Anda di halaman 1dari 80

LITERATUR REVIEW PADA PASIEN NEUROIMAGING

STROKE AKUT

Disusun oleh :

1. Ahmad Hafish Alfirdaus (A12019004)


2. Alfina Nur Afifah (A12019008)
3. Alief Wahyu Azizah (A12019009)
4. Andi Listiani (A12019013)
5. Aviva Zahra Salsadiva (A12019018)
6. Defany Nada Marchela (A12019021)
7. Dewi Sofi Nur Afifah (A12019024)
8. Dian Nurjanah (A12019027)
9. Dwi Ayu Nurul Faizah (A12019030)
10. Dyana Antika Septyani (A12019033)
11. Erlin Rahayu (A12019036)
12. Gantra Putri Nur Fatimah (A12019040)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

2021

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan literatur review dengan judul “Pada Pasien
Neuroimaging Stroke Akut”. Sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW, sehingga peneliti mendapatkan kemudahan dalam mengerjakan literatur review ini.
Banyak rintangan dan hambatan yang penulis hadapi dalam penyusunan literatur review ini,
namun pada akhirnya penulis dapat melaluinya berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak baik secara moral maupun spiritual. Sehubung dengan itu, penulis penyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Putra Agina WS., M.Kep, selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak waktu,
pengarahan, pemikiran dan bimbingan untuk menyusun literatur review ini.
2. Herniyatun, M Kep, selaku Ketua Universitas Muhammadiyah Gombong.
3. Eka Riyanti, M.Kep, Sp. Kep. Mat, selaku Ketua Program Studi Keperawatan Program
Sarjana.
4. Semua teman-teman yang ikut serta dalam menyelesaikan literature review ini, Alief Wahyu
Azizah, Dewi sofi Nur Afifah, Dian Nurjanah, Andi Listiani, Dwi Ayu Nurul F., Defany Nada
Marchela, Ahmad Hafizh Alfirdaus, Erlin Rahayu, Gantra Putri Nur Fatimah, Alfina Nur
Afifah, Dyana Antika Septyani, Aviva Zahra Salsadiva
5. Terimakasih untuk teman-teman S1 Keperawatan

Semoga bimbingan, bantuan dan dorongan yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan sesuai dari Allah SWT. Penulis mengharap saran dan kritik atas
ketidaksempurnaan dalam skripsi ini, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk
mendorong penelitian-penelitian selanjutnya.

Kebumen, Oktober 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................

DAFTAR TABEL......................................................................................................................

DAFTAR BAGAN.....................................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................2

C. Tujuan.................................................................................................................................2

D. Manfaat Penelitian.............................................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori
1. STROKE
a. Pengertian...........................................................................................................
b. Klasifikasi stroke................................................................................................
c. Manifestasi klinis................................................................................................
d. Gangguan pada pasien stroke.............................................................................
e. Factor risiko stroke.............................................................................................
f. Factor pemulihan neurologi................................................................................
g. Pemeriksaan penunjang......................................................................................
h. Upaya penanganan stroke...................................................................................
i. Patofisiologi........................................................................................................
j. Penatalaksanaan stroke.......................................................................................
2. NEUROIMAGING
a. Pengertian neuroimaging....................................................................................
b. Tujuan neuroimaging..........................................................................................
c. Fungsi neuroimaging..........................................................................................
d. Tatalaksana neuroimaging..................................................................................
e. Klasifikasi neuroimaging....................................................................................
BAB III METODOLOGI PENEITIAN
A. Strategi pencarian literatur .............................................................................................. 18
B. Framwork yang digunakan (PICO).................................................................................. 19
C. Kriteria Inklusi dan Ekslusi.............................................................................................. 24
D. Seleksi studi..................................................................................................................... 28

BAB IV HASIL DAN ANALISA

A. Hasil.................................................................................................................................40
B. Analisa.............................................................................................................................40

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pembahasan....................................................................................................................

BAB VI KESIMPUAN
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................42
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stroke merupakan gejala yang didefinisikan suatu gangguan fungsional otak
yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang
berlangsung 24 jam atau lebih [ CITATION Nia201 \l 1033 ]
Penyakit stroke adalah gangguan fungsional yang terjadi secara mendadak
disebabkan karena kurangnya atau terputusnya aliran darah yang mengalir ke otak akibat
adanya gumpalan darah, endapan plak, atau karena pecahnya pembuluh darah akibat
tekanan darah yang tinggi secara tiba-tiba ke otak. Hal ini yang mengakibatkan sel-sel otak
mengalami kekurangan oksigen serta energi dan menyebabkan kerusakan otak permanen
yang berakibat kecacatan sampai dengan kematian dini. Penyakit stroke telah menjadi
masalah kesehatan dengan penyebab utama dalam kecacatan dan merupakan salah satu
penyebab kematian terbanyak di dunia. Stroke menjadi urutan ketiga sebagai penyebab
kematian setelah penyakit jantung koroner dan kanker di negara berkembang. Negara yang
berkembang juga menyumbang 85,5% dari total kematian akibat penyakit stroke di seluruh
dunia. Dua pertiga penderita penyakit stroke terjadi di negara yang sedang berkembang.
Terdapat sekitar 13 juta korban baru dalam setiap tahun, dimana sekitar 4,4 juta diantaranya
meninggal dalam 12 bulan.
Stroke dapat diakibatkan oleh beberapa faktor seperti usia. Usia merupakan
faktor resiko yang paling penting bagi semua jenis stroke. Insiden stroke meningkat secara
eksponensial dengan bertambahnya usia. Stroke sendiri dibagi menjadi 2 yaitu stroke non
hemoragik dan stroke hemoragik. Disebut stroke non hemoragik karena adanya sumbatan
pembuluh darah oleh tromboembolik yang mengakibatkan daerah di bawah sumbatan
tersebut mengalami iskemik, sedangkan stroke hemoragik terjadi akibat adanya
mikroaneurisme yang pecah (WHO).
Berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan maupun diagnosis/gejala, Provinsi Jawa
Barat memiliki estimasi jumlah penderita terbanyak yaitu sebanyak 238.001 orang (7,4‰)
dan 533.895 orang (16,6‰), sedangkan Provinsi Papua Barat memiliki jumlah penderita
paling sedikit yaitu sebanyak 2.007 orang (3,6‰) dan 2.955 orang (5,3‰). Prevalensi
kejadian stroke di Provinsi Lampung berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebanyak
42.851 orang (7,7‰) dan berdasarkan diagnosis/gejala sebanyak 68.393 orang (12,3‰).
Menurut Kabupaten/Kota di Propinsi Lampung, prevalensi kejadian stroke berkisar antara
2,2 - 10,5‰. Kotamadya Bandar Lampung mempunyai prevalensi lebih tinggi dibandingkan
dengan Kotamadya/Kabupaten yang ada di Propinsi Lampung, baik berdasarkan diagnosis
maupun berdasarkan gejala. Pada tahun 2011 WHO memperkirakan sebanyak 20,5 juta jiwa
di dunia menderita stroke, dari jumlah tersebut 5,5 juta jiwa telah meninggal dunia. Penyakit
darah tinggi atau hipertensi menyumbangkan 17,5 juta kasus stroke di dunia [ CITATION
Nia201 \l 1033 ]
Stroke juga menjadi masalah serius di benua Asia yang merupakan benua
terbesar dan paling padat penduduknya serta memiliki lebih dari 60% total populasi
penduduk dunia, yang kebanyakan negaranya merupakan negara dengan ekonomi
berkembang. Kematian akibat stroke tercatat lebih tinggi di Asia dibandingkan Eropa Barat,
Amerika maupun Australia, kecuali beberapa negara seperti Jepang, Cina dan Singapura
yang mulai melaporkan penurunan angka kematian yang diakibatkan oleh stroke. Negara-
negara berkembang seperti India, Paskitan, dan beberapa negara di Asia Tenggara seperti
Thailand, Vietnam, Kambodia, Malayasia dan Indonesia melaporkan angka kematian stroke
masih terbukti cukup tinggi.
Berdasarkan kasus stroke yang semakin meningkat penatalaksanaan stroke
sangat penting mengingat dampak yang ditimbulkan berupa kecacatan dan kematian., maka
diperlukan diagnosis stroke seawal mungkin untuk menentukan terapi yang sesuai, sehingga
diharapkan dapat menurunkan angka kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh stroke.
Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, terdapat hasil yang signifikan
mengenai pola distribusi stroke berdasarkan hasil gambaran CT scan kepala.Penanganannya
dimulai dari penanganan fase akut sampai rehabilitasi. Sehingga pada literatur review kali
ini membahas Pemeriksaan Neuroimaging CT-Scan Pada Pasien Stroke .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “
Pemeriksaan Neuroimaging CT-Scan Pada Pasien Stroke "
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memaparkan literatur review tentang
neuroimaging CT-Scan pada pasien stroke.
2. Tujuan Khusus
a. Memaparkan informasi dengan PICO framework di lingkup keperawatan mengenai
neuroimaging CT-Scan pada pasien stroke
b. Mengidentifikasi jurnal yang terkait dengan neuroimaging CT-Scan pada pasien
stroke
c. Menelaah jurnal yang terkait dengan neuroimaging CT-Scan pada pasien stroke
D. Manfaat
1. Manfaat Bagi Pengembang Ilmu Hasil dari literatur review ini dapat dijadikan sebagai
sumber informasi atau literatur khususnya didunia kesehatan dalam pengetahuan ilmu
keperawatan.
2. Manfaat Bagi Praktisi Hasil dari literatur review ini dapat menjadi sumber informasi
sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan yang
diberikan sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori
1. Stroke
a. Pengertian
Stroke merupakan gejala yang didefinisikan suatu gangguan fungsional otak
yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun
global yang berlangsung 24 jam atau lebih [ CITATION Nia201 \l 1033 ]
Stroke adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak, baik fokal maupun
global (menyeluruh), yang terjadi mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam atau
sampai menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain gangguan vaskuler.
Stroke dapat diklasifikasikan sebagai hemoragik atau iskemik [ CITATION Sai21 \l
1033 ]

Strok merupakan penyakit pembuluh darah otak yang terjadi akibat tersumbat
atau pecahnya pembuluh darah yang mengakibatkan terputusnya aliran darah ke otak.
Terputusnya aliran darah ini menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen ke otak
menjadi berkurang sehingga dapat menyebabkan kematian [ CITATION Put20 \l 1033 ]

Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani
secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak
yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi
pada siapa saja dan kapan saja. Stroke diakibatkan oleh thrombosis serebral,
hemoragi, hipoksia umum dan hipoksia setempat [ CITATION Lis19 \l 1033 ]
Jadi dapat disimpulkan bahwa stroke merupakan kelainan fungsi otak yang
timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak
b. Klasifikasi Stroke
Manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak, baik fokal maupun global (menyeluruh),
yang terjadi mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam atau sampai menyebabkan
kematian, tanpa penyebab lain selain gangguan vaskuler. Stroke dapat
diklasifikasikan sebagai hemoragik atau iskemik.
1) Stroke iskemik
Stroke iskemik mengacu pada penyumbatan aliran darah otak karena bekuan
darah, yang baik karena trombosis atau karena emboli dan lebih umum terjadi dari
pada stroke hemoragik.
2) Stroke hemoragik
Stroke hemoragik terjadi pada otak yang mengalami kebocoran atau pecahnya
pembuluh darah yang ada di dalam otak, sehingga darah menggenangi atau
menutupi ruang-ruang jaringan sel di dalam otak [ CITATION Put21 \l 1033 ] . Stroke
hemoragik menyumbang 10-15% dari semua stroke dan berhubungan dengan
tingkat kematian yang lebih tinggi dari pada stroke iskemik. Khan dkk,
melakukan penelitian terhadap 280 pasien stroke di Rumah Sakit Ziauddin
Karachi mengamati (70,1%) mengalami stroke iskemik dan (29%) mengalami
stroke Hemoragik[ CITATION Sai21 \l 1033 ]
c. Manifestasi Strok
Stroke menyebabkan berbagai defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi
(pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat,
dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori). Fungsi otak yang rusak
tidak dapat membaik sepenuhnya. Manifestasi klinis stroke antara lain: defisit lapang
pandang, defisit motorik, defisit sensorik, defisit verbal, defisit kognitif dan defisit
emosional.
1) Defisit Lapang Pandangan
- Tidak menyadari orang atau objek di tempat kehilangan penglihatan
- Kesulitan menilai jarak
- Diplopia
2) Defisit Motorik
- Hemiparesis (kelemahan wajah, lengan, dan kaki pada sisi yang sama).
- Hemiplegi (Paralisis wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama).
- Ataksia (Berjalan tidak mantap, dan tidak mampu menyatukan kaki.
- Disartria (Kesulitan berbicara), ditunjukkan dengan bicara yang sulit
dimengerti yang disebabkan oleh paralisis otot yang bertanggung jawab untuk
menghasilkan bicara.
- Disfagia (Kesulitan dalam menelan)
3) Defisit Sensorik : kebas dan kesemutan pada bagian tubuh
4) Defisit Verbal
- Afasia ekspresif (Tidak mampu membentuk kata yang dapat dipahami)
- Afasia reseptif (Tidak mampu memahami kata yang dibicarakan)
- Afasia global (kombinal baik afasia reseptif dan ekspresif)
5) Defisit Kognitif
- Kehilangan memori jangka pendek dan Panjang
- Penurunan lapang perhatian
- Kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi
- Perubahan penilaian
6) Defisit Emosional
- Kehilangan kontrol diri
- Labilitas emosional
- Penurunan toleransi pada situasi yang menimbulkan stress
- Depresi
- Menarik diri
- Rasa takut, bermusuhan dan marah
- Perasaan isolasi
d. Gangguan Pada Pasien Strok
1) Gangguan Kognitif
Penurunan fungsi kognitif dapat terjadi akibat infrak lacunar, iskemik dan
penurunan fungsi serebral, namun penurunan fungsi kognitif terjadi akibat
intraserebral. Resiko terjadinya gangguan kognitif pada pasien stoke akan
semakin meningkat bila pasien tersebut juga diiringi dengan penyakit hipertensi,
diabetes militus, penyakit jantung, dan lain-lain (Ismail, 2015)
2) Gangguan Fungsi Saraf
Gangguan fungsi saraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah
otak non hemoragik maupun traumatic. Gangguan saraf tersebut menimbulkan
gejala antara lain; kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar,
bicara tidak jelas (pelo), mungkin perubahan kesadaran, gangguan penglihatan,
dan lain-lain (Riscther, 2015)
e. Faktor Resiko Strok
Stroke merupakan penyakit neurologik yang disebabkan karena gangguan pembuluh
darah di otak sehingga menimbulkan gejala yang khas. Ada beberapa faktor
penyebab stroke yaitu jenis kelamin, usia, hipertensi, penyakit DM, perokok, kurang
aktivitas, hiperkolestrol, komsumsi alkohol, Atrial fibrillation dan faktor risiko
lainnya seperti Obesitas, aktifitas fisik, penggunaan obat terlarang dan penggunaan
kontrasepsi oral
dan lain-lain [ CITATION Tar21 \l 1033 ].
d. Faktor-faktor Pemulihan Neurologi
Stroke terdiri dari pemulihan neurologis dan fisiologis yang dibagi menjadi fase
akut, subakut, dan kronis. Akupunktur saat ini mulai dijadikan sebagai terapi
rehabilitasi stroke. Akupunktur adalah terapi pegobatan yang menggunakan teknik
penusukkan jarum pada titik tertentu. Terapi akupunktur didasari oleh kombinasi
ilmu pengobatan timur dan ilmu kedokteran barat yang berasal dari Cina. Namun
akupunktur masih menjadi terapi kontroversial pada penderita stroke. Penusukan
pada titik akupunktur dapat membuka aliran energi (Qi) yang melalui meridian tubuh
yang tersumbat sehingga dapat memulihkan keseimbangan aliran (Qi) dan
memperbaiki jaras saraf yang rusak, membentuk jaras saraf baru, dan
mengoptimalkan jalur yang telah rusak. Prinsip dari terapi akupunktur adalah self
healing power, terdapat stimulasi pada tubuh sehingga yang berperan dalam
mengatasi penyakitnya adalah tubuh pasien sendiri. Pada beberapa studi didapatkan
hasil pemulihan yang lebih baik pada penderita stroke yang mendapatkan terapi
akupunktur dibandingkan pasien yang hanya menerima terapi konvensional.
Didapatkan penyembuhan signifikan dari defisit neurologis, fungsi ekstremitas
bawah, fungsi motorik dan perbaikan kognitif pada grup pasien yang menerima
akupunktur daripada pengobatan konvensional saja.
e. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan diagnostik yang perlu di lakukan untuk menegakkan diagnose stroke
adalah [ CITATION Nia201 \l 1033 ] :
- CT Scan
Pemeriksaan penunjang awal pada stroke hemoragik biasanya
menggunakan Computerized tomography (CT). Pemeriksaan ini memperlihatkan
letak edema secara spesifik, posisi hematoma, adanya jaringan otak yang infark
atau iskemia dan posisinya secara pasti. Hasil pemeriksaan umumnya akan di
dapatkan hiperdens fokal, terkadang masuk ke ventrikel, atau bisa menyebar
pada permukaan otak.
- MRI
Pada fase subakut, hematoma mungkin isodense ke jaringan otak, dan
magnetic resonance imaging (MRI) mungkin akan diperlukan. MRI
(Magnetic Imaging Resonance) untuk menentukan besar/luas dan posisi
terjadinya perdarahan otak. Hasil yang didapatkan area yang mengalami lesi dan
infark akibat dari hemoragik.
- Angiografi Serebri
Pada pemeriksaan angiografi serebri terdapat perdarahan arteriovena atau adanya
ruptur untuk menemukan penyebab stroke.
- USG Doppler
Pemeriksaan ini untuk mengidentifikasikan adanya penyakit arteriovena
(masalah sistem karotis). Adanya hambatan aliran atau gumpalan pada pembuluh
darah.
- EEG
Pemeriksaan ini untuk mengetahui masalah yang timbul dan dampak dari
jaringan yang mengalami infark sehingga impuls listrik dalam jaringanotak
menurun.
- Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan kimia darah pada stroke akut dapat terjadi hiperglikemia,gula darah
dapat mencapai 250 mg di dalam serum dan kemudian berangsur – angsur turun
kemb
f. Upaya penanganan strok
Penanganan pada pasien stroke bagi masyarakat awam adalah bagaimana masyarakat
mampu mengenali tanda dan gejala dini dari serangan stroke dan mampu melakukan
evakuasi cepat terhadap pasien menuju fasilitas kesehatan terdekat. empat dari enam
informan berhasil melakukan evakuasi cepat terhadap pasien kurang dari tiga jam
setelah serangan terjadi namun dua informan lain mengatakan baru bisa melakukan
evakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat setelah lebih dari 24 jam dengan alasan
menganggap tanda dan gejala stroke yang terlihat merupakan kasus kesehatan yang
tidak parah dan tidak harus cepat ditangani, serta ketidaktersediaan transportasi
[ CITATION Sep20 \l 1033 ].
g. Patofisiologi
Stroke hemoragik terjadi pada otak yang mengalami kebocoran atau pecahnya
pembuluh darah yang ada di dalam otak, sehingga darah menggenangi atau menutupi
ruang-ruang jaringan sel di dalam otak. Stroke hemoragik umumnya didahului oleh
penyakit hipertensi. Hipertensi merupakan faktor resiko palingpenting pada kejadian
stroke hemoragik baik bagi lakilaki ataupun perempuan. Stroke hemoragik terjadi
pada otak yang mengalami kebocoran atau pecahnya pembuluh darah yang ada di
dalam otak, sehingga darah menggenangi atau menutupi ruang-ruang jaringan sel di
dalam otak.
Stroke hemoragik umumnya didahului oleh penyakit hipertensi. Hipertensi
merupakan faktor resiko palingpenting pada kejadian stroke hemoragik baik bagi
lakilaki ataupun perempuan. Tekanan darah iskemik yang meningkat cukup tinggi
selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun akan mengakibatkan hialinisasi pada
lapisan otot pembuluh
darah serebral mengakibatkan diameter lumen pada pembuluh darah akan menjadi
tetap. Apabila hal ini terjadi akan berbahaya, karena pembuluh serebral tidak dapat
berdilatasi dengan leluasa guna mengatasi fluktuasi dari tekanan darah iskemik yang
terjadi. Jika terjadi penurunan tekanan darah sistemik maka tekanan perfusi ke
jaringan otak menjadi tidak adekuat, hingga dapat mengakibatkan iskemik serebral.
Sebaliknya, apabila terjadi kenaikan tekanan darah iskemik akan mengakibatkan
tekanan perfusi pada dinding kapiler menjadi tinggi yang dapat menyebabkan
terjadinya hiperemia, edema, dan kemungkinan ada perdarahan pada otak. Sebagai
kompensasi untuk melakukan pertahanan perfusi otak, tekanan pada arteri juga akan
meningkat. Dengan begitu, akan didapatkan peningkatan tekanan darah iskemik
pascastroke. Hal ini harus dipertimbangkan guna memberikan terapi yang
mempunyai tujuan untuk menurunkan tekanan darah pascastroke. Terjadinya
penyakit stroke hemoragik dapat melalui beberapa mekanisme. Stroke hemoragik
yang berkaitan dengan penyakit hipertensi terjadi pada stroke bagian otak dalam
yang diperdarahi oleh penetrating artery seperti pada area ganglia basalis (50%),
lobus serebral (10% hingga 20%), talamus (15%), pons dan batang otak (10% hingga
20%), dan serebelum (10 %), stroke lobaris yang terjadi pada pasien usia lanjut
dikaitkan dengan cerebral amyloid angiopathy.
Selain diakibatkan oleh hipertensi, stroke hemoragik juga bisa diakibatkan oleh
tumor
intrakranial, penyakit moyamoya, gangguan pembekuan darah, leukimia, serta
dipengaruhi juga oleh usia, jenis kelamin, ras/suku, dan faktor genetik.Tekanan darah
iskemik yang meningkat cukup tinggi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun
akan mengakibatkan hialinisasi pada lapisan otot pembuluh darah serebral
mengakibatkan diameter lumen pada pembuluh darah akan menjadi tetap. Apabila
hal ini terjadi akan berbahaya, karena pembuluh serebral tidak dapat berdilatasi
dengan leluasa guna mengatasi fluktuasi dari tekanan darah iskemik yang terjadi.
Jika terjadi penurunan tekanan darah sistemik maka tekanan perfusi ke jaringan otak
menjadi tidak adekuat, hingga dapat mengakibatkan iskemik serebral.
Sebaliknya, apabila terjadi kenaikan tekanan darah iskemik akan mengakibatkan
tekanan perfusi pada dinding kapiler menjadi tinggi yang dapat menyebabkan
terjadinya hiperemia, edema, dan kemungkinan ada perdarahan pada otak.
Sebagai kompensasi untuk melakukan pertahanan perfusi otak, tekanan pada arteri
juga akan meningkat. Dengan begitu, akan didapatkan peningkatan tekanan darah
iskemik pascastroke. Hal ini harus dipertimbangkan guna memberikan terapi yang
mempunyai tujuan untuk menurunkan tekanan darah pascastroke. Terjadinya
penyakit stroke hemoragik dapat melalui beberapa mekanisme. Stroke hemoragik
yang berkaitan dengan penyakit hipertensi terjadi pada stroke bagian otak dalam
yang diperdarahi oleh penetrating artery seperti pada area ganglia basalis (50%),
lobus serebral (10% hingga 20%), talamus (15%), pons dan batang otak (10% hingga
20%), dan serebelum (10 %), stroke lobaris yang terjadi pada pasien usia lanjut
dikaitkan dengan cerebral amyloid angiopathy. Selain diakibatkan oleh hipertensi,
stroke hemoragik juga bisa diakibatkan oleh tumor intrakranial, penyakit moyamoya,
gangguan pembekuan darah, leukimia, serta dipengaruhi juga oleh usia, jenis
kelamin, ras/suku, dan faktor genetic [ CITATION Put21 \l 1033 ].
h. Penatalaksanaan Strok
Penatalaksanaan bedah untuk stroke hemoragik adalah kraniotomi, kraniektomi
dekompresi, aspirasi stereotaktik, aspirasi endoskopi, dan aspirasi kateter. Beberapa
percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak didapatkan manfaat secara
keseluruhan dari operasi dini untuk perdarahan intraserebral bila dibandingkan
dengan
pengobatan konservatif awal. Pasien yang mengalami perdarahan lobaris dalam jarak
1 cm dari permukaan otak dan defisit klinis yang lebih ringan (GCS>9) mendapatkan
manfaat dari pembedahan dini. Evakuasi bedah darurat diindikasikan pada
perdarahan serebral dengan hidrosefalus atau kompresi batang otak [ CITATION
Put21 \l 1033 ].
2. Neuroimaging
a. Pengertian Neuroimaging
Neuroimaging Stroke adalah sindrom klinis dengan onset cepat defisit serebral fokal,
atau terkadang global, dengan penyebab vaskular, yang berlangsung lebih dari 24 jam
atau menyebabkan kematian. 1 Delapan puluh persen stroke adalah iskemik, 15%
karena perdarahan intraserebral, dan 5% karena perdarahan subarachnoid. Diagnosis
yang benar penting karena pengobatan untuk stroke iskemik 2 mungkin
dikontraindikasikan pada perdarahan intraserebral. 3 Diagnosis memerlukan
pencitraan otak. 4 Tetapi pencitraan mana computed tomography atau resonansi
magnetic seberapa cepat harus dilakukan,
b. Tujuan Neuroimaging
Tujuan Neuroimaging dapat dideteksi dengan cara melalui pemeriksaan Magnetic
Resonance Imaging (MRI) yang menggunakan alat medis. Setelah pasien menjalani
proses pemeriksaan, dokter spesialis radiologi akan menganalisis dan mengambil
kesimpulan dari citra yang dihasilkan oleh alat medis tersebut. Salah satu kelebihan
dari menggunakan MRI ini adalah dapat mengamati diferensiasi pada jaringan lunak
seperti jaringan “white matter” dan “gray matter” yang dapat dibedakan oleh citra
MRI secara jelas. Dengan mengolah citra yang dihasilkan oleh alat MRI dapat
dikembangkan metode pendeteksian tumor otak yang mampu mendeteksi dan
mengklasifikasika tumor tersebut
c. Fungsi Neuroimaging
Neuroimaging fungsional dapat dilakukan untuk identifikasi perubahan fungsi
serebral yang tidak hanya menggambarkan kerentanan terhadap penyakit, tapi juga
dapat menggambarkan hubungannya dengan variabililitas respon mood dan dan
kognitif terhadap terapi [ CITATION Pra21 \l 1033 ]
d. Tatalaksana Neuroimaging
Saat ini pada penatalaksanaan stroke akut beberapa rumah sakit sudah menerapkan
code stroke yang merupaan sebuah sistem upaya respon cepat dalam penanganan
stroke efisien secara watu untuk memfasilitasi trombolisis dalam rentang waktu yang
tepat pada kasus stroke iskemik akut agar meminimalkan hambatan yang
menyebabkan tertundanya pemberian tatalaksana. dalam penangannya dilakukan
pemeriksaan MRI yang jika dibandingkan dengan CT Scan lebih efektif dengan MRI
yang dengan 4 tahapan yang meliputi :
1. Sekuen gambar yang dapat mendeteksi perdarahan akut (FLAIR dan T2)
2. Pencitraaan parenkim untuk identifikasi ukuran dan adanya bagian infark
ireversible dan mendeteksi oklusi pada pada arteri proksimal, stenosis, trombus
(MRA)
3. Mendeteksi oklusi pada arteri proksimal, stenosis, trombus (MRA)
4. Perfussion imaging dalam mendeteksi adanya jaringan yang beresiko mengalami
hipoperfusi. radiasi lebih rendah selain itu didukung juga dengan akses MRI 24
jam sehingga mendukung untuk dilakukannya prinsip MRI 6 menit dalam
pencitraan stroke akut di sistem code stroke
Memang pemakaian MRI dalam center rumah sakit masih jarang karena
ketersediaannya yang terbatas, namun beberapa kelebihan MRI dibandingkan dengan
CT scan dalam neuroimaging pada pasien stroke akut diantaranya adalah

- lebih sensitif dalam deteksi iskemia akut dan lebih spesifk untuk penggambaran
bagian infark; dan
- Radiasi lebih rendah.

Selain itu didukung juga dengan akses MRI 24 jam di RSUI sehingga mendukung
untuk dilakukannya prinsip MRI 6 menit dalam pencitraan stroke akut di sistem code
stroke RSUI[ CITATION Rak20 \l 1033 ]

e. Klasifikasi Neuroimaging
Proses klasifikasi ini menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). Hasil
dataset dari proses fitur ekstraksi kemudian masuk ke dalam proses klasifikasi. Di
dalam proses klasifikasi, digunakan 2 tipe SVM untuk mengklasifikasi data tersebut.
Klasifikasi pertama menggunakan tipe C-SVM. Kernel yang digunakan yaitu kernal
linier, RBF dan polynomial. Hasil perhitungan spesifikasi, presisi, akurasi dan error
menggunakan perhitungan dari confusion matrix :
1) Specificity = TN / (TN + FP);
2) Precision = TP / (TP + FP);
3) Accuracy= (TP + TN) / (TP + FP + TN + FN);
4) Error =Proses klasifikasi ini menggunakan metode Support Vector

Machine (SVM). Hasil dataset dari proses fitur ekstraksi kemudian masuk ke dalam
proses klasifikasi. Di dalam proses klasifikasi, digunakan 2 tipe SVM untuk
mengklasifikasi data tersebut. Klasifikasi pertama menggunakan tipe C-SVM. Kernel
yang digunakan yaitu kernal linier, RBF dan polynomial. Hasil perhitungan
spesifikasi, presisi, akurasi dan error menggunakan perhitungan dari confusion
matrix.

1) Specificity = TN / (TN + FP);


2) Precision = TP / (TP + FP);
3) Accuracy= (TP + TN) / (TP + FP + TN + FN);
4) Error = (FP + FN) / (TP + FP + TN + FN).

Hasil dari spesifikasi, presisi, akurasi dan error merupakan hasil perhitungan yang
terdapat pada confusion matrix yang dapat (FP + FN) /(TP + FP + TN + FN). Hasil
dari spesifikasi, presisi, akurasi dan error merupakan hasil perhitungan yang terdapat
pada confusion matrix yang dapat CSVM dan Nu-SVM. Dari 2 tipe klasifikasi
tersebut,
didapatkan hasil akurasi di tiap tipenya. Pada tipe C-SVM, dengan menggunakan
kernel linear dan RBF dengan gamma 0.5 mendapatkan tingkat akurasi sebesar 0.76.
Sedangkan untuk tipe Nu-SVM, dengan menggunakan kernel polynomial dengan
gamma 0.5 mendapatkan tingkat akurasi sebesar 0.72. Dari hasil tersebut, nilai
gamma 0.5 dapat memiliki tingkat akurasi yang baik [ CITATION Ain20 \l 1033 ]

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Strategi Pencarian Literatur


Studi literatur review adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan data atau
nara sumber yang berhubungan pada sebuah topik tertentu yang bisa didapatkan
dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, internet dan pustaka lain. Metode studi
literatur adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan mengumpulkan data
pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah bahan penulisan (Nursalam,
2016). Penelititan ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode studi
kepustakaan atau literatur review. Literatur review merupakan ikhtisar
komprehensif tentang penelitian yang sudah dilakukan mengenai topik yang
spesifik untuk menunjukkan kepada pembaca apa yang sudah diketahui tentang
topik tersebut dan apa yang belum diketahui, untuk mencari rasional dari
penelitian yang sudah dilakukan atau untuk ide penelitian selanjutnya (Denney &
Tewksbury, 2013). Literatur review adalah sintesis tematik disusun dari sumber-
sumber yang dapat digunakan oleh pembacanya untuk mendapatkan ringkasan
teori dan temuan-temuan empiris yang terbaru dengan sesuai dengan topiknya
(Cisco, 2014).
B. Framwork yang digunakan (PICO)
Menurut Nasution(2017) PICO merupakan metode informasi yang bersifat klinis
dan merupakan akronim dari empat komponen , sebagai berikut :
1) P : (patient , Population, problem)
Populasi yang diangkat dlama masalah ini dalam karya ilmiah yah di tulis,
pertanyaan saat menyusun P adalah bagaimana gambaran pada pasien atau
karakteristiknya.
2) I : (ntervention,prognostic,factor , exposure)
Factor progoostik pada paparan yang akan diangkat dalam karya ilmiah ,
pertanyaan yang dapat membantu menyusu pada I adalah intervensi yang
dipertimbangkan untuk diberikan kepada pasien atau apa yang harus di
lakukan pada pasien.
3) C : (comparation, control)
Melakukan perbandingan atau intervensi yang di bandingkan pada
intervensi atau beberapa paparan karya ilmiah yang akan di tuliskan ,
pertanyaan yang digunakan untuk membantu C adalah apa yang menjadi
pertimbangan pada intervensi yang di pilih oleh pasien.
4) O (outcome )
Mewakilkan target apa yang ingin dicapai dalam suatu penelitian,
pertanyaan yang membantu dalam penyusunan O adalah apa yang ingin
dicapai dengan intervensi seperti ukurang , perbaikan atau dapaknya.
5) Kata Kunci
Kata kunci (keyword) merupakan kata yang digunakan sebagai kata kunci
satu kode, dan juga satu kata atau frase yang menonjol, yang digunakan
untuk menggambarkn isi satu dokumen (Siswadi, 2016). Kata kunci yang
digunakan pada liteatur ini yaitu : “Stroke”, “CT-Scan”, “ Neuroimaging”.

PICO yang digunakan dalam penelitian literatur rivew tentang “Literatur


Review: pemeriksaan neuroimaging CT-Scan pada pasien Stroke” sebagai
berikut:
Tabel 3.1 PICO

Literatur Rivew Populatio Interventio Comperato Outcome


n n r
Literatur Review: Pasien - - Pemeriksaan
pemeriksaan Stroke neuroimagin
neuroimaging CT- g.
Scan pada pasien
Stroke

6) Database /Searchengine
Mesin pencari web / web search engine adalah program komputer yang
dirancang untuk melakukan pencarian atas berkas-berkas yang tersimpan
dalam layanan www, ftp, publikasi milis, ataupun news group dalam
sebuah ataupun sejumlah komputer dalam suatu jaringan (Arisandi et al.,
2017). Pencarian artikel menggunakan data base yang mudah diakses dan
diakui kualitasnya antara lain : Google Scholar, Researchgate,
Academia.edu.

C. Kriteria Inklusi dan Eksklusi


Populasi adalah semua jurnal hasil penelitian dengan topik pemeriksaan
neuroimaging CT-Scan pada pasien Stroke . Sampel adalah jurnal hasil penelitian
dengan topik pemeriksaan neuroimaging CT-Scan pada pasien Stroke yang
memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini meliputi:
1. Merupakan penelitian eksperimen
2. Perlakuan yang diberikan adalah intervensi keperawatan dalam bentuk
kegiatan
3. Variabel dependen adalah pemeriksaan penunjang CT scan
4. Responden dalam jurnal hasil penelitian adalah pasien stroke
5. Lokasi penelitian di seluruh negara
6. Hasil penelitian di publikasi dalam rentang 3 tahun terakhir (2019-2021)
Kriteria eksklusi sampel dalam penelitian ini meliputi :

1. Semua literatur yang diterbitkan tidak menggunakan bahasa Inggris atau


Indonesia
2. Semua literatur yang diterbitkan sebelum tahun 2019 dan/di luar cakupan
periode eksklusi
3. Semua literatur yang tidak termasuk kedalam kategori artikel jurnal
4. Semua literatur yang tidak dapat diakses secara utuh (full)
5. Semua literatur di luar kelompok ilmu perpustakaan dan informasi

D. Seleksi Studi

3.097 Jurnal Penelitian ditemukan

171 Jurnal penelitian non eksperimen 2.926 Jurnal penelitian eksperimen

12 Jurnal Penelitian eksperimen


memenuhi

Pemeriksaan neuroimaging CT-


Scan pada pasien Stroke

12 Jurnal termasuk kategori Superior Paper (sekor 205-306)


Duffy’s Research Appraisal Checklist Approach adalah pengkategorian
artikel penelitian menggunakan 52 kriteria. Skor yang diberikan pada
masingmasing kriteria 1-6.Berdasarkan hasil penilaian menggunakan Duffy’s
Research Appraisal Checklist Approachmaka diperoleh 12 jurnal hasil penelitian
yang masuk kategori Superior Paper dan layak digunakan sebagai sampel dama
penelitian ini untuk dianalsisis lebih jauh.Analisis jurnal hasil penelitian ini
menggunakan metode critical appraisal. Critical Appraisal adalah proses
sistematis untuk menguji validitas, hasil, dan relevansi dari sebuah bukti ilmiah
(hasil penelitian) sebelum digunakan untuk mengambil keputusan . Aspek yang
dikritisi meliputi: tahun publikasi, negara (lokasi penelitian), desain, perlakuan,
komponen dan durasi pemberian intervensi, fasilitator, kelompok intervensi dan
kontrol, intervensi pada kelompok kontrol (pembanding bila ada), variabel
dependen / parameter yang diukur, instrument yang digunakan, hasil penelitian /
temuan, dan kesimpulan.

Penilian Duffy’s Research Appraisal Checklist Approach

No Judul Penulis Tahun Sekor


1. Deteksi Dini Gejala Stroke Ira Rahmawatia ; 2020 256
Sebagai Bagian Dari Lingling Marinda
Program Bina Keluarga Palupib
Lansia Di Kabupaten Malang
2. Gambaran Pasien Stroke Anastasia T. 2021 262
Iskemik Akut dengan Thambas, Diana C.
COVID-19 yang Masuk Lalenoh, Barry I.
Ruang Perawatan Intensif Kambey

3. Analisa Perbedaan Informasi Mami Dwi Yan,  2020 284


Diagnostik Ct Scan Kepala Jeffri Ardiyanto,
Pada Kasus Stroke Iskemik Nanang Sulaksono
Dengan Pilihan Kombinasi
Slice Thickness Dan Interval
Reconstruction

4. Gejala Pada Lokasi Nuzula Fikrin 2019 250


Perdarahan Intraserebral Nabila, Asra Al
Yang Berbeda Pada Pasien Fauzi, Subagyo
Dewasa Muda Di Rsud Dr
Soetomo Surabaya

5. Gambaran Hasil Ct Scan Safwan Pratama S 2019 254


Kepala Non Kontras Pada Bachmid, Dewi
Pasien Stroke Di Bagian Darmayanti, Liasari
Instalasi Radiologi Rumah Armaijn
Sakit Daerah Kota Tidore
Kepulauan Tahun 2018

6. Gambaran Gejala Klinis Dan Sandhy Arya 2020 256


Hasil Pemeriksaan Ct Scan Pratama1
Kepala Pada Pasien Cedera
Kepala Dengan Gcs 13-15 Di
Ruang Rawat Inap Penyakit
Saraf Bougenvil Rsud Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi
Lampung

7. Neuroimaging of Acute Peter B. Sporns , 2021 259


Intracerebral Hemorrhage Marios-Nikos
Psychogios,
Grégoire Boulouis
, Andreas
Charidimou , Qi Li ,
Enrico Fainardi
, Dar Dowlatshahi
, Joshua N.
Goldstein and
Andrea Morotti
8. Gambaran CT-Scan Kepala Pratrisna Yusastra, 2021 300
pada Pasien Stroke yang Indriyani, Budi
Dirawat di RS Utama
Muhammadiyah Palembang
9. Perbandingan Siriraj Skor Didik Saudin 2020 258
(Ss) Dan Algoritma Gajah , Mukhamad Rajin
Mada (Agm) Kasus Stroke Di , Moch. Yadi
Igd Rsud Dr. Soedono Rriswanto
Madiun

10 The role of advanced Karl-Olof Lo 2019 257


. neuroimaging ¨vblad , Laurie
techniques in ischemic stroke Bouchez
prevention , Stephen Altrichter,
Osman Ratib
, Paolo Machi
, Maria Isabel
Vargas,
and Roman Sztajzel
11 Incidence rate and age of Emmanuel Kobina 2021 227
. onset of first stroke from CT Mesi Edzie a, Philip
scan examinations in Cape Narteh Gorleku a,
Coast metropolis Klenam Dzefi-
Tettey b, Ewurama
Andam Idun c, Adu
Tutu Amankwa d,
Eric Aidoo e, Abdul
Raman Asemah a,
Henry Kusodzi
12 Ischemic Stroke: Symptoms, Diah Mutiarasari1 2019 234
. Risk Factors, And Prevention

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

N Penulis Judul Desain Respo Prosedur Penilaian Hasil


o ns
1. Ira Deteksi Dini Analis 55 Pengabdian Beberapa peserta
Rahmawat Gejala Stroke is orang masyarakat ini mengatakan
ia ; Sebagai dilakukan pada pernah memiliki
Lingling Bagian Dari tanggal 9 desember anggota keluarga
Marinda Program Bina 2019 yang merupakan atau
Palupib Keluarga kampung KB di desa menyaksikan
Hafiz Lansia Di Bunut wetan tetangga yang
Kabupaten kecamatan pakis mengalami
Malang kabupaten Malang . gejala stroke.
peserta yang hadir Delapan orang
sebanyak 55 ornag kader yang
yang terdiri dari kader ditunjuk secara
bina keluarga lansia acak dapat
BKL mendemonstrasi
kan
dengan baik
metode
pemeriksaan
fisik
sederhana untuk
mendeteksi
adanya
kelemahan
anggota gerak
yang dapat
diakibatkan oleh
stroke. Kegiatan
ini selanjutnya
akan dilakukan
disemua
kampung KB
yang ada di
Kabupaten
Malang bekerja
sama dengan
kantor BKKBN
Kab. Malang.
2. Anastasia Gambaran
T. Pasien Stroke
Thambas, Iskemik Akut
Diana C. dengan
Lalenoh, COVID-19
Barry I. yang Masuk
Kambey Ruang
Alfina Perawatan
Intensif
3. Mami Dwi Analisa Analis Terdiri Citra CT Scan kepala Berupa data
Yan,  Perbedaan is dari 10 dengan potongan ordinal yang
Jeffri Informasi pasien axial pada kasus akan diolah dan
Ardiyanto, Diagnostik Ct stroke iskemik dianalisa dengan
Nanang Scan Kepala dengan sampel yang aplikasi SPSS
Sulaksono Pada Kasus terdiri dari 10 pasien 16.
Stroke dan setiap Data tersebut
Alief Iskemik radiograf direformat diuji terlebih
Dengan dengan pilihan dahulu dengan
Pilihan kombinasi slice uji kappa
Kombinasi thickness 3 mm untuk
Slice dengan interval mengetahui
Thickness reconstruction 1.5 tingkat
Dan Interval mm reliabilitas dari
Reconstructio dan slice thickness 2 penilaian
n mm dengan interval ketiga responden
reconstruction terhadap kedua
1 mm, sehingga kombinasi
didapatlkan 20 citra. tersebut.
Setelah
kesepakatan
antar ketiga
responden baik
maka
setelah itu data
dianalisa dengan
uji wilcoxon
untuk
mengetahui
perbedaan
informasi
diagnostik antara
kedua
pilihan
kombinasi
tersebut dan
untuk informasi
diagnostik
manakah yang
paling optimal
penilaian
didasarkan
dengan melihat
mean rank.
4. Nuzula Gejala Pada
Fikrin Lokasi
Nabila, Perdarahan
Asra Al Intraserebral
Fauzi, Yang
Subagyo Berbeda Pada
andi Pasien
Dewasa
Muda Di
Rsud Dr
Soetomo
Surabaya
5. Safwan Gambaran Analis 89 Penelitian ini dari hasil
Pratama S Hasil Ct Scan is pasien merupakan jenis pemeriksaan CT
Bachmid, Kepala Non penelitian yang scan didapatkan
Dewi Kontras Pada bersifat deskriptif pasien stroke
Darmayan Pasien Stroke dengan pendekatan sebanyak 89
ti, Liasari Di Bagian retrospektif yang pasien, dimana
Armaijn Instalasi dilaksanakan di bagian 72 pasien
Avivah Radiologi radiologi RSD Kota terdiagnosis
Rumah Sakit Tidore Kepulauan stroke iskemik
Daerah Kota dengan (80,9%) dan 17
Tidore menggunakan data pasien
Kepulauan pada tahun 2018. terdiagnosis
Tahun 2018 Pengambilan sampel stroke
menggunakan teknik hemoragik
total (19,1%). Dari
sampling dari data data tersebut
sekunder yaitu data diketahui bahwa
rekam laki-laki lebih
medik pasien maupun banyak
data arsip hasil CT scan (57,3) dari
kepala penderita perempuan
dengan dugaan klinis (42,6%).
stroke di Kelompok umur
bagian radiologi RSD terbanyak yang
Kota Tidore Kepulauan, mengalami
dalam kurun waktu 1 stroke berada
tahun. Di peroleh data pada
sebanyak 89 sampel rentang umur
dengan variabel yang 45-54 yaitu
diamati berupa
sebanyak 28
karakteristik pasien
pasien (31,4%)
meliputi :
dan kelompok
umur, jenis kelamin,
umur 25-34
diagnosis stroke, dan
merupakan
faktor resiko. Data lalu
kelompok umur
disusun dan
dikelompokan
yang paling
menggunakan aplikasi sedikit
SPSS. menderita stroke
sebanyak 2
pasien (2,24%).
Distirbusi kasus
perbulan
terbanyak terjadi
pada bulan
Januari sebanyak
13 pasien
(14,6%).
Gambaran CT
scan
terbanyak pada
pasien stroke
adalah hipodens
sebanyak 64
pasien (71,9%).
Faktor risiko
yang dapat
diubah tertinggi
adalah hipertensi
(25,08%) diikuti
dislipidemia
(14,60%).
Simpulan :
Setelah
dilakukan
pemeriksaan CT
scan kepala
didapatkan
pasien terbanyak
merupakan
penderita stroke
iskemik dengan
gambaran lesi
hipodens.
6 Sandhy Gambaran Analis Terdiri Sampel dalam Berdasarkan
penelitian ini adalah hasil penelitian,
Arya Gejala Klinis i s 99
99 pasien ditentukan diketahui bahwa
Pratama1 Dan Hasil pasie yang datang berobat sebagian besar
dan dirawat di Ruang pasien cedera
defany Pemeriksaan
Rawat Inap Penyakit kepala dengan
Ct Scan Saraf Bougenvil GCS 13-15 di
RSUD Dr. H. Abdul Ruang
Kepala Pada
Moeloek Provinsi Bougenvil
Pasien Lampung dengan Penyakit Saraf
kriteria tertentu. RSUD DR. H.
Cedera
Kriteria pasien Abdul Moeloek
Kepala terserut yaitu 1) Provinsi
Pasien yang Lampung 2014
Dengan Gcs
mengalami cedera memiliki hasil
13-15 Di kepala di Ruang pemeriksaan CT
Rawat Inap Penyakit Scan kepala
Ruang Rawat
Saraf Bougenvil yang abnormal
Inap Penyakit RSUD Dr. H. Abdul yaitu sebesar 61
Moeloek Provinsi orang (61,6%).
Saraf
Lampung pada bulan Kelainan yang
Bougenvil JanuariSeptember didapat seperti
2014. 2) Pasien yang fraktur kranial
Rsud Dr. H.
terdiagnosa oleh sebanyak 11
Abdul dokter mengalami orang (11,1%),
cedera kepala dengan SDH sebanyak
Moeloek
GCS 13-15. 3) Pasien 10 orang
Provinsi yang telah melakukan (10,1%), EDH
pemeriksaan CT Scan sebanyak 6
Lampung
kepala. Data orang (6,1%),
dianalisis dan di SAH sebanyak 6
interpretasikan orang (6,1%),
dengan menguji Edema serebri
hipotesis sebanyak 6
menggunakan orang (6,1%),
program komputer ICH sebanyak 3
SPSS 20.0 for orang (3,0%),
windows. dan seterusnya.

7. Peter B. Neuroimagin
Sporns , g of Acute
Marios- Intracerebral
Nikos Hemorrhage
Psychogio
s,
Grégoire
Boulouis
, Andreas
Charidimo
u , Qi Li ,
Enrico
Fainardi
, Dar
Dowlatsha
hi
, Joshua
N.
Goldstein
and
Andrea
Morotti
sofi
8. Pratrisna Gambaran Analis 41 Penelitian ini Pasien stroke RS
Yusastra, CT-Scan is Orang menggunakan metode Muhammadiyah
Indriyani, Kepala pada deskriptif Palembang
Budi Pasien Stroke retrospektif. periode 1 Januari
Utama yang Dirawat Penelitian ini 2018–31
dian di RS dilakukan pada bulan Desember 2019
Muhammadiy Oktober sampai terbanyak terjadi
ah Palembang Desember 2020. pada usia lanjut
Populasi dalam dan didominasi
penelitian ini adalah oleh wanita.
pasien stroke yang Stroke iskemik
melakukan CT scan adalah jenis
kepala dan dirawat di stroke yang
RS Muhammadiyah paling umum
Palembang pada dan gambar CT
tanggal 1 Januari scan kepala
2018 – 31 Desember dominan
2019. Sampel dalam menunjukkan
penelitian ini adalah lesi di belahan
41 orang. pasien yang otak kanan pada
diambil secara total stroke iskemik.
sampling di dalam dirawat
di rumah sakit
9. Didik Perbandingan Analis 30 Dari uraian diatas Berdasarkan
Saudin Siriraj Skor is orang maka peneliti hasil analisa
, (Ss) Dan membandingkan peneliti SS
Mukhama Algoritma tingkat efisiensi dapat
d Rajin Gajah Mada metode pengkajian diaplikasikan
, Moch. (Agm) Kasus neurologis SS dan sebagai
Yadi Stroke Di Igd AGM untuk alternative
Rriswanto Rsud Dr. menentukan/mempre pemeriksaan
Nurul Soedono diksi jenis stroke dalam
Madiun sehingga penegakan
dapat membantu diagnosa stroke
perawat dalam fase akut di IGD
memberikan RSUD dr
asuhan keperawatan Soedono Madiun
di pelayanan IGD hal ini
RSUD dikarenakan
dr. Soedono Madiun. keakuratan yang
Terdapat 30 orang mencapai
untuk dijadikan 90% bahkan
responden penilitian yang
lain bisa sampai
dengan 97%.
Untuk
memprediksi
stroke
hemoragik
keakuratan
sebesar 92%
sedangkan
untuk stroke
infark sebesar
89% adapun
ketidaksesuaian
hasil ct scan bisa
dikarenakan
pada pasien
stroke infark
dalam waktu
kurang
dari 3-6 jam on
site belum
terdeteksi oleh
CT
Scan. sedangkan
untuk AGM
dengan hasil
60% untuk itu
mungkin perlu
penelitian lebih
lanjut dengan
jumlah sampel
lebih banyak
untuk bisa
diaplikasikan
secara aman dan
efektif
10 Karl-Olof The role of
Lo advanced
¨vblad , neuroimaging
Laurie techniques in
Bouchez ischemic
, Stephen stroke
Altrichter, prevention
Osman
Ratib
, Paolo
Machi
, Maria
Isabel
Vargas,
and
Roman
Sztajzel
Dyana
11 Emmanuel Incidence rate
. Kobina and age of
Mesi onset of first
Edzie a, stroke from
Philip CT scan
Narteh examinations
Gorleku a, in Cape Coast
Klenam metropolis
Dzefi-
Tettey b,
Ewurama
Andam
Idun c,
Adu Tutu
Amankwa
d, Eric
Aidoo e,
Abdul
Raman
Asemah a,
Henry
Kusodzi
Erlin
12 Diah Ischemic
. Mutiarasar Stroke:
i1 Symptoms,
Gantra Risk Factors,
And
Prevention
BAN V

PEMBAHASAN

Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara
cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan
karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja.
Stroke diakibatkan oleh thrombosis serebral, hemoragi, hipoksia umum dan hipoksia setempat
[ CITATION Lis19 \l 1033 ]
(Hafizh) Penelitian yang di tulis oleh Rahmawati, I., & Palupi, L. M. (2020) Identifikasi
gejala dini stroke dapat mempercepat penatalaksanaan stroke di fasilitas kesehatan yang
memadai sehingga dapat menurunkan resiko kematian dan kecacatan yang permanen. Lansia
merupakan kelompok yang paling rentan mengalami stroke. Pencegahan dan identifikasi dini
gejala stroke perlu melibatkan keluarga dan setiap unsur masyarakat. Peningkatan pengetahuan
dan pelatihan kader BKL merupakan salah satu langkah strategis dalam rangka meningkatkan
kesiap-siagaan masyarakat dalam mendeteksi gelaja stroke. Dengan kerjasama semua lapisan
masyarakat diharapkan kita dapat meningkatkan kualitas hidup lansia di lingkungan tempat
tinggal kita.

Alfina

(Alief) Penelitian yang di tulis oleh Ardiyanto, M. D., & Sulaksono, N. (2020) tentang
“Analisa Perbedaan Informasi Diagnosa CT Scen Kepala Pada Kasus Stroke Iskemik Dengan
Pilihan Kombinasi Slice Thickness Dan Interval Reconstruction” menunjukan hasil uji beda
wilcoxon untuk keseluruhan organ didapatkan hasil yaitu nilai p value sebesar 0.001 (p < 0.05)
yang berarti ada perbedaan informasi diagnostik untuk keseluruhan organ pada kombinasi slice
thickness 3 mm dengan interval reconstruction 1.5 mm dan kombinasi slice thickness 2 mm
dengan interval reconstruction 1 mm dalam pemeriksaan CT Scan kepala pada kasus stroke
iskemik. Nilai slice thickness dan interval reconstruction yang optimal untuk pemeriksaan CT
Scan kepala pada kasus stroke iskemik ada pada kombinasi slice thickness 2 mm dengan interval
reconstruction 1 mm. Hal ini ditunjukkan dengan mean rank pada kombinasi ini sebesar 21.00.

andi

avivah Penelitian yang ditulis oleh Safwan Pratama S Bachmid, Dewi Darmayanti, Liasari
Armaijn (2019) tentang “Gambaran Hasil Ct Scan Kepala Non Kontras Pada Pasien Stroke Di
Bagian Instalasi Radiologi Rumah Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan Tahun 2018.” Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui gambaran hasil CT scan kepala non kontras berdasarkan
karakteristik pasien stroke di RSD Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini merupakan penelitian
yang bersifat deskriptif retrospektif dengan sumber dari data sekunder foto radiologi CT scan
dan rekam medik di RSD Kota Tidore Kepulauan selama periode Januari- Desember tahun 2018.
Dari hasil penelitian yang dilakukan secara deksriptif retrospektif yaitu dengan mengambil data
di bagian radiologi dan rekam medik RSD Kota Tidore Kepulauan selama tahun 2018 periode
Januari-Desember didapatkan bahwa proporsi kasus pasien stroke iskemik lebih banyak
dibandingkan dengan pasien stroke hemoragik. Berdasarkan data distribusi frekuensi jenis stroke
didapatkan data sebanyak 89 pasien dengan diagnosis stroke iskemik sebanyak 72 pasien
(80,9%), sedangkan stroke hemoragik sebanyak 17 pasien (19,1%).
defany

Penelitian yang ditulis oleh Sandhy Arya Pratama (2020 ).Penelitian ini menunjukkan bahwa
distribusi frekuensi penderita cedera kepala dengan GCS 13-15 terbanyak berdasarkan Umur
dijumpai pada kelompok umur 17-25 tahun sebanyak 22 kasus (22,2%), kemudian pada
kelompok umur 36-45 tahun sebanyak 21 kasus (21,2%), pada kelompok umur 26-35 tahun
sebanyak 20 kasus (20,2%), pada kelompok 12-16 tahun sebanyak 15 kasus (15,2%), pada
kelompok umur 46-55 tahun sebanyak 14 kasus (14,1%), pada kelompok umur >66 tahun
sebanyak 4 kasus (4,0%), dan pada kelompok umur 56- 65 tahun sebanyak 3 kasus (3,0%).

Penelitian yang dilakukan Nurfaise di RSU DR. Soedarso periode Mei-Juli 2012 menyimpulkan
bahwa usia cedera kepala termuda adalah lima tahun, sedangkan usia tertua 80 tahun. Kelompok
usia pasien cedera kepala tersering adalah kelompok usia 15-60 tahun yaitu sebanyak 82 orang

(81,2%). Kelompok usia pasien cedera kepala yang paling sedikit yaitu kelompok umur lebih
dari 60 tahun sebesar 2%, sedangkan untuk 5-14 tahun adalah sebanyak 17 pasien (17 pasien
(16,8%)

sofi

dian

Pada penelitian ini, berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa jumlah penderita stroke dengan jenis
kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki. Hal ini
membuktikan bahwa sebagian besar penderita stroke yang dirawat di RS Muhammadiyah
Palembang dan yang melakukan CT-Scan kepala adalah perempuan. Penelitian dengan hasil
serupa yang dilakukan oleh Dinata di RSUD Solok Selatan menemukan bahwa pasien stroke
perempuan lebih banyak 52 (54,1%) dibandingkan dengan 44 pasien laki-laki (45,8%) (14). Pada
dasarnya, pria lebih mungkin mengalami stroke daripada wanita. Hal ini dimungkinkan karena
gaya hidup yang buruk seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, hiperkolesterolemia, dan
riwayat penyakit jantung, yang dapat mengganggu kelenturan pembuluh darah dan juga dapat
menyebabkan penyumbatan yang akan berujung pada aterosklerosis, berdasarkan Tabel 2 juga
ditemukan bahwa jumlah penderita stroke iskemik dengan lesi pada hemisfer kanan lebih banyak
dibandingkan dengan hemisfer kiri. Berdasarkan tabel 3 diperoleh bahwa jenis perdarahan pasien
stroke hemoragik yang dirawat di RS Muhammadiyah Palembang dan dilakukan CT scan kepala
didominasi perdarahan intraserebral, terlihat bahwa mayoritas pasien stroke hemoragik yang
dirawat di RS Muhammadiyah Palembang pada CT-Scan Kepala ditemukan pada midline shift.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan massa di intrakranial, yang dalam hal ini adalah darah yang
secara otomatis akan meningkatkan Tekanan Intrakranial (ICP). berdasarkan Tabel 4,
mendukung kami dalam penelitian ini. sebagian besar pasien stroke memiliki gejala klinis
hemiparesis. Hemiparesis terjadi karena lesi parsial baik pada traktus kortikobulbar atau
kortikospinalis karena suplai darah yang rendah atau pecahnya pembuluh darah di jaringan otak.
(Yusastra , P., Indriyani, & Utama, B. 2021).

nurul

Penelitian yang dilakukan oleh Penulis Didik Saudin, Mukhamad Rajin, Moch. Yadi Rriswanto.
Tingkat signifikasi diantara SS dan AGM sebesar 0,812 > 0,05 berarti tidak ada hubungan
diantara SS dan AGM. dari aplikasi jurnal yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa SS dan
AGM tidak memiliki hubungan tetapi masing-masing memiliki signifikasi dengan nilai α= 0,000
atau < p= 0,05. Prosentase SS oleh peneliti lebih efektif untuk mendeteksi stroke hemoragik 92%
dari pada stroke infark 89% demikian juga AGM untuk stroke hemoragik sebesar 92% dan
stroke infark sebesar 39%. hal tersebut dimungkinkan karena stroke infark bila dilakukan Ct
Scan pada 3-6 jam onsite belum terdeteksi atau karena pengaruh dari penyakit lain seperti DM,
PJK dsb yang masih perlu penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak.
Penegakan diagnosa yang cepat dan tepat pada pasien stroke menentukan manajemen stroke
yang rasional sesuai dengan jenis stroke sedangkan pemeriksaan penunjang Gold standart untuk
mendiagnosa stroke adalah pemeriksaan Ct Scan kepala

diyana

erlin

gantra
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari analisa 12 artikel yang terpilih sesuai dengan kriteria inklusi dari tahun
2019-2021, dengan pencarian menggunakan minimal 3 database yaitu Google Scholar,
Reserchgate, Academia.edu yang dianalisa menggunakan framwork (PICO) meliputi kriteria
inklusi dan eklusi yaitu pasien yang didiagnosa Stroke Non Hemoragik, dengan intervensi
sederhana menggenggam CT-Scan. Seluruh artikel yang dianalisis dengan rata-rata design
penelitian quasy eskperimen menunjukan bahwa pemeriksaan neuroimaging CT-Scan pada
pasien Stroke berguna untuk pemriksaan penunjang.
DAFTAR ISI

Ardiyanto, M. D., & Sulaksono, N. (2020). Analisa Perbedaan Informasi Diagnosa CT Scen
Kepala Pada Kasus Stroke Iskemik Dengan Pilihan Kombinasi Slice Thickness Dan
Interval Reconstruction. Jurnal Radiografer Indonesia, 51- 55.

Bachmid, S. P., Darmayanti, D., & Armaijn, L. (2019). Gambaran Hasil SC Scan Kepala Non
Kontras Pada Pasien Strok Di Bagian Instalasi Radiologi Rumah Sakit Daerah Kota
Tidore Kepulauan Tahun 2018. Kreraha Medical Journal, 16 - 23.

Febrianti, A. S., & Babgei, T. A. (2020). Klasifikasi Tumor Otak pada Citra Magnetic Resonance
Image dengan Menggunakan Metode Support Vector Machine . Jurnal Teknik ITS, A118
- A123.

Hidayat, R., Yasfi, H. F., Diafiri, D., Yunus, R. E., Ramlan, A. A., Mesiano, T., et al. (2020).
MEMBANGUN SISTEM CODE STROKE PADA DUA RUMAH SAKIT
PENDIDIKAN DI INDONESIA . Jurnal Penelitian, 194 - 201.
Nabila, N. F., Fauzi, A. A., & Subagyo. (2019). Gejala Pada Lokasi Pendarahan Intraserebral
Yang Berbeda Pada Pasien Dewasa Muda Di RSUD DR SOETOMO SURABAYA.
Jurnal Kedokteran SyiahKuala, 15 - 21.

Nareswari, P. J. (2021). DEPRESI PADA LANSIA : FAKTOR RESIKO, DIAGNOSA DAN


TATALAKSANA . Junal Medika Hutama, 562 - 570.

Nurhidayat, S., Andarmoyo, S., & Widiyanti, W. (2021). TINGKAT KETERGANTUNGAN


ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN STROK (ISKEMIK DAN
HEMORAGIK) BERDASARKAN INDEKS BERTHEL DI RSUD DR. HARJONO S.
PONOROGO. Jurnal Kesehatan Masencephalon, 29 - 37.

Permatasari, N. (2020). Perbandingan Strok Non Hemoragik dengan Gangguan Motorik Pasien
Memiliki Faktor Resiko Diabetes Melitus dan Hipertensi . Jurnal Ilmiah Kesehtan Sandi
Husada, 298 - 304.

Pratama, S. A. (2020). Gambaran Gejala Klinis Dan Hasil Pemriksaan CT Scan Kepala Pada
Pasien Cedera Kepala Dengan GCS 13-15 Di Ruang Rawat Inap Penyakit Saraf
Bougenvil RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG. Jurnal Ilmu
Kedokteran Dan Kesehatan, 448 - 456.

Rahmawati, I., & Palupi, L. M. (2020). Deteksi Dini Gejala Stroke Sebagai Bagian Dari Program
Bina Keluaraga Lansia Di Kabupaten Malang. Jurnal Link, 55-58.

Safwan Pratama S Bachmid, D. D. (2018). GAMBARAN HASIL CT SCAN KEPALA NON


KONTRAS PADA PASIEN STROKE DI , 2.

Sari, L. M., Yulianto, A., & Almudrika. (2019). HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP
KELUARGA TERHADAP KEMAMPUAN DETEKSI DINI SERANGAN STROKE
ISKEMIK AKUT PADA PENANGANAN PRE HOSPITAL . Jurnal Kesehatan
Perintis, 74 - 75.

Septiana, & Masjid, S. R. (2020). PENGALAMAN KELUARAGA DALAM PENANGANAN


SERANGAN PERTAMA PADA PASIEN STROKE. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Aceh, 141 - 153.
Setiawan, P. A. (2021). DIAGNOSA DAN TATALAKSANA STROKE HEMORAGIK. Jurnal
Medika Hutama, 1660 - 1665.

Tarwoto. (2021). PENGARUH MODEL DETEKSI DINI KARTU KENDALI STROK


TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN DALAM PENGENDALIAN FAKTOR RESIKO
STROK. Jurnal Health Sains, 2548 - 1398.

Thambas, A. T., Lanenoh, D. C., & Kambey, B. I. (2021). Gambaran Pasien Stroke Iskemik
Akut dengan COVID-19 yang Masuk Ruang Perawatan Intensif. Jurnal Penelitian, 161-
166.

Veryanti, P. R., & Safira, I. (2020). KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN STROK DI
RUMAH SAKIT PUSAT OTAK NASIONAL . Jurnal Ilmiah Medicamento, 2356 -
4818.

Yusastra , P., Indriyani, & Utama, B. (2021). Gambaran CT-Scan Kepala pada Pasien Stroke
yang Dirawat di RS. Muhammadiyah Medical Journal, 2(1).
Judul : Deteksi Dini Gejala Stroke Sebagai Bagian Dari Program Bina Keluarga Lansia Di
Kabupaten Malang
Critical Apraisal Duffy

Kate Item 1 2 3 4 5 6
gori
Judul
1 Judul mudah dipahami ✓
2 Judul sangat jelas ✓
3 Judul sangat jelas dan berhubungan dengan isi ✓
penelitian
Abstrak
4 Abstrak mengungkapkan masalah, dan sesuai, ✓
hipotesis jelas dan singkat
5 Metodologi dapat diidentifikasi dan dijelaskan secara ✓
singkat
6 Hasil dapat diringkas/dirangkum ✓
7 Hasil penelitian atau kesimpulan berhubungan ✓
Masalah
8 Masalah umum penelitian dipaparkan pada ✓
pendahuluan
9 Pertanyaan yang harus dijawab dinyatakan dengan ✓
tepat
10 Pernyataan penelitian jelas ✓
11 Hipotesis yang akan diuji dinyatakan secara tepat ✓
12 Batasan penelitian dapat diidentifikasi ✓
13 Asumsi penelitian dapat diidentifikasi ✓
14 Istilah terkait adalah / dapat didefinisikan secara ✓
operasional
15 Signifikansi masalah tersebut didiskusi ✓
16 Penelitian dijustifikasi ✓
Literature Review
17 Literatur yang dikutip berkaitan dengan topik ✓
penelitian
18 Literatur yang dikutip memberikan alasan untuk ✓
penelitian
19 Studi diperiksa secara kritis ✓
20 Hubungan masalah dengan penelitian sebelumnya ✓
dibuat jelas
21 Kerangka kerja konseptual / rasional teoretis dengan ✓
jelas dinyatakan
22 Review diakhiri dengan ringkasan singkat dari ✓
literatur yang relevan dan implikasinya terhadap
masalah penelitian yang diteliti
Metodologi A: Subjek
23 Populasi subjek (kerangka pengambilan sampling) ✓
digambarkan
24 Metode sampling digambarkan ✓
25 Metode sampling dijustifikasi (khususnya non ✓
probability sampling)
26 Ukuran sampel cukup untuk menurunkan Tipe ✓
kesalahan II
27 Kemungkinan sumber kesalahan pengambilan sampel ✓
dapat diidentifikasi
28 Standar perlindungan untuk subjek didiskusikan ✓
Metodologi B: Instrumen
29 Reliabilitas data dari penelitian sebelumnya atau ✓
sekarang adalah relevan
30 Reliabilitas data berkaitan dengan penelitian sekarang ✓
yang dilaporkan
31 Validitas data dari penelitian sebelumnya atau ✓
sekarang adalah relevan
32 Validitas data berkaitan dengan penelitian sekarang ✓
yang dilaporkan
33 Metode pengumpulan data cukup menggambarkan ✓
34 Metode pengumpulan data cukup untuk ✓
memungkinkan penilaian kelayakan mereka untuk
penelitian ini
Metodologi B: Design
35 Desain sesuai dengan pertanyaan penelitian/hipotesis ✓
36 Kontrol yang tepat dimasukkan bila perlu ✓
37 Variabel pengganggu/ confounding dapat ✓
diidentifikasi
38 Deskripsi desain cukup eksplisit direplikasi ✓
Analisis Data
39 Informasi cukup disajikan untuk menjawab ✓
pertanyaan penelitian
40 Uji statistik dapat ddidentifikasi dan nilai yang ✓
diperoleh dilaporkan
41 Statistik sesuai dengan hipotesis/pertanyaan penelitian ✓
42 Tabel dan gambar mudah dipahami, dan informative ✓
Diskusi/Pembahasan
43 Kesimpulan dinyatakan dengan jelas ✓
44 Kesimpulan dapat dibuktikan dengan Evidance Based ✓
45 Masalah metodologi penelitian diidentifikasi dan ✓
didiskusikan
46 Hasil penelitian dihubungkan dengan konsep teori ✓
47 Implikasi hasil didiskusikan ✓
48 Hasilnya digeneralisasi hanya untuk populasi yang ✓
menjadi dasar studi ini
49 Rekomendasi penelitian dibuat untuk penelitian ✓
selanjutnya
Gaya dan Bahasa
50 laporan dituliskan jelas ✓
51 laporan diorganisasi secara logis ✓
52 Laporan menampilkan sikap ilmiah, tidak bias, dan ✓
tidak memihak
Jumlah Skor = 256
Keterangan: Interpretasi

1. Tidak seusai Superior Paper = 205-306


2. Kurang sesuai Average Paper = 103-204
3. Hampir sesuai Below Average = 0-102
4. Cukup sesuai
5. Sesuai
6. Sangat sesuai

Judul : Gambaran Pasien Stroke Iskemik Akut dengan COVID-19 yang Masuk Ruang
Perawatan Intensif
Critical Apraisal Duffy

Kate Item 1 2 3 4 5 6
gori
Judul
1 Judul mudah dipahami √
2 Judul sangat jelas √
3 Judul sangat jelas dan berhubungan dengan isi √
penelitian
Abstrak
4 Abstrak mengungkapkan masalah, dan sesuai, √
hipotesis jelas dan singkat
5 Metodologi dapat diidentifikasi dan dijelaskan secara √
singkat
6 Hasil dapat diringkas/dirangkum √
7 Hasil penelitian atau kesimpulan berhubungan √
Masalah
8 Masalah umum penelitian dipaparkan pada √
pendahuluan
9 Pertanyaan yang harus dijawab dinyatakan dengan √
tepat
10 Pernyataan penelitian jelas √
11 Hipotesis yang akan diuji dinyatakan secara tepat √
12 Batasan penelitian dapat diidentifikasi √
13 Asumsi penelitian dapat diidentifikasi √
14 Istilah terkait adalah / dapat didefinisikan secara √
operasional
15 Signifikansi masalah tersebut didiskusi √
16 Penelitian dijustifikasi √
Literature Review
17 Literatur yang dikutip berkaitan dengan topik √
penelitian
18 Literatur yang dikutip memberikan alasan untuk √
penelitian
19 Studi diperiksa secara kritis √
20 Hubungan masalah dengan penelitian sebelumnya √
dibuat jelas
21 Kerangka kerja konseptual / rasional teoretis dengan √
jelas dinyatakan
22 Review diakhiri dengan ringkasan singkat dari √
literatur yang relevan dan implikasinya terhadap
masalah penelitian yang diteliti
Metodologi A: Subjek
23 Populasi subjek (kerangka pengambilan sampling) √
digambarkan
24 Metode sampling digambarkan √
25 Metode sampling dijustifikasi (khususnya non √
probability sampling)
26 Ukuran sampel cukup untuk menurunkan Tipe √
kesalahan II
27 Kemungkinan sumber kesalahan pengambilan sampel √
dapat diidentifikasi
28 Standar perlindungan untuk subjek didiskusikan √
Metodologi B: Instrumen
29 Reliabilitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
30 Reliabilitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
31 Validitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
32 Validitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
33 Metode pengumpulan data cukup menggambarkan √
34 Metode pengumpulan data cukup untuk √
memungkinkan penilaian kelayakan mereka untuk
penelitian ini
Metodologi B: Design
35 Desain sesuai dengan pertanyaan penelitian/hipotesis √
36 Kontrol yang tepat dimasukkan bila perlu √
37 Variabel pengganggu/ confounding dapat √
diidentifikasi
38 Deskripsi desain cukup eksplisit direplikasi √
Analisis Data
39 Informasi cukup disajikan untuk menjawab √
pertanyaan penelitian
40 Uji statistik dapat ddidentifikasi dan nilai yang √
diperoleh dilaporkan
41 Statistik sesuai dengan hipotesis/pertanyaan penelitian √
42 Tabel dan gambar mudah dipahami, dan informative √
Diskusi/Pembahasan
43 Kesimpulan dinyatakan dengan jelas √
44 Kesimpulan dapat dibuktikan dengan Evidance Based √
45 Masalah metodologi penelitian diidentifikasi dan √
didiskusikan
46 Hasil penelitian dihubungkan dengan konsep teori √
47 Implikasi hasil didiskusikan √
48 Hasilnya digeneralisasi hanya untuk populasi yang √
menjadi dasar studi ini
49 Rekomendasi penelitian dibuat untuk penelitian √
selanjutnya
Gaya dan Bahasa
50 laporan dituliskan jelas √
51 laporan diorganisasi secara logis √
52 Laporan menampilkan sikap ilmiah, tidak bias, dan √
tidak memihak
Jumlah Skor = 262

Keterangan: Interpretasi

1. Tidak seusai Superior Paper = 205-306


2. Kurang sesuai Average Paper = 103-204
3. Hampir sesuai Below Average = 0-102
4. Cukup sesuai
5. Sesuai
6. Sangat sesuai

Judul : Analisa Perbedaan Informasi Diagnostik Ct Scan Kepala Pada Kasus Stroke Iskemik
Dengan Pilihan Kombinasi Slice Thickness Dan Interval Reconstruction

Critical Apraisal Duffy

Kate Item 1 2 3 4 5 6
gori
Judul
1 Judul mudah dipahami √
2 Judul sangat jelas √
3 Judul sangat jelas dan berhubungan dengan isi √
penelitian
Abstrak
4 Abstrak mengungkapkan masalah, dan sesuai, √
hipotesis jelas dan singkat
5 Metodologi dapat diidentifikasi dan dijelaskan secara √
singkat
6 Hasil dapat diringkas/dirangkum √
7 Hasil penelitian atau kesimpulan berhubungan √
Masalah
8 Masalah umum penelitian dipaparkan pada √
pendahuluan
9 Pertanyaan yang harus dijawab dinyatakan dengan √
tepat
10 Pernyataan penelitian jelas √
11 Hipotesis yang akan diuji dinyatakan secara tepat √
12 Batasan penelitian dapat diidentifikasi √
13 Asumsi penelitian dapat diidentifikasi √
14 Istilah terkait adalah / dapat didefinisikan secara √
operasional
15 Signifikansi masalah tersebut didiskusi √
16 Penelitian dijustifikasi √
Literature Review
17 Literatur yang dikutip berkaitan dengan topik √
penelitian
18 Literatur yang dikutip memberikan alasan untuk √
penelitian
19 Studi diperiksa secara kritis √
20 Hubungan masalah dengan penelitian sebelumnya √
dibuat jelas
21 Kerangka kerja konseptual / rasional teoretis dengan √
jelas dinyatakan
22 Review diakhiri dengan ringkasan singkat dari √
literatur yang relevan dan implikasinya terhadap
masalah penelitian yang diteliti
Metodologi A: Subjek
23 Populasi subjek (kerangka pengambilan sampling) √
digambarkan
24 Metode sampling digambarkan √
25 Metode sampling dijustifikasi (khususnya non √
probability sampling)
26 Ukuran sampel cukup untuk menurunkan Tipe √
kesalahan II
27 Kemungkinan sumber kesalahan pengambilan sampel √
dapat diidentifikasi
28 Standar perlindungan untuk subjek didiskusikan √
Metodologi B: Instrumen
29 Reliabilitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
30 Reliabilitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
31 Validitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
32 Validitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
33 Metode pengumpulan data cukup menggambarkan √
34 Metode pengumpulan data cukup untuk √
memungkinkan penilaian kelayakan mereka untuk
penelitian ini
Metodologi B: Design
35 Desain sesuai dengan pertanyaan penelitian/hipotesis √
36 Kontrol yang tepat dimasukkan bila perlu √
37 Variabel pengganggu/ confounding dapat √
diidentifikasi
38 Deskripsi desain cukup eksplisit direplikasi √
Analisis Data
39 Informasi cukup disajikan untuk menjawab pertanyaan √
penelitian
40 Uji statistik dapat ddidentifikasi dan nilai yang √
diperoleh dilaporkan
41 Statistik sesuai dengan hipotesis/pertanyaan penelitian √
42 Tabel dan gambar mudah dipahami, dan informative √
Diskusi/Pembahasan
43 Kesimpulan dinyatakan dengan jelas √
44 Kesimpulan dapat dibuktikan dengan Evidance Based √
45 Masalah metodologi penelitian diidentifikasi dan √
didiskusikan
46 Hasil penelitian dihubungkan dengan konsep teori √
47 Implikasi hasil didiskusikan √
48 Hasilnya digeneralisasi hanya untuk populasi yang √
menjadi dasar studi ini
49 Rekomendasi penelitian dibuat untuk penelitian √
selanjutnya
Gaya dan Bahasa
50 laporan dituliskan jelas √
51 laporan diorganisasi secara logis √
52 Laporan menampilkan sikap ilmiah, tidak bias, dan √
tidak memihak
Jumlah Skor = 284

Keterangan: Interpretasi

1. Tidak seusai Superior Paper = 205-306


2. Kurang sesuai Average Paper = 103-204
3. Hampir sesuai Below Average = 0-102
4. Cukup sesuai
5. Sesuai
6. Sangat sesuai
Judul: Gejala Pada Lokasi Perdarahan Intraserebral yang Berbeda Pada Pasien Dewasa Muda Di
RSUD Dr Soetomo Surabaya

Critical Apraisal Duffy

Kate Item 1 2 3 4 5 6
gori
Judul √
1 Judul mudah dipahami √
2 Judul sangat jelas √
3 Judul sangat jelas dan berhubungan dengan isi √
penelitian
Abstrak
4 Abstrak mengungkapkan masalah, dan sesuai, √
hipotesis jelas dan singkat
5 Metodologi dapat diidentifikasi dan dijelaskan secara √
singkat
6 Hasil dapat diringkas/dirangkum √
7 Hasil penelitian atau kesimpulan berhubungan √
Masalah
8 Masalah umum penelitian dipaparkan pada √
pendahuluan
9 Pertanyaan yang harus dijawab dinyatakan dengan √
tepat
10 Pernyataan penelitian jelas √
11 Hipotesis yang akan diuji dinyatakan secara tepat √
12 Batasan penelitian dapat diidentifikasi √
13 Asumsi penelitian dapat diidentifikasi √
14 Istilah terkait adalah / dapat didefinisikan secara √
operasional
15 Signifikansi masalah tersebut didiskusi √
16 Penelitian dijustifikasi √
Literature Review
17 Literatur yang dikutip berkaitan dengan topik √
penelitian
18 Literatur yang dikutip memberikan alasan untuk √
penelitian
19 Studi diperiksa secara kritis √
20 Hubungan masalah dengan penelitian sebelumnya √
dibuat jelas
21 Kerangka kerja konseptual / rasional teoretis dengan √
jelas dinyatakan
22 Review diakhiri dengan ringkasan singkat dari √
literatur yang relevan dan implikasinya terhadap
masalah penelitian yang diteliti
Metodologi A: Subjek
23 Populasi subjek (kerangka pengambilan sampling) √
digambarkan
24 Metode sampling digambarkan √
25 Metode sampling dijustifikasi (khususnya non √
probability sampling)
26 Ukuran sampel cukup untuk menurunkan Tipe √
kesalahan II
27 Kemungkinan sumber kesalahan pengambilan sampel √
dapat diidentifikasi
28 Standar perlindungan untuk subjek didiskusikan √
Metodologi B: Instrumen
29 Reliabilitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
30 Reliabilitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
31 Validitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
32 Validitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
33 Metode pengumpulan data cukup menggambarkan √
34 Metode pengumpulan data cukup untuk √
memungkinkan penilaian kelayakan mereka untuk
penelitian ini
Metodologi B: Design
35 Desain sesuai dengan pertanyaan penelitian/hipotesis √
36 Kontrol yang tepat dimasukkan bila perlu √
37 Variabel pengganggu/ confounding dapat √
diidentifikasi
38 Deskripsi desain cukup eksplisit direplikasi √
Analisis Data
39 Informasi cukup disajikan untuk menjawab pertanyaan √
penelitian
40 Uji statistik dapat ddidentifikasi dan nilai yang √
diperoleh dilaporkan
41 Statistik sesuai dengan hipotesis/pertanyaan penelitian √
42 Tabel dan gambar mudah dipahami, dan informative √
Diskusi/Pembahasan
43 Kesimpulan dinyatakan dengan jelas √
44 Kesimpulan dapat dibuktikan dengan Evidance Based √
45 Masalah metodologi penelitian diidentifikasi dan √
didiskusikan
46 Hasil penelitian dihubungkan dengan konsep teori √
47 Implikasi hasil didiskusikan √
48 Hasilnya digeneralisasi hanya untuk populasi yang √
menjadi dasar studi ini
49 Rekomendasi penelitian dibuat untuk penelitian √
selanjutnya
Gaya dan Bahasa
50 laporan dituliskan jelas √
51 laporan diorganisasi secara logis √
52 Laporan menampilkan sikap ilmiah, tidak bias, dan √
tidak memihak
Jumlah Skor = 250 (Superior Paper) 60 190

Keterangan: Interpretasi

1. Tidak seusai Superior Paper = 205-306


2. Kurang sesuai Average Paper = 103-204
3. Hampir sesuai Below Average = 0-102
4. Cukup sesuai
5. Sesuai
6. Sangat sesuai

Judul : Gambaran Hasil Ct Scan Kepala Non Kontras Pada Pasien Stroke Di Bagian Instalasi
Radiologi Rumah Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan Tahun 2018

Critical Apraisal Duffy

Kate Item 1 2 3 4 5 6
gori
Judul
1 Judul mudah dipahami √
2 Judul sangat jelas √
3 Judul sangat jelas dan berhubungan dengan isi √
penelitian
Abstrak
4 Abstrak mengungkapkan masalah, dan sesuai, √
hipotesis jelas dan singkat
5 Metodologi dapat diidentifikasi dan dijelaskan secara √
singkat
6 Hasil dapat diringkas/dirangkum √
7 Hasil penelitian atau kesimpulan berhubungan √
Masalah
8 Masalah umum penelitian dipaparkan pada √
pendahuluan
9 Pertanyaan yang harus dijawab dinyatakan dengan √
tepat
10 Pernyataan penelitian jelas √
11 Hipotesis yang akan diuji dinyatakan secara tepat √
12 Batasan penelitian dapat diidentifikasi √
13 Asumsi penelitian dapat diidentifikasi √
14 Istilah terkait adalah / dapat didefinisikan secara √
operasional
15 Signifikansi masalah tersebut didiskusi √
16 Penelitian dijustifikasi √
Literature Review
17 Literatur yang dikutip berkaitan dengan topik √
penelitian
18 Literatur yang dikutip memberikan alasan untuk √
penelitian
19 Studi diperiksa secara kritis √
20 Hubungan masalah dengan penelitian sebelumnya √
dibuat jelas
21 Kerangka kerja konseptual / rasional teoretis dengan √
jelas dinyatakan
22 Review diakhiri dengan ringkasan singkat dari √
literatur yang relevan dan implikasinya terhadap
masalah penelitian yang diteliti
Metodologi A: Subjek
23 Populasi subjek (kerangka pengambilan sampling) √
digambarkan
24 Metode sampling digambarkan √
25 Metode sampling dijustifikasi (khususnya non √
probability sampling)
26 Ukuran sampel cukup untuk menurunkan Tipe √
kesalahan II
27 Kemungkinan sumber kesalahan pengambilan sampel √
dapat diidentifikasi
28 Standar perlindungan untuk subjek didiskusikan √
Metodologi B: Instrumen
29 Reliabilitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
30 Reliabilitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
31 Validitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
32 Validitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
33 Metode pengumpulan data cukup menggambarkan √
34 Metode pengumpulan data cukup untuk √
memungkinkan penilaian kelayakan mereka untuk
penelitian ini
Metodologi B: Design
35 Desain sesuai dengan pertanyaan penelitian/hipotesis √
36 Kontrol yang tepat dimasukkan bila perlu √
37 Variabel pengganggu/ confounding dapat √
diidentifikasi
38 Deskripsi desain cukup eksplisit direplikasi √
Analisis Data
39 Informasi cukup disajikan untuk menjawab pertanyaan √
penelitian
40 Uji statistik dapat ddidentifikasi dan nilai yang √
diperoleh dilaporkan
41 Statistik sesuai dengan hipotesis/pertanyaan penelitian √
42 Tabel dan gambar mudah dipahami, dan informative √
Diskusi/Pembahasan
43 Kesimpulan dinyatakan dengan jelas √
44 Kesimpulan dapat dibuktikan dengan Evidance Based √
45 Masalah metodologi penelitian diidentifikasi dan √
didiskusikan
46 Hasil penelitian dihubungkan dengan konsep teori √
47 Implikasi hasil didiskusikan √
48 Hasilnya digeneralisasi hanya untuk populasi yang √
menjadi dasar studi ini
49 Rekomendasi penelitian dibuat untuk penelitian √
selanjutnya
Gaya dan Bahasa
50 laporan dituliskan jelas √
51 laporan diorganisasi secara logis √
52 Laporan menampilkan sikap ilmiah, tidak bias, dan √
tidak memihak
Jumlah Skor = 254

Keterangan: Interpretasi

1. Tidak seusai Superior Paper = 205-306


2. Kurang sesuai Average Paper = 103-204
3. Hampir sesuai Below Average = 0-102
4. Cukup sesuai
5. Sesuai
6. Sangat sesuai

Judul : Gambaran Gejala Klinis Dan Hasil Pemeriksaan Ct Scan Kepala Pada Pasien Cedera
Kepala Dengan Gcs 13-15 Di Ruang Rawat Inap Penyakit Saraf Bougenvil Rsud Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung

Critical Apraisal Duffy

Kate Item 1 2 3 4 5 6
gori
Judul
1 Judul mudah dipahami √
2 Judul sangat jelas √
3 Judul sangat jelas dan berhubungan dengan isi √
penelitian
Abstrak
4 Abstrak mengungkapkan masalah, dan sesuai, √
hipotesis jelas dan singkat
5 Metodologi dapat diidentifikasi dan dijelaskan secara √
singkat
6 Hasil dapat diringkas/dirangkum √
7 Hasil penelitian atau kesimpulan berhubungan √
Masalah
8 Masalah umum penelitian dipaparkan pada √
pendahuluan
9 Pertanyaan yang harus dijawab dinyatakan dengan √
tepat
10 Pernyataan penelitian jelas √
11 Hipotesis yang akan diuji dinyatakan secara tepat √
12 Batasan penelitian dapat diidentifikasi √
13 Asumsi penelitian dapat diidentifikasi √
14 Istilah terkait adalah / dapat didefinisikan secara √
operasional
15 Signifikansi masalah tersebut didiskusi √
16 Penelitian dijustifikasi √
Literature Review
17 Literatur yang dikutip berkaitan dengan topik √
penelitian
18 Literatur yang dikutip memberikan alasan untuk √
penelitian
19 Studi diperiksa secara kritis √
20 Hubungan masalah dengan penelitian sebelumnya √
dibuat jelas
21 Kerangka kerja konseptual / rasional teoretis dengan √
jelas dinyatakan
22 Review diakhiri dengan ringkasan singkat dari √
literatur yang relevan dan implikasinya terhadap
masalah penelitian yang diteliti
Metodologi A: Subjek
23 Populasi subjek (kerangka pengambilan sampling) √
digambarkan
24 Metode sampling digambarkan √
25 Metode sampling dijustifikasi (khususnya non √
probability sampling)
26 Ukuran sampel cukup untuk menurunkan Tipe √
kesalahan II
27 Kemungkinan sumber kesalahan pengambilan sampel √
dapat diidentifikasi
28 Standar perlindungan untuk subjek didiskusikan √
Metodologi B: Instrumen
29 Reliabilitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
30 Reliabilitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
31 Validitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
32 Validitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
33 Metode pengumpulan data cukup menggambarkan √
34 Metode pengumpulan data cukup untuk √
memungkinkan penilaian kelayakan mereka untuk
penelitian ini
Metodologi B: Design
35 Desain sesuai dengan pertanyaan penelitian/hipotesis √
36 Kontrol yang tepat dimasukkan bila perlu √
37 Variabel pengganggu/ confounding dapat √
diidentifikasi
38 Deskripsi desain cukup eksplisit direplikasi √
Analisis Data
39 Informasi cukup disajikan untuk menjawab √
pertanyaan penelitian
40 Uji statistik dapat ddidentifikasi dan nilai yang √
diperoleh dilaporkan
41 Statistik sesuai dengan hipotesis/pertanyaan penelitian √
42 Tabel dan gambar mudah dipahami, dan informative √
Diskusi/Pembahasan
43 Kesimpulan dinyatakan dengan jelas √
44 Kesimpulan dapat dibuktikan dengan Evidance Based √
45 Masalah metodologi penelitian diidentifikasi dan √
didiskusikan
46 Hasil penelitian dihubungkan dengan konsep teori √
47 Implikasi hasil didiskusikan √
48 Hasilnya digeneralisasi hanya untuk populasi yang √
menjadi dasar studi ini
49 Rekomendasi penelitian dibuat untuk penelitian √
selanjutnya
Gaya dan Bahasa
50 laporan dituliskan jelas √
51 laporan diorganisasi secara logis √
52 Laporan menampilkan sikap ilmiah, tidak bias, dan √
tidak memihak
Jumlah Skor = 256

Keterangan: Interpretasi

1. Tidak seusai Superior Paper = 205-306


2. Kurang sesuai Average Paper = 103-204
3. Hampir sesuai Below Average = 0-102
4. Cukup sesuai
5. Sesuai
6. Sangat sesuai

Critical Apraisal Duffy

Judul : Neuroimaging of Acute Intracerebral Hemorrhage


Critical Apraisal Duffy

Kate Item 1 2 3 4 5 6
gori
Judul
1 Judul mudah dipahami √
2 Judul sangat jelas √
3 Judul sangat jelas dan berhubungan dengan isi √
penelitian
Abstrak
4 Abstrak mengungkapkan masalah, dan sesuai, √
hipotesis jelas dan singkat
5 Metodologi dapat diidentifikasi dan dijelaskan secara √
singkat
6 Hasil dapat diringkas/dirangkum √
7 Hasil penelitian atau kesimpulan berhubungan √
Masalah
8 Masalah umum penelitian dipaparkan pada √
pendahuluan
9 Pertanyaan yang harus dijawab dinyatakan dengan √
tepat
10 Pernyataan penelitian jelas √
11 Hipotesis yang akan diuji dinyatakan secara tepat √
12 Batasan penelitian dapat diidentifikasi √
13 Asumsi penelitian dapat diidentifikasi √
14 Istilah terkait adalah / dapat didefinisikan secara √
operasional
15 Signifikansi masalah tersebut didiskusi √
16 Penelitian dijustifikasi √
Literature Review
17 Literatur yang dikutip berkaitan dengan topik √
penelitian
18 Literatur yang dikutip memberikan alasan untuk √
penelitian
19 Studi diperiksa secara kritis √
20 Hubungan masalah dengan penelitian sebelumnya √
dibuat jelas
21 Kerangka kerja konseptual / rasional teoretis dengan √
jelas dinyatakan
22 Review diakhiri dengan ringkasan singkat dari √
literatur yang relevan dan implikasinya terhadap
masalah penelitian yang diteliti
Metodologi A: Subjek
23 Populasi subjek (kerangka pengambilan sampling) √
digambarkan
24 Metode sampling digambarkan √
25 Metode sampling dijustifikasi (khususnya non √
probability sampling)
26 Ukuran sampel cukup untuk menurunkan Tipe √
kesalahan II
27 Kemungkinan sumber kesalahan pengambilan sampel √
dapat diidentifikasi
28 Standar perlindungan untuk subjek didiskusikan √
Metodologi B: Instrumen
29 Reliabilitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
30 Reliabilitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
31 Validitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
32 Validitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
33 Metode pengumpulan data cukup menggambarkan √
34 Metode pengumpulan data cukup untuk √
memungkinkan penilaian kelayakan mereka untuk
penelitian ini
Metodologi B: Design
35 Desain sesuai dengan pertanyaan penelitian/hipotesis √
36 Kontrol yang tepat dimasukkan bila perlu √
37 Variabel pengganggu/ confounding dapat √
diidentifikasi
38 Deskripsi desain cukup eksplisit direplikasi √
Analisis Data
39 Informasi cukup disajikan untuk menjawab √
pertanyaan penelitian
40 Uji statistik dapat ddidentifikasi dan nilai yang √
diperoleh dilaporkan
41 Statistik sesuai dengan hipotesis/pertanyaan penelitian √
42 Tabel dan gambar mudah dipahami, dan informative √
Diskusi/Pembahasan
43 Kesimpulan dinyatakan dengan jelas √
44 Kesimpulan dapat dibuktikan dengan Evidance Based √
45 Masalah metodologi penelitian diidentifikasi dan √
didiskusikan
46 Hasil penelitian dihubungkan dengan konsep teori √
47 Implikasi hasil didiskusikan √
48 Hasilnya digeneralisasi hanya untuk populasi yang √
menjadi dasar studi ini
49 Rekomendasi penelitian dibuat untuk penelitian √
selanjutnya
Gaya dan Bahasa
50 laporan dituliskan jelas √
51 laporan diorganisasi secara logis √
52 Laporan menampilkan sikap ilmiah, tidak bias, dan √
tidak memihak
Jumlah Skor = 259
Keterangan: Interpretasi

1. Tidak seusai Superior Paper = 205-306


2. Kurang sesuai Average Paper = 103-204
3. Hampir sesuai Below Average = 0-102
4. Cukup sesuai
5. Sesuai
6. Sangat sesuai

Judul : Gambaran Umum CT-Scan Kepala pada Pasien Stroke yang Diobati di RS
Muhammadiyah Palembang

Critical Apraisal Duffy

Kate Item 1 2 3 4 5 6
gori
Judul
1 Judul mudah dipahami ✓
2 Judul sangat jelas ✓
3 Judul sangat jelas dan berhubungan dengan isi ✓
penelitian
Abstrak
4 Abstrak mengungkapkan masalah, dan sesuai, ✓
hipotesis jelas dan singkat
5 Metodologi dapat diidentifikasi dan dijelaskan secara ✓
singkat
6 Hasil dapat diringkas/dirangkum ✓
7 Hasil penelitian atau kesimpulan berhubungan ✓
Masalah
8 Masalah umum penelitian dipaparkan pada ✓
pendahuluan
9 Pertanyaan yang harus dijawab dinyatakan dengan ✓
tepat
10 Pernyataan penelitian jelas ✓
11 Hipotesis yang akan diuji dinyatakan secara tepat ✓
12 Batasan penelitian dapat diidentifikasi ✓
13 Asumsi penelitian dapat diidentifikasi ✓
14 Istilah terkait adalah / dapat didefinisikan secara ✓
operasional
15 Signifikansi masalah tersebut didiskusi ✓
16 Penelitian dijustifikasi ✓
Literature Review
17 Literatur yang dikutip berkaitan dengan topik ✓
penelitian
18 Literatur yang dikutip memberikan alasan untuk ✓
penelitian
19 Studi diperiksa secara kritis ✓
20 Hubungan masalah dengan penelitian sebelumnya ✓
dibuat jelas
21 Kerangka kerja konseptual / rasional teoretis dengan ✓
jelas dinyatakan
22 Review diakhiri dengan ringkasan singkat dari ✓
literatur yang relevan dan implikasinya terhadap
masalah penelitian yang diteliti
Metodologi A: Subjek
23 Populasi subjek (kerangka pengambilan sampling) ✓
digambarkan
24 Metode sampling digambarkan ✓
25 Metode sampling dijustifikasi (khususnya non ✓
probability sampling)
26 Ukuran sampel cukup untuk menurunkan Tipe ✓
kesalahan II
27 Kemungkinan sumber kesalahan pengambilan sampel ✓
dapat diidentifikasi
28 Standar perlindungan untuk subjek didiskusikan ✓
Metodologi B: Instrumen
29 Reliabilitas data dari penelitian sebelumnya atau ✓
sekarang adalah relevan
30 Reliabilitas data berkaitan dengan penelitian sekarang ✓
yang dilaporkan
31 Validitas data dari penelitian sebelumnya atau ✓
sekarang adalah relevan
32 Validitas data berkaitan dengan penelitian sekarang ✓
yang dilaporkan
33 Metode pengumpulan data cukup menggambarkan ✓
34 Metode pengumpulan data cukup untuk ✓
memungkinkan penilaian kelayakan mereka untuk
penelitian ini
Metodologi B: Design
35 Desain sesuai dengan pertanyaan penelitian/hipotesis ✓
36 Kontrol yang tepat dimasukkan bila perlu ✓
37 Variabel pengganggu/ confounding dapat ✓
diidentifikasi
38 Deskripsi desain cukup eksplisit direplikasi ✓
Analisis Data
39 Informasi cukup disajikan untuk menjawab pertanyaan ✓
penelitian
40 Uji statistik dapat ddidentifikasi dan nilai yang ✓
diperoleh dilaporkan
41 Statistik sesuai dengan hipotesis/pertanyaan penelitian ✓
42 Tabel dan gambar mudah dipahami, dan informative ✓
Diskusi/Pembahasan
43 Kesimpulan dinyatakan dengan jelas ✓
44 Kesimpulan dapat dibuktikan dengan Evidance Based ✓
45 Masalah metodologi penelitian diidentifikasi dan ✓
didiskusikan
46 Hasil penelitian dihubungkan dengan konsep teori ✓
47 Implikasi hasil didiskusikan ✓
48 Hasilnya digeneralisasi hanya untuk populasi yang ✓
menjadi dasar studi ini
49 Rekomendasi penelitian dibuat untuk penelitian ✓
selanjutnya
Gaya dan Bahasa
50 laporan dituliskan jelas ✓
51 laporan diorganisasi secara logis ✓
52 Laporan menampilkan sikap ilmiah, tidak bias, dan ✓
tidak memihak
Jumlah Skor = 300

Keterangan: Interpretasi

1. Tidak seusai Superior Paper = 205-306


2. Kurang sesuai Average Paper = 103-204
3. Hampir sesuai Below Average = 0-102
4. Cukup sesuai
5. Sesuai
6. Sangat sesuai

Judul : Perbandingan Siriraj Skor (Ss) Dan Algoritma Gajah Mada (Agm) Kasus Stroke Di Igd
Rsud Dr. Soedono Madiun

Critical Apraisal Duffy

Kate Item 1 2 3 4 5 6
gori
Judul
1 Judul mudah dipahami √
2 Judul sangat jelas √
3 Judul sangat jelas dan berhubungan dengan isi √
penelitian
Abstrak √
4 Abstrak mengungkapkan masalah, dan sesuai, √
hipotesis jelas dan singkat
5 Metodologi dapat diidentifikasi dan dijelaskan secara √
singkat
6 Hasil dapat diringkas/dirangkum √
7 Hasil penelitian atau kesimpulan berhubungan √
Masalah
8 Masalah umum penelitian dipaparkan pada √
pendahuluan
9 Pertanyaan yang harus dijawab dinyatakan dengan √
tepat
10 Pernyataan penelitian jelas √
11 Hipotesis yang akan diuji dinyatakan secara tepat √
12 Batasan penelitian dapat diidentifikasi √
13 Asumsi penelitian dapat diidentifikasi √
14 Istilah terkait adalah / dapat didefinisikan secara √
operasional
15 Signifikansi masalah tersebut didiskusi √
16 Penelitian dijustifikasi √
Literature Review
17 Literatur yang dikutip berkaitan dengan topik √
penelitian
18 Literatur yang dikutip memberikan alasan untuk √
penelitian
19 Studi diperiksa secara kritis √
20 Hubungan masalah dengan penelitian sebelumnya √
dibuat jelas
21 Kerangka kerja konseptual / rasional teoretis dengan √
jelas dinyatakan
22 Review diakhiri dengan ringkasan singkat dari √
literatur yang relevan dan implikasinya terhadap
masalah penelitian yang diteliti
Metodologi A: Subjek
23 Populasi subjek (kerangka pengambilan sampling) √
digambarkan
24 Metode sampling digambarkan √
25 Metode sampling dijustifikasi (khususnya non √
probability sampling)
26 Ukuran sampel cukup untuk menurunkan Tipe √
kesalahan II
27 Kemungkinan sumber kesalahan pengambilan sampel √
dapat diidentifikasi
28 Standar perlindungan untuk subjek didiskusikan √
Metodologi B: Instrumen
29 Reliabilitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
30 Reliabilitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
31 Validitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
32 Validitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
33 Metode pengumpulan data cukup menggambarkan √
34 Metode pengumpulan data cukup untuk √
memungkinkan penilaian kelayakan mereka untuk
penelitian ini
Metodologi B: Design
35 Desain sesuai dengan pertanyaan penelitian/hipotesis √
36 Kontrol yang tepat dimasukkan bila perlu √
37 Variabel pengganggu/ confounding dapat
diidentifikasi √
38 Deskripsi desain cukup eksplisit direplikasi √
Analisis Data
39 Informasi cukup disajikan untuk menjawab √
pertanyaan penelitian
40 Uji statistik dapat ddidentifikasi dan nilai yang √
diperoleh dilaporkan
41 Statistik sesuai dengan hipotesis/pertanyaan penelitian √
42 Tabel dan gambar mudah dipahami, dan informative √
Diskusi/Pembahasan
43 Kesimpulan dinyatakan dengan jelas √
44 Kesimpulan dapat dibuktikan dengan Evidance Based √
45 Masalah metodologi penelitian diidentifikasi dan √
didiskusikan
46 Hasil penelitian dihubungkan dengan konsep teori √
47 Implikasi hasil didiskusikan √
48 Hasilnya digeneralisasi hanya untuk populasi yang √
menjadi dasar studi ini
49 Rekomendasi penelitian dibuat untuk penelitian √
selanjutnya
Gaya dan Bahasa
50 laporan dituliskan jelas √
51 laporan diorganisasi secara logis √
52 Laporan menampilkan sikap ilmiah, tidak bias, dan √
tidak memihak
Jumlah Skor = 258

