Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ANTROPOLOGI

LAPISAN SOSIAL MASYARAKAT

DOSEN PENGAMPU : Dr. Gumawan

Disusun Oleh :

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR

PRODI D III KEPERAWATAN BALIKPAPAN

TAHUN AJARAN 2018/2019

0
KATA PENGANTAR

puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “LAPISAN
SOSIAL MASYARAKAT”
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita.

Balikpapan, 13 Februari 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3

A. Latar Belakang ............................................................................................ 3


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
C. Tujuan ........................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 5

A. Terjadinya Lapisan Masyarakat ................................................................. 5


B. Sifat Sistem Lapisan Masyarakat ............................................................... 6
C. Kelas-kelas Dalam Masyarakat .................................................................. 6
D. Dasar Lapisan Masyarakat ......................................................................... 7
E. Unsur-unsur Lapisan Masyarakat ............................................................... 8
F. Lapisan yang Sengaja Disusun ................................................................... 9
G. Mobilitas Sosial....................................................................................... ..10
H. Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat ........................................................13

BAB III PENUTUP ...............................................................................................14

A. Kesimpulan ................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu
terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Kalau
suatu masyarakat lebih menghargai kekayaan material dari pada
kehormatan, maka mereka yang mempunyai kekayaan material akan
menempati kedudukan yang lebih tinggi. Apabila dibandingkan dengan
pihak lain. Gejala tersebut menimbulkan lapisan masyarakat yang
merupakan pembedaan seseorang atau sekelompok orang dalam
kedudukan yang berbeda secara vertikal. Sedangkan pelapisan sosial dapat
diartikan sebagai pembedaan penduduk atau para warga masyarakat ke
dalam kelas secara hierarkis (bertingkat). Perwujudan adanya kelas-kelas
tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah di dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana terjadinya lapisan masyarakat?
2. Apa saja sifat sistem lapisan masyarakat?
3. Apa saja kelas-kelas dalam masyarakat?
4. Apa saja dasar lapisan masyarakat?
5. Apa saja unsur-unsur lapisan masyarakat?
6. Apa saja lapisan yang sengaja disusun?
7. Mobilitas sosial?
8. Mengapa perlu system lapisan masyarakat?

C. Tujuan
1. Mengetahui terjadinya lapisan masyarakat
2. Mengetahui sifat system lapisan masyarakat
3. Mengetahui kelas-kelas dalam masyarakat
4. Mengetahui dasar lapisan masyarakat

3
5. Mengetahui unsur-unsur lapisan masyarakat
6. Mengetahui lapisan yang sengaja disusun
7. Mengetahui mobilitas sosial
8. Mengetahui perlunya sistem lapisan masyarakat

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. TERJADINYA LAPISAN MASYARAKAT


Stratifikasi berasal dari bahasa latin “stratus” yang artinya
lapisan/tingkatan. Di dalam masyarakat terdapat sejumlah lapisan dengan
jumlah yang berbeda-beda. Hal itu tidak lain karena di masyarakat terjadi
perbedaan sosial. Seorang sosiolog Pitiram A.osorkin, dalam bukunya
yang berjudul social and cultural mobility mengemukakan bahwa sistem
berlapis-lapis itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap
masyarakat yang hidup teratur. Ia menyebut sistem berlapis-lapis dalam
masyarakat itu dengan istilah social stratification.

Selanjutnya, dikatakan bahwa social stratification adalah


penggolongan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat dan wujudnya adalah kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas rendah.
Bahkan pada zaman kuno dahulu, filosof Aristoteles (Yunani),
mengatakan di dalam Negara ada tiga unsur, yaitu mereka yang kaya
sekali, yang melarat, dan yang berada diantara keduanya.ucapan demikian
sedikit banyak membuktikan bahwa pada zaman itu, dan sebelumnyaorang
telah mengakui adanya lapisan masyarakat yang mempunyaikedudukan
yang bertingkat-tingkat dari yang bawah sampai yang atas. Biasanya
golongan lapisan masyarakat atas tifak hanya memiliki satu macam saja
dari apa yang dihargai oleh masyarakat, tetapi kedudukannya yang tinggi
itu bersifat komulatif. Mereka yang memilki uang banyak, akan mudah
sekali mendapatkan tanah, kekuasaan dan mungkin juga kehormatan,
sedang mereka yang mempunyai kekuasaan besar mudah menjadi kaya
dan mengusahakan ilmu pengetahuan.System lapisan dalam masyarakat
tersebut, dalam sosiologi ddikenal dengan social stratification. Kata
stratification berasal dari stratum, jamaknya strata yang berarti lapisan.
Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa social stratification adalah

5
pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas yang bertingkat-
tingkat (hirarkis).

B. SIFAT SISTEM LAPISAN MASYARAKAT


Sistem lapisan yang terdapat pada lingkungan masyarakat
setidaknya terbagi menjadi dua jenis yakni sistem lapisan yang bersifat
tertutup (closed social stratification) dan sistem lapisan yang bersifat
terbuka (open social stratification). Lapisan sosial yang memiliki sifat
tertutup ialah lapisan sosial yang membatasi sebuah kemungkinan
terhadap pindahny seorang individu dari sebuah lapisan menuju ke lapisan
yang lain secara vertikal. Dalam sistem ini, kriteria yang harus ada pada
diri sorang individu ialah melalui garis keturunan atau kelahiran.
Mayarakat dalam sistem ini terintegrasi dengan sistem lapisan sosial
tertutup. Masyarakat ini menganut paham feodalisme yakni kedudukan
atau status sosial masyarakat ditentukan berdasarkan pada ukuran
perbedaan ras dan suku bangsa.

C. KELAS-KELAS DALAM MASYARAKAT


 Kelas sosial pertama : keluarga-keluarga yang telah lama kaya.
 Kelas sosial kedua : belum lama menjadi kaya.
 Kelas sosial ketiga : pengusaha, kaum professional
 Kelas sosial keempat : pegawai pemerintah, kaum semi profesional,
supervisor, pengrajin terkemuka
 Kelas sosial kelima : pekerja tetap (golongan pekerja)
 Kelas sosial keenam : para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh
musiman, orang bergantung pada tunjangan.

6
D. DASAR LAPISAN MASYARAKAT
Lapisan-lapisan sosial masyarakat atau stratifikasi sosial dalam
masyarakat bisa terjadi, dikarenakan tidak adanya keseimbangan dalam
pembagian hak-hak dan kewajiban serta bertanggung jawab diantara
anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan. Sehingga muncul proses
dimana kemunculan itu bisa dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan
masyarakat itu sendiri. Kemudian lapisan masyarakat yang munculnya
disengaja yang disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Dan yang
menjadi faktor utama munculnya lapisan sosial sengaja adalah kepandaian,
tingkat umur (yang senior), sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang
kepala masyarakat.

Dilihat dari prosesnya, stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat


terjadi dengan sendirinya, tetapi juga terdapat unsur-unsur kesengajaan
untuk dibuat bertingkat-tingkat. Koencoroningrat mengemukakan bahwa
sesuatu yang berharga dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:
a. Kualitas atau kepandaian.
b. Tingkat usia atau senioritas.
c. Sifat keaslian.
d. Keanggotaan kaum kerabat kepala masyarakat.
e. Pengaruh dan kekuasaan.

Untuk meneliti terjadinya proses-proses lapisan masyarakat, dapatlah


pokok-pokok sebagai berikut:
a. Sistem lapisan mungkin berpokok pada system pertentangan dalam
masyarakat. System demikian mempunyai arti yang khusus bagi
masyarakat tertentu yang menjadi objek penyelidikan.
b. Sistem lapisan dapat dianalisis dalam ruang lingkup unsure-unsur
sebagai berikut:

7
 distribusi hak-hak istimewa yang obyektif seperti misalnya
penghasilan, kekayaan, keselamatan (kesehatan laju angka
kejahatan), wewenang, dan sebagainya.
 sistem pertanggaan yang diciptakan para warga masyarakat
(prestise dan penghargaan).
 kriteria system pertentangan, yaitu apakah didapat berdasarkan
kualitas pribadi, keanggotaan kelompok kerabat tertentu, milik,
wewenang atau kekuasaan.
 lambang-lambang kedudukan, tingkah laku hidup, cara berpakaian,
perumahan, keanggotaan pada suatu organisasi dan selanjutnya.
 mudah atau sukarnya bertukar kedudukan.
 solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang
menduduki kedudukan yang sama dalam system sosial masyarakat.

E. UNSUR-UNSUR LAPISAN MASYARAKAT


 Pertama, Sebuah lapisan yang terjadi sengaja apabila lapisan itu
terbentuk secara otomatis,biasanya lapisan ini dikategorikan
menurut waktu dan tempat. Misalnya kelompok-kelompok yang
berusia lanjut disebut sebagai golongan tua sementara orang-orang
yang masih muda disebut golongan muda. Pada lapisan ini tidak
ada terjadinya pemaksaan oleh masyarakat,semuanya terjadi secara
alami .
 Kedua,lapisan yang terjadi secara sengaja. Lapisan yang ada
terbentuk karena adanya sistem pembagian kekuasaan, organisasi,
dan cendrung bersifat memaksa. Lapisan masyarakat seperti ini
umumnya dikarena perbedaan tingkat kekuasaan. Contohnya
organisasi sosial, politik, perusahaan besar dengan kata lain
organisasi ini terbentuk karena adanya organisasi formal. Dalam
suatu bidang pemerintah misalnya, seorang pemimpin memiliki
kedudukan yang istimewa, turun sedikit kepada kaki tangannya

8
yang memiliki posisi yang istimewa jika dibandingkan dengan
masyarakat biasanya.
 Ketiga, Kedudukan (status), masyarakat pada umumnya
mengembangkan dua macam kedudukan , yaitu Ascribed Status,
yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa
memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan.
Kedudukan tersebut memperoleh karena kelahiran. Achieved status
adalah kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha
yang di sengaja. Kedudukan ini tidak diproleh atas dasar kelahiran.
Akan tetapi, bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung pada
kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai
tujuan-tujuannya. Misalnya, setiap orang dapat menjadi hakim
asalkan memenuhi persyaratan tertentu.
 Keempat, Peranan ( role ) merupakan aspek dinamis kedudukan
(status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibanya
sesuai dengan kedudukanya, dia menjalankan suatu peranan.
Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan.

F. LAPISAN YANG SENGAJA DISUSUN


Telah diterangkan bahwa ada lapisan yang sengaja disusun, dalam
suatu organisasi formal oleh mereka yang berwenang untuk itu. Secara
panjang lebar hal tersebut diuraikan oleh Chester F. Barnard dalam
karangannya yang berjudul The Functions of Status System. Membahas
sistem lapisan yang sengaja disusun dalam organisasi-organisasi formal
untuk mengejar suatu tujuan tertentu. Sistem kedudukan dalam organisasi-
organisasi formal timbul karena perbedaan-perbedaan kebutuhan,
kepentingan, dan kemampuan individu. Sistem pembagian kekuasaan dan
wewenang dalam organisasi-organisasi tersebut dibedakan kedalam :
1. Sistem fungsional yang merupakan pembagian kerja kepada kedudukan
yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan
yang sederajat.

9
2. Sistem skalar yang merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga
kedudukan dari bawah keatas.

Sistem kedudukan dalam organisasi formal timbul karena


perbedaan-perbedaan kebutuhan, kepentingan, dan kemampuan individual
yang mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Perbedaan kemampuan individu. Kemampuan khusus yang dimiliki
seseorang dan diakui oleh masyarakat menyebabkan yang bersangkutan
memiliki kedudukan tertentu. Akan tetapi hal ini tidak perlu menyebabkan
yang bersangkutan mempunyai kedudukan yang tinggi, walaupun pada
umumnya seseorang yang tak mempunyai kemampuan apa-apa
mempunyai kedudukan yang rendah.
2. Perbedaan-perbedaan yang menyangkut kesukaran-kesukaran untuk
melakukan bermacam-macam jenis pekerjaan.
3. Perbedaan kepentingan masing-masing jenis pekerjaan. Suatu kedudukan
tinggi dalam organisasi formal tergantung pula dari kemampuan
khususuntuk mengerjakan jenis-jenis pekerjaan yang penting. Pekerjaan-
pekerjaan penting tersebut tidak sulit untuk dikerjakan.
4. Keinginan pada kedudukan yang formal sebagai alat sosial atau alat
organisasi.
5. Kebutuhan akan perlindungan bagi seseorang.

