Anda di halaman 1dari 18

NEUROANATOMI

PLEXUS BRACHIALIS

DISUSUN :

Muhammad Furqon Wibowo

1361050135

PEMBIMBING :

dr. Agus Yudawijaya, Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF


PERIODE 27 Juli – 8 Agustus 2020
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2020
I. ANATOMI
Saraf -saraf yang menuju ke extermintas superior mempunyai fungsi penting
sebagai berikut : persarafan sensorik ke kulit dan struktur struktur dalam, seperti
sendi, persarafan motoric otot otot, mempengaruhi diameter pembuluh darah oleh
saraf vasomotor simpatis, dan menyarafi kelenjar keringat melalu saraf
sekretomotorik parasimpatis.1

Pleksus brachialis dibentuk oleh belahan anterior saraf spinal C.5,6,7 dan 8 serta
hampir seluruh saraf spinal T.1. Cabang dari C.5 dan C.6 membentuk trunkus
superior, saraf spinalis C.7 merupakan trunkus medius dan cabang dari C.8 dan T.1
membentuk trunkus inferior.2

Ketiga trunkus terletak di fossa supraklavikularis sedikit distal dari muskulus


skalenus anterior. Cabang-cabang tersebut saling jalin-menjalin. Cabang-cabang
anterior trunkus superior dan medius (C.5,6 dan C.7) kemudian tergabung menjadi
satu berkas yang dinamakan fasikulus lateralis. Cabang anterior trunkus medius (C.7)
dan trunkus inferior (C.8 dan T.1) membentuk fasikulus medialis. Cabang-cabang
posterior ketiga trunkus tersebut diatas menyusun fasikulus posterior. Fasikulus-
fasikulus dinamakan medialis, dan posterior karena kedudukan masing-masing
terhadap arteri subklavia.2

Masing masing trunkus kemudian terbagi menjadi divisi anterio dan posterior.
Divisi anterior dari trunkus superior dan medius bergabung membentuk fasiculus
lateralis, divisi anterior dari trunkus inferior melanjutkan diri menjadi fasciculus
medialis, dan divisi posterior dari ketiga trunkus semuanya bergabung membetuk
fasciculus posterior.1

Radix, trunkus, dan divisi dari plexus brachialis terletak di bagian bawah trigonum
colli posterior.Fasiculi tersusun di sekeliling arteria axillaris di dalam axilla. Disini,
plexus brachialis dan arteria axillaris serta venna axillaris dibungkus oleh selubung
fascia, disebut selubung axilla.1

Cabang Cabang dari berbagai bagian plexus brachialis adalah sebagai berikut :
Radix

Nervus dorsalis scapulae ( C5 )

Nervus Thoracalis longus ( C5,C6,C7)

Trukus superios

Nervus subclavius ( C5, 6 )

Nervus suprascapularis ( menyarafi musculus suprasinatus dan infraspinatus )

Fasciculus lateralis

Nervus pectoralis leteralis

Nervus musculocutaneus

Radix lateralis nervi media

Fasciculus medialis

Nervus pectoralis medialis

Nervus cutaneus brachii medialis dan nervus cutaneus antebrachii medialis

Nervus ulnaris

Radix medialis nervi mediana

Fasiculus posterior

Nervus subscapularis superior dan inferior

Nervus thoracodorsalis

Nervus axilaris dan nervus radialis


Gambar 1. Persarafan Pleksus Brakhialis
Gambar 2. Persarafan Pleksus Brakhialis

Gambar 3. Persarafan Pleksus Brakhialis


Gambar 4. Pleksus Brachialis (secara skematis)

Cabang cabang plexus brachialis yang ditemukan di axilla. Saraf yang menyarafi
musculus subclavius mengurus musculus subcalvius. Saraf ini penting di klinik, karena
mungkin ikut membentuk c5 nervus. 2

Nervus thoracalis longus ( C5,6,7) berasal dari radix plexus brachialis di leher dan
sampai axilla memalui pinggir lateral costa 1 di belakang arteri, vena axilarris dan plexus
brachialis dan mempersarafi M. Serratus anterior. 2

Nervus pectoralis lateralis berasal dari fasciculus lateralis plexus brachialisdan


menyarafi pectoralis major. 2

Nervus musculocutaneus berasal dari fasciculus lateralis plexus brachialis,


menyarafi M. coracobrachialis, dan meninggalkan axilla dengan menembus otot tersebut. N
musculocutaneus menyarafi kulit sepanjang sisi lateral lengan bawah setelah menjadi
N.Cutaneus antebrachia lateralis. 2
Nervus medianus merupakan gabungan dari cabang fasciculus medialis dan
fasciculus lateralis dan berjalan di bawah sisi lateral ateri axillaris. Menyarafi M. pronator
teres, m. flexor carpi radialis, m. palmaris longus, m.flexor digitorum superficialis, m.
abductor pollicis brevis, m. opponenes pollicis, m. flexor pollicis longus, m.flexxor digitorum
profundus, m . pronator quadratus. Cabang kulit untuk setengah sisi lateral telapak tangan
dan cabang jari jari untuk permukaan palmar 3 1/2 lateral, cabang untuk sendi siku ,regio
carpalis dan carpal. 2

Nervus pectoralis medialis berasal dari fasciculus medialis plexus


brachialis,menyarafi dan menembus M. pectoralis minor dan menyarafi M. pectoralis major.
Memiliki fungsi flexi bahu, medial rotasi bahu dan adduksi bahu. 2

Nervus cutaneus brachii medialis medialis (T1) berasal dari fasciculus medialis
plexus brachialis dan bergabung dengan nervus intercostobracialis. Saraf ini menyarafi kulit
sisi medial lengan atas. 2

Nervus cutaneus antebrachii medial berasal dari fasciculus medialis plexus


brachialis dan berjalan turun di depan arteria axillaris yang menyarafi kulit lengan bawah
bagian medial. 2

Nervus ulnaris berasal dari fasciculus medialis plexus brachialis dan berjalan turun
di antara arteria axillaris dan vena axillaris. Nervus ulnaris di axilla tidak bercabang. Nervus
ulnaris menyarafi M. flexor carpi ulnaris dan setengah media m.flexor digitorum profundus,
m flexor digiti minimi, m. opponens digiti minimi, m. abductor digiti minimi, m. adductor
pollicis, m. lubricalis 3 dan 4, m. palmaris brevis, serta kulit setengah medial dorsum manus
dan telapak tangan, kulit permukaan palmar dan dorsal 11/2 jari medial. 2

Nervus subscapularis superior dan inferior berasal dari fasciculus posterior plexus
brachialis dan menyarafi bagian atas dan bawah M. Scapularis sedangkan N subscapularis
inferior juga menyarafi M. teres major. 2

Nervus thoracodorsalis berasal dari fasciculus posterior plexus brachialis dan


berjalan ke bawah untuk menyarafi M. latissimus dorsi. 2

Nervus axillaris merupakan salah satu cabang terminal fasciculus posterior plexus
brachialis. Saraf ini berjalan ke belakang dan melalui spatium quadrangularis. Dengan
mengeluarkan cabang ke bahu, saraf tersebut membagi menjadi cabang anterior dan
posterior. Saraf ini menyarafi M. deltoideus dan M. teres minor, N. cutaneus brachii
lateralis superior menyarafi kulit setengah bawah m.deltoideus. 2

Nervus radialis merupakan cabang plexus brachialis dan yang terbesar dan terletak di
belakang arteria axillaris. Nervus radialis bercabang untuk menyarafi caput longum dan caput
medial M. Triceps brachii dan nervus cutaneus brachii posterior. Cabang yang terakhir ini
mengurus kulit tengah belakang lengan atas. Saraf ini menyarafi M.triceps nrachii, m.
anconeus, Sebagian m. brachialis,m. extensor carpi radialis longus, cabang profundus
menyarafi otot otot ekstensor lengan bawah seperti m. supinator,m. extensor carpi radialis. N
cutaneus brachii lateral dan posterior, n cutaneus antebrachia posterior, menyarafi kulit disisi
lateral dosum manus dan permukan dorsal 31/2 jari lateral. 2

Gambar 5. Pleksus Brachialis3


Gambar 6. Persebaran dermatom inervasi sensoris Pleksus Brachialis
I. Lesi Pada Plexus Brachialis

Lesi pleksus brakhialis adalah lesi saraf yang menimbulkan kerusakan saraf yang
membentuk pleksus brakhialis, mulai dari “radiks” saraf hingga saraf terminal. Keadaan
ini dapat menimbulkan gangguan fungsi motorik, sensorik atau autonomic pada
ekstremitas atas. Istilah lain yang sering digunakan yaitu neuropati pleksus brakhialis atau
pleksopati brakhialis.3

A. Klasifikasi
a. Tipe upper (kelumpuhan Duchenne- Erb)
Diakibatkan lesi pada radiks C5 dan C6, terjadi paresis pada m.deltoid, m.
biceps brakhii, m.brakhialis, dan m.brakhioradialis. Terdapat defisit sensorik
pada m. deltoidus dan sisi radial lengan dan tangan. .3
b. Tipe lower (kelumpuhan Klumpke)
Diakibatkan lesi pada radiks C8 dan T1, fleksor pergelangan tangan dan jari
serta otot otot interinsik tangan menjadi paresis. Kadang kadang juga terlihat
sindrom Horner. Terdapat abnormalitas trofik yang jelas pada tangan dan
jari. .3

Gambar 7. Erb’s palsy dan klumpke palsy


B. Etiologi

Biasanya lesi pada pleksus brachialis terjadi akibat adanya trauma, seperti
kecelakaan lalu lintas atau cedera saat olahraga, merupakan penyebab kerusakan
pleksus brakhialis tersering. Laki laki lebih sering terkena dibandingkan perempuan.
Sebagian pasien berusia antara 20 sampai 30 tahun. .3

Kerusakan pleksus brakhialis juga memiliki etiologi selain trauma seperti


sindrom skalenus, tumor, lesi alergi inflamasi, dan trauma lahir. .3

Sindrom Skalenus

Pleksus brakhialis berjalan menembus struktur yang disebut hiatus skalenus,


yang di batasi oleh muskulus skalenus anterior dan media dan os. Costa I. Hiatus
normalnya memiliki rongga yang cukup untuk pleksus brakialis dan arteri subkalvia
yang menyertainya, tetapi abnormalitas patologis seperti yang di akibatkan cervical
ribs dapat membuat penyempitan yang bermakna pada hiatus. Pada kasus tersebut,
pleksus brakialis dan arteri subclavia harus melewati perlekatan cervical rib ke os
costa I dan rentan terhadap kompresi pada daerah ini. Gejala sindrom skalenus yang
paling menonjol adalah nyeri bergantung pada posisi yang menjalar hingga ke
ekstermitas atas. Parestesia dan hipestesia sering terlihat, terutama pada sisi ulna
tangan. Pada kasus lama dan berat, dapat terjadi kelemahan jenis Klumke. Kerusakan
pada serabut saraf simpatis yang berjalan bersama arteri subklavia juga sering
menyebabkan gangguan vasomotor. .3
Gambar 8. Scalenus Syndrom
C. Sindrom Saraf Perifer
Penyebab kelumpuhan saraf perifer terisolasi yang lebih sering adalah : kompresi
saraf di titik yang rentan secara anatomis atau daerah leher botol ( sindrom scalenus,
sindrom terowongan kubital, sindrom terowobangan karpal), cedera traumatik, dan
iskemia. Gambaran klinis yang khas pada kelumpuhan n. radialis, n.medianus, n.
ulnaris di tunjukan pada gambar 9.

Gambar 9. Gambaran klinis


1. Sindrom terowongan karpal
Sindrom terowongan karpal disebabkan oleh kerusakan nervus medianus di dalam
terowongan karpal, yang dapat menyepit di tempat lewatnya nervus di bawah
ligamentum transversum karpal. Pasien umumnya mengeluh nyeri dan parestesia
pada tangan yang terkena, yang terutama memberat pada malam hari dan dapat
dirasakan hingga seluruh ekstermitas atas, serta rasa seperti terjadi pembengkakan
pada pergelangan atau seluruh tangan. Abnormalitas trofik dan atrofi otot otot
tenar lateral sering terjadi pada kasus lanjut. Nervus medianus mengandung
proporsi serabut otonom yang luar biasa besar, sehingga lesi nervus medianus
sering menyebabkan sindrom nyeri regional kompleks.

Gambar 10. Carpal tunnel syndrome

2. Sindrom terowongan kubital ( lesi nervus ulnaris)


Kelumpuhan nervus ulnaris merupakan kondisi saraf tepi tersering kedua, setelah
kelumpuhan n.medianus. Nervus ulnaris terutama rentan terjadi cedera pada
tempat lewatnya saraf melalui terowongan kubital, pada sisi medial aspek
ekstensor siku. Kerusakan saraf di lokasi ini dapat terjadi akibat trauma akut atau,
yang lebih sering oleh tekanan kronik, misalnya kebiasaan menekan siku pada
permukaan yang keras, yang dapat menjadi postur yang tidak dapat dihindari pada
pekerjaan tertentu. Parestesia dan hipestesia pada tangan bagian ulnar, pada kasus
kasus lanjut, disertai oleh atrofi otot otot hipotenar dan m. abductor polisis.
3. Diagnosis lesi radicular dan lesi saraf tepi
Fungsi masing masing otot serta persarafan radikularnya dan saraf tepi terdapat
pada Table. 1. Informasi pada table ini dapat di gunakan untuk menentukan
apakah kelemahan otot pada distribusi tertentu disebabkan oleh radicular atau lesi
saraf perifer, dan untuk melokalisasi lesi pada radiks atau saraf tertentu yang
terkena.
Table. 1
Pleksus brakhialis C5 – T1
Fungsi Otot Saraf
N. Pektoralis medialis dan
lateralis
Adduksi dan rotasi interna lengan Pektoralis mayor C5 – T1
dan depresi bahu dari posterior ke Pektoralis minor
anterior
N. torasikus longus
Protaksi bahu Serratus anterior C5 – C7
N.dorsalis scapulae
Elevasi dan adduksi scapula ke arah Levator scapulae C4 – C5
vertebra Romboideus
N. supraskapularis
Elevasi dan rotasi eksterna lengan Supraspinatus C4- C6
Rotasi eksterna lengan pada bahu Infraspinatus C4-C6
N.Torakodorsalis
Rotasi interna lengan pada bahu, Latisimus dorsi C5 – C8
serta adduksi dari anterior ke Teres Mayor
posterior dan depresi lengan yang Subslapularis
terangkat
N.Aksilaris
Elevasi lateral lengan ke atas hingga Deltoideus C5 – C6
posisi horizontal
Rotasi eksterna lengan Teres minor C4 – C5

Table.1 ( Lanjutan )
Pleksus brakhialis C5 – T1
Fungsi Otot Saraf
N.Muskulokutaneus
Fleksi lengan dan lengan bawah, Biseps brakhii C5 – C6
supinasi
Elevasi dan adduksi lengan Korakobrakhialis C5- C7
Fleksi siku Brakhialis C5 -C6
N. medianus
Fleksi dan deviasi tangan kearah Fleksor karpi radialis C6 – C7
radial
Pronasi Pronator teres C6 – C7
Fleksi pergelangan tangan Palmaris longus C7 – T1
Fleksi sendi ibu jari Fleksor polisis longus C6 – C8
Fleksi sendi IP proksimal jari kedua Fleksor digitorum C7 – T1
hingga kelima superficialis
Fleksi sendi IP distal jari kedua dan Fleksor digitorum C7 – T1
ketiga profundus
abduksi metacarpal jari ke 1 Abductor polisis brevis C7 – T1
Fleksi sendi metakarpofalangeal Fleksor polisis brevis C7 – T1
(MP) ibu jari
Opsisi metacarpal jari ke 1 Oponens polisis brevis C6 – C7
Fleksi sendi MP dan ekstesi sendi IP Lumbrikales I, II C8 – T1
jari ke 2 dan ke 3

Table.1 ( Lanjutan )
Pleksus brakhialis C5 – T1
Fungsi Otot Saraf
N.Ulnaris
Fleksi sendi MP dan ekstensi sendi IP Lumbrikales III, IV C8 – T1
jari ke 4 dan ke 5
Fleksi dan deviasi tangan kea rah Fleksor karpi ulnaris C7 – T1
ulnar
Fleksi sendi IP distal jari ke 4 dan ke Fleksor digitorum C7 – T1
5 profundus
Abduksi metacarpal jari ke 1 Adductor polisis C8 – T1
Abduksi jari ke 5 Abductor digiti quinti C8 – T1
Opsisi jari ke 5 Oponens digit quinti C7 – T1
Fleksi sendi MP jari ke 5 Fleksor digiti quinti brevis C7 – T1
Fleksi MP dan ekstensi sendri IP jari Interossei palmaris dan C8 – T1
ke 3, 4, dan 5, serta abduksi dan dorsalis
adduksi ketiga jari tersebut

N. Radialis
Ekstensi siku Triseps brakhii,ankoneus C6 – C8
Fleksi Siku Brakioradialis C5 – C6
Ekstensi dan deviasi lengan kearah Ekstensor karpi radialis C6 – C8
radial
Ekstensi pada sendi MP jari Ke 2 Ekstensor digitorum C6 – C8
hingga ke 5, meregangkan jari,
dorsofleksi tangan
Ekstensi jari ke 5 Ekstensor digiti quinti C6 – C8
Ekstensi dan devisiasi tangan kea rah Ekstensor karpi ulnaris C6 – C8
ulnar
Supinasi Supinator C5 – C7
Abduksi metacarpal 1, ekstensi Abductor polisis longus C6 – C7
tangan kea rah radial
Ekstensi ibu jari pada sendi MP Ekstensor polisis brevis C7 – C8
Table.1 ( Lanjutan )
Pleksus brakhialis C5 – T1
Fungsi Otot Saraf
N. Radialis
Ekstensi ibu jari pada sendi IP Ekstensor polisis longus C7, C8
Ekstensi jari ke 2 pada sendi MP Ekstensor indisis propius C6 – C8
DAFTAR PUSTAKA

1. Snell, R., Ekstremitas superior, in Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, J.

Oswari, Editor. 2012, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

2. Mardjono. Mahar., Shidarta Priguna. Neurologi Klinis Dasar. Dian Rakyat,Jakarta


3. Baehr, M. and Frotscher. M, Diagnosis topik neurologi DUUS anatomi, fisiologi,

tandan, gejala ed. 4.J.Wita, Editor 2015, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai