Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM BIMBINGAN 1

(CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP)


GERAK PADA TUMBUHAN

(EVRI SUGIANTORO)
(856474344)

UPBJJ-UT (16 PEKANBARU)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : EVRI SUGIANTORO


NIM/ID Lainnya : 856474344
Program Studi : 119/PGSD S1 (Masukan Sarjana) Kurikulum Baru
Nama Sekolah : SDN 009 SAKO MARGASARI

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : MAHYUZAR, S.Si., M.Si


Nip/Id Lainnya : 16002142
Instansi Asal : UNIVERSITAS TERBUKA
Nomor Hp : 0822-8768—8083
Alamat Email : chaniagomahyuzar@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : EVRI SUGIANTORO


NIM : 856474344
Program Studi : 119/PGSD S1 (Masukan Sarjana)

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas
karya saya ini.

Teluk Kuantan, 16 April 2022


Yang membuat pernyataan

Evri Sugiantoro
SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA
DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN

LEMBAR DATA*

LEMBAR KESEDIAAN*

A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
C. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
D. LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)
E. PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
F. HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)
H. PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)
I. KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)
J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)

*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar tersebut
hanya WAJIB ada di laporan seluruh praktikum/LKP.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

1. Gerak Pada Tumbuhan

Menyediakan bahan dan alat pratikum di antaranya


2 buah pot berisi pohon putri malu. Alat tulis,
Buku Panduan, Dll

Tahap Awal / Pembukaan

Melakukan Percobaan terhadap tumbuhan putri


malu di awali dengan tumbuhan putri malu pada
pot A

Proses Kegiatan

Ternyata tumbuhan putri malu juga tidur di malam hari


karena tidak adanya itensitas cahaya matahari.

Tahap Akhir
KEGIATAN PRATIKUM

A. JUDUL PERCOBAAN : GERAK PADA TUMBUHAN


1. Gerak seismonasti pada tumbuhan putri malu
2. Gerak Niktinasti pada tumbuhan putri malu
3. Gerak tropisme pada kacang merah

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati gerak seismonasti pada putri malu
2. Mengamati gerak niktinasti pada putri malu
3. Mengamati gerak geotropism negatif pada kacang merah

C. ALAT DAN BAHAN


1. Seismonasti dan Niktinasi
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah
d. Alat-alat tulis dan penggaris
2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang merah secukupnya
d. Air secukupnya

D. LANDASAN TEORI

Gerak pada tumbuhan menjadi salah satu tanda bahwa tumbuhan tersebut hidup.
Namun, pergerakan pada tumbuhan tidak sama seperti pergerakan yang terjadi pada
manusia dan hewan. Bisa dikatakan pergerakan pada manusia dan hewan adalah gerakan
aktif, sementara pada tumbuhan gerakannya adalah pasif.
Hal ini dikarenakan gerakan pada tumbuhan biasanya terjadi setelah tumbuhan
mendapatkan rangsangan. Biasanya, rangsangan atau stimulus berasal dari dalam dan luar
lingkungan, seperti cahaya, air, bahan kimia, gravitasi, dan lain sebagainya. Gerak pada
tumbuhan mempunyai beberapa macam.

Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia.
Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun
pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).

Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena


gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju
arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif.
Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme
negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019). Nasti adalah gerak bagian tumbuhan
yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan
tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga
tidak ada nasti positif atau negatif.

Seismonasti atau tigmonasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat rangsangan
sentuhan. Contohnya adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) ketika
disentuh.

Niktinasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap. Contohnya
adalah "gerak tidur" yang dilakukan daun dari tumbuhan polong-polongan

geotropisme, merupakan gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh rangsangan


gravitasi bumi, contohnya:gerakan pada bagian akar yang bergerak menuju
bumi(geotropisme positife) dan gerakan pada bagian ujung barang yang bergerak menjauhi
gravitasi bumi(geotropisme negatif).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Seismonasti dan Niktinasi
a. Seismonasti
 Sediakan alat dan bahan yang di perlukan seperti pot yang berisi tanaman
putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
 Pot putri malu, sebaiknya anda persiapkan beberapa hari sebelumnya,
sehingga Ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan
segar. Caranya carilah tanaman putri malu ukuran sedang selanjutnya anda
ambil tanaman tersebut dengan menyodoknya dengan sekop atau alat
lainnya sehingga tanaman tersebut dapat anda pindahkan kedalam pot
tanpa menganggu bagian akarnya.
 Letakkan pot putri malu yang telah amda siapkan diatas meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus hingga yang paling keras terhadap daun-daun putri
malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
 Catatlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja (table 1.2) dibagian akhir
modul ini.
b. Niktinasi
 Sediakan dua buah pot putri malu.
 Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
 Letakkan pot A ditempat terang dan terbuka.
 Simpanlah pot B diatas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
 Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
 Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
 Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
 Catatlah hasil pengamatan anda dan tuangkan hasilnya pada lembar kerja
(table 1.3) di bagian akhir modul ini.
2. Gerak tropisme (Geotropisme negatif)
 Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanam lah 3 biji
kacang merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan yang di
potong dan diberi lubang dibagian alasnya) 1-2 minggu sebelum percobaan
di mulai. Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya dilakukan
ditempat terbuka sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri dengan tegak.
 Jika anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup
baik dan berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama
dan label B untuk pot yang lainnya.
 Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A
dibiarkan berdiri (vertical) dan simpanlah keduannya di tempat terbuka.
 Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
 Tuangkan hasil pengamatan anda pada lembar kerja (tabel 1.4) dibagian
akhir modul.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.2

Hasil pengamatan seismonasti

Jenis sentuhan pada daun Keterangan


No Reaksi daun putri malu
putri malu
1. Halus Daun putri malu (Mimosa Satu lembar daun tadi
pudica) yang disentuh akan membuka /
secara halus maka daun normal kembali pada
akan menutup sedikit saja menit 3:42.92 detik
(satu lembar daun).
2. Sedang Daun putri malu (Mimosa Daun akan membuka
pudica) yang disentuh /normal kembali
secara sedang akan setelah 8:00:63 detik
menutup dibagian yang menit berlalu
terkena sentuhan ( 4 helai
daun), sedangkan daun
pada bagian batang yang
lain tidak ikut menutup
3. Kasar Daun putri malu (Mimosa Daun akan membuka/
pudica) yang disentuh normalkembali setelah
secara kasar akan menutup 13:28:48 detik menit
secara sempurna, bahkan berlalu
daun yang ada dibagian
batang lainnya juga ikut
menutup secara sempurna

Tabel 1.3

Hasil pengamatan niktinasti

Reaksi daun putri malu


No Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1. Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka
2. Ditutup dengan penutup yang kedap Daun tertutup
Daun terbuka
Cahaya
Tabel 1.4

Hasil pengamatan geotropisme negatif

Jenis Pengamatan hari ke Keterangan


pot 1 2 3 4 5 6 7
A Menanam Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Batang Tumbuh Tegak
Akar 1 cm 2 cm 9cm 22 cm 30 cm
B Menanam Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Batang tumbuh membelok
akar 1/2 cm 1 cm 6 cm 19 cm 25 cm mengukuti cahaya
matahari

G. JAWABAN DARI PERTANYAAN


1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti jelaskan alas an
anda memilihnya !
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
anda laakukan ? jelaskan !
3. Pada percobaan geotropism yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak Fototropisme, mengapa ? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi ? Jelaskan !
Jawaban
1. Lamtoro (petai cina) dan pohon sutra (Albizzia julibrissin) karena suasana atau keadaan gelap.
2. Perbedaan antara niktinasti dan seismonasti pada percobaan yang telah dilakukan, Gerak
niktinasti gerak menutupnya daun berbuah karena pengaruh gelap, Gerak seismonasti gerak
pada tumbuhan karena disebabkan oleh getaran atau sentuhan.
3. Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan juga sekaligus membuktikan adanya gerak
fototropisme. Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya
gravitasi bumi. Geotropisme positif, jika gerak responnya menuju ke bumi. Geotropisme
negatif, jika gerak responnya menuju ke atas bumi. Sedangkan Fototropisme adalah gerak
tropisme yang disebabkan oleh rangsanga berupa cahaya matahari. Pada percobaan
geotropisme yang telah dilakukan, kedua gerak Geotropisme dan Fototropisme terjadi
bersamaan. Karena pada percobaan gerak pada batang menjauhi pusat bumi (geotropisme
negatif), dan geraknya berbelok menuju cahaya matahari (fototropisme positif).

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan.

a. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun
putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga
berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang,
reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup
daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air
yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai
mengatup.

b. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-
daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di
tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di
tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap
cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya
sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.

c. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah.
Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh
batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan
batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan
batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini
terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

I. KESIMPULAN
Seismonasti atau tigmonasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat rangsangan
sentuhan. Niktinasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap. geotropisme,
merupakan gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh rangsangan gravitasi bumi,
contohnya:gerakan pada bagian akar yang bergerak menuju bumi (geotropisme positif) dan
gerakan pada bagian ujung barang yang bergerak menjauhi gravitasi bumi(geotropisme negatif).

J. DAFTAR PUSTAKA
Referensi: Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

https://id.scribd.com/doc/60695050/pengamatan-perilaku-mimosa-pudica-putri-mali

https://www.generasibiologi.com/2018/04/mekanisme-gerak-tigmonasti-putri-malu.html

K. Kesulitan yang dialami


Penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti secara optimal sangat disadari
adanya kendala atau hambatan. Hal tersebut karena adanya keterbatasan yang dialami
oleh peneliti. Keterbatasan tersebut misalnya pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti
masih sedikit.
Melakukan praktium pd tumbuhan putri malu(sentuhan) dan kacang merah
(mengukur panjang) sebaiknya dilakukan di pagi hari sekitaran jam 09:00-10:00

L. FOTO PRATIKUM
1. Seismonasti
a. Alat dan bahan yang digunakan

b. Melakukan sentuhan pada putri malu


c. Sentuhan secara halus, sedang dan kasar pada tumbuhan putri malu
Saat sentuhan halus

Daun membuka atau normal kembali pada menit ke 03:42:92 detik

Saat sentuhan sedang


Daun membuka atau normal kembali pada menit ke 08:00:63 detik

Daun membuka atau normal kembali pada menit ke 13:23:48 detik


Ternyata tumbuhan putri malu juga tidur di malam hari karena tidak adanya itensitas
cahaya matahari.

2. Niktinasti

Sebelum di tutup kardus

Di tutup dengan kardus


Setelah di tutup dengan kardus

3. Gerak Geotropisme negative


Alat dan bahan yang digunakan
Proses Penanaman Kacang Merah

Pot A Pot B

Pada hari ke – 2 sudah mulai tumbuh


Pada hari ke – 3 bertambah tumbuhnya menjadi pot A (1 cm), pot B (1/2 cm)

Hari ke – 4 bertambah tumbuh menjadi pot A (2 cm)


Hari ke – 4 bertambah tumbuh menjadi pot B (1 cm)

Hari ke-5 Hari ke-5

Pot A Tumbuh 9 cm Pot B Tumbuh 6 cm


Hari ke-6 Hari ke-6

Pot A Tumbuh 22 cm Pot B Tumbuh 19 cm

Hari ke-7 Hari ke-7

Pot A Tumbuh 30 cm Pot B Tumbuh 25 cm


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM BIMBINGAN 2
(PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP)

(EVRI SUGIANTORO)
(856474344)

UPBJJ-UT (16 PEKANBARU)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
2. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Mempersiapkan alat dan bahan pratikum

Tahap Awal / Pembukaan

Melakukan Pratikum dengan memasukan biji


kacang ke dalam bagian botol yang berisi kain

Proses Kegiatan

Perkembangan dan pertumbuhan kacang dapat dilihat

Tahap Akhir
KEGIATAN PRATIKUM

A. JUDUL PERCOABAAN : Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan Pada


Kacang Merah

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

C. ALAT DAN BAHAN


a. Biji kacang merah 6 buah
b. Botol jam (selai) 2 buah
c. Kertas saring secukupnya
d. Kertas label secukupnya
e. Gunting 1 buah

D. LANDASAN TEORI

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang


mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh
tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara
faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam
gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.

Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-


angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.
Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu
tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas
perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung
akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran
batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi
berlangsung.

Maka dari itu pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan
ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Sedangkan perkembangan merupakan peristiwa perubahan biologis menuju
kedewasaan, tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
dan tingkat kedewasaan.

Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen


biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.

Kacang merah akan berbunga panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe berhari pendek
memerlukan panjang hari terendah antara 11-12,3 jam untuk inisiasi bunga.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman

b. Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol
selai. Bila perlu potonglah kelebihannya.

c. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukan ke dalam botol selai


sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam (lihat gambar 1.8).

d. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 -nya)

e. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering)
tambahkan
air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak
merendam biji.

f. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan


tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Dan gambarlah hasilnya pada
Lembar Kerja (Tabel 1.10) di bagian akhir modul ini.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah

Hari Gambar pertumbuhan kecambah kacang Panjang (mm) Keterangan


ke merah Akar Batang
Bakal akar terlihat
0 Kondisi awal 0 0

Jelas terlihat
1 Tumbuh akar 0 0

Biji kacang terangkat


2 Terlihat batang 2-3 15

Terangkat ke atas
3 Terlihat batang 3-7 35

Terangkat ke atas
4 Terlihat batang 10 45

Terangkat ke atas
5 Terlihat batang 15 60

Terangkat ke atas
6 Terlihat batang 17 70

Terangkat ke atas
7 Terlihat batang 23 75

Terangkat ke atas
8 Terlihat batang 27 95
Terangkat ke atas
9 Terlihat batang 33 105

Terangkat ke atas
10 Terlihat batang 40 115

Terangkat ke atas
11 Terlihat batang semakin panjang 60 125

Terangkat ke atas
12 Terlihat batang semakin panjang 65 135

Terangkat ke atas
13 Terlihat batang semakin panjang 70 145

Terangkat ke atas
14 Terlihat batang semakin panjang 80 160

G. JAWABAN DARI PERTANYAAN

1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh ?


Jawaban :Pada hari ke -2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan
panjang batang 15 mm

2. Perhatikan araah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah arah


pertumbuhannya ke atas ? Mengapa demikian ?
Jawaban : Tidak, akar tumbuh kebawah dan bergerombol pada dasar kertas saring
pada botol selai.

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pratikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama
terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1 mm dan terus bertambah hingga
hari berikutnya. Begitupun juga dengan batangnya. Hal itu dikarenakan sel terus
membelah dan berdiferensasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral.
Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya
selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan
perkembangan juga terjadi pada daun.

I. KESIMPULAN
Tumbuhan kacang merah yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih cepat
karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormone auksin, sehingga akan terus
memacu pertumbuhan batang kacang merah. Tanaman kacang merah yang diletakkan
di tempat terang tumbuh lebih pendek karena terkena cahaya dan rusak.
Tanaman kacang merah pada hari ke-4 mulai layu. Hal ini terjadi karena tidak
adanya air yang terdapat pada media perkecambahan berupa kain saring. Air sangat
diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman merah
yang kekurangan air lambat laun akan layu.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan
https://zaifbio.wordpress.com/2010/02/12/pertumbuhan-dan-perkembangan/
http://sitimapmap.blogspot.co.id/2015/07/laporan-pengamatan
pertumbuhanbiji.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI

Kacang merah yang berumur muda agak lambat berkecambah dibandingkan yang
berumur tua.

Saran dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang


merah yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan
apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid
L. FOTO PRATIKUM

Proses penyisipan kacang merah ke botol

Alat dan Bahan Praktikum


Pemberian air secukupnya

Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah


Pertumbuhan dan Perkembangan kacang merah
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM BIMBINGAN 3
(EKOSISTEM)

(EVRI SUGIANTORO)
(856474344)

UPBJJ-UT (16 PEKANBARU)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
3. Rantai makanan, jaring-jaring, dan makanan

Rantai Makanan

Bagan Piramida Ekosistem Darat


KEGIATAN PRATIKUM

A. Judul Percobaan : Rantai Makanan, Jarring-Jaring Makanan, Dan Piramida


Ekologi

B. Tujuan Percobaan :
Menentukan rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam
ekosistem darat dan perairan.

C. Alat dan bahan


1) Alat tulis.
2) Lingkungan sekitar

D. Landasan teori
Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-
tumbuhan.Organisme yang memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen
sekunder), yang memekan herbivors disebut karnivora (konsumen sekunder) dan
yang memakan konsumen sekunder adalah konsumen tersier.
Tingkatan organisme dalam rantai makanan disebut tingkat trofik.Tingkat
trofik pertama yaitu produsen (tumbuhan).Kumpulan dari beberapa rantai
makanan disebut dengan jaring-jaring makanan. Dengan kata lain rantai makanan
yang saling menjalin dengan kompleks.

Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan. Meskipun


rantai makanan dan jaring-jaring makanan terlihat sama, namun sedikit berbeda.
Rantai makanan adalah serangkaian proses makan dan dimakan antara mahkluk
hidup berdasar urutan tertentu yang terdapat peran produsen, konsumen dan
decomposer (pengurai) untuk kelangsungan hidup. Secara sederhana rantai
makanan bisa dilihat secara runtut dari produsen, konsumen dan pengurai. Lain
halnya dengan jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan adalah gabungan
dari rantai makanan yang saling terhubung, dan tumpang tindih dalam suatu
ekosistem.
E. Prosedur Percobaan
1) Ekosistem darat
a) Perhatikan data pada tabel 2.2 atau tabel 2.4 dari percobaan 1 (pilih salah
satu). Buatlah bagan rantai makanan pertama dari komponen abiotiknya,
mulai dari tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya.
b) Ttentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 (herbivora) pada
urutan kedua. Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua sebagai
konsumen 2 (karnivor) pada urutan k3tiga, dan seterusnya.
c) Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutanya, sehingga
semua jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah terdapat
didalamnya.
d) Dari beberapa rantai makanan uang sudah ada dan saling berinteraksi,
buatlah jarring-jaring makanannya.
e) Bagan semua rantai makanan dan jaringan makanan dibuat pada gambar
2.1 dan gambar 2.2 dalam lembar kerja di belakang modul ini.
f) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini,
kelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat data
tersebut pada tabel pada tabel 2.7 dalam lembar kerja di belakang modul
ini.
g) Dari data tabel 2.7, buat bagan piramida ekolonginya berdasarkan
kelompok tingkatan trofik komponen biotiknya pada gambar 2.3 dalam
lembar kerja di belakang modul ini.
2) Ekosistem perairan
a) Untuk ekosistem perairan, buat bagan rantai makanan dan jarring-jaring
makanannya berdasarkan data pada tabel 2.6. caranya sama seperti yang
dilakukan pada ekosistem darat, poin a) sampai dengan poin d).
b) Bagan semua rantai makanan dan jarring makanan dibuat pada gambar
2.4 dan gambar 2.5 dalam lembar kerja di belakang modul ini.
c) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini,
kelompokkan komponen biotiknya kedalam tingkat trofik. Catat data
tersebut pada tabel 2.8 dalam lembar kerja di belakang modul ini.
d) Dari data pada tabel 2.8, buat bagan piramida ekolonginya pada gambar
2.6 dalam lembar kerja dibelakang modul ini.
e) Buat kesimpulan mengenai rantai makanan, jarring-jaring makanan
maupun bagan piramida ekologi dari kedua tipe ekosistem ini.
F. Hasil pengmatan
1) Ekosistem darat
Rantai makanan 1:
Rantai makanan 1 :
Padi ----- Tikus ----- Ular

Rantai makanan 2 :
Padi ----- Belalang ----- Katak ----- Ular

Rantai makanan 3 :
Padi ----- Ulat ----- Burung

Gambar 2.1
Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem darat

Tabel 2.7
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat
No Tingkat Trofik Pengurai
1 2 3 4
1 Padi Bakteri

2 Pohon Mikroba

3 Belalang

4 Ulat

5 Tikus

6 Ayam

7 Katak

8 Ular

9 burung

10

Gambar 2.3
Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat

2) Ekosistem perairan
Rantai makanan 1 :
Lumut ----- Ikan ----- Ular
Rantai makanan 2 :
Sawi hijau ----- Katak ----- Ular
Rantai makanan 3 :
Lumut ----- Cacing tanah ----- Ikan------ Ular

Gambar 2.4
Bagan rantai makanan pada ekosistem perairan

Gambar 2.5
Bagan jarring-jaring makanan pada ekosistem perairan

Tabel 2.8
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem perairan
No Tingkat Trofik Pengurai
1 2 3 4
1

10

2.6
Bagan piramida ekologi pada ekosistem perairan
G. Jawaban dari pertanyaan
1. Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun
ekosistem perairan ? Jelaskan !
Jawaban
Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan adalah
komponen abiotik, yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada ekosistem darat
jumlah komponen airnya lebih sedikit dibandingkan ekosistem perairan.
2. Ditinjau dari data yang diperoleh , pada ekosistem mana lebih banyak jenis
komponen biotiknya ? Mengapa demikian ?
Jawaban
Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak komponen biotiknya
adalah ekosistem darat, karena jenis Makhluk hidupnya lebih kompleks.

H. Pembahasan
Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan antara makhluk
hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah Ekosistem akan seimbang dan terjaga
kelestariannya apabila jumlah produsen lebih banyak dibandingkan dengan Konsumen tingkat
1, konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dibandingkan dengan konsumen tingkat 2 dan
seterusnya. Struktur trofik tertinggi dari pengamatan di atas adalah Ular dan Burung Elang
pada Ekosistem darat.dan manusia pada ekosistem perairan.

I. Kesimpulan
Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan satu kesatuan
berturut-turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah bagian dari
jaring-jaring makanan.Terbentuknya piramida ekologi karena adanya jaring- jarring
makanan

J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Saktionon. 2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Erlangga. Jakarta
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM BIMBINGAN 4
(PENCEMARAN LINGKUNGAN)

(EVRI SUGIANTORO)
(856474344)

UPBJJ-UT (16 PEKANBARU)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
4. Pencemaran Lingkungan

Z
Mempersiapkan alat-bahan pratikum,
gelas plastik dan deterjen. Timbangan

Melakukan pratikum campuran air dengan


deterjen tersebut dengan isian gelas plastik
dengan kadar deterjen yang berbeda

Setelah dilakukan deterjen campuaran air di


siramkan ke biji kacang hijau dan ditutup di
dalam bahan tertutup
KEGIATAN PRAKTIKUM

A. Judul Percobaan : Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan.

B. Tujuan Percobaan :
1. Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

C. Alat dan Bahan


1. Neraca analitik/ sendok teh 1 buah
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah
3. Kertas saring/tissue secukupnya
4. Kertas timah
5. Mistar dengan skala mm 1 buah
6. Kertas untuk label
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng
9. Deterjen serbuk

D. Landasan Teori
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan
khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam
biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan
fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan
muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar
biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam
bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya
ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni
fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim
perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara
giberelin meningkat.
Deterjen adalah campuran berbagai bahan,yang digunakan untuk
membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan yaitu mempunyai daya
cuci yang lebih baik serta tidak terpegaruh oleh kesadahan air. Deterjen
merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.

E. Prosedur Percobaan
 Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta
control air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.

 Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1

 Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-
masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue.

 Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang
yang mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan
dalam percobaan ini.

 Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10
butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V,
10 butir dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan control.

 Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.

 Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel
sama, kira-kira 100 mL.

 Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk

 Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar


dengan mistar. Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki
panjang akar = 0 mm. Jika pengamatan 2 hari (48) jam tidak tumnuh
akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati.

 Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24


jam dan 48 jam. Dengan menggunakan warna yang berbeda.
F. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1.
Pengaruh Deterjen Terhadap Tumbuhan

KOSENTRASI LARUTAN DETERJEN


NO HARI KE – 1 ( 24 JAM )
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Control
1 0 0,5 0,5 0,8 1 1,2 1,3
2 0 0,4 0,4 0,8 1 1,1 1,3
3 0 0,4 0,3 0,7 0,9 1 1,2
4 0 0,3 0,3 0,6 0,7 1 1,1
5 0 0,3 0,3 0,6 0,6 0,9 1,1
6 0 0,2 0,3 0,5 0,6 0,9 1
7 0 0,2 0,2 0,5 0,6 0,8 0,9
8 0 0,2 0,2 0,4 0,5 0,7 0,7
9 0 0,1 0,2 0,4 0,4 0,5 0,6
10 0 0,1 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
JUMLAH 0 2,7 2,8 5,5 6,6 8,5 9,7
RATA- 0 0,27 0,28 0,55 0,66 0,85 0,97
RATA

KOSENTRASI LARUTAN DETERJEN


NO HARI KE – 2 ( 48 JAM )
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Control
1 0 1 2 2,5 3 3,5 5
2 0 1 1,8 2,3 2,8 3,3 4,8
3 0 0,9 1,6 2,3 2,7 3,3 4,8
4 0 0,7 1,3 2 2,5 3 4,5
5 0 0,6 1,3 2 2,3 3 4,4
6 0 0,6 1,2 1,8 2,3 2,9 4
7 0 0,6 1,2 1,5 2,2 2,7 4
8 0 0,5 1 1,3 2 2,7 3
9 0 0,4 1 1 2 2,5 2,9
10 0 0,4 1 1 2 2,3 2,7
JUMLAH 0 6,7 13,4 17,7 23,8 29,2 40,1
RATA- 0 0,67 1,34 1,77 2,38 2,92 4,01
RATA
Tabel dalam satuan mm

60

50

40

Series 1
30
Series 2
20

10

100% 12,5% 6.25% 3,1%

G. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Apa fungsi larutan 0(Kontrol)?

2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah?
Jawab :
1. Fungsi larutan kontrol adalah sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan kontrol merupakan larutan yang paling baik untuk pertumbuhan
karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan kontrol ada kacang hijau yang mati, menandakan bahawa biji kacang hijau
tersebut bukan merupakan bibit yang unggul (mandul).

Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah adalah untuk mengurangi
intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau
yang mendapatkan cahaya yang cukup,ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan
pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.

H. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pada hari pertama (24 jam) di larutan
deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah adalah 0 cm
dan terdapat 10 biji kacang hijau yang tidak mengalami perkecambahan. Pada
larutan 50% rata-rata panjangnya adalah 0,27 cm, larutan 25% rata-rata panjangnya
adalah 0,28 cm, larutan 12,5% rata-rata panjangnya adalah 0,55 cm, larutan 6,25%
rata-rata panjangnya adalah 0,66 cm, dan larutan 3,1% rata-rata panjangnya adalah
0,85 cm. Sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai
pembanding, panjang akar mencapai 0,97 cm.

Pada hari kedua, setelah 48 jam terdapat 10 kacang hijau yang tidak mengalami
perkecambahan di larutan 100%. Tetapi semua kacang hijau mengalami
pertambahan panjang pada akarnya di semua jenis larutan terkecuali larutan 100%.
Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama 0 cm tetap diangka 0 cm,
larutan50%dari0,27cmmenjadi0,67cm,danlarutan25%dari0,28cmmenjadi 1,34 cm.
Larutan 12,5% yang semula 0,55 cm menjadi 1,77 cmdan

larutan 6,25% semula 0,66 cm menjadi 2,38 cm. Sedangkan larutan 3,1% panjang
hari kedua menjadi 0,85 cm dari 2,92 cm. Kemudian untuk larutan kontrol
mengalami pertambahan sebanyak 0,97 cm menjadi 4,01 cm.

I. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin


rendah persentase deterjen dalam air, maka perkecambahan kacang hijau akan tumbuh
dengan baik. Namun sebaliknya, apabila persentase deterjen semakin tinggi maka
perkecambahan kacang hijau akan terhambat.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati
Mandiri.

Temanggung. Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di


SD. Tanggerang Selatan

K. Kesulitan yang dialami


Kendala yang dihadapi dalam praktukum ini adalah, dalam setiap gelas ada
beberapa biji kacang hijau, namun pertumbuhan kacang dalam satu gelas
yang sama mempunyai ukuran yang berbeda, sehingga peneliti sedikit
kesulitan dalam mengambil sampel.
L. Foto Pratikum

Pengamatan setelah 24 jam

Tidak tumbuh dan tidak membuka Tumbuh 5 mm


Tumbuh 5mm Tumbuh 8 mm

Tumbuh 10 mm Tumbuh 12 mm Tumbuh 13 mm

Pengamatan setelah 48 jam

Tidak tumbuh dan tidak membuka Tumbuh 1 cm

Tumbuh 2 cm Tumbuh 2,5 cm


Tumbuh 3 cm Tumbuh 3,5 cm Tumbuh 5 cm

Anda mungkin juga menyukai