G. MOBILITAS SOSIAL
1. Gerak sosial
Gerak sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-
pola tertentu yang mengatur organisasi dalam suatu kelompok sosial.
Tipe-tipe gerak sosial ada dua prinsipil yaitu :
a. Gerak Horizontal

10
Gerak horizontal merupakan peralihan individu atau objek-objek
sosial lainnyadari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial
lainnya.
b. Gerak vertikal
Gerak vertikal adalah sebagai perpindahan individu atau objek
sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan lainnya yang
tidak sederajat. Gerak vertikal ada dua jenis yaitu :
(1.) Vertikal naik (sosial climbing) mempunyai dua bentuk
utama:
(a.) Masuknya individu-individu yang mempunyai
kedudukan rendah ke kedudukan tinggi
(b.) Pembentukan suatu kelompok baru, yang
kemudian ditempatkan dalam derajat yang lebih
tinggi dari kedudukan individu-individu
tertentu.
(2.) Gerak vertikal menurun (sosial sinking) mempunyai
dua bentuk utama yaitu:
(a.) Turunnya kedudukan individu ke kedudukan
yang lebih rendah derajatnya.
(b.) Turunnya derajat sekelompok individu yang
dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai
kesatuan.
2. Tujuan Gerak Sosial
Untuk mendapatkan keterangan-keterangan perihal
keteraturan dan keluwesan struktur sosial. Semakin seimbang
kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan kedudukan-
kedudukan tersebut, akan semakin besar gerak sosial itu.

3. Prinsip Gerak Sosial Vertikal


a. Gerak sosial vertikal yang umum berlaku bagi semua
masyarakat.

11
b. Laju gerak sosial yang disebabkan faktor-faktor politik dan
pekerjaan.
c. Berdasarkan bahan-bahan sejarah yang disebabkan oleh
faktor ekonomi, politik, dan pekerjaan tak ada kecenderungan
yang kontinu perihal bertambah atau berkurangnya laju gerak
sosial.

4. Saluran Gerak Sosial


Menurut Pitirim A Sorokin gerak sosial vertikal
mempunyai saluran-saluran dalam masyarakat yang disebut social
sirculation. Yang diantaranya adalah:
- Angkatan bersenjata
- Lembaga keagamaan
- Sekolah
- Organisasi politik
- Ekonomi dan keahlian

H. PERLUNYA SISTEM LAPISAN MASYARAKAT


Memecahkan persoalan yang di hadapi masyarakat yaitu
penempatan individu dalam tempat-tempat yang tersedia dalam struktur
sosial dan mendorongnya agar melaksanakan kewajiban yang sesuai
dengan kedudukan serta dengan peranannya. Pengisian tempat-tempat
tersebut merupakan daya pendorong agar masyarakat bergerak sesuai
dengan fungsinya. Akan tetapi, wujudnya dalam setiap masyarakat juga
berlainan karena tergantung pada bentuk dan kebutuhan masing-masing
masyarakat.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial merupakan suatu


konsep dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota
masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya. Status
yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat ada yang didapat
dengan suatu usaha (achievement status) dan ada yang didapat
tanpa suatu usaha (ascribed status). Terjadinya Pelapisan Sosial
terbagi menjadi 2, yaitu: Terjadi dengan Sendirinya Proses ini
berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.Adapun
orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan
berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh
masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya.
Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk
lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut
tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu
berlaku. Terjadi dengan Sengaja Sistem pelapisan ini dengan
sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama.

13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.goggle.co.id.search..kumpulan-contoh-sosial-pelapisan-
.htmlhttp://warungbidan.blogspot.co.id/2016/07/makalah-antropologi-5-
lapisan-lapisan.html

http://kakakpintar.com/sifat-sifat-lapisan-sosial-dalam-masyarakat/

http://alifatulazizah.blogspot.co.id/2013/02/lapisan-masyarakat-stratifikasi-sosial-
2.html

14

Anda mungkin juga menyukai