Anda di halaman 1dari 39

MATA KULIAH: ANATOMI DAN

FISIOLOGI TERNAK

Anatomi dan Sistem


Skeletal/ Rangka
(Skeletal System)
Anatomi dan Sistem
Skeletal (Rangka) Ternak
Sub capaian
matakuliah
Mahasiswa mampu menunjukkan
organ skeletal dan menjelaskan
fungsinya masing-masing.
Istilah yang
menunjukkan
arah pada
hewan
Sistem skeletal
• Sistem skeletal atau
kerangka adalah sistem
yang memberikan bentuk
(framework) pada tubuh
hewan
• Sistem kerangka terdiri dari
tulang dan jaringan ikat dan
memberikan dukungan
struktural untuk semua
sistem organ lainnya.
Kerangka pada unggas
• Unggas memiliki sepasang tulang ekstra di sekitar
daerah bahu – coracoid
• Membantu menggerakkan sayap
• Tulang-tulang leher (cervical vertebrae) yang
menghubungkan kepala dan tubuh berbentuk
huruf S, ketika burung hinggap di suatu tempat,
maka timbul tekanan dari seluruh tubuhnya
• Bentuk S pada leher ini berfungsi seperti per untuk
mengurangi dampak getaran pada kepalanya.
• Tulang-tulang belakang sepanjang tubuh unggas
saling menyatu, sehingga membentuk konformasi
yang kokoh pada bagian punggung
• Menimbulkan dukungan atau kekuatan pada sayap-
sayapnya.
Fungsi rangka pada unggas
• Sistem kerangka pada unggas berhubungan
dengan sistim pernafasan – tulang-tulang
unggas mempunyai rongga
• menyimpan udara dan meringankan tubuh pada
waktu terbang
• Tengkorak (skull), humerus, tulang dada, clavicula
(clavicle), lumbalis dan vertebrae sarcalis merupakan
bagian dari sistem tulang berongga.
• Mempunyai tulang-tulang medulla yang
berperan penting untuk memobilisasi kalsium
ke uterus untuk pembentukan kulit telur.
Skeletal atau kerangka kambing
Sistem skeletal
• Sistem kerangka melindungi
organ-organ didalam tubuh
• Tengkorak melindungi otak,
tulang rusuk melindungi paru-
paru, dan tulang belakang
melindungi sumsum tulang
belakang (spinal cord).
• Kerangka juga bekerja
bersama dengan otot untuk
memungkinkan pergerakan
berbagai bagian tubuh.
Sistem skeletal
• Kerangka terdiri dari kerangka
axial dan appendicular.
• Kerangka axial – tulang-tulang
berada di garis tengah tubuh
• Tengkorak (skull)
• Tulang belakang (vertebrae)
• Tulang iga (ribs)
• Tulang dada (sternum)
Sistem skeletal
• Kerangka appendicular – tulang-
tulang yang diluar dari garis
tengah tubuh
• Kaki depan atau foreleg
(lengan)
• Kaki belakang atau hindlegs
(kaki)
• Tulang di daerah panggul
(pelvic)
Tulang (bones)
• Tulang dibagi menjadi empat kelas
• Tulang Panjang (long bones) – tungkai kaki sebagai penopang atau penyangga dan
pengungkit untuk sistem rangka dan tubuh.
• Flat bones (tulang pipih) – melindungi organ didalam tubuh dan berfungsi sebagai area
perlekatan otot
• Short bones (tulang pendek) – tulang di sendi lutut, diffuse concussion (tulang yang
melindungi otak), mengurangi gesekan, dan mengubah arah tendon
• Irregular bones (tulang tidak beraturan) – didalam vertebral column.
Bagian
longitudinal dari
tulang panjang
pada hewan
muda
• Tulang tersusun atas bahan
organik dan anorganik
Tulang (bones) • Bahan organik – Sebagian besar
adalah kolagen dan memberikan
fleksibilitas dan ketahanan tulang.
• Bahan anorganik – Sebagian
besar adalah trikalsium fosfat dan
memberikan kekakuan dan
kekerasan tulang.
• Inti tulang bagian dalam
adalah jaringan lunak yang
disebut sumsum tulang (bone
marrow)
• Beberapa sumsum tulang
terdiri dari lemak kuning yang
disebut sumsum kuning
(yellow marrow)
Tulang
(bones)
Tulang (bones)
Tulang (bones)
• Tulang terbentuk dari tulang
rawan (cartilage) saat hewan
tersebut masih embrio
(organogenesis)
• Proses ini dikenal sebagai
ossification (osteogenesis)
endochondral atau pembentukan
tulang endochondral
• Ossification endochondral -
proses mulai dengan ujung pada
jaringan cartilage (pusat osifikasi
primer) yang terlihat sejak
perkembangan periode fetal,
walaupun beberapa tulang
pendek mulai proses osifikasi
setelah kelahiran
Tulang
(bones)
Pembentukan sel tulang pada lempeng (plate) pertumbuhan
Tulang (bones)
• Pembentukan tulang terjadi di
lempeng pertumbuhan (growth
plate)
• Pengerasan primer terjadi di lempeng
pertumbuhan metafisis (metaphyseal
growth plate)
• Pengerasan sekunder terjadi di
lempeng pertumbuhan epifisis
(epiphyseal growth plate)
• Sisi osifikasi sekunder berada di tengah
epifisis.
Pembentukan
tulang pada
tulang
panjang
Jaringan ikat
(connective tissue)
• Jaringan ikat mengikat jaringan
menjadi satu untuk memberi
bentuk dan kekuatan pada
organ serta memberikan
perlindungan dan daya ungkit
(leverage)
• Ligamen menghubungkan tulang
dengan tulang
• Tendon menempelkan otot ke
tulang
Tulang rawan (cartilage)
• Tiga jenis tulang rawan yang
ditemukan di tubuh
• Tulang rawan hialin (hyalin cartilage)
ditemukan di ujung tulang dan
bertindak sebagai bantalan pada
persendian
• Tulang rawan elastis (elastic cartilage)
membentuk bagian tubuh, seperti
telinga
• Fibrocartilage memberikan bantalan
antara vertebralis disk
Fascia

• Fasia terletak di antara


kulit dan otot atau tulang
di bawahnya.
• Fascia terdiri dari dua
lapisan
• Lapisan atas – fasia
superfisial – melekat pada
kulit
• Lapisan bawah – fasia dalam
– menutupi otot atau tulang
• Sendi adalah
Sendi (joints) artikulasi
(persatuan) di
antara keduanya
tulang.
• Tiga jenis
persendian pada
tubuh
• Berserat (fibrous)
• Bertulang rawan
(cartilaginous)
• Synovial
• Sendi dapat sangat
Sendi (joints) bergerak (sendi
putar) – bahu
• Sendi dapat
digerakkan sebagian
– tulang rusuk
• Tidak dapat
digerakkan
(immovable) -
jahitan sambungan
di antara pelat
tengkorak
Synovial
joint
Synovial joints
Allow the greatest range of movement, such as:
• Gliding – meluncur
• Flexion – Gerakan melingkar atau melengkung
• Extension – gerak tulang yang normal
• Hyperextension – ekstensi yang kuat dari anggota tubuh
atau sendi di luar batas normalnya, baik dalam latihan
atau terapi atau yang dapat menyebabkan cedera.
• Rotation – berputar
• Adduction – Gerakan anggota tubuh atau bagian lain ke
arah garis tengah tubuh atau ke arah bagian lain
• Abduction – Gerakan anggota tubuh atau bagian lain
menjauh dari garis tengah tubuh, atau dari bagian lain
• Circumduction – Gerakan melingkar (bahu)
Synovial joints
1. Kapsul sendi (joint capsule) – jaringan fibrosa yang membungkus sendi
sehingga membentuk kapsul.
2. Membran synovial – lapisan kapsul sendi yang mengeluarkan cairan
synovial.
3. Tulang rawan hialin (hyaline cartilage) – penutup ujung tulang sendi.
4. Cairan synovial – pengisi kapsul sendi dan memelihara serta melumasi
tulang rawan pada sendi.
5. Ligamen – jaringan ikat fibrosa berwarna putih yang bergabung dengan
tulang untuk menjaga kestabilan sendi.
6. Bursa – bagian sendi yang membentuk kantung berisi cairan antara
tendon dan tulang untuk mengurangi gesekan.
7. Articular Disc – peredam kontraksi.
8. Bantalan lemak (pads of fat) – buffer untuk melindungi tulang dari
pengikisan.
Synovial joints
1. Sendi gliding (sendi pelana) – sendi ini memiliki permukaan yang datar dan kecil. Sendi
ini bekerja dengan cara bergeser antar tulangnya – pergelangan tangan dan ankle.
2. Sendi hinge – sendi ini berbentuk seperti kepala martil yang bertemu dengan tulang
lainnya dan hanya dapat bergerak secara fleksi dan ekstensi – siku, lutut, pergelangan
kaki, serta jari tangan dan kaki.
3. Sendi pivot – sendi yang memungkinkan untuk melakukan gerakan disatu sumbu atau
poros (berotasi) – menengok ke kiri dan ke kanan atau ketika melakukan pronate dan
supinate pada lengan – proksimal radioulnar (antara tulang lengan) dan sendi
atlantoaxial (antara tulang leher pertama dan kedua)
4. Sendi saddle (sendi sellar) – sendi yang dapat bergerak didua
sumbu sehingga dapat bergerak bebas – permukaan sendi
menyerupai sepasang saddle yang terbalik (90°) atau
berlawanan arah satu sama lainnya – Gerakan fleksi dan
ekstensi, abduksi, adduksi, dan circumduksi. Sendi saddle
dapat ditemukan pada carpometacarpal pertama di pangkal
ibu jari.
5. Sendi ellipsoid (sendi condyloid) – sendi yang dapat bergerak
Synovial joints didua sumbu (biaksial) - permukaan sendi berbentuk elips
atau menyerupai telur – Gerakan fleksi dan ekstensi, abduksi,
adduksi, dan circumduksi, serta kombinasi dari gerakan-
gerakan ini – radiocarpal (pergelangan tangan),
metacarpophalangeal (jari-jari, metatarsophalangeal atau jari
kaki) dan occipitoatlantal (kepala dan leher).
6. Sendi Ball-and-socket – sendi yang dapat bergerak paling
leluasa di ketiga sumbu dibandingkan sendi sinovial lainnya –
gerak fleksi dan ekstensi, abduksi, adduksi, dan rotasi internal
dan eksternal – glenohumeral (bahu dan pinggul).

Anda mungkin juga menyukai