OSTEO ET ARTHROLOGY

EVA RACHMI
FK UNMUL
2011
1. Tulang : fungsinya, jenisnya,
 Sistem Skeletal

• Terdiri dari tulang, ligamen, tendon, dan

cartilago.
• Fungsi :
1. Support/penopang
• Tulang pada extremitas inferior, gelang panggul,
dan columna vertebrae menyokong beraat tubuh
saat berdiri tegak.
• Mandibula menyokong gigi
• Dll
2. Proteksi
• Tulang calvaria melindungi otak
• Costae dan sternum melindungi paru dan
jantung.
• Vertebrae melndungi medula spinalis.
 Sistem Skeletal
• Fungsi :
3. Pergerakan
• Skeletal muscles use the bones as levers to
move the body.
4. Penyimpanan mineral
• 99% kalsium tubuh.
• 85% fosfat tubuh.
5. Hematopoiesis
• Dibentuk di sumsum tulang tertentu.
Tulang pada tubuh manusia
Allows for
growth
Skull/ Calvaria, terdiri
• 8 tulang pipih pada cranium
• 4 tulang ireguler dan 10 tulang pipih pada
facei
superior

inferior
 OSSA TARSI

• Ossa Naviculare pedis

• Ossa Cuneiforme mediale
• Ossa Cuneiforme
intermedium
• Ossa Cuneiforme laterale
• Ossa Cuboideum
anterior
 OSSA CARPI
Proximal (lat.  med.)
• Naviculae/scaphoideum
• Lunatum
• Triquetrum
• Pisiforme

Distal
• Multangulum majus
(trapezium)
• Multangulum minus
(trapezoideum)
• Capitatum
• Hamatum
anterior
 OSSA METACARPI*
Terdiri :
• Basis
• Corpus
• Caput
 PHALANGES DIGITORUM MANUS *

• Digiti II – V, terdiri
– Phalanx proximalis
(prima (1))
– Phalanx media
(secunda (2))
– Phalanx distalis (tertia
(3))
• Pollex, terdiri
– Phalanx proximalis
(prima (1))
– Phalanx distalis
(secunda (2))
 Jumlah tulang
• 22 tulang pada calvaria
• 6 tulang pada telinga tengah
• 1 tulang hyoid
• 26 pada columna vertebrae
• 25 pada thoraks

• 4 pada gelang bahu

• 60 pada ekstremitas superior
• 60 pada ekstremitas inferior
• 2 pada gelang panggul

• Jumlah keseluruhan 206 tulang

 Klasifikasi Tulang
berdasar bentuk Femur 
• 4 tipe tulang :
1. Tulang Panjang
• Semua tulang
ekstremitas, kecuali
patella, carpal dan tarsal
• Terdiri dari batang dan 2
ujung yang membesar
2. Tulang Pendek
• Berbentuk kubus
(imaginer ya…)
• Tulang carpalia dan
tarsalia.

Carpal Bones
 Klasifikasi Tulang
berdasar bentuk
3. Tulang Pipih
• Tipis, pipih, dan biasanya
agak melengkung.
• Scapula, sternum, costae
dan sebagian besar
tulang calvaria. Sternum

4. Tulang Irregular
• Vertebrae, Coxae, tulang
calvaria ( sphenoid,
ethmoid, maksila,
mandibula).

Sphenoid
Bone
SISTEM SKELETAL
Secara umum
digolongkan menjadi :
• Axial skeleton
(calvaria, vertebrae,
tulang-tulang thorax)
• Appendicular
skeleton (ossa
extremitatis superior
et inferior)
2. Bagaimana pergerakan terjadi ? :
Otot berkontraksi sehingga menarik
Tendonnya untuk menggerakkan
tulang-tulang yang dihubungkan
melalui Sendi atau Articulatio

Frolich, Human Anatomy,

Mechanics of Movement
 Bagian Otot

Terdiri dari :
• Venter
• Tendon/aponeurosis
– Origo : lekat pad
komponen pasif
(punctum fixum)
– Insertio : lekat pda
komponen aktf
(punctum mobile)

