Anda di halaman 1dari 78

RESUME PBL SKENARIO 4

BLOK 1.2

NYERI PADA SENDI

Nama : Mutiara Fadilah

NPM : 120170133

Kelompok : 2A

Tutor :dr. Staviera Antonivirizky

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

CIREBON

2020
Skenario 4

Nyeri pada sendi

Seorang laki-laki berusia 24 tahun datang ke Puskesmas karena nyeri di lutut


kanan setelah terjatuh dari motor dan menabrak trotoar. Setelah dilakukan
pemeriksaan fisik didapatkan luka laserasi dengan dasar jaringan dermis di regio
femoris dextra, arteri dorsalis pedis teraba hangat dan tidak ditemukan adanya fraktur
tulang atau kelainan pada articulatio genu dextra. Menurut dokter, pasien mengalami
cedera ligamen akibat terbentur yang cukup keras namun tidak putus sehingga cukup
dengan beristirahat. Dokter menyarankan bila keluhan berlanjut, pasien disarankan
untuk melakukan pemeriksaan radiologi, karena masih dimungkinan terjadi patah
tulang tungkai bawah.

STEP 1

1. Luka laserasi : jenis luka robek atau goresan ringan tetapi bisa juga berupa
luka yg dalam dengan bentuk tidak teratur.
2. Ligament : pembungkus tulang dengan tulang yang diikat oleh sendi.Beberapa
ligament berbeda struktur fibrosanya. Beberapa menjadi ikatan fascia atau
peritonumberindurasi,yang lain merupakan milik pembuluh atau organ organ
fetus.
3. Jaringan dermis : lapisan kulit dibawah epidermis yang terdiri darai jaringan
ikat dan bantal tubuh dari setres dan ketegangan serta terdapat ujung saraf
yang menyediakan indera peraba dan panas.
4. Pemeriksaan radiologi : untuk mendiagnosis dan menunjang prosedur
medis.berguna untuk membantu dokter melihat kondisi bagian dalam tubuh
pasien.menguunakan sinar radiasi
5. Articulatio genu dextra: Dibentuk oleh ujung distal condylus femoris dengan
ujung proximal condylus tibiae dan dengan facies dorsalis patella.
6. Fraktur tulang : kondisi ketika tulang patah sehingga posisi atau bentuknya
berubah. patah tulang terjadi jika tulang menerima tekanan atau yang
kekuatannya lebih besar daripada kekuatan tulang
7. Regio femoris dextra:daerah tulang paha bagian kanan.
8. Arteri dorsalis pedis: pembuluh darah tungkai bawah yang membawa darah
beroksigen ke permukaan punggung kaki . Letaknya 1/3 dari malleolus
medial.

STEP 2

1. Apa saja struktur tulang,musculus,vaskularisasi,inervasi,regio articulatio pada


extremitas inferior?
2. Sebutkan ligament yang mengalami cidera pada kasus tersebut !
3. Apa saja jenis, fungsi dan mekanisme kerja pada ligament yang berada pada
extremitas inferior?
4. Apa saja gerakan yang dihasilkan oleh kaki?

STEP 3

1. Struktur tulang :
os coxae,os sarum os femur,os patella,os tibia,os fibula,os tarsal,os meta tarsal
dan os phalanges.
Regio :
Regio glutealis/bokong, di anterior regio femoralis/paha, regio
cruralis/tungkai bawah, pedis/kaki.
Musculus :
m. iliacus, m. psoas major, m. psoas minor, m. gluteus maximus, m. gluteus
medius, m. gluteus minimus, m. tensor fascia latae, m. piriformis, m.
obturator internus, m. gamellus superior, m. gamellus inferior, m. quadratus
femoris, m. obturator externus, m. quadriceps femoris, m. sartorius, m.
pectineus, m. gracilis, m. adductor brevis, m. adductor longus, m. adductor
magnus, ,. biceps femoris, m. semitendinosus, m. semimembranosus.
Vaskularisasi:
a. femoralis, a. profundal femoris, a. obturatoria, a. circumflexa femoris
medialis
Inervasi : cabang dari plexus lumbalis dan plexus sacralis
Articulatio :
1)Articulati coxae,
2)Articulatio genus,
3)Articulatio talocruralis,
4)Articulatio talocalcaneonavicularis,
5)Articulationes pedis
2. Ligament pada lutut : ligament patella, ligament collaterale tibiale
3. 1.Ligamentum sacroilliaca anterior
2. Ligamentum sacroilliaca interossea
4. Ligamentum sacroilliaca posterior longgum dan breve
5. Ligamentum sacrotuberosum
6. Ligamentum sacrospinosum
b.Fungsi Ligamen
Ligamen berfungsi untuk menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya
dan membantu pergerakan pada persendian.
c.Mekanisme Kerja Ligamen
Tendon membantu pergerakan sendi dengan cara mentransmisikan tekanan
dari otot ke tulang, lalu dilanjutkan oleh ligamen yang berfungsi untuk
melanjutkan gaya yang ditransmisikan otot antartulang sehingga terjadi
pergerakan.
4. Extensi, flexi, abduksi,adduksi,rotasi internal,rotasi ekxternal, cirkumduksi

STEP 4

1. Struktur tulang :

os coxae,os sarum os femur,os patella,os tibia,os fibula,os tarsal,os meta tarsal


dan os phalanges.
Kemungkinan Fraktur : os femur, patella, proximal os tibia dan fibula

Regio :

Regio glutealis/bokong, di anterior regio femoralis/paha, regio


cruralis/tungkai bawah, pedis/kaki.

Musculus :

M. iliacus, m. psoas major, m. psoas minor, m. gluteus maximus, m. gluteus


medius, m. gluteus minimus, m. tensor fascia latae, m. piriformis, m.
obturator internus, m. gamellus superior, m. gamellus inferior, m. quadratus
femoris, m. obturator externus, m. quadriceps femoris, m. sartorius, m.
pectineus, m. gracilis, m. adductor brevis, m. adductor longus, m. adductor
magnus, ,. biceps femoris, m. semitendinosus, m. semimembranosus.

Vaskularisasi:

Arteri : a. femoralis(-A. epigastrica superficialis -A. circumflexa ilium


superficialis -Aa. pudendae externae -A.profunda femoris, bercabang menjadi:
A.circumflexa femoris medialis, A.circumflexa femoris lateralis, Aa.
perforantes. -A.descendens genus), a. profundal femoris, a. obturatoria, a.
circumflexa femoris medialis,a. tibialis anterior, a. dorsalis pedis, a. poplitea,
a. tibialis posterior, a. tibialis anterior, a. dorsalis pedis, a. fibularis, a.
plantaris medialis, a. plantaris lateralis

Vena : V.femoralis,V.saphena magna,V.saphena parva, Vena ilia


caeksterna, Vena epigastrica superficialis, Vena circum flexa femoris
lateralis, Vena pudendae external, v. polipeptia

Inervasi : cabang dari plexus lumbalis dan plexus sacralis

Nyeri pada kasus ini kemungkinan berasal dari nervus bagian patella pada
nervus tibualis dan nervus fibularis comunis, nervus femoralis.
Articulatio : 1)Articulati coxae, 2)Articulatio genus, 3)Articulatio
talocruralis, 4)Articulatio tibiofibularis proximalis 5)Articulatio tibiofibularis
distalis 6)Articulatio talocurularis 7)Articulationes tasrsi

2. Ligamentum popliteum obligum,ligamentum popliteum arcuatum,ligamentum


colleterale laterale,liga mentum cruciatum anterus,ligamentum cruciatum
posterius,ligamentum transversum genus,ligamentum menisci lateralis.
3. Fungsi :
Mekanisme :
Mekanisme penguncian/locking mechanism
Ketika berdiri tegak, sendi genus terkunci pada posisinya, sehingga
mengurangi sejumlah kinerja musculare yang dibutuhkan untuk
mempertahankan posisi berdiri tegak. Salah satu komponen mekanisme
penguncian adalah perubahan bentuk dan ukuran permukaan-permukaan
femur yang bersendi dengan tibia.
Pada posisi flexi. permukaan tersebut berupa daerah melengkung dan
membulat pada aspectus posterior condyli femoris.
Ketika genus diextensikan, permukaan tersebut berubah menjadi daerah luas
dan datar pada aspectus inferior condyli femoris.
4. Pada telapak kaki : eversi,gerakan kaki kearah lateral dan inversi,gerakan
telapak kaki kearah dalam atu medial.
MIND MAP

Ossa

Musculus
Ligamen dan
origo dan
histologinya
insersio fungsi

Ektremitas
inferior
Gerakan Inervasi

Vaskularisasi :
Articulatio arteri dan
vena

STEP 5

Refleksi Diri :

Dari kasus ini saya mengetahui bahwa Seorang laki-laki berusia 24 tahun
datang ke puskesmas karena nyeri di lutut kanan setelah terjatuh dari motor dan
menabrak trotoar. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan luka laserasi
dengan dasar jaringan dermis di regio femoris dextra, arteri dorsalis pedis teraba
hangat dan tidak ditemukan adanya fraktur tulang atau kelainan pada articulatio genu
dextra. Menurut dokter, pasien mengalami cedera ligamen akibat terbentur yang
cukup keras namun tidak putus sehingga cukup dengan beristirahat. Dokter
menyarankan bila keluhan berlanjut, pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan
radiologi, karena masih dimungkinan terjadi patah tulang tungkai bawah. Saya dapat
memahami definisi luka laserasi, ligament, jaringan dermis, pemeriksaan radiologi,
articulatio genu dextra, fraktur tulang, regio femoris dextra, arteri dorsalis pedis.
Tetapi saya kurang memahami bagian-bagian os, musculus (origo, isertio, dan
fungsi), vaskularisasi, articulation, ligament, dan innervasi pada extermitas inferior,

Strategi saya yang dilakukan ketika memecahkan masalah adalah dengan


berdiskusi dengan teman, sharing informasi satu sama lain,dan bertukar ilmu.
Alternative lain adalah dengan belajar mandiri. Sumber belajar yang saya butuhkan
adalah buku, jurnal, serta pembimbing. Saya pernah mengalami pengalaman sukses
dengan metode ini.

Sasaran belajar :

1. Menjelaskan pengolangan tulang yang ada di ekstremitas inferior!


2. Menjelaskan pengolangan otot yang ada di ekstremitas inferior (termasuk
origo, insertion, dan fungsinya)!
3. Menjelaskan pengolangan sendi yang ada di ekstremitas inferior!
4. Menjelaskan pengolangan ligament (histologinya) yang ada di ekstremitas
inferior!
5. Menjelaskan pengolangan inervasi yang ada di ekstremitas inferior!
6. Menjelaskan pengolangan vaskularisasi yang ada di ekstremitas inferior!
7. Menjelaskan pergerakan yang ada di ekstremitas inferior!

STEP 6

Belajar mandiri

STEP 7
A. Os pada Extermitas Inferior
Fungsi extermitas inferior : lokomosi (untuk
bergerak), penopangan beban, dan
mempertahankan keseimbangan.

Extremitas inferior terdiri dari empat bagian:

Regio glutealis/bokong terletak


posterolateral dan di antara crista
iliaca dengan lipatan kulit bokong
(gluteal fold) yang menandai batas
bawah kedua bokong. Tulang utama
pada regio glutealis adalah tulang
pelvicum.
Regio femoralis/paha terletak di
antara ligamentum inguinale dan
sendi genus sendi coxae terletak di
inferior dari 1/3 tengah ligamentum
inguinale, dan regio femoralis
posterior terletak di antara lipatan bokong dan genus. Tulang pada regio
femoralis adalah femur.
Regio cruralis/tungkai bawah terletak di antara sendi genus dan
talocruralis. Tulang-tulang pada regio cruralis adalah tibia dan fibula.
Pedis/kaki terletak di distal dari sendi talocruralis. Tulang-tulang pada
pedis adalah tarsi, metatarsi, dan digitorum/phalanges.

Kerangka extermitas inferior terdiri dari cingulum pelvicum. Cingulum pelvicum


bersama os sacrum dan os coccyges membentuk kerangka pelvis.

Cingulum Pelvicum
 Cingulum pelvicum terdiri dari dua os coxae, disebut juga coxal atau os pelvis
atau os coxa.
 Os coxae menyatu di anterior pada sendi yang disebut symphysis pubica.
 Os coxae menghubungkan os sacrum dengan femur dan penghubung tulang
antara batang tubuh dengan extermitas inferior.
 Os coxae (tulang panggul) terdiri dari : os ilii, os ischia, dan os pubis.
 Os ilii adalah bagian os coxae terbesar di sebelah kranial dan padanya terdapat
bagian kranial acetabulum (lekuk sendi yang dalam pada aspek lateral os
coxae untuk bersendi dengan caput femoris.
 Os ischii membentuk bagian dorsokaudal acetabulum dan os coxae.
 Os pubis membentuk bagian ventral acetabulum dan bagian ventromedial os
coxae.
 Spina ischiadica dan ujung kranial symphysis pubica terletak dalam bidang
horizontal yang sama.
 Bagian sebelah kanan dalam corpus ossis pubis menghadap hamper tegak
lurus ke kranial.
 Acetabulum mengarah ke laterakaudal.
 Foramen obturatum terletak mediokaudal terhadap acetabulum.
Femur

 Tulang terpanjang dan terberat dalam tubuh.


 Ujung proksimal : caput femoris, collum femoris, trochanter major, dan
trochanter minor serta bersendi dengan acetabulum (articulation coxae).
 Ujung distal : epicondylus lateralis dan epicondylus medialis serta bersendi
dengan tibia dan patella.

Patella

 Yaitu tulang kecil berbentuk segitiga yang terletak di anterior articulation


genus.
 Basis : ujung proksimal yang luas pada os sesamoidea ini yang berkembang
pada tendo m. quadriceps femoris.
 Apex : ujung distal yang meruncing.
 Patella meningkatkan daya pengungkit tendo m. quadriceps femoris,
mempertahankan posisi tendo ketika lutut fleksi, dan melindungi articulation
genus.
Tibia

 Tibia yang besar dan sebagai penyangga beban.


 Ujung proksimal bersendi dengan condylus femur dan ujung distal dengan
talus.
 Foramen nutriens tibia yang paling besar pada seluruh kerangka, terletak pada
permukaan posterior bagian sepertiga proksimal tulang tersebut. Canalis
nutriens melintas cukup jauh ke arah distal dalam tulang menghadap sebelum
memasuki cavitas medullaris tibia.

Fibula
 Fibula tidak bersendi dengan femur, tetapi membantu menstabilkan sendi
pergelangan kaki.
 Fibula yang ramping, terletak posterolateral dari tibia dan berguna sebagai
tempat perlekatan otot dan hanya sedikit berguna untuk menopang berat
tubuh.
 Fibula bersendi dengan tibia pada incissura fibularis untuk membentuk
articulation tibiofibularis distalis.
 Corpus tibiae dan corpus fibulae dihubungkan oleh selembar membrana
interossea cruris.
Pedis

Tarsus

 Terdiri dari tujuh ossa tarsi (talus, calcaneus, os cuboideum, os naviculare,


dan tiga os cuneiforme).
 Sendi-sendi di antara ossa tarsi : articulation intertarsalis.
 Hanya talus yang bersendi dengan tulang-tulang tungkai bawah (bersendi
dengan tibia, fibula, dan os naviculare). Talus terdiri dari sebuah corpus tali,
collum tali, dan caput tali. Letak: di atas bagian dua pertiga anterior calcaneus.
Permukaan proksimal talus menanggung berat tubuh yang diteruskan melalui
tibia.
 Calcaneus adalah tulang kaki yang paling besar dan paling kuat. Ke
proksimal bersendi dengan talus dan ke arah anterior dengan os cuboideum.
Sustentaculum tali membantu menyokong talus.
 Os cuboideum adalah tulang paling lateral pada baris ossa tarsi distal.
 Os naviculare terletak antara caput tali dan os cuneiforme.
 Ketiga os cuneiforme ialah os cuneiforme mediale (I), os cuneiforme
intermedium (II), dan os cuneiforme laterale (III). Os cuneiforme ke posterior
bersendi dengan os naviculare dan ke anterior dengan basis metatarsalis. Os
cuneiforme laterale bersendi dengan os cuboideum.

Metatarsus (region intermedia kaki)

 Terdiri dari lima os metatarsus yang diberi nomer 1-5.


 Setiap metatarsus terdiri dari basis proksimalis, corpus intermedia, dan caput
distalis.
 Basis metatarsalis I-V bersendi dengan os cuneiforme dan os cuboideum, dan
caput metatarsale tersebut bersendi dengan phalanges proximales.
 Pada permukaan plantar caput ossis metatarsalis I terdapat ossa sesamoidea
medial dan lateral yang menonjol.
 Basis metatarsalis V memiliki sebuah tuberositas yang menganjur lewat tepi
lateral os cuboideum.

Phalanges

 Seluruhnya terdapat 14 phalanx: jari kaki pertama terdiri dari dua phalanx
(yaitu, phalanx proximalis dan phalanx distalis); keempat jari kaki lainnya
terdiri dari tiga phalanx (phalanx proximalis, phalanx media, dan phalanx
distalis).
 Masing-masing phalanx dapat dibedakan sebuah basis phalangis pada ujung
proksimal, corpus phalangis, dan caput phalangis pada ujung distal.
 Phalanx jari kaki pertama (digitus primus [hallux]) adalah pendek, lebar dan
kuat.
B. Musculus pada Extermitas Inferior (Origo, Insertion, dan Fungsi)
Region glutealis (Bokong)

Musculus Origo Insertion Fungsi


Piriformis Permukaan Sisi medial tepi Rotasi lateral femur
anterior tulang superior trochanter yang extensi pada sendi
sacrum di antara major femoris coxae; abduksi femur
foramina sacraiia yang flexi pada sendi
anterior. coxae.
Obturator Dinding Sisi medial Rotasi lateral femur
internus anterolateral pelvis trochanter major yang extensi pada sendi
minor; permukaan femoris coxae; abduksi femur
dalam membrana yang flexi pada sendi
obturatoria dan coxae
tulang di
sekelilingnya
Gamellus Permukaan luar Di sepanjang Rotasi lateral femur
superior spina ischiadica. permukaan superior yang extensi pada sendi
tendo musculus coxae; abduksi femur
obturator internus yang flexi pada sendi
dan pada sisi coxae.
medial trochanter
major femoris
bersama dengan
tendo musculus
obturator internus.
Gamellus Bagian atas tuber Di sepanjang Rotasi lateral femur
inferior ischiadicum permukaan inferior yang extensi pada sendi
tendo musculus coxae; abduksi femur
obturator internus yang flexi pada sendi
dan pada sisi coxae.
medial trochanter
major femoris
bersama dengan
tendo musculus
obturator internus.
Quadratus Aspectus lateral Tuberculum Rotasi lateral femur
femoris tulang ischium quadratum pada pada sendi coxae.
tepat di anterior crista
dari tuber intertrochanterica
ischiadicum. tulang femur bagian
proximal.
Gluteus Permukaan luar Facies linear pada Abduksi femur pada
minimus tulang ilium di aspectus sendi coxae; menjaga
antara linea glutea anterolateral posisi aman pelvis pada
inferior dan trochanter major. tungkai sikap tegak dan
anterior. mencegah turunnya
pelvis pada sisi
berlawanan yang
mengayun saat berjalan;
rotasi medial dari femur.
Gluteus Permukaan luar Facies yang Abduksi femur pada
medius tulang ilium di memanjang pada sendi coxae; menjaga
antara linea glutea permukaan lateralis posisi aman pelvis pada
anterior dan trochanter major. tungkai sikap tegak dan
posterior. mencegah turunnya
pelvis pada sisi
berlawanan yang
mengayun saat berjalan;
rotasi medial femur.
Gluteus Fascia yang Aspectus posterior Extensor kuat femur
maximus menutupi gluteus tractus iliotibialis yang flexi pada sendi
medius, fascia lata dan coxae; stabilisator
permukaan luar tuberositas glutea lateral sendi coxae dan
tulang ilium di tulang femur bagian sendi genus; rotasi
belakang linea proximal. lateral dan abduksi
glutea posterior, femur.
fascia erector
spinae, permukaan
dorsal tulang
sacrum bagian
bawah, tepi lateral
tulang coccyx
(ekor), permukaan
luar ligamentum
sacrotuberale.
Tensor Aspectus lateralis Tractus iliotibialis Menstabilkan sendi
fasciae latae crista iliaca di fascia lata. genus dalam posisi
antara SIAS (Spina extensi.
Iliaka Anterior
Superior) dan
tuberculum
iliacum.
Gambar 2.1 Musculi bagian dalam

Gambar 2.2 Musculi


pandangan posterior

Region Femoralis
Anterior
 Musculus iliopsoas: dua otot yang terpisah pada tempat asalnya, yakni
musculus psoas major dan musculus iliacus yang berasal dari dalam
abdomen dan memasuki paha di sebelah belakang ligamentum inguinale
untuk berinsersi pada trochanter minor (femur).
 Musculus tensor fasciae latae: sebuah otot fusiform (berbentuk kumparan)
yang menyerupai tali pegangan (straplike) dan terdapat pada sisi lateral
paha, terbungkus dalam lembar ganda fascia lata.
 Musculus pectineus: sebuah otot segi empat yang pipih dan berguna untuk
aduksi paha.
 Musculus sartorius : otot terdangkal pada paha anterior yang berfungsi
dengan melewati dua sendi, articulatio coxae, dan articulatio genus, dan
hampir seluruh lintasannya menutupi arteria femoralis
 Musculus quadriceps femoris : otot ekstensor tungkai bawah pada
articulatio genus yang menutupi bagian femur anterior, medial, dan lateral,
dan terdiri dari (a) Musculus rectus femoris di sebelah anterior paha, (b)
Musculus vastus lateralis yang terdapat pada sisi lateral paha, (c)
Musculus vastus medialis yang menutupi sisi medial paha, dan (d)
Musculus vastus intermedius yang terletak di sebelah dalam muskulus
rektus femoris, dan antara musculus vastus medialis dan musculus vastus
lateralis.

Musculus Origo Insertion Fungsi


M. iliopsoas
Psoas major Dinding posterior Trochanter Flexi femur pada
abdomen minor (femur). articulation coxae dan
(processus menstabilkan
transversus articulation coxae.
vertebrae lumbales,
disci
intervertebrales,
dan corpus
vertebrae yang
berdekatan mulai
dari TXII sampai
LV dan arcus
tendineus di antara
titik-titik tersebut.
Iliacus Dinding posterior Trochanter Flexi femur pada
abdomen (fossa minor (femur) articulation coxae dan
iliaca). dan tendo menstabilkan
m.psoas major. articulation coxae.
M. quadriceps femoris
Rectus Caput rectum Tendo musculus Flexi femur pada sendi
femoris berorigo pada SIAI; quadriceps coxae dan extensi cruris
caput reflexum femoris. pada sendi genus.
berorigo pada tulang
ilium tepat di superior
dari acetabulum.
Vastus Tulang femur bagian Tendo musculus Extensi cruris pada
lateralis lateral linea quadriceps sendi genus.
intertrochanterica, femoris.
tepi trochanter major,
tepi lateral tuberositas
glutea, labium laterale
linea aspera.
Vastus Tulang femur 2/3 Tendo musculus Extensi cruris pada
intermedius bagian atas dari quadriceps sendi genus.
permukaan anterior femoris dan tepi
dan lateral. lateral tulang
patella.
Vastus Tulang femur bagian Tendo musculus Extensi cruris pada
medialis medial linea quadriceps sendi genus.
intertrochanterica, femoris dan tepi
linea pectinea, labium medial tulang
mediale linea aspera, patella.
linea supracondylaris
medialis.
M. Sartorius Tulang belakang Facies medialis Flexi femur pada sendi
iliaka anterior tibia tepat di coxae dan flexi cruris
superior dari tulang inferomedial dari pada sendi genus.
pelvis. tuberositas
tibiae.
M. Bagian distal aspek Simpai sinovial Ekstensi tungkai bawah
articularis anterior femur. articulatio genus.
genus

Gambar 2.3 Musculus Femoralis Anterior


Gambar 2.4 Musculus
Psoas Major

Medial
 Musculus adductor longus: otot aduktor yang terletak paling anterior.
 Musculus adductor brevis: terletak di sebelah dalam musculus
adductor longus dan di sebelah depan musculus adductor magnus.
 Musculus adductor magnus: otot aduktor terbesar yang terdiri dari
komponen aduktor dan komponen hamstring (musculi ischiocrurales).
 Musculus gracilis: sebuah otot yang panjang dan menyerupai tali
pegangan (straplike). terletak sepanjang sisi medial paha dan lutut.
 Musculus obturator externus: sebuah otot yang berbentuk seperti kipas
dan terletak dalam di bagian superomedial paha.

Musculus Origo Insertion Fungsi


M. gracilis Suatu garis pada Facies medialis Adduksi femur pada
permukaan luar corpus tibiae sendi coxae dan flexi
corpus ossis pubis, bagian proximal cruris pada sendi genus
ramus inferior ossis
pubis, dan ramus
ossis ischii
M. pectineus Linea pectinea Garis serong Adduksi dan flexi femur
(pecten ossis pubis) yang pada sendi coxae.
dan tulang membentang
pelvicum di mulai basis
dekatnya. trochanter minor
hingga linea
aspera pada
permukaan
posterior tulang
femur bagian
proximal.
M. adductor Permukaan luar Linea aspera Adduksi dan rotasi
longus corpus ossis pubis pada 1/3 bagian medial femur pada sendi
(lekuk berbentuk tengah corpus coxae.
segitiga di inferior ossis femoris.
dari crista pubica
dan di lateral dari
symphysis pubica).
M. adductor Permukaan luar Permukaan Adduksi femur pada
brevis corpus ossis pubis posterior tulang sendi coxae.
dan ramus inferior femur bagian
ossis pubis. proximal dan 1/3
bagian atas linea
aspera.
M. adductor Pars adductor Permukaan Adduksi dan rotasi
magnus ramus magnus posterior tulang medial femur pada sendi
ischiopubica. femur bagian coxae.
Pars hamstring proximal, linea
tuber ischiadicum. aspera, linea
supracondylaris
medialis.
Tuberculum
adductorium dan
linea
supracondylaris.
M. obturator Permukaan luar Fossa Rotasi lateral femur
externus membrana trochanterica pada sendi coxae.
obturatoria dan
tulang di dekatnya

Gambar 2.5 Musculus Femoralis Medial

Posterior

Musculus Origo Insertion Fungsi


Biceps femoris Caput longum : Capitulum Flexi cruris pada sendi
bagian fibulae. genus; extensi dan rotasi
inferomedialis lateral femur pada sendi
daerah atas tuber coxae dan rotasi lateral
ischiadicum. cruris pada sendi genus.
Caput breve :
labium laterale
linea aspera.
Semitendinosus Bagian Facies medialis Flexi cruris pada sendi
inferomedialis tulang tibia genus dan extensi femur
daerah atas tuber bagian proximal. pada sendi coxae;
ischiadicum. rotasimedial femur pada
sendi coxae dan cruris
pada sendi genus.
Semimem Impresi Sulcus dan Flexi cruris pada sendi
branosus superolateralis tulang yang genus dan extensi femur
tuber ischiadicum berdekatan pada pada sendi coxae; rotasi
permukaan medial femur pada sendi
medial dan coxae dan cruris pada
posterior sendi genus.
condylus
medialis tibiae.
Gambar 2.5
Musculus Femoralis
Posterior

Region Cruralis

Superficial

Musculus Origo Insertion Fungsi


Gastrocnemiu Caput mediale : Melalui tendo Plantarflexi pedis dan
s permukaan posterior calcaneus,ke flexi genus.
tulang femur bagian permukaan
distal tepat di posterior tulang
superior dari calcaneus.
condylus medialis.
Caput laterale :
permukaan
posterolateralis
bagian atas condylus
lateralis femur.
Plantaris Bagian inferior linea Melalui tendo Plantarflexi pedis dan
supracondylaris calcaneus, ke flexi genus.
lateralis tulang permukaan
femur dan posterior tulang
ligamentum calcaneus.
popliteum obliquum
genus.
Soleus Linea musculi solei Melalui tendo Plantarflexi pedis.
dan margo medialis calcaneus, ke
tulang tibia; aspectus permukaan
posterior capitulum posterior tulang
fibulae dan calcaneus.
permukaan yang
berdampingan pada
collum dan corpus
ossis femoris bagian
proximal; arcus
tendineus di antara
perlekatan pada tibia
dan fibula.
Gambar 2.6 Musculi
Superficialis pada
Regio Cruralis

Profundus

Musculus Origo Insertion Fungsi


Popliteus Condylus lateralis Permukaan Menstabilkan sendi
femur. posterior tulang genus (menahan
tibia bagian rotasi lateral tibia
proximal pada femur);
membuka penguncian
sendi genus (rotasi
lateral femur pada
tibia yang terfiksasi)
Flexor Facies posterior Permukaan planta Flexi hallux. Secara
halluces fibulae dan phalanx distalis khusus aktif selama
longus membrana interossea hallux. fase toe-off pada
cruris di dekatnya. siklus berjalan ketika
tubuh terdorong ke
depan terhadap
tungkai sikap tegak
dan hallux
merupakan bagian
terakhir pedis yang
beranjak dari pijakan.
Flexor Sisi medialis facies Permukaan planta Flexi 4 digiti pedis
digitorum posterior tibiae. basis phalangis paling lateral.
longus distatis pada 4
digiti pedis lateral.
Tibialis Permukaan posterior Terutama pada Inversi dan plantar
posterior membrana interossea tuberositas ossis flexi pedis;
cruris dan navicularis dan menopang arcus
daerahdaerah yang daerah yang medialis pedis selama
dekat tulang tibia berdekatan tulang berjalan.
dan fibula. cuneiforme
mediale.
Gambar 2.6 Musculi
Profundus pada Regio
Cruralis

Lateral

Musculus Origo Insertion Fungsi


Fibularis Facies lateralis Permukaan bawah Eversi dan plantar
longus fibulae bagian atas, sisi-sisi lateralis flexi pedis; menya
capitulum fibulae, ujung distal tulang ngga terutama arcus
dan terkadang cuneiforme lateralis pedis dan
condylus lateralis mediale dan basis arcus transversus
tibiae. metatarsalis I pedis.
Fibularis 2/3 bagian bawah Tuberositas pada Eversi pedis.
brevis facies lateralis basis metatarsalis
fibulae. V.
Gambar 2.6 Musculi
Lateralis pada Regio
Cruralis

Anterior

Musculus Origo Insertion Fungsi


Tibialis Facies lateralis tibiae Permukaan Dorsoflexi pedis pada
anterior dan membrana medialis dan senditalocruralis;
interossea cruris di inferior tulang inversi pedis;
dekatnya. cuneiforme penopang dinamik
mediale dan arcus medialis pedis.
permukaan yang
berdekatan pada
basis metatarsalis
I.
Extensor 1/2 bagian tengah Permukaan dorsal Extensi hallux dan
halluces facies medialis basis phalangis dorsoflexi pedis.
longus fibulae dan distalis hallux.
permukaan
membrana interossea
cruris di dekatnya.
extensor 1/2 bagian proximal Melalui perluasan Extensi 4 digiti pedis
digitorum facies medialis digitalis dorsal paling lateral dan
longus fibulae dan menuju basis dorsoflexi
permukan yang phalangis distalis pergelangan kaki.
terkait condylus dan basis
lateralis tibiae. phalangis media 4
digiti pedis paling
lateral.
Fibularis Bagian distalis Permukaan Dorsoflexi dan eversi
tertius facies medialis dorsomedialis pedis.
fibulae. basis metatarsalis
V

Gambar 2.7 Musculi


Anterior pada Regio
Cruralis
Pedis

Aspectus Dorsalis Pedis

Musculus Origo Insertion Fungsi


Extensor Permukaan Basis phalangis Extensi sendi
haliucis brevis superolateralis proximalis hallux nnetatarsophalangealis
dan extensor tulang calcaneus. dan sisi-sisi lateral hallux dan extensi
digitorum tendo musculus digiti pedis II-IV.
brevis extensor digitorum
longus II-IV.

Region Plantaris Pedis

Lapis pertama
Musculus Origo Insertion Fungsi
Adductor Processus medialis Sisi medialis basis Abduksi dan
hallucis tuber calcanei. phaiangis flexi hallux pada
proximalis hallux. sendi
metatarsophalangea
Flexor Processus medialis Sisi-sisi Flexi 4 digiti pedis
digitorum tuber cakanei dan permukaan planta paling lateral pada
brevis aponeurosis plantaris phalanges media 4 sendi
digiti pedis paling interphalangeales
lateral proximales
Abcuctor Processus lateralis Sisi lateral basis Abduksi digitus
digiti minimi dan medialis tuber phalangis minimus pada sendi
calcanei, dan pita proximalis digitus metatarsophalangea
jaringan ikat yang minimus
menghubungkan
tulang cakaneus
dengan basis
metatarsalis V
Lapis kedua
Musculus Origo Insertion Fungsi
Quadratus Permukaan medialis Sisi lateral tendo Membantu tendo
plantae tulang calcaneus dan musculus flexor muscu)us flexor
processuslateralis digitorum longus digitorum longus
tuber calcanei pada regio daiam gerak flexi
plantaris pedis digiti pedis II-V
bagian proximal
Lumbricales Lumbricalis I—sisi Tepi-tepi bebas Flexi sendi
medial tendo bagian medialis metatarsophalangea
musculus flexor vaginae tendinum dan extensi sendi
digitorum longus musculorum interphalangeales.
terkait dengan extensorum digiti Bekerja melalui
digitus II; pedis II-V vaginae tendinum
lumbricales II, musculorum
III,dan IVpermukaan extensorum untuk
yang berdekatan menahan extensi
tendo musculus berlebihan sendi
flexor digitorum metatarsophalangeales
longus dan flexi sendi
interphalangeales
ketika tumit beranjak
dari tempat pijakan
selama proses
berjalan.

Lapis ketiga
Musculus Origo Insertion Fungsi
Flexor Permukaan planta Sisi-sisi lateral Flexi sendi
halluces tulang cuboideum dan dan medial basis metatarsophalangealis
brevis cuneiforme laterale; phalangis hallux
tendo muscufus tibialis proximalis
posterior hallux
Adductor Caput transversurn : Sisi lateral basis Adduksi hallux
hallucis ligamenta terkait sendi phalangis pada sendi
metatarsophalangeales proximalis metatarsophalangealis
dari 3 digiti pedis paling hallux
lateral;
Caput obliquum : basis
metatarsales II-IV dan
dari selubung
pembungkus musculus
fibularis longus
Flexor digiti Basis metatarsalis V dan Sisi lateral basis Flexi digitus minimus
minimi brevis selubung terkait tendo phalangis pada sendi
rnusculus fibularis proximatis metatarsophalangealis
longus digitus minimus

Lapis keempat
Musculus Origo Insertion Fungsi
Mm. Sisi sisi tulang Vaginae tendinum Abduksi digiti pedis
Interossei dorsales metatarsi musculorum II-II/ pada sendi
dorsales yang berdampingan extensorum dan metatarsophalangeales;
(empat otot) basis phalangis bekerja melalui
proximalis digiti vaginae tendinum
pedis II-IV musculorum
extensorum untuk
menahan extensi sendi
metatarsophalangeales
dan flexi sendi
interphalangeales
Mm. Sisi sisi medial Vaginae tendinum Adduksi digiti
Interossei tulang metatarsi III- musculorum pedisIII-V pada sendi
plantares (tiga V extensorum dan metatarsophalangeales;
otot) basis phalangis bekerja melaiui
proximalis digiti vaginae tendinum
pedis. musculorum
extensorum untuk
menahan extensi sendi
metatarsophalangeales
dan flexi sendi
interphalangeales

Gambar 2.8 Lapis Pertama dan Kedua pada Regio Plantaris Pedis
Gambar 2.9 Lapis Ketiga dan Keempat pada Regio Plantaris Pedis

C. Articulation pada Extermitas Inferior


 Articulation Coxae
Merupakan sendi synovialis antara caput ossis femoris dan acetabulum
os coxae yang berwujud sebagai bola dan mangkok bersumbu banyak
(spheroidea/ball and socket).

Apabila mempertimbangkan efek kerja musculus pada sendi coxae,


adanya collum ossis femoris yang panjang dan angulasi colium terhadap
corpus ossis femoris harus selalu diingat. Sebagai contoh, rotasi femur ke
medial dan lateral melibatkan musculi yang menggerakkan trochanter major,
berturut-turut, ke depan dan ke belakang, relatif terhadap acetabuium. Facies
articulario sendi coxae adalah:

• Caput ossis femoris yang berbentuk spheroid/bola

• Facies funata acetabuli tulang pelvicum

Pada articulation coxae dapat diadakan gerak fleksi-ekstensi, abduksi-adduksi,


endorotasi-eksorotasi, dan sirkumduksi.

 Articulation Genus
Sendi genus merupakan sendi synovialis terbesar pada tubuh manusia.
Rincian gerak sendi genus adalah kompleks, namun pada dasarnya sendi
genus merupakan sendi ginglymus/ engsel. Sendi genus terdiri dari:
 Persendian di antara femur dan tibia, yang menopang berat tubuh.
 Persendian di antara patella dan femur, yang memungkinkan tarikan
musculus quadriceps femoris tearah ke anterior melalui genus menuju tibia
tanpa melelahkan tendo.

Gerak utama ialah fleksi dan ekstensi; sedikit rotasi dapat dilakukan sewaktu
lutut terfleksi. Sewaktu tungkai bawah terekstensi maksimal, lutut "terkunci"
karena terjadi endorotasi femur pada tibia. Ini membuat extremitas inferior
bagaikan tiang yang kokoh dan lebih sesuai untuk menyangga beban. Untuk
“membuka kunci" musculus popliteus berkontraksi, dan menyebabkan
eksorotasi femur sehingga lutut dapat difleksikan.
Sekitar lutut terdapat banyak bursa karena tendo terbanyak sekitar lutut
melintas sejajar dengan tulang dan menarik dalam arah membujur lewat
articulatio genus. Beberapa genus berhubungan dengan rongga sinovial
articulation genus : bursa suprapatellaris, bursa musculi poplitei, bursa
anserina, dan bursa subtendinea musculi gastrochenemii.

