PRAKTIKUM CIRI-CIRI
MAKHLUK HIDUP (GERAK
PADA TUMBUHAN)
OLEH :
AGUS MISBAHUL MUNIR
NIM. 835704078
UPBJJ 16 PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama(Gelar) : Syahrial,M.Pd
Nip/Id Lainnya : 19710626 200012 1001
Instansi Asal : SMA Negeri 1 Teluk Meranti
Nomor Hp : +62 831 6561 3662
Alamat Email : Syahrial8435@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme dan pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini
saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberika kepada saya apabila dikemudian
hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya
saya ini.
Judul percobaan pada laporan praktikum ini adalah ciri-ciri makhuk hidup (gerak pada
tumbuhan).
B. TUJUAN PERCOBAAN
D. LANDASAN TEORI
Gerak tubuh tumbuhan dibagi atas gerak taksis, nasti dan tropisme. Gerak
taksis adalah gerak pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuhan. Hal ini mudah kita
lihat pada tumbuhan bersel satu. Gerak nasti adalah gerak dari sebagian tubuh
tumbuhan, dimana arah geraknya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang.
Sedangkan gerak tropisme adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan, dimana arah
geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Tropisme positif, jika arah
geraknya menuju arah datangnya rangsang. Sebaliknya tropisme negatif, jika arah
geraknya menjauhi arah datangnya rangsang.
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Gerak yang terjadi pada
tumbuhan merupakan gerak tumbuh atau pengaruh rangsangan. Rangsangan yang
diterima tumbuhan dapat berupa: cahaya, gaya tarik bumi, zat kimia, air, suhu,
sentuhan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. SEISMONASTI
• Praktikan menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi
tanaman putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis dan penggaris.
• Pot putri malu praktikan siapkan beberapa hari sebelum melakukan percobaan
sehingga dalam keadaan segar. Caranya praktikan mencari tanaman putri malu
ukuran sedang selanjutnya diambil dengan beberapa tanah sekitarnya tidak
hanya dicabut, lalu dipindahkan ke pot yang telah praktikan siapkan.
• Setelah menyiapkan putri malu yang berada di dalam pot, selanjutnya
praktikan melakukan sentuhan halus hingga sentuhan kasar terhadap daundaun
putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
• Praktikan mencatat hasil pengamatan dan menuliskan hasilnya pada lembar
kerja seperti Tabel 1.2 hasil pengamatan seismonasti.
2. NIKTINASTI
• Praktikan menyediakan dua buah putri malu.
• Kemudian praktikan memberi tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot
kedua.
• Praktikan meletakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
• Pot B disimpan dengan kardus yang kedap cahaya, praktikan dengan hati-hati
agar tidak menyentuh daunnya dan dibiarkan kurang lebih setengah jam.
• Setelah ditutup setengah jam, praktikan membuka kardus penutup dengan
hatihati (tidak menyentuh tanaman putri malunya).
• Praktikan mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut pada
pot B dan membandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
• Praktikan mencatat hasil pengamatan dan menuliskan hasilnya pada lembar
kerja seperti Tabel 1.3 hasil pengamatan niktinasti.
Jenis Sentuhan
Reaksi Daun
No Pada Daun Keterangan
Putri Malu
Putri Malu
Daun sedikit menutup
1 Halus Daun cepat membuka kembali
dengan lambat
Daun menutup setengah Daun dapat membuka kembali
2 Sedang
dengan cepat ± 5 menit
Daun banyak menutup Daun dapat membuka kembali
3 Kasar
dengan sangat cepat ± 10 menit
Pengamatan Hari Ke
No Jenis Pot Keterangan
1 2 3 4 5
A Mem
1 belah
Atas Atas Atas Atas Batang tumbuh tegak
(Vertikal)
Mem Mem Mem Batang tumbuh membelok
B Mem belok belok belok mengikuti cahaya matahari
2 Atas
(Horizontal) belah ke ke ke (menjauhi titik pusat bumi)
atas atas atas
G. PEMABAHASAN
Pada laporan praktikum ini berisi tentang hasil percobaan yang telah praktikan
lakukan yaitu tentang seismonasti, niktinasti dan geotropisme negatif yang
masingmasing dituangkan pada tabel yang dicontohkan pada modul. Untuk percobaan
seismonasti dituangkan pada tabel 1.2, niktinasti dituangkan pada tabel 1.3 dan
geotropisme negatif dituangkan pada tabel 1.4.
Biji kacang merah dan kacang hijau praktikan letakkan di atas tanah pada dua
pot yang telah disediakan lalu disiram air secukupnya dan praktikan amati dalam 5
hari untuk melihat hasil dari percobaan geotropisme negatif. Pada hari kedua biji
kacang merah dan kacang hijau membelah, lalu pada hari ketiga sudah mulai tumbuh
dan praktikan meletakkan pot A secara vertikal dan pot B secara horizontal lalu pada
hari keempat praktikan melihat perubahan yang terjadi, pot A batangnya tumbuh
tegak dan pot B batang tumbuh membelok mengikuti cahaya matahari (menjauhi titik
pusat bumi). Kemudian praktikan mencatat dan menuangkan hasilnya pada tabel 1.4.
H. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum tentang percobaan ciri-ciri makhluk hidup (gerak pada
tumbuhan), praktikan dapat mengambil kesimpulan bahwa setiap makhluk hidup bisa
bergerak akibat rangsangan baik arahnya menuju arah datangnya rangsang atau
menjauhi arah datangnya rangsang.
Pada percobaan seismonasti yang telah praktikan lakukan bahwa rangsang sentuhan
yang praktikan berikan dengan penggaris pada daun tanaman putri malu baik halus,
sedang ataupun kasar daun putri malu akan menutup.
Kemudian pada percobaan niktinasti, pada pot tanaman putri malu yang diletakkan
pada tempat terbuka daunnya tetap terbuka dan pada pot tanaman putri malu yang
ditutup dengan kardus daunnya menjadi menutup.
Lalu pada percobaan geotropisme negatif dapat disimpulkan bahwa saat pot kacang
merah dan kacang hijau diletakkan secara vertikal maka batangnya tumbuh tegak dan
pot kacang merah dan kacang hijau yang diletakkan secara horizontal batangya
tumbuh membelok mengikuti cahaya matahari (menjauhi titik pusat bumi).
I. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti? Jawab : Daun
lamtoro dan daun turi.
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
anda lakukan? Jelaskan!
Jawab : Pada percobaan niktinasti tanaman putri malu yang ditutup dengan
kardus sedangkan pada percobaan seismonasti tanaman putri malu diberikan
rangsang sentuhan halus, sedang dan kasar. Dari percobaan niktinasti dan
seismonasti walaupun berbeda rangsang yang terjadi tetapi mengakibatkan daun
putri malu menutup.
3. Pada percobaan geotopisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fotoropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawab : Percobaan geotropisme mengakibatkan batang dari kacang merah dan
kacang hijau membelok (menjauhi pusat bumi) dan membuktikan adanya gerak
fototropisme karena rangsangan yang terjadi akibat adanya cahaya matahari yang
mengakibatkan antara geotropisme dan fototropisme memiliki persamaan yang
menuju arah datangnya rangsang yaitu cahaya matahari.
J. DAFTAR PUSTAKA
https://mtslegokjawa.wordpress.com/2020/07/27/gerak-pada-tumbuhan-ipa-kelas-8/
Rumanta, Maman dkk. Praktikum IPA di SD. Modul 1 Hal. 1.3, Tangerang Selatan,
Universitas Terbuka, 2021.
Pada percobaan ini praktikan mengalami beberapa kesulitan antara lain mengatur
waktu untuk melakukan percobaan sehingga dari waktu yang ada untuk melakukan
percobaan ini terlalu singkat.
SARAN dan MASUKKAN
1. SEISMONASTI
Gambar : Perlakuan terhadap daun putri malu halus, sedang dan kasar
2. NIKTINASTI
Gambar : Proses Niktinasti tumbuhan putri malu ditempat terbuka dan ditutup kardus
3. GEOTROPISME NEGATIF
Gambar : Proses Geotropisme negatif pada kacang merah dan kacang hijau yang diletakkan
secara vertikal dan horizontal
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
OLEH :
AGUS MISBAHUL MUNIR
NIM. 835704078
UPBJJ 16 PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama(Gelar) : Syahrial,M.Pd
Nip/Id Lainnya : 19710626 200012 1001
Instansi Asal : SMA Negeri 1 Teluk Meranti
Nomor Hp : +62 831 6561 3662
Alamat Email : Syahrial8435@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Nim 835704078
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme dan pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini
saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberika kepada saya apabila dikemudian
hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya
saya ini.
B. TUJUAN PERCOBAAN
D. LANDASAN TEORI
A. Pertumbuhan Primer
1. Daerah pembelahan
Daerah pembelahan terletak di bagian paling ujung. Di daerah ini sel-sel baru
terus-menerus dihasilkan melalui proses pembelahan sel. Daerah inilah yang
disebut daerah meristematis.
2. Daerah pemanjangan
Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah pembelahan. Di daerah ini sel-
sel hasil pembelahan akan tumbuh sehingga ukuran sel bertambah besar.
Akibatnya di daerah inilah yang mengalami pemanjangan.
3. Daerah diferensiasi
Daerah diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel yang telah
tumbuh mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sebagian sel mengalami
diferensiasi menjadi epidermis, korteks, xilem, dan floem. Sebagian lagi
membentuk parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
B. Pertumbuhan Sekunder
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Tabel 1.10 Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah
Minggu, 24-10-2021
1 0 mm 0 mm
Bakal akar mulai
terlihat
Senin, 25-10-2021
Selasa, 26-10-2021
3 10 mm 10 mm Akar semakin
panjang dan batang
mulai muncul
Rabu, 27-10-2021
15 mm 35 mm
4 35 mm 15 mm Akar dan batang
25 mm 25 mm mulai berkembang
semakin panjang
Kamis, 28-10-2021
Batang semakin
35 mm 95 mm
5 panjang dan
40 mm 100 mm
berkembang menuju
arah cahaya,
difoto jam 17.26
Kamis, 28-10-2021
Batang semakin
5 50 mm 120 mm
panjang dan
60 mm 130 mm
berkembang menuju
arah cahaya,
difoto jam 21.33
Jum’at, 29-10-2021
Batang semakin
50 mm 150 mm
6 panjang dan
60 mm 160 mm
berkembang menuju
arah cahaya,
difoto jam 06.53
G. PEMBAHASAN
Pada laporan praktikum ini berisi tentang hasil percobaan yang telah praktikan
lakukan yaitu tentang pertumbuhan, perkembangan dan perkembangbiakan makhluk
hidup. Praktikan melakukan percobaan tentang melakukan pengamatan pertumbuhan
dan perkecambahan kacang merah dan hasilnya dituangkan pada tabel yang
dicontohkan pada modul hal 1.39.
Awalnya praktikan menyiapkan biji kacang merah lalu merendam biji kacang
merah dalam wadah yang berisi air semalaman. Kemudian praktikan mengisi gelas kaca
dengan kapas sebagai ganti dari kertas saring setinggi dasar sampai atas gelas. Lalu
praktikan menyisipkan 6 buah biji kacang merah pada gelas kaca yang sudah diberi
kapas. Praktikan menambahkan air secukupnya sehingga kapas basah kira-kira 1/10
nya). Kemudian praktikan menyimpan di tempat yang terang tetapi tidak terkana sinar
matahari langsung. Jika air terlihat berkurang (kapas mengering) praktikan
menambahkan air secukupnya sehingga kapas tetap basah tetapi permukaan air tidak
merendam biji kacang
merah. Praktikan mengamati proses perkecambahan dan pentumbuhan biji-biji kacang
merah. Kemudian praktikan mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah,
mengamati juga akar, batang dan daun tumbuh. Lalu hasil pengamatan praktikan tulis
pada lembar kerja pada tabel 1.10.
