Anda di halaman 1dari 31

MK.

ETIKA PROFESI & HUKUM KESEHATAN

APLIKASI ETIKA DALAM PELAYANAN


KB & KESEHATAN REPRODUKSI

ADRIANA P.
PENDAHULUAN

- Professional
- Berwawasan sosial

Jabatan professional

Etika kebidanan
Etika dapat dapat berarti nilai dan norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau sesuatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya. Etika mencakup prinsip, konsep dasar dan nilai –
nilai yang membimbing makhluk hidup dalam berpikir dan bertindak
TUJUAN

1. Meningkatkan profesionalisme
pelayanan kebidanan
2. Menerapkan etika kebidanan dlm
pelayanan kebidanan
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan
4. Meningkatkan peran bidan bagi tercapainya
Keluarga Berkualitas tahun 2015
Faktor- faktor yang harus dipertimbangkan dlm
pelayanan KB:

1. Status kesehatan
2. Efek samping potensial
3. Konsekuensi kegagalan
4. Besar keluarga yang direncanakan
5. Persetujuan pasangan
6. Norma budaya lingkungan & orang tua.
Persyaratan umum dalam metode kontrasepsi
ideal:

1. Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi


berat bila digunakan
2. Berdaya guna, artinya bila digunakan sesuai
aturan akan dapat mencegah terjadinya
kehamilan
3. Dapat diterima bukan hanya oleh klien melainkan
juga oleh lingkungan budaya di masyarakat
4. Terjangkau
5. Bila metode tsb dihentikan penggunaannya, klien
segera kembali kesuburannya, kecuali kontap.
Wewenang Bidan dlm Pelayanan KB

Bidan dalam memberikan asuhan kebidanan melalui


proses pengambilan keputusan dan tindakan dilakukan
sesuai dgn wewenang & ruang lingkup prakteknya
berdasarkan ilmu & kiat kebidanan.
Area kewenangan Bidan dalam pelayanan keluarga
berencana tercantum dalam Kepmenkes
900/Menkes/SK/VII/2002 (Permenkes
1464/Menkes/Per/X/2010) yaitu bidan dalam
memberikan pelayanan keluarga berencana harus
memperhatikan kompetensi & protap yang berlaku
diwilayahnya
Area kewenangan bidan dalam pelayanan
keluarga berencana meliputi:

1. Memberikan pelayanan KB : pemasangan IUD,


AKBK, pemberian suntikan, tablet, kondom,
diagfragma, jelly & melaksanakan konseling
2. Memberikan pelayanan efek samping pelayanan
kontrasepsi.
3. Melakukan pencabutan AKBK tanpa penyulit.
Tindakan ini dilakukan atas dasar kompentensi dan
pelaksanaanya berdasarkan protap. Pencabutan AKBK
tidak dianjurkan untuk dilaksanakan melalui pelayanan KB
keliling.
4. Dlm keadaan darurat, utk penyelamatan jiwa bidan
berwenang melakukan pelayanan kebidanan selain
kewenangan yg diberikan bila tdk memperoleh
pertolongan dr tenaga ahli.
5. Kewajiban bidan yg perlu diperhatikan dlm
menjalankan kewenangan :

a. Meminta persetujuan.
b. Memberikan informasi.
c. Melakukan rekam medis.
PENERAPAN ETIKA

 Konseling
 Informed choice & informed consent
 Pencegahan infeksi
 Penjelasan diberikan saat pemasangan alat
 Pelaksanaan tindakan sesuai SOP
 Menjaga kerahasiaan & privasi klien
 Sistem pencatatan & pelaporan pelayanan KB
PRINSIP-PRINSIP ETIKA

a) Menghargai otonomi
b) Melakukan tindakan yg benar(Beneficience)
c) Mencegah tindakan yg dpt merugikan( Nonmaleficience)
d) Memberlakukan manusia dgn adil ( justice)
e) Menjelaskan dgn benar
f) Menepati janji yg telah disepakati
g) Menjaga kerahasiaan (Nonmaleficience & beneficience)
KONSELING
Konseling berarti petugas membantu klien dlm
memilih & memutuskan jenis kontrasepsi yg akan
digunakan sesuai pilihannya.

Informasi
Alternatif
Tujuan Konseling:

a. Calon peserta KB memahami manfaat KB bagi


dirinya maupun keluarganya.
b. Calon peserta KB mempunyai pengetahuan yang
baik tentang alasan berKB , cara menggunakan dan
segala hal yang berkaitan dengan kontrasepsi.
c. Calon peserta KB mengambil keputusan pilihan
alat kontrasepsi
Sikap bidan dlm melakukan konseling yg baik
terutama bagi calon klien baru:

a. Memperlakukan klien dengan baik


b. Interaksi antara petugas dan klien;
Bidan harus mendengarkan, mempelajari &
menanggapi keadaan klien serta mendorong agar
klien berani berbicara & bertanya
c. Memberi informasi yang baik kepada klien
d. Menghindari pemberian informasi yang berlebihan
e. Tersedianya metode yang diinginkan klien
f. Membantu klien untuk mengerti & mengingat
Langkah – Langkah Konseling:

a. Menciptakan suasana dan hubungan saling percaya


b. Menggali permasalahan yang dihadapi
c. Memberikan penjelasan disertai penunjukan alat –
alat kontrasepsi
d. Membantu klien untuk memilih alat kontrasepsi
yang tepat untuk dirinya sendiri.
Ketrampilan dlm Konseling:
a. Mendengar & mempelajari dgn menerapkan:
- Posisi kepala sama tinggi
- Beri perhatian dengan kontak mata
- Sediakan waktu
- Saling bersentuhan
- Sentuhlah dengan wajar
- Beri pertanyaan terbuka
- Berikan respon
- Berikan empati
- Refleks back
- Tidak menghakimi
b. Membangun kepercayaan dan dukungan:
- Menerima yang dipikirkan dan dirasakan klien
- Memuji apa yang sudah dilakukan dengan benar
- Memberikan bantuan praktis
- Beri informasi yang benar
- Gunakan bahasa yg mudah dimengerti/sederhana
- Memberikan satu atau dua saran.
INFORMED CHOICE & INFORMED CONSENT
Informed Choice : membuat pilihan setelah
mendapat penjelasan tentang alternative asuhan
yang akan diberi.
Harus sejalan dgn Kode Etik Internasional Bidan :
Bidan harus menghormati hak wanita setelah
mendapatkan penjelasan dan mendorong wanita
untuk menerima tanggung jawab dari pilihannya.
Informed Concent : persetujuan sepenuhnya
yang diberikan oleh klien/pasien atau walinya
kepada bidan untuk melakukan tindakan sesuai
kebutuhan.

 Dialog
 Keterbukaan Bidan & klien/pasien
 Jaminan
Unsur Pokok Informed Consent
1. Pihak yg menyampaikan penjelasan
2. Penjelasan yang harus disampaikan

a. Pihak yg menyampaikan penjelasan :


- Tenaga kesehatan profesional; ex: Bidan,
dokter atau perawat.
- Bila Nakes brhalangan, dpt digantikan dgn
Nakes lainnya dgn sepengetahuan Nakes tsb
(yg brhalangan)
- Tdk ada anjuran delegasi tugas bila praktik
perorangan.
b. Penjelasan yang harus disampaikan :
- Tujuan tindakan & asuhan kebidanannya
(purpose of midwifery procedure).
- Tata cara tindakan & asuhan kebidanannya
(contenplated of midwifery procedures).
- Risiko yg mungkin/akan dihadapi/terjadi pada
asuhan kebidanannya
(risk inherent such of midwifery procedure).
- Tindakan kebidanan alternatif dan risiko masing-
masing tindakan (alternative midwifery
procedure and risk).
- Prognosis apabila tindakan dilakukan / tidak
dilakukan (prognosis with and without midwifery
procedure).
PENCEGAHAN INFEKSI
Tujuan :
1. Memenuhi prasyarat pelayanan KB yang bermutu
2. Mencegah infeksi silang dlm prosedur KB,
terutama pada pelayanan kontrasepsi AKDR,
suntik, susuk & kontrasepsi mantap.
3. Menurunkan resiko transmisi penyakit menular
spt hepatitis B & HIV/AIDS.
KEWASPADAAN STANDAR :

1. Anggap setiap orang dpt menularkan infeksi


2. Cuci tangan
3. Gunakan sepasang sarung tangan sebelum
menyentuh apapun yang basah seperti kulit
terkelupas, membrane mukosa, darah atau duh
tubuh lain, serta alat-alat yang telah dipakai &
bahan – bahan lain yang terkontaminasi atau
sebelum melakukan tindakan invasive
4. Gunakan pelindung fisik, untuk mengantisipasi
percikan duh tubuh.
5. Gunakan bahan antiseptic utk membersihkan
kulit maupun membrane mukosa sebelum
melakukan operasi, membersihkan luka,
menggosok tangan sebelum operasi dengan
bahan antiseptic berbahan dasar alcohol
6. Lakukan upaya kerja yang aman, seperti tidak
memasang tutup jarum suntik, memberikan alat
tajam dgn cara yang aman.
7. Buang bahan2 terinfeksi setelah terpakai
dgn aman utk melindungi petugas
pembuangan & utk mencegah cidera maupun
penularan infeksi pada masyarakat
8. Pemrosesan thdp instrument, sarung tangan,
bahan lain setelah dipakai dgn cara
mendekomentasikan dlm larutan klorin 0,5%,
dicuci bersih, DTT dgn cara yg dianjurkan.
PENJELASAN DIBERI SAAT PEMASANGAN ALKONT:
1. Jelaskan kepada klien apa yang dilakukan dan
mempersilahkan klien mengajukan pertanyaan
2. Sampaikan pada klien kemungkinan akan merasa
sedikit sakit pada beberapa langkah waktu pemasangan
dan nanti akan diberitahu bila sampai pada langkah
tersebut.
3. Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya tentang
keterangan yang telah diberikan dan tentang apa yang
akan dilakukan pada dirinya.
4. Peragakan peralatan yang akan digunakan serta
jelaskan tentang prosedur apa yang akan dikerjakan
5. Jelaskan bahwa klien akan mengalami sedikit rasa
sakit saat penyuntikan anastesi local, sedangkan
insersinya tidak akan menimbulkan nyeri (bila
pemasangan AKBK)
6. Tentramkan hati klien setelah tindakan.
PELAKSANAAN TINDAKAN SESUAI SOP

Berdasarkan KEPMENKES RI No.


369/MENKEN/SK/III/2007 TENTANG STANDAR
PROFESI BIDAN pada standar V TINDAKAN pada
definisi operasional disebutkan bahwa tindakan
kebidanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur
tetap dan wewenang bidan atau hasil kolaborasi.
MENJAGA KERAHASIAAN & PRIVASI KLIEN
Berdasarkan KODE ETIK KEBIDANAN salah satu
kewajiban bidan terhadap tugasnya adalah setiap
bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang
didapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali
bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan
sehubungan dengan kepentingan klien
SISTEM PENCATATAN & PELAPORAN PELAY KB

Sistim pencatatan dan pelaporan program KB


nasional saat ini telah disesuaikan dengan tuntutan
informasi , desentralisasi dan perbaikan kualitas.
Sistim pencatatan dan pelaporan pelayanan
kontrasepsi meliputi:
1. Kegiatan pelayanan kontrasepsi
2. Hasil kegiatan pelayanan kontrasepsi klinik BPS
3. Pencatatan keadaan alatkontrasepsi di klinik KB

Anda mungkin juga menyukai