EFUSI PLEURA
Disusun Oleh :
Ayu Cahyaningtyas Oktaviani
P27220021279
A. Definisi
Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak diantara
permukaan visceral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjadi tetapi biasanya
merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain. Secara normal, ruang pleural
mengandung sejumlah kecil cairan (5-15 ml) berfungsi sebagai pelumas yang
memungkinkan permukaan pleural bergerak tanpa terjadinya friksi (Smeltzer
Csuzanne).
Efusi pleura dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Efusi pleura transudat
Merupakan ultrafiltrat plasma, yang menandakan bahwa membran pleura tidak
terkena penyakit. Akumulasi cairan disebabkan oleh faktor sistemik yang
mempengaruhi produksi dan absorbs cairan pleura seperti (gagal jantung kongestif,
atelektasis, sirosis, sindrom nefrotik, dan dyalisis peritoneum).
2. Efusi pleura eksudat
Ini terjadi akibat kebocoran cairan melewati pembuluh kapiler yang rusak dan
masuk kedalam paru yang dilapisi pleura tersebut atau kedalam paru terdekat.
Penyebab efusi pleura eksudat seperti penumonia, empiema, penyakit metastasis
(misal kanker paru, payudara, lambung atau ovarium), hemothorax, infark paru,
keganasan, rupture aneurisme aorta (Nurarif, Amin Huda & Hardi Kusuma,2016).
B. PATOFISIOLOGI
Adanya eksudat
EFUSI PLEURA
(Penimbunan cairan di dalam
rongga pleura)
POLA NAFAS
RISIKO DEFISIT Sekret tertahan di
Kelemahan dan TIDAK EFEKTIF
NUTRISI saluran nafas
keletihan
2. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan asuhan Manajemen Jalan Napas (I.01011)
Definisi : inspirasi dan keperawatan selama ...x... jam, Observasi
atau ekspirasi yang tidak diharapkan pola napas membaik, 4. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha
memberikan ventilasi dengan kriteria hasil (L.01004) : napas)
adekuat. 1. Ventilasi meningkat dari 1 ke 5 5. Monitor bunyi napas tambahan
Berhubungan dengan 2. Penggunaan otot bantu napas 6. Monitor sputum (jumlah, warna)
(D.0005) : menurun dari 1 ke 5 Terapeutik
Adanya penurunan 3. Pernapasan cuping hidung 6. Pertahankan kepatenan jalan napas
ekspansi paru menurun dari 1 ke 5 7. Posisikan semi fowler atau fowler
4. Frekuensi napas membaik dari 1 8. Berikan minum hangat
ke 5 9. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
10. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
Kolaborasi dalam pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
3. Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri (I.08238)
Definisi : pengalaman keperawatan selama ...x... jam Observasi
sensorik atau emosional diharapkan tingkat nyeri menurun 1. Identifikasi lokasi, karakteristik durasi, frekuensi,
yang berkaitan dengan dan kontrol nyeri meningkat dengan kualitas, intensitas nyeri
kerusakan jaringan aktual kriteri hasil (L.08066): 2. Identifikasi skala nyeri
atau fungsional, dengan 1. Keluhan nyeri menurun dari 1 3. Identifikasi respons nyeri non verbal
onset mendadak atau ke 5 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
lambat dan berintensitas 2. Meringis menurun dari 1 ke 5 memperingan nyeri
ringan hingga berat yang 3. Kesulitan tidur menurun dari 1 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
berlangsung kurang dari 3 ke 5 6. Nyeri
bulan 4. Frekuensi nadi membaik dari 1 7. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
ke 5 8. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Berhubungan dengan 5. Melaporkan nyeri terkontrol 9. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
(D.0077) : meningkat dari 1 ke 5 sudah diberikan
Agen pencedera fisiologis 6. Kemampuan mengenali nyeri 10. Monitor efek samping penggunaan analgetik
(peradangan pada rongga meningkat dari 1 ke 5 Terapeutik
pleura) 7. Kemampuan mengenali 1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
penyebab nyeri meningkat dari rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis, akupresur, terapi
1 ke 5 musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik
8. Kemampuan menggunakan imajinasi terbimbing, kompres hangat dingin, terapi
teknik non- farmakologis bermain
meningkat dari 1 ke 5 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
4. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan Manajemen Energi (I.05178)
Definisi : ketidakcukupan keperawatan selama ..x... jam, Observasi
energi untuk melakukan diharapkan toleransi aktivitas pasien 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
aktivitas sehari-hari meningkat dengan kriteria hasil mengakibatkan kelelahan
(L.15047) : 2. Monitor kelelahan fisik
Berhubungan dengan 1. Frekuensi nadi dan saturasi 3. Monitor pola jam tidur
(D.0056) : oksigen meningkat dari 1 ke 4. Monitor lokasi ketidaknyamanan selama melakukan
Ketidakseimbangan antara 5 aktivitas
suplai dan kebutuhan 2. Kemudahan dalam Terapeutik
oksigen melakukan aktivitas sehari- 1. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
hari meningkat dari 1 ke 5 2. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
3. Keluhan lelah, dispnea saat 3. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika dapat
dan setelah aktivitas menurun berpindah atau berjalan
dari 1 ke 5 Edukasi
4. Tekanan darah dan frekuensi 1. Anjurkan tirah baring
nafas membaik dari 1 ke 5 2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
5. Risiko defisit nutrisi Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nutrisi (I.03119)
Definisi : berisiko keperawatan selama...x.. jam, Observasi
mengalami asupan nutrisi diharapkan status nutrisi pasien 1. Identifikasi status nutrisi
tidak cukup untuk meningkat dengan kriteria hasil 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
memenuhi kebutuhan (L.03030) : 3. Identifikasi makanan yang disukai
metabolisme 1. Porsi makanan yang dihabiskan 4. Monitor asupan makanan
meningkat dari 1 ke 5 Terapeutik
Berhubungan dengan (D. 2. Verbalisasi keinginan untuk 1. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
0032) : meningkatkan nutrisi meningkat konstipasi
Kesulitan mencerna dari 1 ke 5 2. Berikan makanan tinggi kalori tinggi protein
makanan (adanya 3. Pengetahuan tentang pilihan 3. Berikan suplemen makanan jika perlu
anoreksia) makanan minuman sehat dan Edukasi
standar asupan nutrisi yang tepat 1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
meningkat dari 1 ke 5 2. Ajarkan diet yang di programkan
4. Perasaan cepat kenyang, nyeri Kolaborasi
abdomen, sariawan menurun 1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
dari 1 ke 5 (misal pereda nyeri, antiemetik) jika perlu
5. Berat badan dan IMT membaik 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
dari 1 ke 5 jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan,
6. Frekuensi makan dan nafsu jika perlu
makan membaik dari 1 ke 5
5. Daftar Pustaka
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC (J. 1 (ed.)).
MediAction.
Pratama, A. S. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Klien Efusi Pleura dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di Ruang Marjan
Bawah RSUD DR. Slamet Garut. Karya Tulis Ilmiah. https://pesquisa.bvsalud.org/portal/resource/en/mdl-
20203177951%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/s41562-020-0887-9%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/s41562-020-0884-z
%0Ahttps://doi.org/10.1080/13669877.2020.1758193%0Ahttp://sersc.org/journals/index.php/IJAST/article
Saferi, A., & Mariza, Y. (2013). Keperawatan Medikal Bedah: Keperawatan Dewasa. Nuha Medika.
Somantri, I. (2012). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Salemba Medika.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI). Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SLKI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). Jakarta : DPP PPNI