Anda di halaman 1dari 3

HYPEROSMOLAR HYPERGLYCEMIC STATE (HHS)

A. Definisi
Sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik (HHNK) disebut juga hyperosmolar
hyperglycemic syndrome adalah kondisi yang terjadi ketika kadar gula darah di dalam
tubuh penderita diabetes meningkat terlalu tinggi hingga jauh melebihi batas normal.
Diagnosa dapat ditegakkan jika ditemukan keadaan :
 Hypovolemia
 Hiperglikemia( ≥ 30 mmol/Latau 540 mg/dL) tanpa tanda hiperketonemia (<3
mmol/L) atau asidosis (pH>7.3 , bikarbonat >15 mmol/L)
 Osmolaritas ≥ 320 mOsm/Kg.
B. Gejala klinis
 umumnya berusia lanjut
 sering tidak ada riwayat DM
 pasien DM tipe 2 yang dapat pengaturan diet dan obat hipoglikemik oral.
 Keluhan pasien HHS ialah: rasa lemah, gangguan penglihatan, atau kaki kejang,
dapat pula ditemukan keluhan mual dan muntah, namun lebih jarang jika
dibandingkan dengan KAD. Kadang, pasien datang dengan disertai keluhan saraf,
disorientasi, hemiparesis, kejang atau koma.
 Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda dehidrasi berat seperti turgor yang
buruk, mukosa pipi yang kering, mata cekung dan perabaan ektremitas yang
dingin serta denyut nadi yang cepat dan lemah.
C. Penyebab dan Faktor Risiko Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik
Sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik merupakan komplikasi penyakit diabetes
yang bisa terjadi ketika penyakit diabetes tidak terkontrol atau tertangani dengan baik.
Meski lebih banyak terjadi pada penderita diabetes tipe 2, sindrom HHNK juga dapat
terjadi pada diabetes tipe 1.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya sindrom
hiperglikemi hiperosmolar nonketotik, yaitu:

 Infeksi, seperti pneumonia atau infeksi saluran kemih


 Efek samping obat-obatan, misalnya obat diuretik, kortikosteroid, dan obat
antikejang
 Penyakit tertentu, seperti gagal jantung dan penyakit ginjal
 Usia di atas 65 tahun
Faktor pencetus HHS antara lain infeksi (bronkopneumonia, infeksi saluran kencing,
sepsis), penyakit vaskular akut (penyakit sere-brovaskular, infark miokard akut, emboli
paru), trauma, luka bakar, hematom subdural, kelainan gastrointestinal (pankreatitis akut,
kholesistitis akut, obstruksi intestinal),
D. Penanganan
Manajemen nutrisi

Bagi pasien yang memerlukan insulin untuk membantu mengendalikan kadar glukosa
darah, hal penting yang diperhatikan dalam manajemen diet adalah konsistensi jumlah
kalori dan karbohidrat yang dikonsumsi, serta konsistensi interval waktu diantara jam
makan dengan mengkonsumsi camilan. Upaya ini dapat membantu mencegah reaksi
hipoglikemi dan pengendalian keseluruhan kadar glukosa darah.

Terapi Farmakologi
Untuk menangani sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik pada pasien, dokter
dapat memberikan beberapa penanganan berikut ini:
 Pemberian cairan melalui infus
Untuk mengatasi dehidrasi dan mencukupi kebutuhan cairan tubuh pasien yang banyak
terbuang akibat sindrom HHNK, dokter dapat memberikan terapi infus. Pilihan cairan
infus yang biasanya digunakan untuk mengatasi sindrom HHNK adalah larutan saline (air
garam steril) ditambah cairan elektrolit.
 Terapi Insulin
Untuk menurunkan kadar gula darah penderita sindrom HHNK yang melonjak terlalu
tinggi, dokter dapat memberikan terapi insulin melalui suntikan. Pemberian insulin ini
bisa dilakukan melalui suntikan pada infus atau pun suntikan pada jaringan lemak.
Ada tipe insulin berdasarkan puncak dan jangka waktu efeknya.
Insulin Kerja Singkat/ Cepat
Masa mulainsulin ini adalah setengah hingga 1 jam, mencapai puncaknya 2 jam hingga
3jam, durasi kerjanya 4 hingga 6 jam.Insulin ini biasa diberikanmelalui suntikan 20
hingga 30 menit sebelum makan.
Insulin Kerja Sedang
Masa mula kerja insulin ini adalah 3 hingga 4 jam, mencapai puncaknya 4 hingga 12 jam,
dan durasi kerjanya 16 hingga 20 jam(Smeltzer, 2002).. Contoh Insulin ini adalah NPH
termasuk Monotard, insultard dan humulin N.
Insulin Kerja Panjang
Masa mula kerja insulin ini adalah 6 hingga 8 jam, mencapai puncaknya 12 hingga
16jam, dan durasi kerja nya 20 hingga 30 jam. Contoh insulin tipe ini adalah Ultra Lente.
 Antibiotik
Dokter akan memberikan obat antibiotik melalui suntikan apabila sindrom HHNK yang
diderita oleh pasien muncul beserta infeksi bakteri. Obat antibiotik juga biasanya
diberikan guna mencegah infeksi bakteri parah atau sepsis yang berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai