(EVRI SUGIANTORO)
(856474344)
DATA MAHASISWA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas
karya saya ini.
Evri Sugiantoro
SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA
DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN
LEMBAR DATA*
LEMBAR KESEDIAAN*
A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
C. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
D. LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)
E. PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
F. HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)
H. PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)
I. KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)
J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)
*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar tersebut
hanya WAJIB ada di laporan seluruh praktikum/LKP.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Proses Kegiatan
Tahap Akhir
KEGIATAN PRATIKUM
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati gerak seismonasti pada putri malu
2. Mengamati gerak niktinasti pada putri malu
3. Mengamati gerak geotropism negatif pada kacang merah
D. LANDASAN TEORI
Gerak pada tumbuhan menjadi salah satu tanda bahwa tumbuhan tersebut hidup.
Namun, pergerakan pada tumbuhan tidak sama seperti pergerakan yang terjadi pada
manusia dan hewan. Bisa dikatakan pergerakan pada manusia dan hewan adalah gerakan
aktif, sementara pada tumbuhan gerakannya adalah pasif.
Hal ini dikarenakan gerakan pada tumbuhan biasanya terjadi setelah tumbuhan
mendapatkan rangsangan. Biasanya, rangsangan atau stimulus berasal dari dalam dan luar
lingkungan, seperti cahaya, air, bahan kimia, gravitasi, dan lain sebagainya. Gerak pada
tumbuhan mempunyai beberapa macam.
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia.
Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun
pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Seismonasti atau tigmonasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat rangsangan
sentuhan. Contohnya adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) ketika
disentuh.
Niktinasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap. Contohnya
adalah "gerak tidur" yang dilakukan daun dari tumbuhan polong-polongan
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.2
Tabel 1.3
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan.
a. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun
putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga
berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang,
reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup
daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air
yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai
mengatup.
b. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-
daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di
tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di
tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap
cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya
sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
c. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah.
Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh
batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan
batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan
batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini
terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
I. KESIMPULAN
Seismonasti atau tigmonasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat rangsangan
sentuhan. Niktinasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap. geotropisme,
merupakan gerak tumbuhan yang disebabkan pengaruh rangsangan gravitasi bumi,
contohnya:gerakan pada bagian akar yang bergerak menuju bumi (geotropisme positif) dan
gerakan pada bagian ujung barang yang bergerak menjauhi gravitasi bumi(geotropisme negatif).
J. DAFTAR PUSTAKA
Referensi: Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://id.scribd.com/doc/60695050/pengamatan-perilaku-mimosa-pudica-putri-mali
https://www.generasibiologi.com/2018/04/mekanisme-gerak-tigmonasti-putri-malu.html
L. FOTO PRATIKUM
1. Seismonasti
a. Alat dan bahan yang digunakan
2. Niktinasti
Pot A Pot B
(EVRI SUGIANTORO)
(856474344)
Proses Kegiatan
Tahap Akhir
KEGIATAN PRATIKUM
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
D. LANDASAN TEORI
Maka dari itu pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan
ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Sedangkan perkembangan merupakan peristiwa perubahan biologis menuju
kedewasaan, tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
dan tingkat kedewasaan.
Kacang merah akan berbunga panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe berhari pendek
memerlukan panjang hari terendah antara 11-12,3 jam untuk inisiasi bunga.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman
b. Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol
selai. Bila perlu potonglah kelebihannya.
d. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 -nya)
e. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering)
tambahkan
air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak
merendam biji.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah
Jelas terlihat
1 Tumbuh akar 0 0
Terangkat ke atas
3 Terlihat batang 3-7 35
Terangkat ke atas
4 Terlihat batang 10 45
Terangkat ke atas
5 Terlihat batang 15 60
Terangkat ke atas
6 Terlihat batang 17 70
Terangkat ke atas
7 Terlihat batang 23 75
Terangkat ke atas
8 Terlihat batang 27 95
Terangkat ke atas
9 Terlihat batang 33 105
Terangkat ke atas
10 Terlihat batang 40 115
Terangkat ke atas
11 Terlihat batang semakin panjang 60 125
Terangkat ke atas
12 Terlihat batang semakin panjang 65 135
Terangkat ke atas
13 Terlihat batang semakin panjang 70 145
Terangkat ke atas
14 Terlihat batang semakin panjang 80 160
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pratikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama
terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1 mm dan terus bertambah hingga
hari berikutnya. Begitupun juga dengan batangnya. Hal itu dikarenakan sel terus
membelah dan berdiferensasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral.
Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya
selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan
perkembangan juga terjadi pada daun.
I. KESIMPULAN
Tumbuhan kacang merah yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih cepat
karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormone auksin, sehingga akan terus
memacu pertumbuhan batang kacang merah. Tanaman kacang merah yang diletakkan
di tempat terang tumbuh lebih pendek karena terkena cahaya dan rusak.
Tanaman kacang merah pada hari ke-4 mulai layu. Hal ini terjadi karena tidak
adanya air yang terdapat pada media perkecambahan berupa kain saring. Air sangat
diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman merah
yang kekurangan air lambat laun akan layu.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan
https://zaifbio.wordpress.com/2010/02/12/pertumbuhan-dan-perkembangan/
http://sitimapmap.blogspot.co.id/2015/07/laporan-pengamatan
pertumbuhanbiji.html
Kacang merah yang berumur muda agak lambat berkecambah dibandingkan yang
berumur tua.
(EVRI SUGIANTORO)
(856474344)
Rantai Makanan
B. Tujuan Percobaan :
Menentukan rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam
ekosistem darat dan perairan.
D. Landasan teori
Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-
tumbuhan.Organisme yang memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen
sekunder), yang memekan herbivors disebut karnivora (konsumen sekunder) dan
yang memakan konsumen sekunder adalah konsumen tersier.
Tingkatan organisme dalam rantai makanan disebut tingkat trofik.Tingkat
trofik pertama yaitu produsen (tumbuhan).Kumpulan dari beberapa rantai
makanan disebut dengan jaring-jaring makanan. Dengan kata lain rantai makanan
yang saling menjalin dengan kompleks.
Rantai makanan 2 :
Padi ----- Belalang ----- Katak ----- Ular
Rantai makanan 3 :
Padi ----- Ulat ----- Burung
Gambar 2.1
Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem darat
Tabel 2.7
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat
No Tingkat Trofik Pengurai
1 2 3 4
1 Padi Bakteri
2 Pohon Mikroba
3 Belalang
4 Ulat
5 Tikus
6 Ayam
7 Katak
8 Ular
9 burung
10
Gambar 2.3
Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat
2) Ekosistem perairan
Rantai makanan 1 :
Lumut ----- Ikan ----- Ular
Rantai makanan 2 :
Sawi hijau ----- Katak ----- Ular
Rantai makanan 3 :
Lumut ----- Cacing tanah ----- Ikan------ Ular
Gambar 2.4
Bagan rantai makanan pada ekosistem perairan
Gambar 2.5
Bagan jarring-jaring makanan pada ekosistem perairan
Tabel 2.8
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem perairan
No Tingkat Trofik Pengurai
1 2 3 4
1
10
2.6
Bagan piramida ekologi pada ekosistem perairan
G. Jawaban dari pertanyaan
1. Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun
ekosistem perairan ? Jelaskan !
Jawaban
Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan adalah
komponen abiotik, yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada ekosistem darat
jumlah komponen airnya lebih sedikit dibandingkan ekosistem perairan.
2. Ditinjau dari data yang diperoleh , pada ekosistem mana lebih banyak jenis
komponen biotiknya ? Mengapa demikian ?
Jawaban
Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak komponen biotiknya
adalah ekosistem darat, karena jenis Makhluk hidupnya lebih kompleks.
H. Pembahasan
Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan antara makhluk
hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah Ekosistem akan seimbang dan terjaga
kelestariannya apabila jumlah produsen lebih banyak dibandingkan dengan Konsumen tingkat
1, konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dibandingkan dengan konsumen tingkat 2 dan
seterusnya. Struktur trofik tertinggi dari pengamatan di atas adalah Ular dan Burung Elang
pada Ekosistem darat.dan manusia pada ekosistem perairan.
I. Kesimpulan
Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan satu kesatuan
berturut-turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah bagian dari
jaring-jaring makanan.Terbentuknya piramida ekologi karena adanya jaring- jarring
makanan
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Saktionon. 2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Erlangga. Jakarta
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM BIMBINGAN 4
(PENCEMARAN LINGKUNGAN)
(EVRI SUGIANTORO)
(856474344)
Z
Mempersiapkan alat-bahan pratikum,
gelas plastik dan deterjen. Timbangan
B. Tujuan Percobaan :
1. Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau
D. Landasan Teori
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan
khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam
biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan
fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan
muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar
biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam
bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya
ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni
fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim
perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara
giberelin meningkat.
Deterjen adalah campuran berbagai bahan,yang digunakan untuk
membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan yaitu mempunyai daya
cuci yang lebih baik serta tidak terpegaruh oleh kesadahan air. Deterjen
merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.
E. Prosedur Percobaan
Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta
control air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-
masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue.
Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang
yang mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan
dalam percobaan ini.
Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10
butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V,
10 butir dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan control.
Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel
sama, kira-kira 100 mL.
Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk
Tabel 1.1.
Pengaruh Deterjen Terhadap Tumbuhan
60
50
40
Series 1
30
Series 2
20
10
G. Pertanyaan-Pertanyaan
2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah?
Jawab :
1. Fungsi larutan kontrol adalah sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan kontrol merupakan larutan yang paling baik untuk pertumbuhan
karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan kontrol ada kacang hijau yang mati, menandakan bahawa biji kacang hijau
tersebut bukan merupakan bibit yang unggul (mandul).
Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah adalah untuk mengurangi
intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau
yang mendapatkan cahaya yang cukup,ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan
pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.
H. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pada hari pertama (24 jam) di larutan
deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah adalah 0 cm
dan terdapat 10 biji kacang hijau yang tidak mengalami perkecambahan. Pada
larutan 50% rata-rata panjangnya adalah 0,27 cm, larutan 25% rata-rata panjangnya
adalah 0,28 cm, larutan 12,5% rata-rata panjangnya adalah 0,55 cm, larutan 6,25%
rata-rata panjangnya adalah 0,66 cm, dan larutan 3,1% rata-rata panjangnya adalah
0,85 cm. Sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai
pembanding, panjang akar mencapai 0,97 cm.
Pada hari kedua, setelah 48 jam terdapat 10 kacang hijau yang tidak mengalami
perkecambahan di larutan 100%. Tetapi semua kacang hijau mengalami
pertambahan panjang pada akarnya di semua jenis larutan terkecuali larutan 100%.
Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama 0 cm tetap diangka 0 cm,
larutan50%dari0,27cmmenjadi0,67cm,danlarutan25%dari0,28cmmenjadi 1,34 cm.
Larutan 12,5% yang semula 0,55 cm menjadi 1,77 cmdan
larutan 6,25% semula 0,66 cm menjadi 2,38 cm. Sedangkan larutan 3,1% panjang
hari kedua menjadi 0,85 cm dari 2,92 cm. Kemudian untuk larutan kontrol
mengalami pertambahan sebanyak 0,97 cm menjadi 4,01 cm.
I. Kesimpulan