Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga Berencana merupakan suatu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan
jarak kehamilan dengan menggunakan konrasepsi (Ari Sulistyawati, 2011). Dalam program
Keluarga Berencana, terdapat berbagai jenis Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
diantaranya Alat Kontrasepsi Dalam Lahir (AKDR), Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) dan
Kontrasepsi Mantap seperti Vasektomi (MOP) dan Tubektomi (MOW). Vasektomi adalah
metode kontrasepsi untuk lelaki yang tidak ingin memiliki anak lagi.Perlu prosedur bedah untuk
melakukan vasektomi sehingga diperlukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan lainnya
untuk memastikan apakah seorang klien sesuai untuk menggunakan metode ini (Affandi, dkk,
2011).

Di era postmodern, salah satu upaya yang dikembangkan pemerintah untuk meningkatkan
efektivitas pelaksanaan Program KB adalah melibatkan dan mendorong peran aktif kaum laki-
laki dalam mengatur kehamilan dan kelahiran demi kesejahteraan keluarganya. Sejak tahun
1999 Program KB perhatian besar terhadap keikutsertaan kaum laki-laki sudah digagas dan
dimulai. Sebelumnya, perhatian dan pelaksanaan Progam KB cenderung lebih difokuskan pada
kaum perempuan, sehingga ada kesan bahwa KB adalah urusan dan tanggung jawab kaum
perempuan.

Kontrasepsi masih didominasi penerapannya pada kaum wanita dengan metode kontrasepsi
pilihan berkisar antara pil, suntik dan susuk. Hanya sedikit pria yang menggunakan kondom
karena merasa tidak nyaman ketika berhubungan badan dengan istri.

Dalam bahasa KB vasektomi sering disebut sebagai kontap-pria atau kontrasepsi mantap
pria, karena pria yang menjalani vasektomi sudah tidak mungkin menghamili wanita lagi. Pada
kali ini kita akan membahas vasektomi pada pria untuk sterilisasi.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa defenisi Vasektomi?
b. Apa jenis-jenis Vasektomi?
c. Apa kelebihan dan kekurangan Vasektomi ?
d. Apa efek samping Vasektomi ?
e. Bagaimana prosedur tindakan Vasektomi ?
f. Bagaimana indikasi dan kontra indikasi Vasektomi?

1.3 Tujuan
a. Mendeskripsikan defenisi Vasektomi.
b. Mendeskripsikan jenis-jenis Vasektomi
c. Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan Vasektomi
d. Mendeskripsikan efek samping Vasektomi
e. Mendeskripsikan prosedur tindakan Vasektomi
f. Mendeskripsikan indikasi dan kontra indikasi Vasektomi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Vasektomi

Vasektomi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua kata, yaitu Vasa yang berarti
saluran dan Tomy yang berarti memotong. Dengan kata lain vasektomi adalah prosedur untuk
menghentikan aliran sperma pria dengan jalan melakukan okulasi (penutupan) vasa deferensia
atau saluran sperma yang dikeluarkan, maka proses fertilisasi (penyatuan sperma dengan ovum)
tidak dapat terjadi.
Pada kondisi normal, sperma diproduksi di dalam testis. Pada saat ejakulasi, sperma akan
mengalir melalui 2 buah saluran berbentuk pipa (vas deferens), kemudian bercampur dengan
cairan semen (cairan pembawa sperma), dan akhirnya keluar melalui penis. Saluran (vas
deferens) tersebut dipotong dan kedua ujungnya diikat, sehingga sperma tidak dapat mengalir
dan bercampur dengan cairan semen. Vasektomi ini merupakan prosedur yang sangat efektif
untuk mencegah terjadinya kehamilan karena efek yang ditimbulkannya bersifat permanen.
Pria yang sudah melakukan vasektomi masih terus memproduksi sel benih yang diproduksi
buah zakar. Hanya saja karena salurannya diputus tidak bisa keluar bersama ejakulasi. Sel-sel
benih itu akan diserap lagi oleh tubuh dan tidak membahayakan kesehatan. Vasektomi juga tidak
mempengaruhi hormon testosteron.

2.2 Jenis-Jenis Vasektomi


Jenis-jenis vasektomi antara lain adalah sebagai berikut :

a. Vasektomi Tanpa Pisau (VTP atau No-scalpel Vasectomy)


Vasectomi tanpa pisau (diciptakan Key-Hole), di mana hemostat tajam, bukan pisau
bedah, digunakan untuk tusuk skrotum dapat mengurangi waktu penyembuhan serta
menurunkan kesempatan infeksi (sayatan).
b. Vasektomi dengan insisi skrotum (tradisional)
Vasektomi dengan insisi skrotum, dimana dilakukan pembedahan kecil pada deferentia
vasa manusia yang terputus, dan kemudian diikat / ditutup dengan cara seperti itu untuk
mencegah sperma dari memasuki aliran mani (ejakulasi).
c. Vasektomi semi permanen
Vasektomi Semi Permanen yakni vas deferen yang diikat dan bisa dibuka kembali untuk
berfungsi secara normal kembali dan tergantung dengan lama tidaknya pengikatan vas
deferen, karena semakin lama vasektomi diikat, maka keberhasilan semakin kecil, sebab
vas deferen yang sudah lama tidak dilewati sperma akan menganggap sperma adalah
benda asing dan akan menghancurkan benda asing.

2.3 Kelebihan dan kekurangan Vasektomi


a. Kelebihan
1) Teknik operasi kecil yang sederhana dapat dikerjakan kapan saja.
2) Komplikasi yang dijumpai sedikit dan ringan
3) Biaya murah dan terjangkau oleh masyarakat
4) Vasektomi akan mengalami klimaktorium dalam suasana alami (Manuaba, 1998)
5) Baik yang dilakukan pada laki-laki yang tidak ingin punya anak.
6) Vasektomi lebih murah dan lebih sedikit komplikasi dari sterilisasi tubulus.
7) Laki-laki memiliki kesempatan untuk mengubah kontrasepsi dengan istrinya.
8) Tidak mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menikmati hubungan seksual.
b. Kekurangan
1) Masih merupakan tindakan operasi maka pria masih merasa takut.
2) Beberapa laki-laki takut vasektomi akan mempengaruhi kemampuan seks atau
menyebabkan masalah ereksi.
3) Ada sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan beberapa hari setelah operasi, rasa sakit
ini biasanya dapat lega oleh konsumsi obat-obatan lembut.
4) Seringkali harus melakukan dengan kompres es selama 4 jam untuk mengurangi
pembengkakan, perdarahan dan rasa tidak nyaman dan harus memakai celana yang
dapat mendukung skrotum selama 2 hari.
5) Pasien diminta untuk memakai kondom terlebih dahulu untuk membersihkan tabung
dari sisa sperma yang ada. Untuk mengetahui yang steril atau tidak, pemeriksaan
mikroskopis biasanya dilakukan 20-30 kali setelah ejakulasi.
6) Vasektomi tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual
termasuk HIV.
7) Penyesalan setelah vasektomi lebih besar jika orang itu masih di bawah usia 25
tahun, telah terjadi perceraian atau anak yang meninggal.
8) Dibutuhkan 1-3 tahun untuk benar-benar menentukan apakah vasektomi dapat
bekerja efektif 100 persen atau tidak.
2.4 Efek samping vasektomi
Vasektomi tidak memiliki efek yang bersifat merugikan. Sperma yang diproduksi tubuh pria
namun tidak bisa disalurkan karena prows vasektomi tersebut, akan kembali diserap tubuh tanpa
menyebabkan gangguan metabolisme. Beberapa orang yang menggunakan vasektomi mengeluh
tentang gangguan terhadap gairah seksual mereka, tetapi itu hanya bersifat psikologis bukan
gejala fisiologis.
Rasa nyeri atau ketidaknyamanan akibat pembedahan yang biasanya hanya berlangsung
beberapa hari. Pembentukan granuloma relatif jarang dan merupakan keluhan yang nantinya
hilang sendiri
Efek sampingnya Vasektomi hampir tidak ada kecuali infeksi apabila perawatan pasca
operasinya tidak bagus dapat menimbulkan abses pada bekas luka dan juga dapat menyebabkan
hematoma atau membengkaknya kantung biji zakar karena pendarahan. Vasektomi juga tidak
ada pengaruhnya terhadap kemampuan pria untuk melakukan hubungan badan malah beberapa
kasus disebutkan potensi pria lebih baik karena pengaruh dari psikologis terhindar dari
kecemasan terjadinya kehamilan dari istri.
Oleh karena itu, seseorang untuk memutuskan divasektomi harus ada persiapan baik itu fisik
maupun mental dan tentunya konsultasi karena yg dipotong/diikat adalah saluran yg
mengeluarkan sel sperma bukan cairan semennya. Waktu pembedahan juga singkat hanya
sekitar 1 - 2 jam , setelah pembedahan akan terasa sedikit membengkak sekitar 3-5 hari. Selain
itu komplikasi dari vasektomi yakni perdarahan dan dapat juga peradangan bila sterilisasi atau
alat proses kurang

2.5 Prosedur tindakan vasektomi


Prosedur Tindakan Vasektomi antara lain :

a. 1 atau 2 insisi pada skrotum


b. 99% prosedur vasektomi dilakukan dengan anestesia local

Jenis oklusi yang umum dipakai:

a. Ligasi
b. Kauterisasi
c. Gabungan (kombinasi)

Oklusi vasa deferensia membuat sperma tidak dapat mencapai vesikula seminalis sehingga
tidak ada di dalam cairan ejakulat saat terjadi emisi ke dalam vagina
a. Syarat Vasektomi
1) Sukarela, artinya klien telah mengerti dan memahami segala akibat prosedur vasektomi
selanjutnya memutuskan pilihannya atas keinginan sendiri, dengan mengisi dan
menandatangani informed concent (persetujuan tindakan)
2) Bahagia, artinya klien terikat dalam perkawinan yang syah dan telah mempunyai jumlah
anak minimal 2 orang dengan umur anak terkecil minimal 2 tahun
3) Sehat, melalui pemeriksaan oleh dokter klien dianggap sehat dan memenuhi persyaratan
medis untuk dilakukan prosedur tindakan vasektomi

b. Kondisi yang memerlukan perhatian khusus bagi tindakan vasektomi


1) Infeksi kulit pada daerah operasi
2) Infeksi sistemikyang sangat mengganggu klien
3) Hidrokel atau varikokel yang besar
4) Hernia inguinalis
5) Filariasis
6) Undesensus testikularis
7) Massa intrakrotalis
8) Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoagulansia

c. Teknik Vasektomi

Prinsipnya bagaimana menjadikan pipa saluran spermatozoa atau sel benih vasa deferens
pria agar betul-betul dibuat buntu. Kita tahu saluran sel benih yang sebesar kabel telepon berada
di dalam kantong buah zakar (scrotum), Pipa ini menjadi penghubung yang mengalirkan sel
benih yang diproduksi oleh buah zakar menuju kelenjar prostat yang berada d atasnya, di luar
kantong zakar. Di dalam prostat, sel benih lalu direndam oleh media berupa getah yang
diproduksi oleh prostat. Selain itu disiram pula oleh cairan seminal, sehingga volumenya
menjadi lebih banyak. Campuran ketiganya itu menjadi apa yang kita kenal sebagai air mani
atau sperma.

Jadi, sebagian besar air mani yang keluar itu sesungguhnya lebih banyak berisi getah prostat
dan cairan seminal (sekitar 95 persen), dan hanya sebagian kecil saja berisi sel benih (sekitar 5
persen). Taruhlah sekali ejakulasi rata-rata mengeluarkan 5 cc air mani, volume sel benihnya
mungkin hanya sekitar 0,15cc saja. Jadi, setelah seorang pria divasektomi, volume air mani yang
sekitar 0,15 cc itu saja yang tertahan tidak ikut keluar bersama ejakulasi karena pipa yang
mengalirkannva sudah dibikin buntu. Kendati yang sedikit ini besar maknanya dalam hal
kesuburan, hampir tak ada artinya dalam urusan ejakulasi dan pernik seks lainnya.

Teknik konvensional vasektomi yang lazim dilakukan dengan cara memotong pipa saluran
sel benih, kemudian mengikat kedua ujung potongannya. Karena pipa alit ini ada pada kedua
belah sisi buah zakar, pemotongan dilakukan pada kedua belah sisi. Caranya, dengan membius
lokal dengan suntikan pada kulit sebelah pinggir kantong buah zakar setelah meraba lokasi pipa
sel benihnya. Pada bagian ini lalu dibelek beberapa sentimeter untuk menemukan sang pipa.
Pipa lalu ditarik keluar dan dipotong. kemudian masing-masing ujung pipanya diikat, lalu
dimasukkan kembali ke dalam kantong zakar. Bekas luka belekan dijahit, dan selesai sudah.
Prosesnya kira-kira 20 menit untuk kedua sisi buah zakar.

Teknik yang lebih baru dilakukan dengan cara pembakaran (cauterisasi) pada pipa sel benih.
Tidak perlu membelek terlebih dulu (no scalpel vasectomy), melainkan dengan jarum khusus
langsung menembus kulit kantong buah zakar pada lokasi pipa sel benih berada, dan setelah
pipanya ketemu, dilakukan cauterisasi. Hasilnya sama-sama bikin buntu pipa penyalur sel benih.
Sekarang dikenal pula teknik dengan menggunakan klip (Vasclip). Dengan klip khusus sebesar
butir beras, pipa sel benih dijepit. Ini sudah dipakai di AS sejak tahun 2002, dan disahkan oleh
FDA, tetapi hanya berlaku di kalangan AS saja.

2.6 Indikasi dan Kontra Indikasi Vasektomi


a. Indikasi Vasektomi
Indikasi vasektomi adalah :
1) Menunda kehamilan
2) Mengakhiri kesuburan
3) Membatasi kehamilan
4) Setiap pria, suami dari suatu pasangan usia subur yang telah memiliki jumlah anak
cukup dan tidak ingin menambah anak.

b. Kontra Indikasi Vasektomi


Kontraindikasi vasektomi adalah :
1) Peradangan dalam rongga panggul
2) Peradangan liang senggama akut (vaginatis-servisitis akut)
3) Obesitas berlebihan
4) Penyakit kardiovaskuler berat, penyakit paru berat atau penyakit paru lain.
5) Peradangan kulit atau jamur pada kemaluan.
6) Peradangan pada alat kelamin pria.
7) Penyakit kencing manis.
8) Kelainan mekanisme pembekuan darah.
9) Infeksi didaerah testis (buah zakar) dan penis
10) Hernia (turun bero)
11) Varikokel (varises pada pembuluh darah balik buah zakar)
12) Buah zakar membesar karena tumor
13) Hidrokel (penumpukan cairan pada kantong zakar)
14) Buah zakar tidak turun (kriptokismus)
15) Penyakit kelainan pembuluh darah

Beberapa hal yang dapat menimbulkan kontra indikasi dan cara penanganannya:

1. Perdarahan

Apabila perdarahan sedikit, cukup dengan pengamatan saja. Bila banyak, hendaknya dirujuk
segera ke fasilitas kesehatan lain yang lebih lengkap. Di sini akan dilkukan operasi kembali
dengan anestesi umum, membuka luka, mengeluarkan bekuan-bekuan darah dan kemudian
mencari sumber perdarahan serta menjepit dan mengikatnya. Setiap keluhan pembengkakan isi
skrotum pascavasektomi hendaknya dicurigai sebagai perdarahan dan dilakukan pemeriksaan
yang seksama. Bekuan darah di dalam skrotum yang tidak dikeluarkan akan mengundang
kuman-kuman dan menimbulkan infeksi.