 Articulatio Tibiofibularis

Articulatio tibiofibularis menghubungkan os tibia dan os fibula pada ujung-


ujungnya sebelah proximal dan distal. Sendi tibiofibularis proximalis yang
kecil merupakan sendi tipe synovialis dan hanya memungkinkan sedikit
gerak.
Articulatio Tibiofibularis Superior
Adalah sendi synovial datar. Gerak ringan terjadi pada dorsofleksi dan fleksi
plantar kaki.
Articulatio Tibiofibularis Inferior
Adalah sebuah sendi jaringan ikat (sindesmosis). Pada sendi ini dapat terjadi
gerak-gerak ringan untuk menyesuaikan talus sewaktu dilakukan dorsofleksi
kaki.
 Articulation Talocruralis
Sendi talocruralis merupakan tipe synovialis dan melibatkan talus pedis dan
tibia dan fibula pada regio cruralis.
Sendi talocruralis terutama memungkinkan gerakan engsel dorsoflexi dan
plantarflexi pedis terhadap regio cruralis.
Ujung distal fibula tertambat kuat pada ujung distal tibia yang lebih besar oleh
ligamenta yang kuat. Bersama-sama, fibula dan tibia membentuk suatu
gabungan rongga sendi yang dalam sebagai tempat bagi perluasan corpus tali
bagian atas:
 Atap rongga sendi terbentuk oleh permukaan inferior ujung distal tibia.
 Sisi medial rongga sendi dibentuk oleh malleolus medialis tibiae.
 Sisi lateral rongga sendi yang lebih panjang dibentuk oleh malleolus
lateralis fibulae.
 Articulation Pedis
Articulatio subtalaris
Permukaan articular : Permukaan inferior corpus tali bersendi dengan
permukaan superior calcaneus.
Simpai sendi : Simpai jaringan ikat melekat pada tepi permukaan articular
Ligamentum : Lig. talocailcaneum mediale, ig talocalicaneum laterale, dan
lig. talocalcaneum posterius memperkuat simpai sendi; lig talocaicaneum
interosseum mengikat tulang- tulang bersatu
Gerak : Inversi dan eversi kaki
Articulatio talocalcaneonavicularis
Permukaan articular : Caput tali bersendi dengan calcaneus dan os naviculare
Simpai sendi : Simpai jaringan ikat meliputi sendi secara tak sempurna
Ligamentum : Lig. calcaneonaviculare plantare (ligarmentum pegas)
menopang caput tali.
Gerak : Gerak luncur dan rotasi mungkin terjadi
Articulatio calcaneocuboidea
Permukaan articular : Ujung anterior calcaneus bersendi dengan permukaan
posterior os cuboideum.
Simpai sendi : Simpai jaringan ikat meliputi sendi secara sempurna
Ligamentum : Lig. calcaneocuboideum dorsale, lig. calcaneocuboideumn
plantare dan lig. plantare longum mernperkuat simpai sendi
Gerak : Inversi dan eversi kaki
Articulationes tarsometatarsals
Permukaan articular : Ossa tarsi bersendi dengan basis metatarsalis
Simpai sendi : Simpai jaringan ikat meliputi sendi sempurna
Ligamentum : Ligg. tarsi interossea, ligg. tarsi plantaria, dan ligg. tarsi
dorsalia
Gerak : Meluncur
Articulationes intermetatarsales
Permukaan articular : Basis metatarsalis bersendi satu dengan yang lain
Simpai sendi : Simpai jaringan ikat meliputi sendi-sendi satu per satu
Ligamentum : Ligg. tarsi dorsalia, ligg. tarsi plantaria, dan ligg. tarsi
interossea mengikat tulang-tulang bersatu
Gerak : Mungkin sedikit gerak pada sendi satu persatu
Articulationes metatarsophalangeae
Permukaan articular : caput ossis metatarsalis bersendi dengan basis phalangis
proximal.
Simpai sendi : Simpai jaringan ikat meliputi sendi-sendi satu per satu
Ligamentum : Ligg. Collateralia memperkuat sisi-sisi sirnpai, ligg. tarsi
plantaria menopang bagian planta simpai
Gerak : Fleksi, ekstensi, sedikit abduksi, aduksi, dan sirkumduksi
Articulationes interphalangeae pedis
Permukaan articular : Caput ossis metatarsalis bersendi dengan basis
phalangis proximalis
Simpai sendi : Simpai jaringan ikat meliputi sendi-sendi satu per satu
Ligamentum : Ligg. collateralia dan ligg. tarsi plantaria memperkuat sendi-
sendi
Gerak : Fleksi dan ekstensi
D. Ligament (Histologi) pada Extermitas Inferior
Cingulum Pelvicum
Tiga ligamenta memperkuat permukaan eksternal membrana fibrosum dan
menstabilkan sendi: ligamenta iliofemorale, pubofemorale, dan ischiofemorale.
 Ligamentum iliofemorale terletak di anterior terhadap sendi coxae dan
berbentuk segitiga. Apexnya melekat pada ilium di antara SIAI dan tepi
acetabulum dan basisnya melekat di sepanjang linea intertrochanterica ossis
femoris. Bagian-bagian ligamentum yang melekat di atas dan di bawah linea
intertrochanterica lebih tebal dari pada yang melekat pada bagian tengah linea
intertrochanterica. Hasilnya ligamentum iliofemorale memiliki bentuk seperti
huruf Y.
 Ligamentum pubofemorale terletak anteroinferior terhadap sendi coxae.
Bentuknya juga segitiga, dengan basis melekat di medial dari eminentia
iliopubica, tulang di dekatnya. dan membrana obturatoria. Ke arah lateral,
ligamentum pubofemorale bergabung dengan membrana fibrosum dan dengan
permukaan dalarn ligamentum iliofemorale.
 Ligamentum ischiofemorale memperkuat aspectus posterior membrana
fibrosum. Ligamentum ischiofemorale ke arah medtal melekat pada ischium,
tepat di posteroinferior dari acetabulum. dan ke arah lateral pada trochanter
major. di sebelah dalam dari ligamentum iliofemorale.

Genus

Ligamenta utama yang berkaitan dengan sendi genus diantaranya :

Ligamentum patellae

Pada dasarnya ligamentum patellae merupakan kelanjutan tendo musculus


quadriceps femoris di inferior dari patella. Ke arah atas ligamentum patellae
melekat pada tepi-tepi dan apex patella dan ke arah bawah pada tuberositas tibiae.

Ligamenta collaterale
Ligamenta collaterale, satu pada setiap sisi sendi, menstabilkan gerak engsel
genus.

Ke arah superior ligamentum collaterale fibulare yang berbentuk seperti tali


terlekat pada epicondylus lateralis femoris, tepat di atas sulcus untuk tendo
musculus popliteus. Ke arah inferior, ligamentum collaterale fibulare terlekat
pada suatu lekuk di permukaan lateral capitulum fibulae. Ligamentum collaterale
fibulare dipisahkan dari membrana fibrosum oleh suatu bursa

Ligamentum coliaterale tibiale yang luas dan datar, dilekatkan oleh sebagian
besar permukaan dalamnya pada membrana fibrosum yang mendasarinya. Ke
arah superior ligamentum collaterale tibiale terlekat pada epicondylus medialis
femoris, tepat di bawah tuberculum adductorium dan berjalan turun ke arah
anterior untuk melekat pada tepi medial dan permukaan medial tibia, di atas dan
di belakang tempat lekat tendo musculi sartorius, gracilis, dan semitendinosus.

Ligamenta crueiata genus

Dua ligamentum cruciatum genus terletak pada area intercondylaris genus dan
saling menghubungkan femur dan tibia. Dinamakan "cruciatum" (Bahasa Latin
untuk "berbentuk seperti silang") karena kedua ligamentum tersebut saling
menyilang pada bidang sagittalis di antara perlekatannya pada femur dan tibia:

 Ligamentum cruciatum anterius melekat pada facies di bagian anterior area


intercondylaris tibtae dan berjalan naik ke arah posterior untuk melekat pada
facies di bagian belakang dinding lateral fossa intercondylaris femoris.
 Ligamentum cruciatum posterius melekat pada aspectus posterior area
intercondylaris tibiae dan berjalan naik untuk melekat pada dinding medial
fossa intercondylaris femoris

Ligamentum cruciatum anterius menyilang di lateral dari ligamentum cruciatum


posterius ketika kedua ligamentum tersebut berjalan melalui area intercondylaris.
Ligamentum cruciatum anterius mencegah pergeseran tibia ke anterior relatif
terhadap femur dan ligamentum cruciatum posterius mencegah pergeseran ke
posterior

Pedis

Ligamentum mediale (ligamentum deltoideum)

Ligamentum mediale (deltoideum) berukuran besar, kuat), dan berbentuk segitiga.


Apexnya terlekat ke arah atas pada malleolus medialis dan basisnya yang luas
terlekat ke arah bawah pada suatu garis yang membentang dari tuberositas ossis
navicularis di bagian depan ke tuberculum mediale talus di bagian belakung.

Ligamentum mediale dibagi menjadi empat bagian berdasarkan titik perlekatan di


inferiornya.

Bagian yang melekat ke arah depan pada tuberositas ossis navicularis dan tepi
ligamentum calcaneonaviculare plantare (spring ligament) terkait, yang
menghubungkan tulang naviculare menuju sustentaculum tali tulang calcaneus di
belakang, adalah pars tibionavicularis ligamentum mediale.

 Pars tibiocalcaneus, yang terletak lebih ke tengah, melekat pada


sustentaculum tali tulang calcaneus.
 Pars tibiotalaris posterior melekat pada sisi medial dan tuberculum mediale
talus.
 Bagian keempat (pars tibiotalaris anterior) terletak di sebelah dalam dari pars
tibionavicularis dan pars tibiocalcaneus ligamentum mediale dan melekat
pada permukaan medial talus.
Ligamentum sendi talocalcaneonavicularis

Capsula sendi talocalcaneonavicularis, yang merupakan sendi synovialis,


diperkuat:

 di posterior oleh ligamentum talocalcaneare interosseum,


 di superior oleh ligamentum talonaviculare, yang berjalan di antara collum
tali dan daerah-daerah yang berdekatan pada naviculare, dan
 di inferior oleh ligamentum calcaneonaviculare plantare (spring ligament).

Bagian lateral sendi talocalcaneonavicularis diperkuat oleh ligamentum


calcaneonaviculare sebagai bagian dari ligamentum bifurcatum, yang merupakan
ligamentum berbentuk huruf Y di superior dari sendi (Gambar 6.88D). Basis
ligamentum bifurcatum terlekat pada aspectus anterior permukaan superior
calcaneus dan lengan-lengannya terlekat pada:

 permukaan dorsomedial cuboideum (ligamentum calcaneocuboideum),


dan
 bagian dorsolateral naviculare (ligamentum calcaneonaviculare).
Ligamentum calcaneonaviculare plantare (spring ligament) merupakan
ligamentum yang luas dan tebal, yang membentang sepanjang jarak di antara
sustentaculum tali di belakang dan tulang naviculare di depan (Gambar 6.88B,C).
Ligamentum tersebut menyangga caput tali, ikut serta membentuk sendi
talocalcaneonavicularis, dan menahan penurunan arcus medialis pedis.
Ligamentum plantare brevis
Sendi calcaneocuboidea diperkuat oleh ligamentum bifurcatum, ligamentum
plantare longum, dan ligamentum calcaneocuboideum plantare (ligamentum
plantare brevis).
Ligamentum calcaneocuboideum plantare (ligamentum plantare brevis) berukuran
pendek, lebar, dan sangat kuat, dan menghubungkan tuberculum calcanei menuju
permukaan inferior cuboideum. Ligamentum tersebut tidak hanya menyangga
sendi calcaneocuboidea. namun juga membantu ligamentum plantare longum
untuk menahan penurunan arcus lateralis pedis.
Ligamentum plantare longum merupakan ligamentum terpanjang pada regio
plantaris pedis dan terletak di inferior dari ligamentum calcaneocuboideum
plantare :
 Di posterior, ligamentum plantare longum melekat pada permukaan inferior
calcaneus di antara tuber calcanei dan tuberculum calcanei.
 Di anterior. ligamentum plantare longum melekat pada rigi yang luas dan
tuberculum pada permukaan inferior dari tulang cuboideum. di belakang
sulcus tendinis muscull peronei longi
Spring ligament

Ligamenta yang menyangga arcus meliputi calcaneonavi culare plantare (spring


ligament). calcaneocuboideum plantare (ligamentum plantare brevis), ligamentum
plantare longum, dan aponeurosis plantaris.

Musculi yang menyediakan penyangga dinamis bagi arcus selama berjalan


meliputi tibialis anterior dan posterioran fibularis longus.

Histologi

Sendi

 Sendi dengan sangat sedikit atau tanpa gerakan umum digolongkan sebagai
sinartrosis dan sendi dengan gerak bebas disebut diartrosis.
 Diskus intervertebralis adalah sinartrosis di kolom vertebralis yang menjadi
bantalan antarvertebra berdekatan. Setiap diskus intervertebralis terdiri atas
lapisan fibrokartilago luar yang tebal, membentuk anulus fibrosus yang kuat
dan sebuah pusat mirip gel sebagai peredam benturan di dalam, yaitu
nukleus pulposus.
 Diartrosis memiliki rongga sendi berisikan cairan sinovial sebagai pelumas,
dibungkus dalam kapsul sendi fibrosa yang kuat; ujung tulang terkait
dilapisi tulang rawan sendi hialin.
 Jaringan ikat khusus membran sinovial melapisi kapsul, dengan lipatan
terjulur ke dalam daerah tertentu dari rongga sendi.
 Sel sinovial mirip makrofag membran sinovial mengangkat debris sel aus
(wear and tear) dari cairan sinovial.
 Sel sinovial mirip-fibroblas membran sinovial menyintesis hialuronan yang
bermigrasi ke dalam cairan sinovial bersama air dari kapiler setempat untuk
melumasi dan memelihara tulang rawan sendi.
Jaringan Ikat Padat
o Jaringan ikat padat tidak teratur terutama berisikan dengan berkas
kolagen tipe I yang tersebar acak, dengan sedikit serat elastin,
memberikan pertahanan terhadap tarikan dari segala arah, juga sedikit
kelenturan.
o Jaringan ikat padat teratur, banyak pada tendo dan ligamen, memiliki
berkas-berkas kolagen tipe I parallel penting, yang sangat kuat (tetapi
dengan sedikit kelenturan) menyatukan komponen-komponen system
musculoskeletal kolagen tipe
E. Vaskularisasi pada Ekstremitas Inferior
Arteri Extermitas Inferior
Vena Extermitas Inferior

Cingulum Pelvicum
 Arteri
Arteria femoralis
Arteria utama penyuplai extremitas inferior adalah arteria femoralis dan lanjutan
dari arteria iliaca externa di abdomen. Arteria iliaca externa berubah menjadi
arteria femoralis ketika pembuluh darah tersebut lewat di bawah liga vmentum
inguinale untuk memasuki trigonum femorale pada aspectus anterior regio
femoralis. Cabang-cabang tersebut menyuplai sebagian besar regio femoralis dan
seluruh regio cruralis dan pedis.
Arteria glutea superior dan arteria glutea inferior dan arteria obturatoria
Arteria glutea superior dan arteria glutea inferior berasal dari cavitas pelvis
sebagai cabang-cabang arteria iliaca interna dan menyuplai regio glutealis. Arteria
glutea superior meninggalkan pelvis melalui foramen ischiadicum majus di atas
musculus piriformis dan arteria glutea inferior meninggalkan pelvis melalui
foramen yang sama, tetapi di bawah musculus piriformis.
Arteria obturatoria juga merupakan cabang arteria iliaca interna pada cavitas
pelvis dan berjalan melalui canalis obturatorius untuk memasuki dan menyuplai
kompartemen medialis regio femoralis (Gambar 6.19).
Cabang-cabang arteria femoralis, arteria glutea inferior, arteria glutea superior,
dan arteria obturatoria, bersama dengan cabangcabang dari arteria pudenda
interna perineum, saling berhubungan untuk membentuk anyaman anastomosis
pada regio femoralis bagian atas dan regio glutealis. Dengan adanya saluran
anastomosis tersebut memungkinkan tersedianya sirkulasi kolateral apabila salah
satu pembuluh darah terganggu.
 Vena

Venae superficiales terletak di jaringan ikat subcutaneus. Venae superficiales


membentuk dua saluran utama vena saphena magna dan vena saphena parva.
Kedua venae tersebut berasal dari arcus venosus dorsalis pedis.

Vena saphena magna berasal dari sisi medial arcus venosus dorsalis pedis, dan
kemudian berjalan naik di sisi medial regio cruralis, genus, dan regio femoralis
untuk berhubungan dengan vena femoralis tepat di inferior ligamentum inguinale.

Vena saphena parva berasal dari sisi lateral arcus venosus dorsalis pedis,
berjalan naik di permukaan posterior regio cruralis, dan kemudian menembus
fascia dalam untuk bergabung dengan vena poplitea di posterior terhadap genus;
di proximal genus, vena poplitea akan menjadi vena femoralis.

Femur
 Arteri

Arteri Asal Jalur Lintas Distribusi


A. femoralis Lanjutan a. Melintas ke distal Permukaan paha
iliaca melalui trigonum anterior dan
externa distal femorale, memasuki anteromedial
dari canalis
lig. inguinale adductorius, dan
berakhir
pada hiatus tendineus
[adductorius]
A. profunda A. femoralis, Melintas ke distal, di Aa. perforantes
femoris kira-kira belakang menembus
4 cm distal dari m. adductor longus m. adductor ke
ig. Inguinale kompartemen
paha posterior
A. A. profunda Melintas ke lateral di R. ascendens
circumflexa femoris belakang mengurus
femoris mungkin dari m. sartorius dan m. pendarahan daerah
lateralis a. femoralis rectus gluteal sebelah
femoris dan anterior,r.
membentuk tiga transversus
cabang melingkari femur, r.
descendens turun
ke lutut dan
bergabung dengan
anastomosis di lutut
A. A. profunda Melintas ke medial dan Mengantar darah
circumflexa femoris posterior terbanyak
femoris atau mungkin antara m. pectineus dan kepada caput
medialis dari m. iliopsoas femoris
a. femoralis memasuki daerah r. transversus turut
gluteal, dan terpecah membentuk
menjadi dua cabang anastomosis krusiat
paha;
r. ascendens
mengikuti
a. glutealis inferior
A. A. iliaca interna Melintas lewat for. R. anterior mengurus
obturatoria obturatum, pendarahan m.
memasuki obturator
kompartemen paha externus, m.
medial, dan terpecah pectineus, otot
menjadi otot aduktor paha,
r. anterior dan r. dan m.
posterior gracilis; r. posterior
memasok
otot-otot yang
melekat pada
tuber ischiadicum

 Vena
Vena Femoralis
Vena femoralis memasuki paha di sebelah medial arteria femoralis dan
melintas di atas musculus pectineus. Vena femoralis berakhir posterior
dari ligamentum inguinale karena beralih menjadi vena iliaca externa. Di
bagian distal trigonum femorale vena femoralis terletak lebih profunda
daripada arteria femoralis dan menampung vena profunda femoris, vena
saphena magna dan anak cabang lain.

Regio Gluteal

 Arteri

Arteri Jalur Lintas Distribusi


A. glutea Memasuki daerah gluteal lewat Ramus superficialis m.
superior for. ischiadicum majus, kranial gluteus maximus
m. piriformis, dan membagi diri Ramus profundus: melintas
menjadi r. superficialis dan r. antara m. gluteus medius dan
profundus, mengadakan m. gluteus minimus;
anastomosis dengan a. glutea mengantar darah kepada
inferior dan a. circumflexa kedua otot tersebut, serta
femoris medialis kepada m. tensor fasciae
latae
A glutea Memasuki daerah gluteal lewat Memasok darah kepada m.
inferior for. ischiadicum majus, kaudal m. gluteus maximus, m.
piriformis, dan melintas ke distal obturator internus, m
di sebelah medial n ischiadicus; quadratus femoris, dan
mengadakan anastomosis dengan bagian proksimal mm.
a. glutea superior dan turut ischiocrurales
membentuk anastomosis krusiat
di paha yang melibatkan a
perforansi dari a profunda femoris
dan a. circumflexa femoris
medialis dan a circumflexa
femoris lateralis
A. pudenda Memasuki daerah gluteal lewat Memasok darah kepada alat-
interna for. ischiadicum majus dan alat kelamin luar dan otot-
melintas ke distal di sebelah otot daerah pelvis tidak
dorsal spina ischiadica memasuki mengurus pendarahan daerah
perineum lewat for gluteal
ischiadicum minus

 Vena
Vena-vena gluteal adalah anak cabang vena iliaca interna. Vena glutea
superior dan vena glutea inferior mengiringi arteri-arteri yang sesuai lewat
foramen ischiadicum (sciaticum) majus, masing-masing kranial dan
kaudal terhadap musculus piriformis. Vena-vena ini berhubungan dengan
anak cabang vena femoralis, dan dengan demikian menyediakan lintasan
alternatif untuk penyaluran balik darah dari extremitas inferior, jika vena
femoralis tersumbat atau perlu diikat. Vena pudenda interna mengikuti
arteria pudenda interna dan bergabung untuk membentuk vena tunggal
yang bermuara ke dalam vena iliaca interna. Vena-vena ini menyalurkan
darah dari alat-alat kelamin luar dan daerah perineum.

