Anda di halaman 1dari 37

Ekstremitas

Inferior dan
jhhj
Mekanisme
Refleks
Nur Tasya Ruri
10.2013.259
Skenario 1

Seorang laki-laki pekerja proyek


bangunan, berusia 30 tahun,
telapak kaki kanannya tertusuk
paku sehingga terjadi respons
mengangkat kaki kanannya
tersebut. Kemudian ia berobat ke
puskesmas dengan keluhan
telapak kaki kanannya luka
berdarah karena tertusuk paku.
Pada pemeriksaan fisik tekanan
darah, jantung dan paru dalam
batas normal.
Identifikasi
Istilah yang
Tidak Diketahui
Tidak Ada
Rumusan
Masalah

Seorang laki-laki telapak kaki


kanannya tertusuk paku
sehingga terjadi respon
mengangkat kaki.
Analisis Masalah

Rumusa
n
Masalah
Ektremitas Mekanism
inferior Jaringan Jaringan Refleks Kontraksi &
(tungkai peka
e kerja relaksasi
bawah- otot rangsang somatik otot otot
telapak kaki) rangka
Hipotesis
Respon mengangkat kaki merupakan
hasil dari suatu mekanisme refleks
Tulang
Tulang tubuh orang dewasa terdiri dari 206
tulang di bagi menjadi :
Ossa axiales (80 ossa)
Os cranii, columna vertebralis, skeleton
thoracis
Ossa appendiculares (126 ossa)
Ossa membri superior
Ossa membri inferior
Cingulum Os coxae
Membri Inferior

Os femur
Ekstremitas
Inferior
Os patella

Ossa Membri Os tibia


Inferior Libera

Os fibula

Ossa tarsi
Os tibia dan os fibula

Os tibia terletak di medial


Os tibia menahan berat badan tubuh
Os fibula terletak di lateral
Membran interossea : tempat perlekatan otot
Os pedis

Membentuk pergelangan kaki


Dibagi mjd 3 kelompok :
Ossa tarsalia
Ossa metatarsalia
Ossa phalangea
Os calcaneus (paling besar) membentuk tumit
Bagian posterior calcaneus tempat melekat
tendon achiles
Os talus berhubungan dengan tibia
Persendian Tungkai Bawah
Art. Genu
o Art. Tibiofemoralis
o Art. Patellofemoralis
Art. Talocruralis
Persendian tulang kaki
Articulatio Genu (Sendi Lutut)
Persendian yang besar, diarthrosis komplit
Sendi engsel
Terdiri atas 2 articulatio yang terpisah
1) Art. Tibiofemoralis
2) Art. Patellofemoralis
Capsula articularis : medial, lateral, posterior
persendian
Bagian anterior : M. quadratus femoris
Lig. Patellaris terdapat diluar os patella dan
berakhir pada permukaan anterior os tibia
Art. Tibiofemoralis
Condylus femoralis dengan condylus
tibia

Art. Patellofemoralis
Os patella dengan facies paterallis
femur
Ada 2 ligamentum di kedua sisi
persendian, tegang saat ekstensi &
menambah stabilitas persendian (extra
capsularis) :
1. Lig. Collateralis Fibularis
mencegah hiper adduksi tungkai bawah
2. Lig. Collateralis Tibialis
mencegah hiper abduksi tungkai bawah
melekat pada meniscus medialis
Di bagian intra capsularis ditemukan :
1. Lig. Cruciatum Anterior
dari bagian posterior femur ke anterior
tibia
lutut ekstensi, ACL tertarik kuat,
mencegah hiper ekstensi
2. Lig. Cruciatum Posterior
antero-inferior femur menuju posterior
tibia
tegang saat fleksi sehingga mencegah
hiper fleksi lutut
Art. Talocruralis
Ujung distal os tibia dan os fibula
dengan ujung proksimal talus
Gerak : plantar fleksi, dorso fleksi
Ligamentum
Lig. Deltoid
mengikat os tibia ke tulang kaki medial
mencegah over-eversio kaki
sangat kuat
Lig. Lateralis
mengikat os fibula ke tulang kaki lateral
mencegah over-inversio kaki
mudah robek
Lig. Tibiofibulo (anterior & posterior)
mengikat os tibia dan os fibula
Art. Intertarsalia
Persendian di antara tulang-tulang tarsal
Gerak : inversi-eversi

Art. Tarsometatarsalia
Os cuneuiforme I, II, III bersendi dengan os
metatarsal I, II, III
Os cuboideum bersendi dengan os metatarsal IV, V
Art. Metatarsophalangeal
Persendian antara metatarsal dan phalanx
Gerak : abduksi-adduksi, fleksi-ekstensi

Art. Interphalangeal
Persendian di antara phalanx
Gerak : fleksi-ekstensi
Otot-otot Ekstensor Tungkai
Bawah
Otot Fungsi utama
M. tibialis anterior Dorso fleksi kaki, inversi kaki
M. ekstensor digitorum Dorso fleksi kaki, eversi kaki, ekstensi
longus jari-jari kaki
M. ekstensor hallucis Ekstensi ibu jari, eversi kaki
longus
M. peroneus tertius Dorso fleksi kaki, eversi kaki
M. peroneus longus Plantar fleksi kaki, eversi kaki
M. peroneus brevis Plantar fleksi kaki, eversi kaki
Otot-otot Fleksor Tungkai
Bawah
Otot Fungsi utama
M. gastrocnemius Fleksi tungkai bawah, plantar fleksi kaki
M. soleus Plantar fleksi kaki
M. plantaris Fleksi tungkai bawah, plantar fleksi kaki
M. popliteus Rotasi (medial), fleksi tungkai bawah
M. fleksor digitorum Plantar fleksi kaki, inversi kaki, fleksi jari-
longus jari
M. fleksor hallucis longus Plantar fleksi kaki, inversi kaki, fleksi ibu
jari
M. tibialis posterior Fleksi kaki, adduksi kaki, inversi kaki,
mempertahankan lengkung kaki
Otot-otot Kaki Bagian Dorsal
Otot Fungsi utama
M. ekstensor hallucis Ekstensi ibu jari
brevis

M. ekstensor digitorum Ekstensi jari-jari kaki


longus

Mm. interossei dorsales Abduksi jari II-IV


(4) Fleksi phalanx I
Ekstensi phalanx II dan III
Otot-otot Kaki Bagian
Plantar
Otot Fungsi utama
M. abductor hallucis Abduksi ibu jari, fleksi ibu jari
M. fleksor digitorum brevis Fleksi jari II-V

M. abductor digiti V Abduksi, fleksi jari V

M. quadratus plantae Membantu fleksi jari II-V

Mm. lumbricales Fleksi phalanx I


Ekstensi phalanx II dan III
M. adductor hallucis Adduksi, fleksi phalanx proksimal ibu jari

M. fleksor digiti V brevis Fleksi phalanx proksimal jari V

Mm. interossei plantares Adduksi jari-jari


(3) Fleksi bagian proksimal jari III-V
Ekstensi bagian distal jari III-V
Jaringan Otot
Otot polos
involunter, tidak
mudah lelah, lambat

Otot jantung
involunter, tidak
mudah lelah, ritmis

Otot rangka
vonlunter, mudah
lelah, cepat
Mekanisme Kerja Otot
Rangka
Produksi Asetilkolin di ujung saraf, merangsang
Ca++ keluar
Ca++ berikatan dgn Troponin C, lalu mengangkut
Tropomiosin ke Aktin
Miosin-ATP melakukan aktivitas ATPase
(ATPADP+Pi)
Miosin-ADP-Pi berikatan dgn Aktin, terjadi
kontraksi
ADP-Pi terlepas dari ikatan menjadi Miosin-Aktin
ATP lain berikatan dgn Miosin-Aktin, Aktin terlepas
dari Miosin-ATP, terjadi relaksasi
Jaringan Peka Rangsang
Jaringan yang dapat menghantarkan
impuls elektrokimia sepanjang permukaan
membran plasmanya
Rangsangan yang telah mencapai nilai
ambang
2 kelompok saraf dan otot
Sel saraf, mengendalikan aktivitas seluruh
tubuh
Sel otot terbagi menjadi 2 : alat gerak (otot
somatik) dan organ viseral (sistem otonom)
Refleks somatik
Refleks regang
Penting dalam mempertahankan
postur, keseimbangan, dan untuk
pergerakan
Kesimpulan
Hipotesis diterima. Mekanisme gerak
refleks merupakan suatu gerakan yang
terjadi tiba-tiba diluar kesadaran kita.
Gerak refleks adalah bagian dari
mekanisme pertahanan tubuh dan terjadi
lebih cepat dari gerak sadar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai