Anda di halaman 1dari 61

Kelompok 4

• Reiner Mukti (03013164)


• Reski Dwi Indah Sari (03013165)
• Riawanti (03013166)
• Rina Mujiati (03013167)
• Rini R T
• Riska Ayu Wibaweni
• Rizka Nurhayati (03013170)
• Robert Thiodorus
• Sabila Laras Permana
• Sandi Kurniawan (03013174)
Kasus
• Subjek : Andi dan teman-teman
• Kejadian : menekuk sendi panggul, sendi lutut dan
mengarahkan telapak kaki untuk menendang bola.
• Masalah : - Melakukan pemanasan ,setelah 1 jam
bermain bola Andi dan teman-temannya
merasa kelelahan pada betisnya.
KLARIFIKASI KATA
 Pemanasan
- Cara untuk mempersiapkan tubuh sebelum melakukan
olahraga
- Menghindari kram otot atau syok pada otot saat
berolahraga

Kelelahan otot :
- Suatu keadaan yang ditandai dengan ketidakmampuan otot
untuk berkontraksi
- Menurunnya ATP serta penimbunan asam laktat dalam
darah
Persendian :
- Hubungan antara dua buah tulang atau lebih
- Pembungkus jaringan ikat pada bagian luar
- Pada bagian dalam terdapat rongga sendi dengan
permukaan tulang yang dilapisi tulang rawan

Sendi lutut :
- Bagian dari ekstremitas inferior yang menghubungkan
tungkai atas paha (Femur) dengan tungkai bawah (Tibia)
Muscle soarness (Pegal Otot) :
- pengaruh tarikan mekanis serabut-serabut otot terhadap jaringan
ikat intra muskular
- tarikan tersebut menyebabkan trauma yang kemudian menyebabkan
edema dan menimbulkan nyeri

Ada 3 Karakter Otot


1. Kontraksibilitas :
- Kemampuan otot untuk memendek, otot menjadi lebih pendek dari
ukuran semula jika otot sedang berkontraksi
2. Ekstensibilitas:
- Kemampuan otot untuk memanjang dari ukuran semula saat rileksasi
3. Elastisitas:
- Kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula
Penetapan Masalah
• Andi melakukan pemanasan sebelum olahraga.
• Proses Andi menendang bola & sakit betis.
• Andi merasa lelah setelah 1 jam bermain bola.
Hipotesis
• Mekanisme menendang bola melibatkan ekstremitas
inferior
• Andi merasa kelelahan karena penimbunan asam laktat.
Penjelasan sementara
• Mekanisme menendang bola dapat dibagi menjadi 6
tahap ( penendang kaki kanan ) :
• 1. Approach
• Penendang akan berlari lalu membuat pijakan dengan kaki kiri lalu
membentuk sudut diagonal
• 2. Plant foot forces
• Tenaga dari pijakan kaki kiri akan menentukan arah bola dan
kecepatan bola
• 3. Swing limb loading
• Lengan yang berlawanan akan terangkat dan berfungsi sebagai
counter balance dari tubuh yang berputar. Lutut akan berfleksi
untuk dapat menghasilkan energi
Penjelasan sementara
• 4. Hip flexion and knee extension
• Kaki akan berakselerasi menendang bola dengan kombinasi energi
yang berasal dari ayunan paha kedepan dan lutut yang berekstensi
• 5. Foot contact
• 15 persen dari energi kinetic ayunan tubuh akan ditransfer menuju
bola dan sisa dari energi tersebut akan digunakan untuk
memperlambat gerakan
• 6. Follow through
• Setelah menendang tubuh akan mendapatkan reaksi dari hasil
gerakan menendang, ini berfungsi untuk mencegah cedera dengan
perlahan-lahan menghilangkan energi kinetic yang dihasilkan
Penjelasan sementara
• Glikolisis > Asam Pyruvate >
Asam Laktat > Pelepasan Ion
Hidrogen > pengikatan Na+ / K+ >
Penurunan kontraksi otot >
kelelahan
LEARNING OBJECTIVE
1. Mengetahui struktur anatomi ekstremis bawah
2. Mengetahui anatomi otot yang terdapat pada ekstremis
bawah
3. Mengetahui ligamen yang terdapat pada ekstremis
bawah
4. Mengetahui macam-macam sendi yang terdapat pada
ekstremis bawah
5. Mengetahui sistem otot dalam kekuatan dan ketahanan
6. Mengetahui fisiologi mekanisme otot saat berolahraga
7. Mengetahui perubahan histologi otot pada saat
pemanasan
8. Mengetahui biokimia saat otot berkontraksi
Learning Issue
• Sendi pada ekstremitas bawah
• Mekanisme kelelahan otot dan kontraksi
• Perubahan histologi saat pemanasan
Anatomi Ekstremitas Bawah
Otot ekstremitas bawah anterior

Paulsen & Waschke, SOBOTTA Jilid 1. Buku Kedokteran.


2013
Otot ekstremitas bawah posterior

Paulsen & Waschke, SOBOTTA Jilid 1. Buku


Kedokteran. 2013
Otot
• M. Iliakus
Origo : fossa iliaka, spina iliaka anterior inferior bagian
depan artikulasio koksae;
Insersi : trokhanter minor, batas medial linea aspera;
Fungsi : fleksi, endorotasi artikulasio koksae; dan fleksi
kolumna vertebralis lumbalis
• M. Psoas mayor
Insersi : trokhanter minor;
Origo : permukaan lateral korpus vertebra torakalis XII,
korpus vertebralis lumbalis 1-IV;
Fungsi : eksorotasi pada waktu M. Gluteus berkontraksi
• M. pectineus
Insersi : linea pektini femur
Origo : ossis pubis
Persyarafan : nervus femoralis dan nervus obturatoris
Fungsi : adduksi femur, memabntu fleksi, dan eksorotasi
artikulasio koksae
• 2. M. adductor longus
Insersi : bagian tengah linea aspera labium medial
Origo : ramus superior dan ramus inferior ossis pubis
Persyarafan : nervus obturatorius
Fungsi : adduksi femur dan fleksi artikulasio koksae

Sloane,E. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004.
• M. grasilis
Insersi : bertendon panjang pada sisi medial tuberositas tibia
Origo : ramus inferior ossis pubis sepanjang simpisis pubis
Persyarafan : nervus obturatorius
Fungsi : adduksi femur, fleksi artikulasio genu, dan endorotasi femur
• M. biseps femoris
Insersi : kaput fibula bertendon kuat
Origo : tuber iskiadikum bersatu dengan M. Semitendinosus
Persyarafan : nervus tibialis bersendi dua dan nervus fibularis kumunis
Fungsi : fleksi kruris pada artikulasio genu eksorotasi dan ekstensi
antikulasio genu

Sloane,E. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004.
• M. semi tendinosus
Insersi : bertendon panjang medial tuberositas tibia
Origo : tuber iskiadikum kaput langus musculi bisep femoris
Persyarafan : nervus tibialis bersendi dua
Fungsi : fleksi kruris artikulasio genu, endorotasi dan ekstensi
artikulasio koksae
• M. semi membranosus
Insersi : kondilum medialis tibia dan ligamentum popliteum obligues
Origo : tuber iskiadikum bertendon lebar
Persyarafan : nervus tibialis bersendi dua
Fungsi : fleksi dan endorotasi artikulasio genu, ekstensi artikulasio
koksae

Sloane,E. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004.
• M. tibialis anterior
Insersi : basis metatarsalis I (sisi medial) dan os. Kunaiforme mediale
(sisi plantar)
Origo : epikondilus lateralis dan fasies lateralis tibia
Fungsi : fleksi dorsal dan spinasi kaki

• M. ekstensor halusis longus


Insersi : permukaan dorsal jari kaki yang besar bertendon
Origo : fasies medialis fibula membrane interosea kruris dan fasia
kruris
Fungsi : ekstensi jari kaki dan ekstensi dorsal pada artikulasio talus
sebelah atas
• M. ekstensor digitorum longus
Insersi : bersama keempat tendon kedalam aponeurosis dorsal
keempat jari lateral kaki
Origo : kondilus lateralis tibia, margo anterior fibula, dan membran
interosea kruris
Fungsi : supinasi pada artikulasio talus sebelah bawah M. Ekstensor
halusis longus.

• M. tibialis posterior
Insersi :Tuberositas ossis navikulare, permukaan plantar os
kunaiformi medial, ossa kunaiformi intermedium lateral dan basis
metatarsal II – IV
Origo: fasies posterior, bagian prosimal tibia dan fasies medialis
fibula.
Fungsi: plantar fleksi dan supinasi

Watson., R. Anatomi & Fisiologi. Penerbit Buku Kedokteran ECG. 2003


Sendi pada Ekstremitas Bawah
1. Sendi panggul
- jenis sendi putar
- Gerakan: Sirkumduksi

2. Sendi lutut
- sendi engsel dengan perubahan dan yang dibentuk
oleh kedua kondil femur yang bersendi dengan
permukaan superior dari kondil-kondil tibia.
- Gerakan: fleksi, ekstensi dan rotasi medial ringan
3. Sendi tibio-fibuler.
- Sendi-sendi ini dibentuk antara ujung atas dan ujung
bawah ke dua tulang tungkai bawah.

4. Sendi pergelangan kaki.


- sendi engsel diantara ujung bawah tibia beserta
maleulos medialis
- Gerakan: fleksi dan ekstensi

Sloane,E. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta; Penerbit Buku


Kedokteran EGC; 2004.
5. Sendi telapak kaki.
- sendi luncur yang berada diantara tulang tarsal
- Gerakan: mirip dengan adduksi dan abduksi

Sloane,E. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004.
Articulatio coxae
• Persendian antara caput femoris dengan acetabulum
os coxae

Snell, Richard. ANATOMI KLINIS (Clinical Anatomy by systems). Buku Kedokteran.


2012
Fleksi dan ekstensi
Aduksi dan abduksi
Gerakan dan otot-otot yang
menggerakannya
1. Fleksi : dilakukan m. iliopsoas, m. rectus femoris, m.
sartorius, dan m. adductor magnus.
2. Ekstensi : m. gluteus maximus dan otot-otot
hamstrings.
3. Abduksi : m. gluteus medius dan minimus, m. sartorius,
m. tensor fasciae latae, m. piriformis.
4. Aduksi : m. adductor longus dan brevis dan serabut-
serabut adductor m. adductor magnus. Dibantu m.
pectineus dan m. gracilis.

Snell, Richard. ANATOMI KLINIS (Clinical Anatomy by systems). Buku Kedokteran.


2012
5. Rotasi lateral : m. piriformis, m. obturator internus dan
externus, m. gemellus superior dan inferior, m. quadratus
femoris, dibantu oleh m. gluteus maximus.
6. Sirkumduksi : kombinasi gerakan-gerakan diatas.

Snell, Richard. ANATOMI KLINIS (Clinical Anatomy by systems). Buku Kedokteran.


2012
Paulsen & Waschke, SOBOTTA Jilid 1. Buku Kedokteran.
2013
Paulsen & Waschke, SOBOTTA Jilid 1. Buku Kedokteran.
2013
Otot pada regio femoris
Articulatio genus (sendi lutut)
Terdiri dari dua buah sendi condylaris antara condylus
femoris medialis dan condylus femoris lateralis dengan
condyli tibiae.

Snell, Richard. ANATOMI KLINIS (Clinical Anatomy by systems). Buku Kedokteran.


2012
Gerakan dan otot-otot yang
menggerakannya
1. Fleksi : m. biceps femoris, m. semitendinosus, m.
semimembranosus, dibantu oleh m. gracilis, m.
sartorius, musculus popliteus.
2. Ekstensi : m. quadriceps femoris.
3. Rotasi medial : m. sartorius, m. gracilis, dan m.
semintendinosus
4. Rotasi lateral : m. biceps femori.

Snell, Richard. ANATOMI KLINIS (Clinical Anatomy by systems). Buku Kedokteran.


2012
Articulatio Talocruralis (sendi
pergelangan kaki)
1. Dorsofleksi (jari-jari menunjuk keatas) : m. tibialis
anterior, m. extensor hallucis longus, m. extensor
digitorum longus, m. peroneus tertius.
2. Plantarfleksi (jari-jari menunjuk kebawah) : m.
gastrocnemius, m. soleus, m. plantaris, m. peroneus
longus, m. peroneus brevis, m. tibialis posterior, m. flexor
digitorum longus, dan m. flexor hallucis longus.

Snell, Richard. ANATOMI KLINIS (Clinical Anatomy by systems). Buku Kedokteran.


2012
Otot-otot tungkai , sisi kanan
lateral

Paulsen & Waschke, SOBOTTA Jilid 1. Buku Kedokteran.


2013
Otot-otot tungkai sisi kanan
dorsal

Paulsen & Waschke, SOBOTTA Jilid 1. Buku Kedokteran.


2013
38/9

LIGAMENTUM
Diperkuat oleh 3 ligamentum inta capsularis
yang berbentuk spiral yaitu :
- Lig. Iliofemoralis
= Berbentuk huruf V
= Memperkuat regio anterior capsul
articulatis
- Lig. Ischiofemoralis
= Berbentuk spiral
= Terletak di posterior
39/9

- Lig Pubofemoralis
= Berbentuk segitiga
= Terletak di Inferior
40/9

- Semua ligamentum ini akan menjadi tegang bila


articulatio coxae estensi
- Art. Coxae lebih stabil pada waktu extensi
41/9

LIGAMENTUM CAPUT FEMORIS (LIG. TERES

• Berasal dari sepanjang acetabulum menuju pusat caput


femoris
• Tidak berpengaruh terhadap penguatan persendian
• Yang khas : mempunyai arteri yang mensuplai caput
femoris
Pergerakan pada art coxae
- flexi, extensi, abduksi, adduksi, rotasi dan circumducti
42/9

LIGAMENTUM
Ada 2 ligamentum dikedua sisi persendian
yang menjadi tegang pada waktu extensi
dan menambah stabilitas persendian (extra
capsularis)
1. Lig. Collateralis Fibularis
Berjalan dari femur ke fibula, mencegah hiper adduksi
tungkai bawah
2. Lig. Collateralis Tibialis
- Berjalan dari femur ke fibula, mencegah hiper
abduksi tungkai bawah
- Melekat pada meniscus medialis, sehingga kalau lig
collateralis tibialis cedera, akan mencederai meniscus
medialis juga
43/9
44/9
Dibagian dalam capsula articularis (intra
capsularis) ditemukan :
- Lig. Cruciatum anterior dan posterior yang bersilang
satu sama lain membentuk huruf X
- Lig. Cruciatum anterior (ACL)
= Berjalan dari bagian posterior femur ke
bagian anterior tibia
= Bila lutut extensi, ACL tertarik kuat, dan
mencegah hiper extensi, mencegah tibia terlalu
ke anterior
LIG. CRUCIATUM POSTERIOR (PCL)
• Berjalan dari Antero-Inferior femur menuju sisi posterior
tibia
• Tegang pada flexi, sehingga mencegah hiperflexi sendi
lutut
• Mencegah pergeseran tibia ke belakang
- Manusia adalah Bipedal Locomotion, artinya berjalan
pada kedua kaki
- Aspek penting : Kemampuan mengunci sendi lutut pada
waktu extensi dan berdiri lurus tanpa otot tungkai
berkontraksi
- Pada waktu extensi penuh, tibia berotasi kelateral
sehingga menguatkan lig. Cruciatum medial dan menjepit
meniscus diantara tibia dan femur
- Kondisi ini memungkinkan seseorang berdiri lama tanpa
menggunakan otot tungkai
- Untuk melepaskan ini, supaya terjadi flexi, maka sendi
lutut harus dibuka kuncinya dengan kontraksi M.
Popliteus yang menyebabkan sedikit pergerakan rotasi
antara tibia dan femur
• Capsula articularis menutupi permukaan distal tibia,
maleolus medialis, maleolus lateralis dan talus
• Ligamentum
1. Lig. Deltoid (medial
= mengikat tibia ketulang kaki medial
= mencegah over-eversio kaki
= sangat kuat
2. Lig. Lateralis
= mengikat fibula ke tulang kaki lateral
= mencegah over-inversio kaki
= mudah robek
3. Lig. Tibio Fibulo anterior dan posterior
mengikat tibia dan fibula
MEKANISME KONTRAKSI OTOT
Penjelasan…
- Impuls saraf tiba di terminal akson motor neuron, dan
memicu pelepasan asetilkolin.
- Ach(asetilkolin) berdifusi dicelah sinaptik, mengikat
reseptor di motor end plate, dan memicu potensial aksi
otot.
- Jika sudah mencapai ambang batas letup berubah
menjadi potensial aksi.
- Berjalan sepanjang tubulus transversal, sehingga saluran
membran retikulum sarkoplasma, ion kalsium masuk ke
sarkoplasma
Sliding Filamen

Jika aktin
diperbesar
Penjelasan..

- Ion kalsium menempel dibagian luar aktin dan diikat oleh


Troponin C
- Aktin diikat oleh Troponin T
- Tropomiosin diikat oleh Troponin I
Kerja aktin dan miosin
Penjelasan..

- Ketika ion kalsium, aktin, tropomiosin sudah diikat oleh


troponin, maka terjadi binding site, tropomiosin terbuka
- Kepala miosin akan menggeser aktin dengan bantuan
ATP,
ADP ATP
- Begitu seterusnya
- Pada saat kontraksi akan terjadi pemendekan,
karena filamen bergeser
- Untuk relaksasi, kepala miosin melepas aktin dan
akan codong kembali, ion kalsium akan masuk
kembali ke retikulum sarkoplasma. Dan otot akan
kembali memanjang
Pembentukan asam laktat
(fisiologi)

Sumber: Sherwood,L. Fisiologi Manusia. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.


2012. hal. 29
Pembentukan asam laktat (biokimia)
Kesimpulan
• Tulang dan otot bersinergi untuk melakukan suatu
pergerakan (movement) yang dibantu oleh sendi dan
ligamen
• Tulang sebagai alat gerak pasif karena digerakan oleh
otot, sementara otot sebagai alat gerak aktif karena dapat
menggerakan tulang
Referensi
• Spalteholz, Werner. Hand-Atlas of Human Anatomy.
Seventh Edition in English
• F. Paulsen, J Washke : Sabotta : Atlas der Anatomie des
menchen Augemenie Anatomie und Bewegungsapparat.
285-287, 2006
• Sherwood : Human Physiology : From cell to systems. Ed
6. 277-281, 2007

Anda mungkin juga menyukai