Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

GERAK PADA TUMBUHAN

FARICH BAROZA
857947497

UPBJJ-UT YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak pada Tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mengamati gerak seismonasti
2) Mengamati gerak niktinasti
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan

C. ALAT DAN BAHAN


1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Tanaman putri malu 1 buah
b) Kotak kedap cahaya 1 buah
c) Stop watch atau jam tangan 1 buah
d) Alat tulis dan penggaris
2) Geotropisme
a) Pot berurukuran kecil 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang merah secukupnya
d) Air secukupnya

D. LANDASAN TEORI
Tumbuhan sebagai makhluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun
manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh
tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas,
bagian ujung akar, ataupun bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam
Rumanta, 2019).
Gerak yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena
gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak
menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akan disebut geptropisme
positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut
geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019).
Istilah geotropisme digunakan untuk fenomena yang mana bagian – bagian tanaman
multiseluler mengasumsikan orientasi pada sudut yang secara khusus yang
berhubungan dengan arah tali pengukur tegak lurus. Jadi sebagian besar organ
tanaman mencapai keseimbangan stabil pada sebuah sudut tertentu terhadap vektor
gaya berat dan dari situ setiap keberangkatan yang dipaksakan akan menyebabkan
tanaman melengkung balik kepada apa yang mungkin disebut orientasi yang
disukai.
Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak
ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang.
Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.
Macam-macam gerak nasti:
1) Niktinasti
Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan
yang disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada
tumbuhan berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di
persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa
ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebebkan perubahan
tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah pada daun lamtoro dan Cassia
corymbosa yang melipat ke bawah pada saat malam hari.
2) Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun
putri malu dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian
rangsang. Dengan jenis sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun putri malu
pun berbeda-beda. Jika disentuh secara halus, daun putri malu menutup secara
perlahan mulai dari pangkal daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan
sentuhan sedang, daun langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah
disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika disentuh dengan sentuhan kasar,
daun dan tangkai langsung menutup sekaligus.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
(1) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti tanaman putri
malu, lembar kerja, alat tulis, dan penggaris
(2) Tanaman putri malu sudah ada di lingkungan
(3) Melakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap
daun-daun putri malu dengan menggunakan penggaris
(4) Mencatat hasil pengamatan pada Lembar Kerja (Tabel 1.2)
b) Niktinasti
(1) Menyediakan dua buah pot putri malu
(2) Memberi tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua
(3) Meletakkan pot A di tempat terang dan terbuka
(4) Menutup pot B menggunakan kotak kedap cahaya dengan hati-hati agar
tidak menyentuhnya
(5) Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam
(6) Membuka kembali kotak kedap cahaya dengan hati-hati
(7) Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan
membandingkan dengan daun putri malu pada pot A
(8) Mencatat hasil pengamatan dan menuangkan hasilnya pada Lembar
Kerja (Tabel 1.3)
2) Gerak tropisme (Geotropisme negatif)
a) Membuat dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya dengan menanam
3 biji kacang merah dalam setiap pot ukuran kecil 1-2 minggu sebelum
percobaan dimulai. Membuat pot tanaman kacang merah dilakukan di
tempat terbuka sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri dengan tegak
b) Memberi label A untuk pot pertama dan label B utuk pot lainnya
c) Meletakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A
dibiarkan berdiri (vertikal) dan simpanlah keduanya di tempat terbuka
d) Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu
e) Menuangkan hasil pengamatan pada Lembar Kerja (Tabel 1.4)

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti

Jenis sentuhan pada


Reaksi daun putri malu
No. daun putri malu Keterangan
(Mimosa pudica)
(Mimosa pudica)
1 Halus Daun putri malu (Mimosa Daun tidak
pudica) yang disentuh menutup atau tidak
secara halus maka daun terjadi reaksi apa-
akan menutup sedikit saja. apa
2 Sedang Daun putri malu (Mimosa Daun akan
pudica) yang disentuh membuka kembali
secara sedang akan menutup setelah 4 menit
dibagian yang terkena berlalu
sentuhan, sedangkan daun
pada bagian batang yang
lain tidak ikut menutup
3 Kasar Daun putri malu (Mimosa Daun akan
pudica) yang disentuh membuka kembali
secara kasar akan menutup setelah 8 menit
secara sempurna, bahkan berlalu
daun yang ada dibagian
batang lainnya juga ikut
menutup secara sempurna
Tabel 1.3
Hasil pengamatan Niktinasti

Reaksi daun putri malu


No. Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Terbuka Tetap terbuka
Ditutup dengan penutup yang Terbuka Menutup
2
kedap cahaya

Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropisme negatif

Jenis Pengamatan hari ke


Keterangan
pot 1 2 3 4 5 6 7
Batang tumbuh
A √ √ √ √ √ √ √
tegak
Batang tumbuh
B √ √ √ √ √ √ √
tegak

F. JAWABAN PERTANYAAN
Pertanyaan
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti!
Jelaskan alasan Anda memilihnya!
2) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
Anda lakukan? Jelaskan!
3) Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya Anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!

Jawaban
1) Daun pada tumbuhan polong-polongan dan daun pada pohon turi. Daun-daun
tersebut akan menutup di malam hari dan terbuka kembali jika matahari terbit.
2) Niktinasti adalah gerak tumbuhan yang dipengaruhi cahaya. Seismonasti
adalah gerak tumbuhan karena sentuhan.
3) Pada percobaan geotropisme juga membuktikan adanya gerak fototropisme
karena batang tumbuh ke arah cahaya. Fototropisme yang terjadi adalah
fototropisme positif karena batang tumbuh menuju sumber cahaya.
H. PEMBAHASAN
1. Seismonasti
Terdapat tiga reaksi yang berbeda saat daun putri malu (Mimosa pudica) secara
halus, sedang dan kasar. Daun putri malu (Mimosa pudica) akan menutup sedikit
atau bahkan bisa tidak menutup sama sekali apabila di sentuh secara halus,
sedangkan jika daun putri malu (Mimosa pudica) disentuh secara sedang maka daun
akan menutup secara cepat dan sempurna namun hanya daun yang terkena sentuhan
saja yang bereaksi sedangkan daun yang ada dibagian batang yang lainnya tidak
bereaksi sama sekali dalam artian daun tetap utuh terbuka dan tidak menutup.
Yang unik adalah apabila daun putri malu (Mimosa pudica) disentuh secara kasar,
maka seluruh daun yang ada pada bagian batang yang lain pun ikut menutup secara
sempurna tidak hanya daun yang disentuh saja yang menutup sempurna. Dan reaksi
ini terjadi karena adanya getaran di batang putri malu (Mimosa pudica), oleh sebab
itulah putri malu (Mimosa pudica) salah satu tumbuhan yang sangat peka terhadap
rangsangan maupun getaran.
Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan mempengaruhi kecepatan
menutup daun putri malu. Semakin keras getaran sentuh, maka kecepatan menutup
daun putri malu akan semakin cepat, begitu pula sebaliknya semakin halus getaran
sentuh yang diberikan maka kecepatan menutup daun putri malu akan semakin
lambat. Selain itu, luas permukaan bidang sentuh juga mempengaruhi kecepatan
menutup daun putri malu. Permukaan sentuh yang luas akan menghasilkan gaya
yang besar, sehingga akan meningkatkan kecepatan menutup daun putri malu.
Sedangkan semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka gaya yang
dihasilkan juga semakin kecil. Hal tersebut menyebabkan kecepatan menutup daun
putri malu semakin lambat.

2. Niktinasti
Niktinasti (nyktos = malam) adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh
rangsang dari lingkungan di malam hari. Gerakan ini disebut juga gerak tidur. Gerak
ini disebabkan oleh perubahan tekanan turgor dari sel-sel pada jaringan di dalam
persendian daun. Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
membandingkan putri malu yang diletakkan di tempat terang dan yang ditutup
dengan penutup kedap cahaya. Ketika tumbuhan putri malu ditutup maka daun-
daun akan mengatup. Hal ini menunjukkan terjadinya gerak tidur pada tumbuhan
putri malu.

3. Geotropisme
Geotropisme adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.
Apabila arah pertumbuhan tersebut ke atas, maka disebut geotropisme negatif.
Apabila arah pertumbuhannya ke bawah berarti disebut geotropisme negatif.
Pada percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang ke atas. Pada pot B yang
diletakkan horizontal, batang kacang merah belum terlihat membelok menuju
sumber cahaya karena penempatan di tempat terbuka memiliki sumber cahaya dari
berbagai arah (tumbuh tegak lurus ke atas).

I. KESIMPULAN
Terdapat 3 (tiga) reaksi yang berbeda ketika melakukan sentuhan atau seismonasti
terhadap tumbuhan putri malu (Mimosa pudica), apabila di sentuh secara halus
maka daun putri malu (Mimosa pudica) tidak menutup secara sempurna, bahkan
ada juga yang tidak bereaksi apa-apa. Apabila di sentuh secara sedang maka daun
putri malu (Mimosa pudica) akan menutup secara sempurna pada bagian yang
terkena sentuhan, tetapi pada bagian daun putri malu (Mimosa pudica) yang ada di
batang lainnya tidak memberikan reaksi. Kemudian jika di sentuh secara kasar
maka seluruh daun yang ada dibagian batang yang lain pun ikut menutup secara
sempurna, ini disebabkan oleh adanya getaran pada batang putri malu (Mimosa
pudica). Selain itu juga terdapat beberap jeda waktu untuk daun agar bisa membuka
kembali, seperti hal nya sentuhan secara halus 0 menit, sentuhan secara sedang
memerlukan waktu 4 menit untuk membuka kembali, dan ketikas sentuhan secara
kasar memerlukan waktu yang lumayan lama untuk daun dapat membuka kembali
sekitar 8 menit.
Pada tempat gelap, putri malu akan menutup daunnya dan di tempat terang akan
terbuka.
Kacang merah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya belum terlihat
membelok menuju sumber cahaya karena tempat terbuka memiliki sumber cahaya
dari berbagai arah (tumbuh tegak lurus ke atas).

J. DAFTAR PUSTAKA
www.ilmiahku.com
https://docplayer.info/62578968-Bab-i-pendahuluan-b-dasar-teori.html
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka
https://id.scribd.com/doc/60695050/pengamatan-perilaku-mimosa-pudica-putri-
malu
https://www.generasibiologi.com/2018/04/mekanisme-gerak-tigmonasti-putri-
malu.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Tidak ada kesulitan yang signifikan. Beberapa kegiatan praktikum mengalami
kendala umum seperti waktu pelaksanaan praktikum, kurangnya alat praktikum dan
bentuk penyajian data. Yang mana kesulitan tersebut bisa diatasi dengan baik.
L. FOTO PRAKTIKUM
Seismonasti

Sentuhan halus –
daun tidak begitu bereaksi

Sentuhan sedang –
daun menutup pada bagian yang
disentuh saja

Sentuhan kasar –
daun menutup sempurna
Niktinasti

Alat dan bahan

Proses awal –
Hendak menutup tanaman putri malu
yang kondisi daunnya masih terbuka

Proses penutupan putri malu dengan


kotak kedap cahaya selama ½ jam

Setelah ½ jam dan dibuka, hasilnya


daun putri malu menutup sepenuhnya
Geotropisme

Awal proses –
Penanaman bibit kacang merah

Setelah 3 hari bibit mulai tumbuh akar


dan batang

Hasil akhir –
Pot A vertikal, tanaman tumbuh tegak
Pot B horizontal, tumbuh tegak
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN
PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP

FARICH BAROZA
857947497

UPBJJ-UT YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021

KEGIATAN PRAKTIKUM 2.1

A. Judul Percobaan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

B. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

C. Alat dan Bahan


1) Biji kacang merah 6 buah.
2) Gelas plastik 1 buah
3) Kertas saring/tisu secukupnya.
4) Kertas label secukupnya.
5) Gunting 1 buah.

D. Landasan Teori
Setiap makhluk hidup melalukan pertumbuhan dan perkembangan .
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi
karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme
yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel
terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh
organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang
merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-
angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi
diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari
bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada
tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih.
Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului
morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena
pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

E. Prosedur Percobaan
1) Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2) Melipat dan menyusun kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar
sampai leher botol selai.
3) Menggulung kertas saring dan memasukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pasa dinding botol bagian dalam.

Cara memasang kertas saring dalam botol selai (Rumanta, 2002).

4) Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Menambahkan air


secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10-nya).
5) Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring
mengering) tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah
tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6) Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari
sediaan tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah,
Mengamati bagaimana akar, batang dan daun tumbuh.

F. Data Hasil Pengamatan


Tabel 1.10.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah
Hari Gambar Panjang (mm) Keterangan
ke pertumbuhan Akar Batang
kecambah kacang
merah
0 Kondisi awal 0 0 Belum terlihat apapun
1 Kondisi awal 0 0 Mucul bakal akar dan
kacang mulai membuka
2 Tumbuh akar 2 0 Tumbuh akar utama
3 Tumbuh akar 4 0 Akar utama bertambah
panjang
4 Terlihat batang 6 10 Kacang tumbuh batang
5 Terlihat batang 8 30 Batang memanjang, kacang
terangkat
6 Terlihat batang 10 60 Batang memanjang, kacang
terangkat
7 Terlihat batang 12 150 Batang memanjang, kacang
terangkat
8 Terlihat batang 14 260 Batang memanjang, kacang
terangkat, tumbuh daun
9 Terlihat batang 16 290 Batang memanjang, kacang
terangkat, daun bertambah
lebar
10 Terlihat batang 18 320 Batang memanjang, kacang
memanjang terangkat, daun bertambah
dan melebar

G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab: Pada hari ke-2 kecambah kacang merah sudah tumbuh akar utama.
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang
arah pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab: tidak ada akar yang arah pertumbuhannya keatas karena akar
mencari air pada dasar botol selai.

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama
terdapat perubahan. Pada umur 2 hari panjang akar 2 mm dan terus bertambah
panjangnya hingga hari ke-10 panjangnya mencapai 18 mm, begitu juga batang
dan tumbuhnya daun juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Hal itu
dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi . Ukuran akar yang
semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah
karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga
terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2
helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya
batang kecambah.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan
hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu
ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari
bertambahnya tinggi, jumlah daun, dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor
dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor
dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah,
nutrisi dan air.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Rumanta,Maman.dkk. (2014).Praktikum IPA di SD. Tangerang
selatan:Universitas Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Tidak ada kesulitan yang signifikan. Beberapa kegiatan praktikum mengalami
kendala umum seperti waktu pelaksanaan praktikum tetapi kesulitan tersebut
bisa diatasi dengan baik.

L. FOTO
Hari senin tanggal 12 April
2021
Tahap awal yaitu
mempersiapkan alat dan
bahan untuk praktikum gerak
niktinasti pada tumbuhan,
yaitu:
Biji kadang merah
Botol selai
Kertas saring
Tahap awal/ Pembukaan/ Persiapan Gunting
Label
Pada awal kegiatan yaitu
menggulung kertas saring
dan memasukkan ke dalam
botol selai sehingga
menempel pasa dinding
botol bagian dalam. Setelah
itu menyisipkan kacang
merah pada botol selai.

Setelah disimpan ditempat


terang dan tidak terkena
sinar matahari langsung
selama 3 hari akar utama
sudah panjang.

Proses Kegiatan Praktikum

Proses pertumbuhan dan


perkembangan kacang merah
khususnya dari waktu ke
waktu mengalami perubahan
tumbuh tanaman apabila
dilihat dari bertambahnya
tinggi, jumlah daun, dan
batang pada tanaman.
Tahap Akhir / Penutup

KEGIATAN PRAKTIKUM 2.2

A. Judul Percobaan:
Pertumbuhan dan perkembangan hewan

B. Tujuan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp)
dari telur sampai imago (dewasa)
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah

C. Alat dan Bahan


1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.
2) Botol 2 buah.
3) Pisang secukupnya.
4) Tape ketela pohon secukupnya.
5) Sendok makan 1 buah.
6) Kertas saring/tisu secukupnya.
7) Lalat buah (Drosophila sp.) ± 10 ekor.

D. Landasan Teori
Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan pada hewan tidak beda jauh
dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia. Pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan terjadi pada seluruh bagian tubuhnya, diawali dari
proses fertilisasi, yaitu proses terjadinya pembuahan sel telur dengan sel
sperma. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dibagi menjadi dua fase
utama, yaitu fase embrionik dan fase pasca-embrionik.
Fase embrionik merupakan fase yang dimulai dari terbentuknya zigot sampai
berkembang menjadi embrio. Pada tahap ini zigot yang terbentuk dari proses
fertilisasi antara sperma dan sel telur mengalami pertambahan jumlah sel akibat
pembelahan secara mitosis.
Fase pasca-embrionik dimulai sejak hewan lahir atau menetas. Pada fase
ini, kecepatan pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota tubuh tidak
sama. Pertumbuhan ini juga tidak berlangsung terus-menerus, bisa berhenti
setelah mencapai dewasa. Sementara itu, perkembangan dimulai ketika alat-
alat kelamin sudah mampu mereproduksi sel-sel kelamin (gamet).
Lalat buah nerupakan hewan percobaan yang sering digunakan dalam
praktikum genetika. Beberapa hukum genetika yang penting telah dihasilkan
dari penelitian menggunakan lalat buah (Strickberger, 1985). Beberapa
keunggulan penggunaan lalat buah antara lain tidak memerlukan kondisi steril
seperti pada mikroorganisme, mudah diperoleh karena bersifat kosmopolit,
siklus hidup pendek, mudah dipelihara, lalat betina bertelur banyak, cirri
morfologi mudah diamati dan memiliki 4 pasang kromosom sehingga mudah
diteliti (Iskandar, 1987).
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drosopilla adalah suhu lingkungan,
ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas
cahaya.

E. Prosedur Percobaan
1. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 4 sendok makan penuh medium. Dengan
demikian dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat.
Cara membuat medium lalat buah yaitu :
a) Menyediakan alat penumbuk, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b) Menghaluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon
dengan perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk atau
blender.
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam gelas
plastik, masing-masing 2 sendok makan dan diratakan.
d) Memasukan tisu steril yang sudah di lipat ke dalam setiap botol kultur
(botol selai).
2. Menangkap lalat buah
Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari
lalat rumah. Lalat buah biasanya banyak ditemukan di tempat sampah.
Mereka bisa berkerumun pada buah-buahan yang membusuk di tong
sampah, mungkin karena itulah disebut lalat buah. Untuk menangkapnya
lakukan langkah-langkah berikut:
a) Mempersiapkan gelas plastik dan tutupnya serta kantong plastik besar.
b) Pergi ke tempat di mana terdapat tong sampah/tumpukan sampah.
c) Setelah sampai di tempat sampah, kantong plastik besar dikembangkan
dengan mulut plastik terbuka lebar dan pegang pada pangkalnya
kemudian arahkan mulut plastik ke mulut tong sampah terbuka dan
buat kejutan dengan cara memukul atau mengguncang-guncang tong
sampah.
d) Biasanya lalat buah akan beterbangan dan akan terperangkap ke dalam
kantong plastik yang dipegang. Setelah terlihat ada yang terperangkap
tutup mulut kantong plastik dengan cepat sehingga beberapa ekor lalat
buah sekarang terperangkap dalam kantong plastik.

Cara menangkap lalat buah (Rumanta, 2002).


F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.10.
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan lalat buah
Hari Waktu Kejadian /perubahan
ke- pengamatan
0 Sore hari tgl 12 Belum ada lalat datang
april
1 Pagi hari tgl 13 Lalat berdatangan
April
2 Pagi hari tgl 14 Tubuh lalat berwarna kuning kecoklatan
April
3 Pagi hari tgl 15 Tubuh lalat berwarna kuning kecoklatan
April
4 Pagi hari tgl 16 Tubuh lalat berwarna kuning kecoklatan
April
5 Pagi hari tgl 17 Tubuh lalat berwarna kuning kecoklatan
April
6 Pagi hari tgl 18 Lalat sudah mulai bertelur (bentuk telur seperti
April bercak-bercak putih)
7 Pagi hari tgl 19 Telur lalat masih terlihat utuh
April
8 Pagi hari tgl 20 Telur lalat sudah terlihat titik kecil warna
April coklat
9 Pagi hari tgl 21 Telur sudah mulai menetas menjadi larva
April (mirip seperti belatung tetapi sangat kecil)

G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
Jawab: Pada hari ke-6 lalat buah meletakkan telur-telurnya.
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Jawab: mungkin pada hari ke- 12, karena pada hari ke-9 telur sudah
menetas menjadi larva.

H. PEMBAHASAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 tanggal 12 April
2021 sampai hari ke-9 tanggal 21 April 2021 dengan mengamati pertumbuhan
dan perkembangan siklus hidup lalat buah drosophila sp, ternyata lalat baru
saja akan meletakkan telurnya setelah hari ke-6.
Terbukti pada hari ke-6 sudah terlihat telur lalat yang berbentuk seperti
bercak-bercak putih. Dan pada hari ke 7 telur lalat masih terlihat sama.
Baru pada hari ke-8 pengamatan, telut lalat sudah terlihat ada titik kecil
berwarna coklat. Dan pada hhari ke-9 telur lalat baru mulai menetas menjadi
larva yang terlihat seperti belatung yang sangat kecil.

I. KESIMPULAN
Tahapan fase daur hidup drosphila sp sebenarnya adalah telur ,larva, pupa ,lalat
muda ,lalat dewasa atau imago. Tetapi dalam waktu 9 hari pengamatan hanya
sampai pada telur menetas menjadi larva.

J. DAFTAR PUSTAKA
Eko Sri Wahyuni, Pertumbuhan Lalat Buah (Drosopilla Sp.) Pada Berbagai
Media Dan Sumbangannya Pada Pembelajaran Biologi Di Sma.
Pontianak :Universitas tanjungpura
Iskandar, D.T. 1987. Petunjuk Praktikum Genetika. Bandung: ITB
Strickberger,M.W. 1985. Genetics. New York: Macmillan Publishing
Company.
Rumanta,Maman.dkk. 2014.Praktikum IPA di SD. Tangerang
selatan:Universitas Terbuka
https://blog.ruangguru.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-hewan-kelas-12

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami pada praktikum ini adalah dalam menangkap lalat
buah (Drosophila sp.) sehingga kelompok kami berinisiatif untuk metelakkan
botol yang sudah terisi medium di sembarang tempat dengan harapan lalat buah
menghampiri dengan sendirinya dan itu terbukti bahwa dalam beberapa hari
lalat buah sudah lumayan banyak didalam botol. Lalu kesulitan yang kedua
yaitu saat mengidentifikasi larva dan telur, karena terlihat sangat kecil.

L. FOTO/Dokumentasi

Hari senin tanggal 12 April 2021


Tahap awal yaitu mempersiapkan
alat dan bahan untuk praktikum
gerak niktinasti pada tumbuhan,
yaitu:
Plastik transparan
Botol selai
Pisang
Tape Ketela Pohon
Tahap Awal / Pembukaan / Persiapan Kertas saring/ tisu
Proses awal menghaluskan pisang
dan tape sampai tercampur rata dan
halus setelah itu memasukkan ke
dalam botol selai, masing-masing 2
sendok makan dan meratakannya.
Selanjutnya menunggu lalat buah
masuk ke dalam botol setelah
terlibat beberapa lalat didalam
botol maka botol ditutup dengan
plastik yang sudah ditusuk-tusuk
menggunakan jarum pentul agar
ventilasinya baik.

Proses Kegiatan Praktikum

Sudah muncul telur dan sudah ada


telur yang mulai menetas menjadi
larva (mirip seperti belatung tetapi
sangat kecil)

Tahap Akhir / Penutup

Anda mungkin juga menyukai