DosenPengampu :
Disusunoleh kelompok 8 :
FiqhiSyarifahtunNisa P07220118083
MarizkaNurAisyah P07220118085
Ulpah P07220118107
Penyusun
Daftar isi
KATA PENGANTAR................................................................................................
A. LatarBelakang ................................................................................................
B. Tujuan ............................................................................................................
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa definisi dari bencana ?
Untuk mengetahui apa jenis-jenis bencana ?
Untuk mengetahui apa saja factor-faktor penyebab bencana ?
Untuk mengetahui apa saja kategori bencana ?
Untuk mengetahui apa saja prinsip bencana ?
Untuk mengetahui apa definisi dari kejadian luar biasa (KLB) ?
Untuk mengetahui apa saja criteria dari kejadian luar biasa (KLB) ?
Untuk mengetahui apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi timbulnya kejadian luar
biasa (KLB) ?
Untuk mengetahui bagaimana penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dan
prosedurnya ?
Bab II
Isi
A. Konsep dan prinsip bencana
1. Pengertian bencana
Bencana adalah suatu kejadian, yang disebabkan oleh alam atau karena ulah
manusia, terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, sehingga menyebabkan
hilangnya jiwa manusia, harta benda dan kerusakan lingkungan, kejadian ini terjadi
diluar kemampuan masyarakat dengan segala sumberdayanya.
Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 1 angka 1 :
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
factor alam dan/atau non-alam maupun factor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.
2. KLASIFIKASI BENCANA
Usep Solehudin (2005) mengelompokkan bencana menjadi 2 jenis yaitu:
1. Bencana alam (natural disaster) yaitu kejadian-kejadian alami seperti banjir, genangan, gempa
bumi, gunung meletus, badai, kekeringan, wabah dan lainnya.
2. Bencana ulah manusia (man made disaster) yaitu kejadian-kejadian karena perbuatan manusia
seperti tabrakan pesawat udara atau kendaraan, kebakaran, huru-hara, sabotase, ledakan,
gangguan listrik, gangguan komunikasi, gangguan transportasi dan lainnya.
1. Bencana Lokal
Bencana ini biasanya memberikan dampak pada wilayah sekitarnya yang berdekatan. Bencana
terjadi pada sebuah gedung atau bangunan-bangunan disekitarnya. Biasanya adalah karena akibat
factor manusia seperti kebakaran, ledakan, terorisme, kebocoran bahan kimia dan lainnya.
2. Bencana Regional
Jenis bencana ini memberikan dampak atau pengaruh pada area geografis yang cukup luas,
dan biasanya disebabkan oleh faktor alam seperti badai, banjir, letusan gunung, tornado dan
lainnya. Bencana alam dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu bencana alam yang bersifat
meteorologis, bencana alam yang bersifat geologis, wabah dan bencana ruang angkasa. Adapun
pendapat lainnya, bencana alam dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu bencana alam
yang bersifat meteorologist, bencana alam yang bersifat geologis, wabah dan bencana ruang
angkasa.
3. JENIS-JENIS BENCANA
Pada umumnya jenis bencana dikelompokkan kedalam enam kelompok sebagai berikut :
1. Bencana Geologi
2. Bencana Hydro-meteorologi
3. Bencana Biologi
4. Bencana Kegagalan teknologi
5. Bencana Lingkungan
6. Bencana Sosial
7. Kedaruratan kompleks yang merupakan kombinasi dari situasi bencana pada suatu daerah
konflik.
4. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB BENCANA
1. Faktor Alam
2. Faktor Non-Alam, dan
3. Faktor Sosial/Manusia
1. Mass patient incident (jumlah korban yang datang ke UGD kurang dari 10 orang).
2. Multiple cassuality incident (jumlah korban yang datang ke UGD antara 10 dan 100 orang).
3. Mass cassuality incident (jumlah korban yang datang ke UGD lebih dari 100 orang)
2. Dampak: periode selam bencana terjadi, berlanjut hingga dimulainya fase paska dampak.
Fase ini juga dikenal sebagai penyelamatan. Pada saat ini pengkajian penting harus dilakukan
yaitu mengevaluasi besarnya kerugian, identifikasi sumber daya yang ada, dan merencanakan
penyelamatan korban. Fase ini bisa berlangsung singkat.
3. Paska-dampak: disebut fase pemulihan. Selama fase ini, besarnya kerugian sudah dievaluasi
dan penyelamatan korban telah selesai dilaksanakan, kerusakn lebih lanjut sudah diminimalka.
Fase ini dapat menjadi fase yang paling lama.
a)Pejabat polisi, pemadam kebakaran, pertahanan sipil, pamong praja terutama yang terlibat
dalam penanganan bencana dan bahan berbahaya.
c) Memperhitungkan gangguan komunikasi, misalnya karena jaringan telepon rusak atau sibuk.
d)Mempunyai pusat penyimpanan perbekalan, tergantung dari jenis bencana yang di duga dapat
terjadi.
e)Mencakup semua aspek pelayanan kesehatan dari pertolongan pertama sampai terapi definitip.
f)Mempersiapkan transportasi penderita apabila kemampuan local terbatas.
g)Memperhitungkan penderita yang sudah di rawat untuk kemudian di rujuk karena masalah
lain.
d) Pemeriksaan perbekalan(darah, cairan IV, medikasi) dan bahan lain(makanan, air, listrik,
komunikasi) yang mutlak di perlukan rumah sakit.
Menurut Notoatmojo (2003), faktor yang mempengaruhi timbulnya Kejadian Luar Biasa
adalah:
1. Herd Immunity yang rendah
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya KLB/ wabah adalah herd immunity.
Secara umum dapat dikatakan bahwa herd immunity ialah kekebalan yang dimiliki oleh sebagian
penduduk yang dapat menghalangi penyebaran. Hal ini dapat disamakan dengan tingkat
kekebalan individu. Makin tinggi tingkat kekebalan seseorang, makin sulit terkena penyakit
tersebut.
2. Patogenesitas
Patogenesitas merupakan kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada
pejamu sehingga timbul sakit.
3. Lingkungan Yang Buruk
Seluruh kondisi yang terdapat di sekitar organism, tetapi mempengaruhi kehidupan
ataupun perkembangan organisme tersebut
4. PENANGGULANGAN KLB
Penanggulanagn dilakukan melalui kegiatan yang secara terpadu oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan masyarakat, meliputi:
1. Penyelidikan epidemilogis
Penyelidikan epidemiologi pada Kejadian Luar Biasa adalah untuk mengetahui keadaan
penyebab KLB dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian
tersebut, termasuk aspek sosial dan perilaku sehingga dapat diketahui cara penanggulangan dan
pengendaian yang efektif dan efisien (Anonim, 2004 dalam Wuryanto, 2009).
prameswari, n. (2016). MAKALAH KEPERAWATAN GADAR DAN MANAJEMEN BENCANA BENCANA ALAM
DAN PENANGANAN KLB. Retrieved january 10, 2020, from academia.edu:
https://www.academia.edu/29341820/MAKALAH_KEPERAWATAN_GADAR_DAN_MANAJEMEN_BENCA
NA_BENCANA_ALAM_DAN_PENANGANAN_KLB