Hari ini di hari keenam, praktikan sambil menulis laporan hari jum’at pagi,
tanggal 29 oktober 2021 jam 06.53 melihat perkembangan pada batang kacang merah
semakin panjang dan hasil pengukurannya akar 50 mm 60 mm dan batangnya
bertambah menjadi 150 mm 160 mm.
H. KESIMPULAN
I. PERTANYAAN-PERTANYAAN
J. DAFTAR PUSTAKA
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/pertumbuhan-dan-
perkembangan-makhluk-hidup-2012-
/konten5.html#:~:text=Ketika%20mengalami%20pertambahan%20ukuran%20%28tum
buh%29%20tersebut%2C%20makhluk%20hidup,merupakan%20dua%20proses%20ya
ng%20berjalan%20bersama-sama%20dan%20berdampingan.
Rumanta, Maman dkk. Praktikum IPA di SD. Modul 1 Hal. 1.16, Tangerang Selatan,
Universitas Terbuka, 2021.
Pada percobaan ini praktikan mengalami beberapa kesulitan antara lain sulit
menemukan alat praktikum botol jam atau selai dan kertas saring sehingga praktikan
ganti sebagai alternatifnya gelas kaca dan kapas untuk alat percobaan ini.
L. FOTO/VIDEO PERCOBAAN
Praktikan Praktikan
memasukkan memasukkan
kapas ke dalam kapas ke dalam
gelas kaca mulai gelas kaca
dari bagian dasar sampai penuh ke
gelas. bagian atas gelas.
Praktikan Hasil
melakukan pengamatan
pengamatan praktikan pada
hari kedua hari kedua
bakal akar lebih ukuran panjang
jelas dan akar 5 mm dan
sebagian sudah
batang 0 mm.
ada yang
Praktikan Hasil
melakukan pengamatan
pengamatan praktikan pada
pada hari ketiga hari ketiga
akar semakin ukuran panjang
panjang dan akar 10 mm
batang mulai dan batang 10
muncul. mm.
Praktikan Hasil
melakukan pengamatan
pengamatan hari keempat
pada hari ukuran panjang
keempat akar akar dan batang
dan batang 15 mm 35 mm,
mulai 35 mm 15 mm,
berkembang 25 mm 25 mm.
Praktikan Hasil
melakukan pengamatan
pengamatan di hari kelima
hari kelima dilakukan 3x
batang semakin ukur
panjang dan akar batang
menuju arah dari
cahaya. 25 mm 50 mm
Praktikan Hasil
melakukan pengamatan
pengamatan di hari enam
hari keenam dilakukan
batang semakin pengukuran
panjang dan akar batang
menuju arah berubah menjadi
cahaya. 60 mm 160 mm
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
EKOSISTEM DARAT ALAMI DAN BUATAN
OLEH :
AGUS MISBAHUL MUNIR
NIM. 835704078
UPBJJ 16 PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama(Gelar) : Syahrial,M.Pd
Nip/Id Lainnya : 19710626 200012 1001
Instansi Asal : SMA Negeri 1 Teluk Meranti
Nomor Hp : +62 831 6561 3662
Alamat Email : Syahrial8435@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme dan pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini
saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberika kepada saya apabila dikemudian
hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya saya
ini.
B. TUJUAN PERCOBAAN
D. LANDASAN TEORI
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat merupakan ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.
Ekosistem ini meliputi wilayah daratan yang sangat luas yang disebut bioma.
Ekosistem ini sangat dipengaruhi oleh iklim, letak geografis, hingga letak
astronomis.
Ekosistem memiliki dua komponen, yaitu biotik dan abiotik. Komponen biotik
merupakan makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut, sedangkan abiotik
adalah komponen yang tidak hidup seperti suhu, udara, cahaya, air, iklim, dan
sebagainya. Contoh ekosistem darat adalah bioma gurun, bioma padang rumput,
bioma hutan basah, bioma hutan gugur, bioma taiga, dan bioma tundra.
2. Ekosistem Perairan
Ekosistem perairan dibagi menjadi dua, yaitu perairan air tawar dan air laut.
Ekosistem air tawar memiliki ciri variasi suhu tidak mencolok, penetrasi cahaya
kurang, dan dipengaruhi iklim dan cuaca. Contohnya adalah danau, rawa, dan
sungai.
Sedangkan, ekosistem air laut dapat dibedakan dengan sinar matahari yang
tembus ke laut, seperti fotik yang masih mendapat sinar matahari dan afotik yang
tidak mendapat sinar matahari.
Kemudian, secara fisik terbagi menjadi empat, yaitu litoral yang berbatasan
dengan darat, neritik yang kedalamannya mencapai 200 meter, batial yang
kedalamannya antara 200 - 1500 meter, dan abisal yang kedalamannya lebih dari
1500 meter.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Pada laporan praktikum ini berisi tentang hasil percobaan yang telah praktikan
lakukan yaitu tentang pengamatan ekosistem darat alami dan buatan, yang praktikan
lakukan di lingkungan sekitar tempat tinggal dan hasil pengamatan praktikan catat dan
tuangkan pada tabel 2.1 komponen abiotik ekosistem darat alami, tabel 2.2 komponen
biotik ekosistem darat alami, tabel 2.3 komponen abiotik ekosistem darat buatan dan
tabel
2.4 komponen biotik ekosistem darat buatan seperti contoh di modul pada halaman 2.16
sampai 2.17.
Praktikan juga menentukan ekosistem darat buatan yang ada di sekitar tempat
tinggal atau sekolah sebagai pembanding. Kemudian praktikan melakukan kegiatan
seperti langkah-langkah percobaan pada ekosistem darat alami. Semua hasil pengamatan
praktikan catat seperti tabel 2.1 komponen abiotik ekosistem darat alami, tabel 2.2
komponen biotik ekosistem darat alami, tabel 2.3 komponen abiotik ekosistem darat
buatan dan tabel 2.4 komponen biotik ekosistem darat buatan. Kemudian praktikan
membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua ekosistem tersebut.
H. KESIMPULAN
1. Menurut pendapat anda, ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Jawab : Menurut pendapat saya, komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih
banyak dibandingkan dengan ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami
jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. Praktikum IPA di SD. Modul 2 Hal. 2.4, Tangerang Selatan,
Universitas Terbuka, 2021.
PENCEMARAN
LINGKUNGAN PENGARUH
DETERJEN TERHADAP
PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU
OLEH :
AGUS MISBAHUL MUNIR
NIM. 835704078
UPBJJ 16 PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama(Gelar) : Syahrial,M.Pd
Nip/Id Lainnya : 19710626 200012 1001
Instansi Asal : SMA Negeri 1 Teluk Meranti
Nomor Hp : +62 831 6561 3662
Alamat Email : Syahrial8435@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme dan pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini
saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberika kepada saya apabila dikemudian
hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya
saya ini.
B. TUJUAN PERCOBAAN
D. LANDASAN TEORI
E. PROSEDUR PERCOBAAN
F. HASIL PENGAMATAN
Grafik :
Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam dan 48 jam.
G. PEMBAHASAN
Pada laporan praktikum ini berisi tentang hasil percobaan yang telah praktikan
lakukan yaitu tentang pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau yang
berhubungan dengan pencemaran lingkungan dan hasil pengamatannya praktikan
tuangkan ke tabel 2.10 seperti yang dicontohkan pada modul halaman 2.26.
Awalnya praktikan menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
kegiatan praktikum ini yaitu sendok teh 1 buah, gelas plastik 6 buah, gelas kaca 7
buah, kapas secukupnya, plastik hitam secukupnya, mistar 1 buah, kertas label
secukupnya, teko plastik 1 buah, corong plastik 1 buah, mangkuk plastik 1 buah,
deterjen 1 gram, air sumur secukupnya dan biji kacang hijau secukupnya. Kemudian
praktikan melarutkan satu gram deterjen serbuk kira-kira 1/5 sendok teh (1 gram = 0,2
sdt) ke dalam air sumur hingga 1000 ml, lalu diberi label 100%. Kemudian praktikan
mengambil 500 ml larutan deterjen 100%, lalu ditambahkan air sumur hingga 1000
ml, lalu diberi beri label 50%. Kemudian praktikan mengambil 500 ml larutan
deterjen 50%, lalu ditambahkan air sumur hingga 1000 ml, lalu diberi beri label 25%.
Kemudian praktikan mengambil 500 ml larutan deterjen 25%, lalu ditambahkan air
sumur hingga 1000 ml, lalu diberi beri label 12,5%. Kemudian praktikan mengambil
500 ml larutan deterjen 12,5%, lalu ditambahkan air sumur hingga 1000 ml, lalu
diberi beri label 6,25%. Kemudian praktikan mengambil 500 ml larutan deterjen
6,25%, lalu ditambahkan air sumur hingga 1000 ml, lalu diberi beri label 3,1%.
Setelah larutan deterjen sudah selesai, kemudian praktikan menyediakan tujuh
gelas kaca dengan
memberi label masing-masing, label 100%, label 50%, label 25%, label 12,5%, label
6,25%, label 3,1% dan label kontol, masing-masing gelas praktikan beri kapas di
dalamnya.
H. KESIMPULAN
2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawab : Jika pada larutan kontrol ada kacang hijau yang mati, menandakan bahawa
biji kacang hijau tersebut bukan merupakan bibit yang unggul (mandul).
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam piala harus ditutup dengan kertas
timah?
Jawab : Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah adalah untuk mengurangi intensitas cahaya. Intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan
cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan
pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.
J. DAFTAR PUSTAKA
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-13-21.pdf
Rumanta, Maman dkk. Praktikum IPA di SD. Modul 2 Hal. 2.11, Tangerang Selatan,
Universitas Terbuka, 2021.
Praktikan Praktikan
menuangkan biji menyeleksi biji
kacang hijau ke kacang hijau
dalam wadah dan yang mengapung
diberi air untuk dibuang dan biji
melihat biji yang yang tenggelam
mengapung dan akan digunakan
tenggelam. dalam percobaan.
Setelah Praktikan
menunggu melakukan
selama 24 jam pengamatan
praktikan dari setiap gelas
membuka plastik larutan lalu
hitam dari mengukur
masing-masing pertumbuhan
penutup gelas. akar yang tumbuh.
OLEH :
AGUS MISBAHUL MUNIR
NIM. 835704078
UPBJJ 16 PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama(Gelar) : Syahrial,M.Pd
Nip/Id Lainnya : 19710626 200012 1001
Instansi Asal : SMA Negeri 1 Teluk Meranti
Nomor Hp : +62 831 6561 3662
Alamat Email : Syahrial8435@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme dan pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini
saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberika kepada saya apabila dikemudian
hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya
saya ini.
Judul percobaan pada praktikum ini adalah Uji makanan (Uji karbohidrat dan lemak).
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Uji Karbohidrat
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
2. Uji Lemak
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.