2. Hematoma

Biasanya terjadi bila daerah skrotum diberi beban yang berlebihan, misal naik sepeda, duduk
terlalu lama dalam kendaraan dengan jalanan yang rusak dan sebagainya.

3. Infeksi

Infeksi pada kulit skrotum cukup dengan mengobati menurut prinsip pengobatan luka kulit.
Apabila basah, dengan kompres (dengan zat yang tidak merangsang). Apabila kering dengan
salep antibiotika. Apabila terjadi infiltrat di dalam kulit skrotum di tempat vasektomi sebaiknya
segera dirujuk ke rumah sakit. Di sini pasien akan diistirahatkan dengan berbaring, kompres es
pemberian antibiotika, dan analgetika.
4. Granuloma sperma

Dapat terjadi pada ujung proksimal vas atau rpidemilis. Gejalanya merupakan benjolan
kenyal dengan kadang – kadang keluhan nyeri. Granuloma sperma dapat terjadi 1 – 2 minggu
setelah vasektomi. Pada keadaan ini dilakukan eksisi granuloma dan mengikat kembali vas
deferens. Terjadi pada 0.1 – 30 % kasus.

5. Antibody sperma

Separuh sampai dua per tiga akseptor vasektomi akan membentuk antibodi terhadap sperma.
Sampai kini tidak pernah terbukti adanya penyulit yangt disebabkan adanya antibodi tersebut
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Vasektomi dilakukan dengan cara pemotongan Vas Deferens sehingga saluran transportasi
sperma terhambat dan proses penyatuan dengan ovum tidak bekerja. Seorang pria yang sudah
divasektomi, volume air maninya sekitar 0,15 cc yang tertahan tidak ikut keluar bersama
ejakulasi karena scrotum yang mengalirkannya sudah dibikin buntu. Sperma yang sudah
dibentuk tidak akan dikeluarkan oleh tubuh, tetapi diserap & dihancurkan oleh tubuh.
Jenis-jenis Vasektomi, yaitu vasektomi tanpa pisau (VTP atau No-scalpel Vasectomy) ,
vasektomi dengan insisi skrotum (tradisional), vasektomi semi permanen. Kelebihan dari
vasektomi, yaitu teknik operasi kecil yang sederhana dapat dikerjakan kapan saja, komplikasi
yang dijumpai sedikit dan ringan, biaya murah dan terjangkau oleh masyarakat. Kekurangannya
ada sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan beberapa hari setelah operasi, rasa sakit ini biasanya
dapat lega oleh konsumsi obat-obatan lembut, seringkali harus melakukan dengan kompres es
selama 4 jam untuk mengurangi pembengkakan, perdarahan dan rasa tidak nyaman dan harus
memakai celana yang dapat mendukung skrotum selama 2 hari, pasien diminta untuk memakai
kondom terlebih dahulu untuk membersihkan tabung dari sisa sperma yang ada.
Untuk mengetahui yang steril atau tidak, pemeriksaan mikroskopis biasanya dilakukan 20-
30 kali setelah ejakulasi, dan vasektomi tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi
menular seksual termasuk HIV.
Vasektomi merupakan salah satu pilihan alat kontrasepsi untuk pria yang aman dan tentunya
diperuntukan untuk pria yang tidak ingin punya anak. Prosedur yang dilakukan untuk vasektomi
pun sangat aman karena ini adalah operasi kecil.

3.2 Saran
Lakukan pengamatan dan pemeriksaan setelah melakukan vasektomi (pasca tindakan
vasektomi sesuai dengan nasehat dokter atau prosedur yang telah diberikan. Dan lakukan
perawatan luka supaya tidak terjadi infeksi pada bagia luka bekas operasi
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai