Anda di halaman 1dari 11

LKPI

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM


(KELISTRIKAN)

DWI NUR RAHMADI


836147052

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
Arus dan Tegangan Listrik

A. Tujuan
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

B. Alat dan Bahan


1. Baterai 1,5 volt 3 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A  3buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.
C. Cara Kerja
1. Percobaan arus listrik:
a) Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar
rangkaiannya.
b) Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub
(-).
c) Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola
lampu (memilih saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu
menyala menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju
kutub (-). Tetapi jika belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
d) Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia
AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang
mengalir.
e) Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.

 
Tentukan jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara mengisi
hasil pengamatan anda pada table berikut ini.
2. Percobaan 2 tegangan listrik
a. Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala? Mengapa


demikian?
b. Kemudian membuat ragkaian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala
lebih terang, menyala sangat terang) mengapa demikian?
c. Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala
lebih terang, menyala sangat terang) mengapa demikian?
d. Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3 buah
baterai yang dirangkai secara seri.
e. Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda.

D. Hasil pengamatan arus listrik



E. Pembahasan
1. Analisis Percobaan Arus Listrik
a. Menyusun rangkaian listrik dangan 3 baterai secara seri:
b. Menghubungkan kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam dengan
kutub (-).
c. Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu. Ternyata
lampu menyala. Hal ini menandakan adanya aliran listrik dari kutub positif
menuju kutub negative.
d. Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir.

2. Hasil Pengamatan: Tegangan Listrik


a) Rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini:
Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada
tegangan listrik

b) Membuat rangkaian listrik


Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar.
c) Membuat rangkaian listrik:

Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik
yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan jumlah baterainya juga lebih
banyak.

d) Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:


Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai
bamyak, sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.

F. Kesimpulan
1. Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. 

Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah
dalam satuan mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang
sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam
kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik
adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada
voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm. 

Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.
Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus
sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama
lain dalam ruang hampa udara.

2. Tegangan Listrik 
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukurenergi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik. 

Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat


dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi
tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat
bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus
listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi
menuju tegangan rendah.

Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik

Referensi: 
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai