HIPERTENSI
Disusun Oleh :
P27220021279
A. Definisi
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sisitolik
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg.
Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi
juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh
darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya (Sylvia A.
price dalam Nurarifin, 2015).
B. Etiologi
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan – perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun
sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurun menyebabnya menurunnya kontraksi dan volumenya
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah, hali ini terjadi karena
kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan yaitu :
G. Penatalaksanaan
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan
pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.(5)
Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
Penatalaksanaan Medis
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis
penatalaksanaan:
b. Penatalaksanaan Farmakologis.
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
- Mempunyai efektivitas yang tinggi.
- Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
- Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
- Tidak menimbulakn intoleransi.
- Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
- Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi
seperti golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis
kalsium, golongan penghambat konversi rennin angiotensin
(Nurhidayat, 2015).
Skema penatalaksanaan menurut Nurarifin (2015) :
Modifukasi gaya hidup
Tak mencapai sasaran TD (<140/90 mmHg atau <130/80 mmHg pada penderita DM
atau penyakit ginjal kronik
Optimalkan dosis atau penambah jenis obat sampai terget tekanan darah tercapai. Pertimbangakan konsultasi
dengan spesialis hipertensi
Konsep Asuhan Keperawatan Gerontik
1. Pengkajian
a. Riwayat Penyakit
b. Pemeriksaan fisik
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … jam intoleransi Manajemen energi (I.05178)
aktivitas aktivitas teratasi
(D.0056) a. Observasi
Kriteria Hasil (L.05047): - Identifikasi gangguan
fungsi tubuh yang
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat mengakibatkan
menurun meningkat kelelahan
- Monitor pola dan jam
1 Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari tidur
- Monitor kelelahan fisik
1 2 3 4 5
dan emosional
2 Kekuatan tubuh bagian atas dan bawah
1 2 3 4 5 b. Terapeutik
- Sediakan lingkungan
3 Keluhan lelah nyaman dan rendah
stimulus
1 2 3 4 5
- Lakukan aktivitas
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun distraksi yang
meningkat menurun menenangkan
- Fasilitasi duduk disisi
4 Dipsnea saat aktivitas tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
1 2 3 4 5 berjalan
c. Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan aktivitas
secara bertahap
- teknik batuk efektif
d. Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
2. Nyeri Akut Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama .. jam, diharapkan Manajemen Nyeri (I.08238)
(D.0077) tingkat nyeri menurun (L.0024) dengan kriteria hasil : Observasi :
2) Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa nyeri
Edukasi :
5. Gambaran EKG aritmia menurun dari skala 1 menjadi 5 - Monitor keluhan nyeri
dada
6. Tekanan darah membaik dari skala 1 menjadi
- Monitor nilai
laboratorium jantung
Terapeutik
Edukasi
- Anjurkan berhenti
merokok
- Anjurkan beraktifitas
fisik sesuai toleransi
Kolaborasi
E. EVALUASI
Brunner & Suddarth. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume II. Edisi
13. Jakarta: EGC. Alih bahasa oleh Waluyo Agung, Monica Ester. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Herdman, T.Heather. 2015. NANDA International Inc. nursing diagnoses: definitions &
classification 2015-2017, edisi 10. Jakarta. EGC.
Nurarif & Kusuma. 2016. Asuhan Keperawatan berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC. Jogjakarta : MediAction.