Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

Modul 1 Kp 1 Ciri-ciri mahluk hidup (Gerak pada tumbuhan)


Kp 2 Simbiosis
Kp 3 Pertumbuhan, Perkembangan dan Perkembangbiakan
mahluk hidup
Modul 2 Kp 1 Ekosistem ( Ekosistem Darat)
Kp 2 Pencemaran lingkungan (Pengaruh deterjen terhadap
perkecambahan)

Tutor : Moh. Yulian Sutirto S.Pd.,M. Pd.

( MOH. IQBAL RAMADHANI)

(858180354)

UPJJ SURABAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA
Nama : Moh. Iqbal Ramadhani
NIM/ID Lainnya : 858180354
Program Studi : PGSD-BI
Nama Sekolah : Universitas Terbuka

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Moh. Yulian Sutirto S.Pd.,M. Pd.


Nip/Id Lainnya : 197807202006041017
Instansi Asal : SMK Negeri 3 Pamekasan
Nomor Hp : +62 856-4969-4073
Alamat Email : yulian78@yahoo.con

LEMBAR KESEDIAAN MELAKSANAKAN PRAKTIKUM SECARA TATAP MUKA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Moh. Iqbal Ramadhani


Mahasiswa/Tutor/Instruktur* : Moh. Yulian Sutirto S.Pd.,M. Pd.
Program Studi/Bidang Ilmu : Pendididkan Guru SD
Nama Sekolah/Instansi : Universitas Terbuka
Judul-judul praktikum : a.Mengamati Gerak Pada Tumbuhan
Pada Putri Malu Dan Kecambah
b.simbiosis
c.Pertumbuhan,Perkembangan dan
Perkembangbiakan Makhluk hidup:
Pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan
hewan
d.Ekosistem (ekosistem darat)
Pencemaran Lingkungan (Pengaruh
deterjen pada perkecambahan)

*pilih salah satu

dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari
pihak mana pun, telah melaksanakan protokol Covid19 sesuai aturan yang berlaku dan tidak
akan menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sehubungan
pelaksanaan kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.

Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya.

Mengetahui, Yang Membuat Pernyataan,


PJB BLBA UPBJJ-UT Surabaya

Moh. Yulian Sutirto S.Pd.,M. Pd.

Moh. Iqbal Ramadhani


NIP. 197807202006041017 NIP/NIM__858180354
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Moh. Iqbal Ramadhani


NIM : 858180354
Program Studi : Pendidikan Guru SD :

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Pamekasan,11 April 2023


Yang membuat pernyataan
Moh. Iqbal Ramadhani
Judul percobaan: Gerak seismonasti pada tumbuhan putri malu (Mimosa pudica)

I. Judul praktikum: Gerak pada tumbuhan

II. Tujuan praktikum: Untuk mengamati gerak seismonasti pada tumbuhan Putri Malu
(Mimosa pudica)

III. Dasar teori: Putri malu atau Mimosa pudica merupakan tumbuhan yang berasal dari
Amerika tropis, yang ditemukan pada ketinggian 1200 M diatas permukaan laut. Ciri-ciri
tumbuhan putri malu atau Mimosa pudica adalah daun berupa daun majemuk menyirip ganda
dua yang sempurna. Jumlah anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing,
pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan bawah yang licin, panjang 6-16 mm, lebar
1-3 mm, berwarna hijau, dan umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika daun disentuh sirip akan
melipatkan diri menyirip rangkap.
Sirip terkumpul rapat dengan panjang 4-5,5 cm. Batang bulat, berambut, dan berduri tempel.
Tumbuhan putri malu atau Mimosa pudica memiliki dua macam kepekaan, yakni terhadap
sentuhan (seismonasti) dan terhadap intensitas cahaya matahari atau melakukan gerakan tidur
pada malam hari (niktinasti).

IV. Alat dan bahan yang digunakan

A. Alat

1) Alat Tulis

2) Kamera (Handphone)

4) Penggaris

B. Bahan
1) Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) 2 buah

V. Cara kerja

1). Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2). Meletakkan atau menanam tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) di masing-masing
pot dan untuk kegiatan ini dilakukan beberapa hari sebelum penelitian dilakukan

3). Mengamati perkembangan tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang ada pada
masing-masing pot, sebab tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) akan mati ketika berada di
dalam pot

4). Melakukan pengamatan dan penelitian terhadap gerakan seismonasti pada tumbuhan
putri malu (Mimosa pudica)

5). Mencatat hasil pengamatan dan penelitian terhadap gerakan seimonasti yang
didapatkan

Tabel 1.1 PENGAMATAN GERAK SEIMONASTI PADA TANAMAN PUTRI MALU


Tabel 1.2 PENGAMATAN GERAK NIKTINASTI PADA TANAMAN PUTRI MALU
NO POT PUTRI MALU REAKSI KETERANGAN
1 Disimpan di tempat Membuka Jka disimpn pada tempat terbuka yang
terang cuaca lagi terang daun tidak adareaksi
apapun dan tetap dalam keadaan terbuka
2 Ditutup dengan kardus Membuka dan Kekedapan cahaya akan mempengaruhi
yang di lapisi kain di Menutup daun dan akan menutup dengan
atasnya agar tambah sendirinya ½ jam kemudian
kedap cahaya

VII. Pembahasan: Terdapat tiga reaksi yang berbeda saat daun putri malu (Mimosa pudica)
secara halus, sedang dan kasar. Daun putri malu (Mimosa pudica) akan menutup sedikit atau
bahkan bisa tidak menutup sama sekali apabila di sentuh secara halus, sedangkan jika daun
putri malu (Mimosa pudica) disentuh secara sedang maka daun akan menutup secara cepat dan
sempurna namun hanya daun yang terkena sentuhan saja yang bereaksi sedangkan daun yang
ada dibagian batang yang lainnya tidak bereaksi sama sekali dalam artian daun tetap utuh
terbuka dan tidak menutup.

Yang unik adalah apabila daun putri malu (Mimosa pudica) disentuh secara kasar, maka
seluruh daun yang ada pada bagian batang yang lain pun ikut menutup secara sempurna tidak
hanya daun yang disentuh saja yang menutup sempurna. Dan reaksi ini terjadi karena adanya
getaran di batang putri malu (Mimosa pudica), oleh sebab itulah putri malu (Mimosa pudica)
salah satu tumbuhan yang sangat peka terhadap rangsangan maupun getaran.

Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan mempengaruhi kecepatan menutup daun
putri malu. Semakin keras getaran sentuh, maka kecepatan menutup daun putri malu akan
semakin cepat, begitu pula sebaliknya semakin halus getaran sentuh yang diberikan maka
kecepatan menutup daun putri malu akan semakin lambat. Selain itu, luas permukaan bidang
sentuh juga mempengaruhi kecepatan menutup daun putri malu. Permukaan sentuh yang luas
akan menghasilkan gaya yang besar, sehingga akan meningkatkan kecepatan menutup daun
putri malu. Sedangkan semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka gaya yang
dihasilkan juga semakin kecil. Hal tersebut menyebabkan kecepatan menutup daun putri malu
semakin lambat.

Daun putri malu akan segera menutup setelah disentuh. Daun-daun tumbuhan ini sensitif dalam
tanggapan terhadap sentuhan dan terhadap penambahan temperatur. Daun-daun akan mengatup
dari posisi tegak, hampir seketika setelah menerima rangsang. Hal tersebut terlihat seperti
tanaman putri malu memiliki reflek saraf. Tetapi mekasime itu adalah gerakan air ke dalam
dan keluar sel. Pada pangkal setiap tangkai daun putri malu dan beberapa tumbuhan polong
lainnya, didapati adanya pulvinus, yaitu suatu bonggol yang mengandung sel-sel besar dengan
banyak rongga.

Untuk tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) pada pot A tidak digunakan sebagai praktikum
dan yang digunakan untuk praktikum adalah tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) pada pot
B. Jadi tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) pada pot A sebagai pelengkap untuk melakukan
praktikum.
VIII. Pertanyaan dan jawaban

1). Ketika ingin melakukan penelitian terhadap gerakan tumbuhan putri malu (Mimosa pudica)
maka harus dilakukan jauh-jauh hari terlebih dahulu sebagai upaya untuk mengetahui apakah
tumbuhan tersebut dapat hidup kembali seperti halnya pada habitat aslinya atau tidak. Yang
kita inginkan tentulah keberhasilan dalam penelitian, maka dari itu hal seperti ini atau
mempersiapkan objek yang akan diteliti jauh-jauh hari sebelumnya sangatlah penting.

2). Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) akan mati ketika dipindahkan langsung kedalam
pot karena adanya beberapa faktor, diantaranya:

a. Faktor habitatnya, jadi ketika ingin memindahkan tumbuhan putri malu (Mimosa pudica)
dari habitat aslinya kedalam pot maka hal yang harus dipastikan adalah tekstur tanah yang ada
di dalam pot mengandung unsur berpasir dan basah.
b. Faktor kedua adalah kesalahan saat pengambilan tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) dari
habitat aslinya, tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) harus di sekup bersamaan dengan akar-
akarnya ketika ingin memindahkannya kedalam pot, jangan hanya memindahkan batangnya
saja kedalam pot.

c. Mengambil tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) secara paksa menggunakan tangan
kosong atau benda yang dapat merusak tubuh maupun akarnya.

d. Meletakkan pot tempat putri malu (Mimosa pudica) ditempat yang kedap udara atau
ditempat yang sangat panas karena sinar matahari, padahal tumbuhannya baru saja dipindahkan
dari habitat aslinya.

3). Cara memilih tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang baik untuk diletakan kedalam
pot, adalah sebagai berikut:

a. Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang masih muda dan batangnya belum menjalar
kemana-mana, dan harus beserta akar-akarnya.

b. Jangan mengambil tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang sudah tua atau rimbun,
apalagi sampai di potong menggunakan pisau.

c. Jika ingin mengambil tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang sudah menjalar, maka
cari lah yang jalaran batangnya masih tidak terlalu panjang dan jangan lupa beserta akarnya.

d. Kemudian jika sudah ditemukan, letakkan pot tumbuhan putri malu (Mimosa pudica)
ditempat terbuka, misalnya dibawah pohon yang rindang. Jangan terlalu sering menyiramnya
dengan air serta jangan terlalu lama terkena sinar matahari.

IX. Kesimpulan: Pada gerak Geotropisme pada tanaman putri malu Terdapat 3 (tiga) reaksi
yang berbeda ketika melakukan sentuhan atau seismonasti terhadap tumbuhan putri malu
(Mimosa pudica), apabila di sentuh secara halus maka daun putri malu (Mimosa pudica) tidak
menutup secara sempurna, bahkan ada juga yang tidak bereaksi apa-apa. Apabila di sentuh
secara sedang maka daun putri malu (Mimosa pudica) akan menutup secara sempurna pada
bagian yang terkena sentuhan, tetapi pada bagian daun putri malu (Mimosa pudica) yang ada
di batang lainnya tidak memberikan reaksi. Kemudian jika di sentuh secara kasar maka seluruh
daun yang ada dibagian batang yang lain pun ikut menutup secara sempurna, ini disebabkan
oleh adanya getaran pada batang putri malu (Mimosa pudica). Selain itu juga terdapat beberap
jeda waktu untuk daun agar bisa membuka kembali, seperti hal nya sentuhan secara halus 0
menit, sentuhan secara sedang memerlukan waktu 4 menit untuk membuka kembali, dan
ketikas sentuhan secara kasar memerlukan waktu yang lumayan lama untuk daun dapat
membuka kembali sekitar 8 menit.

Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan mempengaruhi kecepatan menutup daun
putri malu. Semakin keras getaran sentuh, maka kecepatan menutup daun putri malu akan
semakin cepat, begitu pula sebaliknya semakin halus getaran sentuh yang diberikan maka
kecepatan menutup daun putri malu akan semakin lambat. Selain itu, luas permukaan bidang
sentuh juga mempengaruhi kecepatan menutup daun putri malu. Permukaan sentuh yang luas
akan menghasilkan gaya yang besar, sehingga akan meningkatkan kecepatan menutup daun
putri malu. Sedangkan semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka gaya yang
dihasilkan juga semakin kecil. Untuk gerak niktinasti tanaman putri malu juga peka teehadap
rangsangan cahaya dimana pada saat tanaman putri malu ditutup dengan kardus dan kain daun
akan menutup hal tersebut juga terjadi pada saat malam hari tanaman putri malu akan
mengalami reaksi daun akan menutup dengan sendiriya.

Jika ingin menanam tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) kedalam pot untuk di budidayakan
adalah dengan memilih tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang masih muda, lalu tekstur
tanah yang ada di dalam pot berpasir dan basah, kemudian meletakannya di tempat terbuka
seperti halnya di bawah pohon yang redup.

X. Daftar pustaka

1). Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.

2). https://id.scribd.com/doc/60695050/pengamatan-perilaku-mimosa-pudica-putri-mali

3).https://www.generasibiologi.com/2018/04/mekanisme-gerak-tigmonasti-putri-malu.html

1. GEOTROPISME
a) HALUS

SEBELUM SESUDAH
b) SEDANG

SEBELUM SESUDAH

c) KASAR

SEBELUM SESUDAH

2. GERAK NIKTIASIS

awal Setelah ½ jam awal


Setelah ½ jam
JUDUL PERCOBAAN GERAK GEOTROPISME
B. TUJUAN
1. Fototropisme meneliti pengaruh rangsang cahaya terhadap pembengkokan
batang;
2. Geotropisme meneliti pengaruh rangsang gravitasi terhadap pembengkokan akar.

B. TINJAUAN PUSTAKA
Gerak geotropisme adalah gerak yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi terhadap
pertumbuhan organ tanaman. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik
bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuhan akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme.
Gerak yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar
diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya
ranngsangan, maka gerak tumbuh aka disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ
tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif. Sebelum pembuahan
adalah geotropism negatif dan setelah terjadi pembuahan adalah geotropism positif.
Tidak seperti pada hewan, gerak pada tumbuhan sangat lambat dan sukar diamati secara
langsung. Pada tumbuhan tinggi gerak terutama terjadi dalam bentuk membengkok, membelit
dan memanjang dari sebagian atau organ tumbuhan.pada tumbuhan rendah dapat diamati
gerakan seluruh tubuh.
Gerakan tumbuhan terjadi sebagai respons terhadap rangsang tertentu. Satu rangsang
mungkin tidak tentu arahnya atau dari arah tertentu. Respons terhadap rangsang dapat berupa
perubahan metabolisme, perubahan struktur dan bentuk pada tumbuhan atau organ atau bagian
dari tumbuhan. Gerakan ada yang disebabkan factor dari dalam (gerakan otonom) dan factor
dari luar (gerakan paratonik).
Gerak tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh
arah datangnya rangsangan. Contoh :
1. Gerak batang tumbuhan ke arah cahaya;
2. Gerak akar tumbuhan ke pusat bumi;
3. Gerak akar menuju air, dan
4. Gerak membelitnya ujung batang atau sulur pada jenis tumbuhan bersulur.
Tropisme merupakan salah satu gerakan paratonik, gerakan ini terjadi pada sebagian
dari tumbuhan (akar dan batang), yang disebabkan adanya rangsang dari arah gerak ditentukan
oleh arah rangsang. Jika sumber perangsang itu berupa cahaya maka gerak bagian tanaman
menuju kea arah cahaya disebut fototropisme yang positif. Sebaliknya, jika gerak itu menjauh
dari perangsang disebut fototropisme negative.
Gerak taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh tumbuhan
akibat adanya rangsangan. Gerak taksis umumnya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah.
Ditinjau dari macam ransangannya, taksis dibedakan menjadi : fototaksis, dan kemotaksis.
Fototaksis meupakan gerak taksis yang disebabkan oleh ransangan berupa cahaya. Sedangkan
kemotaksis merupakan gerak yang disebabkan oleh zat kimia. Misalnya pada sel gamet
tumbuhan lumut.
Dalam petumbuhan kecambah ini dipengaruhi juga oleh hormone auksin. Yaitu
hormone yang membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan baik itu akar maupun
pertumbuhan batang. Hormone ini terletak pada ujung batang dan ujung akar. Selain
membantuproses memperepatperkecambahan hormone ini juga berfungsi membnatu dalam
proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah.
Dan kerja hormone auksin ini sinergis dengan hormone sitokinin dan hormone giberelin.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Lempeng kaca
b. Bak plastik
c. Karet pengikat
d. Kertas merang
2. Bahanh
a. Kecambah kedelai/kacang hijau yang telah disemai 2-3 hari
b. Air

D. CARA KERJA
1. Memilih kecambah yang masih segar dan baik sebanyak kurang lebih 12 buah.
2. Mengikat kecambah-kecambah tersebut pada lempeng kaca yang dilapisi dengan
ketas merang.
3. Meletakkan kecambah dengan batang menghadap kebawah dan akar mengarah ke
atas.
4. Mengamati setelah 2-3 hari arah pertumbuhan batang dan pertumbuhan akar.
tropisme dan gerak taksis?
Jawaban :
Tropisme merupakan salah satu gerakan paratonik, gerakan ini terjadi pada sebagian dari
tumbuhan (akar dan batang), yang disebabkan adanya rangsang dari arah gerak ditentukan oleh
arah rangsang. Gerak taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh
tumbuhan akibat adanya rangsangan. Jadi perbedaan antara gerak tropisme dengan gerak taksis
terdapat pada pergerakannya, tropisme merupakan gerak patonik dan arah gerak yang
ditentukan oleh rangsang, sedang gerak taksis gerak perpindahan tempat.

H. KESIMPULAN
Jadi dari hasil penggamatan yang telah diilakukan, dapat dilihat bahwa fototropisme
dan geotropisme berpengaruh pada tumbuhan, khususnya pada kecambah. Dimana
geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Dan fototroisme
merupakan proses tumbuh karena pengaruh rangsang dari lua. Serta dipengaruhi oleh hormone
auksin yang berfungsi mempercepat proses pertumbuhan akar maupun batang, tetapi bila
hormone auksin yang tinggi akan mengakibatkan perkembangan sel-sel batang tetapi
menghambat pertumbuhan sel-sel akar.

DAFTAR PUSTAKA
Prawiranata, W. 1991. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Jilid III. Bogor: Departemen
Botani Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
http://fr.wikipedia.org/wiki/Tropisme
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2130565-gerak-tropisme

Lampiran dokumentasi kegiatan praktikum:

3. GERAK GEO TROPISME

a) HARI PERTAMA
b) HARI KEDUA

c) HARI KETIGA
d) HARI KE EMPAT

e) HARI KELIMA

f) HARI KE ENAM
g) HARI KE TUJUH
SIMBIOSIS
A. TUJUAN PENGAMATAN

a. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

b. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.

c. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

B. DASAR TEORI

Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti
kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan.
Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup
yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion

Menurut Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies makhluk hidup,
hidup bersama masing – masing mendapat keuntungan dan kedua populasi dapat berkembang
dengan baik. Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 42) ,simbiosis parasitisme
adalah hubungan antara dua jenis mahkluk hidup dimana yang satu beruntung dan yang lain
dirugikan.

Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 41 ) simbiosis komensalisme adalah


hubungan antara dua mahkluk hidup dimana salah satu mendapat untung, sedangkan yang lain
tidak dirugikan dan tidak pula diuntungkan

C. ALAT DAN BAHAN

1) Alat-alat tulis

2) Lembar pengamatan

3) Lingkungan sekitar

D. CARA KERJA
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada


pergilah ke kebun atau hutan terdekat

3) Amatilah makhluk hidup sekitar dan cobalah identifikasi


beberapa simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis
komensalisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan,
antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.

4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.

5) Ambillah gambar atau foto makhluk hidup yang termasuk dalam


salah satu simbiosis.

6) Tulislah hasil identifikasi Anda pada Lembar kerja.

7) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana


yang diuntungkan.

8) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan


simbiosis tersebut.

E. HASIL PENGAMATAN

Jenis Mahluk hidup Jenis kerugian Jenis mahluk hidup Jenis keuntungan

1.Kutu dengan Manusia; Darah manusia yang diisap Kutu memperoleh makanan dari manusia
yaitu darahnya.
2 Pohon mangga dengan benalu; Pohon mangga Produksi makanan berkurang dan tidak bisa
berbuah.Benalu menyerap makanan dari inangnya
3. Manusia dengan Nyamuk Manusia Darah Manusia diisap Nyamuk dan dapat juga
menyebabkan penularan penyakit malaria dan demam berdarah serta cikungunya Nyamuk
memperoleh makanan dari mengisap darah manusia
4. Jamur panu dan manusia Manusia Gatal–gatal Pada kulit Jamur dapat melangsungkan
kehidupan

. Jenis hubungan simbiosis pihak yang diuntungkan Jenis mahluk hidup yang tidak
diuntungkan atau dirugikan Jenis mahluk hidup Jenis

Keuntungan

1. Anggrek dengan Pohon Randu Anggrek mendapat tempat tinggi untuk memperoleh cahaya
matahariPohon mangga
2. Sirih dan tumbuhan inangnya Sirih mendapat tumbuhan Inang tempat tinggi Untuk
Memperoleh Cahaya matahari
3. Tumbuhan paku dan pohon jati tumbuhan Paku tmbuhan paku bisa mendapatkan sinar
matahari untuk Pohon Jati Melaksanakan fotosintesis.
4. Tumbuhan Paku Tanduk Rusa dan Inangnya tumbuhan paku tanduk rusa mendapatkan
cahaya matahari yang lebih baik.tumbuhan inangnya
5. Udang dan Mentimun Laut Udang mendapatkan Sisa –sisa makanan dari timun laut Timun
Laut

No. Jenis hubungan simbiosis Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan

Jenis mahluk hidup Jenis keuntunga n Jenis mahluk hidup Jenis

Keuntungan

1. Kupu-kupu dengan tanaman berbunga Kupu-kupu mendapat Nektar dari bunga


Bunga Membantu penyerbukan
2. Semut rang-rang dan tumbuhan Semut rang rang dapat membuang Sarang pada tumbuhan
tumbuhan melindungi tumbuhan dari serangan hama.
3. Lebah dengan bunga lebah mendapat Nektar dari bunga Bunga membantu penyerbukan
4. Ular sawah dan petani Ular sawah Makan tikus sawah Petani Hama tikus berkurang
5. Kerbau dan burung jalak burung jalak Mendapat makanan berupa kutu dari badan
kerbau Kerbau Badannya menjadi bersih dari kutu
F. PEMBAHASAN

a. Simbiosis Parasitisme

Menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara dua makhluk hidup. Hubungan timbal balik
antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak dirugikan dan pihak yang lain diuntungkan.
Adanya simbiosis parasitisme sangat diperlukan guna menjaga kelangsungan hidup organisme
didalam suatu ekosistem.

Hubungan antara kutu pada rambut manusia yaitu kutu memperoleh keuntungan dikarenakan
ia mendapat makaanan dengan cara menghisap darah dari kulit manusia. Sedangkan manusia
rugi manusia merasa dirugikan karena gara-gara dihisap darahnya. Selain itu kehadirang kutu
sangat mengganggu karena menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.

Selanjutnya ,pola interaksi benalu dan inangnya yaitu pohon mangga juga termasuk salah satu
contoh simbiosis parasitisme. Benalu sesungguhnya memiliki klorofil dan dapat melakukan
proses fotosintesis secara mandiri. Namun ia mengambil alih air dan unsur hara (mineral) yang
berasal dari pohon mangga. Hal ini mengingat benalu tak punyai akses akar yang menuju ke
tanah. Tumbuhan inang seperti pohon mangga dirugikan sebab separuh dari hasil penyerapan
akar digunakan untuk perkembangan tanaman benalu.

Saat awal-awal tumbuhan mie miean bersimbiosis dengan tumbuhan teh – tehan , tumbuhan
mie –miean hanya membelit, melilit, dan kemudian hanya sedikit mengisap sari makanan dari
tumbuhan teh – tehan . Kebutuhan nutrisi, air, dan mineral untuk melanjutkan kehidupannya
diambil dari tumbuhan inang. Semakin lama tumbuhan mie – miean tidak hanya “sedikit
menghisap” nutrisi dari inangnya. Bahkan, tumbuhan mie-miean juga dapat beradu
memperebutkan area dan pembagian cahaya matahari dengan inangnya. Hal tersebut sangat
menganggu tumbuhan inang yaitu teh tehan dalam fotosintesis. .

Demam berdarah adalah hasil salah satu simbiosis parasitisme yang terjadi antara manusia
dengan nyamuk. Nyamuk yang terlibat dalam kasus ini adalah jenis nyamuk Aides Aegypti
yang akan menyerang saluran darah pada manusia. Hal tersebut terkadang tidak manusia
sadari, mengetahui jenis nyamuk ini hampir sama dengan jenis nyamuk yang biasanya
menyerang mereka sehingga terkadang dibiarkan begitu saja. Tentunya kejadian ini sangat
merugikan manusia karena bisa menyebabkan kematian dan memberi keuntungan bagi
nyamuk untuk menyebarkan penyakit serta berkembang biak.

Contoh simbiosis parasitisme yang terakhir dapat kita temukan pada pola interaksi antara jamur
panu dengan manusia. Jamur panu mendapatkan keuntungan karena ia memperoleh tempat
hidup sekaligus makanan dari penyerapan protein di kulit manusia. Manusia dalam hal ini
mendapat kerugian karena merasa gatal dan ketidaknyamanan

b. Simbiosis Komensalisme

Contoh simbiosis komensalisme yang kedua adalah interaksi antara tanaman anggrek dengan
pohon mangga Dalam hal ini, tanaman anggrek akan melekat atau merambat pada pohon
mangga dengan tujuan untuk mendapatkan air, sinar matahari dan senyawa lainnya. Semuanya
dibutuhkan untuk melaksanakan fotosintesis. Cara tanaman anggrek mendapatkan air adalah
dengan menyerap air dan juga mineral yang terdapat pada kulit pohon mangga tersebut. Selain
itu, juga sanggup menyerap dari batang yang telah lapuk. Kejadian ini sebetulnya untung bagi
tanaman anggrek, akan tetapi tidak memberi pengaruh apapun bagi pohon mangga.

Tumbuhan sirih yang merupakan salah satu jenis tanaman yang kerap ditemukan di lingkungan
sekitar kita. Tanaman ini merupakan salah satu contoh dari simbiosis komensalisme. Dalam
hal ini tumbuhan sirih akan tumbuh dengan cara merambat dan menyesuaikan dengan tanaman
yang ditempatinya atau tanaman inangnya. Tujuan tumbuhan sirih selanjutnya tidak lain adalah
untuk mendapatkan sinar matahari yang memadai agar bisa dilakukan proses fotosintesis pada
tumbuhan. Hal ini pastinya akan memberi tambahan keuntungan bagi tanaman sirih, akan tetapi
tidak memberi dampak apa pun bagi tanaman inangnya.

Pada tumbuhan paku yang melekat pada tumbuhan jati ini serupa halnya dengan 2 contoh
sebelumnya. Dimana tanaman paku akan melekat pada tanaman jati. Hal ini dilakukan agar
tumbuhan paku bisa mendapatkan sinar matahari untuk melaksanakan fotosintesis demi
kelangsungan hidupnya. Tanaman jati sendiri yang dijadikan sebagai tempat menempelnya
tentu tidak mendapatkan apa apa dari tumbuhan paku.

Tanaman paku tanduk rusa merupakan tanaman yang unik terkecuali diamati dari faktor bentuk
daunnya, perihal ini membawa dampak beberapa orang menjadikannya sebagai tanaman hias
untuk ditanaman pekarangan tempat tinggal mereka. Jika diamati di dalam lingkungan kurang
lebih kita, tentu dulu menyaksikan tanaman paku tanduk rusa yang melekat erat di pohon
inangnya. Dalam persoalan ini, paku rusa punyai karakter yang serupa dengan tanaman
anggrek, yaitu mereka akan melekat atau ditempelkan pada suatu pohon dengan obyek untuk
mendapatkan sinar matahari yang lebih baik dan beberapa bahan lain untuk fotosintesis.
Meskipun tanaman ini melekat di suatu pohon, akan tetapi tanaman ini tidak merugikan
tanaman yang ditempelinya sebab tidak menyita cadangan makanan dari tanaman yang
ditempelinya.

Hubungan yang selanjutnya adalah interaksi antara udang dengan mentimun laut Pada
persoalan kali ini seekor udang akan mendekati timun laut dan hidup diatasnya agar bisa
mendapatkan makanan yang berasal dari sisa makanan yang ada disekitar timun laut. Dalam
perihal ini, udang mendapatkan keuntungan dengan menyita sisa makanannya. Akan tetapi
timun laut tidak dirugikan sama sekali dengan kehadirannya.

c. Simbiosis Mutualisme

Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah suatu interaksi
antara 2 makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Jadi ketika terjadi
interaksi antara 2 makhluk hidup yang berbeda, maka keduanya akan mendapatkan manfaat
dari. Pada umumnya makhluk hidup yang melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami
kerugian, apabila tidak melakukan simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain
menjadi begitu penting bagi dirinya.

Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah interaksi antara kupu-kupu dengan bunga.
Kupu-kupu pada umumnya menyukai memakan sari manis atau nektar pada bunga. Sedangkan
bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan terbantu karena serangga cantik ini membantu
menyebarkan serbuk sari. Ketika kupu-kupu hinggap di bunga, kakinya akan menyentuh
bagian putik dan benang sari pada bunga. Sehingga mengakibatkan serbuk sari menempel pada
putik dan terjadi proses penyerbukan pada bunga.

Selain kupu-kupu terdapat serangga lain seperti lebah yang bisa membantu proses penyerbukan
pada bunga agar lebih maksimal. Lebah biasanya hinggap pada bunga karena ingin
memperoleh madu atau nektar sebagai makanannya. Keberadaan lebah ini dapat membuat
proses penyerbukan pada bunga bisa berlangsung dengan mudah. Sehingga bunga diuntungkan
dengan kehadiran lebah yang hinggap pada dirinya.

Semut Rang Rang adalah serangga yang biasa kita jumpai pada tanaman-tanaman buah seperti
mangga, nangka, dan lain-lain. Mungkin bagi kita keberadaan semut ini sangat mengganggu
karena membuat kita kesulitan mengambil buah dari pohon. Namun keberadaan semut ini
sangat menguntungkan tumbuhan-tumbuhan tersebut. Hal ini dikarenakan semut Rangrang
akan melindungi tumbuhan dari serangan hama yang merusak tanaman. Semut Rang – Rang
memperoleh keuntungan karena dapat membuat sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika
terdapat hama yang menyerang tumbuhan tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut
Rang Rang. Serangga kecil ini pun tidak akan tinggal diam sehingga dia akan menyerang balik
hama yang menyerang tumbuhan.

Selain hewan hewan diatas, ada simbiosis antara ular sawah dan petani. Ular sawah memakan
tikus. Tikus adalah hewan yang sangat merugikan karena memakan padi petani di sawah.
Menurunnya populasi tikus disawah karena dimangsa oleh ular sawah sangat memberi
keuntungan bagi para petani sehingga petani dapat meningkatkan produksi panen padinya.
Simbiosis yang terakhir adalah hubungan antara kerbau dan burung jalak. Hubungan antara
keduanya sangatlah unik, mengingat tubuh kerbau yang besar ini sangat nyaman sekali
dihinggapi oleh kawanan burung jalak. Dalam interkasi kali ini, burung jalak akan mencari
makanannya yang berupa kutu yang banyak ditemukan pada tubuh kerbau yang besar tersebut.
Disisi lain, kerbau yang jarang membersihkan dirinya tersebut merasa beruntung dengan
kehadiran burung jalak tersebut. Hal ini dikarenakan burung jalak tersebut dapat mengurangi
kutu yang terdapat pada tubuhnya dan tentunya membuat kerbau menjadi lebih nyaman.

G. KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :

a. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup


yang berbeda dimana pihak yang satu mendapat untung dan
merugikan pihak yang lain. Simbiosis parasitisme berpengaruh buruk
pada tumbuhan yang ditumpanginya. Namun parasit tidak akan
membunuh tumbuhan inanngya ( tumbuhan yang ditumpanginya )
karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena
kekurangan makanan.

b. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana


yang satu diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan
atau dirugikan. Simbiosis komensalisme ini juga dapat berpengaruh
buruk bagi tumbuhan yang ditumpanginya jika terjadi terus – menerus
karena dapat menghambat pertumbuhan atau berkurangnya
produktivitas tumbuhan inangnya.

c. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup


yang hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain.

H. JAWABAN DAN PERTANYAAN

a. Simbiosis Parasitisme

1) Apakah hubungan kutu anjing dengan anjing merupakan


hubungan simbiosis parasitisme?Jelaskan !

2) Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang


menyebabkan kematian pada inangnya ? Jelaskan !
Jawaban :
1) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan
parasitisme, karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap
darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang
dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).

2) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan


kematian misalnya hubungan antara nyamuk, sel kanker dan manusia.
Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan penyakit demam berdarah.
Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan
kematian, nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada
manusia, begitu juga sel kanker, jika mencapai stadium akhir dapat
menyebabkan kematian

b. Simbiosis Komensalisme

1) Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat


menyebabkan kerugian pada inangnya ? Jelaskan dan berikan
contohnya!

Jawaban : Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak
lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga juga dapat
menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga
karena intensitas cahaya matahari yang diperoleh menjadi berkurang

c. Simbiosis Mutualisme

1) Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis , coba


anda sebutkan beberapa contoh mutualisme yang ada di tubuh
kita ! Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula
keuntungannya bagi tubuh kita!

Jawaban :

a. Escherichia Coli dan Manusia

Hasil simbiosis mutualisme ini adalah E coli yang terdapat dalam usus besar manusia
mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan manusia mendapatkan keuntungan
berupa proses pembusukan makanan sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh manusia, selain
itu manusia diuntungkan dengan adanya pembentukan vitamin K yang dapat dimanfaatkan oleh
tubuh manusia.
a. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus
polymyxa menghasilkan zat antibiotik pada tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-simbiosis.html diakses pada tanggal


27 April

Jkimball. http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/S/Symbiosis.html diakses


pada tanggal 27 April 2023

Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.

, 11 Mei 2019
Laporan Praktikum

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

A. Tujuan

Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau

B. Dasar Teori

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk
semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh
organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang
pertumbuhan.

Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang
tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan
diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah
morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

C. Alat dan Bahan

1. Biji Kacang hijau 6 buah

2. Gelas plastik

3. Kapas

4. Air secukupnya
5. Penggaris

D. Cara Kerja

1. Basahi kapas dengan air sekucupnya

2. Masukkan kapas yang sudah basah ke dalam gelas plastik

3. Menyisipkan 6 bijj kacang hijau

4. Menyimpan sediaan ditempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung

5. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.


Mencatat kapan biji kacang hijau mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang dan
daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

E. Hasil Pengamatan
Tabel Data Hasil Pengamatan Pertumbuahn dan Perkembangan kacang hijau

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga
minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu
dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas
meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya
selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan
juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang
kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran
sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari
waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya
tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.Pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam
berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban
udara, tanah, nutrisi dan air.

H. Pertanyaan dan Jawaban


1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab : Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang batang
20 mm.

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang pertumbuhannya
ke atas? Mengapa demikian?
Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol selai

DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-pertumbuhan-dan-perkembangan-
tumbuhan.html?m=1 diakses pada tanggal 27 April 2023
A. Judul Percobaan: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN
LALAT BUAH

B. Tujuan Percobaan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah ( Drosophila sp)
dari telur sampai imago ( dewasa)
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah
C. Alat
1. Plastik transparan secukupnya
2. Toples
3. Pisang
4. Sendok makan 1 buah
5. Lalat buah

D. Landasan Teori
Lalat buah merupakan hewan percobaan yang sering digunakan dalam
praktikum genetika. Beberapa hukum genetika yang penting telah dihasilkan dari
penelitian menggunakan lalat buah (Strickberger, 1985). Pilihan ini tepat sekali
karena pertama, lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat dipelihara
dalam laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu dapat
dihasilkan satu generasi dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat subur yang
betina dapat menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek
(Kimball, 2001).
Lalat buah termasuk dalam ordo dipteral yang mengalami metamorphosiss
empurna dengan empat stadium perkembangan yaitu telur –larva –pupa –imago.
Telurtelur lalat buah diletakkan oleh betina dewasa dalam jaringan buah
(Kartasaputra,1987). Lalat buah biasa dijumpai pada medium pisang, papaya, tomat, nasi
basi dan tempat sampah disekitar rumah (Yatim, 1991). Ciri-ciri umum lalat buah
(Drosophila Sp)
1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di
tubuh bagian belakang.
2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein)
mempunyai dua bagian dekat dengan tubuhnya.
3. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
4. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
5. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen
bersegmen lima dan bergaris hitam
6. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
7.
siklus hidup lalat buah

Siklus hidup lalat buah yaitu pada telur lalat buah yang dewasa akan bertelur pada
hari kedua dari pupa dan berkembang selama lebih kurang 1 minggu. pada larva, Larva
berwarna putih keruh atau putih kekuning kuningan, berbentuk bulat panjang dengan
salah satu ujungnya runcing. Larva lalat buah terdiri dari 3 bagian yaitu kepala, toraks
(3 ruas), dan abdomen (8 ruas).
Ketika pupa bagian kepala terbentuk, pupa seperti ini biasanya disebut dengan
instar keempat. Kemudian menjadi susunan yang lebih sempurna dengan bagian kepala,
susunan kepala dan kaki kakinya. Imago lalat buah rata-rata berukuran 0,7 mm x 0,3
mm terdiri atas kepala, toraks dada dan abdomen.
Faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup Drosophilamelanogaste
diantaranya sebagai (Bohari, 2011)
a. Suhu Lingkungan
Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-
11 hari dalam kondisi ideal.Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-
28°C. Pada suhu ini lalat akanmengalami satu putaran siklus secara optimal.
Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar18 C, waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama danlambat yaitu sekitar 18-20
hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril. b.
b. Ketersediaan Media MakananJumlah telur
Drosophila
melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabilakekurangan makanan.
Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkanlarva berukuran
kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering kaligagal
berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang
hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga
dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina.
c. Intensitas Cahaya
Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan akan
mengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap
Prosedur percobaan membuat medium
1.Sediakan alat penumbuk atau blender, pastikan alat tersebut dalam keadaan bersih
2.Haluskan pisang ambon dan tape singkong.
3.Sesudah medium halus, masukan kedalam wadah 2 sendok makan dan ratakan
4.Masukan kertas saring steril/ kertas tisu yang sudah dilipat kedalam setiap wadah
yang telah disediakan atau kayu sebagai tambahannya.
Menangkap lalat buah
1. Umpan yang paling efektif adalah tape singkong. Simpan di penjuru ruangan yang
telah diwadahi.
2. Dekati plastik secara perlahan jangan sampai lalat buah beterbangan. Kemudian
ketika tangan sudah dekat dengan plastik lalu tutup plastik dengan cepat
3. Setelah beberapa menit lalat buah akan mengerumuni tape singkong .
4. Setelah itu ikat dengan rapat
Mengkultur lalat buah
5. Masukan lalat buah yang terperangkap kedalam wadah kurang lebih 5-10 ekor lalat
6. Tutuplah wadah dengan plastik dan ikatlah dengan karet gelang
7. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik
8. Tempatkanlah wadah ditempat teduh dan aman
9. Amatilah biakan setiap pagi dan sore dengan teratur. Pengamatan meliputi kapan
timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa.

Tabel Hasil
Pengamatan
Waktu Kejadian/perubahan Keterangan
pengamatan

Hari ke- Pukul 08.00 Belum ada tanda-tanda -


1
Pukul 18.00 Terjadi perkawinan Perkawinan berlangsung
antara lalat buah betina selama 3-5 menit
dan jantan
Hari ke- Pukul 08.00 Terdapat beberapa lalat Sekitar 2 ekor lalat buah
2 buah betina yang hamil yang hamil
Pukul 18.00 Belum ada tanda-tanda -
bertelur
Hari ke- Pukul 08.00 Ada satu lalat buah Terdapat 10 larva pada
3 dan 4 betina yang bertelur media 2
dan sudah menetas
menjadi larva
Pukul 18.00 Larva berubah Warna larva berubah
/mengalami perubahan menjadi kuning kecoklatan
fase ke-2
Hari ke-5 Pukul 08.00 Larva berubah Larva bergerak semakin
/mengalami perubahan lamban
fase ke-3
Hari ke-6 Pukul 08.00 Larva berubah menjadi
pupa
Hari ke-8 Pukul 08.00 Pupa berubah menjadi
imago
E.Pertanyaan
1. Pada hari ke berapa lalat meletakkan telurnya? Pada hari ke-3
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa itu terjadi? Hari ke-6 menjadi pupa dan
hari ke-8 menjadi lalat dewasa
F. Pembahasan
Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa lalat mengalami metamorf
osis sempurna. Lalat mengalami 4 tahapan yaitu telur, larva, pupa, dan imogo. Lalat
mengalami pertumbuhan dari telur sampai imago membutuhkan waktu selama 8 hari.
Waktu yang diperlukan dalam metamorfosis lalat buah dari periode ke periode tidak sama
Antara telur menjadi larva, larva menjadi pupa, dan pupa menjadi imago. Berdasarkan
hasil pengamatan diketahui bahwa tidak semua lalat buah mengalami perkembangan
secara sempurna dengan waktu yang sesuai untuk metamorfosis lalat buah pada
umumnya mulai dari fase telur sampai dewasa.
G. Kesimpulan
Tahapan-tahapan fase pertumbuhan Drosophila sp adalah; telur – larva instar I – larva
instar II – larva instar III – prepupa – pupa – imago
Dalam memelihara Drosophila sp, wadah atau media diusahakan berada pada kondisi
lingkungan yang ideal yaitu sekitar 25°C. Selain itu, perlu diperhatikan ketersediaan
media makanannya. Jumlah Drosophila sp yang dimasukkan ke dalam botol cukup
beberapa pasang saja sehingga memberikan ruang pada Drosophila sp untuk hidup.
Botol media juga sebaiknya diletakkan di tempat dengan cahaya remang-remang
yang tidak terlalu besar intensitas cahayanya. Pada pengamatan, praktikan perlu
mengetahui dan mempelajari siklus hidup Drosophila sp sebelumnya. Dengan
mempelajari siklus hidupnya, akan lebih mudah untuk diamati fase-fase pergiliran
keturunannya dan mudah diamati proses penurunan sifatnya.

H. DAFTAR PUSTAKA
Ashburner, Michael. 2002. Drosophila Genomics and Spe
ciation. http://www.gen.cam.ac.uk/Research/ashburner. diakses tanggal 22
April 2023
Chairunnissa, Mutiara. 2012. Pengamatan Drosophila melanogaster. (Onli
ne).
http://katahatimutiara. wordpress. com / pengamatan- drosophila-
melanogaster/ diakses tanggal 22 April 2023
Kimball, J.W. 2001. Biologi. Jakarta: Erlangga.

I.KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami dapal penelitian kali ini adalah saat penangkapan
lalat buah, perlu kesabaran dan kehati-hatian. Saran untuk praktikum ini lebih
dipersiapkan waktu cukup banyak agar dapat lebih optimal.

J. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIDE
O
PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan,
proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
EKOSISTEM DARAT

A. Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan

B. Alat dan Bahan

1. Alat tulis.

2. Loup

1. Barometer

2. Lingkungan sekitar

A. Cara Kerja

1. Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal ditentukan.


2. Komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah
diamati.
3. Suhu udara diamati menggunakan barometer, sementara untuk keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah dapat diperkirakan saja
4. Semua data dicatat.
5. Komponen biotik dapat diamati setelah mengamati komponen abiotik. Semua
makhuk hidup yang ada di ekosistem dicatat.
6. Jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dicatat.
7. Semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut maupun
yang hanya singgah dicatat.
8. Hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela daun/batang
juga diamati.
9. Sebagai pembanding ditentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat
tinggal
10. Kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut dibuat.

B. Hasil Pengamatan

Komponen abiotik ekosistem darat alami


No Komponen abiotik Kondisi/keadaan

1 Tanah Kering
2 Udara 32º C
3 Cahaya Rdup, tidak panas
4 Angin Semilir, perlahan
5 Air Keruh, tidak jernih

Komponen biotik ekosistem darat alami

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Rumput Semut Jamur


2 Pohon jati Katak Bakteri
3 Pohon Akasia Belalang
4 Pisang Ular

Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan

1 Tanah Kering
2 Udara 32º C
3 CahayaRedp
4 Angin Semilir
5 Air Keruh

Komponen biotik ekosistem darat buatan


No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Padi Burung Jamur


2 Rumput Capung Bakteri
3 Pohon pisang Tikus

C. Pembahasan

Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsur biotik (hidup)
dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbal balik antara unsure-unsur tersebut
membentuk system ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu fungsional dan structural dari
lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan.

D. Pertanyaan
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mmepunyai jenis komponen biotik lebih
banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!

E. Jawaban Pertanyaan

Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam, namun ekosistem


yang mempunyai komponen biotic dengan jumlah yang banyak adalah kosistem darat alami.
Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah eosistem darat alami. Hal
ini dapat dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai omponen biotic yang banyak
dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.

F. Kesimpulan

Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan ekosistem darat
alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada
ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsure campur tangan dari makhluk
hidup lain yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh
manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terbuka.

PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN(KACANG HIJAU)


A.TUJUAN

Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

C. TEORI DASAR

Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada


tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada pada
kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan
berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.

Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah,
udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji
yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi
adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji
melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan
sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya,
sementara giberelin meningkat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:

1. Faktor internal:
a. Gen
b. Hormon

2. Faktor eksternal:
a. Air
b. Cahaya
c. Suhu
d. Nutrisi
e. Ph
f. Ketinggian tempat

g. O2
h. CO2
i. Kelembapan
j. Angin
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan
dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen
mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak
terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.

D. HASIL PENGAMATAN

Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

No. Konsentrasi larutan deterjen hari ke-1 (24 jam)

100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol

1. 3 3 4 6 3 4 0

2. 2 0 4 5 3 0 2

3. 1 3 4 0 3 0 0

4. 1 2 2 0 3 0 4

5. 2 3 2 2 2 2 3

6. 1 3 2 2 4 3 0

7. 1 3 3 2 4 3 0

8. 1 4 2 2 3 4 3
9. 1 2 3 3 2 3 5

10. 0 2 2 3 4 4 5

Jml 14 25 28 25 31 26 26

Rata-rata 1,5 2,7 2,8 3,1 3,1 3,25 3,7

No Konsentrasi larutan deterjen hari ke-2 (48 jam)

100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol

1. 4 5 7 8 4 6 0

2. 3 0 6 7 4 6 4

3. 2 5 4 0 6 0 0

4. 2 3 4 0 5 0 7

5. 3 3 3 4 6 5 8

6. 3 4 5 4 6 4 5

7. 2 5 3 3 5 5 0

8. 2 5 6 4 4 4 6

9. 1 4 5 5 4 5 6

10. 0 5 4 5 5 6 8
Jml 22 41 46 40 49 49 44

Rata-rata 2,4 4,3 4,6 4,9 4,9 5,12 6,3

Grafik rata-rata pertumbuhan kacang hijau per konsentrasi pada 24 jam dan 48 jam

E. PEMBAHASAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari pertama
larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah 1,5mm dan ada 1
biji yang tidak mengalami perkecambahan. Larutan 50% rata-rata panjangnya 2,7mm, larutan
25% 2,8mm, untuk larutan 12,5% dan 6,25% rata-rata panjang akarnya sama yaitu 3,1mm.
Dan larutan 3,1% panjangnya 3,25mm. Sementara pada larutan kontrol, dengan
menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar mencapai 3,7mm.

Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang pada
akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama 1,5mm
menjadi 2,4mm. Larutan 50% dari 2,7mm menjadi 4,3mm dan pada larutan 25% panjangnya
4,6mm. Larutan 12,5% yang semula 3,1mm menjadi 4,9mm begitu juga dengan larutan
6,25%. Sedangkan larutan 3,1% panjangnya 5,12mm dari 3,25mm. Dan untuk larutan kontrol
menjadi 6,3mm.

F. KESIMPULAN

Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan
berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi
perkecambahan terhambat.

G. PERTANYAAN

1. Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?

Jawab :
Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan
karena tidak mengandung deterjen.

2.Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?

Jawab:

Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul).

3.Mengapa pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah
?

Jawab:

Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya
lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.

H. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Safitri, Yuanida. 2014. Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau, dalam

http://uxilyunaida.blogspot.com/2014/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html, diakses
pada 27 April 2023

Lembar kerja: Praktikum IPA dasar di SD, dalam

http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-perkecambahan-ipa-
sd.html, diakses pada 27 April 2023

Anda mungkin juga menyukai