Keterangan: Interpretasi

1. Tidak seusai Superior Paper = 205-306


2. Kurang sesuai Average Paper = 103-204
3. Hampir sesuai Below Average = 0-102
4. Cukup sesuai
5. Sesuai

Sangat sesuai
Judul : The Role Of Advanced Neuroimagingtechniques In Ischemic Stroke Prevention Critical
Apraisal Duffy

Critical Apraisal Duffy

Kate Item 1 2 3 4 5 6
gori
Judul
1 Judul mudah dipahami √
2 Judul sangat jelas √
3 Judul sangat jelas dan berhubungan dengan isi ✓
penelitian
Abstrak
4 Abstrak mengungkapkan masalah, dan sesuai, √
hipotesis jelas dan singkat
5 Metodologi dapat diidentifikasi dan dijelaskan secara √
singkat
6 Hasil dapat diringkas/dirangkum ✓
7 Hasil penelitian atau kesimpulan berhubungan ✓
Masalah
8 Masalah umum penelitian dipaparkan pada √
pendahuluan
9 Pertanyaan yang harus dijawab dinyatakan dengan √
tepat
10 Pernyataan penelitian jelas √
11 Hipotesis yang akan diuji dinyatakan secara tepat ✓
12 Batasan penelitian dapat diidentifikasi √
13 Asumsi penelitian dapat diidentifikasi √
14 Istilah terkait adalah / dapat didefinisikan secara √
operasional
15 Signifikansi masalah tersebut didiskusi √
16 Penelitian dijustifikasi √
Literature Review
17 Literatur yang dikutip berkaitan dengan topik √
penelitian
18 Literatur yang dikutip memberikan alasan untuk √
penelitian
19 Studi diperiksa secara kritis ✓
20 Hubungan masalah dengan penelitian sebelumnya √
dibuat jelas
21 Kerangka kerja konseptual / rasional teoretis dengan √
jelas dinyatakan
22 Review diakhiri dengan ringkasan singkat dari √
literatur yang relevan dan implikasinya terhadap
masalah penelitian yang diteliti
Metodologi A: Subjek
23 Populasi subjek (kerangka pengambilan sampling) √
digambarkan
24 Metode sampling digambarkan ✓
25 Metode sampling dijustifikasi (khususnya non √
probability sampling)
26 Ukuran sampel cukup untuk menurunkan Tipe √
kesalahan II
27 Kemungkinan sumber kesalahan pengambilan sampel √
dapat diidentifikasi
28 Standar perlindungan untuk subjek didiskusikan √
Metodologi B: Instrumen
29 Reliabilitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
30 Reliabilitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
31 Validitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
32 Validitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
33 Metode pengumpulan data cukup menggambarkan √
34 Metode pengumpulan data cukup untuk √
memungkinkan penilaian kelayakan mereka untuk
penelitian ini
Metodologi B: Design
35 Desain sesuai dengan pertanyaan penelitian/hipotesis √
36 Kontrol yang tepat dimasukkan bila perlu √
37 Variabel pengganggu/ confounding dapat √
diidentifikasi
38 Deskripsi desain cukup eksplisit direplikasi √
Analisis Data
39 Informasi cukup disajikan untuk menjawab √
pertanyaan penelitian
40 Uji statistik dapat ddidentifikasi dan nilai yang √
diperoleh dilaporkan
41 Statistik sesuai dengan hipotesis/pertanyaan penelitian √
42 Tabel dan gambar mudah dipahami, dan informative √
Diskusi/Pembahasan
43 Kesimpulan dinyatakan dengan jelas √
44 Kesimpulan dapat dibuktikan dengan Evidance Based √
45 Masalah metodologi penelitian diidentifikasi dan √
didiskusikan
46 Hasil penelitian dihubungkan dengan konsep teori √
47 Implikasi hasil didiskusikan √
48 Hasilnya digeneralisasi hanya untuk populasi yang √
menjadi dasar studi ini
49 Rekomendasi penelitian dibuat untuk penelitian ✓
selanjutnya
Gaya dan Bahasa
50 laporan dituliskan jelas √
51 laporan diorganisasi secara logis √
52 Laporan menampilkan sikap ilmiah, tidak bias, dan √
tidak memihak
Jumlah Skor = 257

Keterangan: Interpretasi

1. Tidak seusai Superior Paper = 205-306


2. Kurang sesuai Average Paper = 103-204
3. Hampir sesuai Below Average = 0-102
4. Cukup sesuai
5. Sesuai
6. Sangat sesuai

Judul : Incidence rate and age of onset of first stroke from CT scan examinations in Cape Coast
metropolis

Critical Apraisal Duffy

Kategor Item skor


i 1 2 3 4 5 6
Judul
1 Judul mudah dipahami 

2 Judul sangat jelas 

3 Judul sangat jelas dan berhubungan dengan isi penelitian 

Abstrak
4 Abstrak mengungkapkan masalah, dan sesuai, hipotesis jelas 
dan singkat
5 Metodologi dapat diidentifikasi dan dijelaskan secara 
singkat
6 Hasil dapat diringkas/dirangkum 

7 Hasil penelitian atau kesimpulan berhubungan 

Masalah
8 Masalah umum penelitian dipaparkan pada pendahuluan 

9 Pertanyaan yang harus dijawab dinyatakan dengan tepat 

10 Pernyataan penelitian jelas 

11 Hipotesis yang akan diuji dinyatakan secara tepat 


12 Batasan penelitian dapat diidentifikasi 

13 Asumsi penelitian dapat diidentifikasi 

14 Istilah terkait adalah / dapat didefinisikan secara operasional 

15 Signifikansi masalah tersebut didiskusi 

16 Penelitian dijustifikasi 
Literature Review
17 Literatur yang dikutip berkaitan dengan topik penelitian 

18 Literatur yang dikutip memberikan alasan untuk penelitian 

19 Studi diperiksa secara kritis 

20 Hubungan masalah dengan penelitian sebelumnya dibuat 


jelas
21 Kerangka kerja konseptual / rasional teoretis dengan jelas 
dinyatakan
Review diakhiri dengan ringkasan singkat dari literatur 

22 yang relevan dan implikasinya terhadap masalah penelitian


yang diteliti

Metodologi A: Subjek
23 Populasi subjek (kerangka pengambilan sampling) 
digambarkan
24 Metode sampling digambarkan 

25 Metode sampling dijustifikasi (khususnya non probability 


sampling)
26 Ukuran sampel cukup untuk menurunkan Tipe kesalahan II 

27 Kemungkinan sumber kesalahan pengambilan sampel dapat 


diidentifikasi
28 Standar perlindungan untuk subjek didiskusikan 

Metodologi B: Instrumen
29 Reliabilitas data dari penelitian sebelumnya atau sekarang 
adalah relevan
30 Reliabilitas data berkaitan dengan penelitian sekarang yang 
dilaporkan
31 Validitas data dari penelitian sebelumnya atau sekarang 
adalah relevan
32 Validitas data berkaitan dengan penelitian sekarang yang 
dilaporkan
33 Metode pengumpulan data cukup menggambarkan 

Metode pengumpulan data cukup untuk memungkinkan 

34 penilaian kelayakan mereka untuk penelitian ini

Metodologi B: Design

35 Desain sesuai dengan pertanyaan penelitian/hipotesis 


36 Kontrol yang tepat dimasukkan bila perlu 
37 Variabel pengganggu/ confounding dapat diidentifikasi 

38 Deskripsi desain cukup eksplisit direplikasi 

Analisis Data

39 Informasi cukup disajikan untuk menjawab pertanyaan 


penelitian
40 Uji statistik dapat ddidentifikasi dan nilai yang diperoleh 

dilaporkan
41 Statistik sesuai dengan hipotesis/pertanyaan penelitian 

42 Tabel dan gambar mudah dipahami, dan informatif 


Diskusi/Pembahasan
43 Kesimpulan dinyatakan dengan jelas 

44 Kesimpulan dapat dibuktikan dengan Evidance Based 

45 Masalah metodologi penelitian diidentifikasi 


dan didiskusikan
46 Hasil penelitian dihubungkan dengan konsep teori 

47 Implikasi hasil didiskusikan 

48 Hasilnya digeneralisasi hanya untuk populasi yang menjadi 


dasar studi ini
49 Rekomendasi penelitian dibuat untuk penelitian selanjutnya 
Gaya dan Bahasa
50 laporan dituliskan jelas 

51 laporan diorganisasi secara logis 

52 Laporan menampilkan sikap ilmiah, tidak bias, dan tidak 


memihak
Jumlah Skor = 227 27 80 90 30

Keterangan Interpretasi = 205-


306
1. Tidak seusai Superior Paper

2. Kurang sesuai = 103-


Average Paper
204
3. Hampir sesuai
Below Average
4. Cukup sesuai = 0-102
5. Sesuai
6. Sangat sesuai

Judul: ISCHEMIC STROKE: SYMPTOMS, RISK FACTORS, AND PREVENTION

Critical Apraisal Duffy

Kate Item 1 2 3 4 5 6
gori
Judul
1 Judul mudah dipahami √
2 Judul sangat jelas √
3 Judul sangat jelas dan berhubungan dengan isi √
penelitian
Abstrak
4 Abstrak mengungkapkan masalah, dan sesuai, √
hipotesis jelas dan singkat
5 Metodologi dapat diidentifikasi dan dijelaskan secara √
singkat
6 Hasil dapat diringkas/dirangkum √
7 Hasil penelitian atau kesimpulan berhubungan √
Masalah
8 Masalah umum penelitian dipaparkan pada √
pendahuluan
9 Pertanyaan yang harus dijawab dinyatakan dengan √
tepat
10 Pernyataan penelitian jelas √
11 Hipotesis yang akan diuji dinyatakan secara tepat √
12 Batasan penelitian dapat diidentifikasi √
13 Asumsi penelitian dapat diidentifikasi √
14 Istilah terkait adalah / dapat didefinisikan secara √
operasional
15 Signifikansi masalah tersebut didiskusi √
16 Penelitian dijustifikasi √
Literature Review
17 Literatur yang dikutip berkaitan dengan topik √
penelitian
18 Literatur yang dikutip memberikan alasan untuk √
penelitian
19 Studi diperiksa secara kritis √
20 Hubungan masalah dengan penelitian sebelumnya √
dibuat jelas
21 Kerangka kerja konseptual / rasional teoretis dengan √
jelas dinyatakan
22 Review diakhiri dengan ringkasan singkat dari √
literatur yang relevan dan implikasinya terhadap
masalah penelitian yang diteliti
Metodologi A: Subjek
23 Populasi subjek (kerangka pengambilan sampling) √
digambarkan
24 Metode sampling digambarkan √
25 Metode sampling dijustifikasi (khususnya non √
probability sampling)
26 Ukuran sampel cukup untuk menurunkan Tipe √
kesalahan II
27 Kemungkinan sumber kesalahan pengambilan sampel √
dapat diidentifikasi
28 Standar perlindungan untuk subjek didiskusikan √
Metodologi B: Instrumen
29 Reliabilitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
30 Reliabilitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
31 Validitas data dari penelitian sebelumnya atau √
sekarang adalah relevan
32 Validitas data berkaitan dengan penelitian sekarang √
yang dilaporkan
33 Metode pengumpulan data cukup menggambarkan √
34 Metode pengumpulan data cukup untuk √
memungkinkan penilaian kelayakan mereka untuk
penelitian ini
Metodologi B: Design
35 Desain sesuai dengan pertanyaan penelitian/hipotesis √
36 Kontrol yang tepat dimasukkan bila perlu √
37 Variabel pengganggu/ confounding dapat √
diidentifikasi
38 Deskripsi desain cukup eksplisit direplikasi √
Analisis Data
39 Informasi cukup disajikan untuk menjawab pertanyaan √
penelitian
40 Uji statistik dapat ddidentifikasi dan nilai yang √
diperoleh dilaporkan
41 Statistik sesuai dengan hipotesis/pertanyaan penelitian √
42 Tabel dan gambar mudah dipahami, dan informative √
Diskusi/Pembahasan
43 Kesimpulan dinyatakan dengan jelas √
44 Kesimpulan dapat dibuktikan dengan Evidance Based √
45 Masalah metodologi penelitian diidentifikasi dan √
didiskusikan
46 Hasil penelitian dihubungkan dengan konsep teori √
47 Implikasi hasil didiskusikan √
48 Hasilnya digeneralisasi hanya untuk populasi yang √
menjadi dasar studi ini
49 Rekomendasi penelitian dibuat untuk penelitian √
selanjutnya
Gaya dan Bahasa
50 laporan dituliskan jelas √
51 laporan diorganisasi secara logis √
52 Laporan menampilkan sikap ilmiah, tidak bias, dan √
tidak memihak
Jumlah Skor = 234

Keterangan: Interpretasi

1. Tidak seusai Superior Paper = 205-306


2. Kurang sesuai Average Paper = 103-204
3. Hampir sesuai Below Average = 0-102
4. Cukup sesuai
5. Sesuai
6. Sangat sesuai

Anda mungkin juga menyukai