Sitemap
Privacy Policy
Disclaimer
Contact
Home
Manajemen
o
o
o
o
Kesehatan
o
o
o
o
Pendidikan
o
o
o
o
o
Teknologi
o
o
o
o
RPP
o
o
o
PTK
o
o
o
o
o
Islam
o
o
o
o
o
o
Materi
o
o
o
o
o
o
Film
o
o
o
o
Melalui antenatal care dapat ditapis kehamilan risiko tinggi, risiko meragukan untuk
mendapatkan konsultasi dan penanganan yang lebih baik, sedangkan kehamilan dengan risiko
rendah dapat dilakukan pertolongan setempat (Manuaba, I.B.G, 2001).
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat
persalinan, dan kala nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, dan kala nifas.
3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala
nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. (Manuaba, I.B.G, 1998)
(Rustam M, 1998)
(Henderson, C, 2006)
Farrer, H. 1987. Maternity Care. Andry, H. 2001 (alih bahasa). Jakarta: EGC.
Henderson, C. 1997. Essential Midwifery. Ria, A. 2006 (alih bahasa). Jakarta: EGC.
Manuaba, I.B.G. 2001. Panduan Diskusi Obstetri dan Ginekologi untuk Mahasiswa
Kedokteran. Jakarta: EGC.
Rustam, M. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta: EGC.
a. Pengertian ANC
Antenatal Care ( ANC ) adalah pengawasan pada ibu hamil sebelum melahirkan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. ( Manuaba, 2006 )
b. Tujuan ANC
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal.
1) Kebijakan Program
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama kehamilan.
Yaitu :
Terdapat enam standar dalam standar pelayanan antenatal yaitu sebagai berikut :
3) Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan, serta bila kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian
terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan
serta melakukan rujukan tepat waktu.
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan atau rujukan semua
kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali
tanda serta gejala pre eklampsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat serta
merujuknya.
6) Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada
trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta
suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan
transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan
hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. (Standar Pelayanan Kebidanan.
DepKes RI. 2000).
Menurut Saifuddin,B.A. 2006, pelayanan / asuhan standar minimal ”7 T” adalah sebagai
berikut :
Info penting pada kunjungan ANC Trimester III ( antara usia kehamilan 28-36 minggu atau
lebih )
Sama seperti di atas, eklampsia ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda dan pendeteksian detak bayi yang tidak normal atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di rumah sakit ( Saifuddin, A.B, 2002 ). Dan Pada trimester III untuk
pemberian vitamin wajib yanhg selalu di beikan setiap kunjungan ANC adalah Pemberian
tablet zat besi dan kalsium untuk penambah darah dan kalsium untuk penguatan tulang janin,
( Sarwono , 2006)
KUMPULAN KTI & ASKEB BeJo_NeT
UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA BANYUWANGI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan Negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang
berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang
bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan
30,5%, infeksi 22,5%, gestosis 17,5%, dan anestesia 2,0%. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
pemerintah telah banyak menetapkan strategi maupun kebijakan berupa program peningkatan
kesehatan termasuk penigkatan asuhan antenatal care yang telah lebih dikenal dengan ANC
yang merupakan perawatan yang diberikan kepada ibu selama hamil dan merupakan salah satu
Setiap ibu hamil seharusnya mendapat perawatan kehamilanya secara baik, dengan cara
memeriksakan kehamilanya, tetapi pada kenyataanya masih banyak ibu hamil belum mengerti
yang lebih dalam tentang pemeriksaan kehamilan ( ANC ). Menurut data rekam medis yang
diperoleh dari BPS Kisworowati ibu hamil yang memeriksakan kehamilanya kebanyakan sudah
menginjak usia kehamilan Trimester II, dan sebagian yang hanya mengalami keluhan – keluhan
saja. Hal tersebut dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu hamil dalam masa
perawatan kehamilanya, sehingga dapat menyebabkan bertambahnya angka kematian ibu dan
Untuk membantu pemerintah dalam mencapai penurunan AKI (angka kematian ibu) di
Indonesia , maka pemerimtah mempunyai target cakupan pelayanan Antenatal (K1) 95% dan
cakupan pelayanan Antenatal (K4) 90%. Untuk provinsi jawa timur mempunyai target cakupan
pelayanan Antenatal (K1) 90% dan cakupan pelayanan Antenatal (K4) 85%. (Depkes, RI 2008)
Untuk Kabupaten Banyuwangi cakupan pelayanan Antenatal mencapai (K1) 91,48% dari target
(90%) dan cakupan pelayanan Antenatal (K4) 84,28%. Dari target (85%). (Dinkes, kabupaten
Banyuwangi 2008).
Menurut data rekam medik yang diperoleh dari BPS Kisworowati sendiri didapatkan
cakupan pelayanan Antental Care pada tahun 2008 (K1) 87% dan untuk cakupan pelayanan (K4)
83%.
Menurut Depkes RI (2005) kondisi derajat kesehatan di Indonesia ini masih
memprihatinkan antara lain ditandai dengan tingginya AKI ( Angka Kematian Ibu) yaitu 307 per
100.000 kelahiran hidup dan mati bayi baru lahir 35 per 1000 ( SDKI 2002 / 2003 ). Beberapa
faktor yang melatarbelakangi resiko kematian adalah kurangnya partisipasi ibu yang di sebabkan
tingkat pendidikan ibu rendah, kemampuan ekonomi keluarga rendah, kedudukan sosial budaya
Sebagian besar kematian ini sebenarnya dapat dicegah dengan memberikan pelayanan
Antenatal Care yang bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan,
persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan bayi yang sehat, dan pada
akhirnya dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pelayanan antenatal dengan standart
pemeriksaan berulang (K1-K4) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil yang
penting karena bila timbul gangguan kesehatan dini mungkin dapat dikenali sehingga dilakukan
perawatan yang cepat dan tepat dengan standart “ 7 T “ pelayanan Antenatal care yang terdiri
dari :
yang berjudul “Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care di BPS Kisworowati
gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care pada tingkat “ tahu ”.
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam
“Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care di BPS Kisworowati Desa
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
IPTEK.
2. Manfaat Prasktisi.
Dapat memeberikan masukan yang berarti bagi ibu hamil dalam meningkatkan
pengetahuan kabidanan khususnya yang tertkenal dengan pengetahuan ibu hamil tentang
Antenatal care.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca
indra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sehingga
sebagian besar pengetahuan masnusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan ini
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior).
Pengetahuan adalah dua buah kelebihan manusia dibanding dengan mahluk lain
ciptaan Allah, dengan pengetahuan (knowledge) maka manusia dapat mengetahui apa air,
a. Tingkat Pengetahuan
1. Tahu (Know)
6
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk
ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap apa yang telah
diterima juga bisa dikatakan suatu kata kerja untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang atau si
ibu tentang apa yang telah dipelajari antara lain ibu bias menyebutkan, menguraikan,
mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.
2. Memahami (Comprehesion)
benar tentang obyek yang diketahuinya. Seseorang atau ibu yang telah paham
3. Aplikasi (Application)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Misalnya si ibu
4. Analisis (Analysis)
dialami normal atau ada kelainan, misal mual muntah yang biasa merupakan hal
5. Sintetis (Syntetis)
Sintetis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau
teori atau materi yang telah ada. Contoh seperti : dalam teori tanda-tanda hamil
muda adalah mual, muntah, dan pusing sedang dalam kenyataan kebanyakan
6. Evaluasi (Evaluation)
suatu materi atau obyek. Penilaian berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
sendiri. Misalnya, si ibu dapat membandingkan antara ibu hamil yang diperiksa
rutin pada kehamilan, dengan ibu hamil yang tidak mau diperiksa saat hamil
1. Usia
Usia dalam umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
saat berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan
masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih percaya dari orang yang
belum cukup tinggi kedawasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan
2. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita – cita tertentu. Pendidikan
3. Pekerjaan
masyarakat yang sibuk akan memiliki waktu yang sedikit untuk memperoleh
4. Lingkungan
Effendi, 2002 : 6)
Menurut Notoadmodjo (2002 : 11), cara memperoleh pengetahuan dibagi menjadi dua
yaitu :
a. Cara tradisional atau non ilmiah
pengetahuan. Metode ini digunakan orang dalam waktu yang cukup lama
b. Cara Modern
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
penelitian.
dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin
diukur dari subyek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin
kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan – tingkatan diatas.
e. Karakteristik Pengetahuan
a. Pengetahuan Baik
b. Pengetahuan Cukup
c. Pengetahuan Kurang
Bila prosentase hasil 40 – 55 %
d. Pengetahuan Rendah
Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. (Sarwono Prawirohardjo, 2002 : 89). Kehamilan dibagi dalam triwulan
yaitu :
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada
alat genetalia eksterna dan interna, dan pada payudara. (Sarwono Prawirahardjo, 2006: 86 ).
Menurut Sarwono Prawirahardjo, Ilmu Kebidanan tahun 2006 hal 86, perubahan
a. Uterus.
estrogen.
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, dan agak
kebiru-biruan.
d. Ovarium.
e. Mamma.
estrogen, dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Pada kehamilan
12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan putih berwarna jernih, disebut
kolostrum. Sedangkan kalau sudah partus kolostrum akan berubah warnanya agak
kuning.
f. Sirkulasi Darah.
pula, mamma dan alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan.
g. Sistem Respirasi.
Seorang wanita hamil pada kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa
sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas
dikarenakan usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga
h. Traktus Digestivus.
i. Traktus Urinarius.
j. Kulit.
meningkat.
Pada wanita hamil basal metabolik rate (BMR) meninggi, sistem endokrin juga
meninggi, dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya. BMR akan meningkat hingga 15-
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal,
ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal.
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala dengan upaya koreksi terhadap
Antenatal Care bertujuan memfasilitasi hasil yang sehat dan positif, bagi ibu
ibu melahirkan dan menirunkan angka kematian bayi, serta mendeteksi dini seandainya
terdapat gangguan, agar bisa segera diatasi. Pemeriksaan kehamilan penting dlakukan
mengingat perkembangan penyakit sering kali berjalan cepat. Selain itu kesehatan ibu
hamil dapat dipantau misalnya: kondisi jantung, tekanan darah, dan sebagainya.
(Ayurai, 2009 )
adalah :
kembang bayi.
2. meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.
3. mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
pembedahan.
5. mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6. mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh
selama masa kehamilannya yang mencakup banyak hal meliputi Anamnesa, pemeriksaan
fisik baik umum dan khusus. Pemeriksaan psikologis, pemerikasaan laboratorium atas
intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan
terdiri dari :
secara berkala untuk memberikan penyuluhan motivasi ibu, suami dan anggota
keluarga agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan
secara teratur.
anamnesa dan pemantuan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah
tinggi atau kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS/infeksi HIV,
terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mencatat data yang tepat setiap
kunjungan, bila ditemukan kelainan, maka harus mampu mengambil tindakan yang
palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan dan bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi, bagian terendah dan masuknya kepala janin kedalam rongga
rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
kehamilan dan mengenai tanda serta gejala pre-eklampsia lainnya, serta mengambil
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami/keluarga pada
trimester III. Untuk memastikan bahwa persiapan persalinan bersih dan aman dan
suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, bila terjadi keadaan
disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung kefasilitas
pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik di posyandu, pondok
bersalin di desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan
ANC sesuai dengan standart dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil.
Kunjungan baru hamil adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada
masa kehamilan.
3. Kunjungan Ulang
Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
4. K4
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau
minggu ke 36).
hal-hal diatas, petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal yang baik dengan
2. mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang
kehamilannya normal :
c. Tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari-jari tangan sesuai dengan usia
kehamilan
persalinan.
tempat tersebut.
7. Memberikan Konseling
seimbang).
1. Perdarahan pervaginam
d. Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada,
putting susu rata atau masuk ke dalam. Dilakukan 2 kali sehari selama 5
menit.
B.
Baik 76-100%
KERANGKA KONSEPTUAL
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal
Banyuwangi
Keterangan :
2
4
Antenatal Care sampai tingkat ”tahu” meliputi: Pengertian ANC, tujuan ANC, pelayanan ANC,
kunjungan ulang ANC. Sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah
Pengetahuan adalah suatu yang diketahui, yang ditangkap dengan panca indra
manusia baik secara formal maupun informal. Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu
tentang pemeriksaan kehamilan, diharapkan semakin mudah ibu dalam menerima informasi
Setelah dilakukan penelitian dengan cara responden mengisi kuesioner maka akan
BAB 3
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Metode penelitian
diskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif. (Notoatmodjo, 2005 hal 138 ).
Metode penelitian diskriptif digunakan untuk memecahkan masalah atau menjawab
Dalam penelitian ini menggunakan rancangan atau desain survey, suatu desain yang
2003 : 96 ).
B. VARIABEL PENELITIAN
Adalah konsep atau teori dapat diukur (Measurable) atau diamati (observable). (Suyanto
Tabel 3.1 Definisi Operasional Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care
Tahun 2009
Variabl S
Definisi Operasional Kriteria
e kala
menjawab pertanyaan
- Rendah : <>
meliputi :
( Arikunto,
- Pengertian ANC
2006 )
- Tujuan ANC
- pelayanan ANC
-Kunjungan ANC
(Notoatmodjo, 2003 :
129)
C. POPULASI
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo,
2005 : 79 ).
Pada penelitian ini populasi adalah seluruh Ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya
D. SAMPEL
Sampel adalah sebagian yang di ambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
Menurut Arikunto tahun 2006 hal 131 Jika subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua
sehingga peneitianya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat
diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau lebih. Dalam penelitian ini sampelnya adalah 30
responden.
1. Lokasi
Kabupaten Banyuwangi.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai bulan 22 juli sampai 15 Agustus 2009. (jadwal terlampir)
1. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden.
tersedia dan tinggal memberi tanda silang (X) bila subyek yang diteliti merasa jawaban
memudahkan bagi peneliti maupun subyek yang diteliti (notoatdmojo, 2005 : 124)
2. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah menggunakan
kuesioner yang dipersiapkan sebelumnya. Berisi tentang data tingkat pengetahuan ibu hamil
dimana responden tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada.
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang dilakukan (Arikunto,
2006 : 151).
Memeriksa kembali semua data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner ini
berarti bahwa semua kuesioner harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan
pengisian dan kejelasan penelitian. Jika terdapat jawaban yang tidak jelas penulisannya
atau ada daftar pertanyaan yang tidak berarti maka pengumpulan data yang
Memberi tanda kode pada jawaban dengan angka, hal ini dimaksudkan agar lebih
mempermudah dalam melakukan tabulasi dan analisa data yang diberi nilai 1 dan
Data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner dari responden dihitung dengan
menggunakan table ditabulasi frekuensi dalam bentuk prosentase. Bila jawaban yang beanr
Keterangan :
P = Presentase
1. Pengetahuan Baik
2. Pengetahuan Cukup
4. Pengetahuan Buruk
H. ETIKA PENELITIAN
Mojokerto. Peneliti menyampaikan permohonan ijin kepada tempat yang diteliti serta kepada
responden untuk mendapatkan persetujuan, kemudian kuesioner diberikan kepada subyek yang
mengetahui maksud dan tujuan penelitian, serta dampak yang diteliti selama pengumpulan
data. Jika subyek bersedia diteliti, maka harus menanda tangani lembar persetujuan, jika
subyek menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak boleh memaksa dan tetap menghormati
hak pasien
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek peneliti tidak akan mencantumkan nama
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh peneliti, hanya data
I. KETERBATASAN PENELITIAN
Menurut Burn dan Grove ( Nursalam, 2001: 16 ) Kertebatasan adalah hambatan dalam
1. Jumlah sample yang diambil terbatas, mengingat keterbatasan waktu sehingga kurang
representative.
2. Pengetahuan dan ketrampilan sebagai peneliti pemula masih jauh dari kesempurnaan.
3. Waktu yang tersedia untuk melaksanakan penyelesaian peneliti ini terbatas sehinggahasilnya
kurang memuaskan.
BAB 4
Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasannya sesuai dengan
tujuan penelitian yang ditetapkan. Hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk distribusi dan
narasi
Pada hasil di sajikan mengenai gambaran umum tentang penelitian, data umum, dan data
khusus. Dalam data umum menampilkan karakteristik responden yang meliputi umur, pekerjaan,
pendidikan dan Paritas. Data khusus meliputi gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal
BPS Kisworowati merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang berasa di
3
4
BPS Kisworowati merupakan bidan praktek swasta yang terdiri dari 1 ruang untuk persalinan,
2 ruang untuk ibu nifas, 1 ruang pemeriksaan kehamilan dan akseptor KB, serta ruang tunggu
a. Bidan : 1 orang
3. Jam kerja
BPS kisworowati melaksanakan kegiatan setiap hari kerja yanitu pada hasi senin-minggu,
sedangkan untuk hari raya besar tidak melakukan kegiatan. Adapun kegiatan tersebut dimulai
jam 06.00-07.00 WIB dan 16.00 sampai 20.00 WIB, 24 jam khusus persalinan
5. Data Umum
a. Umur.
Table 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ibu hamil di BPS
Kisworowati Desa Karangsari Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2009.
Berdasarkan table 4.1 menunjukkan bahwa dari 30 responden, lebih dari 50%
b. Pekerjaan
Table 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan ibu hamil di BPS
Kisworowati Desa Karangsari Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2009.
N Pekerjaan Frekuensi Prosentase
o
(f) (%)
1 Bekerja 9 30
2 Tidak 21 70
bekerja
Jumlah 30 100
Berdasarkan table 4.2 menunjukkan bahwa dari 30 responden lebih dari 50%
responden bekerja.
c. Tingkat pendidikan
Table 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ibu hamil di BPS
Kisworowati Desa Karangsari Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2009.
berpendidikan SLTP.
d. Paritas
Table 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan paritas ibu hamil di BPS
Kisworowati Desa Karangsari Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2009.
N Paritas Frekuensi Prosentase
o
(f) (%)
1 Nulipara 13 43,3
2 Multipara 17 56,7
3 Grandemult 0 0
ipara
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 30 responden lebih dari 50% ibu
multipara
6. Data Khusus
Table 4.6 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang tujuan Antenatal
Care di BPS Kisworowati Desa Karangsari Kecamatan Sempu
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2009
N Pengetah Frekuensi Prosentas
o uan e
(f)
(%)
1 Baik 6 20
2 Cukup 9 30
3 Kurang 14 46,7
4 Rendah 1 3,3
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 30 responden, paling
Antenatal Care.
Antenatal Care.
Antenatal Care.
Table 4.9 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care
di BPS Kisworowati Desa Karangsari Kecamatan Sempu
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2009.
N Pengetah Frekuensi Prosentas
o uan e
(f)
(%)
1 Baik 8 26,7
2 Cukup 15 50
3 Kurang 6 20
4 Rendah 1 3,3
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa dari 30 responden, paling
Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang pengertian
Dari penelitian diatas, hal ini dapat didukung oleh umur ibu hamil ada 18 responden
(60%) yang memiliki umur 20 – 30 tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir, seperti yang dikemukakan
Nursalam dan Pariani (2001) bahwa usia adalah umur indivdu terhitung saat dilahirkan
sampai saat berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan
masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari orang yang belum
Dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang tujuan Antenatal
tinggi memiliki pengetahuan baik, dimana akan berbeda pengetahuan ibu hamil yang
berpendidikan tinggi dengan ibu hamil yang berpendidikan rendah. Seperti yang
dikemukakan oleh Nursalam (2001) bahwa pendidikan berarti bimbingan yang diberikan
oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu.
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga prilaku seseorang akan pula
terutama dalam motivasi untuk siap dan berperan dalam pembangunan seseorang,
semakin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang
dimiliki.
Menurut Notoatmodjo ( 2003 : 122) mengatakan bahwa pengetahuan hasil “tahu”
dan itu terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu,
penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indera penglihat, penciuman,
rasa, pendengaran dan peraba. Sebagian besar pengetahuan atau kognitif merupakan
Dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang pelayanan
memiliki pengetahuan rendah, dimana orang bekerja akan sibuk dengan pekerjaannya
sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk mencari informasi dan orang yang tidak
bekerja nenpunyai banyak waktu untuk mencari informasi. Seperti pendapat Notoatmodjo
( 2003 : 232 ) dengan adanya pekerjaan seseorang memerlukan banyak waktu untuk
waktu yang sedikit untuk memperoleh informasi, sehinggan pengetahuan yang mereka
Dari tabel 4.8 menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan
pengalaman pribadi, dimana manusia dilahirkan sebagai kertas putih dan pengalaman
yang akan memberikan lukisan kepadanya. Menurut Notoatmodjo ( 2002 : 11-13 ) salah
pribadi merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu
pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.
lain. Namun perlu diperhatikan lagi, disisi bbahwa tidak semua pengalaman pribadi dapat
Dari tabel 4.9 menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care
Pengetahuan yang cukup tentang Antenatal Care dapat dipengaruhi oleh factor
antara lain : pendidikan dan pengalaman pribadi. Pengetahuan baik tentang ANC
berbeda pengetahuan ibu hamil yang berpendidikan tinggi dengan ibu hamil yang
orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Pendidikan dapat mempengaruhi
seseorang termasuk juga prilaku seseorang akan pula terutama dalam motivasi untuk siap
Selain itu pengalaman pribadi juga berperan penting dimana manusia dilahirkan
sebagai kertas putih dan pengalaman yang akan memberikan lukisan kepadanya. Menurut
memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat
BAB 5
A. Kesimpulan.
disimpulkan :
1. Baik : 9 Responden ( 30 %)
2. Cukup : 12 Responden ( 40 %)
B. Saran.
Sesuai hasil penelitian dan kesimpulan di atas dapat disarankan sebagai berikut :
Penelitian yang dilakukan masih jauh sangat dari sempurna, perlu kiranya peneliti yang lebih
lanjut dan luas dengan menggunakan subjek atau sample yang lebih banyak karena peneliti
46
Peneliti mengharapkan agar institusi untuk lebih banyak menambah dan memperkaya
konsep-konsep teori yang dapat menyongsong perkembangan ilmu kesehatan khususnya ilmu
Poskan Komentar
Archives
► 2012 (5)
► 2011 (6)
▼ 2010 (101)
o ► Desember (6)
o ► Juli (4)
o ► Juni (11)
o ▼ Mei (44)
KTI PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN...
KTI GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUH...
KTI TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG...
KTI SIKAP WANITA DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN F...
KTI PENGETAHUAN WANITA USIA 35 – 55 TAHUN TEN...
KTI HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENT...
KTI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HIPEREMESIS...
KTI PENGARUH OBESITAS TERHADAP TERJADINYA HY...
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA PENGE...
KTI GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA REPROD...
Penyakit Jantung Pada Kehamilan
TERMOLOGI PADA BAYI BARULAHIR
KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN
IMKOMPATIBILITAS DARAH RHESUS
Efisi pleura
KTI HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI DENGAN ...
KTI TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DALAM MENGG...
KTI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAM...
KTI PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG IMUNISASI ...
KTI TINGKAT PENgetahuAN IBU TENTANG PERAWATAN TA...
KTI GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG BIANG KE...
KTI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PEMILIHAN AL...
KTI TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI M...
KTI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA -TANDA...
KTI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM PASC...
KTI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PA...
KTI GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU INPARTU D...
KTI PENGETAHUAN IBU INPARTU TENTANG PROSES ...
KTI PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSK...
KTI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL
KTI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL
KTI TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG ...
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE
KTI ASI
ENSEFALITIS
Pembiayaan Kesehatan
BAYI PREMATUR
golongan darah sistem ABO
UTERUS
PENYAKIT KARDIOVASKULER
VAGINA
Ovarium
Efisi pleura
Meningitis
o ► April (36)
Categories
UBI
BEJO_NET COMMUNITY
Pengikut
Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.