Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PDGK 4107
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP

DISUSUN OLEH :
NAMA : DESI RIAN PURWANDINI
NIM : 857242239

UPBJJ SERANG – POKJAR BAYAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

NAMA : DESI RIAN PURWANDINI


NIM : 857242239
PROGRAM STUDI : FKIP-PGSD S1-BI
NAMA SEKOLAH : UT-UPBJJ SERANG-POKJA BAYAH

DATA TUTOR

NAMA : YUDI HENRAWAN,M.Pd


NIP : 198004232010011010
INSTANSI ASAL : SMPN 4 WARUNGGUNUNG
NOMOR HP : 0823 1240 4780
ALAMAT EMAIL Yudihrw80@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : DESI RIAN PURWANDINI
NIM : 857242239
Program Studi : FKIP-PGSD S1-BI
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Bayah, April 2023

Yang membuat pernyataan

DESI RIAN PURWANDINI


KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP
Judul percobaan: 1. Gerak seismonasti pada tumbuhan putri malu (Mimosa pudica)
2. Gerak Geotropisme pada pertumbuhan kacang merah

I. Judul praktikum: Gerak pada tumbuhan


II. Tujuan praktikum:
1. Untuk mengamati gerak seismonasti pada tumbuhan Putri Malu (Mimosa pudica)
2. Untuk mengamati gerak geotropisme negarif pada pertumbuhan kacang merah
III. Dasar teori:
Zubaidah (2017) gerak pada tumbuhan merupakan suatu respon terhadap rangsangan (stimulus)
baik yang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi perkembangan gerak pada
tumbuhan merupakan bukti adanya iritabilitas. Iritabilitas adalah kemampuan menangkap
rangsangan pada makhluk hidup pada tumbuhan. Beberapa gerak yang dilakukan oleh tumbuhan
dihasilkan sebagai respon tumbuhan terhadap sejumlah rangsangan dari luar atau dari
lingkungannya.
Putri malu atau Mimosa pudica merupakan tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis, yang
ditemukan pada ketinggian 1200 M diatas permukaan laut. Ciri-ciri tumbuhan putri malu atau
Mimosa pudica adalah daun berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah
anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata,
permukaan atas dan bawah yang licin, panjang 6-16 mm, lebar 1-3 mm, berwarna hijau, dan
umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika daun disentuh sirip akan melipatkan diri menyirip
rangkap.
Gerak Niktinasti, Seismonasti, dan Geotropisme
a) Niktinasti (rangsang berupa gelap) merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang disebabkan
karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk.
Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk)
atau pulvinus penyimpanan ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan
perubahan tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa
yang melipat kebawah pada saat malam hari.
b) Seismonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang berupa sentuhan. Contoh
seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) karena sentuh. Daun
putri malu akan apabila disentuh. Dan setelah didiamkan agak lama, daun tersebut akan terbuka
kembali. Gerak tersebut sebagai tanggapan atas reaksi yang datang dari luar, sedangkan arah
gerakannya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang.
c) Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya gravitasi bumi.
Geotropisme disebut juga gravitropisme. Geotropisme positif jika gerak responnya menuju ke
bumi atau menuju ke bawah, Misalnya: gerak pertumbuhan akar. Geotropisme negatif jika gerak
responnya menjauhi bumi atau menuju ke atas, Misalnya: gerak pertumbuhan batang.

IV. Alat dan bahan yang digunakan


A. Alat
1. Seismonasti
1) Alat Tulis
2) Sedotan 1 buah
3) Pot bunga 2 buah
4) Kamera (Handphone)
5) Sekrup atau pacul
2. Geotropisme
* Pot (1 buah)
* Tisu
* Biji kacang merah secukupnya.
* Udara secukupnya.
B. Bahan
1) Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica)
2) Biji kacang merah/tumbuhan kacang merah

V. Cara kerja
b) Gerak Seismonasti
1). Langsung kelapangan terbuka untuk mencari tanaman purti malu
2). Melakuakan tiga percobaan dengan menyentuh putri malu
3). Menyentuh putri malu dengan cara halus, sedang dan kasar ,kemudian mengamatinya
4). Melakukan pengamatan dan penelitian terhadap gerakan seismonasti pada tumbuhan putri
malu (Mimosa pudica)
5). Mencatat hasil pengamatan dan penelitian terhadap gerakan seimonasti yang didapatkan
a) Gerak Tropisme (Geotropisme Negatif)
• Menanam 3 biji kacang merah dalam pot ukuran kecil satu sampai dua minggu sebelum percobaan
dimulai. Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya dilakukan di tempat terbuka sehingga
tanaman yang dihasilkan berdiri tegak.
• Memberi label A untuk pertama dan B untuk kedua
• Meletakkan pot B secara horizontal sedangkan pot dibiarkan tegak dan disimpan keduanya di tempat
terbuka.
• Melakukan pengamatan setiap hari pada waktu pagi dan sore selama 1 minggu.
• Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja.
VI. Tabel data pengamatan
Lampiran foto kegiatan praktikum:
VII. Pembahasan: Terdapat tiga reaksi yang berbeda saat daun putri malu (Mimosa pudica) secara
halus, sedang dan kasar. Daun putri malu (Mimosa pudica) akan menutup sedikit atau bahkan bisa
tidak menutup sama sekali apabila di sentuh secara halus, sedangkan jika daun putri malu (Mimosa
pudica) disentuh secara sedang maka daun akan menutup secara cepat dan sempurna namun hanya
daun yang terkena sentuhan saja yang bereaksi sedangkan daun yang ada dibagian batang yang
lainnya tidak bereaksi sama sekali dalam artian daun tetap utuh terbuka dan tidak menutup.
Yang unik adalah apabila daun putri malu (Mimosa pudica) disentuh secara kasar, maka seluruh daun
yang ada pada bagian batang yang lain pun ikut menutup secara sempurna tidak hanya daun yang
disentuh saja yang menutup sempurna. Dan reaksi ini terjadi karena adanya getaran di batang putri
malu (Mimosa pudica), oleh sebab itulah putri malu (Mimosa pudica) salah satu tumbuhan yang
sangat peka terhadap rangsangan maupun getaran.
Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan mempengaruhi kecepatan menutup daun putri
malu. Semakin keras getaran sentuh, maka kecepatan menutup daun putri malu akan semakin cepat,
begitu pula sebaliknya semakin halus getaran sentuh yang diberikan maka kecepatan menutup daun
putri malu akan semakin lambat. Selain itu, luas permukaan bidang sentuh juga mempengaruhi
kecepatan menutup daun putri malu. Permukaan sentuh yang luas akan menghasilkan gaya yang
besar, sehingga akan meningkatkan kecepatan menutup daun putri malu. Sedangkan semakin kecil
luas permukaan bidang sentuh, maka gaya yang dihasilkan juga semakin kecil. Hal tersebut
menyebabkan kecepatan menutup daun putri malu semakin lambat.
Daun putri malu akan segera menutup setelah disentuh. Daun-daun tumbuhan ini sensitif dalam
tanggapan terhadap sentuhan dan terhadap penambahan temperatur. Daun-daun akan mengatup dari
posisi tegak, hampir seketika setelah menerima rangsang. Hal tersebut terlihat seperti tanaman putri
malu memiliki reflek saraf. Tetapi mekasime itu adalah gerakan air ke dalam dan keluar sel. Pada
pangkal setiap tangkai daun putri malu dan beberapa tumbuhan polong lainnya, didapati adanya
pulvinus, yaitu suatu bonggol yang mengandung sel-sel besar dengan banyak rongga.
Untuk tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) pada pot A tidak digunakan sebagai praktikum dan
yang digunakan untuk praktikum adalah tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) pada pot B. Jadi
tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) pada pot A sebagai pelengkap untuk melakukan praktikum.

VIII. Pertanyaan dan jawaban


A. Pertanyaan
1). Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi!Jelaskan alasan anda
memilihnya!
2). Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan ang telah anda lakukan?
Jelaskan!
3). Pada percobaan geitropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga sekaligus telah
membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa?Jenis fototropisme apakah yang terjadi?
Jelaskan!
B. Jawaban
1). Lamtoro (petai cina), dan pohon turi, alasan memilih kedua tanaman tersebut karena petai cina
dan pohon turi lebih mudah kita temukan di lingkungan sekitar, kedua tanaman tersebut juga
mempunyai banyak manfaat untuk manusia.
2). Kalau niktinasi adanya gerak pada tumbuhan yang diakibatkan oleh keadaan gelap , sedangkan
seismonasti adanya gerak pada tumbuhan yang diakibatkan oleh sentuhan.
3). Karena pada percobaan geotropisme negatif yang saya lakukan juga terjadi gerak fototropisme
yang dibuktikan dengan tumbuhan yang tumbuh bergerak mendekati atau menuju arah cahaya
mata hari.
Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif, karena arah herak tumbuhnya
tumbuhan mendekati cahaya.
IX. Kesimpulan:
Terdapat 3 (tiga) reaksi yang berbeda ketika melakukan sentuhan atau seismonasti terhadap tumbuhan
putri malu (Mimosa pudica), apabila di sentuh secara halus maka daun putri malu (Mimosa pudica)
tidak menutup secara sempurna, bahkan ada juga yang tidak bereaksi apa-apa. Apabila di sentuh
secara sedang maka daun putri malu (Mimosa pudica) akan menutup secara sempurna pada bagian
yang terkena sentuhan, tetapi pada bagian daun putri malu (Mimosa pudica) yang ada di batang
lainnya tidak memberikan reaksi. Kemudian jika di sentuh secara kasar maka seluruh daun yang ada
dibagian batang yang lain pun ikut menutup secara sempurna, ini disebabkan oleh adanya getaran
pada batang putri malu (Mimosa pudica). Selain itu juga terdapat beberap jeda waktu untuk daun agar
bisa membuka kembali, seperti hal nya sentuhan secara halus 0 menit, sentuhan secara sedang
memerlukan waktu 3 menit untuk membuka kembali, dan ketikas sentuhan secara kasar memerlukan
waktu yang lumayan lama untuk daun dapat membuka kembali sekitar 7,5 menit.
Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan mempengaruhi kecepatan menutup daun putri
malu. Semakin keras getaran sentuh, maka kecepatan menutup daun putri malu akan semakin cepat,
begitu pula sebaliknya semakin halus getaran sentuh yang diberikan maka kecepatan menutup daun
putri malu akan semakin lambat. Selain itu, luas permukaan bidang sentuh juga mempengaruhi
kecepatan menutup daun putri malu. Permukaan sentuh yang luas akan menghasilkan gaya yang
besar, sehingga akan meningkatkan kecepatan menutup daun putri malu. Sedangkan semakin kecil
luas permukaan bidang sentuh, maka gaya yang dihasilkan juga semakin kecil.
Jika ingin menanam tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) kedalam pot untuk di budidayakan adalah
dengan memilih tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang masih muda, lalu tekstur tanah yang ada
di dalam pot berpasir dan basah, kemudian meletakannya di tempat terbuka seperti halnya di bawah
pohon yang redup.
Berdasarkan percobaa gerak pada tumbuhan maka dapat disimpulkan yaitu
1. Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa getaran.
2. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap.
3. Geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika arah
pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif).
X. Daftar pustaka
1). Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terbuka.
2). https://id.scribd.com/doc/60695050/pengamatan-perilaku-mimosa-pudica-putri-mali
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : SIMBIOSIS
SISTEMATIKA PERCOBAAN
A. JUDIL PERCOBAAN : SIMBIOSIS
B. TUJUAN PERCOBAAN : Mengidentifikasi symbiosis parasitisme,
komensalisme dan mutualismi di lingkungan sekitar.
C. ALAT DAN BAHAN :
 Alat Tulis
 Lembar Pengamatan
 Lingkungan Sekitar
D. LANDASAN TEORI
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti
kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus
antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan
simbiosis disebut simbion.
Symbiosis dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Symbiosis parasitisme
Symbiosis parasitisme adalah hubungan du individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan merugikan pihak lainnya.
2. Symbiosis komensalisme
Symbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua mahluk hidup, dengan
mahluk hidup pertama mendapat keuntungan dan makhluk hidup kedua tidak
dirugikan juga tidak diuntungkan.
3. Symbiosis mutualisme
Symbiosis mutialisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang
saling menguntungkan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan;
 Pergi kelingkungan sekitar;
 Mengamati makhluk hidup sekitar;
 Mengamati beberapa symbiosis parasitisme, komensalisme, dan mutualisme
yang terjadi dilingkungan sekitar;
 Temukan 3 hubungan yang terjadi;
 Mengambil gambar atau poto makhluk hidup tersebut;
 Menuliskan hasil identifikasi pada kertas kerja.
F. HASIL PENGAMATAN
G. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta Maman, dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
H. POTO PRAKTIKUM

Pada tahap ini saya melakukan pengamatan


yang pertama yakni simbiosis parasitisme,
yakni kutu daun dengan tumbuhan.

Tahap Awal / Pembukaan

Pada tahap ini saya mencoba


mengidentifikasi hubungan simbiosis
komensalisme, yakni tanaman sirih dengan
pohonnya .

Proses Kegiatan

Pada tahap terakhir saya mencoba


mengidentifikasi hubungan simbiosis
mutualisme, yakni hubungan jamur dan
tanaman alga.

Tahap Akhir
Simbiosis parasitisme, pada benalu dan
pohon inanggnya

Simbiosis parasitisme, pada ulat dan daun


pisang (pohon pisang)

Simbiosis komensalisme, pada anggrek dan


pohon jeruk

Simbiosis komensalisme, pada lumut dan


pohon jeruk
Simbiosis parasitisme, pada kumbang dan
bunga

Simbiosis parasitisme, pada kutu daun dan


semut
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 :
PERTUMBUHAN,PERKEMBANGAN,DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK
HIDUP
LEMBAR KERJA MAHASISWA
I.Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
B. Dasar Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak
akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor
yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan
hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah
total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak
tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului
morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran
sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
C. Alat dan Bahan
1. Biji Kacang merah 6 buah
2. Botol selai 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

D. Cara Kerja
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila
perlu potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
Cara memasang kertas saring dalam botol selai

4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan
air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak
merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.
E. Hasil Pengamatan
I. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

FOTO/VIDEO
PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan,
proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Hari pertama
Belum ada perubahan

Hari Kedua
Mulai terlihat tumbuh akar

Hari Ke tiga
Terlihat jelas akar
Hari ke empat
Terlihat akar semakin panjang

Hari ke enam
Mulai terlihat batang

Hari ke delapan
Batang semakin panjang
Hari ke sepuluh
Batang semakin anjang

Hari ke duabelas
Batang semakin panjang

Hari ke empatbelas
Batang semakin panjang
II.Pertumbuhan dan Prkembangan Hewan
A. Tujuan Percobaan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah ( Drosophila
sp) dari telur sampai imago ( dewasa)

2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah

B. Landasan teori
Lalat buah merupakan hewan percobaan yang sering digunakan dalam
praktikum genetika. Beberapa hukum genetika yang penting telah dihasilkan dari
penelitian menggunakan lalat buah (Strickberger, 1985). Pilihan ini tepat sekali
karena pertama, lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat dipelihara
dalam laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu dapat dihasilkan
satu generasi dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat subur yang betina dapat
menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek (Kimball,
2001).

Lalat buah termasuk dalam ordo dipteral yang mengalami


metamorphosissempurna dengan empat stadium perkembangan yaitu telur –larva –pupa –
imago. Telurtelur lalat buah diletakkan oleh betina dewasa dalam jaringan buah
(Kartasaputra,1987). Lalat buah biasa dijumpai pada medium pisang, papaya, tomat, nasi
basi dan tempat sampah disekitar rumah (Yatim, 1991). Ciri-ciri umum lalat buah
(Drosophila Sp)

1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di


tubuh bagian belakang.
2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai
dua bagian dekat dengan tubuhnya.
3. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
4. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
5. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen
bersegmen lima dan bergaris hitam
6. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.

siklus hidup lalat buah


Siklus hidup lalat buah yaitu pada telur lalat buah yang dewasa akan bertelur
pada hari kedua dari pupa dan berkembang selama lebih kurang 1 minggu. pada
larva, Larva berwarna putih keruh atau putih kekuning kuningan, berbentuk bulat
panjang dengan salah satu ujungnya runcing. Larva lalat buah terdiri dari 3 bagian
yaitu kepala, toraks (3 ruas), dan abdomen (8 ruas).
Ketika pupa bagian kepala terbentuk, pupa seperti ini biasanya disebut
dengan instar keempat. Kemudian menjadi susunan yang lebih sempurna dengan
bagian kepala, susunan kepala dan kaki kakinya. Imago lalat buah rata-rata
berukuran 0,7 mm x 0,3 mm terdiri atas kepala, toraks dada dan abdomen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup
Drosophilamelanogaste diantaranya sebagai (Bohari, 2011)

a. Suhu Lingkungan

Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam


kondisi ideal.Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada
suhu ini lalat akanmengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan
pada suhu rendah atau sekitar18 C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
siklus hidupnya relatif lebih lama danlambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu
30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril. b.

b. Ketersediaan Media MakananJumlah telur

Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun


apabilakekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan
akan menghasilkanlarva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa
berukuran kecil, namun sering kaligagal berkembang menjadi individu
dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan
sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah
makanan yang dimakan oleh larva betina.

c. Tingkat Kepadatan Botol PemeliharaanBotol

medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan


tidak terlalu padat. Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam
botol pun sebaiknya
tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila
melanogaster dengan kondisi idealdimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu
padat) individu dewasa dapat hidup sampai kuranglebih 40 hari. Namun
apabila kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkanmenurunnya
produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.d.

d. Intensitas Cahaya

Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang


dan akanmengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang
gelap.
C. Alat dan Bahan
1. Plastik transparan secukupnya

2. Gelas plastik 3 buah

3. Pisang ambon ranum 3 buah

4. Tape I buah

5. Sendok makan 1 buah

6. Kertas saring

7. Lalat buah
D. Prosedur Percobaan
Membuat medium

1. Sediakan alat penumbuk atau blender, pastikan alat tersebut dalam keadaan
bersih

2. Haluskan pisang ambon dan tape singkong.

3. Sesudah medium halus, masukan kedalam wadah 2 sendok makan dan ratakan

4. Masukan kertas saring steril/ kertas tisu yang sudah dilipat kedalam setiap
wadah yang telah disediakan atau kayu sebagai tambahannya.

Menangkap lalat buah

1. Umpan yang paling efektif adalah tape singkong. Simpan di penjuru ruangan
yang telah diwadahi.

2. Dekati plastik secara perlahan jangan sampai lalat buah beterbangan.


Kemudian ketika tangan sudah dekat dengan plastik lalu tutup plastik dengan
cepat

3. Setelah beberapa menit lalat buah akan mengerumuni tape singkong .

4. Setelah itu ikat dengan rapat

Mengkultur lalat buah

5. Masukan lalat buah yang terperangkap kedalam wadah kurang lebih 5-10 ekor
lalat

6. Tutuplah wadah dengan plastik dan ikatlah dengan karet gelang

7. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik

8. Tempatkanlah wadah ditempat teduh dan aman

9. Amatilah biakan setiap pagi dan sore dengan teratur. Pengamatan meliputi
kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa
I. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

FOTO/VIDEO
PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan,
proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
1. Menyiapkan bahan-bahan
2. Menyiapkan tape untuk menangkap
lalat
3. Menyiapkan medium
untuk lalat
berkembangbiak

Medium disimpan beberapa hari dan


kemdian
muncul telur yang akan berubah
menjadi larva.

Setelah jadi larva bergerak semakin


lamban dan
sehari kemudian pupa
mulaiberubah menjadi imago atau
lalat buah

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai