BLOK 1.2
NPM : 120170133
Kelompok : 2A
FAKULTAS KEDOKTERAN
CIREBON
2020
Skenario 4
STEP 1
1. Luka laserasi : jenis luka robek atau goresan ringan tetapi bisa juga berupa
luka yg dalam dengan bentuk tidak teratur.
2. Ligament : pembungkus tulang dengan tulang yang diikat oleh sendi.Beberapa
ligament berbeda struktur fibrosanya. Beberapa menjadi ikatan fascia atau
peritonumberindurasi,yang lain merupakan milik pembuluh atau organ organ
fetus.
3. Jaringan dermis : lapisan kulit dibawah epidermis yang terdiri darai jaringan
ikat dan bantal tubuh dari setres dan ketegangan serta terdapat ujung saraf
yang menyediakan indera peraba dan panas.
4. Pemeriksaan radiologi : untuk mendiagnosis dan menunjang prosedur
medis.berguna untuk membantu dokter melihat kondisi bagian dalam tubuh
pasien.menguunakan sinar radiasi
5. Articulatio genu dextra: Dibentuk oleh ujung distal condylus femoris dengan
ujung proximal condylus tibiae dan dengan facies dorsalis patella.
6. Fraktur tulang : kondisi ketika tulang patah sehingga posisi atau bentuknya
berubah. patah tulang terjadi jika tulang menerima tekanan atau yang
kekuatannya lebih besar daripada kekuatan tulang
7. Regio femoris dextra:daerah tulang paha bagian kanan.
8. Arteri dorsalis pedis: pembuluh darah tungkai bawah yang membawa darah
beroksigen ke permukaan punggung kaki . Letaknya 1/3 dari malleolus
medial.
STEP 2
STEP 3
1. Struktur tulang :
os coxae,os sarum os femur,os patella,os tibia,os fibula,os tarsal,os meta tarsal
dan os phalanges.
Regio :
Regio glutealis/bokong, di anterior regio femoralis/paha, regio
cruralis/tungkai bawah, pedis/kaki.
Musculus :
m. iliacus, m. psoas major, m. psoas minor, m. gluteus maximus, m. gluteus
medius, m. gluteus minimus, m. tensor fascia latae, m. piriformis, m.
obturator internus, m. gamellus superior, m. gamellus inferior, m. quadratus
femoris, m. obturator externus, m. quadriceps femoris, m. sartorius, m.
pectineus, m. gracilis, m. adductor brevis, m. adductor longus, m. adductor
magnus, ,. biceps femoris, m. semitendinosus, m. semimembranosus.
Vaskularisasi:
a. femoralis, a. profundal femoris, a. obturatoria, a. circumflexa femoris
medialis
Inervasi : cabang dari plexus lumbalis dan plexus sacralis
Articulatio :
1)Articulati coxae,
2)Articulatio genus,
3)Articulatio talocruralis,
4)Articulatio talocalcaneonavicularis,
5)Articulationes pedis
2. Ligament pada lutut : ligament patella, ligament collaterale tibiale
3. 1.Ligamentum sacroilliaca anterior
2. Ligamentum sacroilliaca interossea
4. Ligamentum sacroilliaca posterior longgum dan breve
5. Ligamentum sacrotuberosum
6. Ligamentum sacrospinosum
b.Fungsi Ligamen
Ligamen berfungsi untuk menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya
dan membantu pergerakan pada persendian.
c.Mekanisme Kerja Ligamen
Tendon membantu pergerakan sendi dengan cara mentransmisikan tekanan
dari otot ke tulang, lalu dilanjutkan oleh ligamen yang berfungsi untuk
melanjutkan gaya yang ditransmisikan otot antartulang sehingga terjadi
pergerakan.
4. Extensi, flexi, abduksi,adduksi,rotasi internal,rotasi ekxternal, cirkumduksi
STEP 4
1. Struktur tulang :
Regio :
Musculus :
Vaskularisasi:
Nyeri pada kasus ini kemungkinan berasal dari nervus bagian patella pada
nervus tibualis dan nervus fibularis comunis, nervus femoralis.
Articulatio : 1)Articulati coxae, 2)Articulatio genus, 3)Articulatio
talocruralis, 4)Articulatio tibiofibularis proximalis 5)Articulatio tibiofibularis
distalis 6)Articulatio talocurularis 7)Articulationes tasrsi
Ossa
Musculus
Ligamen dan
origo dan
histologinya
insersio fungsi
Ektremitas
inferior
Gerakan Inervasi
Vaskularisasi :
Articulatio arteri dan
vena
STEP 5
Refleksi Diri :
Dari kasus ini saya mengetahui bahwa Seorang laki-laki berusia 24 tahun
datang ke puskesmas karena nyeri di lutut kanan setelah terjatuh dari motor dan
menabrak trotoar. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan luka laserasi
dengan dasar jaringan dermis di regio femoris dextra, arteri dorsalis pedis teraba
hangat dan tidak ditemukan adanya fraktur tulang atau kelainan pada articulatio genu
dextra. Menurut dokter, pasien mengalami cedera ligamen akibat terbentur yang
cukup keras namun tidak putus sehingga cukup dengan beristirahat. Dokter
menyarankan bila keluhan berlanjut, pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan
radiologi, karena masih dimungkinan terjadi patah tulang tungkai bawah. Saya dapat
memahami definisi luka laserasi, ligament, jaringan dermis, pemeriksaan radiologi,
articulatio genu dextra, fraktur tulang, regio femoris dextra, arteri dorsalis pedis.
Tetapi saya kurang memahami bagian-bagian os, musculus (origo, isertio, dan
fungsi), vaskularisasi, articulation, ligament, dan innervasi pada extermitas inferior,
Sasaran belajar :
STEP 6
Belajar mandiri
STEP 7
A. Os pada Extermitas Inferior
Fungsi extermitas inferior : lokomosi (untuk
bergerak), penopangan beban, dan
mempertahankan keseimbangan.
Cingulum Pelvicum
Cingulum pelvicum terdiri dari dua os coxae, disebut juga coxal atau os pelvis
atau os coxa.
Os coxae menyatu di anterior pada sendi yang disebut symphysis pubica.
Os coxae menghubungkan os sacrum dengan femur dan penghubung tulang
antara batang tubuh dengan extermitas inferior.
Os coxae (tulang panggul) terdiri dari : os ilii, os ischia, dan os pubis.
Os ilii adalah bagian os coxae terbesar di sebelah kranial dan padanya terdapat
bagian kranial acetabulum (lekuk sendi yang dalam pada aspek lateral os
coxae untuk bersendi dengan caput femoris.
Os ischii membentuk bagian dorsokaudal acetabulum dan os coxae.
Os pubis membentuk bagian ventral acetabulum dan bagian ventromedial os
coxae.
Spina ischiadica dan ujung kranial symphysis pubica terletak dalam bidang
horizontal yang sama.
Bagian sebelah kanan dalam corpus ossis pubis menghadap hamper tegak
lurus ke kranial.
Acetabulum mengarah ke laterakaudal.
Foramen obturatum terletak mediokaudal terhadap acetabulum.
Femur
Patella
Fibula
Fibula tidak bersendi dengan femur, tetapi membantu menstabilkan sendi
pergelangan kaki.
Fibula yang ramping, terletak posterolateral dari tibia dan berguna sebagai
tempat perlekatan otot dan hanya sedikit berguna untuk menopang berat
tubuh.
Fibula bersendi dengan tibia pada incissura fibularis untuk membentuk
articulation tibiofibularis distalis.
Corpus tibiae dan corpus fibulae dihubungkan oleh selembar membrana
interossea cruris.
Pedis
Tarsus
Phalanges
Seluruhnya terdapat 14 phalanx: jari kaki pertama terdiri dari dua phalanx
(yaitu, phalanx proximalis dan phalanx distalis); keempat jari kaki lainnya
terdiri dari tiga phalanx (phalanx proximalis, phalanx media, dan phalanx
distalis).
Masing-masing phalanx dapat dibedakan sebuah basis phalangis pada ujung
proksimal, corpus phalangis, dan caput phalangis pada ujung distal.
Phalanx jari kaki pertama (digitus primus [hallux]) adalah pendek, lebar dan
kuat.
B. Musculus pada Extermitas Inferior (Origo, Insertion, dan Fungsi)
Region glutealis (Bokong)
Region Femoralis
Anterior
Musculus iliopsoas: dua otot yang terpisah pada tempat asalnya, yakni
musculus psoas major dan musculus iliacus yang berasal dari dalam
abdomen dan memasuki paha di sebelah belakang ligamentum inguinale
untuk berinsersi pada trochanter minor (femur).
Musculus tensor fasciae latae: sebuah otot fusiform (berbentuk kumparan)
yang menyerupai tali pegangan (straplike) dan terdapat pada sisi lateral
paha, terbungkus dalam lembar ganda fascia lata.
Musculus pectineus: sebuah otot segi empat yang pipih dan berguna untuk
aduksi paha.
Musculus sartorius : otot terdangkal pada paha anterior yang berfungsi
dengan melewati dua sendi, articulatio coxae, dan articulatio genus, dan
hampir seluruh lintasannya menutupi arteria femoralis
Musculus quadriceps femoris : otot ekstensor tungkai bawah pada
articulatio genus yang menutupi bagian femur anterior, medial, dan lateral,
dan terdiri dari (a) Musculus rectus femoris di sebelah anterior paha, (b)
Musculus vastus lateralis yang terdapat pada sisi lateral paha, (c)
Musculus vastus medialis yang menutupi sisi medial paha, dan (d)
Musculus vastus intermedius yang terletak di sebelah dalam muskulus
rektus femoris, dan antara musculus vastus medialis dan musculus vastus
lateralis.
Medial
Musculus adductor longus: otot aduktor yang terletak paling anterior.
Musculus adductor brevis: terletak di sebelah dalam musculus
adductor longus dan di sebelah depan musculus adductor magnus.
Musculus adductor magnus: otot aduktor terbesar yang terdiri dari
komponen aduktor dan komponen hamstring (musculi ischiocrurales).
Musculus gracilis: sebuah otot yang panjang dan menyerupai tali
pegangan (straplike). terletak sepanjang sisi medial paha dan lutut.
Musculus obturator externus: sebuah otot yang berbentuk seperti kipas
dan terletak dalam di bagian superomedial paha.
Posterior
Region Cruralis
Superficial
Profundus
Lateral
Anterior
Lapis pertama
Musculus Origo Insertion Fungsi
Adductor Processus medialis Sisi medialis basis Abduksi dan
hallucis tuber calcanei. phaiangis flexi hallux pada
proximalis hallux. sendi
metatarsophalangea
Flexor Processus medialis Sisi-sisi Flexi 4 digiti pedis
digitorum tuber cakanei dan permukaan planta paling lateral pada
brevis aponeurosis plantaris phalanges media 4 sendi
digiti pedis paling interphalangeales
lateral proximales
Abcuctor Processus lateralis Sisi lateral basis Abduksi digitus
digiti minimi dan medialis tuber phalangis minimus pada sendi
calcanei, dan pita proximalis digitus metatarsophalangea
jaringan ikat yang minimus
menghubungkan
tulang cakaneus
dengan basis
metatarsalis V
Lapis kedua
Musculus Origo Insertion Fungsi
Quadratus Permukaan medialis Sisi lateral tendo Membantu tendo
plantae tulang calcaneus dan musculus flexor muscu)us flexor
processuslateralis digitorum longus digitorum longus
tuber calcanei pada regio daiam gerak flexi
plantaris pedis digiti pedis II-V
bagian proximal
Lumbricales Lumbricalis I—sisi Tepi-tepi bebas Flexi sendi
medial tendo bagian medialis metatarsophalangea
musculus flexor vaginae tendinum dan extensi sendi
digitorum longus musculorum interphalangeales.
terkait dengan extensorum digiti Bekerja melalui
digitus II; pedis II-V vaginae tendinum
lumbricales II, musculorum
III,dan IVpermukaan extensorum untuk
yang berdekatan menahan extensi
tendo musculus berlebihan sendi
flexor digitorum metatarsophalangeales
longus dan flexi sendi
interphalangeales
ketika tumit beranjak
dari tempat pijakan
selama proses
berjalan.
