BLOK 1.2
SINDROM KOMPARTEMEN
NPM : 120170133
Kelompok :2A
Tutor : dr Cantika
FAKULTAS KEDOKTERAN
CIREBON
2020
Skenario 3
Sindrom Kompartemen
Seorang laki-laki berusia 24 tahun diantar polisi ke IGD Rumah Sakit setelah
mengalami kecelakaan. Pasien mengeluh nyeri di lengan kanan terutama bila flexi
lengan atas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan regio antebrachii dextra bengkak
diduga mengalami fraktur pada os radius. sindrom kompartemen karena fascia yang
mengelilingi kompartemen tidak bisa mengembang, perdarahan atau pembengkakan
tersebut meningkatkan tekanan di dalam kompartemen, sehingga aliran darah ke
kompartemen menjadi tersumbat dan harus dilakukan tindakan untuk mengurangi
tekanannya. Untuk itu dokter merujuk pasien untuk dilakukan tindakan.
STEP 1
STEP 3
Ringan : mngompres area yang nyeri dengan air es,menjalani terapi fisik, dan
mengistirahatkan extremitas yang mengalami sindrom kompartemen
STEP 4
MIND MAP
Regio
(deltoidea,
brachii,
antebrachii)
Ossa
Sistem (scapula,
limfatik klavikula,
humerus,
radius, ulna)
Ekstremitas
Superior
Vaskularisasi Inervasi
Musculus
(origo dan
insersio)
STEP 5
Sasaran belajar :
STEP 6
Belajar mandiri
STEP 7
b. Axilaris
Table 1.3 Musculi dari dinding anterior regio axillaris
Table 1.6 Musculi yang memiliki bagian yang leawat melalui regio axillari
c. Brachium
Fossa Cubitis
Adalah daerah penting peralihan antara brachium dan antebrachium.
Struktur ini berlokasi di anterior dari sendi cubiti dan merupakan
cekungan berbentuk segitiga yang terbentuk di antara dua musculus
antebrachium:
- Musculus brachioradialis yang berasal dari crista supraepicondylaris
lateralis humeri
- Musculus pronator teres yang berasal dari epicondylus medialis
humeri
Basis segitiga adalah garis horizontalis imajiner antara epicondylus
medialis dan lateralis. Dasar fossa dibentuk terutama oleh musculus
brachialis.
o Lapisan antara/intermedia
Satu-satunya musculus di lapisan antara/intermedia kompartemen
anterior antebrachium adalah musculus flexor digitorum superficialis.
o Lapisan profundus
Ada tiga musculus profundus di kompartemen anterior antebrachium
flexor digitorum profundus, flexor pollicis longus, dan pronator
quadratus.
b. Posterior
Musculi di kompartemen ini terkait dengan:
• gerak sendi radiocarpea
• extensi digiti dan pollex,
• supinasi.
o Lapisan superficialis
Tujuh musculus lapisan superficialis adalah brachioradialis, extensor
carpi radialis longus, extensor carpi radialis brevis. extensor
digitorum, extensor digiti minimi, extensor carpi ulnaris, dan
anconeus. Semuanya memiliki origo bersama dari crista
supraepicondylaris dan epicondylus lateralis humeri dan, kecuali
brachioradialis dan anconeus, meluas sebagai tendo dan masuk ke manus.
o Lapisan profundus
Lapisan profundus kompartemen posterior antebrachium terdiri atas
lima musculus: supinator, abductor pollicis longus, extensor pollicis
brevis, extensor pollicis longus, dan extensor indici.
Tiga dari musculi ini abductor pollicis longus. extensor pollicis brevis,
dan extensor pollicis longus muncul di antara tendo extensor digitorum
dan extensor carpi radialis brevis pada lapisan superficialis dan menuju
pollex.
Dua dari tiga musculus yang "muncul ke permukaan" ini (abductor
pollicis longus dan extensor pollicis brevis) membentuk pembuncitan
muscular yang khas di permukaan posterolateralis antebrachium.
c. Manus
B. Jenis persendian
1. Humerus
Ada tiga sendi pada kompleks bahu yaitu sendi sternoclavicularis,
sendi acromioclavicularis, dan sendi glenohumeralia.
Sendi sternoelavicularis dan sendi acromioclavicularis
menghubungkan kedua tulang gelang bahu satu sama lain dan pada truncus.
Kombinasi gerakan pada kedua sendi ini memungkinkan scapula ditempatkan
dalarn berbagai posisi terhadap dinding cavitas thoracis, yang secara
substansial dapat meningkatkan jangkauan extremitas superior. sendi
glenohumeralia (sendi bahu) adalah persendian antara humerus lengan atas
dan scapula.