Fossa Poplitea

 Arteri Poplitea
Adalah lanjutan arteria femoralis dan berawal di tempat arteri melewati
hiatus tendineus (adductorius]. Arteria poplitea melintas inferolateral
dalam fossa poplitea dan berakhir pada tepi bawah musculus popliteus
dengan bercabang menjadi arteria tibialis anterior dan arteria tibialis
posterior. Dari arteria poplitea dilepaskan lima cabang ke lutut untuk
mengantar darah kepada capsula dan ligamentum - ligamentum articulatio
genus. Cabang-cabang muskular arteria poplitea mengurus pendarahan
musculi ischiocrurales, musculus gastrocnemius, musculus soleus, dan
musculus plantaris, Cabang-cabang muskular proksimal arteria
poplitea membentuk anastomosis dengan bagian akhir arteria profunda
femoris dan arteri-arteri gluteal profunda yang klinis penting.
 Vena popliteal terbentuk pada tepi distal musculus popliteus, atau
mungkin juga berwujud sebagai beberapa vena kecil. Sepanjang jalur
lintasnya, vena poplitea terletak lebih superfisial terhadap arteria poplitea,
keduanya terbungkus dalam sarung jaringan ikat yang sama. Vena
poplitea berakhir pada hiatus tendineus [adductorius] dengan beralih
menjadi vena femoralis.

Region Cruralis
Arteri Asal Jalur Lintas Distribusi
A poplitea Lanjutan a. Melalui fossa poplitea ke A. superior genus, a,
femoralis pada tungkai bawah; berakhir media genus, a.
hiatus tendineus pada batas bawah m. inferior genus ke
(adductorius) popliteus dengan aspek lateral dan
dalam m. bercabang dua menjadi medial lutut
adductor a. tibialis anterior dan
magnus a. tibialis posterior
A. tibialis A poplitea Memasuki Compartimentum
anterior compartimentum anterius tungkai
anterius melalui celah bawah
pada bagian atas
membrana interossea
cruris dan melintas ke
distal pada membrane
interossea cruris antara
m. tibialis anterior dan
m. extensor digitorum
longus
A. dorsalis Lanjutan a. Melintas ke distal dalam Otot-otot dorsum
pedis tibialis anterior arah anteromedial ke pedis, menembus m.
distal dari spatium interosseum I interosseus dorsalis
retinaculum dan bercabang menjadi I untuk membantu
musculorum a. plantaris dan a. membentuk arcus
extensorum arcuata plantaris
inferius
A. tibialis A poplitea Melintas lewat Compartimentum
posterior compartimentum posterius dan
posterius tungkai bawah compartimentum
dan berakhir distal dari laterale tungkai: r.
retinaculum flexorum circumflexus
dengan bercabang fibularis bergabung
membentuk a. plantaris dengan anastomosis
medialis dan a. plantaris sekeliling lutut, a.
lateralis nutriens melintas ke
tibia
A fibularis A. tibialis Melintas ke distal dalam Compartimentum
posterior compar timentum posterius tungkai
posterius, dekat pada bawah; r. perforans
septum intermusculare memasok darah
cruris posterius kepada
compartimentum
laterale tungkai
bawah
Pedis
 Arteri
Arteria tibialis posterior dan arcus plantaris
Arteria tibialis posterior memasuki pedis melalui canalis tarsi pada sisi medial
regiones talocruralis dan diposterior dari malleolus medialis. Di sini arteria tibialis
posterior terbelah dua menjadi arteria plantaris medialis yang kecil dan arteria
plantaris lateralis yang lebih besar.
Arteria dorsalis pedis
Arteria dorsalis pedis merupakan kelanjutan arteria tibialis anterior. Arteri ini
merupakan pemasok darah sekunder untuk kaki dan menambah pasokan darah
melalui a. tibialis posterior. Arteria dorsalis pedis berjalan ke arah anterior di atas
aspectus dorsalis tulang talus, naviculare, dan cuneiforme intermedium, dan
kemudian berjalan ke arah inferior, sebagai arteria plantaris profundus, di antara
kedua caput musculus interosseus dorsalis I untuk bergabung dengan arcus
plantaris profundus pada regio plantaris pedis.
Cabang-cabang arteria dorsalis pedis meliputi rami tarsales laterales dan ramus
tarsalis medialis, arteria arcuata, dan arteria metatarsalis dorsalis I.
Arteria plantaris lateralis
Arteria plantaris lateralis berjalan ke arah anterolateral di dalam regio plantaris
pedis, pertama-tama berada di sebelah dalam dari ujung proximal musculus
abductor hallucis, kemudian di antara musculus quadratus plantae dan museulus
flexor digitorum brevis (Gambar 6.105). Arteria plantaris lateralis mencapai basis
metatarsalis V, dan arteria tersebut terletak pada alur di antara musculus flexor
digitorum brevis dan musculus abductor digiti minimi. Dari sini, arteria plantaris
lateralis melengkung ke arah medial untuk membentuk arcus plantaris profundus,
yang menyilang bagian dalam bidang regio plantaris pada basis metatarsales dan
musculi interossei.
Cabang-cabang utama arcus plantaris profundus meliputi: sebuah ramus digitalis
menuju sisi lateral digitus minimus:
 Empat arteria metatarsalis plantaris, yang mengeluarkan rami digitales menuju
sisi-sisi yang berdampingan digiti pedis I-V dan sisi medial hallux: dan
 Tiga arteria perforans. yang berjalan di antara basis metatarsales II-V untuk
beranastomosis dengan pembuluh-pembuluh darah pada aspectus dorsalis
pedis.
Arteria plantaris medialis
Arteria plantaris medialis berjalan di dalam regio plantaris pedis dengan melintas
di sebelah dalam dari ujung proximal musculus abductor hallucis (Gambar 6.105).
Arteria plantaris medialis mengeluarkan sebuah ramus profundus menuju musculi
di dekatnya dan kemudian berjalan ke depan pada alur di antara musculus
abductor hallucis dan musculus flexor digitorum brevis. Arteria plantaris medialis
berakhir dengan bergabung menuju ramus digitalis arcus plantaris profundus,
yang menyuplai sisi medial hallux.
Di dekat basis metatarsalis I, arteria plantaris medialis mengeluarkan cabang
ramus superficialis yang terbagi menjadi tiga-pembuluh darah yang berjalan di
superficialis dari musculus flexor digitorum brevis, untuk bergabung dengan
arteriae metatarsales plantares arcus plantaris profundus.
 Vena

Terdapat jalinan venae superficiales dan venae profundae yang saling


berhubungan pada pedis. Venae profundae menyertai arterianya. Venae
superficiales bermuara ke dalam arcus venosus dorsalis pedis pada permukaan
dorsum pedis, di atas metatarsi:

 Vena saphena magna berasal dari sisi medial arcus dan berjalan di anterior
dari malleolus medialis dan menuju sisi medial regio cruralis.
 Vena saphena parva berasal dari sisi lateral arcus dan berjalan di posterior
dari malleolus lateralis dan menuju sisi belakang regio cruralis
F. Pergerakan pada Ekstremitas Inferior
Mekanisme penguncian/locking mechanism
Ketika berdiri tegak, sendi genus terkunci pada posisinya, sehingga mengurangi
sejumlah kinerja musculare yang dibutuhkan untuk mempertahankan posisi
berdiri tegak.
Salah satu komponen mekanisme penguncian adalah perubahan bentuk dan
ukuran permukaan-permukaan femur yang bersendi dengan tibia :
 Pada posisi flexi. permukaan tersebut berupa daerah melengkung dan
membulat pada aspectus posterior condyli femoris.
 Ketika genus diextensikan, permukaan tersebut berubah menjadi daerah luas
dan datar pada aspectus inferior condyli femoris
Sebagai konsekuensinya permukaan-permukaan sendi menjadi lebih besar dan
lebih stabit pada extensi.
Komponen lain mekanisme penguncian adalah rotasi femur ke medial terhadap
tibia selama extensi.
Gerak-gerak pada sendi coxae adalah flexi, extensi, abduksi, adduksi, rotasi ke
medial dan lateral, dan circumduksi (Gambar 6.3).
Gerak-gerak pada sendi genus adalah terutama flexi dan extensi. Gerak-gerak
pada sendi talocruralis adalah dorsoflexi (gerak sisi dorsal pedis ke arah crus) dan
plantarflexi.
G. Innervasi
Inervasi ekstremitas bawah oleh plexus lumbosacralis.
Plexus Extermitas Superior
Nervus Extermitas Inferior
Nervus Kulit Extermitas Inferior
Femur

Nervus Asal Jalur Lintas Distribusi


N genito Plexus Turun pada permukaan R. femoralis
femoralis lumbalis ventral m. psoas major dan mempersarafi kulit
(L1 dan L2) membentuk r. genitalis dan di atas trigonum
r. femoralis femorale; r. genitalis
mengurus persarafan
scrotum atau labium
majus pudendi
N. ltio- Plexus Melalui canalis inguinalis R. femoralis
inguinalis lumbalis dan membagi menjadi mengurus persarafan
(L1) r.femoralis dan nn. scrotales kulit di atas trigonum
anteriores atau nn. tabiales femoralis
anteriores
N. cutaneus Plexus Melalui for. ischiadicum Selain ke bokong,
femoralis sacralis kaudal dari m. piriformis, juga mempersarafi
posterior (S2-S3) melintas di sebelah dalam kulit paha bagian
m. gluteus maximus dan posterior
keluar di tepi kaudal otot ini
N. cutaneus Plexus Melintas dorsal lig Mempersarafi kulit
femoris lumbalis inguinale, 2-3 cm sebelah pada sisi anterior dan
lateralis (L2 dan L3) medial spina iliaca anterior lateral paha
superior
N. cutaneus N. femoralis Dilepaskan dalam trigonum Kulit paha di bagian
femoris femorale dan menembus medial dan anterior
medialis fascia lata paha
dan n.
cutaneus
femoris
intermedius
N. femoralis Plexus Melintas dorsal dari Mempersarafi otot-
lumbalis pertengahan lig. inguinale, otot paha anterior,
(L2-L4) lateral dari pembuluh articulatio coxae dan
femoralis, dan membentuk articulatio genus, dan
cabang-cabang otot dan kulit paha sebelah
kulit anteromedial
N. Plexus Memasuki daerah gluteal Divisi tibial
ischiadicus sacralis lewat for. ischiadicum mempersarafi otot-
[sciaticus) (L4-S3) majus, kaudal dari m otot hamstring,
piriformis, melintas ke kecuali kepala
distal pada aspek posterior pendek m. biceps
paha, dan membentuk femoris yang
tibialis dan n. fibularis dipersarafi oleh
communis divisi fibular
komunis,
melepaskan cabang.
cabang artikular ke
articulation coxae
dan articulatio genus
N. Plexus Memasuki paha lewat for R. anterior
obturatorius lumbalis obturatum dan bercabang : mempersarafi m.
(L3-L4) anterior turun antara m. adductor longus, m.
adductor longus dan m adductor brevis, m.
adductor brevis, posterior gracilis, dan m.
turun antara m. adductor Pectineus; r.
brevis dan adductor magnus posterior
mempersarafi m.
obfurator externus
dan m. adductor
magnus

Gluteal

Nervus Asal Jalur Lintas Distribusi


Rr. clunium Superiores Rr. clunium superiores dan Kulit bokong atau
superiores, ramus posterior rr. clunium daerah gluteal
fr clunium nn spinales medii keluar lewat for. sampai sejauh
medii, dan lumbales I-III sacralia posteriora trochanter major
ff. clunium Medii ramus dan memasuki daerah
inferiores posterior gluteal.
nn spinales Rr clunium inferiores
sacrales I-111 melingkari tepi kaudal m.
Inferiores n. gluteus maximus
cutaneous
femoralis
posterior
N. Plexus sacralis Meninggalkan pelvis lewat Tidak
ischiadicus (L4-S3) for. ischiadicum majus, mempersarafi
kaudal m. piriformis, dan otot-otot di daerah
masuk daerah gluteal gluteal
N. cutaneus Plexus sacralis Meninggalkan pelvis lewat Kulit bokong rr.
femoralis (S1-53) for ischiadicum majus, clunium inferiores
posterior kaudal m. piriformis; kulit paha dan
melintas di sebelah dalam betis bagian
m. gluteus posterior
maximus, dan keluar dari
tepi kaudalnya
N. gluteus Rami anteriores Meninggalkan pelvis lewat M. gluteus medius
superior nn. spinales L4- for. ischiadicum majus, m. gluteus
S1 kranial m. piriformis dan minimus
melintas antara m. gluteus dan m. tensor
medius dan m. gluteus fasciae latae
minimus
N. gluteus Rami anteriores Meninggalkan pelvis lewat M gluteus
inferior nn spinales L5- for. ischiadicum majus, maximus
S2 kaudal m piriformis, dan
terpecah menjadi beberapa
cabang
Untuk otot Rami anteriores Meninggalkan pelvis lewat Sendi panggul m.
paha nn spinales L4 for ischiadicum majus, di gemellus inferior
m. quadratus L5, dan S1 sebelah dalam n. ischiadicus dan m. quadratus
femoris femoris
N. pudendus Rami anteriores Memasuki daerah gluteal Sumber inervasi
nn spinales lewat for. ischiadicum untuk perineum
sacrales II-IV majus, kaudal m. piriformis, tidak
melintas ke distal di sebelah mempersarafi
dorsal lig. sacrospinale ; struktur di daerah
memasuki perineum lewat gluteal
for. ischiadicum minus
Untuk m. Rami anteriores Memasuki daerah gluteal M. gemellus
obturator nn spinales L5. lewat for. ischiadicum superior dan m.
internus S1, dan S2 majus, kaudal m. obturator internus
piriformis ; melintas ke
distal di
sebelah dorsal spina
ischiadica ; memasuki for.
ischiadicum minus dan
memasuki m. obturator
internus

Region Cruralis

Nervus Asal Jalur Lintas Distribusi


N N. femoralis Melintas ke distal bersama Mempersarafi kulit
saphenous pembuluh tungkai bawah dan
femoralis lewat trigonum kaki sebelah medial
femorale dan canalis
adductorius, lalu mengiringi
v. saphena magna ke distal
N suralis Biasanya Melintas ke distal antara Mempersarafi kulit
dipercabangka kedua caput tungkai bawah
n dari n. tibialis m. gastrocnemius dan sebelah posterior
dan n. fibularis menjadi superfisial di dan lateral, dan sisi
communis pertengahan tungkai bawah; lateral kaki
mengikuti v. saphena parva
ke distal dan melingkari
malleolus lateralis di
sebelah bawahnya untuk
menuju ke sisi lateral kaki
N tibialis N. ischiadicus Melintas ke distal lewat Mempersarafi otot-
fossa poplitea pada otot posterior
permukaan m popliteus, tungkai bawah dan
lalu pada m. tibialis articulatio genus
posterior bersama
pembuluh tibialis, berakhir
di bawah retinaculum
musculorum extensorum
dengan bercabang menjadi
n. plantaris medialis dan n.
plantaris lateralis
N. fibularis N. ischiadicus Terpisah dari n. tibialis Mengurus persarafan
communis pada puncak fossa poplitea kulit tungkai bawah
dan mengikuti tepi medial pada sisi lateral
m. biceps femoris dan melalui cabangnya,
tendonya, melintas pada yakni n. cutaneus
bagian posterior caput surae
fibulae, lalu melingkar ke lateralis juga
depan pada collum fibulae, mempersarafi
di sebelah dalam m. articulatio genus
fibularis (peroneus] longus, melalui cabang
dan di sini artikular
terpecah menjadi n.
fibularis profundus
dan n. fibularis superficialis
N. fibularis N. fibularis Dilepaskan antara m Mempersarafi m.
superficialis communis fibularis (peroneus] longus fibularis (peroneus)
dan collum fibulae, turun longus dan m.
dalam compartimentum fibularis (peroneus]
laterale tungkai bawah: brevis, dan kulit
menembus fascia profunda sepertiga distal
pada sepertiga distal permukaan anterior
tungkai bawah dan tungkai bawah dan
selanjutnya terletak dorsum pedis
subkutan
N. fibularis N. fibularis Berawal antara m. fibularis Mempersarafi otot-
profundus communis (peroneus) longus dan otot tungkai bawah
collum fibulae, menembus anterior, dan kulit
m. extensor digitorum celah interdigital
longus dan melintas ke pertama; melepaskan
distal pada membrana cabang-cabang
interossea cruris; menyilang artikular ke semua
ujung distal tibia dan sendi yang
memasuki dorsum pedis dilewatinya

Pedis
Nervus Asal Jalur Lintas Distribusi
N saphenus N femoralis Dilepaskan di trigonum Mempersarafi kulit
(1) femorale dan melintas ke sisi medial
distal melalui paha dan kaki, ke depan sampai
tungkai bawah mengiringi sejauh
v. saphena magna ke caput ossis
malleolus medialis dan metatarsalis I
berakhir pada sisi medial
kaki
N fibularis N fibularis Menembus fascia Mempersarafi kulit
superficialis communis profunda pada sepertiga dorsum pedis dan
(2) distal tungkai bawah, semua jan, kecuali sisi
menjadi saraf kulit kaki lateral digitus quintus
dan melepaskan cabang- (digitus minimus) dan
cabang ke kaki dan jari- sisi-sisi berhadapan
jari kaki digitus primus (hallux)
dan digitus secundus
N. fibularis N fibularis Melintas di bawah Mempersarafi m.
profundus communis retinaculum extensorum extensor digitorum
(3) untuk memasuki dorsum brevis dan kulit sisi-
pedis sisi berhadapan digitus
primus (hallux) dan
digitus secundus
N. plantaris Cabang Melintas ke distal di kaki Mempersarafi kulit
medialis (4) terminal n. antara m. abductor sisi medial telapak
tibialis yang hallucis dan m. flexor kaki dan sisi-sisi tiga
lebih besar digitorum brevis, dan jari kaki pertama, juga
bercabang menjadi mempersarafi m.
cabang-cabang untuk otot abductor halluces, m.
dan kulit flexor digitorum
brevis, m. flexor
hallucis brevis dan m.
lumbricalis
N plantaris Cabang Melintas ke lateral di kaki Mempersarafi m.
lateralis (5) terminal n. antara m. quadratus quadratus plantae, m.
tibialis yang plantae dan m. flexor abductor digiti
lebih kecil digitorum brevis dan minimi, dan m flexor
terpecah menjadi digiti
superficialis dan minimi brevis; r.
profundus profundus
mempersarafi m.
interosseus plantaris
dan m. interosseus
dorsalis, tiga mm.
lumbricales laterales,
serta m. aductor
hallucis; juga
mempersarafi kulit
telapak kaki lateral
terhadap garis
pembelah digitus
quartus
N suralis (6) Biasanya Melintas inferior terhadap Bagian lateral kaki
dilepaskan n. malleolus lateralis ke sisi
tibialis dan lateral kaki
n. fibularis
communis
Ram N tibialis dan Melintas dari bagian Kulit kaki
calcanei (7) n. suralis distal aspek posterior
tungkal bawah ke kulit di
tumit
DAFTAR PUSTAKA
1. Paulsen, F. Waschke, J. Sobotta. Edisi 14. Indonesia: Elseiver; 2006
2. Keith L. Moore , Arthur F. Dalley AM. A. Clinically Oriented Anatomy. Edisi
7. China; 2014.
3. Drake, L.R. Gray’s Basic Anatomy. Canada: Elseiver; 2012
4. Tortora, J.G. Dasar Anatomi & Fisiologi. Indonesia: EGC; 2020
5. Mescher, LA. Histologi Dasar Junqueira. Indonesia: EGC; 2016

VIDEO
1. https://youtu.be/0ISrw2R9EDQ

Anda mungkin juga menyukai