Lapis ketiga
Musculus Origo Insertion Fungsi
Flexor Permukaan planta Sisi-sisi lateral Flexi sendi
halluces tulang cuboideum dan dan medial basis metatarsophalangealis
brevis cuneiforme laterale; phalangis hallux
tendo muscufus tibialis proximalis
posterior hallux
Adductor Caput transversurn : Sisi lateral basis Adduksi hallux
hallucis ligamenta terkait sendi phalangis pada sendi
metatarsophalangeales proximalis metatarsophalangealis
dari 3 digiti pedis paling hallux
lateral;
Caput obliquum : basis
metatarsales II-IV dan
dari selubung
pembungkus musculus
fibularis longus
Flexor digiti Basis metatarsalis V dan Sisi lateral basis Flexi digitus minimus
minimi brevis selubung terkait tendo phalangis pada sendi
rnusculus fibularis proximatis metatarsophalangealis
longus digitus minimus
Lapis keempat
Musculus Origo Insertion Fungsi
Mm. Sisi sisi tulang Vaginae tendinum Abduksi digiti pedis
Interossei dorsales metatarsi musculorum II-II/ pada sendi
dorsales yang berdampingan extensorum dan metatarsophalangeales;
(empat otot) basis phalangis bekerja melalui
proximalis digiti vaginae tendinum
pedis II-IV musculorum
extensorum untuk
menahan extensi sendi
metatarsophalangeales
dan flexi sendi
interphalangeales
Mm. Sisi sisi medial Vaginae tendinum Adduksi digiti
Interossei tulang metatarsi III- musculorum pedisIII-V pada sendi
plantares (tiga V extensorum dan metatarsophalangeales;
otot) basis phalangis bekerja melaiui
proximalis digiti vaginae tendinum
pedis. musculorum
extensorum untuk
menahan extensi sendi
metatarsophalangeales
dan flexi sendi
interphalangeales
Gambar 2.8 Lapis Pertama dan Kedua pada Regio Plantaris Pedis
Gambar 2.9 Lapis Ketiga dan Keempat pada Regio Plantaris Pedis
Articulation Genus
Sendi genus merupakan sendi synovialis terbesar pada tubuh manusia.
Rincian gerak sendi genus adalah kompleks, namun pada dasarnya sendi
genus merupakan sendi ginglymus/ engsel. Sendi genus terdiri dari:
Persendian di antara femur dan tibia, yang menopang berat tubuh.
Persendian di antara patella dan femur, yang memungkinkan tarikan
musculus quadriceps femoris tearah ke anterior melalui genus menuju tibia
tanpa melelahkan tendo.
Gerak utama ialah fleksi dan ekstensi; sedikit rotasi dapat dilakukan sewaktu
lutut terfleksi. Sewaktu tungkai bawah terekstensi maksimal, lutut "terkunci"
karena terjadi endorotasi femur pada tibia. Ini membuat extremitas inferior
bagaikan tiang yang kokoh dan lebih sesuai untuk menyangga beban. Untuk
“membuka kunci" musculus popliteus berkontraksi, dan menyebabkan
eksorotasi femur sehingga lutut dapat difleksikan.
Sekitar lutut terdapat banyak bursa karena tendo terbanyak sekitar lutut
melintas sejajar dengan tulang dan menarik dalam arah membujur lewat
articulatio genus. Beberapa genus berhubungan dengan rongga sinovial
articulation genus : bursa suprapatellaris, bursa musculi poplitei, bursa
anserina, dan bursa subtendinea musculi gastrochenemii.
Articulatio Tibiofibularis
Genus
Ligamentum patellae
Ligamenta collaterale
Ligamenta collaterale, satu pada setiap sisi sendi, menstabilkan gerak engsel
genus.
Ligamentum coliaterale tibiale yang luas dan datar, dilekatkan oleh sebagian
besar permukaan dalamnya pada membrana fibrosum yang mendasarinya. Ke
arah superior ligamentum collaterale tibiale terlekat pada epicondylus medialis
femoris, tepat di bawah tuberculum adductorium dan berjalan turun ke arah
anterior untuk melekat pada tepi medial dan permukaan medial tibia, di atas dan
di belakang tempat lekat tendo musculi sartorius, gracilis, dan semitendinosus.
Dua ligamentum cruciatum genus terletak pada area intercondylaris genus dan
saling menghubungkan femur dan tibia. Dinamakan "cruciatum" (Bahasa Latin
untuk "berbentuk seperti silang") karena kedua ligamentum tersebut saling
menyilang pada bidang sagittalis di antara perlekatannya pada femur dan tibia:
Pedis
Bagian yang melekat ke arah depan pada tuberositas ossis navicularis dan tepi
ligamentum calcaneonaviculare plantare (spring ligament) terkait, yang
menghubungkan tulang naviculare menuju sustentaculum tali tulang calcaneus di
belakang, adalah pars tibionavicularis ligamentum mediale.
Histologi
Sendi
Sendi dengan sangat sedikit atau tanpa gerakan umum digolongkan sebagai
sinartrosis dan sendi dengan gerak bebas disebut diartrosis.
Diskus intervertebralis adalah sinartrosis di kolom vertebralis yang menjadi
bantalan antarvertebra berdekatan. Setiap diskus intervertebralis terdiri atas
lapisan fibrokartilago luar yang tebal, membentuk anulus fibrosus yang kuat
dan sebuah pusat mirip gel sebagai peredam benturan di dalam, yaitu
nukleus pulposus.
Diartrosis memiliki rongga sendi berisikan cairan sinovial sebagai pelumas,
dibungkus dalam kapsul sendi fibrosa yang kuat; ujung tulang terkait
dilapisi tulang rawan sendi hialin.
Jaringan ikat khusus membran sinovial melapisi kapsul, dengan lipatan
terjulur ke dalam daerah tertentu dari rongga sendi.
Sel sinovial mirip makrofag membran sinovial mengangkat debris sel aus
(wear and tear) dari cairan sinovial.
Sel sinovial mirip-fibroblas membran sinovial menyintesis hialuronan yang
bermigrasi ke dalam cairan sinovial bersama air dari kapiler setempat untuk
melumasi dan memelihara tulang rawan sendi.
Jaringan Ikat Padat
o Jaringan ikat padat tidak teratur terutama berisikan dengan berkas
kolagen tipe I yang tersebar acak, dengan sedikit serat elastin,
memberikan pertahanan terhadap tarikan dari segala arah, juga sedikit
kelenturan.
o Jaringan ikat padat teratur, banyak pada tendo dan ligamen, memiliki
berkas-berkas kolagen tipe I parallel penting, yang sangat kuat (tetapi
dengan sedikit kelenturan) menyatukan komponen-komponen system
musculoskeletal kolagen tipe
E. Vaskularisasi pada Ekstremitas Inferior
Arteri Extermitas Inferior
Vena Extermitas Inferior
Cingulum Pelvicum
Arteri
Arteria femoralis
Arteria utama penyuplai extremitas inferior adalah arteria femoralis dan lanjutan
dari arteria iliaca externa di abdomen. Arteria iliaca externa berubah menjadi
arteria femoralis ketika pembuluh darah tersebut lewat di bawah liga vmentum
inguinale untuk memasuki trigonum femorale pada aspectus anterior regio
femoralis. Cabang-cabang tersebut menyuplai sebagian besar regio femoralis dan
seluruh regio cruralis dan pedis.
Arteria glutea superior dan arteria glutea inferior dan arteria obturatoria
Arteria glutea superior dan arteria glutea inferior berasal dari cavitas pelvis
sebagai cabang-cabang arteria iliaca interna dan menyuplai regio glutealis. Arteria
glutea superior meninggalkan pelvis melalui foramen ischiadicum majus di atas
musculus piriformis dan arteria glutea inferior meninggalkan pelvis melalui
foramen yang sama, tetapi di bawah musculus piriformis.
Arteria obturatoria juga merupakan cabang arteria iliaca interna pada cavitas
pelvis dan berjalan melalui canalis obturatorius untuk memasuki dan menyuplai
kompartemen medialis regio femoralis (Gambar 6.19).
Cabang-cabang arteria femoralis, arteria glutea inferior, arteria glutea superior,
dan arteria obturatoria, bersama dengan cabangcabang dari arteria pudenda
interna perineum, saling berhubungan untuk membentuk anyaman anastomosis
pada regio femoralis bagian atas dan regio glutealis. Dengan adanya saluran
anastomosis tersebut memungkinkan tersedianya sirkulasi kolateral apabila salah
satu pembuluh darah terganggu.
Vena
Vena saphena magna berasal dari sisi medial arcus venosus dorsalis pedis, dan
kemudian berjalan naik di sisi medial regio cruralis, genus, dan regio femoralis
untuk berhubungan dengan vena femoralis tepat di inferior ligamentum inguinale.
Vena saphena parva berasal dari sisi lateral arcus venosus dorsalis pedis,
berjalan naik di permukaan posterior regio cruralis, dan kemudian menembus
fascia dalam untuk bergabung dengan vena poplitea di posterior terhadap genus;
di proximal genus, vena poplitea akan menjadi vena femoralis.
Femur
Arteri
Vena
Vena Femoralis
Vena femoralis memasuki paha di sebelah medial arteria femoralis dan
melintas di atas musculus pectineus. Vena femoralis berakhir posterior
dari ligamentum inguinale karena beralih menjadi vena iliaca externa. Di
bagian distal trigonum femorale vena femoralis terletak lebih profunda
daripada arteria femoralis dan menampung vena profunda femoris, vena
saphena magna dan anak cabang lain.
Regio Gluteal
Arteri
Vena
Vena-vena gluteal adalah anak cabang vena iliaca interna. Vena glutea
superior dan vena glutea inferior mengiringi arteri-arteri yang sesuai lewat
foramen ischiadicum (sciaticum) majus, masing-masing kranial dan
kaudal terhadap musculus piriformis. Vena-vena ini berhubungan dengan
anak cabang vena femoralis, dan dengan demikian menyediakan lintasan
alternatif untuk penyaluran balik darah dari extremitas inferior, jika vena
femoralis tersumbat atau perlu diikat. Vena pudenda interna mengikuti
arteria pudenda interna dan bergabung untuk membentuk vena tunggal
yang bermuara ke dalam vena iliaca interna. Vena-vena ini menyalurkan
darah dari alat-alat kelamin luar dan daerah perineum.
Fossa Poplitea
Arteri Poplitea
Adalah lanjutan arteria femoralis dan berawal di tempat arteri melewati
hiatus tendineus (adductorius]. Arteria poplitea melintas inferolateral
dalam fossa poplitea dan berakhir pada tepi bawah musculus popliteus
dengan bercabang menjadi arteria tibialis anterior dan arteria tibialis
posterior. Dari arteria poplitea dilepaskan lima cabang ke lutut untuk
mengantar darah kepada capsula dan ligamentum - ligamentum articulatio
genus. Cabang-cabang muskular arteria poplitea mengurus pendarahan
musculi ischiocrurales, musculus gastrocnemius, musculus soleus, dan
musculus plantaris, Cabang-cabang muskular proksimal arteria
poplitea membentuk anastomosis dengan bagian akhir arteria profunda
femoris dan arteri-arteri gluteal profunda yang klinis penting.
Vena popliteal terbentuk pada tepi distal musculus popliteus, atau
mungkin juga berwujud sebagai beberapa vena kecil. Sepanjang jalur
lintasnya, vena poplitea terletak lebih superfisial terhadap arteria poplitea,
keduanya terbungkus dalam sarung jaringan ikat yang sama. Vena
poplitea berakhir pada hiatus tendineus [adductorius] dengan beralih
menjadi vena femoralis.
Region Cruralis
Arteri Asal Jalur Lintas Distribusi
A poplitea Lanjutan a. Melalui fossa poplitea ke A. superior genus, a,
femoralis pada tungkai bawah; berakhir media genus, a.
hiatus tendineus pada batas bawah m. inferior genus ke
(adductorius) popliteus dengan aspek lateral dan
dalam m. bercabang dua menjadi medial lutut
adductor a. tibialis anterior dan
magnus a. tibialis posterior
A. tibialis A poplitea Memasuki Compartimentum
anterior compartimentum anterius tungkai
anterius melalui celah bawah
pada bagian atas
membrana interossea
cruris dan melintas ke
distal pada membrane
interossea cruris antara
m. tibialis anterior dan
m. extensor digitorum
longus
A. dorsalis Lanjutan a. Melintas ke distal dalam Otot-otot dorsum
pedis tibialis anterior arah anteromedial ke pedis, menembus m.
distal dari spatium interosseum I interosseus dorsalis
retinaculum dan bercabang menjadi I untuk membantu
musculorum a. plantaris dan a. membentuk arcus
extensorum arcuata plantaris
inferius
A. tibialis A poplitea Melintas lewat Compartimentum
posterior compartimentum posterius dan
posterius tungkai bawah compartimentum
dan berakhir distal dari laterale tungkai: r.
retinaculum flexorum circumflexus
dengan bercabang fibularis bergabung
membentuk a. plantaris dengan anastomosis
medialis dan a. plantaris sekeliling lutut, a.
lateralis nutriens melintas ke
tibia
A fibularis A. tibialis Melintas ke distal dalam Compartimentum
posterior compar timentum posterius tungkai
posterius, dekat pada bawah; r. perforans
septum intermusculare memasok darah
cruris posterius kepada
compartimentum
laterale tungkai
bawah
Pedis
Arteri
Arteria tibialis posterior dan arcus plantaris
Arteria tibialis posterior memasuki pedis melalui canalis tarsi pada sisi medial
regiones talocruralis dan diposterior dari malleolus medialis. Di sini arteria tibialis
posterior terbelah dua menjadi arteria plantaris medialis yang kecil dan arteria
plantaris lateralis yang lebih besar.
Arteria dorsalis pedis
Arteria dorsalis pedis merupakan kelanjutan arteria tibialis anterior. Arteri ini
merupakan pemasok darah sekunder untuk kaki dan menambah pasokan darah
melalui a. tibialis posterior. Arteria dorsalis pedis berjalan ke arah anterior di atas
aspectus dorsalis tulang talus, naviculare, dan cuneiforme intermedium, dan
kemudian berjalan ke arah inferior, sebagai arteria plantaris profundus, di antara
kedua caput musculus interosseus dorsalis I untuk bergabung dengan arcus
plantaris profundus pada regio plantaris pedis.
Cabang-cabang arteria dorsalis pedis meliputi rami tarsales laterales dan ramus
tarsalis medialis, arteria arcuata, dan arteria metatarsalis dorsalis I.
Arteria plantaris lateralis
Arteria plantaris lateralis berjalan ke arah anterolateral di dalam regio plantaris
pedis, pertama-tama berada di sebelah dalam dari ujung proximal musculus
abductor hallucis, kemudian di antara musculus quadratus plantae dan museulus
flexor digitorum brevis (Gambar 6.105). Arteria plantaris lateralis mencapai basis
metatarsalis V, dan arteria tersebut terletak pada alur di antara musculus flexor
digitorum brevis dan musculus abductor digiti minimi. Dari sini, arteria plantaris
lateralis melengkung ke arah medial untuk membentuk arcus plantaris profundus,
yang menyilang bagian dalam bidang regio plantaris pada basis metatarsales dan
musculi interossei.
Cabang-cabang utama arcus plantaris profundus meliputi: sebuah ramus digitalis
menuju sisi lateral digitus minimus:
Empat arteria metatarsalis plantaris, yang mengeluarkan rami digitales menuju
sisi-sisi yang berdampingan digiti pedis I-V dan sisi medial hallux: dan
Tiga arteria perforans. yang berjalan di antara basis metatarsales II-V untuk
beranastomosis dengan pembuluh-pembuluh darah pada aspectus dorsalis
pedis.
Arteria plantaris medialis
Arteria plantaris medialis berjalan di dalam regio plantaris pedis dengan melintas
di sebelah dalam dari ujung proximal musculus abductor hallucis (Gambar 6.105).
Arteria plantaris medialis mengeluarkan sebuah ramus profundus menuju musculi
di dekatnya dan kemudian berjalan ke depan pada alur di antara musculus
abductor hallucis dan musculus flexor digitorum brevis. Arteria plantaris medialis
berakhir dengan bergabung menuju ramus digitalis arcus plantaris profundus,
yang menyuplai sisi medial hallux.
Di dekat basis metatarsalis I, arteria plantaris medialis mengeluarkan cabang
ramus superficialis yang terbagi menjadi tiga-pembuluh darah yang berjalan di
superficialis dari musculus flexor digitorum brevis, untuk bergabung dengan
arteriae metatarsales plantares arcus plantaris profundus.
Vena
Vena saphena magna berasal dari sisi medial arcus dan berjalan di anterior
dari malleolus medialis dan menuju sisi medial regio cruralis.
Vena saphena parva berasal dari sisi lateral arcus dan berjalan di posterior
dari malleolus lateralis dan menuju sisi belakang regio cruralis
F. Pergerakan pada Ekstremitas Inferior
Mekanisme penguncian/locking mechanism
Ketika berdiri tegak, sendi genus terkunci pada posisinya, sehingga mengurangi
sejumlah kinerja musculare yang dibutuhkan untuk mempertahankan posisi
berdiri tegak.
Salah satu komponen mekanisme penguncian adalah perubahan bentuk dan
ukuran permukaan-permukaan femur yang bersendi dengan tibia :
Pada posisi flexi. permukaan tersebut berupa daerah melengkung dan
membulat pada aspectus posterior condyli femoris.
Ketika genus diextensikan, permukaan tersebut berubah menjadi daerah luas
dan datar pada aspectus inferior condyli femoris
Sebagai konsekuensinya permukaan-permukaan sendi menjadi lebih besar dan
lebih stabit pada extensi.
Komponen lain mekanisme penguncian adalah rotasi femur ke medial terhadap
tibia selama extensi.
Gerak-gerak pada sendi coxae adalah flexi, extensi, abduksi, adduksi, rotasi ke
medial dan lateral, dan circumduksi (Gambar 6.3).
Gerak-gerak pada sendi genus adalah terutama flexi dan extensi. Gerak-gerak
pada sendi talocruralis adalah dorsoflexi (gerak sisi dorsal pedis ke arah crus) dan
plantarflexi.
G. Innervasi
Inervasi ekstremitas bawah oleh plexus lumbosacralis.
Plexus Extermitas Superior
Nervus Extermitas Inferior
Nervus Kulit Extermitas Inferior
Femur
Gluteal
Region Cruralis
Pedis
Nervus Asal Jalur Lintas Distribusi
N saphenus N femoralis Dilepaskan di trigonum Mempersarafi kulit
(1) femorale dan melintas ke sisi medial
distal melalui paha dan kaki, ke depan sampai
tungkai bawah mengiringi sejauh
v. saphena magna ke caput ossis
malleolus medialis dan metatarsalis I
berakhir pada sisi medial
kaki
N fibularis N fibularis Menembus fascia Mempersarafi kulit
superficialis communis profunda pada sepertiga dorsum pedis dan
(2) distal tungkai bawah, semua jan, kecuali sisi
menjadi saraf kulit kaki lateral digitus quintus
dan melepaskan cabang- (digitus minimus) dan
cabang ke kaki dan jari- sisi-sisi berhadapan
jari kaki digitus primus (hallux)
dan digitus secundus
N. fibularis N fibularis Melintas di bawah Mempersarafi m.
profundus communis retinaculum extensorum extensor digitorum
(3) untuk memasuki dorsum brevis dan kulit sisi-
pedis sisi berhadapan digitus
primus (hallux) dan
digitus secundus
N. plantaris Cabang Melintas ke distal di kaki Mempersarafi kulit
medialis (4) terminal n. antara m. abductor sisi medial telapak
tibialis yang hallucis dan m. flexor kaki dan sisi-sisi tiga
lebih besar digitorum brevis, dan jari kaki pertama, juga
bercabang menjadi mempersarafi m.
cabang-cabang untuk otot abductor halluces, m.
dan kulit flexor digitorum
brevis, m. flexor
hallucis brevis dan m.
lumbricalis
N plantaris Cabang Melintas ke lateral di kaki Mempersarafi m.
lateralis (5) terminal n. antara m. quadratus quadratus plantae, m.
tibialis yang plantae dan m. flexor abductor digiti
lebih kecil digitorum brevis dan minimi, dan m flexor
terpecah menjadi digiti
superficialis dan minimi brevis; r.
profundus profundus
mempersarafi m.
interosseus plantaris
dan m. interosseus
dorsalis, tiga mm.
lumbricales laterales,
serta m. aductor
hallucis; juga
mempersarafi kulit
telapak kaki lateral
terhadap garis
pembelah digitus
quartus
N suralis (6) Biasanya Melintas inferior terhadap Bagian lateral kaki
dilepaskan n. malleolus lateralis ke sisi
tibialis dan lateral kaki
n. fibularis
communis
Ram N tibialis dan Melintas dari bagian Kulit kaki
calcanei (7) n. suralis distal aspek posterior
tungkal bawah ke kulit di
tumit
DAFTAR PUSTAKA
1. Paulsen, F. Waschke, J. Sobotta. Edisi 14. Indonesia: Elseiver; 2006
2. Keith L. Moore , Arthur F. Dalley AM. A. Clinically Oriented Anatomy. Edisi
7. China; 2014.
3. Drake, L.R. Gray’s Basic Anatomy. Canada: Elseiver; 2012
4. Tortora, J.G. Dasar Anatomi & Fisiologi. Indonesia: EGC; 2020
5. Mescher, LA. Histologi Dasar Junqueira. Indonesia: EGC; 2016
VIDEO
1. https://youtu.be/0ISrw2R9EDQ