Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

RELAKSASI NAFAS DALAM

Untuk memenuhi tugas mata kuliah promosi kesehatan

Dosen pengampu :

Disusun Oleh:

TINGKAT II / SEMESTER III

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KELAS BALIKPAPAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR

2019
A. Satuan acara penyuluhan
Mata Kuliah : Promosi kesehatan
Topik/pokok bahasan : Terapi Relaksasi Nafas Dalam
Suptopik/subpokok bahasan :
Sasaran :
Tempat : RSKD diruang flamboyant E
Hari / Tanggal :
Waktu : 30 menit
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan pasien dapat
melakukan terapi relaksasi nafas dalam secara mandiri.

C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan:
a. Pasien dapat mengetahui pengertian terapi relaksasi nafas dalam.
b. Pasien dapat mengetahui manfaat terapi relaksasi nafas dalam.
c. Pasien dapat memahami prosedur teknik terapi relaksasi nafas dalam.
d. Pasien dapat memahami pengaruh terapi relaksasi nafas dalam terhadap
penurunan tekanan darah.
e. Pasien dapat melakukan redemonstrasi terapi relaksasi nafas dalam.

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Praktek

E. Media
1. Leaflet
2. Proyektor
F. Evaluasi
Evaluasi secara lisan, menanyakan padapeserta:
1. Jelaskan pengertian terapi relaksasi nafas dalam
2. Jelaskan manfaat terapi relaksasi nafas dalam
3. Jelaskan cara melakukan terapi relaksasi nafas dalam
G. Sumber
1. Resti, I.B., 2014, Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengurangi Stres
pada Penderita Asma, Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Volume 2, No. 1,
Januari 2014, hlm: 1-20.
2. Ward, J.P.T., R.W. Clarke, dan R.W.A. Linden, 2009, At a Glance –
Fisiologi, Erlangga, Jakarta.

H. Kegiatan belajar mengajar


No. Kegiatan Waktu Responden
1. Interaksi
a. Memberikan salam pembuka. 5 menit a. Menjawabsalam
b. Memperkenalkan diri. b. -
c. Menjelaskan tujuan, prosedur c. Mendengarkandanmemperhatikan
yang akan dilaksanakan, dan d. Respondenbertanyaapabilaada
kontrak waktu yang ditanyakan
d. Memberikan kesempatan
responden untuk bertanya.
2. Tahap kerja
a. Menjelaskan materi terapi 15 a. Menyimak
relaksasi nafas dalam. b. Memperhatikan
m
b. Mendemonstrasikan terapi c. Responden
e bertanya apabila ada
relaksasi nafas dalam. yang
n ditanyakan
c. Memberikan kesempatan d. Menjawab
i pertanyaan
responden untuk bertanya. e. Mempraktekkan
t

d. Evaluasi materi terapi relaksasi


nafas dalam yang telah
disampaikan
e. Redemonstrasi terapi relaksasi
nafas dalam oleh Tn.M
4. Terminasi 10
a. Mengevaluasi perasaan a. Mengungkapkan
m perasaan
responden. b. Mendengarkan
e dan
b. Memberikan reinforcement memperhatikan
n
positif. c. Menjawab
i salam
c. Melakukan kontrak pertemuan t
selanjutnya.
d. Mengakhiri kegiatan dengan
baik.
e. Salam penutup

I. Uraian materti
1. Pengertian Terapi Relaksasi Nafas Dalam
Teknik relaksasi nafas dalam dapat meningkatkan ventilasi paru
dan meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer & Bare, 2002). Menurut
Resti (2014) relaksasi merupakan salah satu teknik pengelolaan diri yang
didasarkan pada cara kerja sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Energi
dapat dihasilkan ketika kita melakukan relaksasi nafas dalam karena pada
saat kita menghembuskan nafas, kita mengeluarkan zat karbon dioksida
sebagai kotoran hasil pembakaran dan ketika kita menghirup kembali,
oksigen yang diperlukan tubuh untuk membersihkan darah masuk.
Menurut Brunner & Suddart (2001) tujuan nafas dalam adalah untuk
mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta mengurangi
kerja bernafas, meningkatkan inflasi alveolar maksimal, meningkatkan
relaksasi otot, menghilangkan ansietas, menyingkirkan pola aktivitas otot -
otot pernafasan yang tidak berguna, tidak terkoordinasi, melambatkan
frekuensi pernafasan, mengurangi udara yang terperangkap serta
mengurangi kerja bernafas.
2. Manfaat Terapi Relaksasi Nafas Dalam
Manfaat teknik relaksasi nafas dalam menurut Priharjo (2003) dalam Arfa
(2014) adalah sebagai berikut :
a. Ketentraman hati.
b. Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah.
c. Tekanan darah dan ketegangan jiwa menjadi rendah.
d. Detak jantung lebih rendah.
e. Mengurangi tekanan darah.
f. Meningkatkan keyakinan.
g. Kesehatan mental menjadi lebih baik.
Menurut Smeltzer dan Bare (2002) menyatakan bahwa tujuan teknik
relaksasi nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan
efisiensi batuk, mengurangi stres baik stres fisik maupun emosional.

3. Prosedur Teknik Relaksasi Nafas Dalam


Adapun langkah - langkah teknik relaksasi nafas dalam adalah sebagai
berikut:
a. Ciptakan lingkungan yang tenang.
b. Usahakan tetap rileks dan tenang.
c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru - paru dengan
udara melalui hitungan.
d. Perlahan - lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstremitas atas dan bawah rileks.
e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali.
f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan - lahan.
g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks.
h. Usahakan agar tetap konsentrasi.
i. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga benar - benar rileks.
j. Ulangi selama 15 menit, dan selingi istirahat singkat setiap 5 kali
pernafasan

4. Pengaruh Terapi Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan


Tekanan Darah
Nafas dalam merupakan tindakan yang disadari untuk mengatur
pernafasan secara dalam yang dilakukan oleh korteks serebri, sedangkan
pernafasan spontan dilakukan oleh medulla oblongata. Nafas dalam
dilakukan dengan mengurangi frekuensi bernafas 16-19 kali dalam satu
menit menjadi 6-10 kali dalam satu menit. Nafas dalam yang dilakukan
akan merangsang munculnya oksida nitrit yang akan memasuki paru - paru
bahkan pusat otak yang berfungsi membuat orang menjadi lebih tenang
sehingga tekanan darah yang dalam keadaan tinggi akan menurun.

Oksida nitrit disintesis oleh enzim nitric oxide synthase (eNOS)


endotel dari L - arginin. Peningkatan aktivitas dari eNOS dan produksi
oksida nitrit dipengaruhi oleh faktor - faktor yang juga meningkatkan
kalsium intraselular, dan juga termasuk mediator lokal. Mediator lokal
tersebut adalah bradikinin, histamin, dan serotonin, serta beberapa
neurotransmitter. Produksi nitrit oksida secara kontinu akan memodulasi
resistensi vaskular, dan telah diketahui bahwa inhibisi eNOS
menyebabkan peningkatan tekanan darah (Ward, 2005). Oksida nitrit
merupakan vasodilator yang penting untuk mengatur tekanan darah dan
dilepaskan secara kontinu dari endotelium arteri dan arteriol yang akan
menyebabkan shear stress pada sel endotel akibat viskositas darah
terhadap dinding vaskuler. Stres yang terbentuk mampu mengubah bentuk
sel endotel sesuai arah aliran dan menyebabkan peningkatan pelepasan
nitritoksida yang kemudian mengakibatkan pembuluh darah menjadi
rileks, elastis dan mengalami dilatasi.
Pembuluh darah yang rileks akan melebar sehingga sirkulasi darah
menjadi lancar, tekanan vena sentral (central venous pressure, CVP)
menurun, dan kerja jantung menjadi optimal. Penurunan CVP akan diikuti
dengan penurunan curah jantung, dan tekanan arteri rerata. Vena memiliki
diameter yang lebih besar daripada arteri yang ekuivalen dan memberikan
resistensi yang kecil. Oleh karena itu vena disebut juga pembuluh
kapasitans dan bekerja sebagai reservoir volume darah (Ward, 2005).
Curah jantung merupakan hasil kali dari isi sekuncup dan frekuensi
jantung. Curah jantung secara langsung dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu
volume pengisian atau volume akhir - diastolik, fraksi ejeksi, dan
frekuensi jantung. Penurunan volume darah dan curah jantung yang terjadi
dapat menyebabkan tekanan darah menjadi turun.
J. Lampiran
1. Leaflet

Anda mungkin juga menyukai