Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

DISUSUN OLEH
NURHANA
NIM 858457461

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 8 : LISTRIK DAN MAGNET

A. Judul Percobaan
Percobaan Arus dan Tegangan Listrik

B. Landasan Teori
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik
dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan
sehari - hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere seperti di dalam
jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada
petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik
adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan
resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere
didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar
2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang
dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara
dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur
energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam
sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan
listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi
tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat
bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik
konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan
rendah.

C. Kegiatan Praktikum
a. Tujuan
 Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
 Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

b. Alat dan Bahan


 Baterai 1,5 volt 3 buah.
 Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
 Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007 A 3 buah.
 AVO meter 1 buah.
 Dudukan baterai 3 buah.

c. Tahapan Kegiatan
1. Percobaan 1 : Arus Listrik
 Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya.
 Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
 Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(memilih saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika
belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
 Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO
meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.

2. Percobaan 2 : Tegangan Listrik


 Rangkaian listrik seperti ganbar dibawah ini:

Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada
tegangan listrik.
 Membuat rangkaian listrik

Saklar (s) ditutup ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar.
 Membuat rangkaian listrik

Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik
yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan karena jumlah baterai lebih
banyak.
 Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai
banyak, sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.
d. Hasil Pengamatan
1. Percobaan Katrol
Lampu Konduktor
No Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi  
2 Kawat tembaga  
3 Sendok perak  
4 Kayu  
5 Karet penghapus  
6 Grafit (mata pensil)  
7 Kertas  
8 Tas plastik  
9 Air keran  
10 Air garam  
e. Pembahasan
 Kawat besi, setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai
saklar dan lampu tetap menyala.
 Kawat tembaga Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kawat tembaga sebagai
saklar dan lampu tetap menyala.
 Sendok perak Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan sendok perak sebagai saklar
dan lampu tetap menyala.
 Kayu setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
 Karet penghapus, setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai
saklar dan lampu tidak menyala.
 Grafit (mata pensil)Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai
saklar dan lampu tidak menyala.
 Kertas, setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
 Tas plastik, setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
 Air kran, setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran
dan lampu tidak menyala.
 Air garam, setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air
garam dan lampu tetap menyala.

f. Kesimpulan
Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus antara
arus listrik dengan hambatan listrik.

g. Jawaban Pertanyaan
1. Dari hasil pengamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tengan listrik
Jawab:
Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Tegangan listrik adalah kekuatan yang ada pada listrik yang dipengaruhi oleh kuat
lemahnya arus listrik yang ada.
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
Jawab:
Pada percobaan satu, baterai disusun secara seri agar nyala lampu menyala terang.
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
Jawab:
Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik:
I = VI = arus listrik (ampere)
R = V = tegangan listrik (volt)
R = VR = hambatan listrik (ohm)
I = V = I.R
4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang
disusun secara seri atau parallel? Mengapa demikian?
Jawab:
Yang lebih tahan lama adalah dengan menggunkan tiga buah baterai yang disusun secara
pararel karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit dari nyala lampu redup.
5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan, tentang
- Arus listrik
- Tegangan listrik
Jawab:
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik
antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini
mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran
listrik dalam sebuah konduktor listrik.

6. Foto-foto praktikum

Alat dan Bahan Kayu Karet

Penghapus Mata Pensil Kertas

Plastik Air Garam Air Keran


DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD.PDGK4107/ 3 SKS / Modul 1-9, Universitas
Terbuka
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-arus-dan-tegangan-listrik

Anda mungkin juga menyukai