.1 – 30 % kasus.
e. Antibody sperma
Separuh sampai dua per tiga akseptor vasektomi akan membentuk antibodi terhadap
sperma. Sampai kini tidak pernah terbukti adanya penyulit yangt disebabkan adanya
antibodi tersebut.
Kontraindikasi tubektomi
Harus benar-benar diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi selama proses
tubektomi ataupun setelahnya. Secara umum, terdapat kontraindikasi mutlak dan relatif bagi
wanita yang akan melakukan tubektomi, diantaranya ialah:
Kontraindikasi mutlak
a. Wanita tersebut sudah terdeteksi atau curiga dalam keadaan hamil.
b. Adanya perdarahan vaginal yang belum ditemukan penyebab pastinya.
c. Adanya infeksi sistemik atau pelvik yang akut dan harus disembuhkan terlebih
dahulu.
d. Adanya peradangan pada liang senggama, seperti vaginitis atau servisitis akut.
e. Adanya perlekatan kavum douglas.
Kontraindikasi relatif
a. Wanita dengan obesitas.
b. Adanya bekas laparotomi.
c. Tidak adanya kepastian atau masih ragu-ragu dalam memutuskan untuk tubektomi ini.
d. Belum adanya persetujuan tertulis dari pihak yang bersangkutan.
4. Pasca Vasektomi harus menggunakan kondom saat sanggama/ hubungan suami istri.
Jelaskan!
Jawab :
Tidak perlu dilakukan namun bisa juga menggunakan kondom. Efektivitas tinggi
untuk melindungi kehamila. Tidak melindungi pasangan dari penyakit menular
seksual termasuk HIV/AIDS. Harus menggunakan kondom selama 12-15 kali sanggama
agar sel mani menjadi negatif . Vasektomi merupakan tindakan penutup (pemotongan,
pengikatan, penyumbatan) kedua saluran mani pria/suami sebelah kanan dan kiri, sehingga
pada waktu bersanggama, sel mani tidak dapat keluar membuahi sel telur yang
mengakibatkan tidak terjadi kehamilan. Angka keberhasilan sangat tinggi (99%), angka
kegagalan 0 – 2,2%, umumnya < 1%, Kegagalan disebabkan senggama yang tidak
terlindung sebelum semen/ejakulat bebas sama sekali dari spermatozoa, rekanalisasi
spontan dari vas deferens, umunya terjadi setelah pembentukan
granulomaspermatozoa, pemotongan dan oklusi struktur jaringan lain selama operasi.
Vasektomi dianggap gagal apabila dijumpai spermatozoa setelah sebelumnya azoosperma,
dan istri hamil.