2. Syndesmose
3. Synchondrose
4. Synsarcose
DIARTHROSE
Capsula articularis
→ Lapisan fibrosa
→ Lapisan sinovialis
Ligamentum
Kongruen – Inkongruen
Meniscus
Articulatio simplex
Articulatio composita
Gerakan persendian
1. Menggeser (meluncur)
2. Bersudut
3. Rotatio
4. Adductio dan abductio
Persendian bingkas
Contoh persendian sinovialis
Fungsi :
1. Alat gerak aktif
2. Memelihara keseimbangan
3. Fiksator persendian extremitas
4. Membentuk dinding rongga tubuh
Klasifikasi morfologi otot :
1. Otot licin (polos) →Syaraf otonom, tidak
menurut kemauan
2. Otot bergaris melintang (otot skelet)
3. Otot jantung →syaraf otonom
Struktur otot
Otot licin :
• bentuk sel panjang, menipis diujungnya
• tidak punya membran yang jelas
• Protoplasma mengandung serabut
longitudinal (myofibril) dan sarcoplasma
Otot bergaris melintang :
• Serabut berupa persatuan sel-sel otot
(syncytium), silindris, menipis ke ujungnya
• Berisi banyak nuclei
Tiap serabut mempunyai :
Sarcoplasma :
→ Menentukan warna otot
Myofibril :
• Perpadatan dari sarcoplasma
berupa benang halus
• Arahnya memanjang, menentukan
sifat kontraksi
Struktur tidak uniform
Terdiri atas segmen-segmen
Nuclei :
• Bentuk oval
• Terletak di perifer, langsung
dibawah sarcolemma
Sarcolemma :
• Membran halus, tidak
berstruktur, tembus cahaya
• Di bagian luar dibungkus
endomysium
Endomysium
Perimysium internum
Perimysium externum
Otot jantung :
Modifikasi otot bergaris melintang
Nuclei terletak di tengah
Serabut bercabang, berhubungan satu sama lain
Warna otot
Kekuatan otot
Sayatan anatomis dan sayatan fisologis
Otot gerak :
• Melakukan gerakan cepat dan halus
• Otot unipennatus, langsing dan panjang
• Sayatan fisiologis kecil, tenaga tidak besar
• Serabut panjang, kemungkinan ekskursi
besar, gerakan luas.
• Kontraksi cepat (kontraksi tetanis)
• Warna umumnya merah muda
Contoh : m. extensor digitalis communis
m. flexor digitalis profundus
Otot penahan :
• Gerakan lama tanpa rasa lelah
• Otot multipennatus, tebal dan pendek
• Sayatan fisiologis besar, tenaga besar
• Serabut pendek, kemungkinan ekskursi
kecil
• Kontraksi perlahan (kontraksi tonis),
tahan lama
• Warna umumnya merah tua
Contoh : m. supraspinatus, m. masseter
m. serratus ventralis
Tonus otot
Keadaan regang suatu otot waktu istirahat
dan dalam posisi normal
Tidak perlu energi, sehingga tidak akan lelah
Perkembangan otot :
Tergantung dari fungsi mekanis yang dibebankan
Kerja otot :
Tergantung letak origo dan insertio
Ditetapkan oleh letak otot terhadap titik putar
suatu persendian
Flexor-Extensor-Adductor-Rotator-Pronator-
Supinator-Sphincter-Dilatator-Levator-
Depressor-Tensor
Tendo
• Menghubungkan otot dan tulang
• Bentuk bulat seperti tali
• Jika pipih dan tipis disebut daun urat
(aponeurose)
Fascia
Jaringan ikat, tersebar di seluruh tubuh
Fascia superficialis
• Langsung dibawah kulit (subkutan)
• Jaringan ikat longgar, sedikit lemak
• Di beberapa bagian tubuh ditemukan
musculus cutaneus
Fascia profunda
• Jaringan ikat padat (satu lapis atau lebih)
• Lamel-lamel menyusup diantara otot-otot,
dan bertaut ke otot (septa intermuscularis)
• Bisa menjadi origo atau insertio suatu otot
Bursa (kantong lendir)
• Dua lapis dinding, lapisan
fibrosa dan lapisan
sinovial terdapat di antara
tendo atau otot dan
bungkul tulang
• Mengandung cairan
sinovial
• Melindungi tendo atau
otot terhadap pergeseran
Synarthrose Diarthrose
SYNARTHROSE
• Hubungan antar tulang yang diselenggarakan
melalui jaringan ikat, tulang rawan atau otot.
• Tidak terdapat ruang antar tulang.
• Kemungkinan bergerak sangat sedikit (tidak
ada).