Anda di halaman 1dari 3

2.6.

2 Tahap Konseling Kontrasepsi Vasektomi dan MOP


1. Konseling Awal / Konseling Pendahuluan
Adalah konseling yang dilakukan pertama kali sebelum dilakukan konseling spesifik.
Konseling awal/ konseling pendahuluan ini biasanya dilakukan oleh kader KB perempuan
yang telah mendapat pelatihan tentang kontap pria (BKKBN, 2006:20)
Dalam konseling awal umumnya akan diberikan gambaran umum tentang vasektomi.
Walaupun secara umum, tetapi penjelasannya harus tetap obyektif, baik keunggulan
maupun keterbatasan vasektomi dibandingkan dengan metode kontrasepsi lainnya syarat-
syarat peserta vasektomi, serta komplikasi dan angka kegagalan yang mungkin terjadi.
Pastikan klien mengenali dan mengerti tentang keputusannya untuk menunda atau
menghentikan fungsi reproduksinya dan mengerti bahwa vasektomi adalah tindakan
operatif dengan berbagai resiko yang mungkin terjadi. Apabila klien dan pasangannya
telah tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang vasektomi rujuklah ke RS atau
klinik pelayanan vasektomi yang mempunyai konselor kontrasepsi mantap untuk tahap
konseling spesifik.
2. Konseling Spesifik
Adalah konseling yang dilakukan setelah konseling pendahuluan atau konseling awal,
dimana dalam tahapan konseling ini lebih ditekankan pada aspek individual dan privasi
(BKKBN 2006:21-22)
. Dalam tahap ini konselor harus mendengarkan semua masukan dari klien tanpa
diselang dengan pendapat atau penjelasan konselor. Setelah semua informasi dari klien
terkumpul maka lakukan pengelompokan dan penyaringan, kemudian berikan informasi yang
tepat dan jelaskan untuk menghilangkan keraguan, kesalah pahaman gosip atau rumor.
Berbagai penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan rasional, akan sangat
membantu klien mempercayai konselor serta informasi yang disampaikan. Disamping itu,
klien dapat mengambil keputusan tanpa tekanan dan berdasarkan informasi yang benar.
Konseling spesifik vasektomi bertujuan untuk:
1. Menilai sejauh mana informasi kontrasepsi (khususnya kontrasepsi mantap) yang
dimengerti oleh klien dan pasangannya.
2. Menghilangkan kesalah-pahaman yang berkaitan dengan vasektomi.
3. Mengkaji kesiapan psikologis dan emosi klien terhadap penghentian fertilitas.
4. Menyelami keraguan, konflik, harapan yang tidak realistik dan pertimbangan klien
dalam membuat suatu keputusan.
5. Menilai pemenuhan syarat untuk vasektomi.
6. Menjelaskan hasil pemeriksaan kondisi kesehatan dan kemungkinan pelaksanaan
prosedur vasektomi, seperti yang diharapkan oleh klien dan pasangannya.
7. Menjelaskan prosedur vasektomi.
3. Konseling Pra Tindakan Konseling sebelum Tindakan
Konseling pra tindakan adalah konseling yang dilakukan pada saat akan dilakukan pada
saat akan dilakukan prosedur vasektomi. Pada konseling pra tindakan yang bertindak
sebagai konselor adalah dokter yang akan melakukan tindakan (BKKBN, 2006:23)
Konseling pra tindakan bertujuan untuk:
1. Mengkaji ulang pilihan terhadap vasektomi
2. Menilai tingkat kemampuan klien untuk menghentikan infertilitas.
3. Evaluasi proses konseling sebelumnya
4. Informasi tentang prosedur yang akan dilaksanakan.
4. Konseling Pasca Tidakan
Konseling pasca tindakan adalah konseling yang dilakukan setelah tindakan vasektomi
selesai dilakukan. Pada konsling pasca tindakan ini yang bertugas sebagai konselor adalah
dokter yang telah selesai melakukan tindakan vasektomi (BKKBN, 2006:23-24).
Tujuan dari konseling pasca tindakan ini adalah:
1. Menanyakan kepada klien bila ada keluhan yang mungkin dirasakan setelah tindakan
vasektomi, lalu berusaha menjelaskan terjadinya keluhan tersebut.
2. Memberikan penjelasan kepada klien atau mengingatkan klien tentang perlunya
penggunaan kondom selama 20-25 kali ejakulasi atau selama 3 bulan setelah di
vasektomi. Hal ini menurunkan angka kegagalan pasca tindakan vasektomi yaitu
terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.
3. Menjelaskan kepada klien cara perawatan luka dirumah, obat-obat yang harus
diminum kapan boleh berhubungan seks. Hal ini untuk mencegah terjadinya
komplikasi pasca tindakan vasektomi.
4. Menjelaskan kepada klien untuk segera datang ke rumah sakit/ puskesmas bila timbul
keluhan-keluhan yang membahayakan klien pasca tindakan vasektomi.

2.6.3 Komponen Penting dalam konseling vasektomi dan MOP


Ada beberapa komponen penting yang harus diingat dalam melakukan konseling
vasektomi, antara lain:
1. Jelaskan bahwa vasektomi tidak mengganggu fungsi seksual, kondisi kesehatan
jasmani dan mental.
2. Jangan menjadikan rekanalisasi sebagai promosi atau daya tarik bagi klien
dalam memilih vasektomi.
3. Sebaiknya melibatkan pasangan dalam melakukan konseling. Hal ini untuk
menjamin adanya keharmonisan dalam keluarga.
4. Harus bisa mengidentifikasi dan jeli terhadap klien yang mempunyai
karakteristik khusus, sebab pada klien seperti ini cenderung akan terjadi
penyesalan setelah divasektomi, yang akibatnya akan merugikan klien itu
sendiri maupun tim medis.
Karakteristik khusus tersebut antara lain:
 Klien usia muda
 Jumlah anak sedikit dan masih bayi
 Anak terkecil mempunyai suatu penyakit atau masalah medis.
 Perkawinan kurang harmonis
 Hidup sendiri atau duda
 Memilih vasektomi karena insentif / imbalan.
5. Jelaskan secara lengkap dan rasional tentang kelebihan dan keterbatasan
vasektomi, termasuk jalannya prosedur vasektomi, prosedur anastesi
(pembiusan), efek samping dan rasa kurang nyaman selama prosedur, serta hal-
hal yang perlu dilakukan setelah tindakan vasektomi.

Anda mungkin juga menyukai