Anda di halaman 1dari 17

KONSELING

PRAKONSEPSI
KELOMPOK 7B
ANGGOTA
KELOMPOK
1. Nena Bidari Putri (119170127)
2. Annisa Shintya Pratama (120170030)
3. Asri Permata Dewi (120170032)
4. Della Fitri Sulistiani (120170052)
5. Desy Syafira Santoso (120170054)
6. Nazib Mohamad Yassir (120170142)
7. Wayan Satyam Darma K (120170194)
8. Wildan Chorionadi Haekal (120170196)
9. Resti Livia Hudaeli (120170164) Halaman 4
DEFINISI
Konseling prakonsepsi/prakehamilan adalah serangkaian
layanan, terutama didasarkan pada upaya preventif, untuk
membantu pasangan suami istri mempersiapkan kehamilan
dengan cara meningkatkan kesehatan mereka sebelum konsepsi,
termasuk praktek-praktek kesehatan yang berkaitan dengan
menjaga kesuburan, mempersiapkan kehamilan, serta
mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor risiko melalui
penyediaan konseling dan melakukan diagnostik, terapi dan
intervensi farmakologis.
DEFINISI

Tahun 2006, Centers for Disease Control and Prevention


(CDC) mendefinisikan sebagai serangkaian intervensi yang
ditujukan untuk menemukan dan memodifikasi risiko biomedis,
perilaku, dan sosial pada hasil akhir kehamilan atau kesehatan
wanita melalui pencegahan dan penatalaksanaan.
TUJUAN
Memastikan bahwa semua wanita Mengurangi risiko yang
usia subur menerima layanan diindikasikan oleh adanya
perawatan prakonsepsi termasuk penyimpangan pada hasil akhir
uji penapisan risiko, promosi kehamilan sebelumnya melalui
kesehatan, dan intervensi yang intervensi antarkonsepsi untuk
memungkinkan mereka mencegah atau memperkecil
memasuki kehamilan dengan berulangnya penyimpangan
kesehatan optimal. tersebut.

Meningkatkan pengetahuan, Mengurangi kelainan pada


sikap, dan perilaku pria dan kehamilan yang menyimpang.
wanita yang berkaitan dengan
kesehatan prakonsepsi.
Kegiatan pelayanan kesehatan masa
sebelum hamil berdasarkan Permenkes
No.97 Tahun 2014 meliputi :
Pemeriksaan fisik: pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan
status gizi. Pemeriksaan status gizi harus dilakukan untuk
menanggulangi masalah kurang energi kronis (KEK) dan
pemeriksaan status anemia.
Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan darah rutin,
pemeriksaan darah yang dianjurkan, pemeriksaan penyakit
menular seksual, pemeriksaan urin rutin, dan lainnya.
pemberian imunisasi: pencegahan dan perlindungan terhadap
penyakit Tetanus. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
dilakukan untuk mencapai status T5 hasil pemberian
imunisasi dasar dan lanjutan. Status T5 ditujukan agar wanita
usia subur memiliki kekebalan penuh.
Kegiatan pelayanan kesehatan masa
sebelum hamil berdasarkan Permenkes
No.97 Tahun 2014 meliputi :

Suplementasi gizi Pemberian suplementasi gizi bertujuan untuk


pencegahan anemia gizi yang dilaksanakan dalam bentuk
pemberian edukasi gizi seimbang dan tablet tambah darah.
Konsultasi kesehatan berupa pemberian komunikasi, informasi,
dan edukasi.
Pelayanan kesehatan lainnya yang harus diperhatikan dalam
skrining prakonsepsi adalah pemeriksaan psikologis. Kondisi
psikologis sangat mempengaruhi kehamilan sehingga perlu
mendapatkan perhatian khusus
MANFAAT
Meminimalkan kehamilan yang tidak direncanakan
Memaksimalkan penyakit-penyakit kronik untuk
kehamilan (DM, epilepsi, hipertensi, penyakit ginjal,
penyakit tiroid, asma atau penyakit jantung)
Konseling mengenai suplemen nutrisi, diet yang adekuat
dan olahraga cukup
Menawarkan vaksinasi yang tepat sebelum kehamilan
(rubella, difteri,hepatitis B)
Skrining terhadap kelainan genetik atau kromosomal
Meningkatkan kesiapan pasien untuk kehamilan dan
menjadi orang tua.
KONSELOR
PRAKONSEPSI
Praktisi yang memberi layanan perawatan kesehatan rutin
memiliki kesempatan terbaik untuk melakukan konseling
pencegahan. Dokter ginekologi, penyakit dalam, umum, dan
anak dapat melakukannya sewaktu melakukan pemeriksaan
berkala. Hasil pemeriksaan kehamilan yang negatif merupakan
waktu yang tempat untuk konseling. Jack, dkk. (1995)
KUNJUNGAN KONSELING
PRAKONSEPSI
Riwayat Pribadi dan Keluarga.
Informasi yang bermanfaat besar kemungkinannya
diperoleh dengan mengajukan pertanyaan spesifik
tentang masing-masing aspek dan tentang anggota
keluarga daripada mengajukan pertanyaan umum
yang terbuka. Beberapa keterangan penting dapat
diperoleh dengan kuesioner, idealnya pada
kunjungan prakehamilan rutin.
KUNJUNGAN KONSELING
PRAKONSEPSI
Riwayat Medis.
Konseling prakonsepsi membahas semua faktor
risiko yang penting bagi ibu dan janin. Hal-hal
umum mencakup bagaimana kehamilan akan
memengaruhi kesehatan ibu, dan bagaimana kondisi
risikotinggi dapat mempengaruhi janin. Yang
terakhir, berikan nasihat untuk memperbaiki
prognosis kehamilan.
KUNJUNGAN KONSELING
PRAKONSEPSI

Riwayat Reproduksi.
Perlu diajukan pertanyaan mengenai infertilitas; hasil
kehamilan yang abnormal, termasuk keguguran,
kehamilan ektopik, dan kematian janin berulang;
dan penyulit obstetris misalnya preeklamsia, abrupsio
plasenta, dan persalinan kurang bulan (Stubblefield,
dkk., 2008).
KUNJUNGAN KONSELING
PRAKONSEPSI
Riwayat Sosial.
usia ibu
kehamilan remaja
Kehamilan Setelah Usia 35 Tahun.
Teknik Bantuan Reproduksi.
usia ayah
Obat Rekreasi dan Merokok
Pajanan di Lingkungan
Insiden beberapa penyakit kehamilan dalam
kaitannya dengan usia ibu
KUNJUNGAN KONSELING
PRAKONSEPSI
Gaya Hidup dan Pekerjaan.
Diet
Olahraga
Kekerasan dalam Rumah Tangga
Riwayat Keluarga
Imunisasi
DAFTAR
PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai