Anda di halaman 1dari 20

Manual PhysicalTherapy

Of The Shoulder
Complex

Kelompok 1:
1. Ahmad Faraz Buyung Z 210306502011
2. Juniar Wulan Tandiongan 210306502006
3. Lutfiatus Sania 210306502004
4. Atika Rusli 210306502014
Anatomi Shoulder
• Sendi Glenohumeral adalah sendi bola-dan-soket yang
menyambungkan humerus nestles ke fossa glenoid dari skapula.
• Sendi Acromioclavicular adalah sendi yang menyambungkan
klavikula ke akromion, tulang yang terkait dengan tulang
belikat.
• Sendi Scapulathoracic adalah sendi yang dikelilingi oleh otot-
otot yang (trapezius dan serratus anterior) mengendalikan sendi
ini sepenuhnya.
• Sendi Sternoclavicular merupakan sendi sinovial yang
menghubungkan ujung meidal clavicula dengan sternum dan
tulang rusuk pertama. Sendi ini memiliki fungsi dalam
membantu pergerakkan gelang bahu.
Kinematika
Sendi Glenohumeral
Kinematika sendi glenohumeral, gerakan
humerus diukur sehubungan dengan fossa
glenoid skapula. Sendi glenohumeral
memiliki 3 DOF rotasi – fleksi/ekstensi,
adduksi, dan rotasi internal/eksternal (atau
medial/lateral)
Sendi Sternoclavicular
Gerakan anteroposterior terjadi diantara
manubrium dengan diskus, sedang antara diskus
dengan clavicula pada gerakan elevasi dan depresi
scapula. Gerakan elevasi berkisar 4° setiap lengan
flexi 10°sampai flexi 90. Pada rotasi axis
longitudinal berkisar 40°
Sendi Acromioclavicular
Merupakan plane joint dimana acromion konkaf
menghadap ke medial dan clavicula konveks.
Dalam klinis gerakan yang dijumpai adalah
Elevation - Depression dan Protraction -
retraction.
Sendi Scapulothoracal
• Selain bersendi pada acromioclavicular dan
sternoclavicular, scapula tanpa perlekatan ligamen
dan sendi/tulang) bersendi dengan thorax.
• Gerakan sendi ini berkaitan dengan gerak
protraksi,retraksi, elevasi dan depresi serta rotasi.
• Terjadi sliding antara muskulo serratus anterior
dengan muskulo subscapularis.
• Gerakan fleksi dan abduksi 2/3 gerak (120°)
terletak pada glenohumeral, sedang 1/3 gerak (60°)
terjadi pada sendi scapulohumeral.
• Gerakan scapulothoracic sebesar 60° itu tediri dari
20° pada acromioclavicular sedang 40° pada
sternoclavicular.
Otot pada shoulder
a. M. deltoideus
Origo : Otot deltoideus tersusun dari tiga serat
Serat anterior: berasal dari clavicula
Serat media: berasal dari pinggir lateral dan permukaan atas
acromion scapula.
Serat posterior: berasal dari bibir bawah dari batas posterior dari
spina scapula.
Insertio : Ujung akhir dari serat otot menyatu menjadi sebuah
tendon tebal yang berada di tuberculum deltoideus dari humerus.
Fungsi :
Serat anterior memungkinkan gerak abduksi bahu saat bahu
diputar. Sisi anterior deltoideus termasuk lemah namun membantu
otot pectoralis mayor pada gerakan fleksi bahu.
Serat posterior memungkinkan gerak ekstensi membantu otot
latissimus dorsi. Bagian posterior ini merupakan hiperekstensor
utama bahu.
b. M. Subscapularis
Origo : fossa subscapularis pada
permukaan anterior scapula.
Insertio : tuberculum minus di humerus.
Fungsi : Digunakan untuk endorotasi
lengan atas dan menstabilkan sendi bahu.

c. M. supraspinatus
Origo : fossa supraspinata dan fascia supraspinata dari scapula. .
Insertio : Otot supraspinatus berinsersio di faset proksimal
tuberculum mayus humerus. Semua otot yang berinsersio pada
tuberculum mayus dapat dibuat jembatan keledai SIT
(Supraspinatus, Infraspinatus, dan Teres minor). .
Fungsi :Difungsikan untuk abduksi sendi bahu pada bidang
skapular sampai posisi horizontal, rotasi ke luar.
d. M. infraspinatus
Origo : Otot ini melekat pada fossa infraspinatus dari scapula.
Insertio : tuberculum pada humerus
Fungsi : Otot infraspinatus berfungsi pada sendi bahu, untuk
merotasi ke luar dan abduksi bahu pada daerah scapula.

e. M. Pectoralis Major
Origo : Pars clavicularis: permukaan anterior paruh medial
clavicula
Pars sternocostalis: permukaan anterior sternum, tulang rusuk I-VI
dan aponeurosis otot obliquus externus abdominis
Insertio : pinggir lateral dari sulcus intrtubercularis pada humerus.
Fungsi : Otot ini membantu gerakan aduksi dan endorotasi tulang
humerus dan menarik scapula ke arah ventral dan kaudal. Jika
berfungsi sendiri: pars clavicularis melakukan fleksi humerus dan
pars sternocostalis melakukan ekstensi humerus. .
f. M. Coracobrachialis
Origo : Otot ini berorigo pada ujung processus
coracoideus scapula. .
Insertio : Berinsersio di pertengahan sisi medial
corpus (badan) dari humerus.
Fungsi : Digunakan untuk gerakan adduksi dan fleksor
lengan atas.
g. M. Lattimulus Dorsi
Origo : Otot ini dimulai dari bagian posterior crista iliaca pada pelvis
(tulang pinggul), fascia lumbalis, dan processus spinosus 6 tulang
belakang thorax bagian bawah, dan tulang rusuk ke-3 dan 4 bagian bawah.
Terkadang juga melalui beberapa serabut dari angulus inferior scapula. .
Insertio : Otot berinsersio di sulcus bicipitalis pada humerus (tulang
lengan atas).
Fungsi : berfungsi sebagai ekstensor dan adduktor bahu, ketika
mengambil titik tetap pada penyisipan punggung dan melakukan gerakan
dengan bagian humerusnya. Ini juga merupakan agonis sekunder dalam
rotasi internal bahu.
Palpasi shoulder
Palpasi
Shoulder
Palpasi
Shoulder
Gerakan Pada Shoulder
Gerakan Pada Shoulder
Spacial test shoulder

o Belly press test


o Internal Rotation Lag Sing
o Drop Arm Test
Belly press test
Internal Rotation Lag Sing
Drop Arm Test
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai