Anda di halaman 1dari 6

MALPRAKTIK DALAM LAYANAN KESEHATAN

LATAR BELAKANG
Malpraktik menjadi pembicaraan :
▪ berubahnya paradigma hubungan tenkes – pasien
dari paradigma tradisional kearah kontemporer,
▪ kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,
▪ demoktratisasi dalam kehidupan sosial, ekonomi
dan pendidikan.
▪ meningkatnya kesadaran hukum masyarakat

LATAR BELAKANG
HDP Tradisional
• Dibangunan sejak jaman Hippocrates (460 –377
Sm)
• Hubungan Tenkes-Pasien tidak seimbang
• Paternalistic dan Dominant (tenaga kesehatan –
dokter -,dipandang mengetahui yang terbaik bagi
pasien)
• Pertanggungjawaban lebih merupakan
pertanggungjawaban moral dan etika profesional
• Minim atau tidak ada peraturan dari pemerintah

LATAR BELAKANG
HDP Kontemporer
• Hak Asasi Manusia
• The right to self determination
• Kemajuan teknologi kesehatan
• Akses informasi yang terbuka
• Tingkat pendidikan semakin maju
• Hubungan tenkes-pasien kompleks
• Hubungan kepentingan, hubungan kepercayaan,
hubungan profesi dan hubungan hukum
• Campur tangan hukum dan pemerintah
DILEMA DAN KESULITAN
● Diatur secara keras dan kurang hati-hati, dokter/tenkes terganggu
(tidak nyaman) menjalankan profesi, akhirnya masyarakat
dirugikan
● Kurang pengaturan yang tegas, masyarakat dirugikan ---- kurang
terlindungi secara hukum

DILEMA DAN KESULITAN


Sejumlah persoalan
Kendala substansi hukum
Ilmu kesehatan tidak murni ilmu pasti, lebih merupakan experience
scient
Kendala pembuktian
Tingginya ekspektasi masyarakat

TENKES/DOKTER TIDAK KEBAL HUKUM

❖ Hubungan dengan pasien tidak semata-mata


hubungan kebutuhan (pasien lebih butuh).

❖ Hubungan dengan pasien meliputi hubungan


hukum

❖ Pertanggungjawaban tidak sekedar


pertanggungjawaban moral dan profesional ethic

❖ Juga meliputi pertanggungjawaban hukum


(perdata, pidana dan administrasi)
KEWAJIBAN DOKTER
● KODE ETIK
● perijinan praktek (SIP dan STR)
● wajib simpan rahasia kedokteran
● informed consent
● merujuk ke profesi yang lebih ahli
● menambah pengetahuan dan mengikuti perkembangan
Pelanggaran kewajiban pintu masuk terjadinya malpraktik medis
baik secara perdata, pidana dan administrasi.

Pengertian Malpraktik
- Malpraktik adalah kesalahan atau kelalaian yang dilakukan seorang tenaga
kesehatan dalam menerapkan tingkat keterampilan dan pengetahuannya dalam
memberikan pelayanan pengobatan/perawatan terhadap seorang pasien, akibat
kesalahan atau kelalaian tersebut pasien menderita luka berat, cacat bahkan
meninggal dunia.
- Malpraktik medik adalah kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja
(kelalaian) dalam menjalankan profesi medik yang tidak sesuai dengan standar
profesi medik dan standar prosedur operasional dan berakibat buruk/fatal atau
mengakibatkan kerugian lainnya pada pasien, yang mengharuskan dokter
bertanggung jawab secara administrasi, perdata, dan atau pidana.

PENGERTIAN MALPRAKTEK MEDIS


● Hasil yang buruk atau tidak sesuai harapan pasien (tidak
sembuh) tidak serta merta merupakan tindakan malpraktek
medik
● Tindakan malpraktek medik tidak semata-mata dilihat dari
hasil
● Dilihat dari proses tenaga medis (dokter) dalam melakukan
tindakan medik
● Ukurannya standar dan etika, profesi, standar operasional
prosedur, perundang-undangan.

Unsur-unsur Malpraktik Medik.


Tidak terpenuhinya syarat dalam tindakan
Adanya Kelalaian (sengaja atau tidak)
Pasien menderita luka,cacat atau meninggal dunia
Tidak sesuai standar pelayanan medik atau profesi kesehatan

PENGERTIAN MALPRAKTEK MEDIS


Unsur-unsur penting
1. Sikap Bathin

❖ Sengaja (secara sadar) dan kelalaian


● Sangat jarang terjadi, tenaga medis
(dokter) sengaja mencelakakan
pasiennya
● Contoh : aborsi illegal, euthanasia.

PENGERTIAN MALPRAKTEK MEDIS


Unsur-unsur penting :
2. Tidak terpenuhinya syarat dalam
Tindakan atau perlakuan medis

❖ Melawan hukum
● Bertentangan dengan kewajiban untuk berbuat
sesuatu dengan sebaik-baiknya, secermat-cermatnya, penuh kehati-hatian, tidak berbuat
ceroboh, berbuat yang seharusnya diperbuat,
dan tidak berbuat yang seharusnya tidak
diperbuat.
● mengacu kepada hukum, etika profesi, standar
profesi atau standar prosedur operasional.
Faktor Penyebab Malpraktik Medik
1. Kurangnya pengetahuan tenaga medik
2. Kurangnya pengalaman praktik saat menjalani Pendidikan
3. Kurang komunikasi dengan tenaga kesehatan lain
4. Kesalahan atau Kelalaian saat assessment, planning dan intervention
Jenis-jenis Malpraktik
1. Malpraktik Etik
Tenaga kesehatan melakukan tindakan yang bertentangan dengan etika profesinya
sebagai tenaga kesehatan.
2. Malpraktik Yuridis
Terbagi menjadi tiga :
malpraktik perdata, malpraktik pidana, dan malpraktik administrative.

Malpraktik perdata terjadi apabila terdapat hal-hal yang menyebabkan tidak terpenuhinya isi
perjanjian (wanprestasi) didalam transaksi terapeutik oleh tenaga kesehatan, atau terjadinya
perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige daad), sehingga menimbulkan kerugian kepada
pasien.

Malpraktik pidana terjadi apabila pasien meninggal dunia atau mengalami cacat akibat tenaga
kesehatan kurang hati-hati. Atau kurang cermat dalam melakukan upaya perawatan terhadap
pasien yang meninggal dunia atau cacat tersebut.

Malpraktik administratif terjadi apabila tenaga kesehatan melakukan pelanggaran terhadap


hukum administrasi negara yang berlaku, misalnya menjalankan praktek bidan tanpa lisensi
atau izin praktek, melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan lisensi atau izinnya,
menjalankan praktek dengan izin yang sudah kadaluwarsa, dan menjalankan praktek tanpa
membuat catatan medik.

Dalam dunia fisioterapi, kasus malpraktek bisa mengancam eksistensi jiwa seseorang yang
berakibat pada hilangnya nyawa. Jika ternyata tidak meninggal, bisa juga menimbulkan
dampak cacat permanen pada tubuh seorang pasien korban malpraktek. Jadi, Fisioterapis
dalam segala aktifitas professional dan pelayanan kepada individu dan masyarakat harus
selalu menjaga citra profesi berdasarkan kode etik yang telah ditetapkan oleh organisasi
profesi fisioterapi, menjunjung tinggi kehormatan profesi dalam setiap perbuatan dan dalam
keadaan apapun, mematuhi peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh organisasi
profesi.

Dalam melaksanakan intervensi profesi fisioterapi, tenaga fisioterapi Indonesia diharapkan


dapat menjalankan profesinya sesuai dengan standar profesi fisioterapi yang telah ditetapkan.
Standar profesi fisioterapi tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam
menjalankan profesi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh lembaga yang
berwenang

Anda mungkin juga menyukai