26
 Peran otot dalam gerak sendi

Bergantung :
• Bentuk
• Besar
• Jumlah serabut otot
• Jenis kontraksi
– Isotonik
Konsentrik (memendek)
Eksentrik (memanjang)
– isometrik

27
 Struktur serabut otot skelet
• Parallel –
• Serabut paralel dg sumbu longitudinal otot
• Strap-like –m. sternocleidomastoid
• Fusiform – m. biceps brachii
• Convergent
• Origo luas
• Serabut berkonvergensi dekat tendo insertio
• mis – m. pectoralis major
• Circular (sphincter)
• Serabut teratur membentuk cincin konsentrik
• Sekitar external body openings
• mis- m. orbicularis oris, m. orbicularis oculi
28
 Struktur serabut otot skelet

• Pennate
– Unipennatus – serabut otot terdapat pada satu sisi
tendon. Mis : m. semimembranosus
– Bipennatus – serabut otot berkonvergensi pada
kedua sisi tendon. Mis : m. rectus femoris
– Multipennatus – serabut otot berkonvergensi ke
beberapa tendon. Mis : m. deltoideus

29
Struktur serabut otot skelet

Figure 11.3
30
 Peran otot dlm kontraksi
• Agonis
– Prime movers
– Secondary/assistant movers
• Antagonis
– Relaksasi otot lain kontraksi
• Fiksator/stabilisator
– Fiksasi bagian tubuhlandasan otot lain kontraksi
• Sinergis
– Kontraksi beberapa otot bersama
• Neutralisasi
– Meniadakan gerakan yg tak dikehendaki dari kontraksi
otot lain

31
3. Sendi secara umum
 Sendi
• Sendi adalah pertemuan antar permukaan
tulang
• Pertemuan :
– tulang dengan tulang
– tulang dengan gigi
• Sendi berfungsi pada stabilitas dan mobilitas
 Klasifikasi Struktural

• Junctura Fibrosae : synarthroses

– tulang diikat oleh jaringan ikat fibrous yang kaya serabut
kolagen.  Tak ada kavitas sinovial
• Junctura Cartilagineae : amphiarthroses
– tulang diikat oleh kartilago. Tak ada kavitas sinovial
• Junctura Synoviales : diarthroses
– tulang membentuk sendi dengan kavitas sinovial, dan
disatukan oleh jaringan ikat

34
 Synarthroses ( > Junctura Fibrosae)

Permukaan sendi berhimpitan, gerak

(-)
• Sutura : jar ikat tipis, menyatukan
tulang atau tengkorak. Dewasa
beberapa sutura diganti
tulang:synostosis
• Schindylesis :tulang pipih dg celah
dr lempeng tulang lain.
– lamina perpendiculare ossis
ethmoidale-vomer
– os maxillaris – os palatina

35
 Synarthroses ( > Junctura Fibrosae)
• Gomphosis : art. Dento-alveolaris
tulang berbentuk conus yang melekat
pas ke soket.
– hubungan akar gigi dengan alveolus
(os maxilla/ mandibula)

• Synchondrosis: antar tulang

dihubungkan jar. kartilago hyaline
– os costae dg sternum
– epiphysis tulang panjang
– pars petrosa ossis temporalis dg
proc. Jugularis ossis occipitalis

36
 Amphiarthroses
(> junctura cartilagineus)

Dihubungkan jaringan
fibrocartilago yang lebar
• Symphisis : antar
discus intervertebralis
• Syndesmosis : articulatio
tibiofibulare inferior

37
 Diarthroses (junctura synovialis)

• Diliputi cartilago articularis

• Dihubungkan capsula articularis
• Terdapat cavitas articularis
(free movement)

38
 Komponen Diarthroses

• Caput Articulare (tlg rawan

hyalin)
• Capsula Articulare
– Eksterna: jaringan fibrosa
(stratum fibrosum)
– Interna : membrana synovialis
jar. Ikat kendor
pemb. darah >>
mesotelium (penghasil cairan
synovial)

39
 Komponen Diarthroses

• Cavitas Articulare
– Dibentuk capsula dan caput articulare
– Ruang potensial
• Ligament
– Fungsi : cegah dislokasi
membatasi gerak sendi
– Bentuk :
• Intracapsularis: lig. Cruciatum anterior reg.genu
• Capsularis : lig. Pubofemorale, lig. Popliteum obliqum
• Extracapsularis : lig. Collaterale tibiale

40
 Komponen Diarthroses

• Cairan Synovial :
– disekresi membran sinovial. Terdiri dari
hyaluronic acid dan cairan interstitial darah
plasma.
– Fungsi :
• mengurangi gesekan
• suplai nutrien
• Merubah tekanan kompresif jadi hidrostatik
– Mengandung sel fagosit.
41
 Struktur untuk mengatasi
diskongruensi sendi

• Discus articularis
• •Labrum
Art. Temporomandibularis
articularis
•• Art.
Art. Sternoclavicularis
Humeri (Labrum
• •Plica synovialis
glenoidale)
Art. Acromioclavicularis
•• Art. Genu
Art. Coxae
Genu (Labrum
• acetabulare)
• Plica
Art. Radiocarpea
alares
• Plica infrapatellaris
 Bentukan Lain di Sekitar Sendi
•Bursa synoviales (bursae
mucosae)
– Kantong tertutup antara tendon,
otot, ligamentum, tulang
– Fungsi :
tendon mudah meluncur
cegah kerusakan otot/tendon
– Bisa berhubungan dg cavitas
articularis, mis : bursa synovialis
suprapatelaris
– Nama sesuai lokasi :
• Bursa subcutaneus
• Bursa subfacialis
• Bursa submuscularis
• Bursa subtendineus
 TIPE DIARTHROSIS
(berdasar gerakan)

• Mono/uniaxial
• Biaxial
• Polyaxial
• Arthroidea

47
• Sendi planar
• Sendi engsel/hinge/gynglimus
• Sendi Pivot
• Sendi sadel/ Saddle
• Sendi bola & soket/ Ball & Socket
• Sendi Condyloid/ Ellipsoid
• Permukaan tulang hanya sedikit cekung
• Pergerakan hanya bergeser dari sisi ke
sisi/gliding/arthroidea
• Rotasi dicegah oleh ligamen
• Contoh :
- Sendi intercarpal dan intertarsal
- Sendi sternoclavicularis
- Sendi vertebrocostalis
• Permukaan cembung pada satu tulang cocok
dengan permukaan cekung tulang lainnya
• Pergerakan: Monoaxial (seperti engsel pintu) :
fleksi-ekstensi- hiperekstensi
• Contoh :
- Lutut/genu, siku/cubitus, ankle/talocruralis,
interphalangeal
• Permukaan bulat tulang berartikulasi
dengan bentukan cincin dari tulang ke-2
dan ligamen
• Monoaxial: hanya memungkinkan rotasi
pada axis longitudinal
• Contoh :
Sendi radioulnaris proximal dan
inferior
- supinasi
- pronasi
Sendi atlanto-axial
- Menggelengkan kepala
• Satu tulang mirip sadel, tulang lainnya
mirip orang yang menaiki sadel
• Biaxial
- Circumduksi (Fleksi – ekstensi,
adduksi-abduksi)
- Opposisi
• Contoh :
- Trapezium (carpal) dan
metacarpal dari pollux
• Cekungan berbentuk oval yang cocok dengan
tonjolan berbentuk oval juga
• Biaxial= circumdduksi ( fleksi/ekstensi atau
adduksi/abduksi)
Contoh :
- Pergelangan tangan dan sendi
metacarpophelangeal digiti 2 - 5
• Bentuk permukan tulang
seperti Bola yang cocok
dengan cekungan
berbentuk seperti mangkok
• Polyaxial
- fleksi/ekstensi
- abduksi/adduksi
- Rotasi
Contoh :
- Sendi
bahu/glenohumeral
- Sendi panggul/coxae
 Mobilitas sendi

• Range of Movement (ROM),

dipengaruhi:
– Ligamen
– Extensibility otot, tendon, dan fascia
– Jaringan lunak sekitar sendi
– Pergeseran tulang dengan tulang
– Kekuatan kontraksi otot skeletal

55
 4. Sendi khusus : tulang penyusun, garis besar
ligamen, struktur pelengkap lain, hubungannya
dengan otot dan pergerakan (prakteknya dalam
Range of Movement)
 Sendi ekstremitas superior

• Art. Sternoclavicularis
• Art. Acromioclavicularis
• Art. Humeri
• Art. Cubiti
• Art. Radioulnaris
• Art. Radiocarpea
• Art. Intercarpalia
• Art. Carpometacarpalia
• Art. Intermetacarpalia
• Art. Metacarpophalangealis
• Art. Interphalangealis

57
 superior
CLAVICULA
Dibagi
• Extremitas sternalis
• Corpus clavicula
• Extremitas acromialis
Permukaan caudal (lbh
kasar)
• Tuberculum conoideum
Clavicula sinistra inferior
 SCAPULA S
Permukaan
• Facies costalis (ventralis)
• Facies dorsalis
Tepi
• Margo medialis
• Margo lateralis
• Margo superior
Sudut
• Angulus inferior
• Angulus lateralis
• Angulus superior

Anterior
 SCAPULA
• Facies costalis
– Fossa subscapularis
– Linea muscularis
• Margo superior
– Processus coracoideus
– Incisura scapulae
 SCAPULA
• Facies dorsalis
– Spina scapulae
– Fossa supraspinata
– Fossa infraspinata
– Acromion
• Facies articularis acromii
• Angulus lateralis
– Collum scapulae
– Cavitas glenoidalis
EXT. SUPERIOR
ART. STERNOCLAVICULARIS
Tipe : arthrodial
ganda
Tulang :
 pars sternalis
claviculae
 Cartilago costae I
 Manubrium sterni
• Gerakan :
Gliding
Terbatas ke cranial-caudal,
ventral-dorsal
 circumduksi
62
EXT. SUPERIOR
ART. ACROMIOCLAVICULARIS

• Type : arthrodial
• Tulang :
– Pars acromialis clavicula
– Tepi medial acromion
scapulae
• Gerakan :
– Gliding
– Rotasi scapulae pada
claviculae

63
EXT. SUPERIOR
ART. ACROMIOCLAVICULARIS

OTOT PENGGERAK Retraksi :

• Elevasi :  Rhomboideus
– Upper trapezius  Trapezius bag. Med.
– Levator scapulae dan Inf.
– Sternocleidomas Rotasi scapulae :
toideus  Up : Upper lower

– Rhomboideus trapezius
• Depresi : Serratus anterior
– Subclavius  Down : Levator

– Pectoralis minor scapulae

– Lower trapezius Rhomboideus
• Protraksi : Pectoralis major et
– Serratus anterior minor
– Pectoralis minor Latissimus dorsi

64
EXT. SUPERIOR
ART. HUMERI
(Shoulder Joint)

• Tipe : enarthrodial/ball-
socket
• Tulang :
– Caput humeri
– Cavitas glenoidale
(~glenohumeral joint)
• Gerakan : ???
• Membran synovialis

65
 HUMERUS
Extremitas Proximalis
• Caput humeri
• Collum anatomicum
• Tuberculum majus
• Tuberculum minus
• Sulcus intertubercularis
• Collum chirurgicum posterior

anterior
EXT. SUPERIOR

ART. HUMERI

• Ligamen :
– Lig. Coracohumerale
– Lig. Glenohumerale
– Lig. Humeri transversus
– Capsula articularis
– Labrum glenoidale
• Bursae:
– Bursa subscapularis
– Bursa subdeltoidea

67
EXT. SUPERIOR
ART. HUMERI
OTOT PENGGERAK Adduksi :
• Flexi :  Pectoralis major
– Pectoralis mayor  Lattisimus dorsi
– Deltoideus  Teres major
– Coracobrachialis  Subscapularis
– Biceps caput longum  Triceps caput longum
• Extensi : Rotasi :
– Latissimus dorsi  Medial :Pectoralis
– Teres major major
– Deltoideus Latissimus dorsi
– Triceps caput longum Teres major
• Abduksi : Subscapularis
– Deltoideus Deltoideus
– Supraspinatus  Lateral : Infraspinatus

Teres minor 68
Deltoideus
 EXT. SUPERIOR
ART. CUBITI
(ELBOW JOINT)

• Tipe : Gynglimus
• Tulang :
– Trochlea humeri dg
incisura
semilunaris/trochlearis
ulnae
– Capitulum humeri dg
fovea capitulum radii
• Gerakan :
– Flexi - extensi
69
 HUMERUS
Extremitas Distalis
• Epicondylus medialis
– Sulcus nervi ulnaris
• Epicondylus lateralis
• Trochlea humeri
• Capitulum humeri
• Fossa coronoidea
• Fossa radialis
• Fossa olecrani
 ULNA S
Extremitas proximalis
• Olecranon
• Processus coronoideus
• Incisura trochlearis
(semilunaris)
• Incisura radialis

ventral dorsal radial

 RADIUS S

Extremitas proximalis
Caput radii
• Fovea articularis radii
• Circumferentia
articularis radii
Collum radii

ventral dorsal ulnar

EXT. SUPERIOR
ART. CUBITI

• Ligamen
– Capsula articulare
– Lig. Collaterale ulnae
– Lig. Collaterale
radiale
• Membrana
synovialis

73
EXT. SUPERIOR
ART. CUBITI
OTOT PENGGERAK
• Flexi : Extensi :
 Triceps brachii
– Biceps brachii
 Anconeus
– Brachialis
 Extensor carpi
– Brachioradialis
radiales longus et
– Pronator Teres
brevis
– Flexor carpi radialis et ulnaris  Extensor digitorum
– Flexor digitorum superfic.  Extensor carpi
ulnaris
 Supinator

74
EXT. SUPERIOR
ART. RADIO-ULNARIS

Terdiri dari 3 macam :

• Art. Radioulnaris proximalis
• Art. Radioulnaris medius
• Art. Radioulnaris distalis

75
EXT. SUPERIOR
ART. RADIO-ULNARIS PROXIMALIS/ SUPERIOR

• Tipe : uniaxial (trochoid)

• Tulang :
– Circumferentia articularis
capitulum radii
– Incisura radialis ulna
• Gerakan :
Pronasi - Supinasi

76
EXT. SUPERIOR
ART. RADIO-ULNARIS PROXIMALIS/ SUPERIOR

• Ligamen :
– Lig. Annulare (lig. Orbiculare)
– Lig. Quadratum

77
EXT. SUPERIOR
ART. RADIO-ULNARIS PROXIMALIS/ SUPERIOR

OTOT PENGGERAK
• Supinasi : Pronasi
– Biceps brachii  Pronator teres

– Supinator  Pronator quadratus

– Extensor untuk Pollex

78
EXT. SUPERIOR
ART. RADIOCARPEA
(Wrist Joint)

• Tipe : Condyloid
• Tulang :
– Extremitas inferior radius
– Discus articularis
– Deretan proximal ossa
carpalia
• Gerak sendi :
– Flexi-extensi
– Abduksi-adduksi

79
EXT. SUPERIOR
ART. RADIOCARPEA
(Wrist Joint)

• Ligamen :
– Capsula articularis
– Lig. Radiocarpeum
volare
– Lig. Radiocarpeum
dorsale
– Lig. Collaterale carpi
ulnare
– Lig. Collaterale carpi
radiale

80
EXT. SUPERIOR
ART. RADIOCARPEA
OTOT PENGGERAK
• Flexi :
Abduksi :
– Flexor carpi ulnaris  Flexor carpi radialis
– Flexor carpi radialis  Extensor carpi radialis
– Palmaris longus longus et brevis
– Flexor digiti superficalis  Extensor pollices
• Extensi : longus et brevis
– Extensor carpi radialis longus Adduksi :
et brevis  Flexor carpi ulnaris

– Extensor carpi ulnaris  Extensor carpi ulnaris

 Extensor indices
– Extensor digiti communis
propius

81
EXTREMITAS INFERIOR
Art. Coxae
Art. Genu
Art. Tibiafibulare
Art. Talocrurale
Art. Intertarsale
Art.
Tarsometatarsales
Art.
Intermetatarsales
Art.
Metatarsophalangea
l
Art.
82
 OS FEMORIS
D
• Sepasang, Tulang terpanjang dan
terberat
• Panjangnya ¼ tinggi manusia
• Serong dr supero-lat ke infero-med
• Artikulasi :
proksimal : acetabulum pada
os coxae
distal : os tibia
• Dibagi menjadi:
– Extremitas proximalis
– Corpus
– Extremitas distalis
 OS FEMORIS

EXTREMITAS PROXIMALIS OSSIS

FEMORIS
• Caput ossis femoris
– Fovea capitis ossis femoris
(ligamentum teres femoris)
• Collum ossis femoris
• Trochanter major et minor Posterior
• Linea intertrochanterica
• Crista intertrochanterica
• Fossa trochanterica
 Sudut inklinasi= sudut antara collum dan
corpus femoris
• Normalnya 125°, atau antara 115 - 140°
• Pada anak sudutnya lebih besar
• Pada wanita sudutnya lebih kecil
• Bila < 115° : coxa vara
• Bila > 140° : coxa valga
 OS FEMORIS
CORPUS OSSIS FEMORIS
• Facies anterior
• Facies medialis
• Facies lateralis
• Linea aspera
– Labium mediale
sup.linea pectinealinea
intertrochanterica
inf  linea supracondylaris medial
– Labium laterale
sup.tuberositas glutealis
inf  linea supracondylaris lateral
EXT. INFERIOR
ART. COXAE
(HIP JOINT)

• Tipe : enarthrosis
(ball n socket)
• Tulang :
– Caput femoris
– Acetabulum os coxae
• Gerakan :
– Flexi-extensi
– Abduksi-adduksi
– Rotasi
87
EXT. INFERIOR
ART. COXAE
(HIP JOINT)
• Ligamen :
– Labrum acetabulare
– Lig. Transversum acetabuli
– Capsula articularis
– Zona orbicularis
– Lig. Iliofemorale
– Lig. Ischiofemorale
– lig,. Pubofemorale
– Lig. Teres femoris
(capitis femoris)
• Membrana synovialis

88
EXT. INFERIOR
ART. COXAE
OTOT PENGGERAK
• Flexi : Adduksi :
– Iliopsoas  Adductor magnus, longus,
– Sartorius et brevis
– Pectineus  Gracilis
– Tensor fascia latae  Pectineus
– Rectus femoris  Obturator externus
– Adductores longus,brevis, et  Quadratus femoris
magnus
• Extensi : Rotasi :
– Gluteus maximus  Medial :gluteus medius
– Semitendinous Gluteus mnimus
– Semimembranosus Tensor fascia latae
– Biceps femoris Adductor magnus
– Adductor magnus  Lateral : Piriformis
• Abduksi : Obturator externus
– Gluteus medius et minimus Gemelus
– Tensor fascia latae Quadratus femoris
– Piriformis Gluteus maximus
– Sartorius Adductores 89
 OS FEMORIS

EXTREMITAS DISTALIS OSSIS

FEMORIS
• Condylus medialis (>)
• Condylus lateralis
• Facies patellaris
• Facies poplitea/Planum
popliteum
• Fossa intercondylaris
 OS PATELLA
• Os sesamoidea D
• Basis patellae
• Apex patellae
• Facies anterior patellae
• Facies articularis
– Facies articularis medialis
anterior posterior
– Facies articularis lateralis
(lbh lebar)
 Tibia dan Fibula (anterior)
Tibia: tulang panjang yg paling sering fraktur
Eminentia Intercondylaris

Condylus tibialis medial dan

Capitulum fibularis (menempel pada lateral
permukaan inferior condylus tibialis
lateral)

Tuberositas tibiae

Collum fibularis
Corpus tibia

Malleolus lateralis
Malleolus medialis
 Tibia dan Fibula (posterior)

Linea Solei

Tibia menyokong berat

tubuh, sdg fibula tidak. Ia
berguna sbg perlekatan
otot dan berperan
penting untuk sendi Tibia & Fibula in
talocruralis (pergelangan X-section
kaki/ankle)
EXT. INFERIOR
ART. GENU
(KNEE JOINT)
• Tipe : Ginglymus dan
arthrodial
• Tulang :
– Condylus medialis dan
lateralis tibia dengan femur
– Patella dengan femur
• Gerakan :
– Flexi-extensi
– Rotasi ringan
– Sliding (patella dg femur)

94
EXT. INFERIOR
ART. GENU
(KNEE JOINT)
• Ligamen :
– Capsula articularis
– Lig. Patellae
– Retinaculum Patellae
– Lig. Collaterale mediale
– Lig. Collaterale laterale
– Lig. Popliteum obliquum
– LIg. Popliteum arcuatum
– Lig. Cruciatum anterior
– Lig. Cruciatum posterior
– Meniscus medialis
– Meniscus lateralis
• Membrana synovialis
– Plica alares
– Plica infrapatellaris

95
 ART. GENU
(KNEE JOINT)
Ligamen :
 Capsula articularis
 Lig. Patellae
 Lig. Popliteum
obliquum
 Lig. Collaterale
mediale
 Lig. Collaterale
laterale
 Lig. Cruciatum
anterior
 Lig. Cruciatum
posterior
 Meniscus medialis
 Meniscus lateralis
Lig. Transversum
96

EXT. INFERIOR
ART. GENU
OTOT PENGGERAK
• Flexi : Rotasi :
– Semimembranosus  Medial :
– Semitendinosus Popliteus
– Biceps femoris Semimembranosus
– Sartorius Sartorius
– Gracilis Semitendinosus
– Popliteus
– Obturator externus  Lateral :
– Quadratus femoris Biceps femoris
• Extensi :
– Quadriceps femoris
– Tensor fascia lata
97
EXT. INFERIOR
ART. GENU
(KNEE JOINT)
BURSA :
• Ventral :
– Bursa suprapatellaris
– Bursa praepatellaris
– Bursa infrapatellaris
superficialis
– Bursa infrapatellaris
profundus

98
EXT. INFERIOR
ART. GENU
(KNEE JOINT)
BURSA :
• Lateral :
– Antara lig. Collaterale
laterale dg m. biceps
femoris
– Antara lig. Collaterale
laterale dg m. popliteus
– Antara m. popliteus dg
condylus lat. femoris

99
EXT. INFERIOR
ART. GENU
(KNEE JOINT)
BURSA :
• Medial
– Antara lig. Collaterale
mediale dg tendoinsertio m.
semitendinosus, gracilis,
sartorius
– Antara lig. Collaterale
mediale dg tendoinsertio m.
semimembranosus
– Antara tendoinsertio m.
semimembranosus dg tibia

100
EXT. INFERIOR
ART. GENU
(KNEE JOINT)
BURSA :
• Posterior
– Antara caput lat. m.
Gastrocnemeus dg
capsula articularis
– Antara caput lat. m.
Gastrocnemeus dg
capsula articularis,
melebar ke profundus m.
semimembranosus
101
EXT. INFERIOR
ART. TALOCRURALE
(ANKLE JOINT)

• Tipe : Ginglymus
• Tulang :
– Maleolus mediale tibia
– Maleolus laterale fibula
– Talus
• Gerakan :
– Dorsoflexi (extensi)
– Plantarflexi (flexi)

102
EXT. INFERIOR
ART. TALOCRUCALE
(ANKLE JOINT)
• Ligamen :
– Capsula articularis
– Lig. Deltoidea
– Lig. Laterale

103
EXT. INFERIOR
ART. TALOCRUCALE
(ANKLE JOINT)

OTOT PENGGERAK Dorsoflexi :

• Plantarflexi :  Tibialis anterior

– Gastrocnemeus  Extensor

– Soleus digitorum longus

– Plantaris  Peroneus tertius

– Flexor hallucis  Extensor hallucis

longus longus
– Peroneus longus et
brevis
– Tibialis posterior
104
5. Kombinasi dalam pergerakan dan stabilitas tubuh
 Siklus Gait – Komponen :

 Fase (berdasar pengamatan pd satu kaki) :

(1) Stance Phase: (2) Swing Phase:
kaki (yang diamati ) kaki tidak kontak
menyentuh lantai dengan lantai
 Siklus Gait – Komponen :

 Support:
(1) Single Support: hanya satu lantai yang kontak
dengan lantai
(2) Double Support: kedua kaki kontak dengan
lantai
 Siklus Gait – Komponen :

A. Stance phase:
1. Heel (tumit) contact: ‘kontak awal’
2. Foot-flat: ‘Loading response’, kontak awal telapak kaki dengan lantai
3. Midstance: trochanter mayor sejajar dengan garis tengah telapak
kaki
4. Heel-off: ‘Terminal stance’ titik tumpu mulai bergerak ke bagian ujung
telapak kaki
5. Toe-off: ‘Pre-swing’, tumit meninggalkan lantai, tinggal ujung jempol kaki
 Siklus Gait – Komponen :

B. Swing/berayun phase:
1. Acceleration: ‘Initial swing’
2. Midswing: kaki yang berayun sejajar kaki yang
menjejak lantai /stance
3. Deceleration: ‘Terminal swing’, menjelang tumit
menapak lantai
 Olahraga dan Cartilago sendi
• Olahraga  cairan synovial menghangat, lebih encer, lebih mudah
diabsorbsi oleh cartilago
• Cartilago mengembang  meredam tekanan dg lebih baik, cartilago
lebih tahan tekanan dan tarikan

• Olahraga membantu distribusi nutrisi dan sisa metabolisme cartilago

(ingat bahwa dia avascular)
• Cartilago terkompresi  cairan dan sisa metabolisme terperas keluar
• Bila tekanan berkurang  cartilago menyerap cairan (spt spon), yg
membawa nutrisi dan oksigen utk chondrocyte
• Kurangnya olahraga membuat cartilago mudah rusak hambatan
pembuangan sisa metabolisme, dan kurangnya oksigen-nutrisi
 Range of Movement : rentang
pergerakan sendi
Faktor yang mempengaruhi ROM dan stabilitas sendi :
• Struktur dan kerja otot : tendon dan tonus otot. Tendon, ligamen, dan otot
mempunyai proprioceptors, ujung saraf sensoris yang memonitor posisi sendi dan
tonus otot  medula spinalis  otot untuk meningkatkan/ menurunkan kontraksi
dan menyesuaikan posisi sendi.

• Struktur permukaan sendi. Contoh : art. Cubiti tidak dapat di-hiperekstensi karena
olecranon os ulna pas dengan fossa olecranii os humerus

• Kekuatan dan kekakuan ligamen, tendon, dan kapsul sendi.  lutut tidak dapat
dihiperekstensi karena ligamen cruciatum yang mengikat sendi genu saat ekstensi.
Atlit senam dan akrobat meningkatkan ROM sendi dengan meregangkan ligamen
secara bertahap saat berlatih.
“Double-jointed”  ROM yang lebih dari normal, karena ligamen lebih panjang dan
lentur.