1. Uji Karbohidrat
Piring plastik 1 buah
Pipet 1 buah
Pisang 1 iris kecil
Apel 1 iris kecil
Nasi 2-3 butir
Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
Tahu putih 1 iris kecil
Margarin seujung sendok
Biskuit 1 potong kecil
Tepung terigu 1 sendok kecil
Gula pasir 1 sendok kecil
Kentang 1 iris kecil
Betadine (Iodine Povidone)
2. Uji Lemak
Piring plastik 1 buah
Pipet 1 buah
Kertas coklat sampul buku ukuran 10x10 cm 12 lembar
Lampu senter 1 buah
Lilin 1 buah
Sendok 1 buah
Kemiri 2 butir
Margarine 1 sendok kecil
Wortel 1 buah
Seledri 1 tangkai
Biji jagung kering 1 genggam
Singkong kering 1 iris
Kacang tanah kering 3-5 butir
Pepaya 1 potong kecil
Santan 1-3 sendok teh
Minyak goreng 5 ml
Susu 1-3 sendok teh
Air 5 ml
D. LANDASAN TEORI
1. Uji Karbohidrat
Karbohidrat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks. Kedua jenis karbohidrat ini memiliki perbedaan dalam struktur
kimiawinya. Sementara itu, bila dilihat dari asalnya, karbohidrat terbagi menjadi tiga
jenis, yaitu : (1) Pati adalah jenis karbohidrat yang berasal dari tanaman. Contohnya
adalah biji-bijian, sayuran, dan kacang-kacangan. Makanan bertepung, seperti pasta
atau mie dan roti, juga mengandung karbohidrat jenis pati. (2) Serat merupakan jenis
karbohidrat yang juga berasal dari tanaman. Roti gandum, kacang-kacangan, dan
sebagian sayuran yang dimakan bersama kulitnya dikenal sebagai sumber serat yang
baik. (3) Gula. Tidak semua karbohidrat adalah gula, tetapi semua gula adalah
karbohidrat. Gula bisa diperoleh secara alami dari berbagai jenis makanan, seperti
buah-buahan (fruktosa), susu (laktosa), dan gula pasir (sukrosa).
Lemak merupakan sumber energi bagi tubuh, selain karbohidrat dan protein.
Lemak dapat dijadikan sebagai sumber energi cadangan apabila tidak ada karbohidrat.
Lemak di dalam tubuh manusia dibagi menjadi tiga, yaitu kolesterol, trigliserida, dan
fosfolipid. Kolesterol merupakan sejenis zat lilin yang berfungsi penting dalam
membangun sel dan memproduksi hormon, vitamin D, dan asam empedu untuk
pencernaan. Trigliserida adalah zat yang secara khusus berasal dari lemak dalam
makanan. Kelebihan kalori dan gula yang masuk ke tubuh juga akan diubah menjadi
trigliserida dan disimpan sebagai lemak di dalam tubuh.
Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan
pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila
bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap
sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas
karena minyak tidak menguap.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Uji Karbohidrat
Semua pengamatan praktikan catat langsung dalam lembar kerja seperti
contoh di modul halaman 3.24.
Praktikan menyusun semua makanan yang akan diuji diatas nampan plastik.
Kemudian praktikan menetesi satu per satu bahan makanan dengan dua
sampai tiga tetes larutan Betadine (Iodine Povidone).
Praktikan memperhatikan dan mencatat reaksi dan perubahan warna pada
setiap bahan makanan yang ditetesi larutan Betadine (Iodine Povidone).
Praktikan mencatat bahan yang sedang diuji yang menunjukkan warna
ungu/biru setelah ditetesi larutan Betadine (Iodine Povidone).
Praktikan mencatat hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan membuat
kesimpulan tentang zat-zat makanan yang mengandung amilum.
2. Uji Lemak
Praktikan menyiapkan 12 lembar kertas coklat sampul buku yang telah
dipotong-potong dengan ukuran 10x10 cm.
Praktikan mengambil pipet dan mengisap air dengan pipet dan diteteskan ke
salah satu kertas coklat.
Praktikan mengambil pipet dan mengisap minyak dengan pipet dan
diteteskan ke kertas coklat lainnya.
Praktikan membiarkan kedua kertas coklat tersebut sekitat sepuluh menit,
setelah itu praktikan periksa kedua kertas tersebut menghadap cahaya.
Praktikan amati dan catat keadaan kertas tersebut nantinya digunakan
sebagai pembanding untuk bahan makanan yang mengandung minyak atau
tidak.
Praktikan mengambil sepuluh kertas coklat lalu memberi nama jenis
makanan yang akan diuji. Bahan makanan yang akan diuji (1) kemiri, (2)
margarine, (3)seledri, (4) wortel, (5) biji jagung kering, (6) singkong kering,
(7) kacang tanah kering, (8) pepaya, (9) santan, (10) susu.
Praktikan menghaluskan kemiri lalu diusapkan di atas kertas coklat kira-kira
sepuluh kali dan bersihkan sisa kemiri. Praktikan biarkan sekitar sepuluh
menit.
Sambil menunggu waktu, praktikan mengerjakan hal serupa untuk
kesembilan bahan makanan lainnya. Praktikan mencairkan margarine di atas
sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin. Teteskan margarine di
atas kertas coklat. Praktikan biarkan sekitar sepuluh menit.
Praktikan mengusapkan seledri di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali,
praktikan potong wortel dan diusapkan di atas kertas coklat berulang kali.
Praktikan mengusapkan biji jagung kering di atas kertas coklat kira-kira
sepuluh kali, praktikan juga melakukan hal yang sama untuk singkong kering
dan kacang tanah kering. Kemudian praktikan potong pepaya dan
mengusapkan beberapa kali di atas kertas coklat. Lalu praktikan meneteskan
santan karena kemasan sehingga perlu diratakan dan meneteskan susu di atas
kertas coklat. Semua praktikan biarkan sekitar sepuluh menit.
Setelah sepuluh menit, praktikan mengamati kertas coklat satu persatu pada
bekas usapaan dari bahan makanan yang diuji. Praktikan mengamati kertas
mana yang mengandung minyak dan mencatat semua hasil pengamatan ke
tabel pada lembar kerja seperti contoh pada modul halaman 3.25.
F. HASIL PENGAMATAN
Warna
No Bahan Makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterangan
bethadine bethadine
Tidak berubah
1 Pisang Kuning Kuning
warna
Tidak berubah
2 Apel Putih krem Putih krem
warna
Nasi
3 Putih Hitam Berubah warna
Tidak berubah
4 Telur rebus putihnya Putih Putih
warna
Tidak berubah
5 Tahu putih Putih Putih
warna
Tidak berubah
6 Margarin Kuning Kuning
warna
Biskuit
7 Coklat Hitam Berubah warna
Tepung terigu
8 Putih Hitam Berubah warna
Tidak berubah
9 Gula pasir Putih Putih
warna
Kentang
10 Kuning Biru tua Berubah warna
Meninggalkan bekas
No Bahan yang diuji noda minyak Keterangan
Ya Tidak
Tidak ada meninggalkan
1 Air ✔
noda atau bekas
Meninggalkan noda minyak
2 Minyak Goreng ✔
Meninggalkan bekas
No Bahan yang diuji noda minyak Keterangan
Ya Tidak
Kemiri Meninggalkan noda minyak
1 ✔
Margarin Meninggalkan noda minyak
2 ✔
Seledri Tidak meninggalkan
3 ✔
noda minyak
Wortel Tidak meninggalkan
4 ✔
noda minyak
Biji jagung kering Tidak meninggalkan
5 ✔
noda minyak
Singkong kering Tidak meninggalkan
6 ✔
noda minyak
Kacang tanah kering Meninggalkan noda minyak
7 ✔
Pepaya Tidak meninggalkan
8 ✔
noda minyak
Santan Meninggalkan noda minyak
9 ✔
Susu Tidak meninggalkan
10 ✔
noda minyak
G. PEMBAHASAN
Pada laporan praktikum ini berisi tentang hasil percobaan yang telah praktikan
lakukan yaitu tentang uji makanan (uji karbohidrat dan uji lemak). Hasil dari uji
karbohidrat dituangkan pada lembar kerja seperti contoh di modul halaman 3.24 dan
untuk hasil dari uji lemak dituangkan pada lembar kerja seperti contoh di modul
halaman 3.25.
Setelah semua alat dan bahan terkumpul, praktikan melakukan uji karbohidrat
dan lemak sesuai dengan prosedur percobaan. Pertama praktikan melakukan uji
karbohidrat, dengan meletakkan semua bahan makanan di atas nampan plastik.
Kemudian praktikan menetesi satu per satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes
larutan Betadine (Iodine Povidone). Lalu praktikan memperhatikan dan mencatat reaksi
dan perubahan warna pada setiap bahan makanan yang ditetesi larutan Betadine (Iodine
Povidone). Praktikan mencatat bahan yang sedang diuji yang menunjukkan warna
ungu/biru setelah ditetesi larutan Betadine (Iodine Povidone) dan dari bahan makanan
yang berubah warna antara lain nasi, biskuit, tepung terigu dan kentang. Sedangkan
bahan makanan yang tidak berubah warna atau tetap antara lain apel, putih telur rebus,
tahu putih, margarin, dan gula pasir. Praktikan mencatat hasil percobaan tentang uji
karbohidrat ini sesuai lembar kerja pada modul halaman 3.24.
H. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum tentang percobaan tentang uji makanan (uji
karbohidrat dan uji lemak), praktikan dapat mengambil kesimpulan bahwa betadine
(iodine povidone) digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang ditetesi betadine (iodine povidone)
berubah warna menjadi menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
I. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Uji Karbohidrat
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir. Setelah
diberi larutan yodium, apakah semuanya menunjukkan warna biru ungu? Jika tidak,
mengapa? Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan
karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
Jawab :
Tidak, ada beberapa dari bahan makanan yang digunakan percobaan tersebut
setelah ditetesi dengan larutan betadine (iodine povidone) tidak semuanya berubah
warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan,
dan ada pula yang tetap seperti warna semula. Perubahan warna ini terjadi karena
iodine yang terkandung pada betadine berikatan dengan amilum dan untuk yang
tidak berubah warna berarti bahan makanan tidak terjadi ikatan dengan amilum
walaupun bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat.
2. Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
ditetesi larutan yodium?
Jawab :
Karena proses perubahan warna ini terjadi karena iodine yang terkandung
pada betadine berikatan dengan amilum dan untuk yang tidak berubah warna
berarti bahan makanan tidak terjadi ikatan dengan amilum.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk
sumber karbohidrat?
Jawab :
Bahan makanan yang termasuk sumber karbohidrat berdasarkan uji karbohidrat
yang telah dilakukan antara lain nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
Bila makanan yang ditetesi betadine (iodine povidone) berubah warna menjadi
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam
berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Uji Lemak
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu senter,
bagaimana telihatnya?
Jawab :
Kertas coklat bekas kemiri ketika diterangi atau disorot dengan lampu senter maka
terlihat transparan, sedangkan bekas seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber lemak?
Jawab :
Bahan makanan yang mengandung lemak berdasarkan percobaan yang telah
praktikan lakukan antara lain : minyak goreng, kemiri, margarin, kacang tanah
kering, dan santan.
J. DAFTAR PUSTAKA
grosirjaslab.com/uji-karbohidrat-dengan-betadine/
https://id.wikipedia.org/wiki/Iodin_povidon
https://www.alodokter.com/mengingatkan-kembali-kepada-manfaat-karbohidrat
https://www.amongguru.com/prosedur-uji-lemak-pada-bahan-makanan-dilengkapi-
gambar/
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-uji-makanan_7.html
Rumanta, Maman dkk. Praktikum IPA di SD. Modul 3 Hal. 3.8, Tangerang Selatan,
Universitas Terbuka, 2021.
Pada percobaan uji makanan (uji karbohidrat dan uji lemak) ini praktikan
mengalami beberapa kesulitan antara lain :
Pada uji karbohidrat, kalium iodida 0,1 M 10 mL sebagai salah satu bahan yang
akan digunakan sulit untuk ditemukan, akhirnya praktikan mengganti bahan
tersebut dengan betadine (iodine povidone).
Pipet yang digunakan untuk kegiatan praktikum sulit ditemukan sehingga pada
uji karbohidrat tidak digunakan karena sudah menggunakan betadine (iodine
povidone) jadi lebih mudah untuk meneteskannya. Sedangkan pada uji lemak
menggunakan bekas kosmetik yang mirip dari pipet sehingga bisa digunakan
untuk meneteskan bahan makanan pada uji lemak.
Sulit menentukan perubahan warna pada bahan makanan tersebut setelah di
tetesi betadine (iodine povidone) karena ada beberapa dari bahan makanan
termasuk golongan karbohidrat.
L. FOTO/VIDEO PERCOBAAN
Uji Karbohidrat
Praktikan Praktikan
menetesi satu memperhatikan
persatu setiap perubahan dari
bahan makanan setiap bahan
uji karbohidrat makanan setelah
dengan dengan ditetesi dan
betadin. mencatat
hasilnya.
Praktikan Praktikan
mengamati mengamati apel,
pisang, awalnya awalnya warna
warna kuning putih setelah
setelah ditetesi ditetesi warnanya
warnanya tidak tidak berubah
berubah masih masih tetap putih.
tetap kuning.
Praktikan Praktikan
mengamati nasi mengamati putih
putih, awalnya telur rebus,
warna putih awalnya warna
setelah ditetesi putih setelah
warnanya ditetesi warnanya
berubah menjadi tidak berubah
hitam. masih tetap putih.
Praktikan Praktikan
mengamati tahu mengamati
putih, awalnya margarin,
warna putih awalnya warna
setelah ditetesi kuning setelah
warnanya tidak ditetesi warnanya
berubah masih tidak berubah
tetap putih. tetap kuning.
Praktikan Praktikan
mengamati mengamati
biskuit, awalnya tepung terigu,
warna coklat awalnya warna
setelah ditetesi putih setelah
warnanya ditetesi warnanya
berubah menjadi berubah menjadi
hitam. hitam.
Praktikan Praktikan
mengamati gula mengamati
pasir, awalnya kentang, awalnya
warna putih warna kuning
setelah ditetesi setelah ditetesi
warnanya tidak warnanya tidak
berubah masih berubah masih
tetap putih. tetap kuning.
Uji Lemak
Praktikan Praktikan
meneteskan air meneteskan
diatas kertas minyak diatas
coklat dengan kertas coklat
menggunakan dengan
pipet dan menggunakan
praktikan biarkan pipet dan tunggu
selama 10 menit. selama 10 menit.
Praktikan Praktikan
mengusap- memanaskan
usapkan kemiri margarin
diatas kertas menggunkan
coklat kira-kira sendok di atas api
10 kali dan kompor sebelum
dibiarkan diteteskan di atas
10 menit. kertas coklat.
Praktikan Praktikan
meneteskan mengusap-
margarin yang usapkan seledri
sudah dicairkan diatas kertas
diatas kertas coklat kira-kira
coklat dan 10 kali dan
dibiarkan dibiarkan
10 menit. 10 menit.
Praktikan Praktikan
mengusap- mengusap-
usapkan wortel usapkan jagung
diatas kertas kering diatas
coklat kira-kira kertas coklat
10 kali dan kira-kira 10 kali
dibiarkan dan dibiarkan
10 menit. 10 menit.
Praktikan Praktikan
mengusapkan mengusapkan
singkong kering kacang tanah
diatas kertas kering diatas
coklat kira-kira kertas coklat
10 kali dan kira-kira 10 kali
dibiarkan dan dibiarkan
10 menit. 10 menit.
Praktikan Praktikan
mengusap- meneteskan
usapkan peyaya santan diatas
diatas kertas kertas coklat
coklat kira-kira karena kental
10 kali dan diratakan tangan
dibiarkan dan dibiarkan
10 menit. 10 menit.
Praktikan
meneteskan susu
diatas kertas
coklat karena
belum rata maka
diratakan tangan
dan dibiarkan
10 menit.
Setelah 10 menit, Setelah 10 menit,
praktikan praktikan
mengamati kertas mengamati kertas
coklat bekas air coklat bekas
dan hasilnya minyak goreng
tidak dan hasilnya
meninggalkan meninggalkan
noda/bekas. noda pada kertas.
GERAK
GLB (GERAK LURUS BERATURAN)
GLBB (GERAK LURUS BERUBAH
BERATURAN)
OLEH :
AGUS MISBAHUL MUNIR
NIM. 835704078
UPBJJ 16 PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama(Gelar) : Syahrial,M.Pd
Nip/Id Lainnya : 19710626 200012 1001
Instansi Asal : SMA Negeri 1 Teluk Meranti
Nomor Hp : +62 831 6561 3662
Alamat Email : Syahrial8435@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme dan pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini
saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberika kepada saya apabila dikemudian
hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya saya
ini.
Judul percobaan adalah GLB (Gerak Lurus Beraturan) dan GLBB (Gerak Lurus
Berubah Beraturan).
B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui tantang GLB (Gerak Lurus Beraturan) dan
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan).
D. LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap. Kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah tetep
bila dalam selang waktu, jarak ditempuh dan arahnya sama. Kecepatan dapat ditulis
dengan persamaan :
𝑣=𝑆 (1)
𝑡
dengan : v = kecepatan benda (m/s), S = jarak yang ditempuh benda (m), dan t =
waktu yang diperlukan (s).
2. GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus
dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai
percepatan tetap. Persamaan yang digunakan pada GLBB adalah :
𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎𝑡 (2)
𝑣𝑡2 = 𝑣02 + 2𝑎𝑆 (3)
𝑆 = 𝑣0 𝑡 ± 1 𝑎𝑡2 (4)
2
𝑣=
𝑑𝑠
𝑑𝑡
(5)
𝑎 = 𝑑𝑣 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 (6)
𝑑𝑡
E. PROSEDUR PERCOBAAN
No Beban (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tBC (sek)
1 100 55 1.05 10 16
2 100 55 1.05 20 24
3 100 55 1.05 30 32
4 100 55 1.05 40 48
5 100 55 1.05 50 64
G. PEMBAHASAN
Laporan praktikum ini berisi tentang hasil percobaan yang telah praktikan
lakukan yaitu tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.
Praktikum ini dilaksanakan di Laboraturium Fisika SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci
secara berkelompok karena keterbatasan alat dan bahan yang digunakan sehingga
praktikum tentang gerak ini dilaksanakan berkelompok.
0,5
y = 0,8082x + 0,0026
SBC (meter)
0,4
0,3
0,2
0,1
Dari grafik Gambar 3 dapat dilihat bahwa grafik S vs t pada GLB membentuk
garis linear dengan gradien sebesar 0,8082. Nilai konstanta c yang bernilai 0,0026
merupakan nilai error yang disebabkan oleh kesalahan praktikan dalam menentukan
waktu tempuh dengan stopwatch. Namun, nilai konstanta c tersebut dapat kita abaikan
karena nilainya yang sangat kecil atau mendekati 0.
Berdasarkan persamaan (1) maka persamaan yang diperoleh dari grafik Gambar
1 dapat pula dituliskan sebagai S = 0,8082t + 0,0026. Dengan demikian, kecepatan
benda pada percobaan ini adalah 0,8082 m/s dengan error sebesar 0,0026.
Berdasarkan data hasil percobaan GLBB yang dituangkan pada tabel 4.6
dibuatlah grafik S vs t seperti yang terlihat pada Gambar 4. Dari grafik Gambar 4 dapat
dilihat bahwa grafik S vs t pada GLBB membentuk parabola dengan persamaan
polinomial orde 2 yaitu y = - 0,9745x2 + 1,5932x - 0,1254. Pada grafik Gambar 2 sumbu
x adalah fungsi waktu (t) sedangkan sumbu y adalah jarak (S). Dengan demikian,
persamaan yang diperoleh dari grafik tersebut dapat pula ditulis sebagai S = - 0,9745t2 +
1,5932t - 0,1254. Persamaan ini memiliki pola yang sama dengan persamaan (4) yaitu
sama-sama persamaan polinomial orde 2. Jadi, percepatan yang dialami benda pada
percobaan ini bernilai 2 x - 0,9745 = - 1,949 m/s2 dan kecepatan awal sebesar 1,5932
m/s. Tanda negatif pada nilai percepatan tersebut bermakna bahwa benda mengalami
perlambatan sebesar 1,949 m/s2. Nilai ini tidak sesuai dengan konsep gerak jatuh bebas,
dimana nilai percepatan seharusnya mendekati nilai percepatan gravitasi bumi yaitu
sebesar 9,8 m/s2 dan bernilai positif. Hal ini dapat disebabkan karena ketidaktelitian
praktikan dalam mengamati nilai waktu tempuh benda (t).
Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
0,6
0,5
SBC (meter) y = -0,9745x2 + 1,5932x - 0,1254
0,4
0,3
0,2
0,1
H. KESIMPULAN
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan
data percobaan GLB (s sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)!
Jawab :
0,5
y = 0,8082x + 0,0026
SBC (meter)
0,4
0,3
0,2
0,1
3. Buatlah kesimpulannya!
Jawab :
Pada gerak lurus beraturan (GLB) dengan beban yang sama massanya, semakin jauh
jarak lintasannya, maka waktu yang diperlukan akan semakin bertambah dan tanpa
adanya perubahan kecepatan terhadap waktu (percepatan).
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak BC (SBC) sebagai fungsi waktu (tBC) pada
percobaan GLBB!
Jawab :
0,4
0,3
0,2
0,1
6. Buatlah kesimpulannya!
Jawab :
Pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB) kecepatan benda selalu berubah secara
tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (s fungsi t)!
Jawab :
Pada GLB grafik S vs t membentuk garis linear dengan gradien positif (M positif),
sedangkan pada GLBB grafik S vs t membentuk parabola. Pada percobaan kali ini,
nilai gradien pada grafik GLBB bernilai negatif yang menunjukkan bahwa grafik
tersebut adalah grafik pada GLBB yang mengalami perlambatan.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. Praktikum IPA di SD. Modul 4 Hal. 4.10, Tangerang Selatan,
Universitas Terbuka, 2021.
Praktikan Praktikan
menyiapkan alat menentukan jarak
dan bahan dan antara titik B dan C
menyusun juga kemudian
merakitnya sesuai melakukan
gambar panduan pengukuran
pada percobaan waktunya dari
gerak glb dan glbb. titik B ke titik C.
Praktikan Praktikan
mengukur waktu melakukan
dari titik A ke titik pengukuran waktu
B untuk percobaan dari titik A ke titik
gerak lurus B berulang untuk
berubah beraturan. percobaan gerak
lurus berubah
beraturan.
OLEH :
AGUS MISBAHUL MUNIR
NIM. 835704078
UPBJJ 16 PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama(Gelar) : Syahrial,M.Pd
Nip/Id Lainnya : 19710626 200012 1001
Instansi Asal : SMA Negeri 1 Teluk Meranti
Nomor Hp : +62 831 6561 3662
Alamat Email : Syahrial8435@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme dan pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini
saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberika kepada saya apabila dikemudian
hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya
saya ini.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan pada praktikum ini adalah untuk mengamati bentuk dan jenis
gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
D. LANDASAN TEORI
1. Gelombang mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang membutuhkan medium untuk
merambat. Artinya, jika tidak ada medium, gelombang tidak akan pernah terjadi.
Hal ini bisa dilihat pada kasus percakapan astronot di luar angkasa.Gelombang
yang termasuk gelombang mekanik ini adalah gelombang bunyi, gelombang tali,
dan gelombang air laut.
2. Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak membutuhkan
medium untuk merambat. Artinya, gelombang ini bisa merambat dalam ruang
hampa sekalipun. Contoh gelombang elektromagnetik adalah cahaya, gelombang
radio, sinar-X, sinar gamma, inframerah, dan sinar ultraviolet.
Berdasarkan arah getar dan arah rambatannya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus
dengan arah rambatannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali,
cahaya, seismik sekunder, dan sebagainya. Berikut ini merupakan contoh
gelombang transversal pada tali.
