Anda di halaman 1dari 13

PERTOLONGAN AMBULASI

DAN MOBILISASI PASIEN

NAMA : ARSHYTA EKA A.


KELAS : XI-KEPERAWATAN
NO. ABSEN : 05
MAPEL : KDTK
PERTOLONGAN AMBULASI PASIEN

Ambulasi dini adalah tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien pasca operasi
dimulai dari bangun dan duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan
dengan bantuan alat sesuai kondisi pasien. Ambulasi mendukung kekuatan daya tahan dan
fleksibelitas. Keuntungan dari latihan berangsur angsur dapat ditingkatkan seiring dengan
pengkajian data pasien yang menunjukan tanda peningkatan toleransi aktivitas.
MANFAAT AMBULASI

A. Mencegah dampak imobilitasi pasca operasi yang meliputi :


• Sistem integumen : kerusakan integritas kulit
• Sistem kardiovaskular : penurunan kardiak reserve
• Sistem respirasi : penurunan kapasitas vital
• Sistem pencernaan : anoreksi-konstipasi
• Sistem perkemihan : infeksi saluran kemih
• Sistem muskuloskeletal : penurunan massa otot
• Sistem neurosensoris : kerusakan jaringan
B. Memperbaiki sirkulasi dan mencegah flebotrombosis, mengurangi komplikasi
immobilisasi pascaoprasi, mempercepat pemulihan peristaltik usus, mempercepat pasien
pasca operasi.
TINDAKAN-TINDAKAN AMBULASI

A. Duduk diatas tempat tidur


B. Duduk di tepi tempat tidur
C. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi
D. Membantu berjalan
E. Memindahkan pasien dari tempat tudur ke brancard
F. Melatih berjalan dengan menggunakan alat bantu jalan.
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM
PELAKSANAAN AMBULASI
• Kruk adalah alat yang terbuat dri ligam atau kayu dan digunakan permanent untuk
meningkatkan mobilisasi serta utk menopang tubuh dalam keseimbangan pasien.
• Canes (tongkat) yaitu alat yang terbuat dari kayu atau logam setinggi pinggang yang
digunakan pada pasien dengan lengan yang mampu atau sehat.
• Walkers, yaitu alat yang terbuat dari logam mempunyai 4 penyangga yang kukuh
digunakan pada pasien yang mengalami kelemahan umum, lengan yang kuat, dan mampu
menopang tubuh.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PELAKSANAAN AMBULASI
1. Kesehatan umum : Penyakit, kelemahan, penurunan aktivitas, kurang nya latihan fisisk,
dan lelah kronik menimbulkan efek tidak nyaman pada fungsi musculoskeletal.
2. Tingkat kesadaran : pasien dengan kondisi diorentasi, bingung atau mengalami
perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu melakukan ambulasi dini pasca operasi.
3. Nutrisi : Pasien yang kurang nutrisi sering mengalami atropi otot, penurunan jaringan
subkutan yang serius, dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
4. Emosi : Perasaan nyaman, kebahagiaan, kepercayaan dan penghargaan pada diri sendiri
akan memengaruhi pasien utk melaksanakan prosedur ambulasi.
5. Tingkat pendidikan : Pendidikanu dapat meningkatkan kemampuan seseorang utk mengatur
kesehatan merekan, dan utk mematuhi saran saran kesehatan.
6. Pengetahuan : hasil penelitian mengatakan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan
akan bertahan lama daripada yng tidak didasari oleh pengetahuan.
MELAKUAN PERTOLONGAN MOBILISASI
PASIEN
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang utk bergerak bebas, mudah, teratur, mempunyai
tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting utk kemndirian. Mobilisasi diperlukan
utk meningkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit khususnya penyakit degeneratif,
dan utk aktualisasi. Mobilisasi secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Mobilisasi secara pasif yaitu mobilisasi dimana pasien dalam menggerakkan tubuhnya
dibantu oleh orang lain secara total atau keseluruhan.
2. Mobilisasi aktif yaitu pasien dalam menggerakkan tubuhnya dilakukan secara mandiri
tanpa bantuan orang lain.
TUJUAN MOBILISASI

• Mempertahankan fungsi tubuh


• Memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat penyembuhan luka
• Membantu pernapasan memjadi lebih baik
• Mempertahankan tonus otot
• Memperlancar eliminasi alvi dan urine
• Mengembalikan aktivitas tertentu sehingga pasien dapat kembali normal dan atau dapat memenuhi
kebutuhan gerak harian.
• Memberi kesempatan perawat dan pasien utk berinteraksi atau berkomunikasi.
MACAM-MACAM MOBILISASI

A. Mobilisasi penuh mempunyai banyak keuntungan, baik fisiologis maupun psikologis


bagi pasien utk memenuhi kebutuhan dan kesehatan secara bebas, mempertahankan
interaksi sosial, dan peran dalam kehidupan sehari-hari.
B. Mobilisasi sebagian
Pasien yang mengalami mobilisasi sebagian umumnya mempunyai gangguan saraf sensorik
maupun motorik pada area tubuh mobilisasi sebagian dibedakan menjadi 2 yaitu mobilisasi
temporer dan mobilitas permanen.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
MOBILISASI
1. Gaya hidup
2. Proses penyakit dan injury
3. Kebudayaa
4. Tingkat energi
5. Usia dan status perkembangan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai