Anda di halaman 1dari 4

UTS FILSAFAT

Nama: Juniar Wulan Tandiongan


NIM: 210306502006
1. Jelaskan definisi filsafat secara Etimologi dan Terminologi
Jawab:
 Filsafat secara Etimologi adalah kata yang berasal dari bahasa arab
yaitu falsafah dan juga berasal dari bahasa Yunani yaitu
philosophia /philien : cinta dan sophia : kebijaksanaan.
Jadi bisa dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan.
 Filsafat secara terminologi adalah sebagian filosofi (kebijaksanaan
hidup) untuk memberikan suatu pandangan hidup secara
menyeluruh
2. Jelasakan definisi ilmu etimologi dan terminology
Jawab:
 Ilmu secara Etimologi adalah ilmu liguistik yang mempelajari asal
usul kata
 Ilmu secara Terminologi adalah ilmu tentang istilah dan
penggunaanya. Kajian terminologi antara lain mencakup
pembentukannya serta kaitan istilah dengan suatu budaya.
3. Sebutkan syarat-syarat ilmu beserta contohnya
Jawab:
 Objektif, contohnya seperti suatu kejadian bencana alam, tsunami,
banjir.
 Metodis, contohnya Metode Penelitian Karya Ilmiah, Metode
Penelitian Kualitatif, Metode Penelitian Kuantitatif
 Sistematis, contohnya Desain eksperimental
 Universal, contohnya bahasa, Sistem Organisasi Sosial atau Sistem
Kemasyarakatan
4. Sebutkan tokoh-tokoh filsafat dan konsepnya
1. Aristoteles (384 sm – 322sm) mengatakan : filsafat adalah ilmu
pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung
ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan
estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).
2.Marcus tullius cicero (106 sm – 43sm) politikus dan ahli pidato
romawi, merumuskan: filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu
yang mahaagung dan usaha-usaha untuk mencapainya.
3. Al-farabi (meninggal 950m), filsuf muslim terbesar sebelum ibnu
sina, mengatakan : filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam
maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
4. Immanuel kant (1724 -1804), yang sering disebut raksasa pikir
barat, mengatakan : filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala
pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu: ”
apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika) ” apakah
yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika) ” sampai di manakah
pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi)
5. Prof. Dr. Fuad hasan, guru besar psikologi ui, menyimpulkan:
filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari
radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak
dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat
berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang
universal.
6. Drs h. Hasbullah bakry merumuskan: ilmu filsafat adalah ilmu yang
menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan,
alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat
dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu
seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
7. Dr. Ahmad Tafsir, dikatakan bahwa Philosophia merupakan kata majemuk
yang terdiri dari atas Philo dan Sopiha ; Philo berarti cinta dalam arti yang
luas, yaitu ingin, dan karena itu lalu berusaha mencapai yang diinginkan itu;
Sophia artinya bijaksana yang artinya pandai, pengertian yang dalam.
Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui bahwa dari segi bahasa, filsafat
ialah keinginan yang mendalam untuk mendapat kebijakan, atau keinginan
yang mendalam untuk menjadi bijak.
8. al-Farabi seorang filsuf muslim terbesar sebelum Ibn Sina, bahwa
perkataan “filsafat” itu berasal dari bahasa Yunani, ia masuk dan digunakan
sebagai bahasa Arab. Perkataan asal ialah Philosophia, yang terdiri dari dua
perkataan yaitu Philo yang berarti cinta dan Sophia yang berarti hikma atau
kebenaran
9. Plato menyebut Socrates sebagai seorang Philosophos (filosof) dalam
pengertian seorang pencinta kebijaksanaan. Oleh karena itu kata falsafah
merupakan hasil Arabisasi, suatu masdar yang berarti kerja atau pencarian
yang dilakukan oleh para filosof. Dalam bahasa Belanda didapati perkataan
“ Wijsbegeerte”. Wijs berarti cakap, pandai atau bijaksana. Begeerte adalah
nama benda, atau pekerjaan. Begeren, mengandung arti “menghendaki
sekali” atau “ingin sekali”. Jadi “wijs begeerte” berarti “kemauan yang keras
untuk mendapatkan kecakapan seseorang yang bijaksana”, yang biasanya
dinamakan “wijs” (orang yang bijaksana).
10.Prof. Dr. Harun Nasution bukan berasal dari kata Arab falsafah dan
bukan pula dari bahasa Barat philosophy . Di sini dipertanyakan tentang
apakah fil diambil dari bahasa Barat dan safah dari kata Arab, sehingga
gabungan antara keduanya dan menimbulkan kata filsafat.
5. Sebutkan dan jelaskan ada berapa objek dalam filsafat
Jawab:
1. Objek material
Objek material filsafat ialah segala sesuatu yang menjadi masalah, segala sesuatu yang
dimasalahkan oleh filsafat.

2. Objek formal
Objek formal filsafat ialah usaha mencari keterangan secara radikal (sedalam-dalamnya
sampai ke akarnaya
.
6. Apakah filsafat ilmu penting menurut anda. Jika perlu jelaskan
Jawab: menurut saya ilmu filsafat penting krna filsafat yang mempelajari dan
mempertanyakan secara sistematis mengenai hakikat pengetahuan ilmu yang
berhubungan dalam masalah-masalah filosofis dan fundamental yang terdapat pada
ilmu untuk mencapai pengetahuan yang ilmiah. Tanpa kita sadari kita sudah
menerapkan ilmu filsafat dalam kehidupan ki sehari-hari
7. Berikan contoh nilai-nilai filsafat dalam olahraga
Jawab:
 Estetika (misalnya, bisakah olahraga estetika memiliki penilaian yang objektif?
 Epistemologi (misalnya, apa yang diperlukan untuk mengetahui suatu teknik?
 Etika (misalnya apa, jika ada, yang salah dengan doping gen?
 Logika (misalnya, apakah aturan konstitutif dan regulatif berbeda?
 Metafisika (misalnya, apakah manusia secara alami merupakan hewan yang
bermain game?)
 Filsafat pendidikan (misalnya, dapatkah model dominan dari pembelajaran
keterampilan menjelaskan wawasan fenomenologis?)
 Filsafat hukum (misalnya, bisakah anak-anak memberikan izin untuk
menggunakan obat-obatan yang meningkatkan kinerja?)
 Filsafat pikiran (misalnya, apakah pelatihan mental dapat dibedakan dari
imajinasi belaka?)
 Filsafat aturan (misalnya, dapatkah aturan olahraga yang konstitutif dan
mengatur sepenuhnya dibedakan?)
 Filsafat sains (misalnya apakah benar hanya ilmu pengetahuan alam olahraga
yang memberikan kebenaran?)
 Filsafat sosial dan politik (misalnya, apakah olahraga kompetitif menjadi sandera
bagi pandangan dunia kapitalis?)

Anda mungkin juga menyukai