Gambar 1. Gelombang Transversal
2. Gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar dengan
arah rambatannya. Ciri gelombang ini adalah memiliki rapatan dan renggangan.
Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi, pegas, dan seismik
primer. Berikut ini contoh gelombang longitudinal pada pegas.
1. Gelombang berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap. Artinya,
setiap titik yang dilalui gelombang amplitudonya selalu sama besar. Contoh
gelombang berjalan adalah gelombang air.
2. Gelombang stasioner
Gelombang stasioner adalah perpaduan antara gelombang datang dan
gelombang pantul yang amplitudo dan frekuensinya sama tetapi arah rambatnya
berlawanan. Titik yang bergetar dengan amplitudo maksimum disebut perut,
sedangkan titik yang bergetar dengan amplitudo minimum disebut simpul.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur percobaan atau cara kerja pada praktikum jenis-jenis gelombang ini adalah :
Praktikan mengambil slinki lalu merentangkan di atas lantai. Salah satu ujung
slinki dipegang oleh teman untuk menahannya dan ujung lainnya praktikan
pegang.
Praktikan menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke kiri lalu ke kanan dan
praktikan mengamati gelombang yang terjadi pada slinki.
Ujung slinki digerakkan berulang-ulang seperti langkah sebelumnya, kemudian
praktikan mengamati arah getar dan arah rambat gelombang (gelombang
transversal).
Kemudian praktikan mengikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu
praktikan menggerakan ujung slinki berulang-ulang. Praktikan mengamati karet
gelang tersebut, ketika gelombang berjalan apakah berpindah karet gelang
tersebut?
Praktikan menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke belakang lalu ke depan
berulang-ulang dan ujung satunya dipegang oleh teman dengan menahannya
tidak digerakkan.
Praktikan mengamati arah getar dan arah rambat gelombang yang terjadi
(gelombang longitudinal).
Kemudian praktikan mencatat perbedaan gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
F. HASIL PENGAMATAN
G. PEMBAHASAN
Pada laporan praktikum ini berisi tentang hasil percobaan yang telah praktikan
lakukan yaitu tentang jenis-jenis gelombang. Praktikum ini dilaksanakan di
Laboraturium Fisika SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci secara berkelompok karena
keterbatasan alat dan bahan yang digunakan sehingga praktikum tentang jenis-jenis
gelombang ini dilaksanakan berkelompok.
H. KESIMPULAN
I. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa
gelombang itu?
Jawab :
Yang terjadi pada ujung slinki adalah rambatan yang membentuk gelombang. Yang
merambat pada slinki adalah energi. Gelombang adalah gerakan merambat pada
suatu benda yang diberi energi.
Arah getar dan arah rambat gelombang transversal itu adalah arah getarannya tegak
lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3. Ketika gelombang berjalan, apakah karet gelang ikut berpindah? Adakah energi
yang merambat melalui pegas? Jika ada, dari manakah asalnya?
Jawab :
Karet gelang tersebut ikut berpindah bersama gelombang, dan juga karet gelang
berpindah karena adanya energi yang merambat melalui slinki. Energi ini berasal
dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan).
4. Apakah sama hasil percobaan antara menggunakan slinki dengan kabel listrik? Jika
ada perbedaannya, sebutkan!
Jawab :
Pada praktikum yang kami lakukan tidak menggunakan kabel listrik sebagai
perbandingan hanya menurut analisa dan referensi yang kami dapatkan bahwa hasil
pada kabel listrik berbeda dengan slinki. Bedanya adalah pada kabel listrik tidak
muncul gelombang. Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel, ternyata karet
gelang tidak berubah atau berpindah, jadi bisa disimpulkan bahwa tidak ada energi
pada kabel listrik tersebut.
Arah getar dan arah rambat gelombang longitudinal itu adalah arah getarnya searah
dengan arah rambatannya.
J. DAFTAR PUSTAKA
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/karakteristik-gelombang-fisika-kelas-11/
Rumanta, Maman dkk. Praktikum IPA di SD. Modul 6 Hal. 6.7, Tangerang Selatan,
Universitas Terbuka, 2021.
Awalnya praktikan
mengikatkan karet Slinki
gelang dan melakukan merupakan
pengamatan ternyata salah satu alat
karet gelang ikut dan bahan
berpindah bersama yang
gelombang, dan juga digunakan
karet gelang berpindah pada percobaan jenis-jenis gelombang.
karena adanya energi Slinki tersebut diamati arah getar dan
yang merambat melalui arah rambatnya untuk mengetahui
slinki.
perbedaan gelombang transversal dan
longitudinal.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
OPTIK
SIFAT CAHAYA
OLEH :
AGUS MISBAHUL MUNIR
NIM. 835704078
UPBJJ 16 PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama(Gelar) : Syahrial,M.Pd
Nip/Id Lainnya : 19710626 200012 1001
Instansi Asal : SMA Negeri 1 Teluk Meranti
Nomor Hp : +62 831 6561 3662
Alamat Email : Syahrial8435@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme dan pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya
siap menerima tindakan/sanksi yang diberika kepada saya apabila dikemudian hari
ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya saya ini.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Alat dan bahan pada percobaan sifat cahaya tentang pemantulan cahaya ini adalah :
• Cermin datar (3 x 6 cm2)
• Cermin cembung
• Cermin cekung
• Lampu senter
• Busur derajat
• Kertas putih
• Lilin
• Layar (tabir kertas)
• Celah cahaya
D. LANDASAN TEORI
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan
cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya
berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang
memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja
dokter. Sifat pemantulan pada cermin cekung :
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya.
2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen).
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah
bendayang berada di depan cermin cekung yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali.
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang
berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan. Sifat pemantulan
pada cermin cembung :
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil.
2. Menyebarkan berkas cahaya (divergen).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pemantulan Cahaya
Laporan praktikum ini berisi tentang hasil percobaan yang telah praktikan
lakukan yaitu tentang optik sifat cahaya dan yang kami lakukan tentang percobaan
pemantulan cahaya. Percobaan pemantulan cahaya ini dilakukan pada cermin datar,
cermin cembung dan cermin cekung. Praktikum ini dilaksanakan di Laboraturium Fisika
SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci secara berkelompok karena keterbatasan alat dan
bahan yang digunakan sehingga praktikum tentang gerak ini dilaksanakan berkelompok.
Pada pemantulan cahaya pada cermin datar, praktikan mengamati sinar datang
kemudian memantul pada cermin. Setelah dipantulkan, cermin tersebut juga
menghasilkan sinar pantul. Sehingga, sinar datang dan sinar pantul pada cermin datar
adalah sama. Pada cermin datar, bayangan yang dihasilkan sama dengan bendanya, baik
itu dari bentuknya, ukurannya, maupun posisinya.
H. KESIMPULAN
I. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak ) dalam cermin cekung,berarti
bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak berhingga ( ′ = ~). Dengan
menggunakan persamaan (7.5) pada landasan teori, tentukan jarak fokus cermin
cekung tersebut !
Jawab :
Jarak fokus = jarak benda dari cermin cekung tersebut, atau =f, sehingga 1/s’=0, dan
s’=∞
2. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10 cm dapat membentuk bayangan
pada jarak dua kali jarak bendanya, dimanakah benda haru diletakkan dari cermin
cekung tersebut ?
Jawab :
Benda tersebut harus diletakkan 15 cm dari cermin cekung atau biasa dikatakan
diletakkan pada ruang II.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. Praktikum IPA di SD. Modul 7 Hal. 7.3, Tangerang Selatan,
Universitas Terbuka, 2021.
Pada percobaan ini praktikan mengalami beberapa kesulitan antara lain sulitnya
menentukan jarak bayangan pada pemantulan cahaya cermin datar, cermin cembung dan
cermin cekung.
L. FOTO/VIDEO PERCOBAAN
OPTIK
LENSA CEMBUNG CERMIN CEKUNG
OLEH :
AGUS MISBAHUL MUNIR
NIM. 835704078
UPBJJ 16 PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama(Gelar) : Syahrial,M.Pd
Nip/Id Lainnya : 19710626 200012 1001
Instansi Asal : SMA Negeri 1 Teluk Meranti
Nomor Hp : +62 831 6561 3662
Alamat Email : Syahrial8435@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme dan pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini
saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberika kepada saya apabila dikemudian
hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya saya
ini.
B. TUJUAN PERCOBAAN
D. LANDASAN TEORI
E. PROSEDUR PERCOBAAN
3. Lensa Cembung
4. Cermin Cekung
G. PEMBAHASAN
Laporan praktikum ini berisi tentang hasil percobaan yang telah praktikan
lakukan yaitu tentang optik sifat cahaya. Praktikum ini dilaksanakan di Laboraturium
Fisika SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci secara berkelompok karena keterbatasan alat
dan bahan yang digunakan sehingga praktikum tentang gerak ini dilaksanakan
berkelompok.
H. KESIMPULAN
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan!
Jawab :
Jarak fokus (f) lensa cembung yang praktikan gunakan dalam percobaan ini adalah
1,5 cm.
3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan!
Jawab :
jarak fokus (f) cermin cekung yang praktikan gunakan dalam percobaan ini adalah
2,5 cm.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. Praktikum IPA di SD. Modul 7 Hal. 7.12, Tangerang Selatan,
Universitas Terbuka, 2021.
Pada percobaan ini praktikan mengalami beberapa kesulitan antara lain praktikan
sulit menentukan jarak benda dan jarak bayangan pada lensa cembung dan cermin
cekung.
L. FOTO/VIDEO PERCOBAAN
OLEH :
AGUS MISBAHUL MUNIR
NIM. 835704078
UPBJJ 16 PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama(Gelar) : Syahrial,M.Pd
Nip/Id Lainnya : 19710626 200012 1001
Instansi Asal : SMA Negeri 1 Teluk Meranti
Nomor Hp : +62 831 6561 3662
Alamat Email : Syahrial8435@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme dan pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini
saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberika kepada saya apabila dikemudian
hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya saya
ini.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Alat dan bahan pada percobaan sifat cahaya tentang pemantulan cahaya ini adalah :
• Bola pingpong 2 buah
• Benang jahit secukupnya
• Benang wool dan nilon
• Tas plastik
• Isolasi
• Sisir plastik
• Potongan kertas yang kecil-kecil
D. LANDASAN TEORI
Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu.
Terdapat dua jenis muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif pada
bahan dibawa oleh proton, sedangkan muatan negatif oleh elektron. Muatan yang
bertanda sama saling tolak menolak, muatan dengan tanda berbeda saling tarik menarik.
Satuan muatan ”Coulomb (C)”, muatan proton adalah +1,6 x 10-19C, sedangkan
muatan elektron -1,6x 10-19C. Prinsip kekekalan menjadi- kan muatan selalu konstan.
Bila suatu benda diubah menjadi energi, sejumlah muatan positif dan negatif yang sama
akan hilang. Sebatang plastik digosokkan pada kain beberapa saat. Dekatkan batang
plastik pada potongan kertas kecil. Yang terjadi potongan kertas kecil akan menempel
ke batang plastik.
Fenomena elektrostatis
Kejadian diatas menunjukkan fenomena muatan elektrostatis, dimana batang
plastik bermuatan positif, menarik potongan kertas yang bermuatan negatif. Dua benda
yang muatannya berbeda akan saling tarik menarik satu dengan lainnya.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Praktikan menggantung sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Kemudian praktikan menggosok tas plastik
pada pakaian beberapa kali, lalu didekatkan pada bola pingpong dan praktikan
mengamati apa yang terjadi.
2. Praktikan menggosokkan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian didekatkan
pada potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja, kemudian praktikan
mengamati apa yang terjadi.
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) praktikan biarkan dalam waktu yang
cukup lama, praktikan memberikan penjelasan.
4. Praktikan mengikatkan kedua bola pingpong dengan benang, kemudian
menggantungkan ke bagian pinggir meja (ditempel dengan isolasi). Kemudian
praktikan dekatkan kedua bola (tidak bersentuhan), kemudian praktikan
mengamati apa yang terjadi.
5. Praktikan menggosokkan bola kiri dan kanan dengan kain wool, lalu didekatkan
keduanya, kemudian praktikan mengamati apa yang terjadi.
6. Praktikan melengkapi tabel di bawah ini dengan hasil pengamatan anda, apakah
hasilnya tolak menolak atau tarik menarik.
F. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan yang praktikan dapatkan dari percobaan muatan listrik ini adalah :
5. Hasil pengamatan
G. PEMBAHASAN
Laporan praktikum ini berisi tentang hasil percobaan yang telah praktikan
lakukan yaitu tentang percobaan muatan listrik dan hasil pengamatannya praktikan
tuangkan pada lembar kerja seperti contoh di modul pada halaman 8.18 dan 8.19.
Praktikan mencoba mendekatkan kedua bola pingpong hasilnya tidak ada reaksi
apa-apa karena pada bola pingpong tidak ada muatan listrik. Kemudian praktikan
menggantungkan kedua bola pingpong dan pada bola kiri dan kanan dicoba gosok
bergantian dengan wool, plastik dan nilon dan praktikan mencoba mengamati yang
terjadi, hasilnya dari semua percobaan yang dilakukan setelah digosok wool, plastik dan
nilon tidak ada reaksi apa-apa, kemudian praktikan menuangkan hasilnya pada tabel
sesuai yang ada di modul hal 8.19.
H. KESIMPULAN
I. PERTANYAAN-PERTANYAAN
2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawab :
Kedua bola pingpong tidak memiliki muatan listrik.
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawan?
Jawab :
Benda yang memiliki muatan sejenis (positif-positif atau negatif-negatif) akan saling
tolak menolak. Sedangkan apabila muatannya berlawanan (positif-negatif) maka
keduanya akan saling tarik menarik. Hal ini sesuai dengan Hukum Coulomb :
Keterangan :
F = gaya listrik
k = konstanta coulomb (9x109Nm2/C2)
q1q2 = muatan listrik 1 dan 2 (C)
r = jarak antar dua muatan (m)
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. Praktikum IPA di SD. Modul 8 Hal. 8.3, Tangerang Selatan,
Universitas Terbuka, 2021.
Praktikan Praktikan
menyediakan alat menggosokan tas
dan bahan yang plastik pada kain
digunakan dalam celana berkali-kali.
percobaan
kelistrikan
tentang muatan
listrik.
Kemudian Praktikan
praktikan menggosokkan sisir
mendekatan tas ke rambut berkali-
plastik ke bola kali.
pingpong yang
digantung di
pinggir meja dan
mengamati
reaksinya.
Kemudian Praktikan
praktikan menggantungkan
mengarahkan dua buah bola
sisir tersebut ke pingpong di
potongan kertas pinggir meja dan
di atas meja dan akan dilihat reaksi
melihat reaksinya saat digosokkan ke
dan menunggu wool, plastik dan
beberapa waktu. nilon.
Praktikan Praktikan
menggosokkan menggosokkan
bola pingpong bola pingpong
sebelah kanan sebelah kanan
dengan benang dengan plastik
wool dan sebelah dan sebelah kiri
kiri bergantian bergantian wool,
wool, plastik dan plastik dan nilon.
nilon
Praktikan Praktikan
menggosokkan menggosokkan bola
bola pingpong pingpong
sebelah kanan sebelah kiri
dengan nilon dengan benang
dan sebelah kiri wool dan sebelah
bergantian wool, kanan bergantian
plastik dan wool, plastik dan
nilon. nilon
Praktikan Praktikan
menggosokkan menggosokkan
bola pingpong bola pingpong
sebelah kiri sebelah kiri
dengan plastik dengan nilon dan
dan sebelah sebelah kanan
kanan bergantian wool,
bergantian wool, plastik dan nilon
plastik dan nilon
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
OLEH :
AGUS MISBAHUL MUNIR
NIM. 835704078
UPBJJ 16 PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama(Gelar) : Syahrial,M.Pd
Nip/Id Lainnya : 19710626 200012 1001
Instansi Asal : SMA Negeri 1 Teluk Meranti
Nomor Hp : +62 831 6561 3662
Alamat Email : Syahrial8435@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme dan pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini
saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberika kepada saya apabila dikemudian
hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya
saya ini.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Alat dan bahan pada percobaan ini dari ketiga simbiosis parasitisme, komensalisme,
mutualisme sama yaitu :
Alat-alat tulis
Lembar pengamatan
Lingkungan sekitar
Kamera/handpone
D. LANDASAN TEORI
Simbiosis merupakan semua jenis interaksi biologis jangka panjang dan dekat
antara dua organisme biologis yang berbeda atau sebuah hubungan timbal balik diantara
dua makhluk hidup yang berbeda, baik itu mutualisme, amensalisme, komensalisme,
atau parasitisme. Organisme yang terlibat tersebut, masing-masing disebut simbion,
dapat berasal dari spesies yang sama atau berbeda.
Jenis-Jenis Simbiosis
1. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis Mutualisme yaitu ialah hubungan sesama makhluk hidup yang saling
menguntungkan antar kedua pihak. Contoh simbiosis mutualisme yaitu sebagai
berikut :
Bunga dengan kupu-kupu, dalam proses penyerbukan bunga di bantu oleh
kupu-kupu, dan kupu-kupu mendapat nektar.
Jenis bakteri Rhizobium yang hidup dalam akar tumbuhan kacang-kacangan
akan memperoleh makanan sedangkan tumbuhan kacang-kacangan
mendapat nitrogen yang diikat oleh rhizobium sp.
Raflesia dan lalat, yang mana raflesia dibantu proses penyerbukannya
dan lalat mendapat sari bunganya.
Ikan Hiu dengan Remora, yang mana ikan hiu menjadi bersih dan remora
akan mendapat sisa makanan hiu.
Lebah dengan bunga sepatu, dimana lebah membantu bunga sepatu
dalam proses penyerbukannya dan lebah mendapat nektar.
Burung Jalak dengan Kerbau, dimana burung jalak memakan kutu kutu
yang ada pada tubuh kerbau.
Ikan badut dengan Anemon Laut, yang mana ikan badut mendapat
perlindungan dari anemon laut kemudian anemon laut mendapat sisa-sisa
makanan dari ikan badut.
2. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis Parasitisme yaitu ialah hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak
yang satu mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya. Contoh simbiosis
parasitisme yakni sebagai berikut :
Cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia, yang
mana cacing cacing tersebut akan mengambil sari makanan di usus manusia.
Bunga Rafflesia dengan inangnya, yang mana bunga rafflesia menyerap sari-
sari makanan dari inangnya sedangkan inangnya diambil sari makanannya.
Tanaman benalu dengan inangnya, yang mana tanaman benalu akan
mendapat sari makanan dan inangnya akan diambil sari makanannya.
Tali putri dengan inangnya, yang mana tali putri menyerap sari makanan
yang berupa zat organik sedangkan inangnya akan kekuranga sari
makanan karena di serap oleh tali putri.
Plasmodium dengan manusia.
Taeniasaginata dengan sapi.
3. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup yang mana
pihak yang satu mendapat keuntungan namun pihak lainnya tidak dirugikan dan pula
tidak diuntungkan. Contoh simbiosis komensalisme yakni sebagai berikut:
Bunga Anggrek dengan pohon manga
Sirih pada tumbuhan inangnya
Penyu dengan ikan remora
Ikan ramora dengan paus
Paus dengan balanidae
Jamur tumbuh pada akar yang lapuk
Paku tanduk rusa dengan tumbuhan inangnya
4. Simbiosis Amensalisme
Simbiosis Amensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup yang mana
satu pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
Contoh simbiosis amensalisme yaitu sebagai berikut :
Jamur penicilium yang mensekresikan penisilin dengan bakteri.
Penisilin dapat membunuh bakteri namun tidak mendapat keuntungan
dan juga dirugikan.
Pohon Walnut dengan tumbuhan lainnya (tidak bisa hidup karena pohon
walnut menghasilkan senyawa alelopati).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Simbiosis Parasitisme
2. Simbiosis Komensalisme
3
3. Simbiosis Mutualisme
G. PEMBAHASAN
Pada laporan praktikum ini berisi tentang hasil percobaan yang telah praktikan
lakukan yaitu tentang simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme dan simbiosis
mutualisme yang masing-masing dituangkan pada tabel yang dicontohkan pada modul
hal 1.35 – 1.37. Untuk percobaan simbiosis parasitisme dituangkan ke tabel 1.7,
simbiosis komensalisme dituangkan ke tabel 1.8 dan simbiosis mutualisme dituangkan
ke tabel 1.9.
H. KESIMPULAN
1. Simbiosis Parasitisme
Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
Jawab : Iya, hubungan antara kutu dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme karena kutu mengisap darah anjing sehingga anjing mendapat
kerugian sedangkan kutu memperoleh keuntungan berupa darah yang dihisap
dari anjing.
2. Simbiosis Komensalisme
Apakah hubungan komsensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab : Hubungan komensialisme dalam kadar tertentu tidak menyebabkan
kerugian pada inangnya. Sebab dia tidak mengganggu kehidupan inangnya.
Contoh dari hasil pengamatan simbiosis komensalisme hubungan antara
tanaman paku dan pohon sawit, tanaman paku hanya menumpang hidup dan
memasak makanannya sendiri tanya menyebabkan kerugian pada pohon
sawitnya.
3. Simbiosis Mutualisme
Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak sekali terjadi simbiosis, coba anda
sebutkan beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada pada tubuh kita!
Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa keuntungan bagi
tubuh kita.
Jawab : Cacing dengan Manusia. Keuntungan bagi cacing adalah mendapat
makanan dan keuntungan bagi tubuh kita adalah cacing tersebut dapat
menguraikan zat makanan yang sulit dicerna.
J. DAFTAR PUSTAKA
https://materibelajar.co.id/pengertian-simbiosis/
Rumanta, Maman dkk. Praktikum IPA di SD. Modul 1 Hal. 1.12, Tangerang Selatan,
Universitas Terbuka, 2021.
Pada percobaan ini praktikan mengalami beberapa kesulitan antara lain sulit
menemukan contoh hubungan dari masing-masing simbiois parasitisme, simbiosis
komensalisme dan simbiosis mutualisme.
Untuk percobaan tentang simbiosis ini jika harus mendapatkan foto bersama
praktikan langsung melakukan pengamatan, contoh yang didapatkan dari simbiosis ini
menjadi terbatas karena keterbatasan dalam menemukan contoh dari hubungan masing-
masing simbiosis tersebut.
L. FOTO/VIDEO PERCOBAAN
OLEH :
AGUS MISBAHUL MUNIR
NIM. 835704078
UPBJJ 16 PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama(Gelar) : Syahrial,M.Pd
Nip/Id Lainnya : 19710626 200012 1001
Instansi Asal : SMA Negeri 1 Teluk Meranti
Nomor Hp : +62 831 6561 3662
Alamat Email : Syahrial8435@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme dan pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini
saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberika kepada saya apabila dikemudian
hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya
saya ini.
B. TUJUAN PERCOBAAN
D. LANDASAN TEORI
F. HASIL PENGAMATAN
Pada laporan praktikum ini berisi tentang hasil percobaan yang telah praktikan
lakukan yaitu tentang sistem pencernaan.
Secara umum proses pencernaan terdiri atas 2 jenis, yaitu proses pencernaan
mekanis dan kimiawi. Proses pencernaan mekanik merupakan proses pencernaan
makanan yang dilakukan dengan gerakan-gerakan seperti mengunyah, menelan,
memompa, menghancurkan, dan meremas makanan. Pencernaan mekanik bertujuan
untuk mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil. Sedangkan proses pencernaan
kimiawi adalah proses pencernaan makanan yang melibatkan enzim. Pencernaan
kimiawi ini bertujuan buat mengubah partikel makanan yang kecil-kecil jadi bentuk
yang siap diserap sama tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari mulut, faring, esofagus, lambung,
pankreas, hati, empedu, usus halus, usus besar, rektum dan anus.
1. Mulut
Mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses
pencernaan. Ini karena di dalam mulut, terjadi pencernaan secara mekanik oleh gigi
dan kimiawi oleh enzim amilase. Gigi akan menghancurkan makanan menjadi
ukuran yang lebih kecil, sehingga memudahkan enzim amilase bekerja. Enzim
amilase lalu akan menguraikan kandungan pati atau amilum dalam makanan,
menjadi gula sederhana yang dapat diserap tubuh. Nah, enzim amilase diproduksi
oleh kelenjar ludah ya. Selain itu, di mulut ada juga lidah, yang akan mengaduk
makanan sehingga bisa bercampur dengan enzim amilase.
3. Lambung
Pada lambung terjadi pencernaan kimiawi, dimana makanan dicerna oleh enzim
dalam getah lambung yang dihasilkan oleh sel kelenjar dinding lambung. Getah
lambung terdiri dari :
Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein menjadi pepton.
Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk membunuh kuman dan
bakteri pada makananan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Fungsi lambung untuk mencerna protein, menyimpan makanan selama 2 sampai 5
jam, dan mematikan mikroorgansime berbahaya yang ada di lambung karena ada
asam lambung. Setelah melalui pencernaan di lambung, makanan akan perlahan-
perlahan didorong masuk ke usus halus.
5. Usus Halus
Usus halus merupakan organ pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus
besar. Bentuknya berupa saluran dengan panjang sekitar 670 cm sampai 760 cm.
Nah, usus halus bisa dibedakan lagi menjadi 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum,
dan ileum. Duodenum (usus dua belas jari) berfungsi sebagai tempat pencernaan
makanan secara kimiawi. Caranya, makanan dari lambung yang masuk ke
duodenum akan dinetralkan dulu oleh senyawa bikarbonat dari pankreas. Lalu,
lanjut dicerna menggunakan enzim amilase, lipase, dan tripsin dari pankreas, serta
enzim maltase yang dihasilkan usus halus itu sendiri.
Amilase akan memecah amilum jadi maltosa. Maltosanya lalu lanjut dipecah jadi
glukosa oleh enzim maltase. Kalau lipase memecah lemak jadi asam lemak dan
gliserol. Ini dilakukan dengan bantuan empedu ya, yang akan mengemulsikan
lemak sehingga enzim lipase bisa bekerja. Sementara itu, tripsin akan memecah
pepton jadi asam amino. Glukosa, asam lemak, gliserol, dan asam amino tadi
merupakan bentuk zat gizi sederhana yang siap diserap tubuh. Penyerapannya
terjadi di bagian usus halus berikutnya yaitu jejunum dan ileum. Berarti jejunum
(usus kosong) dan ileum (usus penyerapan) sama-sama berfungsi sebagai tempat
penyerapan sari makanan atau zat gizi sederhana. Makanya, strukturnya dipenuhi
vili atau jonjot usus yang berfungsi memperluas area penyerapan sari makanan.
6. Usus Besar
Usus besar adalah organ pencernaan yang terhubung dengan usus halus. Sisa
makanan yang tidak bisa dicerna dan diserap tubuh lalu akan diteruskan ke usus
besar. Ini karena usus besar berfungsi untuk membusukkan sisa makanan tadi
membentuk feses, dengan dibantu oleh bakteri Escherichia coli.
Usus besar terdapat beberapa bagian, yaitu :
Kolon sebagai tempat pemadatan feses atau penyerapan kembali air dari
zat sisa makanan.
Rektum sebagai tempat menyimpan feses sementara waktu.
Selain itu, ada pula umbai cacing, yaitu bagian yang berbentuk memanjang seperti
cacing. Bagian ini bisa membengkak jika ada sisa makanan yang tersumbat di
dalamnya, lalu menimbulkan penyakit usus buntu.
7. Anus
Anus berfungsi sebagai tempat pembuangan zat sisa makanan atau feses.
H. KESIMPULAN
Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari
makanan yang berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim
yang memcah molekul makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah
dicerna tubuh.
I. PERTANYAAN-PERTANYAAN
J. DAFTAR PUSTAKA
https://www.ruangguru.com/blog/sistem-pencernaan-manusia
Rumanta, Maman dkk. Praktikum IPA di SD. Modul 3 Hal. 3.16, Tangerang Selatan,
Universitas Terbuka, 2021.
Praktikan Praktikan
mencari gambar memperhatikan
dan informasi gambar sistem
tentang pencernaan yang
sistem sudah ditemukan
pencernaan dan mengurutkan
dengan searching organ dari sistem
google. pencernaan.
OLEH :
AGUS MISBAHUL MUNIR
NIM. 835704078
UPBJJ 16 PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama(Gelar) : Syahrial,M.Pd
Nip/Id Lainnya : 19710626 200012 1001
Instansi Asal : SMA Negeri 1 Teluk Meranti
Nomor Hp : +62 831 6561 3662
Alamat Email : Syahrial8435@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme dan pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya
siap menerima tindakan/sanksi yang diberika kepada saya apabila dikemudian hari
ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya saya ini.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan pada praktikum struktur dan fungsi telinga adalah untuk mengetahui
bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya.
D. LANDASAN TEORI
Sebagai indra pendengaran, peran telinga dalam kehidupan manusia sangatlah penting.
Dengan mengenali anatomi telinga, Anda dapat memahami fungsi setiap bagian telinga
dan mengetahui proses pengolahan suara di dalam telinga.
Telinga merupakan satu dari kelima pancaindra yang dimiliki manusia. Selain untuk
mendengar suara, telinga juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh sehingga
Anda tidak mudah terjatuh saat melakukan berbagai gerakan.
Anatomi telinga terdiri dari tiga bagian yang memiliki struktur dan peranannya
masingmasing dalam proses pendengaran dan menjaga keseimbangan tubuh. Berikut ini
adalah bagian-bagian telinga beserta fungsinya:
Di sekitar koklea terdapat sel rambut halus yang berperan penting dalam
mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik di saraf pendengaran. Selain
untuk mendengar, fungsi keseimbangan juga dijalankan di telinga bagian dalam.
Setelah itu, otak akan menafsirkan sinyal ini sebagai suara yang bisa Anda dengar.
Inilah peranan anatomi telinga dan proses mendengar pada manusia.
Saraf tersebut bertugas untuk memberi informasi kepada otak tentang posisi
tubuh Anda, misalnya saat Anda sedang berbaring, duduk, berdiri, dan menggerakkan
tubuh, seperti berputar atau berjalan.
Cairan di bagian telinga dalam bisa terus bergerak. Hal inilah yang membuat
Anda bisa merasa pusing setelah memutar tubuh berulang kali. Namun, setelah cairan
berhenti bergerak, rasa pusing akan mereda dan hilang.
Jika terjadi gangguan pada cairan atau organ keseimbangan tersebut, seseorang
bisa merasakan gejala pusing atau vertigo, karena memiliki fungsi yang penting, telinga
perlu rutin dibersihkan dan dijaga kesehatannya. Namun, untuk membersihkan telinga,
hindari menggunakan cotton bud karena dapat menyebabkan luka di telinga dan
mendorong kotoran telinga masuk semakin dalam ke liang telinga.
Anda juga perlu menjaga telinga dari suara keras. Ketika sedang berada di
tempat bising, gunakan pelindung telinga. Selain itu, hindari mendengarkan musik atau
menonton video dengan volume yang terlalu keras saat menggunakan earphone.
Untuk menjaga kesehatan telinga dan fungsi pendengaran, Anda sebaiknya rutin
memeriksakan telinga ke dokter THT. Saat pemeriksaan telinga, dokter dapat
memeriksa kondisi anatomi telinga dan kemampuan mendengar Anda, serta mendeteksi
sejak dini bila ada gangguan pada fungsi pendengaran. Dengan begitu, jika ada masalah,
dokter bisa segera memberikan penanganan sebelum terjadi kerusakan yang parah.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Gambar 1. Struktur Alat Pendengaran Manusia (dimodifikasi dari Rumanta, dkk., 2021).
Telinga
No Fungsi
Bagian luar Bagian Tengah Bagian dalam
1 Daun Telinga Menangkap getaran
2 Lubang Telinga Mengantarkan getaran
Meneruskan
Gendang
3 gelombang bunyi
Telinga
dari udara
Menangkap getaran
dari gendang telinga
4 Tulang Telinga
dan meneruskannya
ke tingkap oval
Menghantarkan
5 Tingkap Oval
getaran udara
Saluran Mengatur
6
Semi Sirkular keseimbangan tubuh
Menangkap getaran
Tulang dari gendang telinga
7
Sanggurdi dan meneruskan ke
tingkap oval
Koklea atau Mengubah getaran
8
Rumah Siput menjadi impuls
Memasukkan udara ke
telinga tengah dan
Saluran menjadikannya
9
Eustachius tekanan udara
di
gendang telinga
G. PEMBAHASAN
Laporan praktikum ini berisi tentang hasil percobaan yang telah praktikan
lakukan yaitu struktur dan fungsi telinga.
Pada awalnya praktikan memuat gambar struktur alat pendengaran manusia yang
di modul pada halaman 6.31 kemudian praktikan memberi nama sesuai no pada gambar
tersebut. Kemudian praktikan menentukan fungsi dari setiap bagian struktur telinga dan
diklasifikasikan menjadi telinga bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam kemudian
praktikan masukkan ke dalam tabel sesuai format di modul tabel 6.2 pada halaman 6.32.
1. Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari beberapa bagian antara lain :
• Daun Telinga
Daun telinga merupakan bagian telinga yang paling jelas terlihat dari luar.
Daun telinga memiliki lekukan-lekukan khas yang berfungsi untuk
mengumpulkan gelombang suara. Daun telinga memiliki struktur yang lentur
dan elsatis karena tersusun atas jaringan tulang rawan.
• Lubang Telinga
Lubang telinga merupakan kelanjutan dari daun telinga yang menjadi saluran
masuknya gelombang suara menuju organ-organ pendengaran di bagian
dalam.
• Gendang Telinga
Gendang telinga akan bergetar ketika menerima gelombang suara yang
datang. Getaran atau vibrasi dari gendang telinga akan diteruskan menuju
tualng-tulang pendengaran.
2. Telinga Tengah
Telinga tengah terdiri dari beberapa bagian antara lain :
• Tulang Martil
Tulang martil merupakan tulang pendengaran pertama yang berbentuk seperti
martil/ palu dan akan bergerak ketika ada getaran yang datang.
• Tulang Landasan
Tulang landasan merupakan tulang pendengaran kelanjutan dari tulang martil
• Tulang Sanggurdi
Tulang sanggurdi merupakan tulang pendengaran ketiga di telinga tengah.
Ketiga tulang pendengaran tersebut memiliki satu fungsi pokok untuk
menghantarkan dan memperkuat getaran suara yang datang.
3. Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri dari beberapa bagian antara lain :
• Jendela Oval
Jendela oval merupakan membran berbentuk oval pada permukaan koklea.
Jendela oval akan menerima getaran dari tulang sanggurdi dan
meneruskannya menuju koklea.
• Rumah Siput (Koklea)
Rumah siput (koklea) merupakan saluran berbentuk seperti rumah siput di
telinga bagian dalam. Koklea mempunyai dua ruangan besar, yaitu saluran
vestibuler di bagian atas dan saluran timpanik di bagian bawah yang
dipisahkan oleh diktus koklea yang berukuran lebih kecil. Saluran vestibuler
dan timpanik berisi cairan perilimfa, sedangkan duktus koklea berisi cairan
endolimfa.
• Organ Korti
Organ korti, terletak pada duktus koklea. Organ korti mengandung sel
reseptor telinga yang akan menerima getaran dan mengubahnya menjadi
impuls listrik untuk dihantarkan ke otak. Sel reseptor tersebut memiliki
rambut yang menjulur ke dalam duktus koklea. Rambut tersebut beraut ke
membran tektorial yang menggantung di atas ogan corti.
• Jendela Bundar
Jendela bundar merupakan ujung dari koklea yang akan menjadi akhir dari
getaran suara karena getaran yang menumbuk jendela bundar akan
menghilang.
• Vestibula
Vestibula terletak di belakang jendela bundar yang terdiri atas bagian sakulus
dan utrikulus, yang berperan dalam mengatur keseimbangan tubuh.
• Saluran Semisirkuler
Saluran semisirkuler merupakan struktur berbentuk tiga saluran setengah
lingkaran yang berisi cairan endolimfa. Organ ini juga berperan dalam
mengatur keseimbangan tubuh.
• Saluran Eustacheus
Saluran eustacheus merupakan saluran kecil yang menghubungkan telinga
dalam dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk menyamakan takanan udara
di dalam telinga dengan atmosfer.
H. KESIMPULAN
I. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber bunyi!
Jawab :
Peranan daun telinga adalah untuk mengumpulkan suara. Daun telinga juga dapat
memperbesar (mengamplifikasi) suara dan mengarahkannya ke saluran telinga.
Ketika memantul pada daun telinga, suara juga mengalami proses penyaringan
yang akan memberikan informasi mengenai lokalisasi suara.
2. Jelaskan fungsi saluran eustachius!
Jawab :
Fungsi saluran eustachius adalah untuk menyamakan tekanan di dalam dan di luar
telinga, serta mengeluarkan cairan dari telinga bagian tengah yang terletak di
belakang gendang telinga. Telinga yang memiliki tekanan seimbang dan bebas
dari cairan membantu gendang telinga bergetar dengan normal.
3. Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi/suara hingga kita mendengar!
Jawab :
Bagian-bagian telinga ada yang berfungsi menerima getaran udara (gelombang
bunyi), meneruskan getaran, dan menyampaikan getaran ke saraf pendengar di
otak besar. Mekanisme kerja alat indera pendengar, yaitu: bunyi dari daun telinga-
liang telinga-gendang telinga-tulang pendengaran-tingkap oval-rumah siput-saraf
pendengar-otak besar. Bunyi akan terdengar jika tidak ada sumbatan atau
gangguan pada bagian telinga yang menyebabkan gangguan perambatan getaran.
Getaran udara berupa bunyi ditangkap oleh daun telinga dan diteruskan melalui
liang dan saluran telinga sampai pada gendang telinga sehingga gendang telinga
ikut bergetar. Getaran pada gendang telinga diteruskan ke tulang-tulang
pendengaran (dari tulang malleus-incus-stapes), kemudian diteruskan ke tingkap
oval/jorong. Di tingkap oval, getaran mengalami penguatan menjadi berlipat
antara 15 sampai 25 kali). Getaran pada tingkap oval diteruskan melalui cairan
pada saluranvestibule dalam rumah siput (kohlea) dengan arah memutar kembali
yang melalui cairan dalam saluran tymphani hingga sampai pada tingkap bundar.
Getaran pada cairan perilimfe yang melewati saluran vestibule akan sgetaran
merangsang ujung-ujung saraf pendengaran dan diteruskan menjadi impuls
menuju ke pusat pendengaran di otak besar. Setelah impuls diterima dan diolah
otak, maka bunyi dapat didengar.
4. Mengapa kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak sama?
Jawab :
Kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak sama karena
kondisi alat pendengaran orang berbeda. Telinga luar beda lebarnya, telinga yang
lebar cenderung lebih peka terhadap suara yang dibagian dalam juga ketebalan
gendang telinga dan kepekaan terhadap getaran.
5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang menjadi tuli?
Jawab :
Jenis tuli atau gangguan pendengaran
Secara umum, terdapat tiga jenis gangguan pendengaran atau tuli antara lain :
a. Tuli konduktif : Pada tuli konduktif, gelombang suara tidak dapat dialirkan
dari telinga luar ke telinga bagian dalam. Beberapa hal yang dapat
menyebabkan kondisi ini meliputi :
• Kotoran telinga yang menggumpal.
• Otitis media efusi (glue ear).
• Infeksi telinga dengan peradangan dan penumpukan cairan dalam telinga.
• Lubang atau kelainan pada gendang telinga. Kondisi ini juga sering
disebut gendang telinga pecah.
• Gangguan pada tulang pendengaran.
b. Tuli sensorineural : Tuli sensorineural disebabkan oleh kerusakan pada
telinga bagian dalam. Jenis tuli ini biasanya disebabkan oleh:
• Faktor penuaan. Pasalnya, sel koklea yang mengalami kerusakan seiring
bertambahnya usia.
• Paparan suara nyaring dalam waktu lama. Hal ini juga dapat merusak
sel- sel koklea.
• Infeksi telinga bagian dalam.
• Kelainan bawaan pada telinga.
• Cedera kepala.
c. Tuli campuran : Tuli campuran merupakan kombinasi dari tuli konduktif
dan sensorineural. Kondisi ini biasanya terjadi karena:
• Penuaan
• Paparan suara bising
• Infeksi tertentu
• Cedera kepala
• Konsumsi obat-obatan tertentu
• Tumor
• Kondisi bawaan
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. Praktikum IPA di SD. Modul 6 Hal. 6.31, Tangerang Selatan,
Universitas Terbuka, 2021.
Pada percobaan ini praktikan mengalami beberapa kesulitan antara lain membuat
dokumentasi foto pada saat melakukan percobaan.
L. FOTO/VIDEO PERCOBAAN
OLEH :
AGUS MISBAHUL MUNIR
NIM. 835704078
UPBJJ 16 PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Nama(Gelar) : Syahrial,M.Pd
Nip/Id Lainnya : 19710626 200012 1001
Instansi Asal : SMA Negeri 1 Teluk Meranti
Nomor Hp : +62 831 6561 3662
Alamat Email : Syahrial8435@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme dan pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini
saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberika kepada saya apabila dikemudian
hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau klaim atas karya saya
ini.
B. TUJUAN PERCOBAAN
D. LANDASAN TEORI
Mata adalah alat indera yang berfungsi untuk melihat. Mata memiliki sistem
indera, yaitu sitem yang berfungsi untuk menerima rangsangan berupa cahaya
(fotoreseptor). Rangsangan ini kemudian diteruskan ke otak untuk diterjemahkan
menjadi objek-objek yang kita kenal.
Bintik buta adalah bagian pada retina di mana tidak terdapat sel-sel fotoreseptor
yang berfungsi menerima ransangan cahaya. Sel-sel fotoreseptor (sel konus dan sel
batang) akan menerima cahaya yang datang dan mengantarkan rangsangan cahaya
tersebut menuju serabut saraf untuk diinterprestasikan di otak. Namun pada bagian
bintik buta tidak terdapat sel-sel ini, sehingga cahaya jatuh ditempat tersebut tidak akan
terjadi penghantaran ransangan menuju otak.
Bintik buta manusia terdapat pada bagian belakang mata. Tepat di belakang
bintik buta merupakan saluran untuk pembulluh darah dan saraf yang masuk jaringan
mata. Bagian bintik buta dikonsentrasikan sebagai pinti gerbang bagi pembuluh darah
dan saraf sehingga bagian ini tidak memiliki sel fotoreseptor untuk menangkap cahaya.
Bintik buta ditemukan oleh Edme Moriette sekitar tahun 1660 yang awalnya menangkap
bagian ini paling sensitive terhadap cahaya.
Penyebab terjadinya bintik buta mata adalah adanya cahaya memasuki mata
dengan melewati pupil dan mengenai retina di belakang. Retina terbungkus protein
penginderaan cahaya, yang mentransmisikan apa yang mereka rasakan ke saraf optik.
Saraf optik, pada gilirannya menyampaikan pesan ke otak. Bintik-bintik buta terjadi
karena saraf optik berahir di bidang retina itu sendiri. Apapun kekurangan informasi
visual, otak mengisi dengan melihat gambardi sekitarnya, dan sebagai hasilnya, kita
tidak perlu sadar akan adanya titik-titik buta ketika kita menjalani kehidupan seharihari.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
F. HASIL PENGAMATAN
*) Beri tanda cek (✔) jika tanda garis pendek menyatu dengan garis panjang.
G. PEMBAHASAN
Laporan praktikum ini berisi tentang hasil percobaan yang telah praktikan
lakukan yaitu optik mata bintik buta. Pada saat melakukan percobaan ini praktikan
dibantu oleh adik perempuan untuk mengukur jarak ketika fokus kita telah menemukan
bintik buta (1) dan (2) juga jarak ketika praktikan ingin memulai percobaan.
Kemudian pada percobaan bintik buta (2) ini untuk mengetahui apa yang terjadi
pada garis pendek ketika fokus kita pada tanda positif (+) semakin dekat dengan wajah.
Berdasarkan dari percobaan pengamatan yang praktikan lakukan tentang bintik buta (2)
atau bagian B dari jarak 60 cm hingga 55 cm garis panjang dan pendek masih tampak
jelas, sedangkan pada jarak 54 cm sampai 41 cm garis pendek mulai terlihat
menghilang, setelah itu pada jarak 40 cm sampai 36 cm garis pendek terlihat tampak
kembali dan kemudian pada jarak 35 cm sampai 31 cm terlihat buram dan pada jarak 30
cm garis pendek dengan garis panjang terlihat menyatu.
H. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum tentang percobaan optik (mata) bintik buta (1) dan
bintik buta (2), praktikan mendapatkan data yang telah dituangkan dalam tabel maka
praktikan bisa mengambil kesimpulan bahwa :
• Jarak pandang semakin dekat maka fokus mata (penglihatan) akan semakin
buram bahkan tidak terlihat.
• Jarak bintik buta adalah jarak di mana kita tidak dapt melihat suatu objek pada
jarak yang berbeda dengan individu lainnya. Hal ini tergantung pada
kemampuan mata individu tersebut.
I. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada percobaan bintik buta (1), mengapa tanda (•) menghilang dari pandangan
andapada jarak tertentu?
Jawab :
Pada percobaan bintik buta (1), tanda bundaran hitam (•) mengilang karena fokus
mata kita ke tanda (+), semakin dekat jarak fokus maka tanda (•) akan hilang.
2. Pada percobaan bintik buta (2) mengapa kedua garis (pendek dan panjang) terlihat
menyatu? Pada jarak berapa dari mana praktikan? Jelaskan mengapa hal itu terjadi!
Jawab :
Pada percobaaan bintik buta (2) antara garis panjang dan garis pendek tampak
menyatu karena fokus benda sangat dekat dengan mata kita, pada jarak 30 cm kedua
garis tersebut terlihat menyatu. Hal ini terjadi karena fokus mata kita dan jarak
pandangan mata kita semakin dekat sehingga garis pendek dan panjang akan terlihat
menyatu.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. Praktikum IPA di SD. Modul 7 Hal. 7.19, Tangerang Selatan,
Universitas Terbuka, 2021.