Sendi sternoclavicularis
Sendi sternoclavicularis terbentuk di antara ujung proximal clavicula
dan incisura ciavicularis dari manubrium sterni bersama dengan bagian kecil
dari tulang rawan costa I. Sendi ini adalah sendi synovialis dan berbentuk
pelana. Sendi sternoclavicularis memungkinkan gerak clavicula, terutama
pada bidang anteroposterior dan verticalis, walaupun rotasi kadang kala juga
terjadi.
Sendi sternoclavicularis dikelilingi oleh capsula articularis dan
diperkuat oleh empat ligament (Ligamentum sternoclaviculare anterius dan
ligamentum sternoclaviculare posterius, Ligamentum interclaviculare,
Ligamentum costoclaviculare).
Gambar 2.1 Sendi sternoclavicularis
Sendi acromioclavicularis
Sendi acromioclavicularis adalah sendi synovialis kecil di antara facies
ovalis pada permukaan medial acromion dan facies yang serupa pada ujung
acromial clavicula. Sendi ini memungkinkan gerak di bidang anteroposterior
dan verticalis, juga sedikit rotasi axial. Sendi acromioclavicularis dikelilingi
oleh capsula articularis dan diperkuat oleh : ligamentum acromioclaviculare
dan ligamentum coracoclaviculare.
2. Sendi Cubiti
Sendi cubiti adalah sendi kompleks yang melibatkan tiga sendi yang
terpisah, yang memiliki suatu cavitas synovialis bersama.
Sendi-sendi antara incisura trochlearis ulnae dan trochlea humeri dan
antara capitulum radii dan capitulum humeri adalah yang terutama terlibat
dalam flexi dan extensi antebrachium pada brachium, seperti engsel, dan,
bersama-sama, merupakan sendisendi utama pada sendi cubiti.
Membrana synovialis berasal dari tepi-tepi cartilago articularis dan
melapisi fossa radialis, fossa coronoidea. fossa olecrani, permukaan dalam
capsula articularis, dan permukaan medial trochlea.
Membrana synovialis dipisahkan dari membrana fibrosum capsula
articularis oleh bantalan-bantalan lemak di daerah yang menutupi fossa
coronoidea, fossa olecrani, dan fossa radialis. Bantalan-bantalan lemak ini
mengakomodasi processus-processus tulang yang terkait selama extensi dan
flexi cubitus.
Membrana fibrosum capsula articularis terletak di atas membrana
synovialis, membungkus sendi, dan melekatkannya pada epicondylus medialis
dan tepi-tepi fossae olecrani, coronoidea dan radialis humeri. Membrana
fibrosum capsula articularis menebal di medial dan lateral untuk membentuk
ligamenta collateralia, yang menopang gerak flexi dan extensi sendi cubiti.
Selain itu. permukaan external capsula articularis diperkuat di lateral,
sehingga struktur ini membelenggu capitulum radii melalui suatu ligamentum
anulare radii yang kuat. Meskipun ligamentum ini menyatu dengan
membrana fibrosum capsula articularis pada sebagian besar regio, kedua
struktur ini berpisah di posterior. Ligamentum anulare radii juga menyatu
dengan ligamentum collaterale radiale.
Gambar 2.4 Komponen
Sendi Cubiti
4. Manus
Sendi radiocarpea
Sendi radiocarpea adalah sendi synovialis antara ujung distal radius
dan discus articularis yang menutupi ujung distal ulna. dengan
scaphoideum, lunatum, dan triquetrum
Sendi radiocarpea memungkinkan gerak di sekitar dua axis/ sumbu.
Manus dapat abduksi, adduksi, flexi, dan extensi pada sendi
radiocarpea ini..
Capsula articularis sendi radiocarpea diperkuat oleh ligamenta
radiocarpale palmare. ulnocarpale palmare, dan radiocarpale dorsale.
Selain itu. ligamenta collaterale carpi radiale dan ulnare membentangi
jarak antara processus styloideus radii dan ulnare dan tulang-tulang
carpale di dekatnya.
Ligamenta ini memperkuat sisi medial dan lateral sendi
radiocarpea dan menopang sendi selama flexi dan extensi.
Sendi carpi
Sendi synovialis antara tulang-tulang carpale berbagi sebuah
cavitas articularis bersama.
Meskipun gerak sendi carpi (sendi intercarpales) terbatas, sendi ini
berperan dalam rnemposisikan manus pada saat abduksi, adduksi, flexi,
dan khususnya, extensi.
Sendi carpometacarpales
Ada lima sendi carpometacarpales antara metacarpi dan baris distal
tulang-tulang carpale yang terkait.
Sendi sellaris, antara metacarpale I dan trapezium, memberi
jangkauan gerak yang luas pada pollex yang tidak didapatkan pada
digiti lainnya. Gerak sendi carpometacarpales adalah flexi, extensi,
abduksi, adduksi, rotasi, dan circumduksi.
Gerak sendi carpometacarpales antara metacarpale II sampai V dan
tulang-tulang carpale jauh lebih sedikit daripada sendi
carpometacarpales pollex, yang hanya memungkinkan untuk gerak
meluncur yang terbatas. Ke medial. gerak sendi-sendi makin
bertambah, sehingga metacarpale V meluncur pada derajat yang
terbesar.
Sendi metacarpophalangeales
Sendi-sendi antara caput metacarpi di bagian distal metacarpi
dengan phalanges proximalis digiti merupakan sendi condylaris yang
memungkinkan flexi, extensi, abduksi, adduksi, circumduksi, dan rotasi
terbatas. Capsula articularis tiap sendi diperkuat oleh ligamentum
palmaria dan oleh ligamenta collaterale mediale dan laterale.
Sendi interphalangeales manus
Sendi interphalangeales manus adalah sendi ginglymus yang
terutama memungkinkan gerak flexi dan extensi. Struktur ini diperkuat
oleh ligamenta collaterale mediale dan laterale dan ligamenta palmaria.
Gambar 2.6 LIgamenta Manus Palmar
C. Tulang-tulang penyusun
Ekstremitas atas terdiri dari empat segmen (Gambar 3.1):
Bahu: segmen proksimal tungkai yang tumpang tindih dengan bagian batang
tubuh (dada dan punggung) dan leher lateral bawah. Ini termasuk regio
pectoral, scapular, dan lateral supra-clavicular dan dibangun di atas setengah
dari korset dada. Korset dada (bahu) adalah cincin tulang, tidak lengkap di
posterior, dibentuk oleh skapula dan klavikula dan diselesaikan di anterior
oleh manubrium dari sternum (bagian dari kerangka aksial).
Lengan (L. brachium): segmen pertama dari ekstremitas atas yang bebas
(bagian yang lebih mobile dari ekstremitas atas tidak bergantung pada
batang tubuh) dan segmen terpanjang dari ekstremitas. Ini meluas di antara
dan menghubungkan bahu dan siku dan berpusat di sekitar humerus.
Lengan bawah (L. antebrachium): segmen terpanjang kedua dari
ekstremitas. Ini meluas antara dan menghubungkan siku dan pergelangan
tangan dan berisi ulna dan jari-jari.
Tangan (L. manus): bagian ekstremitas atas distal lengan bawah yang
terbentuk di sekitar karpus, metakarpus, dan falang. Ini terdiri dari
pergelangan tangan, telapak tangan, punggung tangan, dan jari-jari
(termasuk ibu jari yang berlawanan) dan kaya akan ujung sensorik untuk
sentuhan, nyeri, dan suhu.
Gambar 3.3
Os Clavicula
• Variasi Klavikula
Bentuk klavikula lebih bervariasi daripada kebanyakan tulang panjang
lainnya. Kadang-kadang, klavikula ditusuk oleh cabang saraf
supraklavikula. Klavikula lebih tebal dan lebih melengkung pada pekerja
manual, dan tempat perlekatan otot lebih jelas. Klavikula kanan biasanya
lebih kuat dan lebih pendek dari pada klavikula kiri.
• Garis bawah
Klavikula subkutan menghubungkan ekstremitas atas (kerangka
apendikuler superior) ke batang (kerangka aksial). Ini berfungsi sebagai
penyangga seperti derek yang dapat digerakkan dari mana skapula dan
tungkai bebas digantung pada jarak dari bagasi yang memungkinkan
kebebasan bergerak. Guncangan yang diterima oleh tungkai atas (terutama
bahu) ditularkan melalui klavikula, mengakibatkan fraktur yang paling
sering terjadi antara sepertiga tengah dan lateral. Klavikula adalah tulang
panjang pertama yang mengeras dan yang terakhir terbentuk sempurna.
2. Scapula
Gambar 3.5 Scapula Dextra
Scapula adalah tulang yang besar, pipih, dan berbentuk segitiga dengan :
Tiga angulus (lateralis. superior, dan inferior);
• Tiga margo (superior, lateralis, dan medialis);
• Dua facies (costalis dan posterior);
• Tiga processus (acromion, spina, dan processus coracoideus)
Skapula (skapula) adalah tulang pipih segitiga yang terletak di aspek
posterolateral toraks, di atas rusuk ke-2-ke-7. Permukaan posterior cembung
skapula secara tidak merata dibagi oleh tonjolan tulang yang menonjol, tulang
belakang dari skapula, menjadi fosa supraspinous kecil dan fossa infraspinous
yang jauh lebih besar. Permukaan kosta yang cekung pada sebagian besar skapula
membentuk fossa subskapular yang besar. Permukaan tulang yang luas dari tiga
fossae menyediakan keterikatan untuk otot berdaging. Badan segitiga dari skapula
tipis dan tembus cahaya di superior dan inferior dari tulang belakang skapula;
meskipun batasnya, terutama yang lateral, agak lebih tebal. Tulang belakang
berlanjut ke lateral sebagai akromion datar yang meluas (G. akros, titik), yang
membentuk titik subkutan dari bahu dan berartikulasi dengan ujung akromial
klavikula. Tuberkulum deltoid pada tulang belakang skapularis menonjol yang
menunjukkan titik medial dari perlekatan deltoid. Tulang belakang dan akromion
berfungsi sebagai pengungkit untuk otot yang menempel, terutama trapezius.
Karena akromion adalah perpanjangan lateral dari skapula, sendi AC
ditempatkan di lateral massa skapula dan otot-otot yang menempel. Sendi
glenohumeral (bahu) tempat otot-otot ini beroperasi hampir secara langsung lebih
rendah daripada sendi AC; dengan demikian massa skapula seimbang dengan
tungkai bebas, dan struktur suspensi (ligamentum korakoklavikularis) terletak di
antara dua massa.
Secara superolateral, permukaan lateral skapula memiliki rongga glenoid (G.
socket), yang menerima dan berartikulasi dengan kepala humerus pada sendi
glenohumeral. Rongga glenoid dangkal, cekung, fossa oval (L. fossa ovalis),
diarahkan anterolateral dan sedikit superior, yang jauh lebih kecil dari bola
(kepala humerus) yang berfungsi sebagai soket. Proses coracoid seperti paruh
(seperti paruh gagak) lebih unggul daripada rongga glenoid dan menonjol secara
anterolateral. Proses ini juga menyerupai ukuran, bentuk, dan arah jari yang
tertekuk menunjuk ke bahu, buku jari yang menyediakan perlekatan inferior untuk
ligamentum korakoklavikular yang menopang pasif.
Skapula memiliki batas medial, lateral, dan superior serta sudut superior,
lateral, dan inferior. Ketika badan skapula berada dalam posisi anatomis, batas
medial tipis dari skapula berjalan sejajar dan kira-kira 5 cm lateral proses
spinosus dari vertebra toraks; oleh karena itu sering disebut batas vertebralis. Dari
sudut inferior, batas lateral dari skapula berjalan secara superolateral menuju
puncak ketiak; oleh karena itu sering disebut perbatasan ketiak. Perbatasan lateral
terdiri dari batang tebal tulang yang mencegah tekuk dari daerah bantalan stres
dari skapula. Batas lateral berakhir di sudut lateral yang terpotong dari skapula,
bagian paling tebal dari tulang yang menopang kepala skapula yang melebar.
Rongga glenoid adalah fitur utama kepala. Penyempitan dangkal antara kepala
dan tubuh membentuk leher skapula. Perbatasan superior dari skapula ditandai di
dekat persimpangan dua pertiga medialnya dan sepertiga lateral oleh takik
suprascapular, yang terletak di mana batas superior bergabung dengan basis dari
proses coracoid. Perbatasan superior adalah yang tertipis dan terpendek dari
ketiga perbatasan. Skapula mampu melakukan gerakan yang cukup besar pada
dinding toraks pada sendi fisiologis scapulothoracic, menyediakan dasar dari
mana ekstremitas atas beroperasi. Gerakan-gerakan ini, yang memungkinkan
lengan untuk bergerak bebas, dibahas nanti dalam bab ini dengan otot-otot yang
menggerakkan skapula.
• Garis bawah
Skapula membentuk dasar bergerak dari mana ekstremitas atas bebas
bekerja. Tulang pipih segitiga ini melengkung agar sesuai dengan dinding
toraks dan menyediakan area permukaan dan tepi yang luas untuk perlekatan
otot. Otot-otot ini (1) menggerakkan skapula pada dinding toraks di sendi
fisiologis scapulothoracic dan (2) meluas ke humerus proksimal yang menjaga
integritas dan menghasilkan gerakan pada sendi glenohumeral. Tulang
belakang dan akromionnya berfungsi sebagai pengungkit; akromion
memungkinkan skapula dan otot-otot yang melekat untuk ditempatkan secara
medial terhadap batang dengan sendi AC dan glenohumeral, sehingga
memungkinkan pergerakan lateral ke batang tubuh. Proses korakoidnya
adalah tempat perlekatan ligamentum korakoklavikularis yang secara pasif
menopang ekstremitas atas dan tempat perlekatan otot (tendon).
3. Humerus
Humerus (tulang lengan), tulang terbesar di ekstremitas atas, berartikulasi
dengan skapula pada sendi glenohumeral dan jari-jari serta ulna pada sendi siku.
Ujung proksimal humerus memiliki kepala, leher bedah dan anatomis, dan
tuberkel yang lebih besar dan lebih kecil. Kepala bola humerus berartikulasi
dengan rongga glenoid skapula. Leher anatomis humerus dibentuk oleh alur yang
mengelilingi kepala dan memisahkannya dari tuberkel besar dan kecil. Ini
menunjukkan garis perlekatan kapsul sendi glenohumeral. Leher bedah humerus,
tempat fraktur yang umum, adalah bagian sempit di distal kepala dan tuberkel.
Persimpangan kepala dan leher dengan batang humerus ditunjukkan oleh tuberkel
yang lebih besar dan lebih kecil, yang memberikan keterikatan dan pengungkitan
ke beberapa otot skapulohumeral. Tuberkulum mayor berada di tepi lateral
humerus, sedangkan tuberkulum kecil menonjol ke anterior dari tulang. Alur
intertuberkular (bicipital) memisahkan tuberkel dan menyediakan jalur terlindung
untuk tendon ramping dari kepala panjang otot bisep.
Batang (tubuh) humerus memiliki dua ciri yang menonjol: tuberositas deltoid
secara lateral, untuk perlekatan otot deltoid, dan alur radial miring (alur untuk
saraf radial, alur spiral) di posterior, di mana saraf radial dan arteri dalam lengan
terletak saat melewati anterior ke long dan di antara kepala medial dan lateral dari
otot trisep brakii. Ujung inferior dari poros humerus melebar sebagai bentuk ridge
supraepicondylar (supracondylar) medial dan lateral yang tajam dan kemudian
berakhir di distal pada epikondilus medial yang menonjol dan epikondilus lateral,
memberikan perlekatan pada otot.
Ujung distal humerus, termasuk trochlea; kapitulum; dan olekranon,
koronoid, dan fossa radial, membentuk kondilus humerus. Kondilus memiliki dua
permukaan artikular: kapitulum lateral (kepala kecil L.) untuk artikulasi dengan
kepala jari-jari dan trochlea medial, berbentuk spul atau seperti katrol (L. pulley)
untuk artikulasi dengan ujung proksimal (takik trochlear) ) dari ulna. Dua
cekungan atau fossa terjadi saling membelakangi di atas trochlea, membuat
kondilus cukup tipis di antara epikondilus. Di anterior, koronoid fossa menerima
proses koronoid ulna selama fleksi penuh siku. Di posterior, olecranon fossa
mengakomodasi olecranon ulna selama perpanjangan siku. Di atas kapitulum di
anterior, fosa radial yang lebih dangkal menampung tepi kepala dari jari-jari
ketika lengan bawah sepenuhnya tertekuk.
Gambar 3.6 Ujung Distal dari Humerus
• Garis bawah
Humerus yang panjang dan kuat adalah penyangga bergerak yang
pertama dalam rangkaian dua yang digunakan untuk memposisikan tangan
pada ketinggian (level) dan jarak dari bagasi untuk memaksimalkan
efisiensinya. Kepala bulatnya memungkinkan berbagai gerakan pada dasar
skapula bergerak, dan trochlea serta kapitulum pada ujung distalnya
memfasilitasi gerakan engsel siku dan, pada saat yang sama, memutar jari-jari.
Poros humerus yang panjang memungkinkan jangkauan dan menjadikannya
tuas yang efektif untuk tenaga dalam mengangkat serta menyediakan area
permukaan untuk perlekatan otot yang terutama bekerja di siku. Area
permukaan tambahan untuk pemasangan fleksor dan ekstensor pergelangan
tangan disediakan oleh epikondilus, ekstensi medial dan lateral dari poros.
Gambar 3.7 Os Humerus Dextra
4. Ulna
Ulna adalah tulang lengan bawah yang menstabilkan dan merupakan medial
dan panjang dari dua tulang lengan bawah. Ujung proksimalnya yang lebih masif
dikhususkan untuk artikulasi dengan humerus di proksimal dan kepala jari-jari di
lateral. Untuk artikulasi dengan humerus, ia memiliki dua proyeksi yang
menonjol: (1) olekranon, yang menonjol ke arah proksimal dari aspek
posteriornya (membentuk titik siku) dan berfungsi sebagai tuas pendek untuk
perpanjangan siku, dan (2) proses koronoid, yang memproyeksikan ke anterior.
Proses olekranon dan koronoid membentuk dinding takik trochlear, yang pada
profilnya menyerupai rahang kunci bulan sabit karena “mencengkeram”
(mengartikulasikan dengan) trochlea humerus. Artikulasi antara ulna dan humerus
terutama memungkinkan fleksi dan ekstensi sendi siku, meskipun sejumlah kecil
adduksi abduksi terjadi selama pronasi dan supinasi lengan bawah. Bagian
inferior dari proses koronoid adalah tuberositas ulna untuk perlekatan tendon pada
otot brachialis.
5. Radius
Jari-jari adalah lateral dan lebih pendek dari dua tulang lengan bawah.
Ujung proksimalnya mencakup kepala pendek, leher, dan tuberositas
mengarah ke medial. Secara proksimal, aspek superior halus dari kepala
diskoid jari-jari cekung untuk artikulasi dengan kapitulum humerus selama
fleksi dan ekstensi sendi siku. Kepala juga berartikulasi secara perifer dengan
takik radial ulna; dengan demikian kepala ditutupi dengan tulang rawan
artikular. Leher jari-jari adalah penyempitan di distal kepala. Tuberositas
radial oval berada di distal bagian medial leher dan membatasi ujung
proksimal (kepala dan leher) jari-jari dari batang.
Poros (tubuh) jari-jari, berbeda dengan ulna, secara bertahap
membesar saat melintas ke distal. Ujung distal jari-jari pada dasarnya bersisi
empat saat dipotong melintang. Aspek medialnya membentuk cekungan, takik
ulnaris yang menampung kepala ulna. Aspek lateral menjadi semakin mirip
punggung bukit, berakhir di distal dalam proses styloid radial.
Memproyeksikan punggung, tuberkulum punggung jari-jari terletak di antara
alur dangkal untuk lewatnya tendon otot lengan bawah. Proses styloid radial
lebih besar dari proses styloid ulnaris dan meluas lebih jauh ke distal.
Hubungan ini penting secara klinis ketika ulna dan atau jari-jari patah.
Sebagian besar panjang batang jari-jari dan ulna pada dasarnya
berbentuk segitiga dalam penampang melintang, dengan dasar membulat dan
berarah dangkal serta apeks yang tajam dan dalam. Apeks dibentuk oleh
bagian dari batas interoseus tajam dari jari-jari atau ulna yang
menghubungkan ke membran interoseus berserat tipis dari lengan bawah.
Mayoritas serat membran interoseus berjalan miring, melewati inferior dari
jari-jari saat mereka meluas ke medial ke ulna. Jadi mereka diposisikan untuk
mengirimkan kekuatan yang diterima oleh jari-jari (melalui tangan) ke ulna
untuk ditransmisikan ke humerus.
Gambar 3.10 Os Radius
6. Manus
Manus adalah regio extremitas superior di distal dari sendi radiocarpea
dan merupakan piranti mekanik dan sensorium. Manus dibagi menjadi tiga
bagian:
• pergelangan tangan (carpus).
• metacarpus.
• digiti (lima jari tangan termasuk ibu jari).
D. Jaringan ikat
1. Atriculatio Sterno-Clavicularis
a. Ligamentum sternoclaviculare, merupakan jaringan ikat yang berjalan
melingkari sendi dari seluruh permukaan dengan arah serabutnya dari ujung
medial clavicula ke arah medial menempel menempel pada manubrium sterni.
b. Ligamentum Interclaviculare, merupakan jaringan ikat yang menghubungkan
kedua clavicula kanan dengan clavicula kiri pada arah cranial dari ujung-ujung
medial clavicula. Ligamentum ini menghambat gerakan ujung lateral clavicula
ke candal.
c. Ligamentum Costoclaviculare, merupakan jaringan ikat yang terbentang dari
rawan costa 1 di ujung medial ke arah latero-cranial ke tuberositas costalis
claviculare pada permukaan bawah clavicula. Ligamentum ini menghambat
gerakan clavicula ke arah atas. Jika pada pernafasan buatan lengan dan gelang
bahu ditarik ke atas, maka ikat ini akan menarik iga 1 ke atas, dan tertariknya
iga 1 ke atas akan menarik pula iga-iga yang lain yang berada di candalnya.
2. Articulatio Acromioclavicularis
a. Ligamentum acromioclaviculare, merupakan jaringan ikat yang terbentag
dari acromion ke ujung lateral clavicula, ligamentum ini mempunyai fungsi
menghambat perpindahan extremitas acromialis kea rah cranial (mencegah
luxatio articulatio acromioclavicularis).
b. Ligamentum coracoclavicularis, merupakan jaringan ikat yang terbentang
dari processus coracodeus ke tuberositas coracodea claviculae (dataran candal
clavicula).
c. Ligamentum transversum scapulae, merupakan jaringan ikat yang terbentang
di atas meicura scapulae.
d. Ligamentum coracoacromiale, merupakan jaringan ikt yang terbentang dari
processus coracodeus ke acromion. Ligamentum ini bersam processus
coracoideus dan acromion. Ligamentum ini bersama dengan processus
coracoideus dan acromion membentuk “atap bahu”. Ligamentum ini mencegah
terjadinya terjadinya dislokasi kepala humerus ke arah atas dan jua
menyebabkan abduksi lengan pada sendi bahu saja dapat dilakukan hanya
sampai bidang datar. Hal ini disebabkan karena pada sikap ini tuberculum majus
humeri tertembuk pada atap bahu.
3. Articulatio Humeri
a. Ligamentum coracohumerale, adalah jaringan ikat yang terbentang dari
processus coracideus ke kedua tubercula humeri (tuberculum majus dan
tuberculum minus).
b. Ligamentum glenohumerale, adalah jaringan ikat yang terbentang daritepai
cavitas glenoidalis ke colum antomicum.
4. Axilaris
Fascia clavipectoralis
Fascia clavipectoralis adalah lembaran jaringan ikat yang tebal yang
menghubungkan clavicula ke dasar regio axillaris. Struktur ini membungkus
musculisubclavius dan pectoralis minor dan membentang sepanjang celah di
antara kedua musculi ini. Struktur-struktur lewat di antara regio axillaris dan
dinding anterior regio axillaris dengan menembus fascia clavipectoralis, baik di
antara musculi pectoralis minor dan subclavius atau di inferior dari musculus
pectoralis minor. Struktur-struktur penting yang lewat di antara musculi
subclavius dan pectoralis minor termasuk vena cephalica, arteria
thoracoacromialis, dan nervus pectoralis lateralis.
E. Saraf
Gambar 5.12
Distribusi Saraf dari
Plexus Brachialis
1. Scapula
Dua nervus utama pada regio scapularis posterior adalah nervus
suprascapularis dan nervus axillaris.
Nervus suprascapularis
Nervus suprascapularis berawal di pangkal leher dari truncus superior
plexus brachialis. Nervus ini berjalan di posterolateral dari asalnya, melalui
foramen suprascapularis menuju regio scapularis posterior, di sini struktur ini
berada pada bidang di antara tulang dan musculus.
Nervus ini mempersarafi musculus supraspinatus, dan berjalan melalui
incisura scapularis major (spinoglenoidalis), di antara pangkal spina scapulae
dan cavitas glenoidalis, untuk berakhir di. dan mempersarafi musculus
supraspinatus. Umumnya, nervus suprascapularis tidak memiliki rami cutanei.
Nervus axillaris
Nervus axillaris berasal dari fasciculus posterior plexus brachialis. Nervus
ini keluar dari regio axillaris melalui spatium quadrangularis di dinding
posterior regio axillaris, dan memasuki regio scapularis posterior (lihat Gambar
7.26). Bersama dengan arteria dan vena circumfiexa posterior humeri nervus ini
langsung dihubungkan dengan permukaan posterior collum chirurgicum
humeri. Nervus axillaris mempersarafi musculus deltoideus dan musculus teres
minor. Selain itu, nervus ini memiliki cabang kulit, nervus cutaneus brachii
lateralis superior, yang membawa sensasi umum dari kulit bagian inferior
musculus deltoideus.
2. Brachium
Nervus musculocutaneous
Nervus musculocutaneous meninggalkan regio axillaris dan masuk ke
brachium dengan menembus musculus coracobrachialis. Nervus ini lewat secara
diagonal menuruni brachium pada bidang antara musculus biceps brachii dan
musculus brachialis. Setelah mengeluarkan ramus motorius di brachium, nervus
ini muncul di lateral dari tendo musculus biceps brachii, menembus fascia
profundus, dan berlanjut sebagai nervus cutaneus lateralis antebrachium.
Nervus cutaneus memberikan:
Persarafan motorium pada semua musculus di kompartemen anterior
brachium,
Persarafan sensorium untuk kulit pada permukaan lateral antebrachium.
Nervus medianus
Nervus medianus memasuki brachium dari regio axillaris pada tepi inferior
musculus teres major. Nervus ini lewat verticalis menuruni sisi medial brachium
di kompartemen anterior dan terkait dengan arteria brachialis pada sepanjang
perjalanannya.
Nervus medianus tidak memiliki cabang utama di brachium, tapi satu ramus
menuju salah satu musculus di antebrachium.
Nervus ulnaris
Nervus radialis
3. Antebrachium
Nervus medianus
Nervus medianus mempersarafi musculi di kompartemen anterior
antebrachium kecuali flexor carpi ulnaris dan bagian medial flexor digitorum
profundus (digiti annularis dan minimus).
Banyak ramus muscularis di lapisan superficialis dan intermedia
antebrachium berpangkal di medial dari nervus medianus tepat di distal
terhadap sendi cubiti.
Cabang terbesar nervus medianus di antebrachium adalah nervus
interosseus anterior, yang berawal di antara kedua caput pronator teres.
Nervus ini mempersarafi musculi di lapisan profundus (flexor pollicis
longus, bagian separuh lateral flexor digitorum profundus, dan pronator
quadratus) dan berakhir sebagai rami articulares untuk sendi-sendi di
antebrachium bagian distal dan carpus.
Ramus palmaris yang kecil berasal dari nervus medianus di bagian distal
antebrachium langsung di proximal dari retinaculum flexorum, lewat di
superficial dari retinaculum flexorum carpus ke dalam manus, dan
mempersarafi kulit pangkal dan bagian tengah palmar.
Nervus ulnaris
Nervus ulnaris melintasi antebrachium dan masuk ke manus, yang
sebagian besar ramus utamanya berasal. Di antebrachium, nervus ulnaris hanya
mempersarafi musculus flexor carpi ulnaris dan bagian medial (digiti annularis
dan minimus) musculus flexor digitorum profundus.
Di antebrachium nervus ulnaris mengeluarkan cabang:
• Rami musculares untuk flexor carpi ulnaris dan untuk bagian separuh
medial flexor digitorum profundus yang muncul segera setelah nervus
ulnaris memasuki antebrachium;
• Dua rami cutanei yang kecil ramus palmaris nervi ulnaris berawal di
pertengahan antebrachium dan memasuki manus untuk menyuplai kulit pada
sisi medial palma manus: ramus dorsalis nervi ulnaris yang lebih besar
berasal dari nervus ulnaris di antebrachium bagian distal dan lewat ke
posterior, di sebelah dalam terhadap musculus flexor carpi ulnaris dan
mempersarafi kulit pada sisi posteromedialis dorsum manus dan sebagian
besar kulit pada permukaan posterior 11/2 digiti paling medial.
Nervus radialis
1. Region Scapularis
Arteria suprascapularis
Arteria suprascapularis berawal di pangkal leher sebagai cabang truncus
thyrocervicalis, yang merupakan cabang arteria subclavia. Pembuluh darah ini
juga bisa berasal langsung dari bagian ketiga arteria subclavia. Normal arteria
suprascapularis masuk ke regio scapularis posterior di sebelah superior dari
foramen suprascapularis, sedangkan nervusnya melalui foramen
suprascapularis. Di regio scapularis posterior, pembuluh darah ini berjalan
bersama nervus suprascapularis. Arteria suprascapularis memberikan cabang-
cabang ke banyak struktur di sepanjang perjalanannya.
Arteria ulnaris
Arteria ulnaris lebih besar daripada arteria radialis dan menuruni sisi
medial antebrachium.
Cabang-cabang arteria ulnaris yang keluar di antebrachium termasuk:
Drainase vena
4. Manus
Pembuluh-pembuluh darah menuju digiti, musculi dan sendi-sendi berasal dari
dua arcus dan arteriae induk:
• Arteria radialis berperan penting untuk suplai pollex dan sisi lateral
index.
• Digiti lainnya dan sisi medial index disuplai terutama oleh arteria ulnaris.
Arteria ulnaris dan nervus ulnaris memasuki manus pada sisi medial
carpus. Pembuluh darah berada di antara palmaris brevis dan retinaculum
flexorum, dan di lateral dari nervus ulnaris dan tulang pisiforme. . Di distal,
arteria ulnaris berada di medial dari hamulus ossis hamati dan kemudian
membelok ke lateral melintasi palma, membentuk arcus palmaris superficialis.
Drainase vena
Vena cephalica berasal dari sisi lateral rete venosum dorsale manus dan lewat
di atas anatomical snuffbox menuju antebrachium. Vena basilica berasal dari
sisi medial rete venosum dorsale manus dan menuju aspectus dorsomedialis
antebrachium.
Gambar 6.9 Rate Venosum
Dorsal Manus
DAFTAR PUSTAKA