Nim : PO713241211001
Kelas : A TK.1 /
PRODI : D3 Fisioterapi
KLASIFIKASI OTOT
1. Sifat Fisiologinya
JAWABAN :
a. Otot rangka
Diberbagai bagian tubuh ada kurang lebih 600 otot rangka
b. Otot polos terdiri atas :
1) Otot polos unit ganda (multi-unit)
2) Otot polos unit tunggal (single unit)
c. Otot jantung
b. Otot Unipenatus,ciri-cirinya
1) Serabut pendek
2) Tendo panjang
3) Lebih kuat
c. Otot Bipenatus,ciri-cirinya
1) Serabut pendek, melekat pada kedua sisi tendo
2) Tendo panjang
3) Lebih kuat
Hubungan antara serabut otot dan tendon adalah keduanya membuat gerakan yang
terorganisir dari anggota badan dan jaringan tubuh kita dikarenakan tendon
merupakan jaringan ikat.
Otot Unipenatus,ciri-cirinya
1) Serabut pendek
2) Tendo panjang
3) Lebih kuat
Otot Bipenatus,ciri-cirinya
1) Serabut pendek, melekat pada kedua sisi tendo
2) Tendo panjang
3) Lebih kuat
3. Origo Otot
Pars Abdominalis :
Aponeurosis musculi
abdominalis
M. Pectoralis minor Iga (ke2) 3-5 dekat batas Ujung lancip Lin gkar bahu :
tulang rawan processus
Nn. Pectoralis medialis Mengangkat iga bagian
coracoideus
et lateralis atas pada saat lengan
clavicula
diangkat dan pada saat
fiksasi lingkar bahu
Thorax :
M. Subclavius Iga ke I (batas tulang rawan) Clavicula (sepertiga Lin gkar bahu :
lateral)
N. Subclavius Menarik tarikan kearah
samping pada clavicula
Pars Spinalis
Pars acromialis :
Pars Spinalis
penurunan scapula.
Sendi siku :
Fleksi, Supinasi
Capul lateral :
Sendi tangan
Fleksi palmar,
penegangan aponeurosis
Palmaris
Fleksi, adduksi
Fleksi,
Sendi jari ( II - V)
Fleksi
Fleksi
Ekstensi
Ekstensi
Sendi tangan
M. Ekstensor policis Ficies posterior ulna Pahlanx distalis ibu Sendi tangan: Fleksi
longus (seperempat distal), jari dorsal, abduksi kearah
radial
membrana interossea
N. Radialis
Sendi pelana ibu jari
Adduksi reposisi
Ekstensi
M. Ekstensor indicis Ficies posterior ulna Aponeurosis dorsalis Sendi tangan: Fleksi
(seperempat distal), jari telunjuk dorsal, abduksi kearah
N. Radialis radial
membrana interossea
Sendi dasar jari (II)
Ekstensi
Sendi jari II
Ekstensi
Ekstensi
Abduksi, reposisi
Ekstensi
Abduksi
ekstensi
Fleksi, Abduksi
M. Flexor policis brevis Caput Superfisialis: Ossa sesamoidea radial Sendi pelana Ibu jari
Retinaculum musculorum sendi dasar ibu jari/
Caput Superfisialis (N. Adduksi, oposisi
fleksorum aponeurosis ibu jari.
Medianus)
Sendi dasar ibu jari
Caput Profunda : Ossa
Caput Profundus (N.
Capitatum, Trapezium, Fleksi
Ulnaris)
Trapezoideum dan basis osis
carpi I
M. opponen policis Retinaculum musculorum Ossa sesamoidea radial Sendi pelana Ibu jari
fleksorum, Tuberculum ossis sendi dasar ibu jari/
Caput Superfisialis (N. Adduksi, oposisi
trapezii aponeurosis ibu jari.
Medianus dan
Sendi dasar ibu jari
N. Ulnaris)
Fleksi
M. adductor policis Caput oblicuum : Ossa sesamoidea ulnar Sendi pelana Ibu jari
sendi dasar ibu jaridan
Caput Superfisialis (N. Os Capitatum , basis ossis Adduksi, oposisi
metacarpi II basis phalanx proximal
Medianus dan Sendi dasar ibu jari
ibu jari.
Caput transversum :
N. Ulnaris) Fleksi
Permukaan palmar os
metacarpi III
Ekstensi
Ekstensi
M. Interossei palmaris Sisi yang saling berhadapan Bersatu kedalam Sendi dasar jari
I-IV dari ossa metacarpi I –V aponeurosis dorsalis jari
(II - IV)
II - V
N.Ulnaris
Fleksi, abduksi ke sisi
radial
Sendi jari (II - IV)
Ekstensi
Mekanisme kontraksi otot dimulai ketika adanya sinyal dari sistem saraf atau yang
dikenal sebagai potensial aksi ke sel-sel dalam otot. Sinyal potensial aksi tersebut
berjalan melalui neuron motorik hingga neuromuskular.
Sinyal dari sistem saraf akan diterima oleh sebuah zat kimia bernama asetilkolin yang
akan memicu berbagai reaksi kimia. Reaksi kimia tersebut memicu keluarnya kalsium
dalam otot dan merangsang kinerja senyawa aktin (tipis) dan myosin (tebal). Ini
adalah jenis senyawa protein struktural yang dapat memendekkan otot atau kontraksi.
Jadi, peranan kalsium dalam kontraksi otot adalah untuk mengikat troponin
(keloompok protein) dan mengubah bentuknya. Tak hanya itu saja, selama kontraksi
otot berlangsung juga akan terjadi pengurangan karbohidrat yang menjadi sumber
energi.
3. Melemasnya otot
Saat sinyal dari sistem saraf sudah berhenti, reaksi kimia dalam otot akan kembali
seperti semula dan membuat otot memanjang atau melemas. Ini membalikkan
mekanisme kontraksi otot.
REFERENSI : referensi
1. buku prometheus
2. https://www.google.com/amp/s/www.sehatq.com/artikel/pentingnya-mekanisme-
kontraksi-otot-dalam-tubuh-manusia/amp
3."MIOLOGI – Zhernia's_niar"
https://zhernia.wordpress.com/2010/03/31/miologi/amp/