FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
2018
Penyusun
• Syarifa Soraya Fairuzha H1A015062
• Syifa Farakha Sari H1A015063
• Tiara Kusuma DN Sawengi H1A015064
• Tri Waliyuddin Afif H1A015065
• Tsanya Fuady H1A015066
• Vanessa Candri Noviasi H1A015067
• Yusika Saftari Handini H1A015068
• Zakiyuddin Abd. Azam H1A015069
• Zenia Maulivia Fadila H1A015070
Outline
• Pendahuluan
• Ketoasidosis Diabetikum
• Koma Hiperosmolar Hiperglikemi Non Ketotik
Pendahuluan
• Diabetik Ketoasikosis (DKA) gangguan metabolik kompleks yang ditandai
hiperglikemia, asidosis, dan ketonaemia yang merupakan komplikasi DM
tipe 1 yang paling sering terjadi.
• Angka kematian DKA masih tinggi terutama di negara berkembang,
sehingga deteksi dini maupun program pencegahan sangat diperlukan.
• Koma hyperosmolar hyperglikemi non-ketotik (CHONK/HHNC)
komplikasi DM tipe 2, ditandai hiperglikemia dan glikosuria berat tanpa
pernapasan klasik Kussmaul atau aseton urin seperti ada DKA.
• Saat ini CHONK disebut HHS, sebab hanya 20% kasus HHS yang mengalami
koma. Tingkat kematian pada HHS ini lebih tinggi 20% daripada DKA yang
menyebabkan upaya deteksi dini maupun pencegahan sangat diperlukan.
KAD
Definisi & Epidemiologi
• KAD kondisi dekompensasi metabolic akibat defisiensi insulin
absolut atau relatif dan peningkatan hormon kontra regulator,
mengakibatkan lipolisis berlebih sehingga terbentuk benda-benda
keton dengan segala konsekuensinya.
• insidensi 4-8 kasus/1000 pasien DM,
• Mortalitas 0,5-7% tergantung kualitas pusat pelayanan yang
mengelola
• Di negara Barat yang banyak pengidap DM tipe 1, kematian
diakibatkan oleh edema serebri, sedangkan di negara yang sebagian
besar pengidap DM tipe 2, penyakit penyerta dan pencetus KAD
sering menjadi penyebab kematian.
Manifestasi Klinis
• Pernapasan cepat dan dalam (Kussmaul)
• Dehidrasi (turgor kulit berkurang, lidah dan bibir kering)
• Hipovolemia, syok
• Derajat kesadaran pasien dapat dijumpai mulai kompos mentis,
delirium, atau depresi sampai koma.
• Riwayat:
• Keluhan paling sering: Poliuria dan polidipsia
• Gejala umum lainnya: Penurunan BB (81%), Kelelahan (62 %), Dyspnea (57 %),
Muntah (46 %), Demam (40 %), Nyeri perut (32 %), Polyphagia (23 %)
Penegakan Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
Riwayat: Tanda dehidrasi Trias biokimiawi:
Poliuria Nafas Kussmaul Hiperglikemia
Polidipsi Takikardi Ketonemia dan/atau ketonuria
Rasa Lelah Hipotensi/Syok Asidosis metabolik
Kram Otot Flushing
Mual Muntah Penurunan BB
Nyeri Perut
Koma Kondisi Berat
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan gula darah
• Elektrolit
• Analisis gas darah
• Keton darah dan urin
• Osmolaritas serum
• Pemeriksaan darah perifer lengkap disertai hitung jenis darah
• Anion gap
• EKG
• Foto polos dada.
Tabel 1. Kriteria diagnosis KAD
Diuresis Osmotik
dan menurunnya Hiperglikemia
cairan tubuh total
(hiperosmolar)
Hipovolemia