UPBJJ-UT SURABAYA
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
DATA TUTOR
dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan
dari pihak mana pun, telah melakukan protokol Covid-19 sesuai aturan yang berlaku
dan tidak akan menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
sehubungan pelaksanaan kegiatan praktikum tersebut secara tatap muka.
Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan semestinya.
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarism atau pengutipan dengan cara-
cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan
ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila
dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada
klaim atas karya saya ini.
2) Gerak geotropisme
a. Biji bayam (Amaranthus gangeticus)
b. Tanah yang subur
c. Air secukupnya
d. Polibag 2 buah
e. Alat-alat tulis
C. Landasan Teori
Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik hewan
maupun tumbuhan. Namun, gerakan pada tumbuhan sangat terbatas dan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar,
ataupun pada bagian lembar daun tertentu. Hal itu menyebabkan gerak pada
tumbuhan tidak mudah diamati.
Gerak tubuh tumbuhan dibagi atas gerak taksis, nasti dan tropisme. Gerak
taksis adalah gerak pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuhan. Gerak nasti adalah
gerak dari sebagian tubuh tumbuhan di mana arah geraknya tidah dipengaruhi oleh
arah datangnya rangsang, sedangkan gerak tropisme adalah gerak dari sebagian
tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Jika arah
geraknya menuju arah datangnya rangsang maka disebut tropisme positif, sebaliknya
jika arah geraknya menjauhi rangsang maka disebut tropisme negative (Rumanta,
2017).
Berdasarkan jenis rangsangannya gerak nasti dibedakan menjadi beberapa
jenis, di antaranya niktinasti dan seismonasti. Niktinasti adalah gerak nasti
tumbuhan akibat rangsangan dari lingkungan yang terjadi pada malam hari.
Seismonasti adalah gerak nasti pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
berupa getaran atau sentuhan (Zubaidah, 2014).
Seperti halnya gerak nasti, gerak tropisme juga dibedakan menjadi beberapa
jenis, di antaranya geotropisme dan fototropisme. Geotropisme adalah gerak
tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya gravitasi bumi. Geotropisme juga
disebut gravitopisme. Geotropisme positif jika gerak responnya menuju ke bumi atau
ke bawah. Geotropisme negatif jika gerak responnya menjauhi bumi (Wiraatmaja,
2017).
D. Prosedur Percobaan
- Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman
putri malu (Mimosa pudica) , lembar kerja/laporan praktikum, alat-alat
tulis dan penggaris.
- Letakkan pot tanaman putri malu (Mimosa pudica) yang telah anda
siapkan di atas meja, selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan
yang paling kasar terhadap daun-daun putrid malu (Mimosa pudica)
tersebut dengan menggunakan pensil.
- Catatlah hasil pengamatan anda pada Lembar Kerja Praktikum (Tabel 1.2).
- Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
- Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu (Mimosa pudica) pada Pot
B tersebut dan bandingkan dengan daun putri malu (Mimosa pudica) pada
Pot A.
- Catatlah hasil pengamatan anda pada Lembar Kerja Praktikum (Tabel 1.3).
c. Tuliskan hasil pengamatan anda pada Lembar Kerja Praktikum (Tabel 1.4).
Perangkat percobaan geotropism negatif
E. Hasil Pengamatan
Tabel 1.2.
Hasil pengamatan Gerak Seismonasti
Tabel 1.3.
Hasil pengamatan Gerak Niktinasti
Disimpan di tempat
1 daun terbuka Daun terbuka
terang
Ditutup dengan
2 Daun terbuka Daun mengatup
kardus kedap cahaya
2) Gerak Geotropisme Negatif
Tabel 1.4.
Hasil pengamatan Gerak Geotropisme Negatif
Hari
ke-
Jenis pot Keterangan
1 2 3 4
F. Pembahasan
1. Gerak Seismonasti
Gerak seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsangan berupa sentuhan. Daun putri malu (Mimosa pudica) yang disentuh
akan menutup. Perbedaan perlakuan sentuhan juga memberikan pengaruh yang
berbeda. Saat diberikan sentuhan halus, proses mengatup daunnya lambat. Jika
diberikan sentuhan sedang maka proses mengatup daunnya agak cepat. Dan bila
diberikan sentuhan kasar maka proses mengatup daunnya cepat. Reaksi tersebut
terjadi karena saat daun putri malu (Mimosa pudica) dikenai rangsang kadar air di
daerah rangsang berkurang sehingga tekanan turgornya mengecil. Akibatnya
daun putri malu (Mimosa pudica) akan menutup dan tampak seperti layu.
2. Gerak Niktinasti
Gerak niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang disebabkan oleh suasan gelap.
Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) dilakukan
dengan cara membandingkan putri malu (Mimosa pudica) yang diletakkan pada
tempat terbuka dengan putri malu (Mimosa pudica) yang diletakkan di dalam
kardus tertutup yang dilapisi kertas hitam. Setelah setengah jam, daun putri malu
(Mimosa pudica) yang diletakkan di tempat terbuka tetap segar sedangkan daun
putri malu yang diletakkan di dalam kardus mengatup.
1. Sebutkan 2 (dua) jenis tanaman lain yang dapat melakukan Gerak Niktinasti !
Jelaskan alasan anda memilihnya !
Jawaban:
Dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan gerak niktinasti yaitu turi
(Sesbandia grandiflora) dan lamtoro (Mimosa leucocephala) karena pada saat
malam hari atau suasana gelap daun dari kedua tanaman tersebut akan menutup.
3. Pada percobaan Geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya Gerak Fototropisme. Mengapa ? Jenis
Gerak Fototropisme apakah yang telah terjadi ? Jelaskan !
Jawaban:
Pada percobaan geotropisme negatif yang telah dilakukan sekaligus membuktikan
gerak tropisme karena gerak geotropisme negatif sama dengan gerak
fototropisme positif begitu pula sebaliknya. Hal ini terjadi karena saat tanaman
melakukan gerak geotropisme negatif (menjauhi bumi) maka tanaman tersebut
akan menuju arah datangnya sinar matahari (fototropisme positif).
H. Kesimpulan
Kesulitan yang dialami pada kegiatan praktikum ini adalah cuaca yang kurang
mendukung (mendung dan hujan) sehingga tanaman kekurangan sinar matahari dan
pertumbuhannya kurang maksimal.
K. Foto Kegiatan
Praktikum Seismonasti
Persiapan
Persiapan tiga pot tanaman putri malu.
Proses
Pemberian rangsang berupa sentuhan pada
tanaman putri malu, pot A diberi sentuhan
halus, pot B sentuhan sedang, dan pot C
sentuhan kasar.
Hasil
Reaksi putri malu setelah disentuh dengan
halus (pot A) daun mengatup dengan lambat,
saat diberi sentuhan sedang (pot B) daun
mengatup agak cepat, sedangkan saat diberi
sentuhan kasar (pot C) daun mengatup
dengan cepat.
Praktikum Niktinasti
Persiapan
Persiapan 2 pot tanaman putri malu.
Proses
Tanaman putri malu pot A dibiarkan pada
tempat terbuka dan tanaman putri malu pot B
ditutup dengan menggunakan kardus
berwarna hitam selama setengah jam.
Hasil
Setelah setengah jam daun putri malu pada
pot A tetap pada kondisi semula yaitu terbuka
sedangkan daun putri malu pada pot B
menutup.
Foto Persiapan
Persiapan 2 polibag tanaman bayam
Hari ke-1
Hari ke-3
Pada hari ketiga kedua tanaman tumbuh
secara vertikal.
Hari ke-4
Pada hari keempat kedua tanaman tumbuh
secara vertical.