Anda di halaman 1dari 5

ANTENATAL CARE (ANC)

A. Pengertian
Menurut WHO (2010), Antental Care adalah pengawasan sebelum
persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim.
Menurut Depkes RI (2005), mendefinisikan bahwa pemeriksaan
kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan
upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan.

1. Kebijakan Pelayanan Antenatal Care


a. Kebijakan Program

Kebijakan Depertemen Kesehatan dalam upaya mempercepat


penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat
Pilar Safe Motherhood” yaitu meliputi:

1. Keluarga Berencana
2. Antenatal Care
3. Persalinan Bersih dan Aman
4. Pelayanan Obstetri Essensial.

Pendekatan pelayanan opstetrik dan neonatal kepada setiap ibu


hamil ini sesuai dengan pendekatan Making Prenancy Safe (MPS),
yang mempunyai 3 (tiga) pesan kunci yaitu :
1. Setiap persalian ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
2. Setiap komplikasi obstetrik dan neonatal mendapat
pelayanan yang adekuat.
3. Setiap perempuan dalam usia subur mempunyai akses
pencengahan dan penatalaksanaan kehamilan yang tidak
diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.

b. Kebijakan Teknis

Pelayanan /asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga


kesehatan profesional dan tidak dapat diberikan oleh dukun bayi
karena setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau
komplikasi setiap saat, sehingga diperlukan kebijakan teknis untuk
ibu hamil secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengurangi
risiko dan komplikasi sedini mungkin.

Kebijakan teknis itu meliputi komponen-komponen sebagai berikut:

1. Mengupayakan kehamilan yang sehat.


2. Melakukan deteksi dini kompolikasi, melakukan
penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan.
3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
4. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan
rujukan jika terjadi komplikasi (Saifuddin,dkk, 2006).

B. Tujuan Antenatal Care (ANC)


Tujuan utama antenatal care adalah menurunkan /mencegah
kesakitan dan kematian maternal dan perinatal.

Menurut Depkes (2007) tujuan antenatal care adalah :


1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental
dan sosial ibu.
3. Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit-
penyulit atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang
aman dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar dapat memberikan ASI secara
eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
7. Mengurangi bayi lahir prematur, kelahiran mati dan kematian
neonatal.
8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin.

C. Standar Pelayanan Antenatal care


Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi 10T
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas).
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) bila diperlukan.
7. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
8. Test laboratorium (rutin dan khusus).
9. Tatalaksana kasus.
10. Temu wicara (konseling) termasuk perencanaan persalinan
dan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
(Depkes RI, 2010).

Pelayanan antenatal care yang diberikan petugas kesehatan yang


profesional pada ibu hamil sesuai dengan standar antenatal care
yang telah ditetapkan dengan standar minimal “7T”, meliputi:

1. (Timbang) berat badan dan ukur (tinggi badan)


2. Ukur (tekanan) darah
3. Ukur (tinggi) fundus uteri
4. Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap
5. Pemberian (tablet besi)
6. (Tes) terhadap penyakit menular seksual (PMS)
7. (Temu) wicara dalam rangka persiapan rujukan.

E. Kunjungan Pelayanan Antenatal care

1. 1 kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum minggu


ke 14 )
2. 1 kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-
28)
3. 2 kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-
36 dan sesudah minggu ke 36) (Kemenkes, 2012)

Pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan antenatal care


dibagi atas :
1. Kunjungan pertama(K1)
Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah: Identitas/Biodata,
Riwayat HPHT, Riwayat kebidanan, Riwayat kesehatan, Tanda
bahaya kehamilan, Riwayat social ekonomi, Masalah awal
kehamilan, Pemeriksaan kehamilan dan Pelayanan kesehatan,
Penyuluhan dan konsultasi, serta kebersihan tubuh.
2. Kunjungan Kedua (K2)
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya,
Penapisan pre-eklamsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan
saluran perkemihan; perencanaan persalinan
3. Kunjungan Ketiga (K3) dan Kunjungan keempat (K4) meliputi :
Anamnesa (keluhan/masalah), pemeriksaan kehamilan dan
pelayanan kesehatan, pemeriksaan psikologis, pemeriksaan
laboratorium bila ada indikasi/diperlukan, diagnose akhir
(kehamilan normal, terdapat penyulit ,terjadi komplikasi, atau
tergolong kehamilan risiko tinggi/resti), sikap dan rencana
tindakan (persiapan persalinan dan rujukan), serta
perencanaan KB.

D. Cakupan Perawatan Antenatal


Perawatan antenatal mencakup:
1. Pengawasan kehamilan untuk melihat apakah segalanya
berlangsung normal, untuk mendeteksi dan mengatasi setiap
kelainan yang timbul, dan untuk mengantisipasi semua masalah
selama kehamilan, persalinan, dan periode postnatal.
2. Penyuluhan atau pendidikan mengenai kehamilan dan bagaimana
cara-cara mengatasi gejalanya.
3. Persiapan (baik fisik maupun psikologis) bagi persalinan serta
kelahiran, dan pemberian petunjuk mengenai segala aspek dalam
perawatan bayi.

Dukungan jika terdapat masalah-masalah sosial atau psikologis.


(Farrer, H, 2001)

Anda mungkin juga menyukai