A. JENIS TINDAKAN
B. PENGERTIAN
Suction adalah suatu tindakan untuk membersihkan jalan nafas dengan memakai
kateter penghisap melalui nasotrakeal tube (NTT), orotraceal tube (OTT),
traceostomy tube (TT) pada saluran pernafasan bagian atas.
C. TUJUAN TINDAKAN
D. INDIKASI
INDI
Apabila pasien tidak mampu batuk efektif dan diduga terjadinya aspirasi serta
membersihkan jalan nafas.
E. PROSEDUR TINDAKAN
14. Observasi keadaan umum pasien , status pernafasan dan karakteristik sekret.
15. Bereskan alat dan rapikan pasien.
16. Lakukan cuci tangan .
17. Dokumentasikan tindakan : tanggal, jam, tindakan, karakteristik sekret, respons
pasien, paraf, dan nama terang perawat.
F. PELAKSANAAN TINDAKAN
S:-
O:
Sekret berwarna merah darah
Suara napas ronchi
RR : 34 x / menit
SpO2 sebelum suction : 88%
SpO2 sesudah suction : 93%
Pasien terpasang ventilator mode SIMV
-VT : 400 ml
-Peep : 6 cmH20
-FiO2 : 100%
-I:E = 1:2
P : Lanjutkan intervensi
- Observasi TTV
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
Gagal napas masih merupakan penyebab kesakitan dan kematian yang tinggi
di instalasi perawatan intensif. Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan gagal
napas adalah obstruksi jalan napas, termasuk obstruksi pada Endotracheal Tube
(ETT). Penanganan untuk obstruksi jalan napas akibat akumulasi sekresi pada
Endotracheal Tube (ETT) pada pasien kritis adalah dengan melakukan tindakan
penghisapan lendir (suction )dengan memasukkan selang catheter suction melalui
hidung/mulut/Endotracheal Tube (ETT) yang bertujuan untuk membebaskan jalan
napas, mengurangi retensi sputum dan mencegah infeksi paru. Secara umum, pasien
yang terpasang ETT memiliki respon tubuh yang kurang baik untuk mengeluarkan
benda asing, sehingga sangat diperlukan tindakan penghisapan lendir (suction).
H. EVALUASI DIRI